4
PERAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEKAMBUHAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA Disusun Oleh: KELOMPOK IV PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN VIII STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG 2014 1. Keluarga Keluarga adalah orang-orang terdekat, saling melindungi, dan mencintai tumbuh tanpa disadari antar anggota keluarga. Interaksi paling intens adalah keluarga sebagai orang terdekat, setiap prilaku akan direspon secara keseluruhan oleh anggota keluarga. 2. Peran Keluarga a. Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya b. Keluarga merupakan ‘institusi’ pendidikan utama bagi individu untuk belajar dan mengembangkan nilai, keyakinan, sikap dan perilaku c. Individu menguji coba perilakunya di dalam keluarga, dan umpan balik keluarga mempengaruhi individu dalam mengadopsi perilaku tertentu. 3. Kekambuhan Kekambuhan yaitu kembalinya gejala gejala penyakit sehingga cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari – hari dan memerlukan rawat

Leaflet penkes

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penkes

Citation preview

PERAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEKAMBUHAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA

Disusun Oleh:

KELOMPOK IVPROGRAM PROFESI NERS

ANGKATAN VIIISTIKes DHARMA HUSADABANDUNG

20141. Keluarga Keluarga adalah orang-orang terdekat, saling melindungi, dan mencintai tumbuh tanpa disadari antar anggota keluarga. Interaksi paling intens adalah keluarga sebagai orang terdekat, setiap prilaku akan direspon secara keseluruhan oleh anggota keluarga. 2. Peran Keluargaa. Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannyab. Keluarga merupakan institusi pendidikan utama bagi individu untuk belajar dan mengembangkan nilai, keyakinan, sikap dan perilaku

c. Individu menguji coba perilakunya di dalam keluarga, dan umpan balik keluarga mempengaruhi individu dalam mengadopsi perilaku tertentu.

3. Kekambuhan

Kekambuhan yaitu kembalinya gejala gejala penyakit sehingga cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari hari dan memerlukan rawat inap dan rawat jalan yang tidak terjadwal.4. Tanda dan Gejala Kekambuhan

a. Tahap I : klien tegang yang berlebihan, sering mengeluh cemas, tak dapat berkonsentrasi, lupa kata-kata dalam pertengahan kalimat, adanya hambatan mental dalam aktivitas dan penampilan diri yang menurun

b. Tahap II : memperlihatkan keterbatasan tingkat kesadaran, depresi, mudah bosan, apatis, obsesional dan fobia, mengeluh sakit di seluruh tubuh, menarik diri dari aktivitas seharihari

c. Tahap III: kadangkadang menunjukan penampilan psikotik, hipomania, gangguan persepsi, gangguan isi pikirTahap IV : klien memperlihatkan gejala psikotik yang jelas, adanya halusinasi dan waham secara terus menerus

d. Tahap IV: memperlihatkan gejala psikotik yang jelas, adanya halusinasi dan waham secara terus menerus

e. Tahap V : klien tidak lagi mengenal keluarga dan menganggap keluarga sebagai penipu, dapat pula penderita mengamuk

f. Tahap VI : klien nampak seperti robot dan bingung serta gelisah

Jika muncul tanda dan gejala di atas segera :

a. bantu klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan

b. segera kontrol ke RS, sehingga segera mendapat pertolongan.5. Penyebab Kekambuhan

a. Tidak teratur minum obat, pemakaian obat neuroleptik yang lama dapat menyebabkan efek samping tardive dyskinesia (gerakan tidak terkontrol)

b. Lingkungan dengan stressor tinggi

c. Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi

d. Kurangnya aktivitas dan latihan serta suplai nutrisi.

e. Perawatan Klien di Rumah

a. Memberikan kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari hari

b. Selalu menemani dan tidak membiarkan klien sendiri dalam melakukan suatu kegiatan, misalnya: makan bersama, bekerja bersama, bepergian dll.

c. Meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien jika klien mulai menyendiri atau berbicara sendiri

d. Mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat, e. Berikan pujian, umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang dapat dilakukan pasien f. Mengontrol kepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter (5B: Benar obat, Benar dosis, Benar nama, Benar waktu, Benar rute)

g. Jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan emapti. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien.

h. Kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat memancing terjadinya marah

i. Mengenali tanda tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan

j. Segera kontrol ke dokter/ RS jika muncul perubahan perilaku yang menyimpang atau obat habis.