makalah

Embed Size (px)

Citation preview

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Perkuatan lereng merupakan salah satu hal yang penting dalam teknik penanganan

sungai, terutama sungai-sungai yang memiliki kecuraman lereng yang cukup besar ataupun pengikisan oleh arus sungai yang kuat. Untuk dapat melakukan penanganan yang tepat untuk kedepannya, maka pemahaman mengenai perkuatan lereng perlu dimiliki oleh para mahasiswa Teknik Sipil. Dari pendahuluan diatas, adapun hal-hal yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini yaitu kebutuhan untuk menyediakan bahan pembahasan dalam kelas mengenai Perkuatan Lereng dan kewajiban untuk memenuhi tugas matakuliah Rekayasa Sungai.

B.

Tujuan Tujuan penyusunan makalah dengan pokok bahasan Perkuatan Lereng ini yaitu untuk

memenuhi tugas yang telah diberikan pada matakuliah Rekayasa Sungai dan untuk untuk membantu mahasiswa memahami tentang perkuatan lereng pada sungai dengan bagianbagian khusus seperti : 1. 2. 3. 4. Pengenalan perkuatan lereng; Macam-macam perkuatan lereng; Dampak perkuatan lereng pada sungai; dan Contoh-contoh kasus perkuatan sungai.

PEMBAHASAN Perkuatan Lereng

A.

Pengenalan perkuatan lereng Teori stabilitas lereng pada dasarnya adalah teori mekanika gerak suatu benda yang terletak pada bidang miring, dimana benda yang menjadi objek tinjauan adalah butirbutir tanah. Untuk mencegah terjadinya longsoran, maka dibangunlah sebuah bangunan perkuatan lereng.

B.

Klasifikasi perkuatan lereng Perkuatan-perkuatan lereng dibangun dengan berbagai macam tujuan yang sesuai

dengan pengaman pada tebing yang diperlukan dan terhadap bahaya seperti apa yang mengancam. Oleh karena itu, perkuatan lereng diklasifikasikan atas 3 macam menurut bagian sungai yang dilindungi, yaitu :1.

Perkuatan lereng tanggul (levee revetment)

Perkuatan ini dibangun pada permukaan lereng tanggul dengan maksud untuk

melindunginya dari gerusan arus sungai. Konstruksi yang kuat perlu dibangun pada tanggul tanggul yang sangat dekat dengan tebing alur sungai apabila diperkirakan terjadi pukulan air (water hummer) yang cukup kuat dan dapat membahayakan saat permukaan air sungai mencapai titik maksimum.2.

Perkuatan tebing sungai (low water revetment)

Perkuatan ini dibuat pada tebing alur sungai untuk melindungi tebing terhadap

gerusan arus sungai dan mencegah proses meander pada alur sungai. Pada bangunan perkuatan ini perlu diadakan pengamanan-pengamanan karena di saat terjadinya banjir, bangunan ini akan tenggelam seluruhnya.3.

Perkuatan lereng menerus (high water revetment)

Perkuatan lereng menerus ini dibangun pada lereng tanggul dan tebing sungai

secara menerus (pada bagian sungai yang tidak ada bantaranya).

C.

Jenis-jenis perlindungan lereng

Berbagai macam bahan pelindung baik yang alami maupun yang buatan digunakan untuk konstruksi untuk perlindungan lereng, ada beberapa jenis perlindungan lereng berdasarkan bahan pelindung lereng, yaitu :1.

Gebalan rumput merupakan suatu perlindungan lereng yang umum digunakan untuk melindungi tanggul dari hempasan air hujan agar tidak terjadi erosi atau gusuran dari rumput.

2.

Hamparan anyaman dahan willow merupakan penahan sungai yang cocok untuk arus sungai yang tidak deras dengan kemirinagn lereng yang lebih landai dari 1:2 dari anyaman dahan willow.

3.

Hamparan anyaman berisi batu merupakan perkuatan lereng yang digunakan pada bagian sungai yang senantiasa terjadi pukulan air tetapi arusnya tidak deras.

4.

Bronjong kawat silinder merupakan batu kali yang didapat dari sungai atau batu belah dapat ditempatkan di atas permukaan lereng yang akan dilindungi, kelebihan dari bronjong kawat selinder adalah kekasarannya yang tinggi, fleksibel, dapat dikerjakan dengan cepat dan cukup ekonomis terutama untuk pelindung lereng secara darurat atau sementara.

5.

Blok beton merupakan perlindungan lereng yang menghubungkan antara balokbalok beton yang berdekatan

6.

Pasangan batu merupakan perlindungan lereng yang terbuat dari batu yang biayanya paling murah daripada perlindungan lereng lainya.

7.

Pasangan blok beton merupakan perlindungan lereng yang tebuat dari pasangan blok-blok beton yang telah dibuat sebelumnya.

8.

Perkerasan dengan beton merupakan perkuatan lereng dengan beton yang dicorkan langsung pada lereng sungai yang telah disiapkan tulangannya. Dan petakan-petakan ini dibatasi dengan beton bertulang.

D.

Perencanaan perkuatan lereng Ada beberapa hal yang penting dalam pertimbangan dan perencanaan perkuatan

lereng, hal-hal tersebut juga merupakan tahapan yang sistematis agar perkuatan lereng ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya setelah dibangun. 1. Proses perubahan alur sungai Proses perubahan alur sungai dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu perubahahan menyeluruh dan perubahan setempat. Perubahan- perubahan setempat adalah gejala longsor tebing sungai, pembentukan gosong- gosong pasir, pengendapan-pengendapan pada belokan dalam dan gerusan pada belokan luar serta perpindahan mendadak alur sungai. Merencanakan perbaikan sungai: yang paling utama adalah pembuatan

rencana denah dan penampang memanjang serta lintang sungai, sedemikian agar mencapai bentuk sungai yang paling stabil. 2. Gejala meander

Gejala meander dapat menyebabkan tergogosnya kaki tanggul yang lambat laun dapat menjebolkan tanggul dan menimbulkan malapetaka yang besar. Agar dapat dicapai kondisi sungai yang stabil haruslah direncanakan suatu trase alur

sungai dengan belokan-belokan yang tidak terlalu tajam, dengan panjang dan amplitudo tertentu. Selanjutnya dapat ditetapkan trase perkuatan lereng pada lereng tanggul, tebing sungai dan lain-lain dengan segala perlengkapannnya seperti pondasi, pelindung pondasi, dan krib-krib.

3.

Rencana trase perkuatan lereng

Rencana trase perkuatan lereng didasarkan pada: karakteristik sungai dan data yang tercatat serta pangalaman di masa yang lalu

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini yaitu : Untuk menetapkan metode pelaksanaan yang cocok dengan kondisi setempat, maka diperlukan suatu investigasi yang lengkap dan teliti.

Trase perkuatan lereng supaya direncanakan dengan kurva yang sebesar mungkin. Trase perkuatan lereng ditempatka n sedemikian rupa agar dapat menghindarkan terjadinya pusaran-pusaran yang tidak teratur.

Trase perkuatan tebing alur sungai agar dapat ditempatkan lebih ke belakang. Pemilihan lokasi untuk bangunan perkuatan lereng Penempatannya sebaiknya pada bagian-bagian tebing atau tanggul yang dapat tergerus dan bagian-bagian yang dapat terjadi pukulan air.

4.

Pada sungai-sungai yang sempit biasanya

dibangun pada seluruh bagian sungai karena

sangat sulit menentukan lokasi pukulan air di sungai-sungai yang sempit. Pada sungai-sungai dengan penampang ganda, perkuatan lereng hanya dibuat pada tebing alur sungai, dan pada umumnya tanpa perkuatan lereng tanggul. 5. Panjang perkuatan lereng Faktor yang dominan untuk menentukan panjang perkuatan lereng adalah

karakteristik sungai dan kondisi setempat.

Panjang perkuatan lereng ditetapkan secara empiris dan haruslah diperhatikan adanya tambahan-tambahan panjang secukupnya pada saat menetapkan panjang rencana final.

E.

Bagian-bagian konstruksi perkuatan lereng.

1.

Pelindung lereng merupakan bagian utama dari bangunan perkuatan lereng. Bagian ini melindungi permukaan lereng tanggul atau permukaan tebing sungai terhadap gerusan arus sungai. Pemilih konstruksi pelindung lereng harus didasarkan pada resim sungai atau lokasinya.

2.

Pondasi dan pelindung kaki adalah konstruksi yang berfungsi sebagai landasan/tumpuan pelindung lereng, dan penempatannnya pada kaki tanggul atau kaki tebing sungai.

3.

Sambungan dibuat pada setiap jarak 20 m perkuatan lereng dan berfungsi sebagai sambungan pemisah konstruktif dan melokalisir kemungkinan kerusakan. Jika lereng yang dilindungi cukup tinggi, maka diadakan sambungan memanjang.

4.

Konsolidasi/ hamparan pelindung ditempatkan diatas permukaan dasar sungai di depan pondasi yang berfungsi untuk menjamin stabilitas pondasi dan melindunginya terhadap gerusan arus sungai. Hamparan pelindung ini juga melindungi permukaan dasar sungai terhadap gerusan arus.

F.

Revertment dari susunan batu alam dan Revertment pabrikasi

Revertment dari Susunan Batu alam

revertment dengan sisi tegak dan sisi miring

revetment dari susunan batu (rouble mound)

Keuntungan dari revertment jenis batuan : Untuk daerah yang memiliki banyak batuan, maka biaya pembuatan dirasakan lebih ekonomis Batuan dirasakan lebih tahan dan dengan mengandalkan gaya berat posisinya dapat menetap dengan sedikit atau tanpa mempengaruhi nilai perlindungan pada mereka. Pengerjaannya lebih mudah

Contoh Perkuatan Lereng Pada Sungai: Mencegah penggerusan sungai yang dapat mengganggu kemantapan lereng: Pembuatan turab Pembuatan chek dam (penggerusan vertical) Pembuatan krib (penggerusan lateral)

PENUTUP A. B. Kesimpulan Saran