Upload
mekar-yulia-putri
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ma
Citation preview
Permasalahan Kesehatan Masyarakat dengan Pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat
Mekar Yulia Putri
102012139/ A5
Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna No.6, Jakarta Barat 11510
Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menjabarkan permasalahan kesehatan masyarakat yang masih terjadi di tempat-tempat tertentu di Indonesia. Dampak dari penyakitnya seperti muntaber dan lainnya.Penyakit tersebut terjadi karena rendahnya pengetahuan pola hidup bersih dan sehat. Selain mengetahui permasalahan kesehatan, dapat juga dilihat upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan penyakit dan hubungannya dengan pelayanan kesehatan setempat. Penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka dimana menggunakan bahan-bahan referensi dari buku-buku paradigma kesehatan dan juga internet.
Kata kunci : Masalah kesehatan masyarakat dan pola hidup bersih dan sehat
Abstract
The purpose of this literature view is to determine and explain citizen’s health problem which is still exist in some particular places in Indonesia. The impacts of this problem is a serious disease like diarrhea and many more. That disease occur because their lack of health and clean lifestyle’s knowledge . Besides of knowing the health problem, we can see some efforts to pretends the spread of diseases and the relation with health services that we called Puskesmas. The writting of this literature review will use reference materials from the paradigm of health and internet.
Keyword: Citizen’s health problems and health knowledge
1
Pendahuluan
Paradigma kesehatan merupakan model kebijakan pembangunan kesehatan baru yang
bersifat holistic dan melihat masalah kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat
lintas sektor dan upaya meningkatkan kualitas kesehatan (promotif), perlindungan kesehatan
(preventif), penyembuhan orang sakit (kuratif), pemulihan kesehatan setelah sembuh
(rehabilitatif).1
Sesuai dalam skenario A masalah kesehatan masyarakat akhir-akhir ini masih
menjadi permasalahan utama, di Indonesia khususnya seringkali kita jumpai dalam suatu
masyarakat di tempat-tempat tertentu, umumya di tempat yang minim sanitasi, serta
masyarakat dengan minimnya pengetahuan akan pentingnya kebersihan memiliki masalah
kesehatan. Umumnya masalah kesehatan yang sering terjadi adalah muntaber, demam
berdarah.
Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia umumnya terjadi karena pertambahan dan
kepadatan penduduk, keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat dari sebagian besar
penduduk, serta belum memadai pelaksanaan pelayanan kesahatan di wilayah tersebut.
Pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat juga harus di tanamkan dengan
melakukan promosi kesehatan dan pendekatan-pendekatan tertentu kepada masyarakat yang
kurang memahami masalah kesehatan.
II. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Membantu kita mengetahui definisi konsep sehat dan sakit, pentingnya pelayanan
kesehatan pada suatu lingkungan dan tahap-tahap pencegahan penyakit
2. Mengembangkan pemahaman tentang paradigma kesehatan sesuai dengan skenario A
2
Pembahasan
Paradigma Sehat dan Masalah Kesehatan Masyarakat
Paradigma sehat merupakan model kebijakan pembangunan kesehatan baru yang
bersifat holistic dan melihat masalah kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat
lintas sektor dan upaya meningkatkan kualitas kesehatan (promotif), perlindungan kesehatan
(preventif), penyembuhan orang sakit (kuratif), pemulihan kesehatan setelah sembuh
(rehabilitatif).Dalam paradigma sehat ada yang mempengaruhi dan mendukung paradigma
sehat yaitu ilmu gizi, promotif preventif, kesehatan lingkungan (air dan kesehatan),
demografi.
Kesehatan masyarakat sendiri memiliki definisi ilmu dan seni tentang penyakit, cara
memperpanjang kehidupan serta mempromosikan kesehatan melalui upaya terorganisasi dari
masyarakat (Acheson 1988). Namun definisi yang dipakai sekarang seluruh aktivitas yang
bertujuan menjamin dan mempromosikan kesehatan pada suatu populasi yang merupakan
tanggung jawab beberapa organisasi sosial seperti pemerintah atau negara.2
Kesehatan masyarakat juga di pengaruhi oleh kesehatan lingkungan setempat terdapat
lima indikator perilaku yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yaitu:3
Menggunakan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
Menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan
Membuang sampah pada tempat yang disediakan
Membuang air limbah pada saluran yang memenuhi syarat
Mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air besar
Sekarang saya akan membahas kasus sesuai skenario A dalam hubungannya dengan
paradigma kesehatan sebagai berikut:
Skenario A
Di Puskesmas Telagasari, pada pagi hari ini terlihat sangat ramai oleh pengunjung, dokter
mengatakan ada kenaikan kasus muntaber pada musim kemarau ini dan sudah 15 orang di
rujuk ke RS. Seorang pasien bertanya kepada dokter “Mengapa ya dok tiap tahun selalu
terjadi kejadian muntaber seperti ini? Apakah mungkin dapat dicegah pada tahun mendatang?
3
“Ya begitulah Pak, tampaknya pola hidup bersih masyarakat masih rendah, dan masyarakat
perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan.”
1. Identifikasi Istilah
a. Muntaber : Keadaan di mana seseorang menderita muntah-muntah disertai buang air
besar berkali-kali. Kejadian itu dapat berulang tiga sampai lebih sepuluh kali dalam sehari.
Terjadi perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, melembek sampai mencair, yang kadang
juga mengandung darah atau lendir.
2. Rumusan Masalah
a. Kenaikan jumlah kasus muntaber yang terjadi tiap tahun
b. Pola hidup bersih masyarakat masih rendah
3.Analisis Masalah
4. Hipotesis
a. Promosi kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat yang masih kurang
5.Sasaran Pembelajaran
a. Untuk mengetahui definisi konsep sehat & sakit, pelayanan kesehatan dan pencegahan
penyakit
b. Untuk mengetahui hubungan antara penjamu (host), agent, dan lingkungan terhadap
penyakit menular
4
Masalah Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan puskesmas
Konsep Sehat
Konsep sakit
Pencegahan penyakit
Promosi Kesehatan
1. Penjamu
2. Agent
3. lingkungan
6. Hasil
Berdasarkan skenario diatas dapat dilihat bahwa kenaikan jumlah kasus muntaber
yang terjadi di daerah Puskesmas Telagasari tiap tahunnya terjadi karena adanya masalah
kesehatan pada masyarakat setempat yang mengakibatkan penyakit tidak juga sembuh dan
malah meningkat setiap tahunnya, dalam hal ini kita dapat meninjau dari berbagai aspek
sebagai berikut.
I. Konsep Sehat dan Konsep Sakit
a. Konsep sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi,
sosial dan spiritual.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat
meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu
kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya
kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis
dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal
(psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik,
social, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.4
Konsep sakit
Sakit adalah penyimpangan dari keaadaan yang optimal yakni dimana seseorang tidak
mengalami keadaan sehat sejahtera sempurna secara fisik, mental, dan sosial. Jadi bisa di
5
artikan bahwa penyakit adalah suatu proses gangguan faal tubuh (fisik) dan atau gangguan
psikologis (mental) maupun gangguan tingkah laku (behaviour).
Ditinjau dari sudut ekologis, ada tiga faktor yang dapat menimbulkan suatu kesakitan,
kecacatan, ketidakmampuan, atau kematian pada manusia. Tiga faktor itu disebut sebagai
ecological atau epidemiological triad yang terdiri atas tiga:5
1. Penjamu (host)
2. Penyebab penyakit (agent/vektor)
3. Lingkungan
A. Pejamu
Pejamu/ host merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit.
Pejamu disini adalah subjek dari pelayanan kesehatan. Faktor manusia sangat kompleks dan
berpengaruh dalam proses terjadi nya penyakit. Faktor tersebut bergantung pada karakteristik
yang dimiliki tiap individu. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pejamu adalah:
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Pengetahuan individu atau subjek, apakah ia
memahami dan melakukan prilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-
hari. Jika seseorang menjalankan dan memiliki pengetahuan tentang prilaku hidup
bersih dan sehat yang baik pasti kemungkinan terkena penyakit akan lebih kecil, akan
tetapi juga harus di imbangi oleh faktor lingkungan
Imunitas: Reaksi kekebalan tubuh terhadap penyakit bergantung pada imunitas yang
dimiliki seseorang pada waktu sebelumnya seperti kekebalan terhadap penyakit virus
yang tahan lama dan seumur hidup. Jika imunitas seseorang kuat akan memiliki
kekebalan akan suatu penyakit namun jika sebaliknya maka ia akan rentan terkena
penyakit
Pekerjaan: Status pekerjaan mempunyai hubungan erat dengan penyakit akibat
perkerjaan seperti keracunan, kecelakaan kerja, silikosis,dll
Nutrisi : Gizi buruk mempermudah seseorang menderita penyakit infeksi seperti TBC
dan kelainan gizi seperti obesitas,kolestrol dll
Gaya Hidup: Kebiasaan yang dilakukan individu seperti kebiasaan minum alkohol,
narkoba dan merokok yang dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan
6
Jenis kelamin: Frekuensi penyakit pada laki-laki lebih tinggi daripada frekuensi
penyakit pada perempuan. Sementara itu, penyakit tertentu seperti resiko kehamilan
dan persalinan hanya ditemui pada perempuan
Dalam skenario A terlihat bahwa subjek kesehatan/ pejamu masih belum melaksanakan
pola hidup bersih dan sehat terlihat dari masih banyak anggota masyarakat yang menderita
muntaber, hal ini terlihat bahwa kesadaran dan pengetahuan akan kesehatan masih rendah,
ditambah lagi sesuai dengan gambar terlihat masih ada individu yang buang air besar di
perairan (sungai), padahal di sungai tsb banyak digunakan masyarakat setempat. Jika tidak di
di ubah prilakunya yang tidak sehat maka kasus muntaber akan terus bertambah, oleh karena
itu diperlukan promosi kesehatan. Lalu berkaitan dengan imunitas tubuh masyarakat
setempat, karena imunitasnya lemah menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit
B. Agents/ vektor
Agents/ vektor biasa dikenal dengan perantara/ bibit penyakit yang menjadikan
seseorang menjadi sakit. Agen penyakit dapat berupa benda hidup atau mati dan faktor
mekanis. Kadang-kadang penyebab untuk penyakit tertentu tidak diketahui, misalnya
penyebab penyakit jantung koroner dll. Agent penyakit dapat dikelompokan/ diklasifikasikan
menjadi lima kelompok, antara lain:
Agen biologis:
Contoh: Virus, bakteri, fungi, protozoa, dan metazoa
Agen nutrien:
Contoh: Protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral
Agen fisik:
Contoh: Panas, radiasi, dingin, kelembapan
Agen kimia
Agen kimia dapat bersifat endogenous seperti asidosis, diabetes atau bersifat
exogemeus seperti zat kimia,alergen, gas, dan debu
Agen Mekanis
Gesekan, benturan atau pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh
pejamu (host)
Sifat-sifat dari bibit penyakit (agents) dapat dibedakan atas 4 macam:6
1. Patogenesiti: Kemampuan mikroorganisme yanb mampu merusak sehingga
menimbulkan penyakit
7
2. Virulensi: Agent yang mampu membuat angka kematian yang tinggi/ ukuran suatu
keganasan penyakit
3. Antigenisiti : Kemampuan kuman merangsang tubuh untuk membentuk zat anti
(immunoglobulin)
4. Infektiviti : Kemampuan kuman untuk membuat infeksi
Dalam skenario dapat kita lihat agent/ bibit penyakit yang terjadi di lingkungan Puskesmas
Telagasari yang menyebabkan banyak warga menderita muntaber adalah kuman patogen
yakni bakteri kolera.
C. Lingkungan
Lingkungan menyebabkan beberapa penyakit dan kecacatan, dan di beberapa kasus
yang ditemui (seperti diare, ataupun penyakit-penyakit yang disebarkan melalui vektor)
lingkungan jelas memiliki perann yang besar bagi mortalitas maupun mobiditas. Sebenarnya
lingkungan bukanlah salah satu hal yang menjadi penyebab utama, tapi manusia juga
berpengaruh karena manusia yang sering membuang sampah sembararangan, sehingga
mencemari air. Lingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian, internal dan
eksternal. Lingkungan hidup internal merupakan suatu keadaan yang dinamis dan seimbang
yang disebut homeostatis, sedangkan lingkungan hidup eksternal merupakan lingkungan di
luar tubuh manusia yang terdiri atas tiga komponen, antara lain:7
Lingkungan fisik
Lingkungan fisik bersifat abiotik atau benda mati seperti air, udara, tanah, cuaca.
Lingkungan fisik ini berinteraksi secara konstan dengan manusia sepanjang waktu
dan masa serta memegang peranan penting dalam proses terjadinya penyakit pada
masyarakat. Contoh kekurangan persediaan air bersih terutama dalam musim
kemarau menimbulkan penyakit diare dimana-mana.
Lingkungan biologis
Lingkungan biologis bersifat biotik atau benda hidup, misalnya tumbuh-tumbuhan,
hewan, virus, bakteri yang dapat berperan sebagai agen penyakit, reservoir infeksi,
vektor penyakit. Hubungan manusia dengan lingkungan biologisnya bersifat dinamis
dan pada keaadaan tertentu saat terjadi ketidakseimbangaan diantara hubungan
tersebut akan meniimbulkan penyakit.
Lingkungan Sosial
8
Lingkungan sosial berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan dan kepercayaan. Manusia
dipengaruhi oleh lingkungan sosial melalui berbagai media seperti radio, TV, pers,
seni dll. Bila manusia tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sosial
maka akan mengakibatkan gejala psikosomatis seperti stres, insomnia, depresi.
Peranan air dalam penyebaran penyakit yang dilihat dari penyebaran dari lingkungan fisik,
memiliki 4 cara yaitu:8
1. Water Borne disease:
Kuman Patogen dalam air terminum oleh manusia/hewan, jadi secara tidak langsung
air sudah terkontaminasi. Misalnya: Kolera, Thypus.
2. Water washed:
Penyakit yang timbul akibat pemakaian air untuk membersihkan alat-alat dapur
terutama dibidang higiene dan sanitasi
3. Water based:
Penyakit yang didalam siklusnya memerlukan pejamu sebagai perantara. Pejamu
sementara ini hidup dalam air. Misalnya Schistosomiasis, larva hidup dalam keong
air, larva menjadi Cercaria infektif untuk masuk menembus kulit manusia.
4. Vektor-vektor yang berhubungan dengan air
Air merupakan tempat perkembangbiakan berbagai insekta yang menjadi vektor
penyakit
Dalam skenario dapat kita lihat bahwa lingkungan yang membawa penyakit pada
lingkungan Puskesmas Telagasari adalah lingkungan fisik, karena terlihat dari gambar pada
skenario terlihat ada individu yang membuang air besar di pinggiran sungai, padahal warga
sekitar menggunakan air tersebut. Hal itu mencemari kondisi air, ketika air itu sudah
terkontaminasi secara “Water Borne Disease” dan terminum oleh masyarakat setempat akan
menyebabkan penyebaran kuman Kolera yang mengakibatkan muntaber.
II. Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Faktor akses terhadap pelayan kesehatan sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan.
Mengenai akses pelayanan, ada 2 aspek utama, yaitu : ketersediaan dan
keterjangkauan. Ketersediaan adalah tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dengan
jumlah dan kualitas yang memadai sehingga secara tidak langsung masalah kesehatan
masyarakat di pengaruhi oleh pelayanan kesehatan di daerah setempat seperti
puskesmas. Tujuan puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
9
sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.9 Yang
menjadi tolak ukur pada pelayanan kesehatan adalah:
Sarana/prasarana: Jika sarana dan prasarana suatu puskesmas memadai dan mampu
menjangkau masyarakat setempat dengan posisi Puskesmas yang mudah di akses
secara luas maka kesehatan masyarakat setempat akan lebih baik, dan yang
terpenting di tunjang dengan fasilitas yang mampu mengayomi masyarakat sekitar
sehingga promosi kesehatan dapat berjalan dengan maksimal
Tenaga medis : Puskesmas harus memiliki tenaga medis/ dokter yang memadai
sehingga dapat memberikan promosi kesehatan pada masyarakat setempat, sehingga
masyarakat mampu mengubah prilaku mereka menjadi prilaku hidup bersih dan sehat
sehingga secara tidak langsung mengurangi penyebaran penyakit dalam suatu
komunitas. Namun sekarang ini dapat kita lihat minimnya tenaga medis di
puskesmas-puskesmas di daerah terpencil, karena banyak tenaga medis menumpuk di
pusat-pusat kota.
Keputusan menteri kesehatan nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas,
telah tertian butir butir upaya kesehatan wajib yang harus dilakukan oleh suatu puskesmas.
Upaya tersebut antara lain :
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya KIA serta KB
4. Upaya perbaikan gizi masyarakat
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan
III. Pencegahan Penyakit
Setiap individu memiliki kemampuan untuk melakukan pencegahan atas penyakit,
dapat pencegahan sebelum ataupun sesudah sakit. Penyakit dalam penyebarannya dapat di
cegah dalam 5 tahapan (leavel&clark) yakni:
Health promotion
Specific Protection
Early diagnosis and prompt treatment
Disabillity limitaton
10
Rehabilitation
Sesuai dengan skenario yang di tekankan dalam penyebaran penyakit muntaber kepada
masyarakat adalah dengan melakukan health promotion (promosi kesehatan), Promosi
kesehatan merupakan salah satu upaya yang penting dalam menggalakan kehidupan
masyarakat yang sehat. Promosi kesehatan mampu memberikan titik terang baru dalam
masyarakat agar worldview mereka bisa berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Promosi kesehatan juga dapat membantu mengajar masyarakat tentang pentingnya
melakukan pola hidup bersih dan sehat, seperti buang air di jamban bukan di pinggiran kali.
Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan cara:
Penyuluhan
Poster
Bersih-bersih lingkungan
Edukasi kepada masyarakat
Kesimpulan
Dalam kasus pada skenario A masalah kesehatan masyarakat yang menyebabkan
kenaikan jumlah kasus muntaber tiap tahunnya, dapat dilihat dari hubungan atau interaksi
antara pejamu, agent dan lingkungan yang tidak seimbang sehingga menimbulkan penyakit.
Dan dapat dilihat bahwa tiap individu dalam kelompok masyarakat tersebut belum memiliki
pola prilaku hidup bersih dan sehat. Serta promosi kesehatan dari tenaga kesehatan di
puskesmas setempat yang masih kurang. Jika semua faktor mulai dari perubahan prilaku ke
prilaku yang bersih dan sehat, lalu pelayanan kesehatan yang menjangkau masyarakat dengan
fasilitas yang memadai serta dilakukanya promosi kesehatan secara berkala maka semua akan
berjalan dengan lancar dan kasus muntaber dapat berkurang.
Daftar Pustaka
1.Purwandari,Atik.Konsep kebidanan:Sejarah&profesionalisme.Jakarta:EGC.2008.hal 44
11
2. Carlson,Cindy. Ilmu kesehatan masyarakat untuk mahasiswa
kebidanan.Jakarta.EGC.2006.hal 60
3.Efendi,Ferry.Keperawatan kesehatan komunitas.Jakarta:Salemba Medika.2009.hal78
4.Effendy,Nasrul. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.2003
hal 156
5. Chandra,Budiman. Pengantar kesehatan lingkungan.Jakarta: EGC. 2007. Hal 8-9
6. Walton RE, Torabinejad M. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia.Jakarta: EGC.2008.hal
316
7. Chandra,Budiman. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta:EGC.2007.hal10
8. Chandra,Budiman.Ilmu kedokteran pencegahan komunitas.Jakarta.EGC.2009.hal 25
9. Pohan,Imbalo.Jaminan mutu layanan kesehatan.Jakarta.EGC.2007.hal 281
12
13