Upload
yopie-shinoda
View
46
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah
GEOSTRATEGI AMERIKA LATIN (BRAZIL)
MELALUI GEOSTRATEGY OF ECONOMIC SPACES
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata Geopolitik dan Geostrategi
Disusun Oleh:
Linrianes
Adam Widya
Arene Mentari
Tyas Dewi Agustina
Agung Kusuma
Fadilah Ardiyani
Anggria Ahda M.
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
1
DAFTAR ISI
BAB I
Latar Belakang
2
Rumusan Masalah
3
Tujuan Penulisan
3
BAB II
Geostrategi AmerikaLatin
4
Analisis Studi Kasus
15
BAB III
Penutup
22
Daftar Pustaka
23
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1980-an cap bagi Amerika Latin hanya mengarah pada hal-
hal yang negatif seperti adanya kekerasan, identik dengan drugs trafficking,
gejolak ekonomi, dan krisis utang. Namun sejak tahun 2000-an, hal-hal mulai
luntur. Bahkan, berkat pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkembangnya
pengaruh Amerika Latin ke internasional, maka tahun 2014 ini memiliki
potensi untuk menjadi tahun terbaik bagi Amerika Latin.1
Pertumbuhan ekonomi Amerika Latin diprediksikan akan meningkat
pada 2014 ke depan yang didorong oleh negara-negara seperti Brazil, Chili
dan khususnya Meksiko. Menurut PBB, berdasarkan tanda-tanda yang
menjanjikan konsumsi swasta dan manufaktur, wilayah ini diharapkan
mencapai tingkat pertumbuhan 3,6 pada tahun 2014 dan 4,1 persen pada
tahun 2015. Komisi Ekonomi PBB untuk Amerika Latin memperkirakan
bahwa pembangunan ekonomi Amerika Latin akan menjadi yang tertinggi
dari semua wilayah global untuk 2014.2
Semua negara-negara di wilayah ini membuat dampak yang signifikan
terhadap ekonomi global dan kekuatan investasi.3 Pertumbuhan di Amerika
Latin menuai dividen besar, termasuk kualitas hidup yang lebih baik dan
berkurangnya kesenjangan pendapatan antara kaya dan miskin.
Selain itu, Amerika latin yang diwakili Braszil pun menjadi tuan rumah
Piala Dunia 2014 dan Olimpiade tahun 2016.4 Ini diharapkan untuk menarik
ratusan ribu wisatawan asing. Manfaat ekonomi, dari acara olah raga
internasional akan membantu Brazil khususnya, dan Amerika Latin lebih
1 The National Interest, 2014, 2014: Is This Latin America's Big Year?, Dalam
http://nationalinterest.org/blog/the-buzz/2014-latin-americas-big-year-9629, Diakses 6 Desember
2014 2 Ibid.
3 Ibid.
4 Ibid.
3
luasnya, untuk bermain di panggung global yang dinamis seperti halnya di
Eropa atau Amerika Serikat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep geostrategi Amerika Latin?
2. Siapa aktor yang berperan dalam geostrategi Amerika Latin?
3. Dimana heartland bagi geostrategi Amerika Latin?
4. Bagaimana cara aktor yang berperan dalam geostrategi Amerika Latin
untuk melakukan power projection terhadap heartland?
C. Tujuan Penulisan
1. Menganalisis bagaimana konsep geostrategi Amerika Latin.
2. Menganalisis siapa aktor yang berperan dalam geostrategi Amerika
Latin.
3. Menganalisis dimana heartland bagi geostrategi Amerika Latin.
4. Menganalisis bagaimana cara aktor yang berperan dalam geostrategi
Amerika Latin untuk melakukan power projection terhadap heartland.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geostrategi Amerika Latin
1. Konsep Geostrategi Amerika Latin
Konsep geostrategi Amerika Latin mengarah pada geostrategy of
economic space dimana setiap negara di Amerika Latin melakukan
produksi dengan jangkauan transterritorial untuk menciptakan ruang
menuju ekonomi global.5 Geostrategy of economic space diterapkan
negara-negara yang awalnya termasuk negara dunia ke-3 kemudian
bangkit menjadi emerging country dalam merespon perkembangan
teknologi yang cepat, transformasi politik, serta adanya kebijakan-
kebijakan ekonomi baru untuk mengahadapi era perdagangan bebas.6
Untuk merefleksikan geostrategi ini, dibutuhkan industri yang produktif
serta pembangunan jaringan untuk memperluas ruang ekonomi.
Selain itu, geostrategy of economic space ini juga menitikbreratkan
terhadap adanya tren produksi transterritorial. Artinya, dalam ruang
lingkup ekonomi global, setiap negara Amerika Latin diciptakan untuk
saling terhubung menjadi suatu jaringan sehingga menciptakan konteks
produksi yang akhirnya bersifat multipolar.7 Kemudian keberlanjutan
dari produksi transterritorial ini yaitu dengan cara membentu korporasi
dan kerja sama ekonomi antara negara-negara Amerika Latin melalui
sebuah integrasi berbasis ekonomi yang beranggotakan negara-negara di
kawasan Amerika Latin tersebut. Hal ini diupayakan untuk menggapai
status hegemon atau yang paling berpengaruh dari negara-negara di
Amerika Latin tersebut.
5 Euripedes Falco Vieira, Marcelo Milano Falco Vieira, Economic Space: global geostrategy, J.
Technol. Manag. Innov. 2008, Volume 3, Issue 3,
ISSN: 0718- Dalam http://www.scielo.cl/pdf/jotmi/v3n3/art14.pdf, Diakses 4 Desember 2014 6 Euripedes Falco Vieira dan Marcelo Milano Falco Vieira, 2008, GEOSTRATEGY OF
ECONOMIC SPACES: Innovation and Change in Latin America Territorial Administration,
Dalam http://www.scielo.cl/scielo.php?pid=S0718-27242008000100014&script=sci_arttext 7 Ibid.
5
2. Aktor yang Berperan dalam Geostrategi Amerika Latin
Dalam konteks aktor yang berperan untuk geostrategi kawasan
Amerika Latin, kawasan ini ditandai dengan kehadiran dua kekuatan
besar yakni Brazil di selatan dan Meksiko di utara dengan potensi untuk
mempengaruhi ekonomi tetangga secara signifikan. Namun, dari kedua
negara ini, pengaruh yang lebih besar ditunjukkan oleh Brazil dimana
tingkat spillover pertumbuhan ekonomi Brazil dapat mempengaruhi
hingga ke bagian selatan Amerika Latin.8
Hubungan perdagangan antara Southern Cone (Argentina, Bolivia,
Chili, Kolombia, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela) atau
untuk negara-negara tetangga Brazil (khususnya bagi anggota Mercosur)
dengan Brazil cukup signifikan melalui perdagangan.9 Efek ini
berdampak pada pergerakan tajam dalam nilai tukar riil bilateral sehingga
memungkinkan Brazil untuk ekspansi ke negara-negara tersebut.
a. Latar Belakang Brazil menjadi Aktor Geostrategi Amerika Latin
Saat ini Brazil lebih sadar akan kekuatannya karena berusaha
untuk memperluas pengaruhnya di seluruh dan di luar wilayah
Amerika Latin. Kebijakan luar negerinya semakin bertabrakan
dengan peran historis kawasan Amerika Latin yang awalnya
didominasi Amerika Serikat dalam membimbing isu-isu seperti
perdagangan dan keamanan. Sejak tahun 1990-an, Brazil telah
meningkat sebagai kekuatan regional di Amerika Latin dengan
menyusun aliansi politik dan ekonomi dengan negara-negara
tetangganya.10
Pembangunan ekonomi Brazil pada 1990-an memberikan
kontribusi terhadap keputusan untuk fokus pada Amerika Latin dan
peningkatan keterlibatan dan kepemimpinan di wilayah tersebut
8 Gustavo Adler dan Sebastin Sosa2012, Intra-Regional Spillovers in South America:
Is Brazil Systemic after All?, Dalam https://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/2012/wp12145.pdf,
Diakses 6 Desember 2014 9 Ibid.
10 COHA, 2012, Brazil: Playing Chess in Latin America, Dalam http://www.coha.org/brazil-
playing-chess-in-latin-america/, Diakses 6 Desember 2014
6
sebagai kebijakan negara ini. Presiden Dilma Rouseff
punmenyatakan tentang pentingnya menjalin hubungan anatar Brazil
dengan negara-negara Amerika Latin untuk menghindari
kemungkinan perselisihan dan persaingan yang memisahkan Amerika
Latin di masa lalu. Negara-negara Amerika Latin telah menjadi mitra
ekonomi dan politik yang berharga bagi Brazil.11
Dengan demikian, upaya yang paling sukses bagi Brazil dalam
meningkatkan hubungan ekonomi dengan wilayah Amerika Latin
melalui promosi di Mercosur, sebuah organisasi yang menegakkan
perdagangan regional serta menjalin ikatan di Amerika Selatan.
Dengan membuka pasar di Mercosur, tren surplus perdagangan di
Brazil meningkat dari US $ 1,7 miliar menjadi US $ 16 miliar antara
tahun 2002 dan 2007.12
Brazil berhasil membangun daerah aliansi yang telah mendorong
hubungan politik dan ekonomi yang lebih kuat di seluruh Amerika
Latin. Semakin banyak perusahaan Brazil memperluas produksinya
ke negara-negara tetangga, mengembangkan hubungan yang lebih
erat antara pemerintah di negara-negara tersebut yang bisa saling
menguntungkan. Strategi ini bekerja di Peru, dimana penasihat politik
Brazil membantu calon presiden Ollanta Humala dalam
kampanyenya. Kemudian kepentingan bersama kedua negara
dikombinasikan dengan pembangunan dua jalan raya inter-kelautan
dan perjanjian kerjasama energi pada tahun 2010. Semua manfaat
ekonomi ini dan potensi investasi tersebut telah mendorong Brazil
untuk meningkatkan keterlibatan mereka di Amerika Latin.13
11
Rousseff, 2011, South America Is Priority for Brazils Foreign Policy, Latin American Herald Tribune, Dalam http://www.laht.com/article.asp?ArticleId=392069&CategoryId=14090, Diakses 6 Desember 2014 12
S. Romero dan A. Barrionuevo,Quietly, Brazil Eclipses an Ally The New York Times. July 7, 2008 http://www.nytimes.com/2008/07/07/world/americas/07brazil.html?_r=1, Diakses 6
Desember 2014 13
S. Romero, Brazils Long Shadow Vexes Some Neighbors The New York Times, November 4, 2011. http://www.nytimes.com/2011/11/05/world/americas/brazils-rapidly-expanding-influence-
worries-neighbors.html?_r=1, Diakses 6 Desember 2014
7
b. Arti Strategis Brazil sebagai Aktor Geostrategi Amerika Latin
Negara Brazil adalah sebuah raksasa ekonomi di Amerika Latin
dan salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Kebijakan
Presiden Brazil Lula da Silva (2003-2011) di wilayah tersebut
terwujud dalam bentuk penguatan pasar Amerika Latin melalui
terbentuknya MERCOSUR di tahun 1994 sebagai blok perdagangan
utama, dan peluncuran Union of South American Nations (UNASUR)
pada 2008 sebagai payung politik. Yang terakhir ini telah memainkan
peranan yang semakin meningkat dalam krisis politik dan dialog,
hampir menggantikan Organzation of American States (OAS).14
Bahkan, negara ini berhasil mengutkan ekonominya dalam
BRICS bersama-sama dengan Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Selama beberapa tahun terakhir, Brazil telah membuat langkah besar
dalam upaya untuk meningkatkan jutaan warganya keluar dari
kemiskinan.15
Kemudian penemuan cadangan minyak lepas pantai
juga bisa mendorong negara ini ke liga utama negara-negara
pengekspor minyak.16
3. Heartland bagi Brazil yang Berperan dalam Geostrategi Amerika Latin
a. Heartland bagi Amerika Latin
Amerika Latin adalah sebuah kawasan di Benua Amerika yang
memiliki kondisi geografis dengan kekayaan alam melimpah.
Terdapatnya area hutan hujan tropis dan diarungi pegunungan Andes
yang membuat negara-negara di kawasan Amerika Latin ini
menjadikannya sebagai salah satu penghasil hasil hutan dan hasil
kebun. Seperti Brazil, yang mempunyai lahan hutan seluas 5.151.332
km2 sehingga menjadikannya negara dengan hasil kayu terbesar
14 Javier Ciurlizza, 2014, Brazils Foreign Policy and Latin America: A New Chapter?, Dalam
http://blog.crisisgroup.org/latin-america/2014/12/01/brazils-foreign-policy-and-latin-america-a-
new-chapter/, Diakses 6 Desember 2014
15 BBC, 2014, Brazil Profile, Dalam http://www.bbc.com/news/world-latin-america-18909529,
Diakses tanggal 5 Desember 2014 16
Ibid.
8
sebesar 12,3% dari pasokan kayu dunia.17
Hasil ternak terbesar di
dunia pun dihasilkan di Amerika Latin ini. Hasil laut juga tidak
kalah melimpah mengingat kawasan Amerika Latin berbatasan
langsung dengan Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Selain
itu, komoditas terbesar Amerika latin adalah di level pertambangan.
Dari keseluruhan wilayah yang mencapai 17 juta km2, Amerika
Latin mempunyai 20% cadangan minyak dunia. Tidak hanya
minyak, cadangan mineral pun sangat banyak, meliputi: perak
(42%), tembaga (38%), timah (33%), besi (22%), bauksit (18%), dan
lithium (65%).18
Dalam pemenuhan national interest negara-negara Amerika
Latin, mereka menyalurkannya pada integrasi kawasan. Mereka
membentuk sebuah wadah kerjasama yang dipelopori oleh AS pada
tahun 1948 yang bernama Organization of American States (OAS)
setelah melalui serangkaian pertemuan Kongres Pan-American
Union. Melalui pembentukan organisasi tersebut, negara-negara di
Amerika Latin dapat memperkuat hubungan politik, ekonomi dan
sosial antar negara berdaulat. Dengan apa yang dimiliki oleh
Amerika Serikat sebagai pelopor OAS, sejatinya Amerika Serikat
membutuhkan pasokan sumberdaya alam dari Amerika Latin berupa
minyak mentah sebagai penggerak industri. Oleh karena itu, negara-
negara Amerika Latin mendapat keuntungan besar melalui
perdagangan tersebut dengan mulai terbentuknya blok perdagangan
seperti Asociacion Latinoamericana de Libre Comercio (ALAC,
1960), Mercado Comun Centro-Americano (MCCA, 1960) Pacto
Andino (1969), Mercado Comun del Sur (Mercosur, 1991), NAFTA
(1992) dan Pakta Andean berubah menjadi Andean Community of
Nations (CAN, 1995).
17
Lihat, http://data.worldbank.org/indicator/AG.LND.FRST.K2 diakses tanggal 5
Desember 2014 18
Lihat, http://www.federalist-debate.org/index.php/component/k2/item/867-unasur-
developments-in-the-defense-area diakses tanggal 5 Desember 2014
9
Tidak hanya itu, Amerika Serikat menggunakan Amerika
Latin sebagai upaya pembendungan pengaruh komunis. Sehingga,
hubungan ini dianggap sebagai simbiosis mutualisme negara-negara
di Amerika Latin dapat mencukupi kebutuhan negara di bidang
ekonomi, politik, maupun keamanan. Hal ini mengisyaratkan bahwa
pada masa perang dingin, Amerika Latin adalah sebagai heartland
bagi negara-negara industri dengan alasan sumberdaya energi serta
sekutu khususnya Amerika Serikat sebagai containtment policy.
Pada abad 21 ini, perkembangan integrasi geopolitik dan
geostrategi Amerika Latin mengalami pergeseran. Hal ini
dikarenakan mulai munculnya gerakan nasionalis dari para
pemimimpin negara di Amerika Latin khususnya yang berhaluan
nasionalis dan sosialis. Pergerakan tersbut dianggap sebagai bentuk
kekecewaan sebagian negara di kawasan Amerika Latin terhadap
model Pan-America, khususnya model ekonomi liberal yang diusung
oleh Amerika Serikat yang justru menciptakan sebuah ketimpangan
ekonomi.19
Seperti dtandai dengan pembentukan Alianza
Bolivariana para los Pueblos de Nuestra America (2004), Union de
Naciones Suramericanas, (UNASUR, 2008). Dengan pembentukan
blok-blok baru ini, Amerika Latin ingin setidaknya mengurangi
ketergantungan dan pengaruh Amerika Serikat, khususnya ide
ekonomi liberal. Mereka lebih memilih untuk memaksimalkan
kepemilikan sumberdaya dengan menciptakan sebuah perindustrian
Amerika Latin memiliki kondisi alam dan sumber daya yang
harus mampu digunakan sebagai input foreign policy mereka dalam
menentukan power projection. Amerika Latin melalui UNASUR
mulai menciptakan pasar tunggal bagi negara-negara Amerika Latin
dengan menghilangkan tarif dan mempromosikan pengembangan
peningkatan infrastruktur internasional di kawasan itu serta agenda
pertukaran industri pertahanan. Oleh karena itu lah, negara-negara di
19
Lihat, Dabne, Olivier. The contingency of agenda setting in the Union of South
American Nations (UNASUR).
10
Amerika Latin khususnya Brazil mulai mengembangkan sektor
industri khususnya persenjataan. Dan hasilnya sangat mempengaruhi
kenaikan perkembangan pmbangunan ekonomi dan pembangunan
industri beberapa negara Amerika Latin
b. Heartland bagi Brazil
Salah satu negara di Amerika Latin yang banyak berkonstribusi
dalam pembentukan integrasi ini adalah Brazil. Karena itu, mereka
sadar bahwa Amerika Latin mempunyai kemampuan sumberdaya
yang besar sehingga mereka bisa mandiri dalam membangun
perekonomian negara di Amerika Latin serta kawasan. Brazil yang
mulai mengembangkan sektor industrinya melihat bahwa Amerika
Latin sendirilah yang dapat membantu meningkatkan perekonomian
mereka. Untuk itu, heartland bagi Brazil adalah Amerika Latin
sehingga arah power projection mereka lebih mengarah pada sumber
daya energi guna memenuhi kebutuhan industrinya.
Contohnya adalah terdapatnya salah satu proyek Petrobras yang
bergerak dalam bidang energi. Dalam melakukan ekspansi nya
mereka membangun pipa Coar-Manaus, dimana proyek tersebut
mengambil gas alam di hutan hujan Amazon sebagai pusat produksi
migas. Perusahaan tersebut dibangun di Bolivia. Tujuannya untuk
memenuhi kebutuan energi dan gas Brazil. Mengingat bolivia
memilika cadangan migas sebesar 18.002,6 kt20
yang merupakan
salah penyuplai energi terbesar ke Brazil.
Selain itu, brazil melalui presiden Rouseff dan perwakilan
Paraguay, Horacio Cartez sepakat untuk melakukan kerjasama
penuh dengan sebuah negara yang berbatasan langsung dengan
brazil tersebut. Kerjasama itu adalah pelaksanaan proyek
hidroelektrik di Paraguay yang bernama Dam Itaipu21
di Sungai
Panama. Proyek tersebut sebagai penghasil pembangkit listrik tenaga
air yang didistribusikan ke Paraguay dan juga Brazil. Selain motif
20
Lihat, http://data.worldbank.org/indicator/EG.EGY.PROD.KT.OE diakses 5 desember 2014 21
Lihat, http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/03/110303_brazildam.shtml diakses 5 desember 2014
11
pemenuhan energi, Brazil berusaha menjaga hubungan baik dengan
Paraguay dengan alasan negara tersebut adalah jalur distribusi impor
hasil produksi terutama menuju Amerika Serikat. Seperti hasil
produksi pistol Brazil diekspor ke negara tersebut yang notabennya
merupakan negara importir terbesar senjata ringan di dunia. Senjata-
sejata tersebut dijual ke Federal Bureau of Investigation (FBI) dan
warga negara biasa.22
Selain memandang bahwa Amerika Latin sebagai heartland
untuk eksplorasi sumber daya, Brazil juga harus menyeimbangkan
arah power projectionnya melalui bebearapa kerjasama ekonomi
maupun perdagangan guna mendukung lebih meningkatkan
pembangnan ekonomi atas perindustriannya. Karena, Brazil
menganggap bahwa jika hanya mengandalkan arah power
projectionnya ke Amerika Latin maka Brazil dirasa kurang
mendapatkan untungan yang lebih. Oleh karena itu, Brazil mencoba
untuk lebih mengepakkan sayap ke luar region Amerika Latin.
Salah satu upaya yang dilakukan Brazil adalah konstribusinya
dalam terciptanya BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan South
Africa). Tujuan mengapa dengan negara-negara tersebut yang paling
utama adalah hubungan untuk saling melengkapi23
. Brazil dan Rusia
merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam yang besar,
khususnya di bidang energi minyak dan gas. Sedangkan China
memiliki kemampuan di bidang manufakturnya yang telah
menjadikan China sebagai negara eksportir terbesar dunia. Dengan
sumber daya manusia yang besar dan murah, China dengan mudah
membanjiri pasaran dunia dengan produk-produknya. Sedangkan
India memiliki kelebihan yang nyaris sama dengan China dalam hal
kemampuan membuat produk dengan harga murah. Dengan masing
masing kemampuan yang dimiliki mereka bisa saling melengkapi
22
Rownald Barran, 2013, Latin Americas Defense Industry in New Boom, Dalam http://www.slideshare.net/AmandaRusso/latin-americas-defence-industry-in-new-boom, Diakses
pada 5 Desember 2014 23 Global Economics Paper No. 99, Dreaming with BRICs
12
dalam pemenuhan national interestnya. Terlebih mereka juga
memiliki latar belakang yang sama, yaitu adanya keinginan untuk
menyaingi dominasi barat, negara dengan populasi terbanayak di
dunia, serta rata-rata pertumbuhan ekonomi yang tinggi (Oneil, Jim.
2009)
c. Cara Power Projection Aktor Amerika Latin terhadap Wilayah
Heartland-nya
Kawasan Amerika Latin merupakan kawasan yang kaya akan
sumber daya alam. Letak geografis yang berada dalam lintas katulistiwa,
serta adanya pegunungan andes dan sungai amazon menciptakan
kawasan yang subur bagi lahan pertanian dan perkebunan. Hasil laut
kawasan Amerika Latin didukung dengan letak geografis yang
berbatasan dengan samudera pasifik dan samudra atlantik.
Kawasan Amerika Latin yang kaya akan sumber daya alam dan
menjadi kawasan yang memiliki potensi perekonomian yang baik
kedepannya mrnjadi alasan utama mengapa banyak negara yang ingin
melakukan interaksi terhadapan Amerika Latin. Terutama negara Brazil
yang berada di wilayah Amerika Latin sendiri serta ingin menjadi new
world power. Dengan alasan utama untuk memperbaiki kekuatan
regional serta memajukan perekonomian Amerika Latin dengan Brazil
sebagai lead power mereka.
Power Projection merupakan kemampuan suatu negara untuk
menerapkan semua atau sebagian dari unsur-unsur kekuatan nasional
(politik, ekonomi, informasi, atau militer) untuk secara cepat dan efektif
menyebarkan dan mempertahankan eksistensi di dan dari beberapa lokasi
tersebar untuk menanggapi krisis, untuk berkontribusi peran, dan untuk
meningkatkan stabilitas regional24
.
Dalam hal ini Brazil sedang menjalankan power projection-nya ke
Amerika Latin. Brazil di bawah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.
Selama kepemimpinan Presiden Lula, Brazil telah mengejar strategi
besar dimana Brazil mengejar aturan internasional, norma, dan lembaga-
24
Dictionary of Military and Associated Terms. US Department of Defense 2005
13
lembaga yang lebih menguntungkan bagi kepentingan Brasil. Lula telah
melakukannya dengan menekankan tiga strategi diplomatik: soft-
balancing terhadap Amerika Serikat, membangun koalisi untuk
memperbesar daya negosiasi Brazil, dan Brazil sebagai pemimpin
Amerika Latin yang lebih berintegrasi25
.
Dengan terbentuknya beberapa integrasi di regional Amerika Latin
dengan Brazil sebagai salah satu pengususng utama membuat Brazil
semakin mudah untuk mencapi heartland-nya. Pada tahun 1980
terbentuknya Latin American Integration Association / Associao
Latino-Americana de Integrao (LAIA/ALADI) untuk menggantikan
keberadaan Latin American Free Trade Association (LAFTA)26
, dimana
Brazil sebai negara pendiri sekaligus anggota di ALADI.
Pada tahun 1989 terbentuknya Organization of American States
(OAS)27
. Brazil memprioritaskan kerjasama di kawasan untuk
membangun kawasan tersebut, namun secara tidak langsung mampu
meningkatkan daya tawar Brazil di luar negeri atau di kancah
internasional. Selanjutnya terbentuknya Mercosur, Mercosur merupakan
Common Market of the South Mercosur merupakan perjanjian
ekonomi dan politik antara Argentina, Brasil, Paraguay (yang saat ini
ditangguhkan), dan Uruguay untuk mempromosikan transaksi bebas
tariff dibidang barang, jasa dan orang-orang di antara negara-negara
anggota. Kepentingan utama dari Mercosur adalah menghilangkan
hambatan untuk perdagangan regional, seperti tarif tinggi dan
kesenjangan pendapatan28
.
Pada tahun 2008 dibuatlah integrasi regional yaitu, Uni Negara
Amerika Selatan (UNASUR).29
Brazil dalam memainkan peran sebagai
pemimpin America Latin dan usahanya dalam menggalang integrasi
25
Brands, Hal. 2010. Dilemmas of Brazilian Grand Strategy. Diakses di
www.StrategicStudiesInstitute.army.mil/ 5 Desember 2014 26
Dalam http://wits.worldbank.org/GPTAD/PDF/archive/LAIA-ALADI.pdf , diakses pada tanggal
7 Desember 2014 27
Dalam http://www.oas.org/en/about/our_history.asp , diakses pada tanggal 7 Desember 2014 28
Dalam http://www.cfr.org/trade/mercosur-south-americas-fractious-trade-bloc/p12762 , Diakses
pada tanggal 7 Desember 2014 29
Ibid.
14
regional, Brazil ambil andil besar dalam UNASUR. Pada saat itu pula
Brazil berhasil mengembangkan Brazilian Development Bank (BNDES),
untuk membiayain pembangunan-pembangunan infrastruktur di Amerika
Latin30
.
Pada tahun 2010 terbentuknya Community of Latin American and
Caribbean States (CELAC). CELAC merupakan regional isntitusi dan
konsensu politik yang menaungi negara negara di Amerika Latin31
,
dimana dalam CELAC ini Brazil melakukan soft-balancing dan
mengintegrasikan wilayah atau regional Amerika Latin lewat berbagai
organisasi regional ataupun ekonomi seperti CELAC.
Langkah yang Brazil ambil dimulai dari bagaimana Brazil mulai
membangun kekuatan di kawasan dan berusaha menempatkan diri
sebagai pemimpin di kawasan dengan meningkatkan perekonomiannya
dengan cara menjalin kerjasama dikawasan, karena tidak bisa dipungkiri
untuk menjadi negara yang besar perekonomianya harus kuat dan mampu
mendukung pembangunan serta mampu melebarkan sayapnya keluar
negeri. Dengan beberapa cara Brazil melakukan integrasi regional
ataupun ekonomi membuat Brazil menjadi lebih mudah untuk melakukan
power projection ke heartland-nya yaitu Amerika Latin.
Setelah Brazil dirasa cukup dalam mendapatkan heartland-nya
yaitu Amerika Latin, Brazil merasa perlu meluaskan geostrategy ke
wilayah baru. Dengan bergesarnya pengambilan kebijakan yang
dilakukan Brazil kini bergeser menjadi lebih global. Terbukti dengan
kebijakan Brazil dalam pembentukan BRICS.
BRIC merupakan akronim yang diperkenalkan oleh Jim ONeill
dari Goldman Sachs, sebuah perusahaan perbankan dan investasi global,
pada tahun 2001 di dalam artikelnya yang berjudul The World Needs
30
See Leandro Couto dan Rafael Padula, Integrao da infraestrutura na Amrica do Sul nos anos 2000: do regionalismo aberto s perspectivas de mudana, di A. Serbn, L. Martnez dan H. Ramanzini Jr. (eds), El regionalismo post-liberal en Amrica Latina y el Caribe: nuevos actores,
nuevos temas,nuevos desafos. Anuario de la integracin regional y el Gran Caribe 2012, Buenos
Aires: CRIES, 2012, hal 449-477. 31
Dalam http://www.cancilleria.gov.co/en/content/community-latin-american-and-caribbean-
states-celac , diakses pada tanggal 7 Desember 2014
15
Better Economic BRICs.32 BRICs ini digunakan untuk menunjuk Brazil,
Rusia, India, dan Cina sebagai negara yang memiliki perekonomian yang
sedang bertumbuh pesat dan merupakan tempat yang baik bagi para
pebisnis dan investor. Latar belakang diperkenalkannya BRIC adalah
untuk menstimulasi dunia investasi yang stagnan pasca 9/11 dan
perekonomian G7 (Amerika Serikat (AS), Inggris, Perancis, Jerman,
Italia, Kanada, dan Jerman) yang telah jenuh. Menariknya, istilah BRIC
ini kemudian tidak hanya dipakai secara eksklusif oleh dunia perbankan
dan investasi, namun juga oleh para pemimpin negara, akademisi,
jurnalis, dan lainnya33
. Hal-hal diatas merupakan cara yang digunakan
Brazil guna mendapatkan heartland-nya serta memperluas pengaruhnya
diranah global.
B. Analisis Studi Kasus
1. Studi Kasus Geostrategy of Economic Space Brazil Melalui
Kebijakannya Bergabung dalam BRICS dan Keuntungannya bagi Amerika
Latin
Dalam beberapa tahun terakhir Brazil menjadi rising star Amerika
Latin yang berambisi untuk menjadi kekuatan global. Raksasa berbahasa
Portugis ini telah mengalami perkembangan ekonomi dan sosial yang
besar selama dekade terakhir. Akibatnya, Brazil menikmati pengaruh
militer dan tumbuh kuat baik di kawasan Barat dan di wilayah lain dari
hasil permainan ekonominya di wilayah negara-negara Selatan. Selain itu,
Brazil juga menjadi wakil dari Amerika Latin dan Karibia di kursi Dewan
Keamanan (DK) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).34
Saat ini, Brazil telah ditempatkan di sebuah klub elit kekuatan global
yang dikenal sebagai BRICS, akronim yang diambil dari nama-nama
32 J. ONeill. Ten years anniversary of new BRICs for the world, The Jakarta Post (daring), 5 December 2011,
, diakses
pada tanggal 8 Desember 2014.
33
M. Skak, The BRICS Power as Soft Balancer, University of Arthus, Helsinski, 2011,hal. 2-3.
34 COHA, 2013, COHA RESEARCH Brazils Foreign Policy: Putting the B in BRICS, Dalam
http://www.coha.org/22387/, Diakses 7 Desember 2014
16
negara anggotanya: Brazil, Rusia, India, China, dan terakhir Afrika
Selatan. BRICS dimulai sebagai sebuah abstraksi yang dibuat oleh Jim
O'Neil, analis keuangan di Goldman Sachs, dalam sebuah makalah
penelitian pada tahun 2001. Tidak ada aliansi resmi awalnya diantara
negara-negara ini sebelum penelitian ONeil. Studinya, pada
kenyataannya, benar-benar membantu untuk mempromosikan ide
hubungan yang lebih erat antara negara-negara tersebut. KTT BRIC (tanpa
Afrika Selatan) perdana berlangsung di kota Yekaterinburg, Rusia pada
tahun 2009.35
Gambar 1. Hasil Perdagangan antara Brazil BRICs36
Pada tahun 2013, BRICS ini juga melakukan kerja sama dengan
Community of Latin American and Caribbean States (CELAC) yang tidak
35
Ibid. 36
Elizabeth Gonzales, 2014, Brazil-BRICS Trade: A Visual Breakdown, Dalam http://www.as-
coa.org/articles/explainer-what-are-brics?gclid=CKrzuL_xtcICFVUQjgodQmUA4A, Diakses 7
Desember 2014
17
hanya mempromosikan multilateralisme tapi juga mengupayakan
keuntungan ekonomi untuk kedua kelompok. Negara anggota BRICS yang
cepat naik ekonominya dengan sumber daya keuangan yang besar,
sementara negara-negara CELAC juga mencatat pertumbuhan ekonomi
meskipun lambat. Negara-negara Amerika Latin juga kaya akan sumber
daya alam. Amerika Latin dilaporkan memiliki 38 persen dari tembaga, 21
persen dari besi, 65 persen dari cadangan lithium, 42 persen dari perak,
dan 33 persen timah. Hal ini juga mengandung sekitar 30 persen dari total
sumber daya air dunia dan 21 persen dari hutan alam dunia. Beberapa
negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Venezuela yang kaya akan
sumber daya energi. Populasi besar CELAC membuat kawasan pasar yang
luas untuk investasi dan juga untuk impor dari negara-negara BRICS.37
Meningkatnya peran BRICS dalam kancah global akan tumbuh
dengan keterlibatan Amerika Latin di dalamnya. Keterlibatan Amerika
Latin dengan BRICS membuat bentuk yang lebih dinamis untuk prospek
kerja sama kolektif kelompok ini. Kerja sama ini dapat berkembang
menjadi strategi umum dalam menjelajahi sumber daya di wilayah
Amerika Latin maupun wilayah negara-negara anggota BRICS untuk
keuntungan bersama.38
a. Keuntungan bagi Ekonomi Brazil
Brazil telah mempertahankan pertumbuhan ekonomi
strukturalnya dengan dorongan demografi yang menguntungkan,
peningkatan konsumsi kelas menengah dan transformasi sosial-
ekonomi dalam skala luas. Akibatnya, lingkungan bisnis di negara ini
menjadi terus meningkat dan jumlah orang yang hidup dalam
kemiskinan ekstrim telah menurun selama dekade terakhir.39
Sudah
saatnya bagi negara untuk mengkonsolidasikan posisinya sebagai
pemimpin regional dan sebagai pemangku kepentingan utama di meja
37
Debidatta Aurobinda Mahapatra, 2013, BRICS see greater role in Latin America, Dalam
http://in.rbth.com/world/2013/06/03/brics_see_greater_role_in_latin_america_25721.html,
Diakses 7 Desember 2014 38
Ibid. 39
Samir Saran dan Vivan Sharan, 2013, Why BRICS is important to Brazil, Dalam
http://in.rbth.com/world/2013/03/22/why_brics_is_important_to_brazil_23145.html, Diakses 7
Desember 2014
18
tinggi pemerintahan global. BRICS menyediakan platform yang
sempurna untuk pengembangan perekonomian Brazil.40
Menjadi bagian dari kelompok BRICS telah membantu Brazil
untuk memanfaatkan emerging market dan meredefinisi dari
identitas Amerika Latin yang memiliki dinamika berbelit-belit sendiri
dalam hal apapun. Hal ini terbukti baik dalam bidang ekonomi dan
politik global. BRICS telah menyediakan bagi platform Brazil untuk
terlibat dengan sistem internasional yang lebih progresif.41
Menggunakan identitas BRICS, Brazil tidak lagi harus membuat
perpecahan antara pembangunan dan pertumbuhan imperatifnya. Hal
ini dapat melindungi masyarakat miskin dari peraturan internasional,
tanpa takut akan kelayakan investasi sehingga masyarakat dari negara
non-adidaya pun dapat berpartisipasi di meja tinggi global.
Konstruk pluralistik BRICS cocok dengan outlook strategis Brazil
pada lingkungan kawasan Amerika Latin maupun dunia.42
Brazil telah
mengambil komitmen regional selama periode dua puluh tahun yang
telah meningkatkan keterlibatannya dengan sistem internasional. Hal
ini dibuktikan dari meningkatnya partisipasi dalam pertemuan
regional kelompok kerja, KTT resmi dan pertemuan informal oleh
pemerintah.43
Pada Pertemuan Tingkat Tinggi kedua pada 15 April 2010 di
Brasilia memutuskan bahwa negara BRICS akan menggunakan mata
uang negara masing-masing dalam kegiatan dagang bilateral. Hal ini
dtujukan untuk mengurangi ketergantungannya terhadap uang dollar
Amerika. Hal ini dapat membuat mata uang masing-masing anggota
BRICS, terutama Brazil, menguat di posisinya.
Menurut analisis kelompok kami, ada beberapa cara yang Brazil
gunakan untul menjalankan power projection-nya diranah global melalui
BRICS. Yang pertama dari sisi ekonomi yaitu Brazil ingin
40
Ibid. 41
Ibid. 42
Ibid. 43
Ibid.
19
menginternasionalisasikan mata uang melalui BRICS. Brazil adalah
negara dengan cadangan devisa terbesar. Brazil ingin bantuan asing,
pinjaman luar negeri dan perdagangannya dengan negara lain dinominasi
dalam mata uang negara Brazil.
Saling melengkapi kegiatan ekspor dan impor antara negara
anggota BRICS menjadi keuntungan lain yang di dapat Brazil. Rusia
dan Brazil memiliki sumber daya alam besar baik minyak dan gasnya
sampai ke mineral serta etanol. Di sisi lain, China menawarkan
kemampuan manufaktur dan sumber daya manusia yang banyak serta
murah. India yang hampir sama dengan China menawarkan hal yang
serupa seperti sumber daya manusia yang banyak dengan kualitas
yang lebih baik dan melek teknologi.
Gambar 2. Perdagangan Brazil dari Blok Ekonomi44
Fleksibilitas BRICS memungkinkan Brazil membawa agenda
tertentu sebagai inovasi. Misalnya saja membuka kemungkinan untuk
berkerja sama dengan Amerika Latin, seperti dalam CELAC yang
44
Op.Cit, Elizabeth Gonzales
20
disebutkan di atas. Demikian pula, Brazil memiliki kesempatan untuk
menggunakan mekanisme seperti BRICS Exchange Alliance untuk
menarik investasi. Kerangka tersebut memungkinkan untuk menarik
para investor menanamkan modal di Brazil. Sektor lain yang relevan,
misalnya, adalah kerjasama kedirgantaraan, di mana Brasil memiliki
keahlian tak tertandingi dalam hal ini.
b. Keuntungan bagi Keamanan Brazil
Isu-isu keamanan tidak menjadi pusat perhatian BRICS meskipun
ada agenda latihan angkatan laut antara negara-negara yang tergabung
dalam India, Brazil, South Africa (IBSA) ini.45
IBSA merupakan
forum yang membahas subyek terorisme internasional, kejahatan trans-
nasional dan senjata ilegal. Tapi tujuan masa depan BRICS adalah
tetap sebagai blok komersial yang berorientasi untuk meningkatkan
perdagangan inter-BRICS dan mungkin mencapai beberapa jenis sikap
bersatu pada isu-isu kebijakan luar negeri. Tujuannya untuk
menantang supremasi Washington atas tatanan ekonomi global.46
Kontribusinya BRICS bagi Amerika Latin ialah bahwa BRICS
menaruh perhatian terhadap isu-isu terorisme transnasional yang
notabennya sangat rawan terjadi di kawasan Amerika Latin,
menyatukan kelompok-kelompok kecil dari beragam aktor tentang isu-
isu tertentu, dan negara-negara dapat menemukan kekuatan dalam
keanekaragaman.47
Sebagai contoh, BASICBrazil, South Africa,
India, and China bekerja untuk mendorong agenda isu keamanan
lingkungan untuk negara-negara anggotanya dan bahkan untuk
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).48
c. Keuntungan Politik Bagi Brazil
Di bidang politik, BRICS berusaha menciptakan tatanan dunia
yang lebih demokratis yang belum terwujudkan oleh PBB. Hal ini
45
IBSA, 2007, Brasilia Declaration Dalam
http://web.archive.org/web/20070915141009/http://www.ibsa-trilateral.org/brasil_declaration.htm,
Diakses 7 Desember 2014 46
Ibid. 47
Op.Cit, Samir Saran dan Vivan Sharan 48
Ibid.
21
mengisyaratkan bahwa pembentukan BRICS pada dasarnya berawal
dari ketidakpuasan para anggota atas dominasi Amerika Serikat di
bidang politik global. Selain itu, BRICS juga menjadi ajang bagi
Brazil dan India untuk memperoleh pengakuan yang lebih tinggi di
mata internasional, serta untuk dapat menyusul China dan Rusia yang
menjadi anggota tetap di Dewan Keamanan PBB.
Persatuan negara-negara tersebut dalam BRICS juga meningkatkan
bargaining position masing-masing anggota. BRICS juga menjadi
wahana bagi semua anggota untuk menanamnkan nilai-nilai dan
kepentingan di forum global. Dilihat dari berbagai hal tersebut
membuat BRICS menjadi blok superpower baru yang patut disegani.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Brazil muncul sebagai salah satu kekuatan baru di perpolitikan global.
Brazil menggunakan power projectionnya melalui skema perekonomian baik
di dalam kawasan atau regional maupun ke kawasan global. Salah satu
caranya adalah dengan menempuh kerjasama BRICS (Brazil, Russia, India,
China and South Africa). Kerjasama inipun menghasilkan banyak keuntungan
bagi Brazil di sektor perekonomian, keamanan dan politik.
23
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Gustavo & Sosa, Sebastin. (2012) Intra-Regional Spillovers
in South America: Is Brazil Systemic after All?, dalam
https://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/2012/wp12145.pdf, diakses 6 Desember
2014
Barran, Rownald. (2013). Latin Americas Defense Industry in New
Boom, dalam http://www.slideshare.net/AmandaRusso/latin-americas-defence-
industry-in-new-boom, diakses pada 5 Desember 2014
BBC. (2014). Brazil Profile, dalam http://www.bbc.com/news/world-
latin-america-18909529, diakses tanggal 5 Desember 2014
Brands, Hal. (2010). Dilemmas of Brazilian Grand Strategy dalam
www.StrategicStudiesInstitute.army.mil/ diakses pada 5 Desember 2014
Ciurlizza, Javier. (2014). Brazils Foreign Policy and Latin America:
A New Chapter?, dalam http://blog.crisisgroup.org/latin-
america/2014/12/01/brazils-foreign-policy-and-latin-america-a-new-chapter/,
diakses 6 Desember 2014
COHA. (2012). Brazil: Playing Chess in Latin America, Dalam
http://www.coha.org/brazil-playing-chess-in-latin-america/, Diakses 6 Desember
2014
COHA. (2013). COHA RESEARCH Brazils Foreign Policy:
Putting the B in BRICS, dalam http://www.coha.org/22387/, Diakses 7 Desember
2014
Couto, Leandro & Padula, Rafael. 2012 Integrao da infraestrutura
na Amrica do Sul nos anos 2000: do regionalismo aberto s perspectivas de
mudana, dalam A. Serbn, L. Martnez dan H. Ramanzini Jr. (eds), El
regionalismo post-liberal en Amrica Latina y el Caribe: nuevos actores, nuevos
temas,nuevos desafos. Anuario de la integracin regional y el Gran Caribe 2012,
Buenos Aires: CRIES, 2012, hal 449-477, dalam
24
http://www.cancilleria.gov.co/en/content/community-latin-american-and-
caribbean-states-celac , diakses pada tanggal 7 Desember 2014
Gonzales, Eizabeth. (2014). Brazil-BRICS Trade: A Visual
Breakdown, dalam http://www.as-coa.org/articles/explainer-what-are-
brics?gclid=CKrzuL_xtcICFVUQjgodQmUA4A, diakses 7 Desember 2014
IBSA. (2007). Brasilia Declaration, dalam
http://web.archive.org/web/20070915141009/http://www.ibsa-
trilateral.org/brasil_declaration.htm, diakses 7 Desember 2014
Mahapatra, Debidatta Aurobinda. (2013). BRICS see greater role in
Latin America, dalam
http://in.rbth.com/world/2013/06/03/brics_see_greater_role_in_latin_america_257
21.html, diakses 7 Desember 2014
M. Skak. 2011. The BRICS Power as Soft Balancer, University of
Arthus, Helsinski, hal. 2-3
ONeill, J. (2011). Ten years anniversary of new BRICS for the world,
dalam http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/05/ten-years-anniversary-
new-brics-world.html , diakses pada tanggal 8 Desember 2014.
Romero & Barrionuevo. (2008). Quietly, Brazil Eclipses an Ally,
dalam http://www.nytimes.com/2008/07/07/world/americas/07brazil.html?_r=1,
diakses 6 Desember 2014
Romero. (2011). Brazils Long Shadow Vexes Some Neighbors, dalam
http://www.nytimes.com/2011/11/05/world/americas/brazils-rapidly-expanding-
influence-worries-neighbors.html?_r=1, Diakses 6 Desember 2014
Rousseff. (2011). South America Is Priority for Brazils Foreign
Police, dalam
25
http://www.laht.com/article.asp?ArticleId=392069&CategoryId=14090, diakses 6
Desember 2014
Saran, Samir & Sharan,Vivan. (2013). Why BRICS is important to
Brazil, dalam
http://in.rbth.com/world/2013/03/22/why_brics_is_important_to_brazil_23145.ht
ml, diakses 7 Desember 2014
The National Interest, 2014, 2014: Is This Latin America's Big Year?,
dalam http://nationalinterest.org/blog/the-buzz/2014-latin-americas-big-year-
9629, Diakses 6 Desember 2014
U.S. Department of Defense. 2005. Global Economics Paper No. 99,
Dreaming with BRICs : Dictionary of Military and Associated Terms.
Vieira, Euripedes Falco & Vieira, Marcelo Milano Falco. Economic
Space: global geostrategy, J. Technol. Manag. Innov. 2008, Volume 3, Issue 3,
ISSN: 0718- dalam http://www.scielo.cl/pdf/jotmi/v3n3/art14.pdf, Diakses 4
Desember 2014
Vieira, Euripedes Falco & Vieira, Marcelo Milano Falco. (2008).
GEOSTRATEGY OF ECONOMIC SPACES: Innovation and Change in Latin
America Territorial Administration, dalam
http://www.scielo.cl/scielo.php?pid=S071827242008000100014&script=sci_artte
xt diakses pada 6 Desember 2014
World Bank (2012) dalam
http://data.worldbank.org/indicator/AG.LND.FRST.K2 diakses tanggal 5
Desember 2014