10
 BAB I PENDAHULUAN A. Lat ar Bel akang Belakangan ini banyak orang-orang yang hamil di usia muda, namun tidak sedikit yang juga hamil di usia tua Hal ini da!at di sebabk an ol eh kurangnya !engetahuan tentang mel ahi rk an atau di! aks a ole h kead aan P adahal jik a hamil !ada usia yang te!at, kualitas kelahiran juga akan memuaskan "e#uali jika saat mengandung sang ibu kurang mem!erhatikan sang jabang bayi " eti ka bay i dil ahi rk an kit a da! at langsu ng mel ak uk an !en ilai an kead aan umum bay i set elah dil ahi rk an Dengan #ar a mel ak uk an !en ilaian AP$A% yai tu A# ti&i ty 'Akti( tas ), Pulse 'Nadi), $rima#e '*imik), A!!earan#e '+am!ilan kasat mata) dan %es!i rati on 'P erna!asan) ehi ngga ki ta bi sa mengetahui a!akah bayi tersebut normal atau tidak B. Rumusan Masa lah A!aka h yang dimaks ud den gan + es AP$A %. / Bagaima na #a ra mela kuk an + es AP $A%. C. T ujuan *enget ahui !enger tian dari + es AP$A%. / *eneta hui # ara me laku kan + es AP $A%

Makalah Apgar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

apgar

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangBelakangan ini banyak orang-orang yang hamil di usia muda, namun tidak sedikit yang juga hamil di usia tua. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang melahirkan atau dipaksa oleh keadaan. Padahal jika hamil pada usia yang tepat, kualitas kelahiran juga akan memuaskan. Kecuali jika saat mengandung sang ibu kurang memperhatikan sang jabang bayi.Ketika bayi dilahirkan kita dapat langsung melakukan penilaian keadaan umum bayi setelah dilahirkan. Dengan cara melakukan penilaian APGAR yaitu Activity (Aktifitas), Pulse (Nadi), Grimace (Mimik), Appearance (Tampilan kasat mata) dan Respiration (Pernapasan). Sehingga kita bisa mengetahui apakah bayi tersebut normal atau tidak.B. Rumusan Masalah1. Apakah yang dimaksud dengan Tes APGAR?2. Bagaimana cara melakukan Tes APGAR?C. Tujuan1. Mengetahui pengertian dari Tes APGAR?2. Menetahui cara melakukan Tes APGAR

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi APGARApgar skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran (Prawirohardjo : 2002). Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah frekuensi jantung (Heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour) dan reaksi terhadap rangsang (respon to stimuli) yaitu dengan memasukkam kateter ke lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan (Prawirohardjo : 2002). Setiap penilaian diberi angka 0,1,2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi normal (vigorous baby = nilai apgar 7-10), asfiksia ringan (nilai apgar 4-6), asfiksia berat (nilai apgar 0-3) (Prawirohardjo : 2002).

B. Tujuan Mengevaluasi Nilai ApgarPenilaian ini dibuat untuk menolong tenaga kesehatan dalam mengkaji kondisi secara umum bayi baru lahir dan memutuskan untuk melakukan tindakan darurat atau tidak. Penilaian ini bukan ditujukan sebagai preidiksi terhadap kesehatan bayi atau perilaku bayi, atau bahkan status intelegensia/kepandaian. Beberapa bayi dapat mencapai angka 10, dan tidak jarang, bayi yang sehat memiliki skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama pada menit pertama saat baru lahir.Perlu diingat bahwa skor Apgar agak rendah (terutama pada menit pertama) adalah normal pada beberapa bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir dari ibu hamil dengan risiko tinggi, lahir melalui proses operasi cesar, atau ibu yang memiliki komplikasi selama kehamilan maupun proses persalinan. Skor Apgar yang rendah juga bisa terjadi pada bayi prematur, dimana kemampuan untuk menggerakkan otot/alat gerak lebih rendah daripada bayi cukup bulan. Bayi prematur dalam kasus apapun akan memerluan pemantauan ekstra dan bantuan pernapasan, dikarenakan paru-paru belum sempurna.Tes APGAR ini hanya menilai apa yang bisa dilihat dan dirasakan oleh penolong persalinan, sehingga tidak memiliki risiko pada bayi baru. Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab nilai APGAR yang rendah pada bayi baru lahir, di antaranya adalah :1) Persalinan yang terlalu cepat. Hipoksia (kekurangan oksigen) dapat terjadi pada persalinan yang terlalu cepat oleh karena kontraksi yang terlalu kuat atau trauma pada kepala bayi.2) Terjerat tali pusat. Umum dikenal dengan nuchal cord, di mana tali pusat (plasenta/ari-ari) melilit pada leher janin (baik sekali waktu atau beberapa kali) dan mengganggu aliran darah, maka hipoksia bisa terjadi karena lilitan ini.3) Prolaps tali pusat. Kondisi yang terjadi ketika tali pusat mendahului fetus keluar dari rahim. Kondisi ini adalah kedarutan obstetri yang membahayakan kehidupan janin. Namun prolaps tali pusat adalah kasus yang jarang. Ketika fetus juga akan ikut lahir, sering kali menekan tali pusat dan menimbulkan hipoksia.4) Plasenta previa(placenta preavia). Merupakan kondisi kelainan obstretri di mana tali pusat terhubung pada dinding rahim yang letaknya dekat atau menutup leher rahim. Hal ini meningkatkan risiko perdarahanantepartum(vaginal), yang berujung juga pada hipoksia bagi janin.5) Aspirasi mekonium. Jika mekonium di ada dalam paru-paru fetus, maka bisa terjadi permasalahan pernapasan. Hal ini dikenal juga sebagai Sindrom Aspirasi Mekonium.6) Beberapa sebab lain bisa berupa obat-obatan yang dikonsumsi ibu sebelum persalinan, dan bayipreterm(prematur).

C. Mengevaluasi Penilaian APGARSkor Apgar dinilai pada menit pertama , menit kelima , dan menit kesepuluh setelah bayi lahir , untuk mengetahui perkembangan keadaan bayi tersebut . Namun dalam situasi tertentu , Skor Apgar juga dinilai pada menit ke 10 , 15 , dan 20 , hingga total skor 10 . (Sujiyatini , 2011).1. Appearance (warna kulit) :Menilai kulit bayi . Nilai 2 jika warna kulit seluruh tubuh bayi kemerahan , nilai 1 jika kulit bayi pucat pada bagian ekstremitas , dan nilai 0 jika kulit bayi pucat pada seluruh badan (Biru atau putih semua) .2. Pulse (denyut jantung):Untuk mengetahui denyut jantung bayi , dapat dilakukan dengan meraba bagian atas dada bayi di bagian apeks dengan dua jari atau dengan meletakkan stetoskop pada dada bayi.Denyut jantung dihitung dalam satu menit , caranya dihitung 15 detik , lalu hasilnya dikalikan 4 , sehingga didapat hasil total dalam 60 detik . Jantung yang sehat akan berdenyut di atas 100 kali per menit dan diberi nilai 2 . Nilai 1 diberikan pada bayi yang frekuensi denyut jantungnya di bawah 100 kali per menit . Sementara bila denyut jantung tak terdeteksi sama sekali maka nilainya 0 .3. Grimace (respon reflek):Ketika selang suction dimasukkan ke dalam lubang hidung bayi untuk membersihkan jalan nafasnya , akan terlihat bagaimana reaksi bayi . Jika ia menarik , batuk , ataupun bersin saat di stimulasi , itu pertanda responnya terhadap rangsangan bagus dan mendapat nilai 2 . Tapi jika bayi hanya meringis ketika di stimulasi , itu berarti hanya mendapat nilai 1 . Dan jika bayi tidak ada respon terhadap stimulasi maka diberi nilai 0 .4. Activity (tonus otot):Hal ini dinilai dari gerakan bayi . Bila bayi menggerakkan kedua tangan dan kakinya secara aktif dan spontan begitu lahir , artinya tonus ototnya bagus dan diberi nilai 2 . Tapi jika bayi dirangsang ekstermitasnya ditekuk , nilainya hanya 1 . Bayi yang lahir dalam keadaan lunglai atau terkulai dinilai 0 .5. Respiration (pernapasan):Kemampuan bayi bernafas dinilai dengan mendengarkan tangis bayi . Jika ia langsung menangis dengan kuat begitu lahir , itu tandanya paru-paru bayi telah matang dan mampu beradaptasi dengan baik . Berarti nilainya 2 . Sedangkan bayi yang hanya merintih rintih , nilainya 1 . Nilai 0 diberikan pada bayi yang terlahir tanpa tangis (diam) .Nilai 0Nilai 1Nilai 2Akronim

Warna kulit

seluruhnya biruwarna kulit tubuh normal merah muda,tetapi tangan dan kaki kebiruan (akrosianosis)warna kulit tubuh, tangan, dan kakinormal merah muda, tidak adasianosisAppearance

Denyut jantungtidak ada100 kali/menitPulse

Responsreflekstidak ada respons terhadap stimulasimeringis/menangis lemah ketika distimulasimeringis/bersin/batuk saat stimulasi saluran napasGrimace

Tonus ototlemah/tidak adasedikit gerakanbergerak aktifActivity

Pernapasantidak adalemah atau tidak teraturmenangis kuat, pernapasan baik dan teraturRespiration

D. Interpretasi Nilai APGARTes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan dapat diulangi jika skor masih rendah.JumlahskorInterpretasiCatatan

7-10Bayi normal

4-6Agak rendahMemerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.

0-3SangatrendahMemerlukan tindakan medis yang lebih intensif

E. PenangananBayiBaaru Lahir Berdasasrkan NILSI APGARNilai APGAR 5 Menit PertamaPenaganan

0-31. Kolaborasi dalam pemberian suction .2. Kolaborasi dalam pemberian O2 .3. Berikan kehangatan pada bayi.4. Observasi denyut jantung , warna kulit , respirasi.5. Berikan injeksi vit K, bila ada indikasi perdarahan.

4-61. Kolaborasi dalam pemberian suction .2. Kolaborasi dalam pemberian O2 .3. Observasi respirasi bayi .4. Beri kehangatan pada bayi .

7-101. Berikan kehangatan pada bayi .2. Observasi denyut jantung , warna kulit , serta respirasi pada menit selanjutnya sampai nilai Apgar menjadi 10 .

Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjuttetapi belum tentu mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya jika terdapat peningkatan skor pada tes menit kelima. Jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes berikutnya (10, 15, atau 30 menit), maka ada risiko bahwa anak tersebut dapat mengalami kerusakansyarafjangka panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akankerusakan otak. Namun demikian, tujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera; dantidakdidisain untuk memberikan prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANTujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera; dantidakdidisain untuk memberikan prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.Diasarkan pada observasi denyut jantung, usaha bernapas, tonus otot, refleks iritabilitas, dan warna yang diobservasi pada menit 1 dan 5 setelah kelahiran dan diulang setelah kondisi bayi stabil.Masing-masing diberi nilai 0, 1 atau 2. TotalSkor bernilai antara 1 sampai dengan 10, dengan nilai 10 memberikan gambaran bayi yang paling sehat.B. SARANMahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami bagaimana penggunaan evaluasi Apgar pada bayi baru lahir untuk menilai apakah bayi mengalami asfiksia atau tidak yang ini merupakan salah satu masalah yang harus dikuasai karena berkaitan dengan profesinya nanti. Setelah memahaminya tentu akan lebih mudah dalam menerapkannya dalam kehidupan secara nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Maternal dan Neonatal. Jakarta: JPNKR-POGIPrawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.Sulistyawati,A. 2010.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.Jakarta : Salemba MedikaSumarah, SSiT, dkk. 2009.Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta: FitramayaSujiyatini.dkk.2011.Asuhan Kebidanan II ( Persalinan ).Yogyakarta:Rohima Press.