Upload
saiful-anwar
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN DALAM PENELITIAN
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
A. Skala Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau
kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area
geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol.
Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik
digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk
persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai
berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan
operasi arimatika dengan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya
menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu.
Contoh:
Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat
diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi
angka 2.
1. Data siswa dibedakan menjadi laki-laki diwakili dengan angka 1 dan perempuan diwakili
dengan angka 2, konsekuensi dari nominal tidak mungkin seseorang memiliki dua kategori
sekaligus.
B. Skala Ordinal
Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda
yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai
informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan
informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan
berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
Contoh:
Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-angka ini hanya
merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.
1. Tingkat pendidikan, kategori SD diwakili angka 1, SMP diwakili angka 2, SMA diwakili
angka 3, dan kategori Serjana diwakili angka 4, dari data tingkat pendidikan yang diwakili
angka 1, 2, 3 dan 4 memilii level yang berbeda.
2. Kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral.
Merek Air Mineral Rangking
• Aquana 1
• Aquaria 2
• Aquasan 3
• Aquasi 4
3. Angka 1 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 2 untuk tahun kedua, 3 untuk tahun
ketiga, dan 4 untuk mahasiswa senior. Namun kita juga bisa memakai angka 10 untuk
mewakili mahasiswa tahun pertama,20 untuk tahun kedua, 25 untuk tahun ketiga, dan 30
untuk mahasiswa senior. Cara kedua ini tetap mengindikasikan level kelas masing-masing
mahasiswa dan relative standing dari dua orang, yaitu siapa yang terlebih dahulu kuliah.
C. Skala Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal
dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan
demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau
obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-
angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya
dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan
statistik parametric.
Contoh:
Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda
melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka
angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.
1. Nilai pelajaran matematika di SMP Maju adalah 0 sampai 100, bila siswa A dan B masing-
masing mendapat nilai 45 dan 90 bukan berarti tingkat kecerdasan B dua kali dari tingkat
kecerdasan A meskipun nilai B dua kali dari nilai A.
2. Skala temperature
Misalnya temperature yang rendah pada suatu hari adalah 40o F dan temperature
yang tinggi adalah 80o F. Disini kta tidak dapat mengatakan bahwa temperature yang
tinggi dua kali lebih panas dibandingkan temperature yang rendah karena jika skala
Fahrenheit menjadi skala Celsius, dimana C = (5F – 160) / 9, sehingga temperature
yang rendah adalah 4,4o C dan temperature yang tinggi adalah 26,6o C.
Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu
: a. Skala Linkert. b. Skala Guttman. c.Rating Scale. d. Semantic Defferential.
1. Skala Likert
Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Untuk keperluan analsisi kuantitatif, jawaban itu dapat diberi skor (1 – 5 atau disesuaikan
dengan kebutuhan).
a. Contoh bentuk checklist
• SS Sangat setuju skor 5
• ST Setuju skor 4
• RG ragu-ragu skor 3
• TS Tidak setuju skor 2
• STS Sangat Tidak setuju skor 1
Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1 Prosedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan
2 ………………..
Bila kuesioner tersebut diberikan kepada 100 orang, yang jawabannya sebagai berikut :
• 25 orang menjawab SS
• 40 orang menjawab ST
• 5 orang menjawab RG
• 20 orang menjawab TS
• 10 orang menjawab STS
Berdasarkan jumlah skor yang telah ditetapkan maka :
Jumlah skor untuk :
• 25 orang x 5 = 125
• 40 orang x 4 = 160
• 5 orang x 3 = 15
• 20 orang x 2 = 40
• 10 orang x 1 = 10
Jumlah skor ideak (kriterium) untuk seluruh item adalah :
5 x 100 orang = 500 (SS)
Jumlah skor terendah
1 x 100 orang = 100 (STS)
Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu :
(350 : 500) x 100% = 70%
b. Bentuk pilihan ganda
1. ProsedurProsedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan anda?
• Sangat Setuju
• Setuju
• Ragu-ragu
• Tidak Setuju
• Sangat tidak setuju
2. Skala Guttman
Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya – Tidak, Benar – Salah dan
lain-lain. Penelitian menggunakan skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban
yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala ini dpat pula dibentuk dalam
bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor 0 untuk terrendah.
(Analisa seperti pada skala likert).
Contoh :
1. Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
3. Semantic Deferential
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya
terletak dikanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau
sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk
mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan
neagtif.
Contoh :
Beri nilai gaya kepemimpinan Manajer anda :
Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak Bersahabat
Tepat janji 5 4 3 2 1 Tidak tepat janji
Memberikan kepercayaan pada staf 5 4 3 2 1 Mendominasi staf
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan
kepala sekolah adalah sangat positif; sedangkan responden yang memberikan penilaian angka
1 persepsi kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat negative.
4. Rating Scale
Pada rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju
adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala ini responden tidak menjawab salah satu dari
jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi mejawab salahs atu dari jawaban kuantitatif yang
telah disediakan.
Contoh:
Seberapa baik ruang kerja yang ada di perusahaan anda?
Beri jawaban angka :
• 4 bila tata ruang itu sangat baik
• 3 bila tata ruang itu cukup baik
• 2 bila tata ruang itu kurang baik
• 1 bila tata ruang itu sangat tidak baik
jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia :
No. Item Pertanyaan tata ruang kantor Interval jawaban
1 Penataa meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek 4 3 2 1
2 Pencahayaan alam tiap ruangan 4 3 2 1
3 …………….
5. Skala Thurstone
Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala
interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang
berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang
relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai
relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur. Adapun contoh
skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.
Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan
sangat relevan.
D. Skala Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal,
ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai
absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang
diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau
obyek tertentu dengan lainnya.
Contoh:
1. Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya
sama dengan 1 dibanding 2.
2. Saldo A di bank BRI bernilai Rp.50.000,00. Angka 50.000 benar-benar real bahwa A
mempunyai uang sebesar Rp.50.000,00