Upload
ayu-wedhani-spc
View
15
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
csl
Citation preview
Buku Kegiatan
Semester Pendek Clinical SkilLs Lab
Semester 5
Nama : ..........................................NPM : ..........................................
Fakultas Kedokteran Universitas LampungJln. Prof. Soemantri Bojonegoro No.1
Bandar Lampung-Indonesia
P EMASANGAN INFUS
1
Pasfoto Berwarna
4 x 6
CEKLIST PENILAIAN PROSEDUR PEMASANGAN INFUS
No Aspek Penilaian S k o r0 1 2
INTERPERSONAL1 Komunikasi dokter-pasien (sambung rasa & informed
consent)CONTENT
2
Persiapan Alat
Memotong plester untuk persiapan Memilih jarum/kateter vena yang sesuai ukuran Mempersiapkan spalk (hanya untuk pasien
anak/bayi yang dimungkinkan banyak melakukan gerakan setelah infuse terpasang/ fiksasi)
Membuka plastik flabot infuse dan infus set, serta menghubungkannya dengan menusukkan secara tegak lurus. Gantunglah pada tiang infus
Tekan chamber sampai terisi setengahnya, bukalah klem pengunci pada infus set dan alirkanlah cairan infuse ke bengkok sampai semua daerah selang tidak ada lagi udara kemudian klem dikunci lagi.
Memastikan tidak ada gelembung udara pada selang infuse
3Prosedur Pencegahan Infeksi
Cuci tangan WHO dengan sabun antiseptik lalu pasang handschoen
4
Identifikasi Vena Minta pasien mengepalkan tangan. Tentukan
vena yang akan menjadi titik tusukan dengan mempalpasi
Melakukan Prosedur Pemasangan Infus
5 Pasang torniquet di sebelah proksimal tempat insersi jarum
2
6
Minta pasien mengepalkan tangannya sekali lagi. Raba vena pasien dan tentukan titik tempat tusukan, sterilisasi dengan mengoleskan kapas alkohol dengan arah melingkar dari dalam ke luar tempat tusukan (jangan direpalpasi).
7 Lepaskan tutup kanul, pegang lengan pasien
dengan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena ± 5 cm dibawah tusukkan (regangkan kulit).
8 Tusukkan vena kateter pada kulit dengan jarak
±0,5 cm dibawah vena yang dituju, dengan sudut 20-30o , posisi lubang jarum menghadap ke atas.
9 Arahkan kateter untuk menembus sisi samping
vena sampai terlihat aliran balik darah (backflow+).
10 Dorong kateter kedalam vena sedikit demi sedikit
(kira-kira ¼-1/2 inchi) sebelum melepas stylet (jarum penuntun).
11
Pastikan kateter masuk vena dengan agak menarik jarum sampai terlihat aliran balik darah dari kateter. Jika aliran darah (+) sepanjang kateter, maka lepaskan jarum seluruhnya.
12 Kemudian lepaskan torniquet, tekan daerah sekitar vena dimana jarum dilepaskan.
13
Sambungkan dengan ujung selang infus. Aktifkan dengan membuka klem pengatur tetesan. Jika pemasangan berhasil, maka tetesan akan berjalan lancar.
14
Fiksasi kateter dan selang infus dengan sebelumnya menaruh kassa steril yang dioles betadine diatas muara tusukan. Fiksasi dengan plester atau hipafix.
15 Aturlah jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan.16 Bersihkan peralatan dan sisa sampah17 Cuci tangan kembali.
PROFESIONALISME18 Melakukan tindakan secara professional
3
TOTAL
Keterangan: 0= Tidak Melakukan 1= Melakukan tidak sempurna 2= Melakukan Sempurna
Nilai = ------------- x 100% = ……………
Bandar Lampung,…………………..2013
FEEDBACK INSTRUKTUR SECARA KESELURUHAN
(area kompetensi : skills komunikasi (sambung rasa, percaya diri), knowledge (clinical reasoning), professionalism
BEDAH MINOR LANJUT
CEK LIST KETERAMPILAN KLINIK BEDAH MINOR LANJUT
N Feedback Skor
4
Paraf Instruktur
(.......................................)
o0 1 2
Interaksi Dokter-Pasien
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Informed consent
Prosedural
A. Penjahitan (Hecting)
Mencuci tangan WHO, pemasangan Handchoen
4Ambil needle holder, needle, pasangkan benang
5Tepi jaringan dipegang dengan dengan pinset, lakukan traksi
6Tusukkan jarum dengan arah tegak lurus pada permukaan kulit dan tepi luka. Posisi lengan bawah dalam pronasi lalu lakukan gerakan rotasi lengan menjadi supinasi
7Tembuskan jarum sampai kurang lebih mencapai pertengahan lengkung, sambut dengan pinset lalu sambut dengan needle holder, tarik
8Siapkan jarum pada posisi semula
5
(forehand,ujung needle holder, 1/3 bagian distal jarum) untuk memulai manuver selanjutnya
9Ulangi hal yang sama pada tepi luka lain, dimulai dari bagian dalam luka dan diarahkan ke permukaan kulit
10Selesai melakukan manuver ini, benang ditarik menyisakan ujung benang kurang lebih 2-3 cm dari needle bite untuk membuat simpul
11 Lakukan manuver pembuatan simpul.Simpul pertama dengan sekali puntiran backhand dan simpul kedua dengan dua kali puntiran forehand
12Tegangkan kedua ujung benang dan potong dengan menyisakan kurang lebih 0,5-1 cm dari simpul
13Jahitan ketiga, keempat dan seterusnya dikerjakan secara berutuan sehingga mencapai ujung luka
14Ambil needle holder, needle, pasangkan benang
15Tepi jaringan dipegang dengan dengan pinset, lakukan traksi
B. Mengangkat jahitan (Uphecting)
16 Lakukan prosedur A dan antisepsis pada daerah luka
17 Pegang benang jahitan yang akan diangkat pada simpulnya menggunakan pinset anatomic
18 Lakukan sedikit traksi ,lakukan pemotongan
6
benang
19 Menarik keseluruhan benang, jangan sampai benang yang terpapar di permukaan masuk ke dalam jaringan melalui jalur benang
C.Insisi
Mencuci tangan WHO, pemasangan handscoen
20 kulit disayat dengan satu gerakan menggunakan mata skalpel yang tajam. Lebih mudah bila kulit ditegangkan dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sementara skalpel disayatkan dari kiri ke kanan.
21 Jika membuat insisi yang panjang dan lurus, gagang skalpel bermata no. 10 dipegang seperti menggenggam pisau dengan jari telunjuk diletakkan di sisi atas gagang agar pengendalian gerakan lebih mantap. Untuk insisi yang lebih kecil dan rumit (misalnya di daerah tangan), gagang skalpel bermata no. 15 dipegang seperti memegang pena sehingga perubahan arah insisi dapat dikerjakan dengan lebih halus.
22 Tekanan sayatan di atur sedemikian rupa agar sayatan tepat membelah epidermis dan dermis. Luka akan merekah dan lemak subkutis dapat terlihat. Jika ragu-ragu, lebih baik menyayat dengan tekanan ringan, meregangkan kulit agar luka terbuka, kemudian memperdalam sayatan
23 Insisi harus tegak lurus kulit sehingga
7
penutupannya lebih baik
D.Ekstirpasi
Cuci tangan WHO, pemasangan handscoen
24 Bersihkan daerah operasi
25 Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrasi) pada daerah operasi
26 Eksisi kulit yang terdapat kista berbentuk bulat telur (elips) runcing dengan arah sesuai garis lipatan kulit
27 Gunakan gunting tumpul untuk melepaskan jaringan subkutan yang meliputiki kista pisahkan seluruh dinding kista dari kulit
28 Usahakan kista tidak pecah agar dapat diangkat kista secara in-toto
29 Jahit rongga bekas kista dengan jahitan subkutaneus
30 Jahit dan tutup luka operasi
Profesionalisme
31 Percaya diri, minimal error
32 Melakukan dengan profesionalisme
TOTAL
8
Keterangan 0= Tidak Melakukan 1: Melakukan tidak sempurna 2:Melakukan Sempurna
Nilai = ------------- x 100% = ……………
Bandar Lampung,…………………..2013
FEEDBACK INSTRUKTUR SECARA KESELURUHAN(area kompetensi : skills komunikasi (sambung rasa, percaya diri), knowledge
(clinical reasoning), professionalism
9
Paraf Instruktur
(.......................................)
P EMERIKSAAN FISIK PARU
CEK LIST LATIHAN : PEMERIKSAAN FISIK PARU
No Item Latihan Skor0 1 2
Pemeriksaan Fisik1 General assessment (laporkan hasil Inspeksi)
Pemeriksaan Dada Posterior2 Meminta pasien duduk tegak diatas tempat tidur, rileks dan
memposisikan diri di belakang pasien3 Inspeksi dinding dada posterior (laporkan hasil)4 Palpasi dinding dada posterior (daerah nyeri tekan atau
adanya kelainan)5 Lakukan palpasi ekspansi dinding dada6 Mintalah pasien inspirasi dan ekspirasi7 Lakukan penilaian taktil fremitus (letakkan bagian ulnar
tangan kanan horizontal sesuai lokasi)8 Minta pasien mengucapkan “tujuh-tujuh”9 Ulangi kedua instruksi sebelumnya untuk lokasi-lokasi
lainnya10 Lakukan dari kiri ke kanan, atas ke bawah sesuai urutan
dan nilailah suara yang dihasilkan11 Perkusi dinding dada belakang sesuai urutan12 Cara perkusi baik dan benar serta suara perkusi sesuai13 Perkusi untuk menilai naik turunnya diafragma14 Ambil dan periksa stetoskop, gunakan bagian diafragma15 Lakukan auskultasi sesuai urutan16 Minta pasien inspirasi dan ekspirasi setiap titik pemeriksaan
Pemeriksaan Dada Anterior17 Pindahlah ke posisi berhadapan dengan pasien18 Lakukan inspeksi dada depan dan posisi trakea19 Palpasilah lokasi trakea pada lekukan suprasternal20 Mintalah pasien berbaring 21 Lakukan penilaian ekspansi dada seperti sebelumnya22 Minta pasien inspirasi dan ekspirasi
10
23 Lakukan penilaian taktil fremitus24 Lakukan perkusi dinding dada depan sesuai urutan lokasi25 Perkusilah dan tandai batas paru-hepar (tepi atas hepar)
(sonorpekak)26 Perkusilah dan tandai batas bawah paru kiri-gaster
(sonortympani)27 Lakukan auskultasi dinding dada depan sesuai urutan
lokasi28 Mintalah pasien inspirasi dan ekspirasi di setiap titik
pemeriksaan29 Dengarkanlah suara nafas di setiap titik pemeriksaan30 Akhirilah pemeriksaan dengan baik dan jelaskan hasil
pemeriksaan kepada pasienItem Professionalisme
31 Percaya diri32 Minimal error
T O T A L
Keterangan :0 : Tidak dilakukan1 : Dilakukan tetapi tidak benar/lengkap/sempurna2 : Dilakukan dengan benar /lengkap/sempurna
Nilai = ------------- x 100% = …………… 64
Bandar Lampung,…………………..2013
11
FEEDBACK INSTRUKTUR SECARA KESELURUHAN
(area kompetensi : skills komunikasi (sambung rasa, percaya diri), knowledge (clinical reasoning), professionalism
12
Paraf Instruktur
(.......................................)