Lingkungan_Black Soldier Fly

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biokonservasi BSF

Citation preview

Evaluasi pupuk komoditas sawit

Pn8

BIOKONSERVASI lalat tentara hitam (BSF-Black Soldier fly) SEBAGAI SOLUSI PENGELOLAAN SAMPAH organikKebun Cikumpay

pupa

Permasalahan Sampah

PTPN VIIIMenurut UU no 18/2008 sampah didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.Presiden Jokowi (Kompas, 23 Juni 2015) Menyatakan belum ada satupun kota di Indonesia yang mampu menangani permasalahan sampah.Di Indonesia terdapat lebih kurang 450 TPA dengan sistem Open Dumping, yang boros lahan dan sangat rentan pencemaran lingkunganJumlah sampah Jakarta: 6000 ton per hari, Bandung : 1200 ton sampah per hari , Kota Purwakarta 150 ton sampah per hari.Tragedi pengelolaan sampah : Leuwigajah, Kebakaran TPA Bantar Gebang

Permasalahan Sampah

PTPN VIIISampah yang diolah biokonservasi BSF adalah sampah rumah tangga dan/atau sejenis rumah tangga yang defenisinya merujuk pada UU no 18 tahun 2008 pasal 2 ayat 2 dan 3, dan PP no 81 tahun 2012 pasal 1 ayat 1 dan 2, yang berupa bahan organik.Pelaksanaan Amanat UU no 18 tahun 2008 pasal 12 ayat 1, dan Pasal 13, serta PP no 81 tahun 2012 Pasal 10 ayat 2Berdasarkan hal diatas, Unit Biokonservasi BSF merupakan upaya PTPN VIII untuk menerapkan pengelolaan sampah rumah tangga dan/atau sejenis rumah tangga dengan berwawasan lingkungan, serta memenuhi kewajiban untuk melakukan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.Permasalahan Sampah

PTPN VIII

Prinsip Pengelolaan sampah : Reuse - Reduce - RecycleSampah semestinya dapat diolah menjadi bahan yang berdaya guna bahkan bernilai ekonomi

Kenapa BSF dipilih?Fase hidup imago singkat (6 hari) BSF dewasa tidak menginvasi rumahTidak memiliki mulut fungsionalImago tidak memakan sampahImago tidak mengeluarkan muntahan ke makanan manusiaTidak berasosiasi dengan penularan penyakit manapunTidak menggigit, mengganggu atau menjadi hama bagi manusia dalam hal apapunKemampuan berkembang biak yang cepatMaggot (belatung) merupakan kompetitor bakteri, dan mampu menurunkan jumlah bakteri di dalam sampah, bahkan mampu menghilangkannya (Sherman 2000, dalam Sheppard et al, 2001)Magot dapat mengkonsumsi dan mencerna mikroorganisme, dan menghasilkan senyawa anti bakteri dan/atau fungisidaMaggot mengurangi jumlah patogen dalam sampah organik, sehingga pada prakteknya lebih aman terhadap tanaman dibandingkan kompos dari metode konvensional.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa maggot BSF mampu mengurangi jumlah E. coli pada sampah (Sheppard et al, 2001) Maggot segar tidak berbahaya untuk dijadikan pakan ternak (Sheppard et al, 2001) Saat mendekomposisi bahan organik maggot akan mengaerasi dan mengeringkan bahan tersebut, sehingga mereduksi bau (Newton et al, 2005)Kemampuan yang cepat dalam mendekomposisi bahan organikMetode BSF

PTPN VIIIMetode BSF

PTPN VIII

Metode BSF

PTPN VIIIBahan Organik (Sampah)Tempat PenampunganReactor HouseRumpun TelurPupuk Cair Maggot (PCM) 20-40%Kompos Padat Maggot (KPM) 20-40%Maggot 10-20%PakanBibitRearing HouseImago1 Siklus 25-40 HariMetode BSF

PTPN VIII

A. Rearing House

B. Imago Lalat yang Sedang Bertelur

C. Bibit Maggot yang Akan Dibiakkan menjadi lalat

D. Maggot yang memasuki fase pupaMetode BSF

PTPN VIII

E. Sisa kepompong (Maggot sudah menjadi lalat

F. Bangunan Reaktor

G. Bak DekomposisiMetode BSF

PTPN VIII

H. Hasil Panen : Maggot, Pupuk Cair Maggot, Kompos Padat Maggot

Metode BSF

PTPN VIIIKapasitas Serapan Sampah Organik 1 m2 rata-rata menyerap 10 kg sampah organik/hari. Fasilitas reaktor cikumpay seluas bersih 45,36 m2, maka serapan sampah organik per 30 hari adalah : 45,36 m2 : 1 m2 x 30 hari x 10 kg = 13.608 kg/bulan (13,608 ton sampah organik/bulan) Saat ini sedang dibangun 1 reaktor tambahan

Gambar 1. Kondisi Sampah Organik Sebelum dan Sesudah, Setelah Aplikasi Selama 12 JamKondisi Saat Ini

PTPN VIIIPercobaan dengan 1 Rearing House dan 1 Reacktor House, telah menunjukkan hasil yang positifSerapan Sampah Hingga saat ini sebesar 4,5 ton sampah organik, dengan 4 bak dekomposisi yang beroperasi dari 16 bak pada reaktor houseJumlah bak sebanyak 16, jika beroperasi penuh maka serapan sampah organik per bulan : 18 ton per bulanSaat ini sedang dibangun 1 reaktor tambahan dengan kapasitas 31 bak dekomposisiSehingga serapan sampah organik dengan total 48 bak dekomposisi adalah kira-kira 54 ton per bulan

Keunggulan Biokonservasi BSFDekomposisi Bahan Organik yang CepatTidak menimbulkan bau layaknya tempat pengolahan sampahSerapan sampah organik yang tinggiBukan merupakan vektor penyakitRelatif tidak membutuhkan lahan yang luasBernilai Ekonomi TinggiKeunggulan

PTPN VIII

Contoh Kasus

PTPN VIII

Sampah purwakarta mencapai 350 m3 kubik setiap harinya yang dikirim ke TPA Cikolotok. Luas TPA Cikolotok 6,5 hektare, tanpa pengelolaan yang tepat tentu suatu saat akan muncul masalah. Sampah kota Purwakarta 120 ton per hari, jika 50% merupakan sampah organik, maka jumlah sampah organik adalah 60 ton.Dengan kapasitas reaktor 450 kg sampah per hari dengan luasan bersih 1 reaktor 45,36, maka reaktor yang dibutuhkan adalah 120 reaktor.Dengan sistem bertingkat, dapat dihemat menjadi 60 reaktor, dengan luas bangunan kotor 1 reaktor 200 m2 , luas lahan yang dibutuhkan 1,2 hektar.Sehingga Biokonservasi BSF dapat menjadi salah satu pilihan solusi bagi penanganan sampah di purwakarta

Benefit

PTPN VIII1. Pemda Dukungan perusahaan sangat besar terhadap proyek BSFPengurangan Jumlah kebutuhan TPA dan jumlah sampah ke TPA karena sampah terserap oleh fasilitas biokonservasi BSFPemda dapat fokus kepada penanggulangan sampah B3 dan sampah non organik lain, karena sampah organik rumah tangga dan sejenis rumah tangga telah terserap 2. PTPN VIII Lingkungan bersih, memberikan jasa lingkungan dan jasa kesehatan terhadap sekitarManfaat ekonomi dari produk yang dihasilkan

Ekspansi

PTPN VIIIEkspansi sangat mungkin untuk dilakukan :Lahan yang masih tersedia Suplai bahan organik yang cukup besarKeberhasilan uji coba yang telah berjalanDukungan yang besar dari PerusahaanDukungan dari para ahliDiharapkan dukungan penuh dari Pemda Purwakarta

Pn8

Kebun Cikumpay

pupaTERIMA KASIHTinjauan Pustaka

PTPN VIIINewton, L., Watson, D W., Dove, R., Sheppard, C., Burtle, G. 2005. Using the Black Soldier Fly, Hermetia illucens, As a Value-Added Tool for The Management of Swine Manure. Final Report. Animal and Poultry Waste Management Center:. North Carolina State University : Raleigh NC.Sheppard, C., and Newton, L. 2001. Insect Digestion of Manure. the National Center for Manure and Animal Waste Management: Raleigh NC.Dokumentasi

PTPN VIII

Dokumentasi

PTPN VIII

Dokumentasi

PTPN VIII