55
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia. Prevalensi yang tinggi terdapat pada anak di bawah umur lima tahun (balita) serta pada ibu hamil dan menyusui. Berdasarkan Riskesdas 2007, 13% balita menderita gizi kurang dan 5,4% balita menderita gizi buruk. Pada Risdesdas 2010, 13% balita menderita gizi kurang sedangkan angka gizi buruk turun menjadi 4,9% Berdasarkan lama dan beratnya kekurangan energi protein, MEP diklasifikasikan menjadi MEP derajat ringan-sedang (gizi kurang) dan MEP derajat berat (gizi buruk). Gizi kurang belum menunjukkan gejala klinis yang khas, hanya dijumpai gangguan pertumbuhan dan anak tampak kurus. Pada gizi buruk, di samping gejala klinis didapatkan kelainan biokimia sesuai dengan bentuk klinis. Pada gizi buruk didapatkan 3 bentuk klinis yaitu kwashiorkor, marasmus, dan marasmik kwashiorkor, walaupun demikian penatalaksanaannya sama. Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang diakibatkan dari defisiensi protein berat dan asupan kalori yang tidak adekuat. Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang berlangsung kronis. Anak penderita kwashiorkor secara umum mempunyai ciri- LBM 4 1

Lbm 4 Makalah

  • Upload
    dina

  • View
    46

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Lbm 4 Makalah

Citation preview

Page 1: Lbm 4 Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan salah satu dari empat masalah

gizi utama di Indonesia. Prevalensi yang tinggi terdapat pada anak di bawah umur

lima tahun (balita) serta pada ibu hamil dan menyusui. Berdasarkan Riskesdas

2007, 13% balita menderita gizi kurang dan 5,4% balita menderita gizi buruk.

Pada Risdesdas 2010, 13% balita menderita gizi kurang sedangkan angka gizi

buruk turun menjadi 4,9%

Berdasarkan lama dan beratnya kekurangan energi protein, MEP

diklasifikasikan menjadi MEP derajat ringan-sedang (gizi kurang) dan MEP

derajat berat (gizi buruk). Gizi kurang belum menunjukkan gejala klinis yang

khas, hanya dijumpai gangguan pertumbuhan dan anak tampak kurus. Pada gizi

buruk, di samping gejala klinis didapatkan kelainan biokimia sesuai dengan

bentuk klinis. Pada gizi buruk didapatkan 3 bentuk klinis yaitu kwashiorkor,

marasmus, dan marasmik kwashiorkor, walaupun demikian penatalaksanaannya

sama.

Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang diakibatkan dari defisiensi

protein berat dan asupan kalori yang tidak adekuat. Penyebab terjadinya

kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yang berlangsung kronis. Anak

penderita kwashiorkor secara umum mempunyai ciri-ciri pucat, kurus, atrofi pada

ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites.

Pentingnya memperhatikan asupan makanan bagi anak harus disadari oleh

semua orang tua agar tidak terjadi defisit kronis yang menyebabkan kwashiorkor.

Di sisi lain orang tua tidak semua paham akan nutrisi yang diperlukan bagi

pertumbuhan anak. Orang tua juga perlu mengetahui ciri-ciri bila anak menderita

kwashorkor dan memerlukan tindakan kuratif.

LBM 4 1

Page 2: Lbm 4 Makalah

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui metabolisme protein, mineral dan vitamin beserta jenis

dan fungsinya

Untuk mengetahui kebutuhan normal nutrisi harian pada anak kecil

Untuk mengetahui pengertian, klasifikasi dan patofisiologi malnutrisi

Untuk mengetahui kelainan atau penyakit yang dialami dalam scenario

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Metabolisme Vitamin

Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh

tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin

tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh

karena itu harus di peroleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.

1. Vitamin C

Vitamin C adalah derivate heksana dan cocok digolongkan sebagai suatu

karbohidrat asam askorbat mudah teroksidasi menjadi dehidroaskorbat yang

mudah pula tereduksi menjadi asm askorbat. Sumber vitamin C sebagian besar

berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Vitamin C

mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksdasi, panas dan alkali. Karena itu

agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang

berlebihan dihindari. Vitamin C adalah Vitamin yang larut air dan biasa disebut

asam askorbat. Vitamin C mudah diserap secara aktif atau mungkin secara

nonaktif (difusi) padabagian atas usus halus masuk ke peredaran darah melalui

vena porta (pembuluhdarah besar yang menuju ke hati lalu ke jantung). Rata-rata

LBM 4 2

Page 3: Lbm 4 Makalah

penyerapan adalah 90% untuk konsumsi 20 s/d 120 mg sehari. Konsumsi tinggi

sampai 12 gram (sebagai pil) hanya diserap sebanyak 16%. Vitamin C kemudian

dibawa ke semua jaringan, konsentrasi tertinggi ada di dalam jaringan adrenal,

pituitari dan retina. 

2. Vitamin B Kompleks

  Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok

vitamin yang disebut vitamin B kompleks yang meliput tiamin (vitamin B1),

riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, niasinamida), piridoksin

(vitaminB6), asam pantotenat, biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya),

serta vitamin B12 (sianokobalamin.). Tiamin adalah zat berupa Kristal tersusun

dari unsur-unsur karbon hydrogen-oksigen dan belerang, mudah larut dalam air,

dan sedikit larut dalam alcohol. Vitamin ini tidak mudah mengalami oksidasi,

tetapi dapat rusak karena pemanasan didalam larutan. Sumber tiamin kebanyakan

berasal dari biji-bijian seperti beras pecah kulit atau bekatulnya. Riboflavin dalam

bentuk murni diperoleh dari isolasi ragi, hati, putih telur dan susu. Vitamin ini

dinamakan Riboflavin karena terjadi dari persenyawaan ribose (1 gula 5 karbon)

dengan suatu zat berwarna kuning orange yang memberikan fluoresensi kuning

kehijauan pada larutan. Sumber riboflavin terutama berasal dari hasil ternak.

Asam pantotenat adalah hasil penyatuan dua macam zat organic suatu derivate

butirat dengan asam amino alanin. Sumber asam pantoneat paling banyakterdapat

dalam royal jelly. Sianokobalamin merupakan bentuk utama vitamin B12,

mengandung suatu grup sianida, terikat pada kobalat pusat. Beberapa bahan dan

produk nabati yang mengandung vitamin B12  adalah sayuran dari daun komprey,

oncom dari bungkil kacang tanah, tempe, tauco dan kecap. Asam Folat banyak

terdapat didalam bahan makanan yang baik dalam bentuk bebas maupun dalam

bentuk konjugasi. Bahan makanan yang paling banyak mengandung asam folat

adalah hati, ginjal, khamir, dan sayuran hijau gelap. Niasin termasuk zat organic

yang sederhana, merupakan asam mengandung nitrogen dan niacinamit adalah

garam dari asam ini. Piridoksin terdapat pada sistem enzimatik yang berperan

dalam metabolism asam amino, oleh karena itu diperlukan pada proses

LBM 4 3

Page 4: Lbm 4 Makalah

metabolism protein. Piridoksol bersifat larut dalam air dan alkohol dan stabil

terhadap panas dalam larutan asam dan relatif stabil dalam basa yang kurang larut.

Asam fosfat adalah suatu senyawa yang termasuk komplek, terdiri dari suatuinti

pteridin, asam p-amino benzoate, dan asam glutamate sehingga diberi nama

pteroilgutamat. Biotin merupakan salah salah satu anggota kelompok vitamin B

kompleks yang terdapat dalam berbagai bahan makanan.

3. Vitamin A

  Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang berlemak.

Provitamin A adalah pigmen berwarna kuning. Vitamin A pada umumnya stabil

terhadap panas, asam dan alkali. Sayangnya mempunyai sifat yang sangat mudah

teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tunggi

bersamaudara, sinar dan lemak yang sudah tengik. Sayuran dan buah-buahan yang

berwarna hijau atau kuning biasanya banyk mengandung karoten. Wortel,

ubi jalar dan waluh kaya akan karoten. Karena fungsi yang unik dari kelompok

retinil adalah penyerapan cahayadalam protein retinylidene, salah satu manifestasi

awal dan spesifik defisiensi vitamin A adalah gangguan penglihatan, terutama di

cahaya berkurang – kebutaan malam. Kekurangan Persistent menimbulkan

serangkaian perubahan, yang paling buruk dari yang terjadi di mata. Beberapa

perubahan okular lainnya disebut sebagai xerophthalmia. Pertama ada kekeringan

pada konjungtiva (xerosis) sebagai lacrimalis normal dan mensekresi lendir epitel

digantikan oleh epitelkeratin. Ini diikuti dengan build-up dari puing-puing keratin

dalam plak buramkecil (bintik-bintik Bitot) dan, akhirnya, erosi permukaan

kornea kasar dengan pelunakan dan perusakan kornea (keratomalacia) dan

kebutaan total. Perubahanlain termasuk gangguan imunitas, hypokeratosis

(benjolan putih pada folikelrambut), keratosis pilaris dan metaplasia epitel

skuamosa yang melapisi saluran pernapasan atas dan kandung kemih ke epitel

keratin.

4. Vitamin D

LBM 4 4

Page 5: Lbm 4 Makalah

Laju vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang

diterimaserta konsentrasi pigmen di kulit. Vitamin tersebut kemudian diterima

kemudian diaktifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke berbagai alat tubuh

untuk dimanfaatkan atau disimpan di dalam hati. Sumber vitamin D yaitu: minyak

ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit buah pisang. 

UV

 

Kolesterol

25-hidroksi kolekalsiferol (hati)

 

1-25-dihidroksi kolekalsiferol (ginjal)

Gambar Metabolisme Vitamin D7 Dehidrokolesterol

5. Vitamin E

Vitamin E terdapat dalam empat bentuk, alfa, beta, gamma dan

deltatokoferol, semua telah dapat disentesis. Zat-zat inilah merupakan antioksida

yang utama dalam lemak dan minyak yang dapat mencegah ketengikan.Vitamin E

merupaka salah satu factor yang larut dalam lemak. Sumber vitamin E yaitu:

minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu,daging dan terutama

tauge.

 

6. Vitamin K

Merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak, vitamin K

disintesisdan diisolasi dari hati ikan dibusukkan, dimana vitamin ini dihasilkan

olek kerja bakteri-bakteri. Sumber vitamin K terdapat pada: hati, bayam, kubis,

LBM 4 5

Page 6: Lbm 4 Makalah

kol, susu, kuning telur dan minyak kedelai. Sebagaimana vitamin yang larut

lemak lainnya, penyerapan vitamin K dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

mempengaruhi penyerapan lemak, antara lain cukup tidaknya sekresi empedu dan

pankreas yang diperlukan untuk penyerapanvitamin K. Hanya sekitar 40 -70%

vitamin K dalam makanan dapat diserap olehusus. Setelah diabsorbsi, vitamin K

digabungkan dengan kilomikron, diangkut melalui saluran limfatik, kemudian

melalui saluran darah ditranportasi ke hati. Sekitar 90% vitamin K yang sampai di

hati disimpan dalam bentuk menaquinone. Dari hati, vitamin K disebarkan ke

seluruh jaringan tubuh yang memerlukan melalui darah. Saat di darah, vitamin K

bergabung dengan VLDL dalam plasma darah.Setelah disirkulasikan berkali-kali,

vitamin K dimetabolisme menjadi komponen larut air dan produk asam empedu

terkonjugasi. Selanjutnya, vitamin K diekskresikan melalui urin dan feses. Sekitar

20% dari vitamin K diekskresikan melalui feses. Pada gangguan penyerapan

lemak, ekskresi vitamin K bisamencapai 70 -80 %.

Fungsi Vitamin

Vitamin berfungsi untuk memperlancar proses metabolisme tubuh dan

tidak dapat menghasilkan energi. Di dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai

katalisator tubuh, yaitu mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Menurut

sifat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua.

LBM 4 6

Page 7: Lbm 4 Makalah

a. Vitamin yang Larut dalam Air

Jenis vitamin ini, antara lain vitamin B dan C. Fungsi vitamin B dan

defisiensinya terhadap tubuh dapat Anda ketahui dari Tabel berikut :

Vitamin yang Larut dalam Air

No Vitamin Sumber Fungsi Defisiensi

1 Vit. B1

(Thiamin)

Padi, polong-

polongan,

sayuran

hijau, susu,

kuning

telur, ikan, hati

- Mempengaruhi

penyerapan lemak

dalam usus

- Biokatalisator

metabolism

karbohidrat

- Beri-beri

- Hilangnya

nafsu makan

- Proses

metabolisme

karbohidrat

terhambat

2 Vit B2

(Riboflavin)

Susu, hati, telur,

ragi,

sayuran, mentega

- Penghasil energy

- Membebaskan

energy dari

metabolism

karbohidrat, lemak

dan protein

- Memelihara

jaringan

tubuh terutama di

sekitar

mulut

- mempengaruhi

impuls menuju

mata

- Mata lelah

dan pusing

- Pandangan

kabur

- Kornea

meradang

mulut dan lidah

meradang

3 Vit B6 (Asam

Panthotemat)

Buah, sayuran,

daging, hati, ikan,

susu, kentang,

telur

- Sebagai koenzim

proses metabolisme

- Mempengaruhi

- Kulit muka

luka, dan

meradang

LBM 4 7

Page 8: Lbm 4 Makalah

produksi antibodi

- Mempengaruhi

pertumbuhan kulit

dan darah

- Nasfu makan

berkurang

absorbsi

makanan di

usus terganggu

4 Vit. B3

(asam

panthotenat)

Buah, sayuran,

daging, hati, ikan,

susu, kentang,

telur

- Sebagai koenzim

A dalam

metabolism

karbohidrat lemak

dan protein

- Menjaga agar

gula darah normal

- Gangguan

pencernaan

- Nafsu makan

berkurang

- Mudah lelah

- Otot

mengalami

tegang

5 Vit B12

(Sianokobalin)

Ikan, kerang,

udang,

hati, daging,

susu,

telur, keju

- Pertumbuhan

jaringan

- Metabolisme sel

darah

- Anemia

- Mudah lelah

- Nyeri saat

bernafas

- Peradangan

pada saraf

6 Asam

Nikotrinat

(Niasin)

Hati, ikan, telur,

daging, tomat,

kacang, sayuran

hijau

- Sebagai koenzim

dalam proses

metabolisme

- Dapat

membebaskan

energi dari

karbohidrat

- Memelihara

fungsi alat-alat

pencernaan

- Gangguan

pencernaan

- Terjadi

pellagra, yaitu

kulit kasar,

mulut luka,

diare

- Mudah lelah

- Nafsu makan

berkurang

7 Asam folat Hati, daging,

sayuran

- Menjaga

metabolisme metil

- Berat badan

menurun

LBM 4 8

Page 9: Lbm 4 Makalah

(Vit M) hijau, kacang,

pisang,

polong-polongan.

- Berpengaruh

dalam

pembentukan DNA

atau RNA

- Mempengaruhi

pembentukan

koenzim

yang memproduksi

sel darah merah

dan protein

- Mudah lelah

- Rusakya sel

darah

merah

- Diare

- Kerusakan

kulit

8 Biotin

Vit H)

Hati, susu,

polongpolongan,

kacang,

sayuran.

- Koenzim

metabolisme

karbohidrat, lemak,

dan protein

- Nafsu makan

berkurang

- mudah lelah

9 Vit C

(asam

askorbonat)

Buah-buahan,

sayursayuran,

Hati

- Berperan dalam

proses oksidasi

- Mengaktifkan

enzim protein dan

lemak

- Mempengaruhi

Pembentukan

kolagen

- Memelihara

pembuluh darah

- Nyeri pada

otot

- Kerusakan

pembuluh

darah

- Proses

metabolisme  

protein dan

lemak

terhambat,

nafsu makan

berkurang,

nyeri otot, kulit

kusam.

b. Vitamin yang Larut dalam Lemak

LBM 4 9

Page 10: Lbm 4 Makalah

Jenis vitamin yang larut dalam lemak antara lain A, D, E, dan K. Fungsi

serta defisiensi vitamin ini terhadap tubuh dapat Anda ketahui pula dari Tabel

berikut :

Vitamin yang Larut dalam Lemak

No Vitamin Sumber Fungsi Defisiensi

1 Vitamin A Wortel, tomat,

pepaya,

sayuran, hati,

kuning, telur,

susu, mentega.

Menjaga kesehatan

mata, kulit, tulang, dan

gigi

- mata meradang

- Mudah lemah

- Kulit kusam

2 Vitamin D Susu, ikan,

telur, sinar UV,

minyak ikan

- Mempengaruhi

proses metabolisme

kalsium

- Memelihara tulang

dan gigi

- Membunuh absorbs

fosfor

- Penyakit tulang

yaitu rakitis dan

osteomalasia

3 Vitamin E Sayuran hijau,

kecambah, biji-

bijian, polong-

polongan,

gandum

- Menjaga sel-sel darah

- Menjaga kehalusan

kulit

- Menyuburkan pada

wanita

- Rusaknya sel-sel

darah merah

- Kulit kusam

- Penimbunan

lemak pada otot

4 Vitamin K Hati, daging,

dapat dibuat

oleh bakteri

usus.

- Mempengaruhi

pembentukan

protrombin

- Menghambat

proses pembekuan

darah

- Perdarahan

- Menghambat

penyembuhan

luka

Metabolisme Mineral

LBM 4 10

Page 11: Lbm 4 Makalah

Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan

sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam

bobot tubuh. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah

Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur.

Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion

dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah bagian-bagian

mustahak dari makanan.Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat kecil

disebut unsur-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen

makanan yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan,

zink, kromium, setenium, iodium dan fluor. Yodium (i) merupakan mineral yang

diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif sangat kecil, tetapi mempunyai

peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon

tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme sehingga dalam keadaan

konsumsi yodium yang rendah, kelenjar gondok akan berupaya membuat

konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya. Kebutuhan yodium per hari sekitar

1-2 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120g

per hari untuk anak samapi umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk orang

dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g

dan 50 g perhari.

1) Kalsium dan Fosfor

Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat

badan tanpa lemak. Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi.

Komposisi belum diketahui secara jelas, namun diperkirakan menyerupai

suatu hidroksiapatit Ca10 (PO4)6 (OH)2. Peranan kalsium tidak saja pada

pembentukan tulang dan gigi tersebut di atas, namun juga memegang

peranan penting pada berbagai proses fisiologik dan biokhemik di dalam

tubuh, seperti pada pembekuan darah, eksitabilitas saraf otot, kerekatan

seluler, memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel, mengaktifkan

reaksi enzim dan sekresi hormon. Bahan makanan yang kaya akan

LBM 4 11

Page 12: Lbm 4 Makalah

kalsium: susu, keju dan es krim, brokoli, kacang-kacangan dan buah-

buahan. Aneka macam makanan mengandung kalsium dan fosfor. Kalsium

dan fosfor dalam bentuk hidrosiapati adalah komponen terpenting pada

struktur keras dari tulang dan gigi. Kalsium berperan dalam perangsangan

saraf dan otot, penggumpalan darah, perantara dalam tanggap hormonal

dan beberapa aktivitas enzim.Tubuh manusia mengandung sekitar 12 gram

fosfor per kilogram jaringan tanpa lemak. Dari jumlah ini kira-kira 85%

terkandung dalam kerangka tulang. Didalam plasma terdapat fosfor sekitar

3.5 mg/100 ml plasma. Bila butir darah  termasuk maka total fosfor dalam

darah antra 30-45 mg/100mL darah. Fosfor adalah bagian dari senyawa

tinggi energi ATP yang diperlukan dalam suplai energi untuk kegiatan

seluler. Karena peranannya yang sangat penting dalam metabolisme pada

jaringan hewan dan tanaman maka mineral ini umumnya terdapat dalam

setiap bahan makanan. Fosfor dari makanan diabsorpsi dalam bentuk

bebas. Kira-kira 60-70% fosfor dari makanan dapat diserap.

2) Magnesium

Sumber dari magnesium di antaranya adalah: sayur-sayuran hijau,

kedelai, dan kecipir. Sedangkan fungsi dari magnesium adalah :

a. Sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus.

b. Phospat.

c. Sebagai obat pencuci perut.

d. Meningkatkan tekanan osmotike.

Membantu mengurangi getaran ototOrang dewasa pria

membutuhkan magnesium sebanyak 350mg/hari danuntuk dewasa wanita

membutuhkan magnesium sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi,

maka akan menimbulkan gangguan metabolisme, insomania, kejangkaki

serta telapak kaki dan tangan gemetar.

3) Fe (Besi)

LBM 4 12

Page 13: Lbm 4 Makalah

Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar

3.5 g, dimana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya

merupakan besicadangan (iron storage) yang terdiri dari feritin edan

homossiderin terdapat dalamhati, limfa dan sum-sum tulang. Besi

simpanan berfungsi sebagai cadangan untuk memproduksi homoglobin

dan ikatan-ikatan besi lainnya yang mempunyai fungsi fisiologis.Sumber

besi di antaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, gandum,rotisayuran

hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot. Fungsi

besi di antaranya adalah:

a. Untuk pembentukan hemoglobin baru.

b. Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah terjadi

pendarahan.

c. Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara konstan

dikeluarkan tubuh, terutama lewat urine, feses dan keringat.

d. Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh.

e. Pada laktasi untuk sekresi air susu.

Kebutuhan akan zat besi untuk berbgai jenis kelamin dan golongan

usiaadalah sebagai berikut:

a. Untuk laki-laki dewasa : 10 mg/hari.

b. Wanita yang mengalami haid : 12 mg/hari.

c. Anak-anak umur 7-10 tahun : 2,3-3,8 mg/hari

d. Orang dewasa : 10-15 mg/hari

Zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah, akan

mengakibatkan anemia, menurunkan kekebalan individu, sehingga sangat

peka terhadap serangan bibit penyakit.

4) Natrium

NatriumTubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium 1.8 gram

natrium (Na) perkilo gram berat badan bebas lemak, dimana sebagian

LBM 4 13

Page 14: Lbm 4 Makalah

besar terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam

plasma sekitar 300-355 mg/100mL. Karena natrium merupakan kation

utama dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume

cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan risio natrium

terhadap ion lainnya. Natrium mampu membuat membran sel menjadi

permeabel, sementara itu transmisi syaraf dan kontraksi otot melibatkan

pertukaran natrium ekstraselulerdan kalium ekstraseluler. Hanya sejumlah

kecil natrium berada dalam intraseluler.Dalam tulang, natrium dalam

tulang kira-kira sebanyak 30-45% dari total natriumtubuh. Metabolisme

natrium terutama diatur oleh aldosteron suatu hormon kortteks adrenal

yang meningkatkan reabsorbsi natrium dari ginjal. Bila hormon tersebut

tidak ada maka ekskresi natrium demikian jarang sekali dijumpai keadaan

defisiensi pada nmanusia, sebab mineral ini terdapat di dalam hampir

semua bahan makanan. Pangan nabati mengandung natrium lebih sedikit

di bandingkan dengan pangan hewani. Kehilangan natrium yang

berlebihan karena muntah-muntah, diare dan berkeringat. Akibat dari

deplesi natrium sangat erat berhubungan dengan status keseimbangan air.

Bila kehilangan air, maka akan tampak gejala-gejala deplesicairan

ekstraselular: volume darah tinggi, tinggi hematokrit, tekanan darah

rendahdan otot kram.  

5) Iodium

Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan

rumputlaut. Sedangkan funsi dari iodium di antaranya adalah sebagai

komponen esensialtiroksin dan kelenjar tiroid.

 

6) Flourin

Sumber flourin di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman,

ikan dan makanan hasil ternak. Sedangkan fungsi floor di antaranya

adalah:

a. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.

LBM 4 14

Page 15: Lbm 4 Makalah

b. Untuk mencegah karies gigi .

c. Kebutuhan floor antara dari panas dan daerah kurang panas berbeda.

 

7) Klorin

Sumber dari khlor di antaranya adalah garam, keju, ikan, udang,

bayam dan seledri. Sedangkan fungsi dari klorin diantaranya adalah:

a. Activator amylase dan pembentukan HCl lambung.

b. Mengaktifkan enzim amylase dalam mulut untuk memecah pati.

c. Membantu menjaga tekanan osmotic.

 

8) Zinc

Sumber utama zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju,

hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan. Sedangkan

fungsi Zinc di antaranya adalah:

a. Meningkatkan keaktifan enzim

b. Meningkatkan pertumbuhan

Jika terjadi defisiensi maka menyebabkan kegagalan pertumbuhan

dangangguan kesembuhan luka.

9) Tembaga

Sumber utama dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan

fungsi daritembaga adalah berperan dalam kegiatan enzim pernafasan

sebagai kofaktor bagienzim tironase dan sitokromokdiase.

 

10) Kobalt

Merupakan koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi

perkembangan normal sel-sel darah merah. Sumber utamanya adalah

vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. Kobalt mempunyai fungsi

untuk keseimbangan tubuh ruminansia.

LBM 4 15

Page 16: Lbm 4 Makalah

Protein

Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia.

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang

merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu

sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,

oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein merupakan salah

satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang

merupakan penyusun utama makhluk hidup. Sumber Protein; makanan yang

mengandung protein atau merupakan sumber protein antara lain sebagai berikut:

daging, ikan, telur, susu, tumbuhan berbji, kentang.

Keuntungan Protein; protein memiliki peran yang penting bagi tubuh manusia

antara lain sebagai berikut :

a. Sumber energi

b. Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan

c. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi

d. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Tabel Fungsi dari protein secara terperinci adalah sebagai berikut :

Fungsi Jenis Contoh

Katalitik Enzim Katalase pepsin

Struktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin

Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, Myosin

Penyimpanan Protein angkutanKasein (susu), ovalbumin (telur), feritin (penyimpan

besi)

Pengangkutan Protein angkutan Albumin serum (asam lemak) hemoglobin (oksigen)

Pengatur Protein hormon Insulin

LBM 4 16

Page 17: Lbm 4 Makalah

enzim pengatur Fosfofruktokinasa

PerlindunganAntibodi

Protein penggumpal

Imun globulin

Trombin, fibrinogen

Tanggap toksik Protein toksin Toksin bisa ular, toksin bakteri (bortulisme, difteri)

Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma,

antibodi, hormon. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan

peptide. Rantai polipeptida melipat sedemikian rupa membentuk suatu struktur

yang khas (konformasi) di dalam protein. Konformasi tersebut merupakan bentuk

tiga dimensi suatu protein yang membentuk struktur protein. Terdapat empat

struktur pada protein: struktur pri-mer, sekunder, tersier, dan ada yang berbentuk

quarterner.

Struktur protein primer adalah suatu urutan linier asam amino yang

bergabung melalui ikatan peptida. Struktur sekunder dari suatu protein meliputi

suatu pelipatan pada rantai polipeptida. Secara umum ada dua bentuk umum dari

struktur sekunder yaitu α-helix dan β-pleated sheet (konformasi β). Bentuk α-helix

adalah silindris, terjadi karena adanya ikatan hidrogen yang parallel sepanjang

sumbu helixnya. Pada tipe konformasi β, ikatan hidrogen terbentuk diantara rantai

polipeptida yang berdekatan atau berdampingan secara parallel atau anti parallel.

Struktur tersier protein adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari semua

asam amino di dalam polipeptida. Bentuk protein secara alamiah atau bentuk

protein aktif berada dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak

ikatan non kovalen. Jika suatu protein terdiri dari dua atau lebih polipeptida

dinamakan struktur quarterner. Hemoglobin pada sel darah merah manusia terdiri

atas 4 rantai polipeptida maka dinamakan sebagai struktur quarterner. Masing-

masing subunit poli-peptida dapat dihubungkan dengan ikatan kovalen (misalnya

LBM 4 17

Page 18: Lbm 4 Makalah

ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi elektro-statik, ikatan hidrogen,

atau interaksi hidrofobik).

Suatu protein merupakan untaian dari asam amino yang saling berikatan

melalui suatu ikatan peptida. Ikatan peptida merupakan suatu ikatan kovalen

antara gugus α-amino dari suatu asam amino dengan gugus α-karboksilat dari

asam amino lainnya. Ketika dua asam amino bergabung dengan satu ikatan

peptida maka dinamakan dipeptida. Penambahan sejumlah asam amino

menghasilkan rantai yang panjang dari gabungan asam-asam amino yang

dinamakan oligopeptida (mengandung sampai 25 residu asam amino) dan

polipeptida (mengandung > 25 residu asam amino).

Asam Amino

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.

Berdasarkan biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu :

Essential : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin,

Triftofan, Valin.

Nonessential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam

glutamat, Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine,

Hydroxyproline.

Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh

tubuh dan berasal dari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non

essential adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal

dari tubuh.

LBM 4 18

Page 19: Lbm 4 Makalah

Sumber asam amino :

1. Protein dalam makanan

2. Proses synthesa asam amino nonessential (transaminasi terhadap metabolite)

3. Degradasi protein tubuh.

Kegunaan asam amino :

1. Membentuk protein yang dibutuhkan

2. Membentuk glukosa

3. Membentuk badan-badan keton, dll

4. Menghasilkan energy

5. Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).

Proses Metabolisme Protein

Matabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk

hidup. Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan

Katabolisme. Anabolisme adalah proses sintesis molekul kimia kecil menjadi

besar yang mebutuhkan energi (ATP). Katabolisme adalah proses penguraian

molekul besar menjadi molekul kecil yang melepaskan energi (ATP).

Proses metabolisme protein

Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses

katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk

digunakan proses anabolic maupun katabolic juga terjadi dalam jaringan

diluar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,

yaitu absorbs melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan

hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah

tergantung keseimbangan antara pembentukan asam amino dan

penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino

dalam darah.

Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan – perubahan tertentu

dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati

LBM 4 19

Page 20: Lbm 4 Makalah

dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari.

Rata-rata tiaphari 1,2 gram protein per  kilogram berat badan diubah menjadi

senyawa lain. Ada tiga kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu :

1) Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau

katabolisme dan dibentuk sel–sel baru. Protein dalam makanan

diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan

untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti

protein dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk

mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk

urea.

2) Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi

sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati. Protein dari makanan

diuraikan lagi dengan proses dimulai dari proses pencernaan di mulut

sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam

amino. Yaitu sebagian besar zat makanan yang mengandung protein

dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu

sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan.

3) Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein

baru.

LBM 4 20

Page 21: Lbm 4 Makalah

Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme

menjadi asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Protein

diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam

darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Asam amino dalam

darah di bawa ke hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian

asam amino tersebut ada yang di simpan dalam hati (intra sel) dan sebagian

dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh. Jumlah asam amino dalam

darah tergantung dari jumlah yang diterima dan jumlah yang digunakan. Pada

proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino oleh

beberapa reaksi hidrolisis serta enzim – enzim yang bersangkutan. Enzim-

enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin,

tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan

dipeptidase.

Bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah menjadi

protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam

tubuh maka protein di rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam

amino ini juga berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk

pembentukan sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama

LBM 4 21

Page 22: Lbm 4 Makalah

dari semu protein, enzim, dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa

dan perpindahan energi.

Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila N masuk tubuh > N

yang keluar dari tubuh berarti sintesis protein lebih besar dari pada

katabolismenya, terjadi misalnya pada masa penyembuhan, masa

pertumbuhan, masa hamil. Keseimbangan nitrogen yang negatif berarti

katabolisme protein > sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu kelaparan,

sakit keseimbangan nitrogen yag setimbang terdapat pada orang dewasa

normal dan sehat.

Reaksi Metabolisme Asam Amino

Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total

protein tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan 

melalui proses tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis 

protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan membentuk Urea. Jika jumlah

protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino untuk

dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Proses metabolisme protein

meliputi degradasi protein (makanandan protein intraseluler) menja diasam

amino.

Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan

gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam

amino. Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses:

deaminasi atau transaminasi.

Deaminasi adalah proses pembuangan gugus amino dari asam amino

dalam bentuk urea. Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah

menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam

glutamate dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan

glutamate dehidrogenase sebagai katalis.

Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :

Diaminasi: asam amino + NAD+ → asam keto + NH3

LBM 4 22

Page 23: Lbm 4 Makalah

Asam glutamat + NAD+   a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+

Dalam proses ini asam glutamate melepaskan gugus amino dalam bentuk

NH4+. Selain NAD+ glutamate dehidrogenase dapat pula menggunakan

NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam glutamate merupakan

hasil akhir proses transaminasi, maka glutamate dehidrogenase merupakan

enzim yang penting dalam metabolism asam amino oksidase dan D-asam

oksidase.

Transaminasi adalah proses perubahan asam amino menjadi asam keto.

Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan protein →

zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs.

Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan

pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain.

Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino

dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat,

a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi

asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto.

Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin

transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis

dalamreaksi berikut :

Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino

yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin

transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam

piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai

kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrak .

LBM 4 23

Page 24: Lbm 4 Makalah

Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan

sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh

piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa

piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi,

tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.

Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak

sehingga menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus

diubah dahulu jadi urea (di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati

ada kelainan (sakit) maka proses perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan akan

menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang disebut uremia. Berikut siklus

urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.

Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan maka asam

amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam siklus

asam sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan asam amino

menjadi asam keto dalam siklus sitrat. Asam amino yang dibuat dalam hati atau

dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam

jaringan untuk digunakan. Proses anabolisme dan katabolisme terjadi dalam hati

dan jaringan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber

yaitu:

a. Absorbsi melalui dinding usus

b. Hasil katabolisme protein dalam sel

c. Hasil anabolisme asam amino dalam sel

Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun

1. Kebutuhan kalori harian  pada usia kanak-kanak meningkat berhubungan dengan ukuran tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.

2. Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan

LBM 4 24

Page 25: Lbm 4 Makalah

makanan sebagai sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat remaja.

Usia (tahun) Kalori Protein Cal Fe Vit. A Vit. B Vit. C

10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25

7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25

5-6 1400 40 0,75 6 2500 0,6 25

BAB III

PERMASALAHAN

3.1 Pembahasan Skenario

Skenario

KENAPA DENGAN IKAR

Mateo 22 tahun adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran semester 2. Ia juga

masuk dalam keanggotaan MERCY datang ke desa terpencil di sekitar wilayah

tempat tinggalnya yang memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi dan

tingginya kejadian KEP. Disana ia mengamati banyaknya anak-anak usia 2-5

tahun tampak sangat kurus hanya berupa tulang yang dibungkus kulit saja dan

berperawakan pendek dibandingkan seusianya. Kulit keriput dan kering penuh

bercak hitam dan luka-luka yang sudah lama yang belum menyembuh.

Terdapat seorang balita bernama Ikar (2 tahun) yang berwajah bulat seperti

bulan purnama, perut besar namun lengan kecil yang menghitam dan sering

terjatuh pada senja hari. Rambut kering warna merah kekuningan dan tampak

adanya alopesia. Di daerah sekitar mulut tampak adanya luka berupa celah di

sudut bibir disertai sering terjadinya perdarahan gusi.

Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada anak di desa tersebut ?

LBM 4 25

Page 26: Lbm 4 Makalah

TERMINOLOGI

KEP (Kekurangan Energi Protein) : kekurangan gizi yang disebabkan oleh

rendahnya konsumsi energy dan protein dalam makanan sehari-hari atau

gangguan penyakit tertentu sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan

Gizi (AKG). Seseorang disebut KEP apabila berat badannya kurang dari

80% indeks berat badan. (WHO-NCHS)

Alopesia : terjadinya kebotakan yang umumnya pada kepala atau dapat juga

mengenai daerah berambut lainnya yang disebabkan karena abnormalitas

batang rambut dan kelaina endokrin atau penyakit sistemik lain yang

mempengaruhi pertumbuhan rambut.

PERMASALAHA

Pengertian dan kalsifikasi malnutrisi

Patofisiologi malnutrisi

Kelainan atau penyakit yang dialami Ikar dalam skenario

Pembahasan

1. Pengertian dan Klasifikasi Malnutrisi

Malnutrisi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kurang

nutrisi, terutama energi dan protein. Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan

keadaan tidak cukupnya masukan protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh atau

dikenal dengan nama marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor disebabkan oleh

kekurangan protein baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas, sedangkan marasmus

disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein.

Klasifikasi malnutrisi :

a. Marasmus Marasmus adalah suatu keadaan kekurangan kalori protein berat. Namun,

lebih kekurangan kalori daripada protein. Penyebab marasmus adalah sebagai berikut:

1) Intake kalori yang sedikit.2) Infeksi yang berat dan lama, terutama infeksi enteral.

LBM 4 26

Page 27: Lbm 4 Makalah

3) Kelainan struktur bawaan.4) Prematuritas dan penyakit pada masa neonates5) Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan6) Gangguan metabolism.7) Tumor hipotalamus.8) Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang

kurang.9) Urbanisasi.

Tanda-tanda klinis marasmus :

1) Badan Nampak sangat kurus.

2) Wajah seperti orang tua.

3) Cengeng/rewel.

4) Kulit tampak keriput.

5) Perut cekung.

6) Iga ngambang.

7) Sering disertai penyakit infeksi (umunya kronis) dan diare.

b. Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan protein

dalam jumlah besar. Selain itu, penderita juga mengalami kekurangan kalori.

Penyebabnya adalah :

1) Intake protein yang buruk.

2) Infeksi suatu penyakit.

3) Masalah penyapihan.

Tanda-tanda klinis kwashiorkor :

1) Edema, umunya diseluruh tubuh terutama pada punggung kaki.

2) Wajah membulat (moon face) dan sembab.

3) Pandangan mata sayu.

4) Rambut tipis, kemerahan dan mudah rontok.

5) Perubahan status mental, apatis dan rewel.

6) Pembesaran hati.

LBM 4 27

Page 28: Lbm 4 Makalah

7) Otot mengecil (hipotropi)

8) Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah

warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas.

9) Sering disertai dengan infeksi akut, anemia dan diare.

c. Marasmus-Kwashiorkos merupakan keadaan tubuh yang kurang akan

protein maupun kalori, dimana penyebab dan tanda-tanda klinisnya

merupakan gabungan dari marasmus dan kwashiorkor.

2. Patofisiologi Malnutrisi

Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting yaitu : tubuh sendiri (host), agent (kuman penyebab), environment (lingkungan). Memang faktor diet (makanan) memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mem-pergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan; karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. Pada Malnutrisi, di dalam tubuh sudah tidak ada lagi cadangan makanan untuk digunakan sebagai sumber energi. Sehingga tubuh akan mengalami defisiensi nutrisi yang sangat berlebihan dan akan mengakibatkan kematian.

3. Kelainan atau penyakit yang dialami Ikar dalam skenario

Kelaiana yang dialami Ikar, seorang anak berusia 2 tahun dalam skenario

yang memiliki tampak wajah yang bulat seperti bulan purnama, perut besar

namun lengan kecil yang menghitam dan sering terjatuh pada senja hari. Rambut

kering warna merah kekuningan dan tampak adanya alopesia. Di daerah sekitar

LBM 4 28

Page 29: Lbm 4 Makalah

mulut tampak adanya luka berupa celah di sudut bibir disertai sering terjadinya

perdarahan gusi.

Dari ciri-ciri yang nampak pada Ikar, dapat disimpulkan bahwa ia

mengalami malnutrisi khususnya dengan malnutrisi energi protein (kwashiorkor).

Dimana yang dialami oleh Ikar merupakan tanda dan gejala dari kwashiorkor,

yaitu :

1) Wujud Umum

Secara umumnya penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus, atrofi pada

ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites. Muka penderita

ada tanda moon face dari akibat terjadinya edema.

2) Edema

Pada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupun

berat. Edemanya bersifat pitting. Edema terjadi bisa disebabkan

hipoalbuminemia, gangguan dinding kapiler, dan hormonal akibat dari

gangguan eliminasi ADH.

Gambar 1. Edema pada kwashiokor

3) Kelainan Rambut

Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya (texture),

maupun warnanya. Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut

LBM 4 29

Page 30: Lbm 4 Makalah

kepala yang mudah tercabut tanpa rasa sakit. Pada penderita kwashiorkor

lanjut, rambut akan tampak kusam, halus, kering, jarang dan berubah

warna menjadi putih. Sering bulu mata menjadi panjang. Rambut yang

mudah dicabut di daerah temporal (Signo de la bandera) terjadi karena

kurangnya protein menyebabkan degenerasi pada rambut dan kutikula

rambut yang rusak. Rambut terdiri dari keratin (senyawa protein) sehingga

kurangnya protein akan menyebabkan kelainan pada rambut. Warna

rambut yang merah (seperti jagung) dapat diakibatkan karena kekurangan

vitamin A, C, E.

Gambar 2. Kelainan rambut pada kwashiorkor

4) Kelainan Kulit

Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulit

yang lebih mendalam dan lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan

persisikan kulit karena habisnya cadangan energi maupun protein. Pada

sebagian besar penderita dtemukan perubahan kulit yang khas untuk

penyakit kwashiorkor, yaitu crazy pavement dermatosis yang merupakan

bercak-bercak putih atau merah muda dengan tepi hitam ditemukan pada

bagian tubuh yang sering mendapat tekanan. Terutama bila tekanan itu

terus-menerus dan disertai kelembapan oleh keringat atau ekskreta, seperti

pada bokong, fosa poplitea, lutut, buku kaki, paha, lipat paha, dan

LBM 4 30

Page 31: Lbm 4 Makalah

sebagainya. Perubahan kulit demikian dimulai dengan bercak-bercak kecil

merah yang dalam waktu singkat bertambah dan berpadu untuk menjadi

hitam. Pada suatu saat mengelupas dan memperlihatkan bagian-bagian

yang tidak mengandung pigmen, dibatasi oleh tepi yang masih hitam oleh

hiperpigmentasi. Kurangnya nicotinamide dan tryptophan menyebabkan

gampang terjadi radang pada kulit.

Gambar 3. Crazy pavement dermatosis

5) Kelainan Gigi dan Tulang

Pada tulang penderita kwashiorkor didapatkan dekalsifikasi, osteoporosis,

dan hambatan pertumbuhan. Sering juga ditemukan caries pada gigi

penderita.

6) Kelainan Darah dan Sumsum Tulang

Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. Bila disertai

penyakit lain, terutama infestasi parasit (ankilostomiasis, amoebiasis)

maka dapat dijumpai anemia berat. Anemia juga terjadi disebabkan

kurangnya nutrien yang penting untuk pembentukan darah seperti Ferum,

vitamin B kompleks (B12, folat, B6). Kelainan dari pembentukan darah

dari hipoplasia atau aplasia sumsum tulang disebabkan defisiensi protein

dan infeksi menahun. Defisiensi protein juga menyebabkan gangguan

LBM 4 31

Page 32: Lbm 4 Makalah

pembentukan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya terjadi defek umunitas

seluler, dan gangguan sistem komplimen.

7) Atrofi Otot

Massa otot berkurang karena kurangnya protein. Protein juga dibakar

untuk dijadikan kalori demi penyelamatan hidup.

8) Retardasi Pertumbuhan

Gejala penting ialah pertumbuhan yang terganggu. Selain berat badan,

tinggi badan juga kurang dibandingkan dengan anak sehat.

9) Perubahan Mental

Biasanya penderita cengeng, hilang nafsu makan dan rewel. Pada stadium

lanjut bisa menjadi apatis. Kesadarannya juga bisa menurun, dan anak

menjadi pasif. Perubahan mental bisa menjadi tanda anak mengalami

dehidrasi. Gizi buruk dapat mempengaruhi perkembangan mental anak.

Terdapat dua hipotesis yang menjelaskan hal tersebut: karakteristik

perilaku anak yang gizinya kurang menyebabkan penurunan interaksi

dengan lingkungannya dan keadaan ini selanjutnya akan menimbulkan

outcome perkembangan yang buruk, hipotesis lain mengatakan bahwa

keadaan gizi buruk mengakibatkan perubahan struktural dan fungsional

pada otak.

10) Kelainan Hati

Pada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa juga ditemukan biopsi hati

yang hampir semua sela hati mengandung vakuol lemak besar. Sering juga

ditemukan tanda fibrosis, nekrosis, dan infiltrasi sel mononukleus.

Perlemakan hati terjadi akibat defisiensi faktor lipotropik.

11) Kelainan Pankreas dan Kelenjar Lain

Di pankreas dan kebanyakan kelenjar lain seperti parotis, lakrimal, saliva

dan usus halus terjadi perlemakan. Pada pankreas terjadi atrofi sel asinus

sehingga menurunkan produksi enzim pankreas terutama lipase.

12) Kelainan Jantung

Bisa terjadi miodegenerasi jantung dan gangguan fungsi jantung

disebabkan hipokalemi dan hipomagnesemia.

LBM 4 32

Page 33: Lbm 4 Makalah

13) Kelainan Gastrointestinal

Gejala gastrointestinal merupakan gejala yang penting. Anoreksia kadang-

kadang demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan ditolak

dan makanan hanya dapat diberikan dengan sonde lambung. Diare terdapat

pada sebagian besar penderita. Hal ini terjadi karena 3 masalah utama

yaitu berupa infeksi atau infestasi usus, intoleransi laktosa, dan

malabsorbsi lemak. Intoleransi laktosa disebabkan defisiensi laktase.

Malabsorbsi lemak terjadi akibat defisiensi garam empedu, konjugasi hati,

defisiensi lipase pankreas, dan atrofi villi mukosa usus halus. Pada anak

dengan gizi buruk dapat terjadi defisiensi enzim disakaridase.

14) Kelainan Ginjal

Malnutrisi energi protein dapat mengakibatkan terjadi atrofi glomerulus

sehingga GFR menurun.

Gambar 3. Manifestasi klinis kwashiorkor pada anak

LBM 4 33

Page 34: Lbm 4 Makalah

DIAGNOSIS

1. Klinik :

a. Anamnesis (terutama anamnesis makanan, tumbuh kembang, serta

penyakit yang pernah diderita).

b. Pemeriksaan fisik :

Perubahan mental sampai apatis

Anemia

Perubahan warna dan tekstur rambut, mudah dicabut/rontok

Gangguan sistem gastrointestinal

Pembesaran hati

Perubahan kulit (dermatosis)

Atrofi otot

Edema simetris pada kedua punggung kaki, dapat sampai

seluruh tubuh

2. Laboratorik : terutama Hb, albumin, serum ferritin.

3. Anthropometrik : BB/U (berat badan menurut umur), TB/U (tinggi badan

menurut umur), LLA/U (lingkar lengan atas menurut umur), BB/TB (berat

badan menurut tinggi badan), LLA/TB (lingkar lengan atas menurut tinggi

badan).

4. Analisis diet dan pertumbuhan Riwayat  diet rinci, pengukuran

pertumbuhan, indeks massa tubuh (BMI), dan pemeriksaan fisik lengkap

ditunjukkan. Tindakan pengukuran tinggi badan-banding-usia atau berat

badan-untuk-tinggi pengukuran kurang dari 95% dan 90% dari yang

diharapkan atau lebih besar dari 2 standar deviasi di bawah rata-rata untuk

usia. Pada anak yang lebih dari 2 tahun, pertumbuhan kurang dari 5 cm / th

juga dapat menjadi indikasi defisiensi.

LBM 4 34

Page 35: Lbm 4 Makalah

PENATALAKSANAAN

Prosedur tetap pengobatan dirumah sakit. Prinsip dasar penanganan 10 langkah utama (diutamakan penanganan kegawatan) :

Penanganan hipoglikemi Penanganan hipotermi Penanganan dehidrasi Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit Pengobatan infeksi Pemberian makanan Fasilitasi tumbuh kejar Koreksi defisiensi nutrisi mikro Melakukan stimulasi sensorik dan perbaikan mental Perencanaan tindak lanjut setelah sembuh

Perawatan Medis

Pada anak dan orang dewasa, langkah pertama dalam pengobatan kekurangan energi protein (KEP) adalah untuk mengoreksi kelainan cairan dan elektrolit dan untuk mengobati setiap infeksi. Kelainan elektrolit yang paling umum adalah hipokalemia, hipokalsemia, hypophosphatemia, dan hypomagnesemia.

Pemberian makronutrien harus dimulai dalam waktu 48 jam di bawah pengawasan spesialis gizi.

Sebuah  studi double-blind dari 8 anak dengan kwashiorkor dan ulserasi kulit menemukan bahwa pasta seng topikal lebih efektif dibandingkan plasebo dalam bidang penyembuhan kerusakan kulit. Suplemen seng oral juga ditemukan efektif. Langkah kedua dalam pengobatan kekurangan energi protein (yang mungkin tertunda 24-48 jam pada anak) adalah menyediakan macronutrients dengan terapi diet.

Susu formula berbahan dasar adalah pengobatan pilihan. Pada awal pengobatan diet, pasien harus diberi makan ad libitum. Setelah 1 minggu, harga asupan harus mendekati 175 kkal / kg dan 4 g / kg protein untuk anak-anak dan 60 kkal / kg dan 2 g / kg protein untuk orang dewasa. Sebuah multivitamin setiap hari juga harus ditambahkan.

LBM 4 35

Page 36: Lbm 4 Makalah

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Malnutrisi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kurang

nutrisi, terutama energi dan protein. Malnutrisi energi protein (MEP) merupakan

keadaan tidak cukupnya masukan protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh atau

dikenal dengan nama marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor adalah sindrom klinis

yang diakibatkan dari defisiensi protein berat dan asupan kalori yang tidak

adekuat. Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein

yang berlangsung kronis. Anak penderita kwashiorkor secara umum mempunyai

ciri-ciri pucat, kurus, atrofi pada ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial

serta asites.

LBM 4 36

Page 37: Lbm 4 Makalah

DAFTAR PUSTAKA

1. Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC

2. Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB

3. Winarno, F, G. 1992.Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

4. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry5. Behrman, L. Richard dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta:

EGC6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2003. Petunjuk Teknis Tata

Laksana Anak Gizi Buruk: Buku II. Jakarta: Departemen Kesehatan.

LBM 4 37