30
Makalah Kimia Amami DISUSUN OLEH : 1. Ari Nurmawati A.102.09.07 2. Assela Iga Mashita A.102.09.08 3. Cahyono Tri Wahyudi A.102.09.09 4. Cendani Laras A.102.09.10 5. Chita Asparingga A.102.09.11 6. Conasitha Prasiwi Wibowo A.102.09.12

Makalah Amami Kel 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Badan Air beserta Karakteristik

Citation preview

Page 1: Makalah Amami Kel 2

Makalah Kimia Amami

DISUSUN OLEH :

1. Ari Nurmawati A.102.09.07

2. Assela Iga Mashita A.102.09.08

3. Cahyono Tri Wahyudi A.102.09.09

4. Cendani Laras A.102.09.10

5. Chita Asparingga A.102.09.11

6. Conasitha Prasiwi Wibowo A.102.09.12

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA

2014

Page 2: Makalah Amami Kel 2

BAB I

PENDAHULUAN

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air

merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada

kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi

malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun

kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk

keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota,

maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.

Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan lingkungan

hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kesehatan dan keselamatan

manusia serta mahluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya

guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumberdaya air

yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumberdaya alam. Untuk mendapat

air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal,

karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil

kegiatan manusia, sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami

penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak mampu memenuhi

kebutuhan yang terus meningkat.

Badan Air adalah kumpulan air yang besarnya antara lain bergantung pada

relief permukaan bumi, kesarangan batuan pembendungnya, curah hujan, suhu,

misalnya sungai, rawa, danau, laut, dan samudra.

Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi,terjadinya peredaran ,

sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk

Page 3: Makalah Amami Kel 2

hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup. Karena perkembangan yang ada maka

ilmu hidrologi telah berkembang menjadi ilmu yang mempelajari sirkulasi air. Jadi

dapat dikatakan, hidrologi adalah ilmu untuk mempelajari; presipitasi (precipitation),

evaporasi dan transpirasi (evaporation), aliran permukaan (surface stream flow), dan

air tanah (groun water). Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana

air diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali lagi ke laut.

Page 4: Makalah Amami Kel 2

BAB II

ISI

A. Pengertian Badan Air beserta Karakteristik

Pengertian badan air menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kumpulan

air yang besarnya antara lain bergantung pada relief permukaan bumi, kesarangan

batuan pembendungnya, curah hujan, suhu, misalnya sungai, rawa, danau, laut, dan

samudra. Badan air dicirikan oleh tiga komponen utama, yaitu komponen hidrologi,

komponen fisika-kimia, dan komponen biologi. Penilaian kualitas suatu badan air

harus mencakup ketiga komponen tersebut, yaitu :

1. Air Permukaan

Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan dan air

tanah.Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa,

dan badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah.Sekitar

69% air yang masuk ke sungai berasal dari hujan, pencairan es/salju, dan

sisanya berasal dari air tanah. Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air

permukaan memiliki kadar bahan-bahan terlarut atau unsur hara yang sangat

sedikit. Air hujan biasanya besifat asam, dengan nilai pH sekitar 4,2. Hal ini

disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat di atmosfer.Setelah

jatuh ke permukaan bumi, air hujan mengalami kontak dengan tanah dan

melarutkan bahan-bahan yang terkandung di dalam tanah.

Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama,

yaitu badan air tergenang dan badan air mengalir.

a. Perairan tergenang

Perairan tergenang meliputi danau, kolam, waduk, rawa, dan

sebagainya.Perairan tergenang, khususnya danau, biasanya

mengalami stratifikasi secara vertikal akibat perbedaan intensitas

cahya dan perbedaan suhu pada kolom air yang terjadi secara

Page 5: Makalah Amami Kel 2

vertikal. Arus air danau dapat bergerak ke berbagai arah. Paerairan

danau biasanya memiliki stratifikasi kualitas air secara vertikal.

Stratifikasi ini tergantung pada kedalaman dan musim.

Berdasarkan intensitas cahaya yang masuk ke perairan,

stratifikasi vertikal kolom air pada perairan tergenang

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

Lapisan eufotik, yaitu lapisan yang masih mendapatkan cukup

cahaya matahari.

Lapisan kompensasi, yaitu lapisan dengan intensitas cahaya

sebesar 1% dari intensitas cahaya permukaan.

Lapisan profundal, yaitu lapisan di bawah lapisan kompensasi,

dengan intensitas cahaya sangat kecil atau bahkan tidak ada

cahaya (afotik).

Tiupan angin dan perubahan musim yang mengakibatkan

perubahan intensita cahaya matahari dan perubahan suhu dapat

mengubah atau menghancurkan stratifikasi vertikal kolom

air.Fenomena perubahan stratifikasi vertikal ini dapat diamati

dengan jelas pada perairan tergenang yang terdapat di wilayah

ugahari yang memiliki empat musim.

b. Perairan mengalir

Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai. Sungai

dicirikan oleh arus yang searah relatif kencang, dengan kecepatan

berkisar antara 0,1 – 1,0 m/detik, serta sangat dipengaruhi oleh

waktu, iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai, biasanya

terjadi percampuran massa air secara menyeluruh dan tidak

terbentuk stratifikasi vertikal kolom air seperti pada perairan

Page 6: Makalah Amami Kel 2

tergenang. Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi merupakan

fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora

dan fauna sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut.

2. Air Tanah

Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah.Air tanah

ditemukan pada akifer.Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar

antara 10-10 – 10 -3.Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika

air tanah mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada

ferri m/detik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan

pengisian kembali air. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air

permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat

lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang lama

tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran. Jika

laju pengambilan air tanah pada akifer melebihi laju pengisiannya maka akan terjadi

penurunan volume air tanah dan penambahan volume udara yang besarnya setara

dengan volume air yang dikeluarkan dari akifer. Kondisi ini memunkinkan terjadinya

penurunan muka tanah. Pengambilan air tanah akan mengubah aliran air tanah.

Bersamaan dengan keluarnya air dari akifer, tekanan hidrostatik air tanah mengalami

penurunan sehingga aliran air tanah dari arah laut akan mengisi daerah yang disedot

airnya tersebut.

Air tanah yang berasal dari lapisan deposit pasir memiliki kandungan

karbondioksida tinggi dan kandungan bahan terlarut rendah. Air tanah yang berasal

dari lapisan deposit kapur juga memiliki kadar karbondioksida yang rendah, namun

memiliki nilai TDS yang tinggi. hidroksida [Fe(OH)3] yang banyak terdapat dalam

air tanah akan teroksidasi menjadi ion ferro, dan segera mengalami presipitasi serta

membentuk warna kemerahan pada air. Oleh karena itu, sebelum digunakan untuk

Page 7: Makalah Amami Kel 2

nernagai kebutuhan, sebaiknya air tanah yang baru disedot didiamkan terlebih dahulu

selama beberapa saat untuk mengendapkan besi.

B. Jenis – jenis badan air

Jenis-jenis Badan Air adalah :

a. Badan air golongan A, yaitu badan air yang airnya digunakan sebagai

air minum tanpa pengolahan yang berarti.

b. Badan air golongan B, yaitu badan air yang airnya dapat digunakan

sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan dapat digunakan

untuk keperluan lain, tetapi tidak memenuhi golongan A

c. Badan air golongan C, yaitu badan air yang airnya digunakan untuk

keperluan perikanan dan peternakan, dan dapat digunakan untuk

keperluan lain, tetapi tidak memenuhi golongan A dan B.

d. Badan air golongan D, yaitu badan air yang airnya digunakan untuk

keperluan pertanian dan keperluan lain, tetapi tidak memenuhi

golongan A, B dan C.

e. Badan air golongan E, Yaitu badan air yang tidak memenuhi kualitas

air golongan A, B, C dan D

C. Pengertian siklus hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya

peredaran , sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya,

termasuk hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup. Karena

perkembangan yang ada maka ilmu hidrologi telah berkembang menjadi ilmu

yang mempelajari sirkulasi air. Jadi dapat dikatakan, hidrologi adalah ilmu

untuk mempelajari; presipitasi (precipitation), evaporasi dan transpirasi

Page 8: Makalah Amami Kel 2

(evaporation), aliran permukaan (surface stream flow), dan air tanah (groun

water).

Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana air

diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali lagi ke laut.

Sebagian air hujan yang tiba ke permukaan tanah akan masuk ke

dalam tanah (infiltrasi). Bagian lain yang merupakan kelebihan akan mengisi

lekuk-lekuk permukaan tanah, kemudian mengalir ke daerah-daerah yang

rendah, masuk ke sungai-sungai dan akhirnya ke laut. Tidak semua butir air

yang mengalir akan tiba ke laut. Dalam perjalanan ke laut sebagian akan

menguap dan kembali ke udara. Sebagian air yang masuk ke dalam tanah

keluar kembali segera ke sungai-sungai (disebut aliran intra=interflow).

Tetapi sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah (groundwater) yang

akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang ke permukaan

tanah di daerah-daerah yang rendah (disebut groundwater runnof = limpasan

air tanah).

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi

kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman

Page 9: Makalah Amami Kel 2

sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus

bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

• Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di

tanaman, dan sebagainya. Kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer)

dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu

akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation)

dalam bentuk hujan, salju, es.

• Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah

melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah.

Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal

atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki

kembali sistem air permukaan.

• Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan

aliran utama dan danau; makin datar lahan dan makin sedikit pori-pori tanah,

maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat

biasanya pada daerah perpindahan. Sungai-sungai bergabung satu sama lain

dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar

daerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan, baik yang mengalir maupun

yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan

akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses

perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus

hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di

bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan

tempatnya.

D. Pembagian Siklus Hidrologi

Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis

sebagai berikut :

Page 10: Makalah Amami Kel 2

1. siklus pendek adalah air laut yang menguap melalui proses kondensasi

berubah menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya

hujan langsung jatuh ke laut.

2. siklus sedang adalah air laut yang menguap lalu di bawa oleh angin

menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan

lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam

tanah kemudian kembali ke laut melalui sunagai-sungai atau saluran-

saluran air.

3. siklus panjang adalah air laut yg menguap setelah menjadi awan

melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang

lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di

pegunungan-pegunungan yang tinggi.

Berikut ini merupakan siklus hidrologi secara skematis:

Siklus pendek : Air laut – uap air – embun – awan – hujan – laut – darat

Siklus sedang : Air laut – uap air – embun – awan – hujan – air tanah – sungai

– kembali ke laut Siklus panjang : Air laut – uap air – embun – awan –

Kristal – dibawa ke puncak – hujan es – gletser – mencair – mengalir ke

sungai kembali ke laut.

E. Penggolongan atau Klasifikasi air

Berdasarkan pasal 7, penggolongan air menurut peruntukannya dapat

dibedakan menjadi:

1. Air golongan A

Air pada sumber air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

2. Air golongan B

Page 11: Makalah Amami Kel 2

Air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah menjadi air

minum dan keperluan rumah tanga lainnya.

3. Air golongan C

Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan-perikanan

dan peternakan.

4. Air golongan D

Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian dan dapat

dimanfaatkan untuk usaha diperkotaan,industry dan listrik tenaga air.

Pengolongan air yang diatas masih termasuk dalam bagian air badan

air atau air permukaaan,dimana pada air badan air ini memiliki batas syarat

yang disesuaikan dengan peruntukannya.Selain bahan-bahan beracun,adanya

pencemaran zat organic diketahui antara lain dengan memeriksa kadar

oksigen terlarut (dissolved oxygen=DO),kebutuhan biologic akan oksigen

(biologycal oxygen demand = BOD),kebutuhan kimiawi akan oksigen

(chemicaloxygendemand=COD).

Air badan air mempunyai daya pemurnian alami (self

purification).Bila kemasukan bahan pencemar akan diuraikan secara biologic

oleh mikroorganisme yang ada di dalam air dengan kebutuhan oksigen terlarut

menjadi hasil uraian yang stabil.Dari zat organic diuraikan menjadi senyawa

nitrat sulfat,karbonat,fosfat dan sebagainya oleh bakteri aerob.Akan tetapi bila

bahan pencemar organiknya terlalu tinggi,oksigen terlarut yang ada akan

makin berkurang sampai menjadi nol.Akibatnya yang bekerja adalah bakteri

anaerob,dengan hasil akhir nitrit,amonia,asam sulfide dan sebagainya yang

manimbulkan bau,dalam hal ini terjadi pembusukan.

BOD adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk menguraikan

zat organic dalam air secara biologic,sampai menjadi senyawa yang

stabil.Makin tinggi kadar zat organic dalam air,makin tinggi angka BOD

nya.begitu pula kadar DO dapat dipakai sebagai petunjuk adanya pencemaran

organic.Sedangkan angka COD menunjukan banyaknya oksidator kuat yang

Page 12: Makalah Amami Kel 2

diperluakan untuk mengoksidir zat organic dalam air,dihitung sebagai

oksigen.

Menurut peraturan ini (Pasal 8) klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4

(empat) kelas, yakni:

 

a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air bakti air

minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang

sama dengan kegunaan tersebut;

b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan

air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan

ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau

peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan

tersebut

d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi

pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut.

F. Pencemaran air dan pengolahannya secara sederhana

KRITERIA TEKNIK PENGELOLAAN AIR LIMBAH

1. Pemilihan sistem

Terdapat dua macam sistem dalam pengelolaan air limbah

domestik/permukiman yaitu:

a. Sanitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site

yaitu sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam

persil atau batas tanah yang dimiliki, fasilitas ini merupakan fasilitas

Page 13: Makalah Amami Kel 2

sanitasi individual seperti septik tank atau cubluk b. Sanitasi sistem

terpusat atau dikenal dengan istilah sistem off-site atau sistem

sewerage, yaitu sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada

diluar persil atau dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang

menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah-

rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL.

Kelebihan sistem setempat:

- Menggunakan teknologi sederhana - Memerlukan biaya yang rendah

- Masyarakat dan tiap-tiap keluarga dapat menyediakannya sendiri -

Pengoperasian dan pemeliharaan oleh masyarakat - Manfaat dapat

dirasakan secara langsung

Kekurangan sistem setempat:

- Tidak dapat diterapkan pada semua daerah misalnya tergantung

permeabilitas tanah, tingkat kepadatan dan lain-lain.

- Fungsi terbatas pada buangan kotoran manusia dan tidak menerima

limbah kamar mandi dan air limbah bekas mencuci

- Operasi dan pemeliharaan sulit dilaksanakan

b. Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site)

Kelebihan sistem ini adalah:

- Menyediakan pelayanan yang terbaik

- Sesuai untuk daerah dengan kepadatan tinggi

- Pencemaran terhadap air tanah dan badan air dapat dihindari

- Memiliki masa guna lebih lama

- Dapat menampung semua air limbah

Kekurangan sistem terpusat:

- Memerlukan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan yang tinggi

- Menggunakan teknologi yang tinggi

- Tidak dapat dilakukan oleh perseorangan

- Manfaat secara penuh diperolah setelah selesai jangka panjang

Page 14: Makalah Amami Kel 2

- Waktu yang lama dalam perencanaan dan pelaksanaan

- Memerlukan pengelolaan, operasi dan pemeliharaan yang baik

Adapun persyaratan untuk masing-masing pemilihan adalah sebai berikut:

a. Sistem on site diterapkan pada:

− Kepadatan < 100 org/ha − Kepadatan > 100 org/ha sarana on site

dilengkapi pengolahan tambahan seperti kontak media dengan atau tanpa

aerasi .

− Jarak sumur dengan bidang resapan atau cubluk > 10 m

− Instalasi pengolahan lumpur tinja minimal untuk melayani penduduk

urban > 50.000 jiwa atau bergabung dengan kawasan urban lainnya

b. Sistem off site diterapkan pada kawasan:

− Kepadatan > 100 org/ha

− Bagi kawasan berpenghasilan rendah dapat menggunakan sistem septik

tank komunal (decentralized water treatment) dan pengaliran dengan

konsep perpipaan shallow sewer. Dapat juga melalui sistem kota/modular

bila ada subsidi tarif.

− Bagi kawasan terbatas untuk pelayanan 500–1000 sambungan rumah

disarankan menggunakan basis modul. Sistem ini hanya menggunakan 2

atau 3 unit pengolahan limbah yangg paralel.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pengolahan air limbah

adalah:

- Kepadatan penduduk

- Sumber air yang ada

- Permeabilitas tanah

- Kemiringan tanah

 

2. Alternatif Teknologi Sanitasi Sistem On-Site

Page 15: Makalah Amami Kel 2

Pada sistem on site ada dua jenis sarana yang dapat diterapkan yakni

sistem individual dan komunal. Pada skala individual sarana yang digunakan

adalah septik dengan varian pada pengolahan lanjutan untuk efluennya yakni :

1. Dengan bidang resapan

2. Dialirkan pada small bore sewer

3. Dengan evapotranspirasi

4. Menggunakan filter

Sedangkan tinja dari septik tank akan diangkut menggunakan truk penyedot

tinja dan diolah di IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja).

3. Alternatif Teknologi Sanitasi Sistem Off -Site

Pengolahan sanitasi sistem terpusat terutama bertujuan untuk

menurunkan kadar pencemar di dalam air buangan. Ada beberapa tingkat

pengolahan yang umumnya dilakukan untuk mengolah air buangan agar tidak

berbahaya bagi lingkungan yaitu :

a. Pengolahan fisik seperti: penyaringan sampah dari aliran,

pengendapan pasir, pengendapan partikel discrete.

b. Pengolahan biologis yang dapat terdiri dari proses anaerobik dan/atau

proses aerobik, serta pengendapan flok hasil proses sintesa oleh

bakteri

c. Pengolahan secara kimia dengan pembubuhan disinfektan untuk

mengontrol bakteri fekal dari effluent hasil pegolahan sebelumnya.

d. Di bagian bawah dari pengolahan air limbah adalah sisa lumpur yang

terbentuk dan harus dikendalikan serta diolah sehingga aman terhadap

lingkungan

Sumber Pencemaran Air

Sumber pencemaran ( polutan ) dapat berupa suatu lokasi tertentu ( point

source ) atau tak tertentu/ tersebar ( non – point / diffuse source). Sumber pencemar

point source misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik , dan saluran limbah

Page 16: Makalah Amami Kel 2

industri. Pencemar yang berasal dari point source bersifat local. Efek yang

ditimbulkan berdasarkan karakteristik spasial kualitas air. Volume pencemar dari point

source biasanya reaktip tetap.

Sumber pencemar non – point source dapat berupa point source dalam jumlah

yang banyak. Misalnya ; limpasan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida

dan pupuk, limpasan dari daerah pemukiman ( domestik ) dan limpasan dari daerah

perkotaan.

1. Bahan Pencemar

Bahan pencemar (polutan ) adalah bahan – bahan yang bersifat asing bagi

alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan

ekosistem sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut, berdasarkan cara

masuknya ke dalam lingkungan. Polutan dikelompokan menjadi dua yaitu polutan

alamiah dan polutan antropogenik. Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki

suatu lingkungan ( misalnya badan air) secara alamiah misalnya akibat letusan gunung

berapi, tanah longsor, banjir, dan fenomena alam yang lain. Polutan yang memasuki

suatu ekosistem secara alamiah sukar dikendalikan.

Polutan antropogenik adalah polutan yang masuk ke dalam air akibat

aktivitas manusia, misalnya kegiatan domestik ( rumah tangga ), ( kegiatan urban

perkotaan ), maupun kegiatan industri. Intansitas polutan antropogenik dapat

dikendalikan dengan cara mengontrol aktivitas yang menyebabkan timbulnya polutan

tersebut. Bahan pencemar atau polutan adalah bahan – bahan yang bersifat asing bagi

alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatnan

ekosistem sehingga menggangu penentuan ekosistem tersebut .

Berdasarkan sifat toksiknya, polutan / pencemar dibedakan menjadi dua ,

yaitu polutan tak toksik ( non- toxic pollutans ) dan polutan toksik ( toxic pollutans).

1. Polutan tak toksik

Polutan /pencemar tak toksik biasanya telah berada pada ekosistem secara alami.Sifat

destruktif pencemar ini muncul apabila berada dalam jumlah yang berlebihan sehingga

Page 17: Makalah Amami Kel 2

dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proes fisika-kimia

perairan. Polutan tak toksik terdiri atas bahan- bahan tersuspensi dan nutrient.

2. Polutan toksik

Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian ( lethal ) maupun bukan kematian

(sub- lethal), misalnya terganggunya pertumbuhan , tingkah laku, dan karakteristik

morfologi berbagai organisme akuatik. Polutan toksik ini biasanya berupa bahan-

bahan yang bukan bahan alami, misalnya pestisida, detergen, dan bahan artificial

lainnya. Mason ( 1993 ) mengelompokan pencemar toksik menjadi lima, sebagai

berikut :

a. Logam ( metals), meliputi :lead ( timbale ), nikel, cadmium, zinc, copper, dan

merkuri. Logam berat diartikan sebagai logam dengan nomor atom 20, tidak

termasuk logam alkali, alkali tanah, lantanida, dan aktinida.

b. Senyawa organik, meliputi pestisida organoklorin, hebisida, PCB, hidrokarbon

alifatik berklor, pelarut ( solvent ), surfaktan rantai lurus, hidrokarbon

petroleum, aromatic polinuklir, dibenzodioksin berklor, senyawa

organometalik, fenol, dan formaldehida. Senyawa ini berasal dari kegiatan

industri, pertanian, dan domestic

c. Gas misalnya klorin dan ammonia

d. Anion, misalnya sianida, flousida, sulfide, dan sulfat.

e. Asam dan alkali

Page 18: Makalah Amami Kel 2

BAB III

PENUTUP

Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang

banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan

kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Hal ini berarti bahwa

pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan generasi sekarang dan

mendatang. Agar air dapat bermanfaat secara berkelanjutan dengan tingkat

mutu yang diinginkan, maka pengendalian pencemaran air menjadi sangat

penting. Pengendalian pencemaran air merupakan salah satu segi pengelolaan

lingkungan hidup.

Page 19: Makalah Amami Kel 2

Daftar pustaka :

Arie, herlambang. 2006. Pencemaran Air dan Strategi

Menanggulanginya. Peneliti Pusat Teknologi Lingkungan, BPPT JAI Vol 2,

No 1 2006

Siti Fatimah, dkk. 2007. PEMANFAATAN AIR SUNGAI PROGO

UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR MINUM KABUPATEN

SLEMAN. Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 Tentang : Pengendalian

Pencemaran Air

http://www.sanitasi.or.id/ppsp/wp-content/uploads/pdf/air-limbah/4_dasar-

dasar_teknik_dan_pengelolaan_air_limbah.pdf&sa=U&ei=0ngBVYT4K8nJu

AS324GQAw&ved=0CBUQFjAF&sig2=G0nxo8pT3FBfmbiR5IUMYQ&us

g=AFQjCNFZHeP_E1bCL4n_jSa-tT1eR5u9JQ diakses pada 19 maret 2015

pukul 16.30 WIB

http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JAI/article/view/

57/10&sa=U&ei=tHsBVf2YAcSiugTSkoKwAg&ved=0CA0QFjAB&sig2=Fz

rkqKyXV8bP6W8HJ9kSoA&usg=AFQjCNGM3a5LERLb07PKIf3M1gaiB3s

Sug diakses pada 19 maret 2015 pukul 16.30 WIB