17
LAPORAN PENDAHULUAN PERSONAL HYGIENE LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI (PERSONAL HYGIENE) A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1. Definisi/Pengertian Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis. Tujuan perawatan personal hygiene adalah : a. Meningkatkan derajat kebersihan dan kesehatan b. Memelihara kebersihan diri seseorang c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang d. Pencegahan penyakit e. Meningkatkan percaya diri seseorang f. Menciptakan keindahan Dampak yang muncul pada masalah personal hygiene adalah: a. Dampak fisik

LP Personal Higiene

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN PERSONAL HYGIENE

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI (PERSONAL HYGIENE)

A. KONSEP DASAR PENYAKIT1. Definisi/PengertianPersonal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene yang artinya sehat. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis.

Tujuan perawatan personal hygiene adalah :a. Meningkatkan derajat kebersihan dan kesehatanb. Memelihara kebersihan diri seseorangc. Memperbaiki personal hygiene yang kurangd. Pencegahan penyakite. Meningkatkan percaya diri seseorangf. Menciptakan keindahan

Dampak yang muncul pada masalah personal hygiene adalah:a. Dampak fisikBanyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga serta gangguan fisik pada kuku.b. Dampak psikologiMasalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri dan kebutuhan interaksi sosial.

2. Epidemiologi/Insiden Kasus Gangguan Personal HygieneDefisit personal hygiene dapat terjadi pada setiap orang mulai dari lahir sampai mati karena ketidakmampuan melakukan aktivitas sendiri, kurangnya pengetahuan dan banyak faktor lain yang mempengaruhi.

3. Etiologi/Penyebab Defisit Gangguan Personal HygieneAdapun penyebab terjadinya defisit gangguan personal hygiene adalah:a. Sakit, sehingga tidak dapat melakukan sendirib. Kurangnya pengetahuan dan informasic. Keterbatasan biayad. Lingkungan yang tidak mendukunge. Tidak adanya fasilitas yang memadai

4. Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Personal HygieneMenurut Tarwoto dan Wartinah dalam buku Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawata, sikap seseorang melakukan personal hygiene dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain:a. Body ImageGambaran individu terhadap dirinya sangan mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli kebersihannya.b. Praktik SosialPada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri sehingga kemungkinan akan terjadi perubahan personal hygiene.c. Status Sosial EkonomiPersonal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo dan alat lainnya yang semuanya memerlukan biaya untuk membelinya.d. PengetahuanPengetahuan mengenai personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.e. BudayaDisebagian masyarakat jika individu sakit maka tidak boleh dimandikan.f. Kebiasaan seseorangAda kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti pengguanaan sabun, shampo, dll.g. Kondisi fisikPada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

Menurut Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul Cahayati dalam buku Kebutuhan Dasar mengatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene yaitu:a. BudayaSejumlah mitos berkembang dimasyarakat bahwa saat individu sakit, ia tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya.b. Status Soial EkonomiUntuk melakukan personal hygiene yang baik diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Semua kebutuhan itu memerlukan biaya.c. AgamaAgama juga mempengaruhi keyakinan individu dalam melaksanakan kebiasaan sehari hari. Setiap agama pasti memerintahkan umatnya untuk menjaga kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Hal ini tentu akan mendorong untuk mengingat pentingnya kebersihan diri bagi kelangsungan hidupnya.d. Tingkat Pengetahuan/Perkembangan IndividuKedewasaan sesorang mempengaruhi pada kualitas diri seseorang, salah satunya adalah pengetahuan yang baik.e. Status KesehatanKondisi sakit/cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada tingkat kesehatan individu. Individu akan semakin lemah sehingga jatuh sakit.f. Cacat Mental dan JasmaniKondisi cact dan gangguan mental yang menghambat kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri.

5. PatofisiologiPersonal hygiene adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk memelihara kebersihan diri. Personal hygiene dapat terganggu apabila individu sedang sakit. Selan itu fasilitas yang kurang, kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene yang tepat, ekonomi yang kurang dan faktor lingkungan sekitar. Akibatnya individu akan mrngalami defisit personal hygiene.Apabila defisit personal hygiene individu terganggu, maka akan menimbulkan dampak baik dilihat dari segi fisik maupun psikologis.Dampak fisik yang mungkin muncul adalah:a. Gangguan integritas kulitb. Gangguan mukosa mulutc. Infeksi pada mata dan telingad. Gangguan fisik pada kuku

Dampak psikologis yang mungkin muncul adalah:a. Kebutuhan harga dirib. Gangguan interaksi sosialc. Aktualisasi dirid. Gangguan rasa nyamane. Kebutuhan mencintai dicintai

6. Klasifikasi Personal Hygienea. Perawatan diri berpakaianb. Perawatan diri eleminasic. Perawatan diri makand. Perawatan diri mandi

7. Gejala Klinis Gangguan Personal HygieneTanda tanda:a. Fisik1) Badan bau, pakaian kotor2) Rambut dan kulit kotor3) Kuku panjang dan kotor4) Gigi kotor dan mulut bau5) Penampilan tidak rapib. Psikologis1) Malas, tidak ada inisiatif2) Menarik diri3) Merasa rendah diric. Sosial1) Interaksi kurang2) Tidak mampu berperilaku sesuai dengan norma (misalnya: cara makan berantakan dan BAB sembarangan).

8. Pemeriksaan Fisika. Rambut1) Amati kondisi rambut2) Keadaan rambut yang mudah rontok3) Keadaan rambut yang kusam4) Keadaan teksturb. Kepala1) Amati kebersihan kulit kepala2) Amati adanya kebotakan3) Berkutu4) Ketombec. MataAmati adanya tanda tanda konjungtiva pucat, kesimetrisan palpebra, sklera dan pupil.d. HidungKaji kebersihan hidung, pendarahan hidung, adanya kotoran, dan amati adanya sekret.e. MulutAmati kondisi mukosa, kaji kelembaban, bibir pecah pecah dan sariawan.f. GigiAmati adanya gigi berlubang/caries dan amati kelengkapan gigi.g. TelingaPerhatikan adanya serumen, lesi, infeksi/perubahan daya pendengaran.h. KulitAmati kondisi kulit (tekstur, turgor dan kelembaban), perhatikan kebersihan, adanya lesi dan kulit keriput.i. Kuku tangan dan kakiAmati bentuk dan kebersihan kuku, perhatikan adanya kelainan/luka.j. GenetaliaAmati kondisi dan kebersiha genetalia, perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki laki perhatikan adanya kelainan/luka.k. Tubuh secara umumAmati kondisi dan kebersihan tubuh secara keseluruhan dan perhatikan adanya kelainan bentuk tubuh.

9. Therapy/Tindakan Penanganan Pada Gangguan Personal HygieneTindakan yang dapat dilakukan keluarga/perawat bagi pasien yang tidak dapat merawat diri sendiri adalah:a. Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien, dengan cara:1) Bina hubungan saling percaya2) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan diri3) Kuatkan kemampuan pasien untuk merawat dirib. Membimbing dan mendorong klien merawat diri1) Bantu pasien merawat diri2) Ajarkan keteraampilan secara bertahap3) Buat kegiatan harian setiap hari4) Ingatkan setiap kegiatan5) Berikan pujian serta kegiatan positifc. Ciptakan lingkungan yang mendukung, seperti:1) Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan (sabun, pasta gigi, dll)2) Sediakan tempat yang aman dan nyaman bagi pasiend. Sikap keluarga1) Sabar dan selalu siap membantu2) Menerima dan memuji setiap upaya pasien saat merawat diri3) Tidak mencela/menghina pasien saat merawat diri

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajiana. Riwayat keperawatan1) Keluhan utama2) Riwayat kesehatan sekarang3) Riwayat penyakit terdahulu4) Riwayat kesahatan keluargab. Pola pemenuhan KDM1) Pola persepsi dan manajemen kesehatan2) Pola nutrisi-metabolik3) Pola eleminasi4) Pola aktivitas dan latihan5) Pola kognitif dan persepsi6) Pola persepsi - konsep diri 7) Pola tidur dan istirahat8) Pola peran hubungan9) Pola seksual reproduksi10) Pola toleransi stress koping11) Pola nilai kepercayaanc. Pengkajian Fisik1) Keadaan umum2) Tanda tanda vital3) Pemeriksaan fisik

2. Diagnosa KeperawatanMenurut NANDA 2013, diagnosa keperawatan umum untuk klien dengan masalah personal hygiene adalah defisit perawatan diri. Diagnosa tersebut dibagi menjadi 4 yaitu:a. Defisit perawatan diri : makanKemungkinan berhubungan dengan:1) Gangguan kognitif2) Penurunan motivasi3) Kendala lingkungan4) Ketidaknyamanan

Ditandai dengan:1) Ketidakmampuan menagmbil makanan dan memasukan kemulut2) Ketidakmampuan mengunyah makanan3) Ketidakmampuan menghabiskan makanan4) Ketidakmampuan menelan makanan

b. Defisit perawatan diri : mandiKemungkinan berhubungan dengan:1) Gangguan kognitif2) Penurunan motivasi3) Kendala lingkungan4) Nyeri

Ditandai dengan:1) Ketidakmampuan untuk mengakses ke kamar mandi2) Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi3) Ketidakmampuan mengeringkan tubuh4) Ketidakmampuan menjangkau sumber air

c. Defisit perawatan diri : berpakaian/berhiasKemungkinan berhubungan dengan:1) Gangguan kognitif2) Penurunan motivasi3) Kendala lingkungan4) Keletihan dan kelemahan

Ditandai dengan:1) Ketidakmampuan mengancingkan pakaian2) Ketidakmampuan mengenakan sepatu3) Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian4) Hambatan memilih pakaian

d. Defisit perawatan diri : eleminasiKemungkinan berhubungan dengan:1) Gangguan kognitif2) Penurunan motivasi3) Kendala lingkungan4) Keletihan dan kelemahan

Ditandai dengan:1) Ketidakmampuan melakukan hygiene eleminasi yang tepat2) Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode3) Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode

3. Rencana KeperawatanRencana asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan personal hygiene harus meliputi beberapa pertimbangan yaitu hal halyang disukai klien, kesehatan klien serta keterbatasan yang dimilikinya. Selain itu perawat perlu mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memberikan asuhan keperawatan serta fasilitas dan tenaga yang tersedia.Berikut ini adalah salah satu contoh rencana keperawatan.Diagnosa yang dapat diangkat:1. Defisit perawatan diri: berpakaian b/d penurunan motivasi ditandai dengan penampilan tidak rapi2. Defisit perawatan diri: eleminasi b/d hambatan mobilitas ditandai dengan tidak mampu ke toilet sendiri3. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal ditandai dengan badan kotor dan bau4. Defisit perawatan diri: makan b/d nyeri ditandai dengan tidak mampu menelan makanan

No dxTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional

1.Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x 24 jam, px mampu mempertahankan kebersihan diri dan kerapian, dengan KH:1. Penampilan rapi2. Rambut rapi dan bersih3. Mampu memakai pakaian dan berhias secara mandiri

1. Kaji hambatan partisipasi dalam perawatan diri

2. Bantu pasien memilih pakaian

3. Jelaskan tentang cara cara personal hygiene yang tepat

4. Libatkan keluarga1. Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian

2. Px mungkin membutuhkan berbagai bantuan dalam persiapan memilih pakaian

3. Menambah pengetahuan pasien dan keluarga mengenai perawatan diri yang tepat

4. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk membantu pasien dan memberikan motivasi

2Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x 24 jam, px mampu melakukanaktivitas eleminasi secara tepat, dengan KH:1. Px mampu duduk dan turun dari toilet2. Px mampu membersihkan diri setelah eleminasi secara mandiri/dibantu1. Kaji budaya pasien ketika mempromosikan aktivitas perawatan diri

2. Bantu pasien ke toilet

3. Berikan pengetahuan tentang personal hygiene

4. Libatkan keluarga1. Mngetahui kebiasaan px dalam toileting

2. Hambatan mobilitas menyebabkan px tidak mampu melakukan perawatan diri secara mandiri

3. Mengetahui pentingnya personal hygiene bagi pasien

4. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk membantu pasien

3Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x 24 jam, px merasa nyaman dan bersih dengan KH:1. Kulit pasien tidak kotor2. Tidak ada bau badan3. Kuku pasien tidak panjang dan kotor4. Rambut bersih1. Pantau integritas kult pasien

2. Bantu pasien mandi

3. Berikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri

4. Libatkan keluarga

1. Mengetahui kondisi kulit secara umum

2. Agar pasien merasa lebih nyaman dan segar

3. Menambah wawasan pasien dan keluarga tentang pentingnya perawatan diri

4. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk membantu pasien

4Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x 24 jam, px mampu makan secara mandiri dan tepat, dengan KH:1. Px mampu mengambil makanan sendiri2. Px mampu makan sendiri dengan rapi3. Px meampu mengungkapkan kepuasan makan1. Identifikasi diet yang diresepkan

2. Bantu pasien menyiapkan makanan yang lunak

3. Jelaskan tentang personal hygiene tentang pola makan

4. Kolaborasikan dengan keluarga1. Makanan disesuaikan dengan kondisi klien

2. Pasien mungkin kesulitan mengambil makanan sendiri

3. Menambah wawasan pasien dan keluarga tentang persoal hygiene: makan

4. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk membantu pasien

4. Implementasi KeperawatanImplementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.

5. Evaluasi KeperawatanEvaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan personal hygiene berdasarkan kriteria hasil pada tujuan keperawatan yaitu:a. Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapo secara mandirib. Kebutuhan personal hygiene pasien : eleminasi terpenuhic. Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi dan menyediakan perlengkapan mandid. Pasien mampu makan secara mandiri/dibantu

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Handhi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA. Jakarta : MediAction

Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:EGC

Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Ediai 3. Jakarta: Salemba Medika