Upload
dukuhwaru
View
128
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lipstik adalah salah satu jenis kosmetik dekoratif golongan kosmetika rias bibir.
Kosmetika rias bibir selain untuk merias bibir ternyata disertai juga dengan bahan
untuk meminyaki dan melindungi bibir dari lingkungan yang merusak seperti
sinar ultra violet. Kosmetika rias bibir meliputi lipstick dan lip crayon, krim bibir
dan pengkilap bibir, penggaris bibir dan lip sealers. Lipstik merupakan pewarna
bibir yang dikemas dalam bentuk batang padat (stick) yang dibentuk dari minyak,
lilin dan lemak.
Lipstik dibuat tujuannya adalah untuk mewarnai bibir dan pembentuk
tekstur bibir. Pada kesempatan ini akan dibuat sediaan lipstik yang berwarna
merah untuk bibir dari pewarna alami. Lipstik permanent atau lebih dikenal
dengan long-lasting lipstick memberikan warna yang menempel lebih lama di
bibir dan warna tidak menempel di gelas. Pemakaian lipstik permanent
meninggalkan rasa kering di bibir, hal ini dapat terjadi karena konsentrasi zat
warna lekat yang terlalu tinggi atau karena penggunaan minyak-minyak yang
memiliki kemampuan berpenetrasi ke dalam kulit lebih cepat dari minyak jarak
dan memiliki sifat emolien lebih kecil dari minyak jarak seperti parafin cair,
heksadesil alkohol dan karbitol, minyak-minyak ini dapat menurunkan tingkat
kelembabkan bibir.
Sampai saat ini penggunaan bahan pewarna sintetik untuk makanan,
minuman dan kosmetik masih dominan, selain harganya lebih murah, proses
produksinya juga lebih cepat dan lebih stabil dibandingkan dengan bahan pewarna
alami yang umumnya berasal dari tanaman. Akan tetapi, penggunaan pewarna
sintetik ini dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti kanker, stroke, penyakit
jantung, dan hiperaktif pada anak-anak. Oleh karena itu dewasa ini banyak diteliti
sumber pigmen alami yang lebih aman dikonsumsi.
Zat pewarna alami yang potensial dikembangkan adalah antosianin.
Antosianin adalah salah satu pigmen yang terdapat pada tanaman yang berpotensi
1
dijadikan sebagai pewarna makanan dan minuman serta dapat menggantikan
pewarna sintetis. Antosianin berperan dalam pemberian zat warna mulai dari
merah tua sampai biru pada bunga, buah dan daun tanaman. Selain dapat
dijadikan sebagai pewarna, antosianin juga termasuk dalam senyawa flavonoid
yang memiliki fungsi sebagai antioksidan alami.
Salah satu tanaman yang berpotensial sebagai sumber pigmen antosianin
adalah daun jati (tectona grandis). Daun jati mengandung pigmen antosianin
berwarna merah. Daun jati muda memiliki kandungan pigmen alami yang terdiri
dari pheophiptin, β-karoten, pelargonidin 3-glukosida, pelargonidin 3,7-
diglukosida, klorofil dan dua pigmen lain yang belum diidentifikasi (Ati, dkk.,
2006). Sehingga dalam kesempatan ini akan dibuat lipstik permanen berwarna
merah dengan pewarna dari ekstrak daun jati.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan proposal usaha ini adalah :
1. Untuk mengetahui kelayakan usaha home industri pembuatan lipstik
dengan pewarna alami dan dapat meyakinkan investor untuk
menanamkan modalnya.
2. Sebagai gambaran dan panduan dalam melaksanakan aktivitas usaha.
3. Sebagai dasar dalam melakukan pengendalian perusahaan.
2
BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1. Produk
Lipstik
2.2. Harga
Dijual per biji dengan harga Rp 12.594,-
2.3. Promosi
Mempromosikan produk ke sekolah-sekolah, salon-salon kecantikan dan
gerai-gerai kosmetik yang banyak terdapat di derah sekitar Tegal, Brebes dan
Pemalang.
2.4. Tempat
Lokasi usaha dilakukan didaerah Kota Tegal tepatnya di desa Martoloyo.
Lokasi ini dipilih karena dekat dengan sarana transportasi yang memadai sehingga
mempermudah pemasaran dan promosi, dan juga tidak terlalu jauh dari hutan di
sekitar daerah Pemalang dan Guci Kabupaten Tegal yang banyak berlimpah daun
tanaman Jati sebagai sumber bahan baku pewarna Alaminya..
2.5. Analisis SWOT
1. Strengths
Lokasi strategis, merupakan pusat kota yang dapat di akses dari
manapun dengan mudah.
Peminatan terhadap kosmetika berbasis bahan alam cukup tinggi
seiring kesadaran masyarakat terhadap keamanan bahan alam.
Lipstik dengan pewarna bahan alam di pasaran masih kurang.
Hampir semua wanita berumur 18 tahun ke atas menggunakan lipstik,
ini merupakan peluang yang sangat potensial.
3
2. Weakness
Varian warna lipstik dari bahan alam masih sangat kurang, sehingga
masih butuh percobaan dan penelitian yang memakan waktu lama.
3. Opportunitiess
Lipstik dengan bahan alam memang masih sangat sedikit, pesaing
lebih memilih pewarna dari bahan sintetis yang lebih menarik
hasilnya.
Pangsa pasar yang luas.
4. Threats
Munculnya pesaing baru.
2.6. Analisis Pesaing
Untuk target jangka pendek, yaitu usaha kami dapat dikenal dan dipasarkan
hasilnya di gerai-gerai kosmetik disekitar lokasi usaha (Tegal), maka pesaing
usaha kami adalah perusahaan lain yang memasarkan produk lipstiknya di daerah
tegal.
Kelebihan usaha ini :
Pembuatan lipstik dilakukan secara intensif sehingga didapatkan hasil
yang optimal.
Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak
Kekurangan usaha ini :
Masih bersifat home industri sehingga jumlah yang dihasilkan belum
bisa memenuhi permintaan pasar.
Varian warna belum banyak, sehingga masih belum bisa memenuhi
semua keinginan pasar.
Untuk target jangka panjang, yaitu diharapkan hasil usaha dapat dipasarkan
ke luar kota lain seperti Brebes, Pemalang, Pekalongan, dan lain-lain, maka
pesaing kami akan menjadi lebih banyak, karena disetiap daerah juga terdapat
produk lipstik dari perusahaan lain.
4
BAB III
ASPEK OPERASIONAL DAN PRODUKSI
3.1. Analisis Aspek Lingkungan
Masalah keamanan (pencurian atau bahaya lingkungan) relatif aman dan
terkendali. Pencemaran lingkungan juga relatif tidak ada, karena tidak ada bahan
yang terbuang dalam proses produksi lipstik ini.
3.2. Analisis Aspek Operasional
Pada umumnya pembuatan lipstik dibagi menjadi 3 tahap :
Penyiapan campuran komponen, yaitu campuran minyak-minyak,
campuran zat-zat warna dan campuran wax.
Pencampuran untuk membentuk massa lipstik.
Pencetakan massa lipstik menjadi batangan-batangan lipstik.
Adapun urutan proses pembuatannya meliputi :
a. Color-grinding (Penggilingan)
Langkah pertama dalam pembuatan lipstik adalah
mendispersikan pewarna ke dalam minyak atau dalam
campuran basis sebagai kandungan yang homogen hingga
terbentuk massa yang lembut secara menyeluruh.
Pigmen yang digunakan dalam lipstik diberikan dalam bentuk
serbuk yang ukuran partikel pada umumnya sangat kecil.
Operasi penggilingan tidak ditujukan untuk maksud
mengurangi ukuran partikel itu sendiri tetapi untuk memecah
agglomerasi.
Umumnya ini diberikan dengan roller mill (penggilingan rol)
atau colloid mill (penggilingan koloid).
Penggiling ini digunakan untuk membentuk lapisan tipis
bahan-bahan baku tertentu sampai ke alat hight suction/shear
equipment yang digunakan untuk mendispersikan gums dan
gelling agent lainnya ke dalam suatu batch.
5
Peralatan-peralatan ini menjamin terbentuknya lapisan bahan
baku yang seragam, sehingga dapat dihasilkan produk yang
homogen, bebas dari gumpalan-gumpalan.
b. Roller Mill (pendispersian pigmen warna di dalam campuran
wax atau minyak)
Dalam roller mill, suspensi pigmen dalam minyak dilewatkan
diantara silinder yang berputar pada kecepatan yang berbeda, satu
dari yang lainnya, jarak ruang menjadi sangat kecil untuk
bergabung menjadi agglomerat/gumpalan.
c. Colloid Mill
Dalam colloid mill, campuran ditekan diantara dua piringan yang
berjarak dan tertutup, dimana salah satu dari putarannya pada
kecepatan tinggi.
d. Melting dan Mixing
Basis lemak mula-mula dilebur dalam bejana stainless-steel.
Beberapa penambahan minyak jarak dan pigmen ditambahkan
kemudian diaduk. Kemudian terakhir ditambahkan parfum,
antioksidan, pengawet yang dimasukkan kedalam wadah untuk
disiapkan sebelum dibentuk.
e. Molding
Peleburan massa lipstik dimasukkan melalui dasar cetakan yang
hangat yang kemudian dilewatkan pada wadah yang dingin sebagai
tempat produk. Wadah kemudian dapat dihilangkan dan lipstik
dapat dipindahkan untuk proses akhir sebelum dibakar dan dilabel.
f. Flaming / Pembakaran
Ini umumnya dikerjakan dengan melewatkan pada gas flame,
meskipun itu juga memungkinkan menggunakan elemen pemanas
6
elektrik. Jika biasa pemanas digunakan, api berasal dari hanya satu
arah, lipstik harus diputar sekali-kali melewati api sehingga seluruh
permukaan terbentuk.
(http://es.scribd.com/doc/87832644/Lipstik-kosmetik-2)
g. Cara Pembuata Lipstik pada sekala Home Industri
Mencampur semua bahan menjadi satu kecuali parfum dan
pengawet, panaskan pada suhu 650C sampai 750C aduk sampai
homogen, Campuran yang sudah homogen tersebut ditambah
parfum dan zat pengawet, kemudian dinginkan lalu dimasukkan ke
dalam cetakan lipstik atau molt. Campuran didiamkan kalau sudah
keras dimasukkan ke dalam casing lipstik atau tempat lipstik.
7
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM
4.1. Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan : ” Pelangi Kosmetik”
2. Bidang Usaha : Produksi Lipstik
3. Jenis Produk : Beberapa Varian Lipstik
4. Alamat Perusahaan : Desa Martoloyo, Kota Tegal
5. No Hp : 0852 635 552 343
6. Alamat Email : [email protected]
7. Bank Perusahaan : Bank Jateng
8. Mulai Berdiri : Juli 2013
4.2. Data Pemilik
1. Nama Pemilik : Agung Nur Cahyanta, S. Si.,Apt
2. Jabatan : Pimpinan
3. Tempat Tanggal Lahir : Klaten, 07 Juni 1979
4. Alamat rumah : Desa Martoloyo, Kota Tegal.
5. No Hp : 0852 635 552 343
6. Alamat Email : [email protected]
7. Pendidikan Terakhir : Sarjana Farmasi
4.3. Tipe dan Struktur Organisasi
Tipe dan struktur organisasi dibawah ini adalah struktur organisasi garis.
Struktur organisasi merupakan struktur organisasi dengan jumlah karyawan 2
orang, dan pemiliknya merangkap sekaligus sebagai penanggungjawab yang
merupakan pimpinan tertinggi di dalam organisasi yang mempunyai hubungan
langsung dengan bawahannya.
8
4.4. Manajemen dan Pegawai
Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam struktur organisasi
” Pelangi Kosmetik” maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebagai berikut :
Nama jabatan : Pemilik Usaha (pemimpin)
Ringkasan pekerjaan : Pemilik usaha adalah pengendali dan
pembuat keputusan tertinggi yang menyangkut kelangsungan
perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab :
a. Membuat perencanaan, strategi dan kebijakan yang menyangkut
operasional perusahaan.
b. Menyusun anggaran perusahaan dan program kerja.
c. Melakukan kontrol secara keseluruhan atas operasional usaha Home
Industri Kosmetik Bahan Alam.
d. Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau
berkaitan dengan masalah regulasi dan finansial.
e. Bertanggung jawab dalam memajukan usaha.
Nama jabatan : Karyawan
Ringkasan pekerjaan : Bertanggung jawab untuk kegiatan
operasional setiap harinya.
9
Pimpinan
Karyawan
Tugas dan tanggung jawab :
a. Melakukan proses produksi berdasarkan bagiannya
b. Bertanggungjawab terhadap kebersihan alat produksi sesuai dengan
bagiannya.
c. Menjalankan pekerjaan sesuai dengan protap yang ada.
10
BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1. Perkiraan Jumlah Penjualan
1. Per 6 bulan
Jlh lipstikPenyusutan
(1%)Total
Harga
per
lipstik
Total Penjualan
10.000 100 9.900 12.594 124.687.500
2. Harga Pokok Penjualan
No Nama Quantity SatuanHarga
SatuanTotal
Biaya Awal Operasi
1 Pembeliaan Bahan Baku 35.000.000
2Pembeliaan Tempat
Lipstik10.000 buah 600 6.000.000
Biaya Operasional
berjalan
1 Detergen cuci alat 1.662.000
2 Perawatan Mesin 2.000.000
3 Listrik 4.000.000
TOTAL Rp 48.662.000
3. Investasi fisik
11
No Nama Satuan Total
1 Sewa Bangunan 10 tahun 3.000.000 30.000.000
3 Perlengkapan dan Peralatan
Mixer 8.000.000 8.000.000
Cetakan Lipstik @ 2.000.000 x 5 10.000.000
Pemanas 5.000.000 5.000.000
4 Pembuatan sekat ruang 20.000.000
5 Advertising (papan reklame) 15.670.000
TOTAL Rp. 88.670.000
4. Biaya-biaya
No Nama Biaya (bulan) Total
Biaya langsung
1. Biaya pekerja 700.000 4.200.000
Biaya Tidak Langsung
1. Lain-Lain 310.000
TOTAL Rp 4.510.000
5.2. Profit Margin
1. Profit Margin per 6 bulan
12
Penjualan 124.687.500 100%
HPP 48.662.000 39%
Margin 76.025.500 61%
Cost/Biaya-biaya 4.510.000 3,6%
71.515.500 57,4%
Profit Margin di Tahun Pertama
Penjualan 249.375.000 100%
HPP 97.272.000 39%
Margin 152.103.000 61%
Cost/Biaya-biaya 9.020.000 3,6%
143.083.000 57,4%
2. Fix Cost Tahunan
Tahun ke 1 2 3 4 5
Gaji Tiap Tahun
(naik 5%)8.400.000 8.820.000 9.261.000 9.724.050 10.210.300
Biaya Tidak
Langsung (naik 2,5%)120.000 123.000 126.100 129.300 132.600
Biaya lain-lain
(naik 2%)500.000 510.000 520.200 522.300 532.800
Profit Margin 9.020.000 9.453.000 9.907.300 10.375.650 10.875.700
5.3. Cash Flow Tahunan
Tahun ke 1 2 3 4 5
13
Penjualan Total 249.375.000 254.362.500 259.449.750 267.233.243 275.250.241
Kenaikan Per Tahun 2% 2% 3% 3%
HPP 97.272.000 99.217.440 101.201.778,8 104.237.842,5 107.364.977,8
Selisih Margin 152.103.000 155.145.060 158.247.971,2 162.995.400,5 167.885.263,2
Biaya 9.020.000 9.453.000 9.907.300 10.375.650 10.875.700
Profit Margin 143.083.000 145.692.060 148.340.671,2 152.619.750,5 157.009.563,2
5.4. Pay Back Period (PBP)
Tahun Net BenefitDiscount
Factor (7%)Precent Value
Komulatif Percent Value
(KPV)
0 88.670.000
1 143.083.000 0,93 133.067.190 -44.397.190
2 145.692.060 0,87 126.752.092,2 -171.149.282,2
3 148.340.671,2 0,82 121.639.350,4 -292.788.632,6
4 152.619.750,5 0,76 115.991.010,4 -408.779.643
5 157.009.563,2 0,71 111.476.789,9 -520.256.432,9
PBP (Pay Back Period) pada tahun 1
IRR (Internal Rate of Return)
14
Th Net BenefitDisc
(7%)Precent Value KPV (1)
Disc
(9%)Precent Value KPV (2)
0 88.670.000 88.670.000
1 143.083.000 0,93 133.067.190 -44.397.190 0,92 131.636.360 -42.966.360
2 145.692.060 0,87 126.752.092,2 -171.149.282,2 0,84 122.381.330,4 -165.347.690,4
3 148.340.671,2 0,82 121.639.350,4 -292.788.632,6 0,77 114.222.316,8 -279.570.007,2
4 152.619.750,5 0,76 115.991.010,4 -408.779.643 0,71 108.360.022,9 -387.930.030,1
5 157.009.563,2 0,71 111.476.789,9 -520.256.432,9 0,65 102.056.216,1 -489.986.246,2
IRR =
BAB VI
KESIMPULAN
15
Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak
dilakukan dengan berbagai pertimbangan, antara lain :
1. Nilai IRR > suku bunga deposit bank yaitu 8,02% > 7%.
2. Modal cepat kembali yaitu pada tahun pertama semester ke 2.
3. Keuntungan yang diperoleh cukup besar.
Lampiran 1. Formula Lipstik Dengan Pewarna Dari Bahan Alam
Bahan Jumlah (%)
16
Cera alba 20 Pemeriannya yaitu berupa zat padat, berwarna putih kekuningan, dan bau khas lemah. Kelarutannya yaitu praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%), larut dalam kloroform, eter, minyak lemak, dan minyak atsiri. Suhu leburnya yaitu antara 62˚ hingga 64˚C. (Basis Lipstik)
Beeswax 5 Pemerian : padat, berwarna putih kekuningan, dan bau khas lemah. Titik lelehnya adalah 62°C - 64°C Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%), larut dalam kloroform, eter, minyak lemak, dan minyak atsiri. Beeswax sangat baik untuk mencegah kerutan. range pada lipstik biasanya 10-26%. (basis lipstik, penghasil struktur kristal yang kuat)
Parafin Solid 5 Pemerian : Hablur tembus cahaya atau agak buram; tidak berwarna atau putih; tidak berbau; tidak berasa; agak berminyak.Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak menguap dalam hampir semua jenis minyak lemak hangat, sukar larut dalam etanol mutlak (Sebagai basis dan menambah kemilau pada Lipstik)
Lanolin 5 Lanolin merupakan zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh dari bulu domba Ovis aries L. yang dibersihkan dan dihilangkan warna dan baunya. Lanolin mengandung air tidak lebih dari 0,25%. Pemeriannya yaitu massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau khas. Kelarutan : tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang dua kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter, dan dalam kloroform. Suhu leburnya yaitu antara 38o C dan 44oC (Lanolin sifat-sifatnya membantu meratakan warna, Emolient dalam jumlahbanyak baunya tidak enak)
Vaselin Album 15 Pemerian putih atau kekuningan pucat, massa berminyak transparan.Kelarutan : Tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin atau panas, dalam
17
etanol mutlak dingin; mudah larut dalam benzena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform; larut dalam heksana, dan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri. Titik lebur 380C - 600C
Setil Alkohol 4,5 Pemerian serpihan putih licin, granul atau kubus , putih, bau khas lemah; rasa lemah.Kelarutan tidak larut dalam air; larut dalam etanol dan eter, kelarutan bertambah dengan naiknya suhu.Titik lebur 45 - 500C.
Carnuaba Wax 12 Lilin karnauba adalah lilin yang didapatkan dari daun palem carnauba (Copernicia purnifera), Pemeriannya berupa serpihan keras berwarna kuning atau kuning kecoklatan. Kelarutan tidak larut dalam air ataupun ethyl alkohol, dan hanya larut ketika dilakukan pemanasan dengan etil asetat dan xylene, titik leleh tertinggi diantara lilin lainnya yaitu pada 82 – 86 °C, (Penggunaan lilin karnauba sendiri pada produk kosmetika bersifat sebagai hypoallergenic dan juga emolien (pelembab), serta kempampuannya untuk menciptakan efek berkilau).
Oleum Arachidis
Pemerian : cairan, kuning pucat,bau khas lemah,rasa tawar.Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol 95%,mudah larut dalam kloroform, dalam air, dan dalam eter minyak tanah.
Oleum Ricini 15 Pemerian : Cairan kental, jernih, kuning pucat atau hampir tidak berwarna, bau lemah, rasa manis dan agak pedas. Kelarutannya yaitu larut dalam 2,5 bagian etanol (90%), mudah larut dalam etanol mutlak, dan dalam asam asetat glacial.
Oleum Rosae 1 Tidak berwarna atau kuning, bau menyerupai bunga mawar, rasa khas, pada suhu 25○ C kental, jika didinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur.Fungsi : Pengaroma
Propelin glikol - Pemerian cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau, menyerap air pada udara lembab.Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dengan kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak essensial; tetapi tidak dapat bercampur
18
dengan minyak lemak.Butil
Hidroksitoluen- Sebagai antioxidant dalam kosmetik dengan
kelarutan praktis tidak larut dalam air, glycerin, popilenglikol,larutan alkali hidroksida dan larut dalam aqua dan asam mineral. Larut dalam aceton, benzene, atanol 95 %, eter,methanol, toluene. Boiling point 265˚C,flash point 127˚C, melting point 70˚C.
DL-α-Tocopherol acetate
1,6 Pemerian praktis tidak berbau dan tidak berasa, bentuk minyak kental jernih, warna kuning atau kuning kehijaun.Kelarutan : larut dalam etanol; dapat bercampur dengan eter, dengan aceton, minyak nabati dan kloroform.
Acidum Boricum
- Pemerian : serbuk hablur putih atau sisik mengkilap tidak berwarna, kasar, tidak berbau,rasa agak asam dan pahit kemudian manis.Kelarutan : larut dalam 20 bagian air, dalam 3 bagian air mendidih, dalam 16 bagian etanol 95% dan dalam 5 bagian gliserol.
Metil Paraben 0,1 Serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa agak membakar diikuti rasa tebal.larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3.5 bagian etanol(95%) dan dalam3 bagian aseton P, mdah larut dalam eter P dan dalam larutan alkalihidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas. Jika didinginkan larutan tetap jernih (pengawet)
Pewarna 15
19
Lampiran 2. Contoh Lipstik yang Dihasilkan
20
21