14
LAPORAN PENDAHULUAN HIDROCEPALUS DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak Dosen Pengampu : Habib S. Kep, Ns Disusun oleh : SRI RAHAYU, S. KEP NIM. 312.103

Lp Hidrocepalus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lp hidrocephalus

Citation preview

Page 1: Lp Hidrocepalus

LAPORAN PENDAHULUAN

HIDROCEPALUS

DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN

Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Anak

Dosen Pengampu :

Habib S. Kep, Ns

Disusun oleh :

SRI RAHAYU, S. KEP

NIM. 312.103

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL

TAHUN 2012-2013

Page 2: Lp Hidrocepalus

HIDROCEPHALUS

A. PENGERTIAN

Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi

yang tidak seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam

sistem ventricular. Ketika produksi csf lebih besar dari penyerapan, cairan

cerebrospinal mengakumulasi di dalam sistem ventricular.

B. PENYEBAB

Penyebab dari hidrosefalus adalah :

1. Kelaianan bawahan( konginetal )

2. Infeksi

3. Neoplasma

4. Perdarahan

C. MACAM-MACAM HIDROSEFALUS

1. Hidrosefalus non komunikan (tipe tak berhubungan) : terjadinya obstruksi

pada aliran cairan serebro spinal.

2. Hidrosefalus komunikan (tipe berhubungan) : kegagalan absobsi cairan

serebro spinal.

D. PATOFISIOLIGI

Jika terdapat obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan

subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler

mengkerut dan merobek garis ependymal. White mater dibawahnya akan

mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita yang tipis. Pada gray matter

terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga walaupun ventrikel telah

mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan. Proses dilatasi

itu dapat merupakan proses yang tiba-tiba/akut dan dapat juga selektif

tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus

emergency. Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar

untuk mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak

tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa tegang pada perabaan. Stenosis

aquaductal (Penyakit keluarga/keturunan yang terpaut seks) menyebabkan titik

pelebaran pada ventrikel lateral dan tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala

berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang menonjol secara dominan (dominan

Frontal blow). Syndroma dandy walkker akan terjadi jika terjadi obstruksi pada

2

Page 3: Lp Hidrocepalus

foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar dan fossae posterior

menonjol memenuhi sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klein dengan

type hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara

simetris dan wajahnya tampak kecil secara disproporsional.

Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga membatasi

ekspansi masa otak, sebagai akibatnya menujukkan gejala kenaikan ICP sebelum

ventrikel cerebral menjadi sangat membesar. Kerusakan dalam absorbsi dan

sirkulasi CSF pada hidrosephalus tidak komplit. CSF melebihi kapasitas normal

sistem ventrikel tiap 6-8 jam dan ketiadaan absorbsi total akan menyebabkan

kematian.

Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal

yang pada dinding rongga, sehingga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika

route kolateral cukup untuk mencegah dilatasi ventrikular lebih lanjut maka akan

terjadi keadaan kompensasi.

E. POHON MASALAH

Peningkatan Jumlah Cairan Cerebrosinal

Terpasang Shunt Peningkatan TIK Pembesaran kepala

Kejang

Resiko cidera Nyeri Muntah Ggn Mobilitas

Resiko tinggi Ggn Integritas kulitInfeksi

Nutrisi kurang dari kebutuhanResiko gangguan bersihan jalan nafas

3

Page 4: Lp Hidrocepalus

F. PATHWAY

Kelainan Kongenital

Infeksi Neoplasma Perdarahan

- Obstruksi salah satu tempat pembentukan (Ventr.III / IV)

- Obstuksi pada duktus rongga tengkorak

- Ggn absorbsi LCS (Foramen Monroe, Luscha & Magendie

Keradangan jaringan otak

Meningkatnya jumlah cairan dalam ruang subarachnoid

Jumlah LCS

- Obstruksi tempat pembentukan/ penyerapan LCS

- Rangsangan produksi LCS

Meningkatkan jumlah cairan dalam ruang subarachnoid

Peningkatan Tekanan terhadap Jaringan otak (Internal) dan tengkorak (eksternal)Sutura belum menutup sempurna

Pembesaran Relatif Otak/KepalaPK : Peningkatan

TIKGgn. Rasa

Nyaman : NyeriGangguan Aktivitas

Resiko tinggi Cidera

Ggn. Rasa Nyaman : Nyeri

4

Page 5: Lp Hidrocepalus

G. TANDA DAN GEJALA

Tanda peningkatan TIK: Nyeri Kepala, mual, mau muntah, oedema

papil syaraf

Pembesaran relatif kepala (ukuran suboccipito-bregmatica)

Ubun-ubun belum menutup saat waktunya

Dahi melebar, kulit kepala menipis, tegang dan mengkilat

Bola mata terdorong kebawah (Sunset sign)

Menangis nada tinggi (pitched)

Gangguan neurologis : kejang, gangguan syaraf pusat

Pada pemeriksaan penunjang ditemukan sutura belum

menutup/melebar; LCS dengan atau tanpa kuman dengan biakan dimana

protein LCS normal atau menurun, Leukosit meningkat/tetap dan glukosa

menurun atau tetap.

H. PENATALAKSANAAN

1. Istirahat mutlak

2. Cegah resiko / gejala peningkatan Tekanan Intra Kranial

3. Cegah resiko injuri/cidera

4. Cegah gangguan neurologis

Penatalaksanaan pada bayi dengan hidrocehalus adalah pemberian posisi head up

dan pengawasan cairan yang adekuat. Beberapa teknik pengobatan yang telah

dikembangkan meliputi pengurangan produksi LCS dengan merusak sebagian

fleksus (Choroidalis). Pengobatan dengan Azetazolamid (Diamox) untuk inhibisi

LCS dan memperbaiki hubungan tempat poduksi (Fleksus Choroidalis) dengan

tempat reabsorbsi.

Pengeluaran LCS ke organ ekstrakranial :

1. Drainase Ventrico-Peritonial

2. Drainase Lombo – Peritoneal

3. Drainase Ventriculo – Pleural

4. Drainase dari antrum mastoid

5. Drainase dalam jantung/Vena Jugularis

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Scan temograsfi komputer (CT-Scan) mempertegas adanya dilatasi

ventrikel dan membantui dalam memgidentifikasi kemungkinan

5

Page 6: Lp Hidrocepalus

penyebabnya (neoplasma, kista, malformasi konginetal atau perdarahan

intra kranial).

2. Fungsi ventrikel kadang digunakan untuk mengukur tekanan intra cranial

dengan menghilangkan cairan serebrospinal untuk kultur (aturan

ditentukan untuk pengulangan pengaliran).

3. EEG : untuk mengetahui kelainan genetik atau metabolik

4. Transluminasi : Untuk mengetahui apakah adanya kelainan dalam kepala

5. MRI (Magnetik Resonance Imaging) : memberi informasi mengenai

stuktur otak tanpa kena radiasi

J. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Riwayat kesehatan masa lalu

Terutama adanya riwayat luka / trauma dikepala atau infeksi di sebral.

b. Riwayat kahamilan dan persalinan :

1) Kelahiran yang prematur

2) Neonatal meningitis

3) Perdarahan subaracnoid

4) Infeksi intra uterin

5) Perdarahan

perinatal,trauma/cidera persalinan

c. Pemeriksaan Fisik

1) Inspeksi :

Anak dapat melioha keatas atau tidak.

Pembesaran kepala.

Dahi menonjol dan mengkilat

Pembuluh dara terlihat jelas

2) Palpasi

Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar

Fontanela : Keterlamabatan penutupan fontanela anterior

sehingga fontanela tegang, keras dan sedikit tinggi dari

permukaan tengkorak

3) Pemeriksaan Mata

Akomodasi

Gerakan bola mata

Luas lapang pandang

Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa

6

Page 7: Lp Hidrocepalus

melihat keatas.

Stabismus, nystaqmus, atropi optic

4) Observasi tanda-tanda vital

Peningkatan sistole tekanan darah.

Penurunan nadi / Bradicardia.

Peningkatan frekwensi pernapasan.

2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan

a. Resiko tinggi cidera berhubungan dengan kejang, gangguan pusat vital

Tujuan : tidak terjadi cidera yang diakibatkan oleh

penurunan/gangguan pusat vital

Kriteria hasil :

- Tidak ada kejang

- Tanda-tanda vital stabil

Intervensi :

1. Kaji tanda vital setiap 2 jam atau bila perlu

Rasional : Gangguan pusat vital sebagai manivestasi gangguan

neurologis/akibat peningkatan TIK dapat terjadi dalam waktu yang

sangat cepat dan dapat menimbulkan gangguan yang buruk

2. Pastikan posisi anak dalam keadaan aman, jauhkan benda

berbahaya.

Rasional : Kejang yang tidak terkontrol mempengaruhi fungsi

motorik dan sensorik

3. Hindari manipulasi berlebihan, lakukan pengukuran tanda vital

segera setelah melakukan tindakan dalam jangka relatif lama.

Rasional : Manipulasi berlebih terutama pada kepala dapat

menimbulkan peningkatan tekanan intracranial yang

dimanivestasikan dengan perubahan tanda vital

4. Pasang sudip lidah atau tongspatel saat kejang

Rasional : Obstruksi napas dapat terjadi saat kejang

5. Berikan obat anti konvulsi bila perlu sesuai prosedur pengobatan

Rasional : Pemberian obat anti konvulsan lebih utama diberikan

pada kecenderungan kejang yang sering

b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

regulasi cairan in adekuat

Tujuan : Kebutuhan Cairan tubuh terpenuhi dan elektrolit tubuh dalam

7

Page 8: Lp Hidrocepalus

status maintenens

Kriteria hasil :

- Intake dan Output cairan seimbang

- Kadar Elektrolit dalam batas normal

Intervensi :

1. Kaji intake dan output harian

Rasional : Pemenuhan cairan sangat dipengaruhi oleh berbagai

faktor : intake, suhu, BB, cara masuk cairan, dsb

2. Ukur lingkar kepala dan berat badan secara teratur

Rasional : Berat badan merupakan indikator kasar gangguan nutrisi

dan cairan tubuh

3. Berikan cairan sesuai kebutuhan

Rasional : Cairan rumatan dan cairan koreksi diperlukan untuk

meningkatkan status cairan tubuh

4. Kaji tanda-tanda dini adanya dehidrasi

Rasional : Hiperventilasi dan diaporesis dapat tidak terkontrol;

tetapi beresiko menimbulkan dehidrasi

5. Koreksi/evaluasi pemberian cairan minimal 3 hari sekali dengan

pemeriksaan elektrolit

Rasional : Pemeriksaan kadar Na dan K merupakan indikator

penting status cairan tubuh

c. Potensial Komplikasi : Peningkatan TIK

Tujuan : Tidak terjadi peningkatan tekanan intrakranial

Kriteria hasil :

- Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK : muntah, kejang,

reflek pupil menurun

- Lingkar kepala tetap/menurun bertahap

Intervensi :

1. Kaji adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial

Rasional : Peninkatan Tekanan Intrakranial mengakibatkan

muntah, nyeri kepala, dan gangguan pupil.

2. Hindari manipulasi berlebih pada daerah kepala, punggung dan

leher.

Rasional : Hidrocepalus yang dikibatkan oleh obstruksi/ neoplasma

dapat menjadi lebih buruk akibat perubahan posisi yang tidak

8

Page 9: Lp Hidrocepalus

menguntungkan.

3. Posisikan tulang belakang klien dalam kondisi lurus; hindari

hiperfleksi/hiperekstensi kepala

Rasional : Hiperfleksi/hiperekstensi kepala dapat memprofokasi

peningkatan TIK

4. Kolaborasi obat-obat antibiotik/ antineoplasma/ penekan susunan

syaraf pusat bila ada indikasi

Rasional : Evaluasi terhadap keja/efek smping obat diperlukan

dalam mengatasi masalah peningkatan tekanan intrakranial

5. Kaji efek steroid bila ada indikasi penggunaan steroid

Rasional : Efek steroid terhadap peningkatan Tekanan Intrakranial

dapat terjadi dengan berlahan/tiba-tiba

9

Page 10: Lp Hidrocepalus

DAFTAR PUSTAKA

Whaley and Wong (1995), Nursing Care of infants and children, St.Louis : Mosby

year Book.

Doenges M.E, (1999), Rencana Asuhan keperawtan : pedoman untuk perencanaan

dan pendokumentasian perawatan pasien, EGC, Jakarta.

Lynda Juall Carpenito, (2000) Buku Saku : Diagnosa Keperawatan, Ed.8, EGC,

Jakarta.

Soetomenggolo,T.S . Imael .S , (1999), Neorologi anak, Ikatan Dokter Indonesia,

Jakarta.

Halminto,MP, (1995), Dasar- dasar keperawatan maternitas, Ed. VI, EGC, Jakarta.

10