Upload
dayt0naforda3464
View
131
Download
20
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lp hidrocephalus
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUAN
HIDROCEPALUS
DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN
Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Anak
Dosen Pengampu :
Habib S. Kep, Ns
Disusun oleh :
SRI RAHAYU, S. KEP
NIM. 312.103
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN 2012-2013
HIDROCEPHALUS
A. PENGERTIAN
Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi
yang tidak seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam
sistem ventricular. Ketika produksi csf lebih besar dari penyerapan, cairan
cerebrospinal mengakumulasi di dalam sistem ventricular.
B. PENYEBAB
Penyebab dari hidrosefalus adalah :
1. Kelaianan bawahan( konginetal )
2. Infeksi
3. Neoplasma
4. Perdarahan
C. MACAM-MACAM HIDROSEFALUS
1. Hidrosefalus non komunikan (tipe tak berhubungan) : terjadinya obstruksi
pada aliran cairan serebro spinal.
2. Hidrosefalus komunikan (tipe berhubungan) : kegagalan absobsi cairan
serebro spinal.
D. PATOFISIOLIGI
Jika terdapat obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan
subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler
mengkerut dan merobek garis ependymal. White mater dibawahnya akan
mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita yang tipis. Pada gray matter
terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga walaupun ventrikel telah
mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan. Proses dilatasi
itu dapat merupakan proses yang tiba-tiba/akut dan dapat juga selektif
tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus
emergency. Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar
untuk mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak
tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa tegang pada perabaan. Stenosis
aquaductal (Penyakit keluarga/keturunan yang terpaut seks) menyebabkan titik
pelebaran pada ventrikel lateral dan tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala
berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang menonjol secara dominan (dominan
Frontal blow). Syndroma dandy walkker akan terjadi jika terjadi obstruksi pada
2
foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar dan fossae posterior
menonjol memenuhi sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klein dengan
type hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara
simetris dan wajahnya tampak kecil secara disproporsional.
Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga membatasi
ekspansi masa otak, sebagai akibatnya menujukkan gejala kenaikan ICP sebelum
ventrikel cerebral menjadi sangat membesar. Kerusakan dalam absorbsi dan
sirkulasi CSF pada hidrosephalus tidak komplit. CSF melebihi kapasitas normal
sistem ventrikel tiap 6-8 jam dan ketiadaan absorbsi total akan menyebabkan
kematian.
Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal
yang pada dinding rongga, sehingga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika
route kolateral cukup untuk mencegah dilatasi ventrikular lebih lanjut maka akan
terjadi keadaan kompensasi.
E. POHON MASALAH
Peningkatan Jumlah Cairan Cerebrosinal
Terpasang Shunt Peningkatan TIK Pembesaran kepala
Kejang
Resiko cidera Nyeri Muntah Ggn Mobilitas
Resiko tinggi Ggn Integritas kulitInfeksi
Nutrisi kurang dari kebutuhanResiko gangguan bersihan jalan nafas
3
F. PATHWAY
Kelainan Kongenital
Infeksi Neoplasma Perdarahan
- Obstruksi salah satu tempat pembentukan (Ventr.III / IV)
- Obstuksi pada duktus rongga tengkorak
- Ggn absorbsi LCS (Foramen Monroe, Luscha & Magendie
Keradangan jaringan otak
Meningkatnya jumlah cairan dalam ruang subarachnoid
Jumlah LCS
- Obstruksi tempat pembentukan/ penyerapan LCS
- Rangsangan produksi LCS
Meningkatkan jumlah cairan dalam ruang subarachnoid
Peningkatan Tekanan terhadap Jaringan otak (Internal) dan tengkorak (eksternal)Sutura belum menutup sempurna
Pembesaran Relatif Otak/KepalaPK : Peningkatan
TIKGgn. Rasa
Nyaman : NyeriGangguan Aktivitas
Resiko tinggi Cidera
Ggn. Rasa Nyaman : Nyeri
4
G. TANDA DAN GEJALA
Tanda peningkatan TIK: Nyeri Kepala, mual, mau muntah, oedema
papil syaraf
Pembesaran relatif kepala (ukuran suboccipito-bregmatica)
Ubun-ubun belum menutup saat waktunya
Dahi melebar, kulit kepala menipis, tegang dan mengkilat
Bola mata terdorong kebawah (Sunset sign)
Menangis nada tinggi (pitched)
Gangguan neurologis : kejang, gangguan syaraf pusat
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan sutura belum
menutup/melebar; LCS dengan atau tanpa kuman dengan biakan dimana
protein LCS normal atau menurun, Leukosit meningkat/tetap dan glukosa
menurun atau tetap.
H. PENATALAKSANAAN
1. Istirahat mutlak
2. Cegah resiko / gejala peningkatan Tekanan Intra Kranial
3. Cegah resiko injuri/cidera
4. Cegah gangguan neurologis
Penatalaksanaan pada bayi dengan hidrocehalus adalah pemberian posisi head up
dan pengawasan cairan yang adekuat. Beberapa teknik pengobatan yang telah
dikembangkan meliputi pengurangan produksi LCS dengan merusak sebagian
fleksus (Choroidalis). Pengobatan dengan Azetazolamid (Diamox) untuk inhibisi
LCS dan memperbaiki hubungan tempat poduksi (Fleksus Choroidalis) dengan
tempat reabsorbsi.
Pengeluaran LCS ke organ ekstrakranial :
1. Drainase Ventrico-Peritonial
2. Drainase Lombo – Peritoneal
3. Drainase Ventriculo – Pleural
4. Drainase dari antrum mastoid
5. Drainase dalam jantung/Vena Jugularis
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Scan temograsfi komputer (CT-Scan) mempertegas adanya dilatasi
ventrikel dan membantui dalam memgidentifikasi kemungkinan
5
penyebabnya (neoplasma, kista, malformasi konginetal atau perdarahan
intra kranial).
2. Fungsi ventrikel kadang digunakan untuk mengukur tekanan intra cranial
dengan menghilangkan cairan serebrospinal untuk kultur (aturan
ditentukan untuk pengulangan pengaliran).
3. EEG : untuk mengetahui kelainan genetik atau metabolik
4. Transluminasi : Untuk mengetahui apakah adanya kelainan dalam kepala
5. MRI (Magnetik Resonance Imaging) : memberi informasi mengenai
stuktur otak tanpa kena radiasi
J. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan masa lalu
Terutama adanya riwayat luka / trauma dikepala atau infeksi di sebral.
b. Riwayat kahamilan dan persalinan :
1) Kelahiran yang prematur
2) Neonatal meningitis
3) Perdarahan subaracnoid
4) Infeksi intra uterin
5) Perdarahan
perinatal,trauma/cidera persalinan
c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi :
Anak dapat melioha keatas atau tidak.
Pembesaran kepala.
Dahi menonjol dan mengkilat
Pembuluh dara terlihat jelas
2) Palpasi
Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar
Fontanela : Keterlamabatan penutupan fontanela anterior
sehingga fontanela tegang, keras dan sedikit tinggi dari
permukaan tengkorak
3) Pemeriksaan Mata
Akomodasi
Gerakan bola mata
Luas lapang pandang
Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa
6
melihat keatas.
Stabismus, nystaqmus, atropi optic
4) Observasi tanda-tanda vital
Peningkatan sistole tekanan darah.
Penurunan nadi / Bradicardia.
Peningkatan frekwensi pernapasan.
2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan
a. Resiko tinggi cidera berhubungan dengan kejang, gangguan pusat vital
Tujuan : tidak terjadi cidera yang diakibatkan oleh
penurunan/gangguan pusat vital
Kriteria hasil :
- Tidak ada kejang
- Tanda-tanda vital stabil
Intervensi :
1. Kaji tanda vital setiap 2 jam atau bila perlu
Rasional : Gangguan pusat vital sebagai manivestasi gangguan
neurologis/akibat peningkatan TIK dapat terjadi dalam waktu yang
sangat cepat dan dapat menimbulkan gangguan yang buruk
2. Pastikan posisi anak dalam keadaan aman, jauhkan benda
berbahaya.
Rasional : Kejang yang tidak terkontrol mempengaruhi fungsi
motorik dan sensorik
3. Hindari manipulasi berlebihan, lakukan pengukuran tanda vital
segera setelah melakukan tindakan dalam jangka relatif lama.
Rasional : Manipulasi berlebih terutama pada kepala dapat
menimbulkan peningkatan tekanan intracranial yang
dimanivestasikan dengan perubahan tanda vital
4. Pasang sudip lidah atau tongspatel saat kejang
Rasional : Obstruksi napas dapat terjadi saat kejang
5. Berikan obat anti konvulsi bila perlu sesuai prosedur pengobatan
Rasional : Pemberian obat anti konvulsan lebih utama diberikan
pada kecenderungan kejang yang sering
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
regulasi cairan in adekuat
Tujuan : Kebutuhan Cairan tubuh terpenuhi dan elektrolit tubuh dalam
7
status maintenens
Kriteria hasil :
- Intake dan Output cairan seimbang
- Kadar Elektrolit dalam batas normal
Intervensi :
1. Kaji intake dan output harian
Rasional : Pemenuhan cairan sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor : intake, suhu, BB, cara masuk cairan, dsb
2. Ukur lingkar kepala dan berat badan secara teratur
Rasional : Berat badan merupakan indikator kasar gangguan nutrisi
dan cairan tubuh
3. Berikan cairan sesuai kebutuhan
Rasional : Cairan rumatan dan cairan koreksi diperlukan untuk
meningkatkan status cairan tubuh
4. Kaji tanda-tanda dini adanya dehidrasi
Rasional : Hiperventilasi dan diaporesis dapat tidak terkontrol;
tetapi beresiko menimbulkan dehidrasi
5. Koreksi/evaluasi pemberian cairan minimal 3 hari sekali dengan
pemeriksaan elektrolit
Rasional : Pemeriksaan kadar Na dan K merupakan indikator
penting status cairan tubuh
c. Potensial Komplikasi : Peningkatan TIK
Tujuan : Tidak terjadi peningkatan tekanan intrakranial
Kriteria hasil :
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK : muntah, kejang,
reflek pupil menurun
- Lingkar kepala tetap/menurun bertahap
Intervensi :
1. Kaji adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
Rasional : Peninkatan Tekanan Intrakranial mengakibatkan
muntah, nyeri kepala, dan gangguan pupil.
2. Hindari manipulasi berlebih pada daerah kepala, punggung dan
leher.
Rasional : Hidrocepalus yang dikibatkan oleh obstruksi/ neoplasma
dapat menjadi lebih buruk akibat perubahan posisi yang tidak
8
menguntungkan.
3. Posisikan tulang belakang klien dalam kondisi lurus; hindari
hiperfleksi/hiperekstensi kepala
Rasional : Hiperfleksi/hiperekstensi kepala dapat memprofokasi
peningkatan TIK
4. Kolaborasi obat-obat antibiotik/ antineoplasma/ penekan susunan
syaraf pusat bila ada indikasi
Rasional : Evaluasi terhadap keja/efek smping obat diperlukan
dalam mengatasi masalah peningkatan tekanan intrakranial
5. Kaji efek steroid bila ada indikasi penggunaan steroid
Rasional : Efek steroid terhadap peningkatan Tekanan Intrakranial
dapat terjadi dengan berlahan/tiba-tiba
9
DAFTAR PUSTAKA
Whaley and Wong (1995), Nursing Care of infants and children, St.Louis : Mosby
year Book.
Doenges M.E, (1999), Rencana Asuhan keperawtan : pedoman untuk perencanaan
dan pendokumentasian perawatan pasien, EGC, Jakarta.
Lynda Juall Carpenito, (2000) Buku Saku : Diagnosa Keperawatan, Ed.8, EGC,
Jakarta.
Soetomenggolo,T.S . Imael .S , (1999), Neorologi anak, Ikatan Dokter Indonesia,
Jakarta.
Halminto,MP, (1995), Dasar- dasar keperawatan maternitas, Ed. VI, EGC, Jakarta.
10