22
BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan dan perkembangan anak memegang peranan penting bagi sumber daya manusia di masa mendatang, khususnya dalam era globalisasi yang membutuhkan manusia-manusia Indonesia yang dapat bersaing dengan bangsa lain untuk memajukan Bangsa dan Negara. Salah satu sasaran terpenting sumber daya manusia adalah anak yang merupakan tumpuan masa depan bangsa dan Negara. Pembangunan manusia di masa depan adalah pembangunan bagi anak sekarang, untuk mampu berfungsi sebagai generasi penerus di masa depan, anak harus disiapkan sebaik baiknya baik gizi maupun pertumbuhan dan perkembangannya (Ibrahim, 2005). Pertumbuhan & perkembangan manusia tidak terjadi serta merta dalam satu waktu, namun melalui tahapan yang telah ditentukan ukurannya yang membuatnya berjalan dalam proses yang berangsur-angsur atau gradual. 1

LP-TUMBANG.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LP-TUMBANG.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan perkembangan anak memegang peranan penting bagi

sumber daya manusia di masa mendatang, khususnya dalam era globalisasi

yang membutuhkan manusia-manusia Indonesia yang dapat bersaing dengan

bangsa lain untuk memajukan Bangsa dan Negara. Salah satu sasaran

terpenting sumber daya manusia adalah anak yang merupakan tumpuan masa

depan bangsa dan Negara. Pembangunan manusia di masa depan adalah

pembangunan bagi anak sekarang, untuk mampu berfungsi sebagai generasi

penerus di masa depan, anak harus disiapkan sebaik baiknya baik gizi

maupun pertumbuhan dan perkembangannya (Ibrahim, 2005).

Pertumbuhan & perkembangan manusia tidak terjadi serta merta dalam

satu waktu, namun melalui tahapan yang telah ditentukan ukurannya yang

membuatnya berjalan dalam proses yang berangsur-angsur atau gradual.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat suatu peristiwa

yang dialaminya yaitu masa percepatan dan masa perlambatan. Masa tersebut

akan berlainan dalam satu organ tubuh. Percepatan dan perlambatan tersebut

merupakan suatu kejadian berbeda dalam setiap organ tubuh akan tetapi

masih saling berhubungan satu dengan yang lain. Peristiwa pertumbuhan

pada anak dapat terjadi perubahan tentang besarnya, jumlah, ukuran di dalam

tingkat sel, organ maupun individu, sedangkan peristiwa perkembangan pada

anak dapat terjadi pada perubahan bentuk dan fungsi pematangan organ mulai

dari aspek sosial, emosional dan intelektual (Hidayat, 2005).

1

Page 2: LP-TUMBANG.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tumbuh Kembang Anak

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang bersifat

berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan

perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan

pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,

jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang

biasa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran

panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi

kalsium dan nitrogen tubuh).

2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)

dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini

menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,

organ-organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa

sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga

perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi

dengan lingkungannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai

dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan

pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa

itu, terjadi secara sinkron pada setiap individu.

Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang

berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara

bersamaan. Pertambahan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan

kemampuan anak (Nursalam, 2005).

2

Page 3: LP-TUMBANG.docx

B. Faktor-Faktor Yang Mmepengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak setiap individu

akan mengalami siklus berbeda setiap kehidupan manusia. Peristiwa tersebut

dapat secara cepat maupun lambat tergantung dari individu atau lingkungan.

Proses percepatan dan perlambatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya:

1. Faktor herediter

Faktor herediter merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai

dasar dalam mencapai tumbuh kembang di samping faktor lain. Faktor ini

dapat ditentukan dengan intensitas dan kecepatan dalam pembelahan sel

telur, tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan

berhentinya pertumbuhan tulang. (Hidayat, 2008)

2. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau

tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan

memungkinkan akan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang

baik akan menghambatnya. Lingkungan ini secara garis besar adalah:

a) Faktor prenatal

Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi sampai lahir

yang meliputi gizi ibu pada waktu hamil dimana gizi ibu yang jelek

sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu hamil, lebih sering

menghasilkan bayi BBLR atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat

bawaan. Di samping itu, stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat

mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan ,

kelainan kejiwaan dan lain-lain. Olehnya manusia dengan segala

keterbatasan diharapkan manusia untuk optimis dan menganggap baik

dalam menempuh kehidupan, sebab setiap kesulitan pasti ada

kemudahan.

b) Faktor postnatal

Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang secara

umum dalam hal ini adalah masyarakat yang dapat mempengaruhi

3

Page 4: LP-TUMBANG.docx

pertumbuhan dan perkembangan anak dalam memahami atau

mempersepsikan pola hidup sehat. Hal ini dapat terlihat apabila

kehidupan atau berprilaku mengikuti yang ada kemungkinan besar dapat

menghambat dalam aspek pertumbuhan dan perkembangan. Sebagai

contoh anak yang dalam usia tumbuh kembang membutuhkan makanan

yang bergizi karena terdapat adat atau budaya terdapat makanan yang

dilarang. Pada masa tertentu padahal makanan tersebut dibutuhkan

untuk perbaikan gizi, maka tentu akan mengganggu atau menghambat

pada masa tumbuh kembang.

3. Jenis kelamin

Pada pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis kelamin

laki-laki setelah lahir akan cenderung lebih cepat atau tinggi pertumbuhan

tinggi badan dan berat badan dibandingkan dengan anak perempuan dan

akan bertahan sampai usia tertentu mengingat anak perempuan akan

mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dan besar ketika masa pubertas

dan begitu juga sebaliknya di saat anak laki-laki mencapai pubertas maka

laki-laki akan cenderung lebih besar.

4. Umur

Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena itu pada

masa anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Di samping itu,

masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak sehingga

diperlukan perhatian khusus.

5. Nutrisi

Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang

keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan yang menjadi

kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang selama masa pertumbuhan,

terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat,

lemak, mineral, vitamin, dan air. Kebutuhan ini sangat diperlukan pada

masa-masa tersebut, apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpenuhi

maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

4

Page 5: LP-TUMBANG.docx

6. Faktor fisik

Faktor fisik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak adalah cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, dimana musim

kemarau yang panjang/ adanya bencana alam lainnya dapat berdampak

pada tumbuh kembang anak antara lain sebagai gagalnya panen, segingga

banyaknya anak kurang gizi. Selain itu, sanitasi lingkungan memiliki peran

yang cukup dominan dalam penyediaan lingkungan yang mendukung

kesehatan anak dan tumbuh kembangnya. Kebersihan, baik kebersihan

perorangan maupun kebersihan lingkungan memegang peranan penting

dalam timbulnya penyakit. Akibat dari kebersihan yang kuarang maka anak

akan sering sakit, misalnya diare, cacingan, tifus abdominalis, demam

berdarah, malaria dan sebagainya (Hidayat, 2008).

7. Faktor psikososial

Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak.

Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat

berkembang dibandingkan dengan anak yang tidak mendapat stimulasi

(Hidayat, 2008).

8. Faktor keluarga

Faktor keluarga berupa pekerjaan/pendapatan keluarga, pendapatan

keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak karena

orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun

sekunder. Selain itu, pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor

yang penting dalam tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan

yang baik, maka orang tua dapat menerima informasi dari luar terutama

tentang cara pengasuhan anak yang baik dan bagaiman menjaga kesehatan

anaknya. (Hidayat, 2008)

C. Kebutuhan Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara garis besar

dikelompokkan ke dalam 3 kelompok (Tanuwijaya, 2002 dalam Ariyanti

2012) :

5

Page 6: LP-TUMBANG.docx

1. Kebutuhan fisis-biomedis (Asih)

a. Nutrisi yang adekuat dan seimbang. Merupakan kebutuhan asuh yang

terpenting. Nutrisi adalah termasuk pembangun tubuh yang mempunyai

pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada

tahun-tahun pertama kehidupan dimana anak sedang mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat terutama pertumbuhan pada otak.

Keberhasilan pertumbuhan anak ditentukan oleh keberhasilan

pertumbuhan dan perkembangan otak. Jadi, dapat dikatakan bahwa

nutrisi selain mempengaruhi pertumbuhan, juga mempengaruhi

perkembangan otak.

b. Perawatan kesehatan dasar terdiri dari imunisasi dan pencegahan dini

dan tepat untuk menghindari kecacatan sebagaidampak dari penyakit

yang menyerang anak, juga termasuk perawatan setelah sakit.

c. Pakaian, perumahan, hygiene dan sanitasi lingkungan serta rekreasi juga

merupakan kebutuhan dasar yang sangat diperlukan pakaian yang layak,

bersih dan aman (Tanuwijaya,2002 dalam Ariyanti 2012).

2. Kasih sayang orang tua (Asuh)

Kasih sayang orang tua yang hidup rukun berbahagia dan sejahtera

yang memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman kepada anak

merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan

berkembang seoptimal mungkin. Selanjutnya yang perlu dikembangkan

adalah perasaan aman, peningkatan harga diri, kebutuhan akan sukses,

dorongan dan motivasi. Hal tersebut sangat penting akan menentukan

perilaku anak di kemudian hari merangsang perkembangan otak anak,

merangsang perhatian anak kepada dunia luar. Pemenuhan kebutuhan

emosi (asih) ini dapat dilakukan sedini dan seawal mungkin

(Tanuwijaya,2002 dalam Ariyanti 2012).

6

Page 7: LP-TUMBANG.docx

3. Kebutuhan akan stimulasi (Asah)

Stimulasi adalah perangsanag yang dari lingkunagan luar anak antara

lain berupa pelatihan, pendidikan, atau bermain. Stimulasi merupakan hal

yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang banyak

mendapat stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan

dengan anak yang kurang atau bahkan tidak mendapatkan stimulasi.

Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi

perkembangan anak (Tanuwijaya,2002 dalam Ariyanti 2012).

D. Apek Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah

Beberapa aspek perkembangan yang dialami pada masa prasekolah pada

umunya merupakan lanjutan dari perkembangan yang telah ada sejak bayi.

Adapun aspek perkembangan sebagai berikut :

1. Perkembangan Motorik Kasar

Perkembangan gerak motorik anak sendiri, sebagaimana dibedahkan

Elizabeth B. Hurlock, seorang psikolog perkembangan dan pemerhati

masalah anak merupakan perkembangan pergerakan jasmaniah melalui

kegiatan saraf, urat, dan oto yang terkoordinasi. Aspek atau gerak motorik

kasar, merupakan gerak anggota badan secara kasar, atau setidaknya

dilakukan dengan gerakan-gerakan yang agak keras. Misalnya berjalan,

naik turun tangga, melempar, dan menangkap bola yang disodorkan

kepadanya.

Saat berusia 3 tahun, anak menikmati gerakan sederhana, seperti

loncat-loncatan, melompat, dan lari kesana-kemari hanya demi kesenangan

murni melakukan aktivitas tersebut. Aktivitas berlari-melompat ini tidak

akan mendapat medali, tetapi bagi anak berusia 3 tahun, aktivitas tersebut

merupakan sumber kebanggaan.

Saat berusia 4 tahun, anak masih menikmati aktivitas yang sama,

tetapi mereka menjadi lebih suka berpetualang. Mereka memanjat dengan

tangkas dan menunjukkan kemampuan atletis mereka yang luar biasa.

Meskipun mereka sudah lama mampu memanjat tangga dengan satu kaki

7

Page 8: LP-TUMBANG.docx

disetiap anak tangga, mereka baru mampu menuruni tangga dengan cara

yang sama.

Di usia 5 tahun, anak semakin menyukai petualangan dibandingkan

ketika mereka berusia 4 tahun. Bukanlah hal yang luar biasa bagi anak

umur 5 tahun yang percaya diri untuk melakukan adegan yang menakutkan,

mereka berlari cepat dan menyenangi balapan satu sama lain dan dengan

orang tua.

2. Perkembangan Motorik halus

Adapun perkembangan gerak motorik halus sendiri adalah

meningkatnya pengoordinasian gerak tubuh yang melibatkan kelompok

otot dan saraf yang lebih kecil. Keterampilan motorik halus melibatkan

gerakan yang diatur secara halus. Kelompok otot dan saraf inilah yang

nantinya mampu mengembangkan gerak motorik halus seperti merobek,

menggambar, dan menulis.

Pada usia 3 tahun, anak telah memiliki kemampuan untuk mengambil

objek terkecil diantara ibu jari dan telunjuk untuk beberapa waktu. Di usia

ini anak dapat membangun menara balok yang tinggi, selain itu mereka

mulai dapat bermain dengan gambar bongkar pasang sederhana dan

memasangkannya ditempat yang kososng dengan menekannya dengan

kuat.

Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak lebih tepat. Kadang

anak berumur 4 tahun bermasalah dalam membangun menara tinggi dengan

balok karena, dengan keinginan mereka untuk meletakkan setiap balok

dengan sempurna, mereka membongkar lagi balok yang sudah tersusun.

Saat berusia 5 tahun, koordinasi motorik halus anak semakin

meningkat. Tangan, lengan, dan jari semua bergerak bersama dibawah

perintah mata. Menara sederhana tidak lagi menarik minat anak, yang

sekarang ingin membangun sebuah rumah atau gereja, lengkap dengan

menaranya.  

8

Page 9: LP-TUMBANG.docx

3. Bahasa

Bahasa adalah suatu sistem simbol yang digunakan untuk

berkomunikasi dengan orang lain. Pada manusia bahasa ditandai oleh daya

cipta yang tidak pernah habis dan adanya suatu sistem aturan. Bahasa

terdiri dari kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan-aturan

untuk menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya. (Santrock,

2007).

Bahasa ditata dan diorganisasikan dengan sangat baik (Berko

Gleason, 2005). Organisasi tersebut melibatkan lima sistem aturan

fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan pragmatik.

Perubahan-perubahan dalam paragmatik juga mencirikan

perkembangan bahasa anak-anak yang belia ini (Brayant, 2005).

Perkembangan-perkembangan paragmatik yang terjadi selama tahun-tahun

prasekolah sebagai berikut :

Pada usia 3 tahun, anak-anak mengembangkan kemampuan untuk

berbicara tentang hal-hal yang secara fisik tidak ada, mereka

mengembangkan penguasaan mereka atas aspek bahasa, yang dikenal

sebagai pemindahan (displacement), dan menghidupkan imajinasi mereka.

Anak-anak usia 4-5 tahun mengembangkan kepekaan besar terhadap

kebutuhan orang lain dalam percakapan dengan mengubah pola percakapan

mereka sesuai situasi. Mereka mebedakan cara berbicara antara dengan

teman sebaya dan dengan orang yang lebih dewasa, dengan menggunakan

bahasa formal dan lebih sopan.

Suatu ringkasan tentang tonggak sejarah perkembangan dalam bahasa

diklasifikasikan oleh Roger Browm (1973) sebagai berikut :

Tahap usia 35-40 bulan atau sekitar 3-4 tahun memiliki karakteristik

yang mana anak mampu untuk meletakkan kalimat yang satu dengan

kalimat yang lain, seperti “Ini mobil yang ibu beli untukku”.

Tahap usia 41-46 bulan atau sekitar 4-5 tahun, jumlah rata-rata per

kalimat adalah 3,75-4,50 dan sudah mampu mengoordinasikan antara

9

Page 10: LP-TUMBANG.docx

kalimat-kalimat sederhana dan hubungan-hubungan proporsional, seperti

“Jerry dan Cindy itu saudara”.

4. Sosial dan Moral

Perkembangan dalam aspek moral adalah perubahan-perubahan yang

dialami seseorang menuju tingkat kedewasaan yang berlangsung yang

menyangkut pertambahan pengetahuan seorang anak mengenai baik dan

buruk. Perkembangan moral seseorang berkaitan erat dengan

perkembangan sosial anak.

Robert J. Havighurst telah membagi tahap perkembangan moral

seseorang kedalam empat tahap, tahap perkembangan moral yang terjadi

pada usia pra sekolah yaitu anak belum dapat menafsirkan hal-hal yang

tersirat dari sebuah perbuatan, antara perbuatan disengaja atau tidak, anak

belum mengetahui, yang ia nilai hanyalah kenyataannya.

Namun demikian, sebagian ahli berpendapat bahwa masalah moral

akan muncul manakalaterjadi suatu pertentangan ataupun konflik mengenai

persoalan tujuan, rencana, hasrat, keinginan, serta harapan manusia.

Ketika anak-anak berhadapan dengan pertentangan yang

dikemukakan diatas, proses yang mereka lakukan dalam menyelesaikan

masalah permasalahan moral dapay untuk memotivasi agar

memeperhatikan kepentingan orang lain dan kecendrungan untuk merasa

tidak senang manakala mereka tidak memperhatikan kepentingan orang

lain.

5. Emosional

Emosi merupakan perasaan yang merupakan perpaduan gejolak

fisiologis dan perilaku yang terlibat didalamnya. Kemarahan, kesedihan,

dan kegembiraan adalah diantara jenis bagian yang melingkupi emosi ini.

Oleh karena itu, semua hal yang bersumber pada emosi harus diperhatikan

karena jika tidak bisa melahirkan masalah besar.

Pada awal pertumbuhannya, seorang anak belum memiliki reaksi

emosional terhadap objek yang bersifat abstrak, seperti mencintai

10

Page 11: LP-TUMBANG.docx

keindahan, kejujuran, kebenaran, etika, dan estetika sebagaimana yang

dimiliki oleh orang dewasa.

Anak usia pra sekolah pun akan memiliki bahasa tubuh yang khas

dalam merefleksikan emosinya bila sedang marah, sedih, atau bahagia.

Meski demikian kondisi tiap-tiap anak berbeda satu sama lain.

Menurut Dadang Hawari perbedaan emosi antar anak satu dengan

yang lain dipengaruhi sikap, cara, dan kepribadian orang tua dalam

memelihara, mengasuh, dan mendidik anaknya. Dalam paradigma yang

lain ada factor lain diluar anak yang mempengaruhi perbedaan tersebut,

salah satu yang mendasar adalah lingkungan dimana anak itu tinggal.

E. Fase Perkembangan Pada Masa Usia Pra Sekolah

1. Masa Vital

Pada masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk

menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar, Freud

menamakan tahun pertama dalam kehidupan individu ini sebagai masa

oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan. Anak

memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya, tidaklah karena

mulut merupakan sumber kenikmatan utama tetapi karena waktu itu mulut

merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar.

Pada tahun kedua telah belajar berjalan, dengan mulai berjalan anak

akan mulai belajar menguasai ruang. Mula-mula ruang tempatnya saja,

kemudian ruang dekat dan selanjutnya ruang yang jauh. Pada tahun kedua

ini umumnya terjadi pembiasaan terhadap kebersihan (kesehatan). Melalui

latihan kebersihan ini, anak belajar mengendalikan impuls-impuls atau

dorongan-dorongn yang datang dari dalam dirinya (umpamanya buang air

kecil dan air besar)

2. Masa Estetik

Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan.

Kata estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini perkembangan anak

yang terutama adalah fungsi panca

inderanya. Pada masa ini, panca indera masih peka karena itu Montessori

11

Page 12: LP-TUMBANG.docx

menciptakan bermacam – macam alat permainan untuk melatih panca

inderanya.

F. Tugas Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah

Menurut Elizabeth Hurlock, tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5

tahun adalah sebagai berikut :

1. Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang

umum.

2. Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai mahluk yang

sedang tumbuh.

3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya.

4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat

5. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis

dan berhitung

6. Mengembangkan penngertian-pengertian yang diperlukan untuk

kehidupan sehari-hari

7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan nilai

8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-

lembaga.

9. Mencapai kebebasan pribadi

Suherman, menjelaskan secara ringkas tugas-tugas perkembangan anak

usia 4-5 tahun sebagai berikut:

1. Berdiri dengan satu kaki (gerakan kasar)

2. Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)

3. Dapat bercerita sederhana(bahasa bicara dan kecerdasan)

4. Dapat mencuci tangan sendiri (bergaul dan mandiri)

G. Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah

1. Gerakan kasar, dilakukan dengan memberi kesempatan anak melakukan

permainan yang melakukan ketangkasan dan kelincahan.

12

Page 13: LP-TUMBANG.docx

2. Gerakan halus, dirangsang misalnya dengan membantu anak belajar

menggambar.

3. Bicara bahasa dan kecerdasan, misalnya dengan membantu anak mengerti

satu separuh dengan cara membagikan kue.

4. Bergaul dan mandiri, dengan melatih anak untuk mandiri, misalnya

bermain ke tetangga.

13

Page 14: LP-TUMBANG.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti. 2012. Penerapan Maternal Role Attainment untuk Tumbuh Kembang

Bayi. Yogyakarta: Pustaka Timur

Hidayat,A. Aziz Alimul 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan

Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Ibrahim, Nurlindah. 2009. Studi Komperatif Perkembangan Anak Usia Pra

Sekolah (4-5 Tahun) yang mendapat stimulasi sejak usia 2-3 tahun di

Playgroup TK Al-Ashar Kecematan Belopa Kabupaten Luwu. UIN

Alauddin Makassar

Suparyanto, 2010. Konsep Aspek Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah.

http://Supranto.wordpress.com. Di akses tanggal 9 Maret 2015, pukul 22: 15

Santrock, J. W. 2007. Perkembangan Anak. Boston, Mc. Graw Hill

14