LP INC

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LP INC

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUANPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSUntuk memenuhi tugas dalam Dapartemen MaternitasRSUD WLINGIINC

Disusun Oleh :Icca Presilia ANIM. 140070300011028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2015LAPORAN PENDAHULUANINTRANATAL CARE (INC)

A. DEFINISIMenurut Manuaba (1998) persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Buku Asuhan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal).Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Ilmu Kebidanan, Hanifa Wignjosastro).

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PERSALINANFaktor yang mempengaruhi proses persalinan menurut Prawiroharjo (1996) adalah:1. ParitasServiks yang mengalami pembukaan yang lengkap memberikan tahanan yang lebih baik.2. Serviks yang kakuServiks yang memberikan tahanan yang jauh lebih besar dan dapat memperpanjang persalinan.3. Usia ibuPada primigravida muda yaitu 12-16 tahun sering didapatkan toxemia, sedangkan umur yang lanjut biasanya membawa hipertensi obesitas & myoma uteri.4. Interval antara persalinanJika interval melebihi 10 tahun maka kehamilan & persalinan menyerupai kehamilan & persalinan pada primigravida.

5. Besarnya anakHal ini akan cenderung pada partus yang lebih lama baik dalam kala I maupun kala II

C. FAKTOR PENTING DALAM PERSALINAN1. Power (tenaga)Power utama pada proses persalinan adalah tenaga atau kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi & retraksi otot2 rahim. Power/kontraksi & retraksi otot2 rahim plus kerja otot2 volunter dari ibu, yaitu kontraksi otot perut & diafragma sewaktu ibu mengejan.

2. Passage (lintasan)Janin harus berjalan lewat rongga panggul, serviks dan vagina sebelum melahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau resistensi yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.3. PassengerPassenger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling besar (karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin. Ukuran kepala leboh besar daripada bahu & kurang lebih dari panjang bayi. 96% dari bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir pertama.4. PosisiMerupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin, apakah sebelah kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu.5. PsikologPengalaman persalinan sebelumnya membawa trauma psikis atau menyenangkan. Kesiapan emosi pasien menerima juga tergantung dari persiapan financial, support system dari keluarga, teman dekat & lingkungan.

D. TANDA DAN GEJALA1. Permulaan Terjadi PersalinanDengan menurunnya progesterone menjelang persalinan dapat terjadi kontraksi2 otot rahim menyebabkan: Turunnya kepala, masuk PAP, pada primigravida minggu ke-36 dapat menimbulkan sesak di bagian bawah, diatas simfisis pubis, sering ingin BAK atau susah BAk karena kandung kemih tertekan kepala. Perut lebih lebar karena fundus uteri turun Terjadi perasaan sakit di daerah pinggang karena kontraksi ringan otot rahim & tertekannya flexusfrankenhouse yang terletak sekitar serviks Terjadi perlunakan serviks karena terdapat kontraksi otot rahim Terjadi pengeluaran lender dimana lender penutup serviks dilepaskan2. Gejala Persalinan Kekuatan his (kontraksi otot rahim) makin sering terjadi & teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda2 yaitu pengeluaran lender yang bercampur darah Dapat disertai ketuban pecah Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks yaitu perlunakan, pendataran & terjadi pembukaan serviks3. Tanda persalinan sudah dekata. Terjadi lighteningMenjelang minggu ke-35 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP yang disebabkan: Pinggang terasa sakit yag menjalar ke depan Sifatnya teratur, interval makin pendek & kekuatannya makin besar Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks Dibawa aktivitas makin bertambahb. Pengeluaran lender & darahDengan his terjadi perubahan serviks yang menimbulkan: Pendataran & pembukaan Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada servikalis lepas Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecahc. Pengeluaran cairanSebagian besar ketuban pecah menjelang pembukaan lengkap, dengan pecah ketuban diharapkan persalinan berlangsung selama 24 jam.

E. TAHAP PERSALINAN1. KALA ISejak terjadi kontraksi uterus yang teratur (his sejati) sampai dilatasi serviks lengkap.Primigravida: 6-18 jamMultipara: 2-10 jamDibagi menjadi 2 bagian:a. Fase laten Effacement banyak mengalami kemajuan daripada penurunan janin Kontraksi masih tak teratur & lemahb. Fase aktif Nyeri his hebat Ingin mengejan Darah lender bertambah banyak Ketuban pecah Perasaan mau BAB Hemoroid fisiologik tampakAsuhan Persalinan Kala I Pengkajian awal1. Melihat tanda perdarahan, mekonium atau bagian organ lain, tanda bekas operasi & warna kulit ibu (kuning/kepucatan)2. Tanya kapan tanggal perkiraan kelahiran3. Periksa TTV untuk hipertensi & detak jantung untuk bradikardi Penilaian persalinan1. Kemajuan persalinana. Riwayat persalinanPermulaan timbul kontraksi uterus, selaput ketuban utuh/robek, perdarahan, masalah dalam kehamilan terdahulu, terakhir makan minum, lama istirahatb. Pemeriksaan abdomenTFU, tanda bekas operasi, kontraksi uterus & penurunan kepalac. Pemeriksaan vaginaPembukaan serviks, penipisan serviks, ketuban, anggota tubuh bayi yang sudah tampak

2. Kondisi ibu Pengklajian kartu ANC Pemeriksaan umum TTV, BB, oedem, kondisi putting susu, kandung kemih, pemberian makan minum Pemeriksaan laboratorium urine (warna, kejernihan, bau, protein), darah (Hb) Pemeriksaan psikososial perubahan perilaku, tingkat energy, dukungan3. Kondisi janinGerakan, DJJ, letak janin, besar janin, tunggal/kembar, posisi janin (penurunan bagian terendah, molase), jika selaput ketuban pecah (periksa warna, kepekatan, jumlah cairan) PemantauanPemantauan saat persalinan kondisi ibu & bayi dicatat dalam partograf yang dicatat:Kemajuan persalinan:1. His (frekuensi, lama, kekuatan) dikontrol jam sekali pada fase akut2. Fase penurunan bagian terendah (dikontrol tiap 4 jam)3. Pemeriksaan abdomen/luar: penurunan kepala dikontrol 2 jam 1x pada fase akut Masalah keperawatan1. Ansietas2. Kurang pengetahuan/informasi3. Defisit volume cairan4. Nyeri Asuhan yang diberikan selama persalinan normala. Menghadirkan orang yang dianggap penting bagi ibu, seperti suami, keluargab. Mengatur aktivitas & posisi sesuai keinginan ibuc. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his dengan cara menarik nafas panjang tahan sebentar lalu dilepaskan sewaktua da hisd. Menjaga privasi ibue. Penjelasan tentang kemajuan persalinanf. Menjaga kebersihan dirig. Mengatasi rasa panash. Masase pada punggung, mengusap perut dengan lembuti. Pertahankan kandung kemih tetap kosongj. Sentuhan pada salah satu bagian tubuh2. KALA IIa. Kala pengeluaran janin, serviks membuka lengkapb. Diawali dengan dilatasi serviks dan diakhiri dengan kelahiran bayic. Kontraksi sangat kuatd. Merangsang sensasi untuk mengejane. Waktu30 menit 3 jam (primigravida)5 menit 30 meit (multipara)Asuhan Persalinan Kala II Pengkajiana. Hasil pemeriksaan dalamb. Tanda2 kala II, TTVc. Respon kliend. Koping klien selama kontraksi Pemantauana. Usaha mengejan & palpasi kontraksi uterus selama 10 menitb. Periksa nadi & TD: 30 menit, keadaan dehidrasi, perubahan sikap, tenaga ibuc. Periksa DJJ setiap 15 menit, penurunan presentasi & perubahan posisi, warna cairan bila sudah keluar Masalah keperawatana. Pola nafas tidak efektifb. Ansietasc. Nyerid. Koping individu tidak efektif3. KALA III Berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir Hanya beberapa menit setelah bayi lahir, plasenta baru lahir 45-60 menit

Asuhan Persalinan Kala III Pengkajiana. Palpasi uterus untuk menentukan ada bayi kedua atau tidakb. Menilai apakah BBL dalam keadaan stabil Manajemen aktif kala IIIa. Jepit dan gunting tali pusat sedini mungkin untuk memulai pelepasan plasentab. Memberikan oksitosin untuk merangsang uterus berkontraksi yang mempercepat pelepasan plasentac. Melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT)d. Masase fundus untuk menimbulkan kontraksi segera setelah placenta & selaput lahir, hal ini dapat mengeluarkan darah & mencegah perdarahan PP Tanda pelepasan placentaa. Tali pusat tambah panjangb. Pancaran darahc. Bentuk uterus4. KALA IV Masa pemulihan yang terjadi segera sehingga homeostatis berlangsung dengan baik (2 jam PP) Periode penting untuk memantau adanya komplikasiAsuhan Persalinan Kala I PemantauanSelama kala IV, ibu sipantau setiap 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta dan setiap 30 menit pada jam kedua setelah persalinan.a. Fundus rasakan apakah kontraksi kuatb. Placenta periksa kelengkapannya untuk memastikan tidak ada sisa placentac. Selaput ketuban periksa kelengkapannyad. Perineum periksa luka robekan pada perineum & vagina yang harus dijahite. Memperkirakan pengeluaran darahf. Lokhea jika uterus berkontraksi kuat, lokhea kemungkinan tidak lebih dari menstruasug. Kandung kemih periksa & pastikan tidak penuh, karena dapat menghalangi uterus berkontraksih. Kondisi ibu periksa setiap 15 menit pada jam pertama & 30 menit pada jam kedua setelah persalinani. Kondisi BBL apakah bayi bernafas baik, bayi kering & hangat, bayi disusui/tidak

F. PATHWAYKala IPenurunan hormone

Estrogen menurun, progesterone menurun

Kontraksi otot polos

Peningkatan kontraksi uterusPlasenta tua

Rangsangan estrogen

Peningkatan estrogen

Sintesa prostaglandin meningkat

Konsentrasi actin myosin, ATP meningkat

Iritasi mekanis

Penekanan serviks oleh bagian terbawah janin

Penekanan plexus tranken lause

Peningkatan kontraksi

Kontraksi (his)

Kala I fase laten Kala I fase aktif

Pembukaan serviks (1-3 cm)

Dilatasi serviks

Menekan saraf sekitar

Pelepasan mediator nyeri

Persepsi nyeri

NyeriKeadaan psikologis

Krisis maternal

Ansietas

Mekanisme tubuh

Sekresi kelenjar sebasea meningkat

Diaphoresis

Penurunan bagian bawah janin

Penekanan vesika urinaria

Perubahan eliminasi urinPembukaan serviks (4-10 cm)

Dilatasi jaringan serviks

Perobekan pembuluh darah kapiler

perdarahan

Resiko deficit volume cairan

Resiko syok hipovolemik

Pelepasan mediator nyeriPersepsi nyeri Nyeri Akut1Kala IIKepala masuk PAP

His cepat dan lebih kuat

Tekanan pada otot2 panggul

Menekan vena cava inferior

Hambatan aliranbalik vena

CO2 menurun

Curah jantung meningkat

Merangsang reseptor nyeri

Nyeri

Merangsang adrenalin

Kelenjar sebasea meningkat

Keringkat berlebih

Diaphoresis

Ketidakseimbangan elektrolit, deficit volume cairanEnergy yang dibutuhkan semakin banyak

Intake oral tetap

Kelemahan/keletihan

Kekuatan otot menurun

Kemampuan meneran menurun

Persalinan lama

Usaha memperlebar jalan lahir

Episiotomy

Nyeri, resiko infeksi, perdarahanReflex meneran

Usaha meneran

Bayi keluar

Rasa lelah yang hebat

Keletihan

Kala IIIJanin keluar

Ibu kelelahan

Ibu tidak kuat

Kontraksi jelek

Plasenta tidak keluarIbu kuat

Mampu meneran

Uterus kontraksi

Plasenta keluar

Pengeluaran plasenta secara manual

Risiko infeksiResiko HPP

Hipovolemia vaskuler

Resiko deficit volume cairan

Perubahan CO

Sirkulasi terganggu

Gangguan perfusi jaringan

Komplit

Kontraksi baik

Inkomplit(retensio plasenta, tertinggalnya sebagian plasenta)

Kontraksi buruk (uterus tidak berkontraksi dan teraba lembek)

Kala IVProses persalinan plasenta

Kebutuhan energy meningkat

Intake kurang

Produksi energy menurun

KelelahanTempat insersi plasenta

Pelepasan jaringan nekrotik

Lochea

Tempat berkembang kumanRobekan jalan lahir

Diskontinuitas jaringan

Pelepasan mediator inflamasi

Ambang nyeri menurun

Nyeri

Pertahanan primer inadekuat

Terbukanya port de entry kuman

Resiko infeksiKontraksi uterus kurang

Kontusio uteri

HPP

Deficit vol.cairan

CO menurun

Gangguan perfusi jaringanperiferTidak mampu merawat bayi, kecewa pada bayi

Fase taking in

Depresi

Postpartum blues

DAFTAR PUSTAKABagian Obstetri Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung: ElemanDoengoes, M. E. 2001. Rencana Perawatan Maternal dan Bayi, Edisi 2. Jakarta: EGC Moechtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2. Jakarta,EGCSaifudin, A.B, dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal, Edisi I, Catatan I. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sasworo Prawirohardjo