2
 Sejarah singkat Xeroptalmia yang dikenal di Indonesia ialah Rabun senja atau Buta Ayam. Pada dekade tahun 1960 sampai tahun 1970 banyak terjadi pada anak anak usia sekolah. Pada tingkat yang ringan anak tidak mampu beradaptasi ditempat gelap yang diakibatkan kekurangan vitamin A. Kejadian ini benar benar dialami pada tahun 1967, ketika itu aku dan teman teman bermain dihalaman. Sekitar jam 17.00 seorang temanku mendadak menangis sambil berkata : ” tolong , tolong antar aku kerumah mataku buta , mataku buta.” Kedua tangannya dijulurkan ke depan dan meraba raba mencari pegangan. Semua anak terkejut dan terheran heran mengapa bisa mendadak buta. Itulah sekelumit gambaran Xeroptalmia pada  jaman dahulu, dimana masyarakat masih belum banyak yang mengenal dibandingkan dengan jaman sekarang yang jauh lebih canggih. Di daerah Jawa Barat Xeroptalmia disebut juga Kotokeun, dan upaya penyembuhan yang sederhana pada waktu itu tapi tidak masuk akal, yaitu anak tersebut harus makan didalam kurung ayam. Inilah kiat yang yang diyakini masyarakat pada waktu itu dalam upaya penyembuhan Kotokeun atau Xeroptalmia. Penyebab Xeroptalmia : Kekurangan vitamin A dalam kurun waktu yang lama Gejala : 1. Mata tidak dapat beradaptasi ditempat yang agak gelap 2. Bila tidak segera diobati berlanjut kepada tahap dimana kornea mengering, menebal, berkeriput dan keruh karena banyak pigmen. Pada tingkat ini juga ditemukan benjolan benjolan pada mata. 3. Pada tingkat yang lebih parah terjadi perforasi, isi bola mata keluar sehingga bola mata mengerut, dengan demikian tentu saja mengalami kebutaan  XEROPTHALMIA

Leaflet Xeropthalmia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Leaflet Xeropthalmia

8/3/2019 Leaflet Xeropthalmia

http://slidepdf.com/reader/full/leaflet-xeropthalmia 1/2

Page 2: Leaflet Xeropthalmia

8/3/2019 Leaflet Xeropthalmia

http://slidepdf.com/reader/full/leaflet-xeropthalmia 2/2