10
MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN DALAM PENELITIAN Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. A. Skala Nominal Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika dengan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu. Contoh: Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi angka 2. 1. Data siswa dibedakan menjadi laki-laki diwakili dengan angka 1 dan perempuan diwakili dengan angka 2, konsekuensi

Macam-macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Macam-macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian

MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN DALAM PENELITIAN

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan

panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

A. Skala Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau

kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area

geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol.

Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik

digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk

persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai

berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan

operasi arimatika dengan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya

menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu.

Contoh:

Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat

diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi

angka 2.

1. Data siswa dibedakan menjadi laki-laki diwakili dengan angka 1 dan perempuan diwakili

dengan angka 2, konsekuensi dari nominal tidak mungkin seseorang memiliki dua kategori

sekaligus.

B. Skala Ordinal

Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda

yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai

informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan

informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan

berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.

Contoh:

Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,

Page 2: Macam-macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian

setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-angka ini hanya

merupakan simbol peringkat,  tidak mengekspresikan jumlah.

1. Tingkat pendidikan, kategori SD diwakili angka 1, SMP diwakili angka 2, SMA diwakili

angka 3, dan kategori Serjana diwakili angka 4, dari data tingkat pendidikan yang diwakili

angka 1, 2, 3 dan 4 memilii level yang berbeda.

2. Kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral.

Merek Air Mineral Rangking

• Aquana 1

• Aquaria 2

• Aquasan 3

• Aquasi 4

3. Angka 1 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 2 untuk tahun kedua, 3 untuk tahun

ketiga, dan 4 untuk mahasiswa senior. Namun kita juga bisa memakai angka 10 untuk

mewakili mahasiswa tahun pertama,20 untuk tahun kedua, 25 untuk tahun ketiga, dan 30

untuk mahasiswa senior. Cara kedua ini tetap mengindikasikan level kelas masing-masing

mahasiswa dan relative standing dari dua orang, yaitu siapa yang terlebih dahulu kuliah.

C. Skala Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal

dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan

demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau

obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-

angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya

dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan

statistik parametric.

Contoh:

Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda

melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka

angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.

Page 3: Macam-macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian

1. Nilai pelajaran matematika di SMP Maju adalah 0 sampai 100, bila siswa A dan B masing-

masing mendapat nilai 45 dan 90 bukan berarti tingkat kecerdasan B dua kali dari tingkat

kecerdasan A meskipun nilai B dua kali dari nilai A.

2. Skala temperature

Misalnya temperature yang rendah pada suatu hari adalah 40o F dan temperature

yang tinggi adalah 80o F. Disini kta tidak dapat mengatakan bahwa temperature yang

tinggi dua kali lebih panas dibandingkan temperature yang rendah karena jika skala

Fahrenheit menjadi skala Celsius, dimana C = (5F – 160) / 9, sehingga temperature

yang rendah adalah 4,4o C dan temperature yang tinggi adalah 26,6o C.

Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu

: a. Skala Linkert. b. Skala Guttman. c.Rating Scale. d. Semantic Defferential.

1. Skala Likert

Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen

yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Untuk keperluan analsisi kuantitatif, jawaban itu dapat diberi skor (1 – 5 atau disesuaikan

dengan kebutuhan).

a. Contoh bentuk checklist

• SS Sangat setuju skor 5

• ST Setuju skor 4

• RG ragu-ragu skor 3

• TS Tidak setuju skor 2

• STS Sangat Tidak setuju skor 1

Pertanyaan Jawaban

SS ST RG TS STS

1 Prosedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan

Page 4: Macam-macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian

2 ………………..

Bila kuesioner tersebut diberikan kepada 100 orang, yang jawabannya sebagai berikut :

• 25 orang menjawab SS

• 40 orang menjawab ST

• 5 orang menjawab RG

• 20 orang menjawab TS

• 10 orang menjawab STS

Berdasarkan jumlah skor yang telah ditetapkan maka :

Jumlah skor untuk :

• 25 orang x 5 = 125

• 40 orang x 4 = 160

• 5 orang x 3 = 15

• 20 orang x 2 = 40

• 10 orang x 1 = 10

Jumlah skor ideak (kriterium) untuk seluruh item adalah :

5 x 100 orang = 500 (SS)

Jumlah skor terendah

1 x 100 orang = 100 (STS)

Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu :

(350 : 500) x 100% = 70%

b. Bentuk pilihan ganda

1. ProsedurProsedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan anda?

• Sangat Setuju

• Setuju

• Ragu-ragu

• Tidak Setuju

• Sangat tidak setuju

2. Skala Guttman

Page 5: Macam-macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian

Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya – Tidak, Benar – Salah dan

lain-lain. Penelitian menggunakan skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban

yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala ini dpat pula dibentuk dalam

bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor 0 untuk terrendah.

(Analisa seperti pada skala likert).

Contoh :

1. Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?

a. Setuju

b. Tidak Setuju

3. Semantic Deferential

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun

checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya

terletak dikanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau

sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk

mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan

neagtif.

Contoh :

Beri nilai gaya kepemimpinan Manajer anda :

Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak Bersahabat

Tepat janji 5 4 3 2 1 Tidak tepat janji

Memberikan kepercayaan pada staf 5 4 3 2 1 Mendominasi staf

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah 

Page 6: Macam-macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian

Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan

kepala sekolah adalah sangat positif; sedangkan responden yang memberikan penilaian angka

1 persepsi kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat negative.

4. Rating Scale

Pada rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam

pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju

adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala ini responden tidak menjawab salah satu dari

jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi mejawab salahs atu dari jawaban kuantitatif yang

telah disediakan.

Contoh:

Seberapa baik ruang kerja yang ada di perusahaan anda?

Beri jawaban angka :

• 4 bila tata ruang itu sangat baik

• 3 bila tata ruang itu cukup baik

• 2 bila tata ruang itu kurang baik

• 1 bila tata ruang itu sangat tidak baik

jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia :

No. Item Pertanyaan tata ruang kantor Interval jawaban

1 Penataa meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek 4 3 2 1

2 Pencahayaan alam tiap ruangan 4 3 2 1

3 …………….

Page 7: Macam-macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian

5. Skala Thurstone

Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala

interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang

berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang

relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai

relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur. Adapun contoh

skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.

Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan

sangat relevan.

D. Skala Ratio

Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal,

ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai

absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang

diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau

obyek tertentu dengan lainnya.

Contoh:

1. Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya

sama dengan 1 dibanding 2.

2. Saldo A di bank BRI bernilai Rp.50.000,00. Angka 50.000 benar-benar real bahwa A

mempunyai uang sebesar Rp.50.000,00