24
3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Anak, dalam hal ini manusia tidak akan bisa dipisahkan dengan lingkungannya. Sehingga terkadang, lingkungan pun akan berpengaruh pada sifat dan kepribadian anak, serta salah satu faktor yang membentuk karakter anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan. Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Hal itulah yang disebut pendidikan. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak. Melalui kegiatan pendidikan, gambaran tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial (agen perubahan di masyarakat).

Lingkungan lembaga Pendidikan

  • Upload
    -

  • View
    418

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Formal dan non-Formal

Citation preview

Page 1: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks

pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak.

Anak, dalam hal ini manusia tidak akan bisa dipisahkan dengan lingkungannya. Sehingga

terkadang, lingkungan pun akan berpengaruh pada sifat dan kepribadian anak, serta salah satu

faktor yang membentuk karakter anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti

tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia,

termasuk di dalamnya adalah pendidikan.

Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan

menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak

sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak

adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa,

anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Hal itulah yang disebut pendidikan.

Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.

Melalui kegiatan pendidikan, gambaran tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam

alam pikiran peserta didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya.

Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran

manusia memiliki fungsi sosial (agen perubahan di masyarakat).

Lantas apakah lembaga pendidikan kita, baik yang formal ataupu informal telah mampu

mengantarkan peserta didiknya sebagai agen perubahan sosial di masyarakat? Untuk Hal ini

masih perlu dipertanyakan. Lembaga pendidikan kita sepertinya kurang berhasil dalam

mengantarkan anak didiknya sebagai agen perubahan sosial di masyarakat, terbukti dengan

belum adanya perubahan yang signufikan dan menyeluruh terhadap masalah kebudayaan dan

keilmuan masyarakat kita, dan masih maraknya komersialisasi ilmu pengetahuan di lembaga-

lembaga pendidikan kita, mahalnya biaya pendidikan serta orientasi yang hanya mempersiapkan

peserta didik hanya untuk memenuhi bursa pasar kerja ketimbang memandangnya sebagai objek

yang dapat dibentuk untuk menjadi agen perubahan sosial di masyarakat.

Page 2: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

B. RUMUSAN MASALAH

1) Apa pengertian Lingkungan Lembaga Pendidikan?

2) Apa fungsi, peranan, serta tanggung jawab Lingkungan Lembaga Pendidikan?

3) Seperti apakah klasifikasi dari Lembaga Pendidikan?

4) Apa sajakah bentuk dari Lembaga Pendidikan?

5) Bagaimanakah keterkaitan antara Lembaga Pendidikan dan Perubahan Sosial?

C. TUJUAN MASALAH

1) Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari Lingkungan Lembaga Pendidikan.

2) Untuk mengetahui dan memahami fungsi, peranan, serta tanggung jawab dari Lingkungan

Lembaga Pendidikan.

3) Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi dan bentuk dari Lingkungan Lembaga

Pendidikan.

4) Dan untuk mengetahui dan memahami keterkaitan antara Lembaga Pendidikan dan

Perubahan sosial.

Page 3: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................ 2

C. Tujuan Masalah............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN...................................................................................................................... 4

A. Pengertian........................................................................................................................ 4

1. Lingkungan................................................................................................................. 4

2. Lembaga Pendidikan.................................................................................................. 5

3. Lingkungan Pendidikan.............................................................................................. 5

B. Klasifikasi dan Bentuk Lingkungan Lembaga Pendidikan............................................. 6

C. Fungsi, Peranan, dan Tanggung Jawab............................................................................ 11

PENUTUP............................................................................................................................... 15

A. Kesimpulan...................................................................................................................... 15

B. Saran................................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 16

Page 4: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

BAB IIPEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Dalam kegiatan pendidikan, kita melihat adanya unsur-unsur pergaulan dan unsur

lingkungan yang keduanya tidak terpisahkan tetapi dapat dibedakan. Dalam pergaulan tidak

selalu berlangsung pendidikan walaupun didalamnya terdapat faktor-faktor yang berdaya guna

untuk mendidik. Pergaulan merupakan unsur lingkungan yang turut serta mendidik seseorang.

Pergaulan semacam itu dapat terjadi dalam :1

Hidup bersama orang tua, nenek, kakek, adik, dan saudara-saudara lainnya dalam suatu

keluarga.

Berkumpul dengan teman-teman sebaya.

Bertempat tinggal dalam suatu lingkungan kebersamaan di kota, di desa, atau dimana saja.

Dari sinilah, kami memberikan penjelasan dalam makalah tentang bagaimana pentingnya

suatu lingkungan lembaga pendidikan.

1) Lingkungan

Dalam arti yang luas, lingkungan mencangkup iklim dan geografis, tempat tinggal,

adat istiadat, pengetahuan, pendidikan, dan alam. Dengan kata lain lingkungan ialah segala

sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Ia

adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia, atau alam yang

bergerak atau tidak bergerak, kejadian-kejadian atau hal-hal yang mempunyai hubungan

dengan seseorang. Sejauh manakah seseorang berhubungan dengan lingkungannya, sejauh

itu pula terbuka peluang masuknya pengaruh pendidikan kepadanya. Tetapi keadaan-

keadaan itu tidak selamanya bernilai pendidikan, artinya mempunyai nilai positif bagi

seseorang, karena bisa saja malah merusak perkembangannya.2

Di samping itu, dapat pula dikemukakan bahwa “lingkungan pribadi” yang

membentuk suasana diri, suatu suasana yang lebih bersifat pribadi. Suasana pribadi ini

tampak pada diri seseorang sekalipun tanpa bergaul. Kita dapat menduga pribadi seseorang

yang kita nyatakan dengan kata-kata : tenang, hati-hati, cermat, lembut, kasar. Pernyataan

itu mungkin lahir karena kita merasakan demikian adanya, meskipun tidak bergaul

dengannya.

Dalam arti luas, pendidikan adalah berusaha membangun seseorang untuk lebih

dewasa. Atau Pendidikan adalah suatu proses transformasi anak didik agar mencapai hal hal

tertentu sebagai akibat proses pendidikan yang diikutinya.3

2) Lembaga Pendidikan

1 Daradjat, Zakiah, dkk, 2000,. “Ilmu Pendidikan Islam”. Jakarta ; Bumi Aksara,. hlm. 632 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 63-643 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

Page 5: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

Secara bahasa lembaga adalah suatu organisasi dan pendidikan adalah usaha manusia

dewasa dalam mengembangkan potensi anak yang sedang berkembang untuk menjadi

manusia yang berguna. Segala kegiatan yang diarahkan dalam rangka mengembangkan

potensi anak menuju kesempurnaannya secara terencana, terarah, terpadu, dan

berkesinambungan adalah menjadi hakikat pendidikan. Untuk mencapai sasaran dan fungsi

di maksud maka sistim persekolahan atau lembaga pendidikan menjadi salah satu wahana

strategis dalam membina sumber daya manusia berkualitas.4

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu

sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang

hidup. Lebih jelasnya pendidikan adalah setiap proses di mana seseorang memperoleh

pengetahuan, mengembangkan kemampuan/keterampilan sikap atau mengubah sikap.

Menurut Ki Hajar Dewantara5 mengemukakan bahwa, pendidikan adalah tuntunan

didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu menuntun segala

kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota

masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Secara garis besar, pendidikan mempunyai fungsi sosial dan individual. Fungsi

sosialnya adalah untuk membantu setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih

efektif dengan memberikan pengalaman kolektif masa lampau dan masa kini. Fungsi

individualnya adalah untuk memungkinkan seorang menempuh hidup yang lebih

memuaskan dan lebih produktif dengan menyiapkannya untuk menghadapi masa depan

(pengalaman baru). Proses pendidikan dapat berlangsung secara formal seperti yang terjadi

di berbagai lembaga pendidikan. Ia juga berlangsung secara informal lewat berbagai kontak

dengan media komunikasi seperti buku, surat kabar, majalah, TV, radio dan sebagainya atau

non formal seperti interaksi peserta didik dengan masyarakat sekitar.

3) Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan adalah alam sekitar yang berpengaruh terhadap pertumbuhan

dan perkembangan anak dan peserta didik. Lingkungan pendidikan terbagi tiga dimensi,

yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Tipologi

pendidikan yang mempengaruhi pendidikan, antara lain :6

a. Tipologi lingkungan keluarga

Seorang anak mulai mengenal hidup dan kehidupannya dimulai di dalam keluarga.

Seorang anak masuk dalam keluarga mulai dari kandungan hingga tumbuh berkembang

sampai anak sanggup melepaskan diri dari ikatan keluarga. Berdasarkan kenyataan dapat

4 http://muthoharohmuth.blogspot.com/2008/12/lembaga-pendidikan.html (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)5 Makalah Univ. Muhammadiyah Purworejo, 2008,. “Pendidikan Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat”,. hlm. 56 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

Page 6: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

disimpulkan bahwa pengaruh lingkungan keluarga sangat menentukan pertumbuhan dan

perkembangan anak. Dasar-dasar perilaku akan ditentukan oleh adat istiadat orang

tuanya, juga sifat sikap hidup serta kebiasaan-kebiasaan orang tuanya.

b. Tipologi lingkungan sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan kedua setelah lingkungan rumah.

Sekolah merupakan tempat latihan persahabatan dan persaudaraan. Suasana sekolah

ditentukan oleh petugas-petugas yang berbeda-beda sehingga dapat menghilangkan

kejenuhan. Banyak orang tua yang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab

pendidikan bagi anak-anaknya itu kepada sekolah. Dengan demikian, guru di sekolah

berperan sebagai pendidik pengganti orang tua yang harus bertanggung jawab atas

pendidikan.

c. Tipologi lingkungan masyarakat umum

Arti masyarakat menurut Cook adalah sekumpulan orang yang menempati suatu

daerah, diikat oleh kebiasaan dan pengalaman-pengalaman yang sama, serta memiliki

sejumlah persesuaian, kesatuan dan tindakan yang sama di dalam kehidupannya.

Lingkungan mayarakat sangat mempengaruhi perkembangan anak, seperti :

Perkembangan intelektual antara lain : tingkat kecerdasan, kecepatan reaksi,

kapasitas sintesa, kapasitas ingatan dan pengembangan bakat khusus.

Perkembangan emosi anak seperti : perasaan senang, sedih, gembira, ramah,

pendiam, pemarah dan seterusnya

Perkembangan kepribadian seperti : memilliki cita-cita yang teguh, memiliki rasa

tanggung jawab, mengetahui hak dan kewajiban, percaya diri dan sebagainya.

B. KLASIFIKASI dan BENTUK LINGKUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada dasarnya merupakan cita-cita dari

pembangunan bangsa. Kesejahteraan dalam hal ini mencakup dimensi lahir batin, material dan

spiritual. Lebih dari itu, pendidikan menghendaki agar peserta didiknya menjadi individu yang

menjalani kehidupan yang aman dan damai. Oleh karena itu, pembangunan lembaga pendidikan

diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia yang aman,

damai, dan sejahtera. Sejalan dengan realitas kehidupan sosial yang berkembang di masyarakat,

maka pengembangan nilai-nilai serta peningkatan mutu pendidikan tentunya menjadi tema

pokok dalam rencana kerja pemerintah dalam membangun lembaga pendidikan.

Lembaga pendidikan di Indonesia dalam UU bisa kita klasifikasikan menjadi dua kelompok

yaitu: sekolah dan luar sekolah, selanjutnya pembagian ini lebih rincinya menjadi tiga bentuk :7

In-Formal (Keluarga)

7 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

Page 7: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan di antara anggotanya

bersifat khas. Dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan. Disini pendidikan

berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku di dalamnya,

artinya tanpa harus diumumkan atau dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti

oleh seluruh anggota keluarga. Disini diletakkan dasar-dasar pengalaman melalui rasa kasih

sayang dan penuh kecintaan, kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan. Justru

karena pergaulan yang demikian itu berlangsung dalam hubungan yang bersifat pribadi dan

wajar, maka penghayatan terhadapnya mempunyai arti yang amat penting.8

Pengetahuan mengenai bentuk-bentuk lingkungan keluarga dalam mendidik anak

amat perlu diketahui oleh para guru, karena dengan itu, ia akan lebih dapat memahami anak

yang bersangkutan. Pengetahuan itu akan membawa guru untuk melakukan pilihan yang

tepat terhadap alat-alat pendidikan yang seharusnya ia gunakan dalam membimbing

perkembangan anak (lahir maupun batin). Oleh karena itu, harus dilakukan perlakuan

maupun didikan yang berbeda terhadap anak yang dalam keluarganya memperoleh didikan

keras atau lemah terhadap anak yang diterlantarkan dan anak dari keluarga yang harmonis.

Kemiskinan juga sering menjadi sebab keterlantaran anak dalam berbagai aspek : jasmaniah,

sosial, mental, dan hidup keagamaan.

Anak-anak modern, khususnya yang hidup di kota-kota besar sering terlampau cepat

mempelajari atau mengetahui sesuatu yang sebenarnya tidak cocok atau belum sesuai

dengan dirinya. Keadaan itu terutama dipacu oleh siaran-siaran radio dan televisi yang

didengar dan dilihatnya, dan pemanfa’atan masa libur. Namun demikian, terlepas dari

“keuntungan dan kerugian” yang mungkin ditimbulkan oleh kemajuan dan citra baru

mengenai “keluarga bahagia”. Unsur utama yang menjadi landasan pokok dalam pendidikan

di lingkungan keluarga manapun adalah tetap, yaitu rasa kasih sayang dan terselenggaranya

kehidupan beragama yang mewarnai kehidupan pribadi atau keluarga.

Suatu kehidupan keluarga yang baik adalah menjalankan agama yang dianutnya, hal

itu juga merupakan persiapan yang baik untuk memasuki pendidikan sekolah. Oleh karena

itu, melalui suasana keluarga yang demikian dapat menumbuhkan perkembangan efektif

secara “benar”, sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang seacara wajar. Keserasian yang

pokok harus terbina adalah keserasian antara ibu dan ayah, yang merupakan komponen

pokok dalam setiap keluarga. Seorang ibu secara intuisi (bisikan hati)9 lebih mengetahui

alat-alat pendidikan apa yang baik dan dapat digunakan. Sifatnya yang lebih halus dan

perasa, hal itu merupakan imbangan terhadap sifat seorang ayah. Keduanya merupakan

8 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 66-679 Aplikai “Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline” versi 1.1

Page 8: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

unsur yang saling melengkapi dan isi mengisi yang membentuk suatu keserasian dan

keseimbangan dalam kehidupan suatu keluarga.

Formal

Dalam bentuk yang kedua ini, berkumpul dengan anak-anak dengan umur yang

hampir sama, dengan taraf pengetahuan yang kurang lebih sederajat dan secara sekaligus

menerima pelajaran yang sama, dimana intinya adalah lingkungan sekolah.10

a) Arti sekolah11

Membahas masalah sekolah sebagai lembaga pendidikan formal (lingkungan formal)

perlu diketahui, dikatakan formal karena diadakan di sekolah/ tempat tertentu, teratur

sistimatis, mempunyai jenjang dan dalam kurun waktu tertentu, serta berlangsung mulai

dari TK (RA) sampai PT (Perguruan Tinggi), berdasarkan aturan resmi yang telah

ditetapkan.

Pada umumnya lembaga formal adalah tempat yang paling memungkinkan

seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah untuk membina generasi muda

yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.

Bagi pemerintah diadakannya pendidikan dalam lembaga formal (lingkungan

formal) yakni dalam rangka pengembangan bangsa, maka jalur yang ditempuh untuk

mengetahui out putnya baik secara kuantitatif dan kualitatif.

Oleh karena itu, sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan

segala aktivitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum. Dimana

fungsi dari lingkungan ini adalah :

1. Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki, dan

memperdalam/ memperluas, tingkah laku anak/ peserta didik yang dibawa dari

keluarga serta membantu pengembangan bakat.

2. Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar :

a. Peserta didik dapat bergaul dengan guru, karyawan, teman-temanya sendiri, dan

masyarakat sekitar.

b. Peserta didik belajar taat kepada peraturan/ tahu disiplin.

c. Mempersiapkan peserta didik terjun di masyarakat berdasarkan norma-norma

yang berlaku.

10 Daradjat, Zakiah, dkk,. Op. Cit,. hlm. 7111 Ahmadi, Abu, dkk, 1991. “Ilmu Pendidikan”. Jakarta ; PT Rineka Cipta,. hlm. 162-164

Page 9: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

Pendidikan Tinggi

Pendidikan Menengah

Pendidikan DasarTK

SD

SMTP

SMTA

Umum

Kejuruan

b) Jenjang lembaga pendidikan formal

c) Tujuan pengadaan lembaga pendidikan formal

1. Tempat sumber ilmu pengetahuan

2. Tempat untuk mengembangkan bangsa

3. Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting guna bekal

kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai.

Non-Formal

Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah

keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika

anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari

pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampak lebih

luas.12

Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut dengan jalur

pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi usaha

perbaikan taraf hidupnya. Pendidikan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:

a) Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah

b) Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah

c) Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu

pendek.

d) Peserta tidak perlu homogen

e) Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis

12 Makalah Univ. Muhammadiyah Purworejo,. Op. Cit,. hlm. 8-9

Page 10: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

f) Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus

g) Keterampilan kerja sangat ditekankan

Dari sini, kami dapat mendapat memberikan beberapa istilah jalur pendidikan luar

sekolah :13

a) Pendidikan Social

Yaitu14 proses yang diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik

individu & lingkungan sosial, supaya bebas dan bertanggung jawab.

b) Pendidikan Masyarakat

Merupakan pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar

batas umur tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan di luar lingkungan dan sistem

persekolahan resmi.

c) Pendidikan Rakyat

Adalah tindakan-tindakan atau pengaruh yang terkadang mengenai seluruh rakyat.

d) Pendidikan Luar Sekolah

Adalah pendidikan yang dilakukan di luar sistem persekolahan biasa.

e) Mass Education

Adalah pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa di luar lingkungan sekolah.

f) Adult Education

Adalah pendidikan untuk orang dewasa yang mengambil umur batas tertinggi dari masa

kewajiban belajar.

g) Extension Education

Adalah suatu bentuk dari adult education, yaitu pendidikan yang diselenggarakan di luar

sekolah biasa, yang khusus dikelola oleh Perguruan Tinggi untuk menyahuti hasrat

masyarakat yang ingin masuk dunia Universitas, misalnya Univ. Terbuka.

h) Fundamental Education

Ialah pendidikan yang bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial

ekonomi, agar mereka dapat menempati posisi yang layak.

13 Ibid,. hlm. 914 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

Page 11: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

TABEL

PERBANDINGAN DARI KETIGA LEMBAGA PENDIDIKAN

No. Ketentuan Pend. Formal Non-Formal In-Formal1. Tempat langsung Gedung

sekolahLuar sekolah Utama

dalam keluarga inti

2. Syaratnya Usia, sesuai dengan jenjang

pendidikan

Kadang-kadang ada, tetapi tidak

penting

-

3. Jenjang Ada dan ketat Biasanya tidak ada

-

4. Program Kurikulum Ada -5. Bahan pelajaran Akademik Praktis dan

khusus-

6. Lama pendidikan Panjang Singkat Terus-menerus

7. Usia peserta Relatif sama Tidak sama Terus-menerus

8. Penilaian Ada/STTB Ada/sertifikat -9. Penyelenggaraan Pemerintah

dan swastaPemerintah dan swasta

-

10. Metode Tertentu Tak selalu -11. Tenaga Ada SIM Tak selalu -12. Administrasi Sistimatis Tak selalu -13. Sejarahnya Agak tua Tertua,

sejak manusia ada

di dunia

Dari ketiga

lingkungan lembaga di

atas, maka dapat diambil

inti bahasan yang sesuai

dengan tabel disamping

sebagaimana tertulis dalam

makalah ini :15

C. FUNGSI, PERANAN, dan

TANGGUNG JAWAB

Sebagai sistem sosial,

lembaga pendidikan harus

memiliki fungsi dan peran

dalam perubahan masyarakat

menuju ke arah perbaikan

dalam segala lini. Dalam hal

ini lembaga pendidikan

memiliki dua karakter secara

umum. Pertama, melaksanakan

peranan fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan dari sebuah sistem. Kedua mengenali

individu yang berbeda-beda dalam peserta didik yang memiliki kepribadian dan disposisi16

(perbedaan watak) kebutuhan. Kemudian sebagai agen perubahan lembaga pendidikan berfungsi

sebagai alat :17

1) Pengembangan Pribadi

2) Pengembangan Warga

3) Pengembangan Budaya

4) Pengembangan Bangsa

Peran sesungguhnya dari lembaga pendidikan adalah sebagai jembatan pengantar kita untuk

mecapai tujuan pendidikan nasional, sebagaimana dinyatakan bahwa “pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab”.

15 Ahmadi, Abu, dkk,. Op,. Cit,. hlm. 17016 Aplikai “Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline” versi 1.117 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

Page 12: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

Oleh karena itu, setelah kita ketahui tentang fungsi dan peran lingkungan pendidikan, maka

di makalah ini juga akan menjelaskan sedikit tentang fungsi, peran, serta tanggung jawab dalam

setiap lingkungan lembaga pendidikan :

a. In-Formal (Keluarga)

1) Fungsi dan peranan pendidikan keluarga18

a) Pengalaman pertama masa kanak-kanak

Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang

merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana pendidikan

keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di

dalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.

b) Menjamin kehidupan emosional anak

Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan

akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini

dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidikan dengan anak didik, sebab

orang tua hanya menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan tadi

didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.

c) Menanamkan dasar pendidikan moral

Di dalam keluarga juga merapakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi

anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai teladan

yang dapat di contoh anak.

d) Memberikan dasar pendidikan sosial

Perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-anak dapat dipupuk

sedini mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong-

menolong, gotong royong secara kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga yang

sakit, bersama-sama menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian dalam

segala hal.

e) Peletakan dasar-dasar agama

Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-

dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam keluarga. Anak-anak

seharusnya dibiasakan ikut serta ke masjid bersama-sama untuk menjalankan ibadah,

mendengarkan khutbah atau ceramah keagamaan, kegiatan seperti ini besar sekali

pengaruhnya terhadap kepribadian anak.

2) Tanggung jawab keluarga

18 Makalah Univ. Muhammadiyah,. Op,. Cit,. hlm. 5-6

Page 13: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

a) Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang

tua dan anak.

b) Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang

tua terhadap keturunannya.

c) Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan

menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.

d) Memelihara dan membesarkan anak.

e) Memberi pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang

berguna bagi kehidupan anak kelak.

b. Formal (Sekolah)

1) Fungsi Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah19

Fungsi sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah

bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku

anak didik yang dibawa dari keluarganya. Fungsi sekolah menurut Suwarno dalam

bukunya Pengantar Umum Pendidikan, adalah

a) Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan,

b) Spesialisasi20 (pengahlian dalam suatu cabang ilmu)dalam bidang pendidikan dan

pengajaran,

c) Efisiensi 21(kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat)

d) Sosialisasi (yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang

mampu beradaptasi dengan masyarakat),

e) Konservasi dan transmisi cultural (yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat

dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku

generasi muda),

f) Transisi22 (peralihan dari keadaan)dari rumah ke masyarakat (Sekolah

menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai

persiapan untuk terjun ke masyarakat).

2) Peran Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah23

a) Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan

karyawan.

b) Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.

19 Ibid,. hlm. 720 Aplikai “Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline” versi 1.121 Ibid,22 Ibid,23 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

Page 14: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

c) Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi

agama, bangsa dan agama.

3) Tanggung Jawab Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah

a) Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang

ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.

b) Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan.

c) Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan

pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan

jabatannya.

4) Sifat-sifat Lingkungan Lembaga Pendidikan Sekolah

a) Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua), maksudnya sekolah memikul

tanggung jawab dari keluarga untuk mendidik anak-anak mereka.

b) Lembaga Pendidikan Formal, dalam arti memiliki program yang jelas, teratur dan

resmi.

c) Lembaga pendidikan tidak bersifat kodrati. Maksudnya hubungan antara guru dan

murid bersifat dinas, bukan sebagai hubungan darah.

c. Non-Formal (Masyarakat)

1) Fungsi Lingkungan Pendidikan Masyarakat24

a) Membina program kegiatan dan kurikulum latihan masyarakat.

b) Mengurus dan membina tenaga tekhnis pendidikan masyarakat.

c) Mengurus dan membina sarana pendidikan masyarakat.

2) Peran Lingkungan Pendidikan Masyarakat25

a) Tempat Perkembangan Intelektual antara lain : tingkat kecerdasan, kecepatan reaksi,

kapasitas sintesa, kapasitas ingatan dan pengembangan bakat khusus.

b) Tempat Perkembangan Emosi Anak seperti : perasaan senang, sedih, gembira,

ramah, pendiam, pemarah dan seterusnya

c) Tempat Perkembangan Kepribadian seperti memilliki cita-cita yang teguh, memiliki

rasa tanggung jawab, mengetahui hak dan kewajiban, percaya diri dan sebagainya.

3) Tanggung jawab Lingkungan Pendidikan Masyarakat

Setelah kami mencari refrensi tentang masalah tanggung jawab lingkungan

pendidikan masyarakat tidak menemukannya, maka kami memberikan jawaban bahwa,

tanggung jawab dalam lingkungan masyarakat ini sesuai dengan tujuan, fungsi, dan

perannya.

24 Ahmadi, Abu, dkk,. Op,. Cit,. hlm, 16525 http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret 2013)

Page 15: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab

keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang

terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.

1. Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam

menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius.

2. Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki

masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental. Dari individu

yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri.

3. Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan

dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan diri setiap individu.

Dengan mehamami beberapa pembagian dan penjelasan tentang masalah-masalah yang

melingkupi lembaga pendidikan masing–masing, diharapkan adanya agen-agen yang mampu

merubah kondisi negeri ini dari keterpurukan nasional, tentunya hal ini juga diperlukan adanya

langkah nyata serta bantuan baik moril ataupun materil dari pemerintah maupun masyarakat

terhadap semua undang-undang yang telah dicanagkan agar bisa terlaksan dengan sempurna.

Walaupun dari beberapa undang-undang yang telah di tetapkan oleh pemerintah tidak luput

dari kritik dari beberapa tokoh liberal karena negara telah memasukan pemahasan-pembahasan

agama kedalam undang-undang yang berpotensi menumbuhkan gesekan antar agama. Tentunya

sebagai bangsa yang menjunjung tinggi agama haruslah mengangap bahwa hal itu hanya

sebagai salah satu koreksi ke arah yang lebih baik atas peran lembaga pendidikan di masyarakat.

B. SARAN

Manusia diciptakan oleh Allah SWT, bukan menjadi orang yang paling benar disisi orang

yang lain, melainkan manusia diciptakan hanya untuk menyelesaikan misi Amar Ma’ruf Nahi

Munkar, menyempurnakan Akhlaqul Karimah, dan Rahmatan lil ‘Alamin. Maka dari itu, apabila

dari awal hingga akhir pembahasan, ada suatu kekeliruhan baik dari segi bahasa, ucapan,

maupun pengetikkan. Maka, penulis meminta kepada segenap para pembaca untuk memberikan

kritik dan sarannya demi misi yang telah diamanahi oleh Allah SWT kepada kita semua. Sekian,

kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Page 16: Lingkungan lembaga Pendidikan

3

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, dkk, 1991. “Ilmu Pendidikan”. Jakarta ; PT Rineka Cipta

Aplikai “Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline” versi 1.1

Daradjat, Zakiah, dkk, 2000,. “Ilmu Pendidikan Islam”. Jakarta ; Bumi Aksara,. hlm. 63

Makalah Univ. Muhammadiyah Purworejo, 2008,. “Pendidikan Lingkungan Keluarga, Sekolah,

dan Masyarakat”

Sumber-sumber lain yang diambil pada tanggal 21 Maret 2013 :

http://www.slideshare.net/abazel/manajemen-lembaga-pendidikan (diakses pada tanggal 21 Maret

2013)

http://muthoharohmuth.blogspot.com/2008/12/lembaga-pendidikan.html (diakses pada tanggal 21

Maret 2013)