Upload
muhammad-hilmi-shinoda
View
140
Download
37
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah tentang pengertian jihad dan terorisme
Citation preview
Makalah Pendidikan Agama Islam
JIHAD DALAM
PANDANGAN ISLAM(ANTARA JIHAD DAN TERORISME)
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Aldi Gilang Saputra xxxxxxxxx
Muhammad Hilmi xxxxxxxxx
KELAS 12.2A.23
JURUSAN SISTEM INFORMATIKA
AMIK BSI
WOLTER MONGINSIDI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiratan Allah SWT. yang telah
memberikan segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah Agama Islam ini dengan tepat waktu. Makalah ini kami
buat sebagai tindak lanjut yang telah kami lakukan mengenai “Jihad dalam
pandangan Islam”, sekaligus sebagai salah satu pelengkap untuk nilai Ujian Akhir
Semester ( UAS ) di Bina Sarana Informatika ( BSI ) semester 2 khususnya
program Sistem Informatika.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan Makalah Agama
Islam ini. Ucapan terima kasih ini kami tujukan kepada :
1. Bapak Hendra Kurniawan selaku dosen agama islam
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan. Untuk itu kritik dan saran konstruktif penulis terima
demi perbaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi penulis khususnya.
Amiiiiiiiiin.
Jakarta,
Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN..................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................4
1. Latar Belakang................................................................4
2. Tujuan............................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................5
A. PENGERTIAN JIHAD........................................................5
B. TUJUAN JIHAD................................................................6
C. PENGERTIAN TERORISME...............................................7
D. BENTUK TERORISME YANG TERJADI SEKARANG INI........8
E. ISLAM SEBAGAI AGAMA PERDAMAIAN..........................9
BAB III PENUTUP..............................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jihad adalah kata yang memiliki banyak arti, bentuk, dan tafsir. Penjelasan terhadap jihad dar pers pektif yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap makna jihad tersebut. Demikian juga sebagai sebuah konsep, jihad memiliki makna ganda digunakan dan disalahgunakan di sepanjang sejarah islam. Jihad sering disalah-artikan sebagai perang atau qital sebagai cara menegakkan dan menyebarkan Islam
Pengertian jihad dewasa ini tampak makin "menyempit", yaitu hanya dipahami sebagai “perang suci” (holy war) atau “perang bersenjata” (jihad fisik-militer). Bahkan, dewasa ini kalangan masyarakat Barat kerap mengasosiasikan jihad dengan ekstremisme, radikalisme, bahkan terorisme
Sekarang ini banyak pergerakan seperti di timur tengah melakukan kekerasan dan terorisme atas nama memperjuangkan agama Allah, sehingga jihad fi sabilillah yang mengandung ajakan suci amr ma’ruf nahy munkar belakangan ini dianggap sebagai “bahasa teror”. Hal ini berlawanan dengan islam sebagai Rahmatan lil Alamiin, dan islam yang mengakui doktrin jihad pun menjadi identik dengan ajaran kekerasan.
Setelah mengetahui sekilas tentang latar belakang tersebut, kelompok kami mecoba mengupas “JIhad dalam Pandangan Islam ( Antara Jihad dan Terorisme)” yang merupakan pokok pembahasan dari mata kuliah kami Agama Islam Dengan Dosen Pembimbing Bapak Hendra Kurniawan dimana tugas ini sebagai pengganti UAS
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
Pengertian jihad dalam pandangan islam Tujuan jihad yang dianjurkan dalam islam Pengertian terorisme Bentuk terorisme yang terjadi saat ini Islam adalah agama yang menjunjung tinggi perdamaian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jihad
Jihad adalah bentik isim dari kata jahada-yajhidu-jihadan-mujahadah.
Secara etimologi, jihad berarti mencurahkan usaha (badzl al- juhd), kemampuan,
dan tenaga. Jihad secara bahasa berarti menanggung kesulitan. Al-Qur’an
menyebut kaa jihad denganberbagai bentuknya sebanyak 34 kali.
Secara bahasa, jihad mencakup makna yang cukup luas, meliputi jihad melawan
hawa nafsu, jihad ekonomi, jihad pendidikan, jihad politik, jihad pemikiran, jihad
mencari ilmu dan lain-lain. Sebaliknya, dalam literatur fiqh jihad dalam makna
syari’at selalu berkaitan dengan pembahasan tentang perang, penaklukan,
ekspedisi militer di wilayah-wilayah Darul-Harb (negara yang memusuhi Islam).
Banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an yang berbicara tentang jihad (perang). Namun
demikian, dalam konteks jihad sesuai dengan pengertian syar’i ada dua jenis
penjelasan, yaitu eksplisit (gamblang) dan implisit (tersirat). Yang eksplisit antara
lain adalah firman Allah SWT :
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Baqarah: 190)
Jihad dalam bentuk perang di laksanakan jika terjadi fitnah yang
menyebabkan eksistensi ummat ( antara lain berupa serangan-serang dari luar).
Pada dasar kata arti jihad adalah” berjuang” atau ‘ber-usaha dengan keras”,
namun bukan harus berarti “perang” dalam makna “fisik”. Jika sekarang jihad
lebih sering diartikan sebagai “pejuang untuk agama”, sebab akan mudah
dimanfaatkan dan rentan terhadap fitnah.
Jika mengartikan jihad sebagai “pejuang membela agama”, maka lebih
tepat bahwa jihad adalah : “pejuang menegakkan syariat islam”. Sehingga
berjihad haruslah dilakukan setiap saat, 24 jam sehari, sepanjang tahun, seumur
hidup. Jihad bisa berarti berjuang “ Menyampaikan atau menjelaskan kepada
orang lain mengenai kebenaran Jihad bisa berarti berjuang "Menyampaikan atau
menjelaskan kepada orang lain mengenai kebenaran Ilahi".
B. Tujuan Jihad
Yang menjadi latar belakang perlunya berjihad didasarkan Al-Qur’an,
antara lain Surat At-Taubah: 13-15 dan An-Nisa: 75-76
Mempertahankan diri, kehormatanm dan harta dari tindakan sewenang-
wenang musuh.
Memberantas kedzaliman yang ditujuakan pada umat islam.
Membantu orang-orang yang lemah (kaum dhu’afa).
Mewujudkan keadilan dan kebenaran.
Dan berikut beberapa pendapat ulama’ mengenai tujuan-tujuan jihad:
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Menyatakan:”maksud tujuan jihad adalah
meninggikan kalimat Allah dan menjadikan agama seluruhnya hanya
untuk Allah SWT”.
Syaikhul Abdur Rohman bin Nashir Al Sa’di menyatakan:” Jihad ada dua
jenis pertama dengan tujuan untuk kebaikan dan perbaikan kaum
mukminin dalam aqidah, ahlaq, adab (perilaku), dan seluruh perkara
dunia akhirat serta pendidikan mereka baik ilmiah dan amaliah. Jenis ini
adalah induk jihad dan tonggaknya serta menjadi dasar bagi jihad.
Yang kedua yaitu jihad dengan maksud menolak orang yang menyerang
islam dan kaum muslimin dari kalangan orang kafir, munafiqin, mulhid,
dan seluruh musuh-musuh agama dan menantang mereka”.
Syaikhul Abdul Aziz bin Baaz menyatakan:” jihad terbagi menjadi dua
yaitu jihad AT Tholab (menyerang) dan jihad Ad Daf’u (bertahan).
Maksud tujuan keduanya adalah menyampaikan agama Allah dan
mengajak Orang Mengikutinya, mengeluarkan manusia dari kegelapan
kepada cahaya islam dan meninggikan agama Allah di muka bumi serta
menjadikan agama ini hanya untuk Allah semata.
C. Pengertian Terorisme
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan
membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Aksi
terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan, seperti waktu pelaksanaannya
yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan
warga sipil. Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk
kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang
dikenal, atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi
terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang
dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi. Akibat makna-
makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme", para
teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan,
pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran
dimata terrorisme : "Makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari
tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam
perang". Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan
agama.
Terorisme tidak bisa dikategorikan sebagai Jihad, Jihad dalam bentuk
perang harus jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan,
seperti halnya perang yang dilakukan Nabi Muhammad yang mewakili Madinah
melawan Makkah dan sekutu-sekutunya. Alasan perang tersebut terutama dipicu
oleh kezaliman kaum Quraisy yang melanggar hak hidup kaum Muslimin yang
berada di Makkah (termasuk perampasan harta kekayaan kaum Muslimin serta
pengusiran).
Perang yang mengatasnamakan penegakan Islam namun tidak mengikuti
Sunnah Rasul tidak bisa disebut Jihad. Sunnah Rasul untuk penegakkan Islam
bermula dari dakwah tanpa kekerasan, hijrah ke wilayah yang aman dan
menerima dakwah Rasul, kemudian mengaktualisasikan suatu masyarakat Islami
(Ummah) yang bertujuan menegakkan Kekuasaan Allah di muka bumi.
D. Bentuk Terorisme Yang terjadi Saat Ini
Banyak sekali bentuk terorisme yang terjadi pada masa sekarang ini dari
bom bunuh diri, penyerangan tempat-tempat umum seperti yang pernah terjadi
di Kenya oleh kelompok teroris Al-Shabab, penculikan secara masif di Nigeria
yang dilakukan olaeh boko haram, dan aksi militer sebuah pergerakan seperti ISIS
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
BNPT : Arti jihad bagus, teroris itu haram
JAKARTA - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris, meminta masyarakat untuk tidak
mengaitkan arti terorisme dengan jihad dan radikalisme. "Reedukasi
dilaksanakan, yakni membingkai ulang soal jihad. Sebenarnya arti jihad itu bagus,
tetapi teroris itu haram," kata Irfan saat acara Polemik Sindo Radio, Cikini,
Jakarta Pusat (8/9/2012). Jihad sendiri, katanya, memiliki banyak arti seperti
berjihad dengan menggunakan pemikiran. "Jadi tidak semua jihad itu berarti
pengerusakan," ujarnya.
Dirinya kembali menegaskan perlu diadakan pendidikan yang mendasar
terkait apa arti dari jihad dan radikalisme, serta apa arti terorisme sehingga
masyarakat tidak lagi mengaitkan istilah tersebut sebagai salah satu bentuk
terorisme. "Aksi terorisme yang selama ini terjadi janganlah dikait-kaitkan
dengan jihad dan radikalisme. Arti Jihad dan radikal itu berbeda, radikal itu tidak
selamanya negatif. Dalam Islam, kita harus radikal dalam menjalankan lima
rukunnya," tegasnya.
E. Islam sebagai agama yang mengusung perdamaian
“ dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam.” ( Q.S. Al-Anbiyaa:107).
Ayat di atas menunjukan bahwa Islam merupakan agama yang paripurna,
dan merupakan ajaran yang menganjurkan pemeluknya melakukan perdamaian
dan kerukunan. Islam tidak pernah mengizinkan seseorang untuk memerangi
siapa pun yang tidak bersalah. Bahkan dalam konsep Islam, eksistensi sebuah
agama / aliran kepercayaan harus dihormati meski bukan untuk dibenarkan.
Tetapi tanpa harus mengobral aqidah dengan mengatakan bahwa semua
agama itu sama atau semua agama itu benar. Sejarah telah membuktikan kepada
kita bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang mampu menghimpun semua
pemeluk agama dalam sebuah masyarakat yang rukun, toleran dan hidup
berdampingan dengan damai. Semua itu selama para pemeluk agama itu tidak
melancarkan serangan dan permusuhan dengan umat Islam.
Namun dalam kondisi dimana umat Islam diperangi, maka Islam pun
mengenal peperangan melawan kebatilan dengan melakukan kontak senjata.
Dengan catatan bahwa peperangan dalam Islam adalah satu-satunya jenis
peperangan yang paling beradab yang ada di muka bumi. Kalau pun harus terjadi
kontak senjata melawan orang kafir, maka harus jelas dulu perjanjian dan syarat-
syarat yang diajukan. Selain itu jauh sebelum perang diizinkan, harus ada dakwah
kepada mereka terlebih dahulu, baik dengan lisan mapun tulisan. Sehingga tidak
terjadi perang sebelum mereka tahu persis apa itu Islam dan tahu bahwa agama
mereka itu salah. Kalau pun mereka mengangkat senjata, mereka lakukan bukan
karena tidak tahu apa itu Islam, tapi karena gengsi dan takabbur saja, sementara
dalam hati mereka tidak bisa menolak kebenaran Islam.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari semua keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Jihad adalah perjuangan yang sungguh-sungguh menurut syari’at Islam.
Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia menegakkan
agama Allah atau menjaga agama tetap tegak, dengan cara-cara yang
sesuai dengan Al-Qur’an serta garis perjuangan para Rasul
2. Sedangkan terorisme adalah serangan terkoordinasi yang bertujuan
membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.
Terorisme tidak bisa dikategorikan sebagai jihad, jihad dalam bentuk
perang harus jelas pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan,
alasan perang tersebut terutama dipicu oleh kedzaliman kaum kafir yang
melanggar hak hidup kaum muslimin.
3. Islam selalu mengajak orang kepada perdamaian dan kerukunan. Islam
tidak pernah sama sekali mengizinkan seseorang untuk memerangi
siapapun yang tidak bersalah. Namun dalam kondisi dimana umat islam
diperangi, maka islampun mengenal peperangan melawan kebatilan
dengan melakukan kontak senjata, dengan syarat harus ada dakwah
kepada mereka terlebih dahulu, baik dengan lisan maupun tulisan.
Menurut kami tidak dibenarkan jika seseorang atau kelompok melakukan
aksi teror dengan dalih jihad.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf Qadhrawi Fiqih Jihad
http://zainurie.wordpress.com/2007/06/18/jihad-dan-terorisme/
http://id.wikipedia.org/wiki/Islam
http://news.okezone.com/read/2012/09/08/337/687030/bnpt-arti-jihad-bagus-teroris-
itu-haram