41
1 BAB I PENDAHULUAN Pembangunan adalah hak mutlak yang harus dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dan seluruh bangsa lain di dunia. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja melainkan juga oleh sel uruh lapisan masyarakat. Dengan kebijakan pemerintah mengenai otonomi daerah,  pemberdayaan masyarakat desa harus lebih ditingkatkan baik sumber daya alam yang ada maupun sumber daya manusia sebagai subjek dan objek pembangunan. Pembangunan yang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, tentu saja tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yaitu instansi pemerintah, swasta, masyarakat maupun perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga ilmiah. Permasalahan pelaksanaan pembangunan perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Permasalahan utama dalam pembangunan di Indonesia salah satunya adalah keterbatasan lapangan kerja sementara jumlah tenaga kerja begitu  banyak. Terutama di daerah pedesaan, dengan pendidikan yang tergolong masih rendah, banyak masyarakat pedesaan yang kesulitan mencari pekerjaan. Pemerintah seringkali tidak memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karenanya, masyarakat pedesaan banyak yang mencari solusi  pekerjaan dengan menjadi buruh migran di luar negeri. Dengan pendidikan yang tergolong rendah dan pengetahuan yang pas-pasan, seringkali keputusan untuk menjadi buruh migran di luar negeri berakhir dengan permasalahan. Perlu adanya  penanganan serius dalam menangani permasalaha n ini baik dari pemerinta h pusat,

LPJ Kawungcarang

Embed Size (px)

Citation preview

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 1/41

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan adalah hak mutlak yang harus dilaksanakan oleh bangsa

Indonesia dan seluruh bangsa lain di dunia. Pelaksanaan pembangunan di

Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja melainkan juga oleh seluruh

lapisan masyarakat. Dengan kebijakan pemerintah mengenai otonomi daerah,

 pemberdayaan masyarakat desa harus lebih ditingkatkan baik sumber daya alam

yang ada maupun sumber daya manusia sebagai subjek dan objek pembangunan.

Pembangunan yang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, tentu

saja tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yaitu instansi pemerintah, swasta,

masyarakat maupun perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga ilmiah.

Permasalahan pelaksanaan pembangunan perlu mendapat perhatian dari

semua pihak. Permasalahan utama dalam pembangunan di Indonesia salah

satunya adalah keterbatasan lapangan kerja sementara jumlah tenaga kerja begitu

 banyak. Terutama di daerah pedesaan, dengan pendidikan yang tergolong masih

rendah, banyak masyarakat pedesaan yang kesulitan mencari pekerjaan.

Pemerintah seringkali tidak memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan

tersebut. Oleh karenanya, masyarakat pedesaan banyak yang mencari solusi

 pekerjaan dengan menjadi buruh migran di luar negeri. Dengan pendidikan yang

tergolong rendah dan pengetahuan yang pas-pasan, seringkali keputusan untuk 

menjadi buruh migran di luar negeri berakhir dengan permasalahan. Perlu adanya

 penanganan serius dalam menangani permasalahan ini baik dari pemerintah pusat,

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 2/41

2

 pemerintah daerah, warga masyarakat, perangkat desa dan tidak terkecuali civitas

akademika. Terkait dengan hal tersebut, mahasiswa ikut berperan serta untuk 

menelaah dan merumuskan permasalahan dan solusi serta pencegahan tentang

 buruh migran tersebut melalui Kuliah Kerja Nyata TEMATIK (KKN TEMATIK).

KKN TEMATIK adalah salah satu bentuk KKN yang dilakukan oleh

LPPM Unsoed pada KKN periode Juli-Agustus 2012 ini dengan tema yang

 beragam. Salah satunya yaitu KKN Tematik dengan tema Mengatasi Persoalan

Buruh Migran Perempuan Melalui Peningkatan Peran Masyarakat Dalam

Menciptakan Migrasi Perempuan yang Aman.

Banyak perempuan yang menguatkan diri meninggalkan keluarga dan

kampung halaman untuk keluar negeri dengan tawaran gaji yang lumayan besar 

 bagi mereka yang berpenddikan rendah. Di negeri sendiri terkadang untuk 

seorang sarjana yang baru lulus pun sulit memperoleh gaji sebesar itu dengan kurs

rupiah (Kalyanamitra, 2005). Walaupun peberangkatan keluar negeri juga tidak 

mudah, hal tersebut tidak menyurutkan semangat perempuan Indonesia. Jumlah

 buruh migran Indonesia yang diberangkatkan keluar negeri bertambah setiap

harinya. Data dari BNP2TKI menunjukkan bahwa jumlah realisasi penempatan

TKI di tahun 2008 mencapai 748.825 orang. Jumlah ini belum termasuk buruh

migran yang keluar negeri melalui jalur tidak resmi (undocument migrant).

BNP2TKI mencatat sekitar terdapat sekitar 6 juta buruh migran Indonesia yang

 berada di luar negeri. Sebagian besar dari buruh migran Indonesia tersebut adalah

 perempuan, yang pada tahun 2008 mencapai 74%. Bagi keluarganya, bagi

daerahnya dan bagi Negara, buruh migran Indonesia adalah mereka yang

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 3/41

3

memberikan kontribusi bagi kesejahteraan keluarga, dan secara makro juga

 berkontribusi pada membaiknya Neraca Pembayaran Indonesia.

 Namun demikian, perlindungan bagi buruh migran Indonesia masih belum

memadai. Data Pusat Latihan dan Informasi (Puslitfo) BNP2TKI mencatat bahwa

selama tahun 2008, jumlah total permasalahan buruh migran Indonesia dilihat dari

 pengaduan yang masuk mencapai 45.626 kasus. Kasus yang muncul bervariasi

dari mulai gaji tidak dibayar, penganiayaan, pelecehan seksual, pekerjaan yang

tidak sesuai dengan perjanjian kerja, PT bermasalah, ketidaklengkapan dokumen,

PHK sepihak sampai pada kriminalitas, meninggal ataupun gagal berangkat. Pada

tahun 2007 laporan tahunan Migrant Care (2008) mencatat 206 buruh migran

Indonesia yang meninggal di Negara tujuan dan lebih dari separuhnya (55%)

adalah perempuan.

Sebagai salah satu kantong buruh migran di Jawa Tengah, setiap tahun

BMP yang diberangkatkan dari Kabupaten Banyumas selalu mengalami

 peningkatan. Beberapa kecamatan di Banyumas yang dianggap sebagai kantong

tenaga kerja migran adalah Kecamatan Lumbir, Kedungbanteng, Gumelar,

Cilongok, Karanglewas, Sokaraja, Sumbang dan Baturaden. Sebagai salah satu

kantong BMI, Banyumas juga rawan dengan permasalahan dan trafficking. Pada

tahun 2009 hingga Bulan September sudah tercatat ada 6 kasus. Keenam kasus

tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Ajibarang, Gumelar, Rawalo, dan

Cilongok. Namun dari kasus sebanyak ini, yang sudah tertangani secara hokum

 baru satu kasus.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 4/41

4

Masih tingginya permasalahan yang dihadapi para BMI dari Kabupaten

Banyumasmengisyaratkan perlunya mekanisme strategis untuk memberikan

informasi bagi para buruh migran dan keluarganya tentang migrasi yang aman

guna mencegah terjadinya trafiking. Salah satu asal muasal persoalan-persoalan

diatas adalah kesiapan buruh migran itu sendiri. Kesiapan yang dimaksud berawal

sejak dari daerah masing-masing calon buruh migran tersebut yang secara umum

 berasal dari pedesaan. Desa – perangkat pemerintahan dan masyarakatnya – dapat

dikatakan, tidak tahu persis persyaratan dan prosedur pemberangkatan. Bahkan

seringkali, terjadi pelanggaran-pelanggaran atas persyaratan dan prosedur 

tersebut. Pengetahuan mengenai Negara tujuan pun sangat minim. Padahal nilai

dan norma serta kultur di negara-negara tujuan tersebut sangatlah jauh berbeda

dengan Indonesia. Selain itu persoalan juga banyak dihadapi oleh desa dan

 perangkatnya. Mereka ini mesti berhadapan dengan kenyataan bahwa sebagian

anggota masyarakatnya tanpa sepengetahuan, rekomendasi, dan izin mereka telah

 berangkat menjadi buruh migran di luar negeri. Sebaliknya ketika buruh-buruh

migran tersebut mengalami persoalan, kepala desa dan perangkat desa adalah

orang-orang yang paling sibuk mengurusnya. Kesiapan buruh migran dengan

demikian menjadi faktor kunci bagi keamanan sekaligus kesuksesan buruh itu

sendiri. Pada titik inilah pemberdayaan kepala desa sebagai penyedia dokumen

utama sebelum berangkat ke luar negeri serta penyiapan masyarakat yang tinggal

di daerah kantong buruh migran menjadi urgen untuk dilakukan.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 5/41

5

1.1. Kondisi Umum Lokasi KKN

A. Kondisi Alam

Desa Kawungcarang merupakan salah satu desa yang berada di

wilayah administrative Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Desa

ini terdiri dari 2 dusun, dengan 2 RW dan 7 RT. Luas wilayah Desa

Kawungcarang adalah 47,365 ha/m2 yang terdiri dari pemukiman

 penduduk 9,710 ha/m2, tanah sawah 32,475 ha/m2 dan tanah

tegalan/daratan 5,180 ha/m2. Jarak dari ibukota kecamatan 4 Km dan

 jarak dari kabupaten 12 Km. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai

 berikut:

Sebelah Utara : Desa Datar 

Sebalah Selatan : Desa Tambak Sogra

Sebelah Barat : Desa Karang Gintung

Sebelah Timur : Desa Kebanggan

Desa Kawungcarang memiliki 3 Posyandu. Kegiatan Posyandu

yang berjalan antara lain, penimbangan balita, pemberian makanan

tambahan, dan imunisasi.

B. Sarana Umum

Sarana Keagamaan : terdapat 2 masjid, 3 langgar/mushola.

Sarana Pendidikan : terdapat 1 PAUD, 1 TK dan 1 SD.

Sarana Kesehatan : terdapat 1 bidan desa dan 3 Posyandu.

Sarana Olahraga : terdapat 1 lapangan olah raga.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 6/41

6

C. Keadaan Demografi

Hasil sensus penduduk menunjukan bahwa penduduk Desa

Kawungcarang adalah 1260 jiwa, yang terdiri dari 613 jiwa penduduk laki

 –  laki dan 647 penduduk perempuan dengan kepadatan penduduk 7,7

 jiwa/m2. Jumlah rumah tangga 353 KK dan rata  – rata anggotanya 3 jiwa,

 jumlah bayi 29 jiwa dan balita usia 1 – 5 tahun 117 jiwa.

Tabel 1. Berdasarkan Kelompok Usia

No Golongan Umur Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan Total Penduduk 

1 0-1 21 34 55

2 2-4 33 37 70

3 5-9 60 50 110

4 10-14 38 53 91

5 15-19 46 52 98

6 20-24 50 52 102

7 25-29 59 53 112

8 30-34 61 59 120

9 35-39 52 59 111

10 40-44 40 45 85

11 45-49 44 28 72

12 50-54 31 25 56

13 55-59 21 29 50

14 60-64 24 37 61

15 >65 31 42 73

Total 613 647 1260

Sumber : Monografi Desa Kawungcarang 

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 7/41

7

Table 2. Berdasarkan Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tamat Sarjana / DIV 46 Orang

2 Tamat Akademik / DIII 5 Orang

3 Tamat SMA 169 Orang

4 Tamat SMP 232 Orang

5 Tamat SD 395 Orang

6 Belum Tamat SD 185 Orang

Tidak Tamat SD 79 Orang

Sumber : Monografi Desa Kawungcarang 

D. Keadaan Perekonomian

Kondisi perekonomian di Desa Kawungcarang Kecamatan

Sumbang Kabupaten Banyumas erat hubungannya dengan kondisi

geografisnya karena letaknya yang berada didataran rendah dan kondisi

tanahnya yang subur sangat cocok dijadikan lahan pertanian. Sehingga

 banyak warga desa yang menjadi petani, peternak dan buruh. Selain itu,

 banyak pula yang merantau keluar Banyumas bahkan keluar Negeri.

Mata Pencaharian :

a.  Petani : 65 Orang

 b. Buruh Tani : 81 Orang

c.  Buruh Migran/Swasta : 36 Orang

d. Pegawai Negeri : 30 Orang

e.  Pedagang : 5 Orang

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 8/41

8

f.  TNI/POLRI : 5 Orang

g. Pengusaha : 2 Orang

h. Pensiunan : 17 Orang

i.  Lain-lain : 7 Orang

E. Potensi Desa Lokasi KKN

Desa Kawungcarang yang terletak di Kecamatan Sumbang,

Kabupaten Banyumas merupakan desa yang mempunyai lahan pertanian

yang cukup subur dan ditunjang dengan sistem irigasi yang cukup baik.

Komoditas hasil pertanian yang cukup banyak adalah padi dan jagung.

Selain itu, sayuran yang ditanam oleh penduduk antara lain kacang, cabe,

tomat, terong, jamur. Dari berbagai potensi tersebut, potensi sumber daya

manusia juga memberikan keunggulan absolute bagi desa Kawungcarang.

Industri kecil seperti pembuatan bulu mata palsu, tempe, banyak 

memberikan manfaat bagi pendapatan desa yang digunakan bagi

 pembangunan desa sehingga diharapkan desa Kawungcarang dapat

semakin berkembang.

 Namun sebagian besar penduduk masih mempunyai tingkat

 pendidikan yang rendah, sehingga perlu dilakukan berbagai usaha untuk 

memberikan pengertian tenteng perlunya pendidikan. Sehingga diharapkan

dengan potensi sumber daya manusia yang handal diharapkan mampu

menjadi motor penggerak pembangunan di Desa Kawungcarang.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 9/41

9

1.2. Latar Belakang Kegiatan KKN TEMATIK 

Selama inikepergian perempua untuk bekerja diluar negeri sepertinya

hanya menjadi urusan bagi keluarga calon buruh migran terebut dan penyedia

 jasa pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Mereka yang berkeinginan

 bekerja diluar negeri akan mencari informasi seputar hal tersebut langsung ke

 perusahaan-perusahaan penyedia jasa pengiriman tenaga kerja dan atau telah

dihubungi karyawan ,calo ,”sponsor” dari perusahaan-perusahaan tersebut.

 Niat yang besar untuk memperbaiki kehidupan dan meningkatkan

kesejahteraan keluarga dengan informasi tentang upah yang dibayar dengan

satuan mata uang asing sehingga jika dirupiahkan menjadi berlipat, berpadu

menjadi dalam diri calon migran telah membulatkan tekadnya untuk segera

 berangkat. Disinilah seringkali terjadi, persyaratan dan prosedur yang ketat

seperti ,usia dan surat ijin dari suami akan dimanipulir jika perlu. Langkah-

langkah semacam itulah yang justru dapat memicu persoalan dikemudian hari

dan mempersulit upaya penyelasaiannya. Kenyataan semacam itu ditemukan

 pula dalam study yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Gender, Anak, Dan

Pemberdayaan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (PPGAM-

UNSOED) yang dilakukan pada pertengahan tahun 2011 terhadap para

 perangkat desa di Kabupaten Banyumas (Tyas Retno Wulan, Dkk., 2011).

Hasil study ersebut menunjukan bahwa kepala desa dan pernangkatnya

seringkali tidak tahu menahu tentang keberangkatan warganya untuk bekerja

keluar negeri. Kenyataa lain yang ditmukan dalam study tersebut adalah

keberadaan kepala desa dan perngkatnya baru terasa diperlukan jika

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 10/41

10

warganya telah menjadi buruh migran di luar negeri mengalami persoalan.

Fenomena ini menunjukan bahwa masyarakat secara umum tidak tahu persis

mengenai seluk beluk bekerja atau tepatnya menjadi buruh migran di luar 

negeri. Ketidaktahuan ini akan dapat menimbulkan persoalan dan

mempersulit upaya pemecahannya.

Untuk itulah, menarik kiranya untuk mengungkap persoalan berikut:

a.  Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentangmigrasi yang aman ?

 b.  Bagaimana masyarakat dapat berperan dalam menciptakan migrasi yang

aman bagi para calon buruh migran perempuan?

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 11/41

11

BAB II

MATRIKS PELAKSANAAN PROGRAM

No.  Jenis Kegiatan Volume

kegiatan 

Target

Pelaks

anaan

Realisasi  Sumber  TOTAL 

Vol  %  Mhs.  LPPM  Masy. 

PROGRAM KERJA TEMATIK  

A.  Program Non Fisik  

1.  Sosialisasi KKN Tematik   1 6 x  9 x  150% 

2.  Pendataan BMI  1 1 x  1 x  100%  16.200  16.200 

3. 

Sosialisasi BMI 

1 x 

2 x 

200 % 

255.300 

255.300 

4. 

Pelatihan StrategiPenanganan Kasus

BMI dan PeranPemerintah Desa

dalam PemberdayaanBMI 

1 1 x  1 x  100 % 

330.100dari LPPM 

330.100 

5. Workshop dan

Pembentukan OrganisasiBMI 

1 1 x  1 x  100% 

B.  Program Fisik  

1. 

Pembagian Leaflet

tentang prosedur menjadi BMI yang

aman 

1 1 x  2 x  200% 

TOTAL  601.600 PROGRAM KERJA NON TEMATIK  

Persiapan Pra-KKN  253.200  253.200 

A.  Program Non Fisik  

1.  Penyuluhan ISPA  1 1 x  2 x  200% 

2.  TPQ  1  9 x  7 x  78% 

3.  Lomba Kegiatan Islami  1 1 x  1 x  100 %  164.600  164.600 

4. 

Sosialisasi Gemar 

Membaca  1 3 x  3x  100 % 

5. Pendampingan Posyandu

Balita 1 2 x  2 x  100% 

6.Pendampingan Posyandu

Lansia 1 2 x  2 x  100% 

B.  Program Fisik  

1.  Pembagian Leaflet ISPA  1 1 x  1 x  100 %  28.500  28.500 

2.  Penanaman TOGA  1 1 x  0  0% 

3. Pembagian CD Senam

Lansia 1 1 x  1 x  100%  19.500  19.500 

TOTAL  465.400 

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 12/41

12

PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM

A.  PROGRAM KERJA TEMATIK 

1.  Program Non Fisik 

a.  Sosialisasi KKN Tematik 

1)  Tujuan

Memperkenalkan mahasiswa KKN, menjelaskan secara garis besar 

mengenai tema KKN kepada seluruh elemen masyarakat terutama

anggota PKK dan perwakilan masyarakat Desa Kawungcarang.

2)  Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

a)  Selasa, 10 Juli 2012 di Rumah anggota PKK 

 b)  Selasa, 10 Juli 2012 di Rumah Bu Kades

c)  Rabu, 11 Juli 2012 di Kelurahan

d)  Rabu, 11 Juli 2012 di Rumah Ketua RW 02

e)  Rabu, 11 Juli 2012 di Rumah Kedua Dusun I

f)  Rabu, 11 Juli 2012 di Rumah Ketua RW 01

g)  Kamis, 12 Juli 2012 di Rumah Ketua Rt 02 Rw 01

h)  Kamis, 12 Juli 2012 di Rumah Ketua Rt 03 Rw 01

i) 

Kamis, 12 Juli 2012 di Rumah Ketua Rt 04 Rw 01

3)  Sasaran : Masyarakat Desa Kawungcarang

4)  Volume : 1 kali

5)  Teknis pelaksanaan

Kegiatan ini dilakukan pada hari pada hari pertama KKN

yaitu tanggal 10 sampai dengan tanggal 12 Juli 2012 yang

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 13/41

13

 bertempat di rumah salah satu anggota PKK Rt 02 Rw 02 yang

 pada saat itu sedang berlangsung acara pertemuan anggota PKK 

setiap bulannya di RT tersebut, kemudian kegiatan ini juga

dilaksanakan di rumah perwakilan masyarakat desa seperti ketua Rt

dan ketua Rw. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan

memperkenalkan seluruh mahasiswa KKN periode Juli-Agustus

2012, dilanjutkan dengan memaparkan program program kerja

tematik secara garis besar dan meminta saran mengenai program

kerja yang perlu dilaksanakan di desa Kawungcarang.

6)  Dana keluar : -

7)  Sumber : -

8)  Koordinator : Farkhan Fajar Ilhami

9)  Faktor Pendorong : Masyarakat yang kooperatif 

10) Faktor Penghambat : -

11) Rekomendasi : -

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 14/41

14

Gambar 1. Sosialisasi KKN Tematik Ke Kader PKK 

b.  Pendataan BMI

1)  Tujuan

Mengetahui jumlah BMI yang aktif dan mantan BMI di Desa

Kawungcarang.

2) 

Lokasi : Rumah – rumah warga

3)  Waktu Pelaksanaan : 11, 12, 17, 22 Juli 2012

4)  Sasaran : Masyarakat Desa Kawungcarang

5)  Volume : 1

6)  Teknik Pelaksanaan :

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 15/41

15

Sebelum kegiatan ini dilaksanakan terlebih dahulu

mahasiswa meminta data mengenai nama-nama BMI aktif dan

mantan ke perangkat desa dan salah satu masyarakat yang aktif 

mengurusi kegiatan di desa tersebut. Untuk membantu

melaksanakan kegiatan ini mahasiswa KKN membuat kuesioner 

yang berisi data lengkap mengenai BMI aktif maupun mantan

untuk membantu dalam melakukan analisis data. Setelah

mendapatkan data, mahasiswa melakukan kunjungan ke rumah

warga yang telah terdata untuk melakukan pengisian kuesioner.

Dari hasil pendataan didapatkan hasil mantan BMI sebanyak 29

orang sedangkan untuk BMI yang aktif sebanyak 16 orang.

7)  Dana keluar : -

8)  Sumber : -

9)  Koordinator : Sutrisno

10) Faktor Pendorong : Masyarakat yang kooperatif 

11) Faktor Penghambat :

Masih terdapat BMI aktif maupun mantan yang belum terdata di

desa.

12) Rekomendasi :

Desa hendaknya mempunyai data terbaru mengenai jumlah BMI

yang aktif maupun mantan BMI.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 16/41

16

Gambar 2. Pendataan BMI

c.  Sosialisasi BMI

1)  Tujuan

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai :

a)  Prosedur dan Mekanisme Migrasi yang Aman

 b) 

Hak dan Kewajiban BMI

c)  Karakteristik Negara Tujuan

2)  Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

a)  Senin, 16 Juli 2012 di Mushola Desa Kawungcarang

 b)  Rabu, 18 Juli 2012 di Aula Balai Desa Kawungcarang

3)  Sasaran : Perangkat desa dan masyarakat

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 17/41

17

4)  Volume : 1

5)  Teknik Pelaksanaan

Terlebih dahulu melakukan pencatatan warga yang akan diundang

ke sosialisasi yang terdiri dari keluarga BMI yang aktif, mantan

BMI, dan perangkat desa. melakukan persiapan materi yang akan

digunakan untuk sosialisasi, materi tersebut diambil dari Buku

Saku yang berisi cara bermigrasi yang aman dari

DISNAKERTRANS. Dalam sosialisasi ini juga dilakukan

 pembagian leaflet mengenai prosedur BMI yang aman. Susunan

acara pada saat sosialisasi :

a)  Pembukaan

 b)  Sambutan Kormades

c)  Sambutan Kades

d)  Sosialisasi Migrasi yang aman

e)  Sosialisasi program Kerja

f)  Lain-lain

g)  Kesimpulan

h) 

Penutup

6)  Dana keluar : Rp 220.000,-

7)  Sumber : LPPM

8)  Koordinator : Farkhhan Fajar Ilhami

9)  Faktor Pendorong :

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 18/41

18

Masyarakat yang kooperatif dan antusiasme warga untuk 

mengikuti sosialisasi.

10) Faktor Penghambat : Banyak warga yang tidak datang

11) Rekomendasi : -

Gambar 3. Sosialisasi BMI

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 19/41

19

d.  Pelatihan Strategi Penanganan Kasus BMI dan Pembentukan

Organisasi Peduli BMI

1)  Tujuan

a) Memberikan pelatihan mengenai strategi penanganan kasus

BMI dan memberikan bekal untuk ketrampilan bagi para mantan

BMI.

 b) Membentuk organisasi yang peduli terhadap BMI.

2)  Lokasi : Aula Balai Desa Kawungcarang

3)  Waktu Pelaksanaan : Minggu, 29 Juli 2012

4)  Sasaran :

Keluarga BMI yang aktif, mantan BMI dan perangkat desa

5)  Volume : 1

6)  Teknik Pelaksanaan

Persiapan dilakukan 3 hari sebelumnya yang terdiri dari

mengumpulkan bahan dan materi yang akan digunakan,

menentukan format/bentuk pelatihan, membuat slide, serta

identifikasi sasaran. Dalam mengadakan pelatihan ini mahasiswa

KKN dibantu oleh SERUNI yaitu suatu organisasi yang peduli

terhadap BMI. Susunan acara pelatihan ini adalah :

a)  Pembukaan

 b)  Sambutan Kormades

c)  Sambutan Kades

d)  Pelatihan penanganan kasus BMI oleh Seruni

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 20/41

20

e)  Pembentukan organisasi buruh migran Desa Kawungcarang

f)  Lain – lain

g)  Kesimpulan

h)  Penutup

Dari hasil pelatihan dan pembentukan organisasi tersebut

didapatkan pengurus organisasi Peduli BMI adalah :

Ketua : Kusminah (RT 01 RW 01)

Wakil Ketua : Nurwiyanti (RT 01 RW 01)

Sekretaris : Warningsih (RT 02 RW 01)

Bendahara : Yuli (RT 01 RW 01)

Organisasi tersebut diberi nama “SEHATI” 

7)  Dana keluar : Rp 330.100,-

8)  Sumber : LPPM

9)  Koordinator : Erlin Yuliana

10) Faktor Pendorong

a)  Masyarakat yang kooperatif 

 b)  Antusiasme warga untuk mengikuti pelatihan

c) 

Kerjasama dari pihak Seruni

11) Faktor Penghambat : Banyak warga yang tidak datang

12) Rekomendasi : -

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 21/41

21

Gambar 4. Pelatihan, Workshop dan Pembentukan Organisasi BMI

Gambar 5. Workshop yang didampingi SERUNI

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 22/41

22

2.  Program Fisik 

a.  Pembagian Leaflet Prosedur BMI yang aman

1)  Tujuan

Memberikan informasi mengenai prosedur menjadi BMI yang

aman.

2)  Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

a)  Senin, 16 Juli 2012 di Mushola Desa Kawungcarang

 b)  Rabu, 18 Juli 2012 di Aula Balai Desa Kawungcarang

3)  Sasaran : Perangkat desa dan Masyarakat

4)  Volume : 1

5)  Teknik Pelaksanaan

Pembagian leaflet ini dilakukan pada saat sosialisasi BMI sehingga

teknis pelaksanaan sama dengan sosialisasi BMI.

6)  Dana keluar : Rp 35.300,-

7)  Sumber : LPPM

8)  Koordinator : Erlin Yuliana

9) 

Faktor Pendorong : Masyarakaat yang kooperatif 

10) Faktor Penghambat : -

11) Rekomendasi : -

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 23/41

23

A.  PROGRAM KERJA NON TEMATIK 

1.  Program Non Fisik 

a.  Pendampingan Posyandu Balita

1)  Tujuan

Kegiatan Posyandu BALITA bertujuan untuk meningkatkan peran

 para ibu-ibu Desa Kawungcarang yang mempunyai bayi dan balita

agar selalu peka terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi dan

 balitanya.

2)  Lokasi : Posyandu Desa Kawungcarang

3)  Waktu pelaksanaan :

a)  Tempat : Posyandu PALA III

Hari, tanggal : Kamis, 12 Juli 2012

Pukul : 09.30 WIB – 11.00 WIB

 b)  Tempat : Posyandu PALA I

Hari, tanggal : Jumat, 10 Agustus 2012

Pukul : 09.30 WIB – 11.00 WIB

4) 

Sasaran :

Ibu-ibu warga Desa Kawungcarang yang mempunyai bayi dan

 balita.

5)  Volume : 1

6)  Teknis pelaksanaan :

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 24/41

24

Pendampiangan Posyandu dilaksanakan setiap tanggal 10, 11 dan

12 setiap bulannya, tetapi pada tanggal 10, 11 tidak dapat dilakukan

 pendampingan Posyandu hal ini dikarenakan bersamaan dengan

kedatangan mahasiswa KKN dan belum ada persiapan terlebih

dahulu. Teknis pelaksanaan yaitu dengan ikut membantu kader 

menimbang balita dan melakukan pencatatan pada buku KMS.

7)  Dana yang dikeluarkan : Rp 50.000 untuk tiap Posyandu

8)  Sumber : Masyarakat

9)  Koordinator : Noviana

10) Faktor Pendorong :

a)  Antusiasme ibu dalam mengikuti kegiatan Posyandu sehingga

dalam pelaksanaan berjalan kondusif.

 b)  Adanya dukungan dari pihak warga.

c)  Bidan desa yang kooperatif 

11) Faktor Penghambat :

Kurangnya koordinasi antara kader posyandu dengan Tim KKN

sehingga dalam pelaksanaan sedikit kebingungan.

12) Rekomendasi :

Untuk perbaikan kedepannya, sebaiknya semua posyandu yang

terdapat di Desa Kawungcarang dapat dikunjungi dan dalam

 pelaksanaan suatu kegiatan sebaiknya perlu mempersiapkan

kegiataannya.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 25/41

25

Gambar 6. Pendampingan Posyandu Balita

b.  Pendampingan Posyandu Lansia

1)  Tujuan

Posyandu lansia dilaksanakan agar para kader Posyandu bisa

memantau kesehatan lansia.

2)  Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

a)  Sabtu, 14 Juli 2012 Pukul 10.00 di Mushola Desa

Kawungcarang

 b)  Jumat, 20 Juli 2012 Di Rumah Kader Posyandu PALA I

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 26/41

26

3)  Sasaran : Lansia Desa Kawungcarang

4)  Volume : 1

5)  Teknik Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan pendampingan antara

lain :

a)  Melakukan penimbangan BB lansia

 b)  Melakukan pengukuran tekanan darah

c)  Pencatatan atau dokumentasi

6)  Dana keluar : -

7)  Sumber : -

8)  Koordinator : Noviana

9)  Faktor Pendorong :

a)  Antusiasme lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu

sehingga dalam pelaksanaan berjalan kondusif.

 b)  Adanya dukungan dari pihak warga.

c)  Bidan desa yang kooperatif 

10)  Faktor Penghambat : -

11) Rekomendasi : -

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 27/41

27

Gambar 7. Pendampingan Posyandu Lansia

c.  Penyuluhan ISPA

1)  Tujuan

Memberikan informasi mengenai penyakit ISPA yang terdiri dari :

 bahayanya penyakit ISPA, pencegahan ISPA, dan pengobatan

ISPA.

2)  Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

a)  Sabtu, 14 Juli 2012 Pukul 10.00 di Mushola Desa

Kawungcarang

 b)  Jumat, 20 Juli 2012 Di Rumah Kader Posyandu PALA I

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 28/41

28

c)  Jumat, 10 Agustus 2012 di Rumah Kader Posyandu PALA I

3)  Sasaran : Peserta Posyandu Balita dan Lansia

4)  Volume : 1

5)  Teknik Pelaksanaan

Penyuluhan ISPA dilaksanakan berdampingan dengan

 pendampingan Posyandu sehingga teknik pelaksanaan sama

dengan pendampingan Posyandu. Penyuluhan ISPA juga disertai

dengan pembagian leaflet mengenai ISPA.

6)  Dana keluar : -

7)  Sumber : -

8)  Koordinator : Ika Rostika

9)  Faktor Pendorong :

a)  Antusiasme peserta posyandu dalam mengikuti kegiatan

Posyandu sehingga dalam pelaksanaan berjalan kondusif.

 b)  Adanya dukungan dari pihak warga.

c)  Bidan desa yang kooperatif 

10) Faktor Penghambat : -

11) Rekomendasi : -

d.  TPQ

1)  Tujuan

Meningkatkan pengetahuan siswa - siswa tentang agama Islam dan

meningkatkan pemahaman siswa - siswa tentang tata cara

membaca Al-Quran yang baik dan benar.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 29/41

29

2)  Lokasi : Masjid Baitul Rozzaq

3)  Waktu Pelaksanaan : Selasa, Kamis, Sabtu setiap minggunya

4)  Sasaran : siswa - siswa TPQ Baitul Rozzaq

5)  Volume : 1

6)  Teknik Pelaksanaan

TPQ dilaksanakan selama 9 kali dan setiap minggunya

dilaksanakan 3 kali TPQ selama 3 minggu. Kegiatan TPQ ini

mahasiswa membantu melakukan bimbingan kepada siswa – siswa

mengenai tatacara sholat dan membaca Al-Quran yang benar 

7)  Dana keluar : -

8)  Sumber : -

9)  Koordinator : Fika Badihul Afkari

10) Faktor Pendorong :

a)  Antusiasme siswa - siswa yang mengikuti TPQ

 b)  Kerjasama yang baik antara mahasiswa KKN dengan tenaga

 pengajar di TPQ

11) Faktor Penghambat : -

12) Rekomendasi : -

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 30/41

30

Gambar 8. Pendampingan TPQ

e.  Lomba Kegiatan Islami

1)  Tujuan

a) 

Meningkatkan hubungan baik antara mahasiswa KKN dengan

siswa – siswa TPQ.

 b)  Meningkatkan semangat para siswa TPQ untuk terus belajar 

c)  Memberikan penghargaan bagi siswa yang berprestasi di TPQ

2)  Lokasi : Masjid Baitul Rozzaq

3)  Waktu Pelaksanaan : 2, 4, 7 Agustus 2012

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 31/41

31

4)  Sasaran : Siswa – Siswa TPQ Baitul Rozzaq

5)  Volume : 1

6)  Teknik Pelaksanaan

Perlombaan ini dilaksanakan pada 3 kali pertemuan di TPQ,lomba

tersebut diantaranya :

a)  2 Agustus 2012 Lomba Mewarnai Masjid

Gambar sudah disediakan oleh mahasiswa, dan sebelumnya

siswa TPQ diminta untuk membawa krayon. Kegiatan

 berlangsung lancar dan menyenangkan.

 b)  4 Agustus 2012 Lomba Wudlu

Siswa diberi materi terlebih dahulu mengenai tatacara wudlu

yang benar kemudian diadakan perlombaan dengan mahasiswa

sebagai jurinya.

c)  7 Agustus 2012 Lomba Menulis Ayat Al-Quran

Siswa diminta untuk membawa peralatan tulis kemudian

menulis ayat Al-Quran di kertas yang sudah mahasiswa

sediakan.

7) 

Dana keluar : Rp 164.600,-

8)  Sumber : Mahasiswa

9)  Koordinator : Ika Rostika

10) Faktor Pendorong :

a)  Antusiasme siswa untuk mengikuti perlombaan.

 b)  Tenaga pengajar TPQ yang kooperatif 

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 32/41

32

11) Faktor Penghambat : -

12) Rekomendasi : -

Gambar 9. Lomba Mewarnai

f.  Sosialisasi Gemar Membaca

1)  Tujuan

a) 

Meningkatkan kesadaran anak di desa Kawungcarang tentang

 pentingnya membaca

 b)  Mengajak anak  – anak di desa Kawungcarang untuk gemar 

membaca buku ataupun membaca artikel di internet yang

 bermanfaat

2)  Lokasi : Masjid Baitul Rozzaq

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 33/41

33

3)  Waktu Pelaksanaan : 31 Juli; 4, 9 Agustus 2012

4)  Sasaran : siswa – siswa TPQ Baitul Rozzaq

5)  Volume : 1

6)  Teknik Pelaksanaan

Sosialisasi gemar membaca dilakukan bersamaan dengan kegiatan

TPQ sehingga teknik pelaksanaannya dilakukan menjelang

kegiatan TPQ.

7)  Dana keluar : -

8)  Sumber : -

9)  Koordinator : Sutrisno

10) Faktor Pendorong :

Antusiasme siswa TPQ untuk mengikuti sosialisasi

11) Faktor Penghambat :

a)  Waktu persiapan yang kurang matang sehingga banyak materi

yang masih kurang.

 b)  Banyak siswa – siswa TPQ yang tidak berangkat.

12) Rekomendasi : -

Butuh persiapan yang matang agar semua kegiatan berjalan lancar.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 34/41

34

Gambar 10. Sosialisasi Gemar Membaca

2.  Program Fisik 

a.  Pembagian CD Senam Lansia

1) 

Tujuan

a)  Menjaga kondisi lansia agar tetap bugar 

 b)  Memberikan bekal kepada para kader Posyandu lansia

mengenai senam lansia agar sewaktu  –  waktu bisa

dilaksanakan.

c)  Menambah kegiatan pada saat Posyandu Lansia

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 35/41

35

2)  Lokasi : Rumah kader Posyandu lansia

3)  Waktu pelaksanaan : 8 Agustus 2012

4)  Sasaran : Lanjut Usia di Dusun Kawungcarang

5)  Volume : 3

6)  Teknis pelaksanaan :

Rencana awal memanga akan diadakan senam lansia dengan

instruktur Tim KKN tetapi karena keterbatasan waktu yaitu bulan

Ramadhan, sehingga dengan saran dari salah satu anggota

masyarakat dan Kades setempat senam lansia tidak tiadakan hanya

dilakukan pembagian CD senam. Pembagian CD senam lansia

dilakukan pada saat melakukan kegiatan Pendampingan Posyandu

Balita. CD senam lansia diberikan kepada para kader posyandu

lansia pada masing – masing Pos Posyandu.

7)  Dana keluar : Rp 19.500,-

8)  Sumber : Mahasiswa

9)  Koordinator : Gatra Ayu Sasmika

10) Faktor Pendorong : Kader posyandu lansia yang kooperatif 

11) Faktor Penghambat :

Waktu pelaksanaan senam lansia yang tidak ada karena sudah

menginjak bulan Ramadhan.

12) Rekomendasi

Sebaiknya, dengan sudah dibagikan CD senam para kader mampu

untuk melakukan kegiatan ini setiap sebulan sekali dan sebaiknya

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 36/41

36

kader posyandu lebih giat dan lebih sering berkoordinasi dengan

tenaga medis puskesmas untuk melakukan kegiatan ini.

Gambar 11. Penyerahan CD Senam Lansia

b.  Pembagian Leaflet ISPA

1)  Tujuan

Menambah pengetahuan masyarakat tentang ISPA mengenai

 bahaya penyakit ISPA, pencegahan ISPA, dan pengobatan ISPA.

2)  Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

a)  Sabtu, 14 Juli 2012 Pukul 10.00 di Mushola desa

Kawungcarang

 b)  Senin, 16 Juli 2012 di PAUD Desa Kawungcarang

c)  Jumat, 20 Juli 2012 Di Rumah Kader Posyandu PALA I

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 37/41

37

3)  Sasaran : Orang tua yang mempunyai balita

4)  Volume : 1

5)  Teknik Pelaksanaan

Pembagian leaflet ISPA dilakukan bersamaan dengan kegiatan

Posyandu Lansia, Posyandu Balita dan PAUD.

6)  Dana keluar : Rp 28.500,-

7)  Sumber : Mahasiswa

8)  Koordinator : Gatra Ayu S.

9)  Faktor Pendorong :

a)  Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga

kesehatan balitanya.

 b)  Antusiasme masyarakat untuk mengikuti penyuluhan ISPA dan

membaca leaflet yang dibagikan.

10) Faktor Penghambat : -

11) Rekomendasi :

Sebaiknya, penyuluhan ISPA dan pembagian leaflet dilaksanakan

 juga di tingkat TK dan SD sehingga lebih tepat sasaran.

c. 

Penanaman TOGA

1)  Tujuan

a)  Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tumbuh  –  

tumbuhan yang bisa digunakan untuk obat.

 b)  Masyarakat mampu menggunakan tanaman sekitar rumah

untuk kesehatan tanpa mengeluarkan biaya yang berlebih.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 38/41

38

2)  Lokasi : -

3)  Waktu Pelaksanaan : -

4)  Sasaran : Warga desa Kawungcarang

5)  Volume : -

6)  Teknik Pelaksanaan : Tidak terlaksana

7)  Dana keluar : -

8)  Sumber : -

9)  Koordinator : Fika Badihul Afkari

10) Faktor Pendorong : -

11) Faktor Penghambat :

a)  Keterbatasan dana yang tersedia

 b)  Kurangmya dukungan warga masyarakat untuk mewujudkan

 program kerja tersebut.

12) Rekomendasi :

a)  Persiapan anggaran dana sejak awal ketika program kerja

tersebut tersusun.

 b)  Meminta saran kepada warga mengenai TOGA yang

dibutuhkan oleh warga.

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 39/41

39

BAB III

PENUTUP 

A.  Kesimpulan

Pelaksanaan kegiatan KKN yang dilaksanakan selama 35 hari di Desa

Kawungcarang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, kami dapat

menyimpulkan bahwa : 

1.  Program KKN yang dilaksanakan di Desa Kawungcarang, Kecamatan

Sumbang, Kabupaten Banyumas merupakan program KKN tematik. Tema

KKN tersebut yaitu “Mengatasi Persoalan Buruh Migran Perempuan

Melalui Peningkatan Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Migrasi

Buruh Perempuan Yang Aman”. 

2.  Program KKN dilaksanakan selama 35 hari. Yaitu dari tanggal 10 Juli

sampai dengan tanggal 13 Agustus. Meliputi program fisik dan non fisik.

3.  Program tersebut meliputi:

-  Program kerja tematik:

A.  Pendataan BMI (yang sedang bekerja ke luar negeri) atau mantan BMI

yang ada didesa tersebut.

B.  Sosialisasi tentang:

a.  Prosedur dan Mekanisme Migrasi yang Aman ( berdasarkan UU

 No 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKILN)

 b.  Hak dan Kewajiban BMI (Kontrak Kerja, MoU) berdasarkan UU

 No 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKILN)

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 40/41

40

c.  Karakteristik Negara Tujuan

C.  Pelatihan strategi penanganan kasus BMI dan Peran Pemerintah Desa

dalam Pemberdayaan BMI.

D.  Workshop kecil

a.  Pembentukan Organisasi BMI

 b.  Arti pentingnya organisasi BMI

c.  Visi Misi organisasi BMI

d.  Arti pentingnya AD/ART bagi organisasi

e.  Menyusun program kerja

f.  Membuat papan nama

4.  Seluruh program kerja, pada program kerja tematik sudah terlaksana

dengan lancar, sedangkan untuk program kerja non tematik terdapat

 program yang tidak terlaksana yaitu Penanaman TOGA.

5.  Program KKN yang telah dilaksanakan, dapat diterima dan bermanfaat

 bagi masyarakat desa setempat. Masyarakat dapat menerima pemberian

KKN dan memperoleh tambahan pengetahuan melalui berbagai sosialisasi

dan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. Terutama bermanfaat

 bagi mantan buruh migran, karena dibentuk wadah untuk memberdayakan

dan mengoptimalkan potensi mereka.

6.  Program kerja KKN juga bermanfaat bagi perangkat desa dalam rangka

menciptakan migrasi buruh migran perempuan yang aman. Dan hasil

kegiatan KKN tesebut secara tidak langsung membantu pemerintah daerah

dalam rangka pelaksanaan pembangunan, terutama pembangunan nonfisik 

7/18/2019 LPJ Kawungcarang

http://slidepdf.com/reader/full/lpj-kawungcarang 41/41

41

yang berupa ideologi, pengetahuan, sistem atau tata cara dalam

 bermasyarakat.

B.  Saran

1.  Perlu adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah desa setempat beserta

mahasiswa KKN dalam terwujudnya program kerja KKN TEMATIK. 

2.  Perlu peningkatan koordinasi antara perangkat desa, tokoh masyarakat,

dengan mayarakat serta pemuda dalam pelaksanaan program kerja. 

3.  Perlu adanya tindak lanjut yang terarah seperti pemantauan kinerja

organisasi yang telah terbentuk oleh perangkat desa dalam melaksanakan

 program kerja organisasi tersebut.