39
JENIS - JENIS KARANGAN OLEH : AKBAR HIDAYAT ZAMIRA ULFA MARLIZON JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2011 1

Makalah Bahasa Indonesia tentang jenis-jenis karangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester 1 Jurusan Ilmu Pemerintahan , Fisip UR

Citation preview

Page 1: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

JENIS - JENIS KARANGAN

OLEH :

AKBAR HIDAYAT

ZAMIRA ULFA

MARLIZON

JURUSAN ILMU PEMERINTAHANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAUPEKANBARU

2011

1

Page 2: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

BAB I

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya semata kami dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Bahasa

Indonesia. Sebagai wujud dari pengabdian kami kepada Allah SWT sekaligus

bentuk realisasi dari tanggung jawab dan kewajiban kami selama mengikuti mata

kuliah ini.

Makalah ini berisi materi tentang “jenis-jenis karangan”. Pembahasan

yang memaparkan tentang jenis-jenis karangan itu sendiri. Sehingga makalah

dapat digunakan untuk penyajian diskusi dan untuk keperluan lainnya.

Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa/i sebagai

materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang

telah ada, serta sebagai bahan untuk penentuan nilai tugas oleh dosen

pembimbing. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Allah

SWT, kepada kedua orang tua, teman-teman, dan semua pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyusunan makalah ini.

Pekanbaru, 4 Oktober 2011

Penyusun

2

Page 3: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------- 1

1.1. Latar Belakang-------------------------------------------------------------------- 1

1.2. Permasalahan--------------------------------------------------------------------- 1

1.3. Tujuan Penulisan----------------------------------------------------------------- 2

1.4. Manfaat penulisan---------------------------------------------------------------- 2

BAB II PEMBAHASAN ----------------------------------------------------------- 3

2.1 Penggolongan Karangan Menurut Bobot Isinnya----------------------------- 3

2.1.1 Karangan Ilmiah---------------------------------------------------------------- 3

2.1.2 Karangan Ilmiah Populer------------------------------------------------------ 3

2.1.3 Karangan Nonilmiah.--------------------------------------------------------- 4

2.2 Penggolongan Karangan Menurut Cara Penyajian dan tujuan

penyampaian.--------------------------------------------------------------------

4

2.2.1 Narasi ---------------------------------------------------------------------- 4

2.2.2 Deskripsi ---------------------------------------------------------------------- 9

2.2.3 Eksposisi ---------------------------------------------------------------------- 11

2.2.4 Argumentasi---------------------------------------------------------------------

14

2.2.5 Persuasi ---------------------------------------------------------------------- 17

2.3 Analisis Singkat dan Implikasi ( Ilmu Pemerintahan) ----------------------- 19

BAB III SIMPULAN------------------------------------------------------------- 21

3.1 Simpulan ---------------------------------------------------------------------- 21

3

Page 4: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

3.2 Saran ---------------------------------------------------------------------- 21

DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------- 22

4

Page 5: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 ------------------------------------------------------------------------ 7

Tabel 2.2 ------------------------------------------------------------------------ 14

5

Page 6: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian mengarang yang dikemukakan oleh Charlina dan Sinaga

(2011:125) sebagai berikut : Mengarang berarti menyusun atau merangkai.

Kegiatan mengarang tidak hanya tertulis tetapi juga bisa berlangsung secara

lisan . Seseorang yang berbicara, misalnya dalam sebuah diskusi atau pidato

secara serta merta (impromptu), otaknya terlebih dahulu harus mengarang

sebelum mulutnya berbicara. Pada saat berbicara , pembicara berusaha keras

mengorganisasikan isi pembicaraannya agar teratur atau fokus. Sambil memikir-

mikirkan susunan kata, pilihan kata, struktur kalimat, bahkan cara penyajiannya.

Apa yang didengar atau yang ditangkap orang dari penyajian lisan itu, itulah

karangan lisan tidak dilanjutkan . Mengarang lisan hanya membantu pemahaman

arti kata mengarang.

Mengarang tidak perlu ditulis, mengarang menggunakan bahasa sebagai

mediumnya secara lisan. Namun Karena tujuan dalam ini mengenai karangan

tertulis, maka dijelaskan tentang karangan tertulis. Berarti mengarang adalah

pekerjaan merangkai kata, kalimat dan alinia untuk menjabarkan dan mengulas

topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan. Dapat juga

dikatakan bahwa mengarang adalah “Keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang

untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis

kepada pembaca untuk dipahami”.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis

merumuskan permasalahan pokok dalam makalah ini adalah: “Apa saja jenis-jenis

karangan yang dipelajari dalam Bahasa Indonesia?”

6

Page 7: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mendeskripsikan tentang jenis-

jenis karangan . Selain itu juga untuk melaksanakan tugas mata kuliah Bahasa

Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diambil dari penyajian makalah ini yaitu agar

pembaca dan penulis bisa lebih mengetahui tentang jenis-jenis karangan.

7

Page 8: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penggolongan Karangan Menurut Bobot Isinya

2.1.1 Karangan Ilmiah

Pengertian karangan ilmiah yang dikemukakan oleh Charlina dan Sinaga

(2011:126) sebagai berikut : Karangan ilmiah adalah tulisan yang berisi

argumentasi penalaran keilmuwan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis

yang formal dengan sistematis-metodis, dan sintesis analitis. Karangan ilmiah

ialah semua bentuk karangan berupa buku, artikel dalam buku atau jurnal,

disertasi, skripsi, dan laporan yang disajikan secara sistematis, cermat tidak

emotif, tidak persuasive , kata-katanya mudah diidentifikasi, tulus tidak mengejar

kepentingan pribadi dan semata - mata memberi informasi.

Karangan ilmiah memiliki tiga ciri yang dikemukakan oleh Charlina dan

Sinaga (2011:126) sebagai berikut. Pertama, karangan ilmiah merupakan

pembahasan suatu hasil penelitian. Kedua, tulisan ilmiah bersifat metodis dan

sitematis. Ketiga tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah. Penulis ilmiah harus

menggunakan bahasa yang baik dan benar. Bahasa dalam karangan itu disebut

ilmiah apabila lafal, kosa kata, peristilahan, tata kalimat dan ejaan mengikuti

bahasa yang telah dibakukan (distandardisasi). Jenis-jenis karangan ilmiah

menurut Hasnah Faizah (2009:98) itu dapat dibedakan berdasarkan materi, cara

yang dipakai , susunan, tujuan, serta panjang pendeknya laporan, maka karangan

ilmiah dapat berupa makalah, paper (working paper), laporan penelitian lapangan,

buku pelajaran, modul,diktat, Skripsi, tesis, serta disertasi.

2.1.2 Karangan Ilmiah Populer

Pengertian karangan ilmiah populer yang dikemukakan oleh Charlina dan

Sinaga (2011:126) sebagai berikut : Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan

bahasa yang khusus untuk bidang ilmu tertentu, sedangkan dalam karangan ilmiah

populer bahasa yang terlalu teknis tersebut terkadang dihindari. Sebagai gantinya

8

Page 9: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

digunakan istilah umum, selain itu sistematika penulisan dalam karya ilmiah

populer tidak terikat pada konvesi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan

sistematis. Penulisan lebih condong agak longgar tetapi tetap sistematis.

2.1.3 karangan Nonilmiah

Pengertian karangan nonilmiah yang dikemukakan oleh Charlina dan

Sinaga (2011:126) sebagai berikut : Karangan nonilmiah adalah karangan yang

tidak terikat pada aturan baku, berbeda dengan tulisan ilmiah, sumber tulisan

ilmiah, dapat sesuatu yang abstrak dan subjektif, seperti ilusi, imajinasi, atau

emosi. Unsur subjektif tersebut yang membuat kebenaran tulisan nonilmiah sangat

subjektif atau hanya berlaku untuk orang tertentu saja (tidak umum). Sedangkan

menurut Hermandra (2008:118) karangan non ilmiah yaitu karangan yang tidak

terikat pada aturan baku.Yang tergolong kedalam karangan non ilmiah antara lain

anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi dan naskah drama.

2.2. Penggolongan Karangan Menurut Cara Penyajian dan Tujuan

Penyampaiannya

2.2.1 Narasi

Pengertian narasi menurut Lembaga Bimbingan Belajar Quantum Inovatif

didalam buku panduan siap SMPTN (2009:187) sebagai berikut: Karangan narasi

adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan

agar pembaca seolah olah mengalami kejadian yang diceritakan itu. Adapun

Pengertian narasi yang dikemukakan oleh Charlina dan Sinaga (2011:127)

sebagai berikut : Karangan narasi berasal dari (narration= Bercerita ) adalah suatu

bentuk tulisan yang berusaha menciptakan , mengisahkan, merangkaikan tindak –

tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang

berlangsung dalam satu kesatuan waktu. Pengertian lainnya narasi oleh

http://iaibcommunity .wordpress . com /2008/04/23/jenis-jenis-karangan/sebagai

berikut: Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat

9

Page 10: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula

tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan

konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu,

ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan

berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang

berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang

berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam. Pola narasi secara

sederhana: awal – tengah – akhir. Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu

memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat

mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu

konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan

mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang

mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang

menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha

menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya

sendiri.

Ciri narasi yang dikemukakan didalam buku Detik-Detik Ujian Nasional

Bahasa Indonesia (2007:7) sebagai berikut: pelaku , alur, latar dan jalan cerita

runtut. Narasi dapat dibagi dua yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

Contoh karangan narasi yang dikemukakan didalam buku Panduan EYD dan Tata

Bahasa Indonesia :

Mulyadi hanya bisa termenung melihat Tata meninggalkannya. Ia bisa saja berteriak memanggilnya, tapi lidahnya membeku, ia bisa saja berlari mengejarnya, tapi kakinya membatu. Harga dirinya sebagai lelaki tak mengizinkannya untuk memohon agar Tata sudi kembali kepadanya.

Contoh lain narasi yang dikemukakan oleh Hermandra (125:2008) yaitu :

Saya cepat merasakan ada kesalahan. Seorang petugas saya tanyai, ternyata saya harus kembali kepintu bersinar X yang telah saya lewati tadi. Akan tetapi , untuk mencari terminal saya harus naik bus yang sudah menunggu dibawah terminal. Kalau saya jalan kaki, saya butuh waktu satu jam. Saya agak panik juga. Pesawat ke Singapura take off 15.15 WIB sedangkan sekarang jam menunjukkan pukul 14.30 Wib , saya pun masih diterminal. Saya langsung lari menurut petunjuk petugas untuk mengejar bus yang ada dibawah terminal . Saya

10

Page 11: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

langsung lari menurut petunjuk petugas untuk mengejar bus yang sudah ada dibawah terminal. Saya kembali beradu pandang dengannya dipintu masuk. Tatapannya jelas menyiratkan sapaan khusus, mungkin dia bertanya tanya. Saya memperhatikan tahi lalatnya. Ada sebersit uban dirambutnya yang berombak. Lalu kami sama-sama menahan senyum waktu ia berdiri disebelah penjaga pintu. Pastilah dia pimpinan atau barangkali pemilik rombongan ketoprak ini.

Narasi dapat dibagi dua yang dikemukakan oleh Charlina dan Sinaga

(2011:126) yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

A. Narasi Ekspositoris

Karangan narasi ekspositoris bertujuan untuk memberi informasi kepada

pembaca agar pengetahuannya bertambah luas, selain itu juga untuk mengunggah

amanah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran

utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah

membaca kisah tersebut. Sebagai sebuah bentuk narasi, narasi ekspositoris

mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan kepada para

pembaca atau pendengar. Runtun kejadian atau peristiwa yang disajikan itu

dimaksudkan untuk menyampaikan informasi untuk memperluas pengetahuan

atau pengertian pembaca, tidak peduli apakah disampaikan secara tertulis atau

secara lisan.

Narasi ekspositoris dapat bersifat khas atau khusus dan dapat pula bersifat

generalisasi. Narasi ekspositoris yang bersifat generalisasi adalah narasi yang

menyampaikan suatu proses yang umum,yang dapat dilakukan siapa saja dan

dapat pula dilakukan siapa saja dan dapat pula dilakukan secara berulang-ulang.

Dengan melaksanakan tipe kejadian itu secara berulang-ulang, maka seseorang

dapat memperoleh kemahiran yang tinggi mengenai hal itu. Misalnya suatu

wacana naratif yang menceritakan bagai mana seorang menyiapkan nasi goreng,

bagaimana membuat roti, bagaimana membangun sebuah kapal dengan

mempergunakan bahan fero-semen dan sebagainya.

Narasi yang bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan

suatu peristiwa yang khas, yang hanya satu kali terjadi . Peristiwa yang khas

adalah peristiwa yang tidak dapat diulang kembali karena ia merupakan

11

Page 12: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

pengalaman atau kejadian pada suatu waktu tertentu saja . Narasi mengenai

pengalaman seseorang yang pertama kali masuk sebuah perguruan tinggi,

pengalaman seseorang pertama kali mengarungi samudra luas, pengalaman

seorang gadis yang pertama kali menerima curahan kasih dari seorang pria

idamannya dan sebagainya.

B. Narasi Sugestif

Pengertian karangan narasi sugestif yang dikemukakan oleh Charlina dan

Sinaga (2011:129) sebagai berikut : Narasi sugestif pertama-tama bertalian

dengan dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaian didalam suatu kejadian

atau peristiwa. Seluruh rangkaian kejadian itu berlangsung dalam satu kesatuan

waktu, atau tujuan atau sasaran utamanya bukan memperluas pengetahuan

seseorang. Tetapi berusaha memberi makna peristiwa atau kejadian itu, maka

narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi.

Narasi sugestif tidak bercerita atau memberikan komentar mengenai

sebuah cerita, tetapi ia justru mengisahkan suatu cerita atau kisah. Seluruh

kejadian yang disajikan menyiapkan pembaca kepada suatu perasaan tetentu untuk

menghadapi peristiwa yang berhadapan dimatanya. Narasi menyediakan sesuatu

kematangan mental. Kesiapan mental itulah yang melibatkan simpati atau

antipasti mereka kepada kejadian itu sendiri. Inilah yang disebut dengan makna

yang tersirat dalam sebuah rangkaian kejadian itu. Dibawah ini merupakan tabel

perbedaan antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif yang dikemukakan oleh

Tukan (2006:71) sebagai berikut:

Tabel : 2.1

Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif

Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif

Berfungsi memperluas pengetahuan

pembaca

Menyampaikan makna atau amanat

yang tersirat terhadap pembaca.

Menyampaikan informasi mengenai

sebuah peristiwa

Menimbulkan daya imajinasi

Berdasarkan pada penalaran untuk Penalaran hanya sebagai alat untuk

12

Page 13: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

mencapai kesepakatan rasional menyampaikan makna.

Bahasanya cendrung bersifat

informative dengan menggunakan

kata-kata denotative

Bahasanya cendrung bersifat

figuratife dengan menggunakan kata-

kata konotatif.

C. Pengembangan Narasi

Penjelasan Pengembangan narasi tentang pengembangan narasi yang

dikemukan oleh Charlina dan Sinaga (2011:136) yaitu sebagai berikut: Mencari

alur dalam karangan narasi, kita memperhatikan prinsip-prinsip dasar narasi

sebagai tumpuan berpikir bagi terbentuknya karangan narasi. Prinsip-prinsip

tersebut antara lain: alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan pemilihan detail

peristiwa.

a. Alur

Mencari alur dalam karangan narasi memang sulit. Alur bersembunyi

dibalik jalannya cerita bukanlah alur, jalan cerita hanyalah manifestasi, bentuk

bentuk jasmaniah dari alur cerita. Alur dengan jalan cerita memang tidak

terpisahkan, tetapi harus dibedakan. Suatu konflik dalam narasi tidak bisa

dipaparkan begitu saja, harus ada dasarnya. Alur sering dikupas menjadi elemen-

elemen pengenalan, timbulnya konflik, topik memuncak, klimaks dan pemecahan

masalah.

b. Penokohan

Salah satu ciri khas narasi ialah mengisahkan tokoh cerita bergerak dalam

suatu rangkaian perbuatan.

c. Latar (Seting)

Latar adalah tempat atau waktunya tempat terjadi nya perbuatan tokoh

atau peristiwa yang dialami tokoh. Dalam karangan narasi terkadang tidak

disebutkan secara jelas tempat tokoh berbuat atau mengalami peristiwa tertentu.

13

Page 14: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

Sering kita menjumpai cerita yang hanya mengisahkan latar secara umum.

Misalnya disebuah pulau , disebuah desa dan sebagainya.

d. Sudut Pandang

Sudut pandang dalam karangan narasi menjawab pertanyaan siapakah

yang menceritakan kisah itu. Apapun sudut pandang yang yang dipilih pengarang

akan menentukan menentukan sekali gaya dan corak cerita.

e. Pemilihan Detail Peristiwa

Salah satu ciri khas narasi adanya organisasi-organisasi detail-detail

kedalam urutan waktu yang menyarankan adanya bagian awal, tengah dan akhir.

2.2.2 Deskripsi

Hermandra (2008:124) mengungkapkan pengertian deskripsi sebagai

berikut: merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sebuah

benda sebagaimana adanya. Karangan deskripsi memerlukan pengamatan dan

penelitian. Hasil pengamatan dituangkan dalam kata-kata yang kaya akan nuansa

dan bentuk rangkaian kata membuat pembaca menerimanya seolah olah melihat,

mendengar, merasakan, menikmati sendiri objek itu. Deskripsi adalah bentuk

tujuan yang yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca

dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Dalam tulisan deskripsi

penulis tidak boleh mencampur adukkan keadaan yang sebenarnya dengan

interprestasinya sendiri. Agar karangan sesuai dengan tujuan penulisnya,

diperlukan pendekatan realistis dan pendekatan impresionistis.

Ciri-ciri karangan deskripsi dan langkah melukiskan deskripsi dibuku Star

Idola Bahasa Indonesia SMA(2006:47) sebagai berikut:

1. Melukiskan suatu objek

2. Mengambarkan sesuatu secara rinci

3. Berhubungan dengan pengalaman panca indra

4. Konkret, mudah difahami, seolah olah pendengar / pembaca seperti melihat,

mendengar atau merasakan.

14

Page 15: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

Adapun langkah langkah melukiskan deskripsi yaitu:

1. Menentukan tema

2. Merumuskan tujuan

3. Mengumpulkan bahan

4. Membuat kerangka karangan

5. Mengembangkan kerangka karangan

Contoh karangan deskripsi di Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia:

Malam itu indah sekali , bintang-bintang dilangit berkerlap kerlip memancarkan cahaya. Udara dingin menusuk kulit . Sesekali terdengar suara jangkrik mengusik sepinya malam.

Contoh lain oleh Lembaga Bimbingan Belajar Quantum Inovatif didalam

buku panduan siap SMPTN (2009:188) sebagai berikut:

Hari masih pagi-pagi dan diperkuburan dekat pacet, tidak beberapa jauh dari rumah sakit, sunyi senyap. Tempat itu sebenarnya merupakan tempat peristirahatan yang sunyi dan aman. Tak ada suatu bunyi ataupun suara yang ganjil yang mengusik ketenangan yang mulia dan kudus itu . Celah-celah kembang Flamboyan yang merah - merah , turun melandai ketanah . Cahaya matahari , laksana hujan yang jatuh ditiup angin, menyirami tanah kuning kelabu.

A. Pengembangan Deskripsi

a. Pendekatan Realistis

Penulis dituntut memotret objek sesuai dengan apa yang dilihatnya

sehingga benar-benar bisa dirasakan oleh pembaca sebagai sesuatu yang wajar.

b. Pendekatan Impresionistis

Berusaha mengambarkan sesuatu secara subjektif , setiap penulis bebas

memberikan pandangan terhadap bagian yang terlihat, dirasakan atau dinikmati

serta mampu mengeksppresikan setiap peristiwa yang dijumpai.

15

Page 16: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

2.2.3 Ekposisi

Pengertian eksposisi, teknik eksposisinya dan contoh yang dikemukakan

oleh charlina dan sinaga (2011:140-143) sebagai berikut : Eksposisi dipungut dari

bahasa Inggris exposition yang berarti “membuka” atau “memulai”. Karangan

eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk membantu, mengupas,

menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang

dikomunikasikan terutama adalah informasi. Hal atau sesuatu yang

dikomunikasikan itu mungkin berupa : (a) data faktual, misalnya tentang suatu

kondisi yang benar-benar terjadi atau bersifat historis, tentang bagaimana sesuatu,

tentang bagaimana suatu operasi diperkenalkan. Karangan eksposisi adalah

karangan yang memaparkan atau menerangkan suatu hal atau objek. Dari

karangan jenis ini diharapkan para pembaca dapat memahami hal atau objek itu

dengan sejelas-jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang dikemukakan,

karangan eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk fakta dan

lainnya. Karangan eksposisi dapat dikembangkan antara lain dengan teknik

proses, teknik sebab akibat, teknik ilustrasi, teknik perbandingan, dan teknik

klasifikasi.

1) Teknik Proses

Proses merupakan suatu tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau

menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk

menyusun sebuah proses, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

1. Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara jelas.

2. Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.

3. Penulis menjelaskan tiap urutan ke dalam detail-detail yang tegas sehingga

pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.

.

16

Page 17: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

2.Teknik Sebab –Akibat

Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dengan mempergunakan

pola sebab-akibat. Dengan mempergunakan pola sebab-akibat. Dalam hal ini,

sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian

pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik: akibat dijadikan

gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu peru

dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Persoalan sebab-akibat

sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Bila disusun untuk mencari

hubungan antara bagian-bagiannya, maka proses itu dapat disebut proses kausal.

Contoh yang diungkapkan oleh Charlina dan Sinaga (2011:141) yaitu:

Saat ini, tidak bisa dipungkiri, televisi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kebutuhan mendapat berbagai informasi dan hiburan memang sangat tergantung pada televisi, walau tak jarang ada dampak negatif yang bisa ditimbulkannya, terutama bagi anak-anak. Asyik menikmati berbagai acara sehingga malas belajar, meniru adegan berbahaya, serta mengucapkan kata-kata kasar dan kotor merupakan sebagian dampak negatif televisi terhadap anak-anak. Belum lagi masalah kesehatan organik pada anak seperti terganggunya penglihatan karena menonton televisi dengan jarak pandang yang terlalu dekat, atau berubahnya perilaku anak yang menjadi lebih agresif akibat program-program yang seharusnya tidak dipertontonkan.

3).Teknik Ilustrasi

Sebuah gagasan yang terlalu umum, memerlukan ilustrasi-ilustrasi

kongkret. Dalam karangan ekposisi, ilustrasi-ilustrasi tersebut untuk membuktikan

suatu pendapat. Ilustrasi-ilustrasi tersebut dipakai untuk sekedar menjelaskan

maksud penulis. Dalam hal ini, pengalaman-pengalaman pribadi merupakan

bahan ilustrasi yang paling efektif dalam menjelaskan gagasan-gagasan umum

tersebut.

4).Teknik Perbandingan

Pengembangan karangan ekposisi dapat juga dilakukan dengan teknik

perbandingan. Teknik perbandingan dalam ekposisi mengemukakan uraian yang

17

Page 18: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

membandingkan antara hal-hal yang kita tulis dengan sesuatu yang lain.

Perbandingan ini kita lakukan dengan menunjukkan persamaan-persamaan dengan

perbedaan-perbedaan antara keduanya. Yang dapat dibandingkan atau

dipertentangkan adalah dua hal yang tingkatnya sama dan kedua hal itu

mempunyai kesamaan dan perbedaan.

Contoh:

Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang menggunakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scarf. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin partai konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman, dan ke upacara resmi misalnya ke parlemen.

5).Teknik Klasifikasi

Dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan

hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya diperinci lagi

lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Dengan klasifikasi

suatu pokok masalah yang majemuk dipecah atau diuraikan menjadi bagian-

bagian, dan kemudian digolong-golongkan secara logis dan jelas menurut dasar

penggolongan yang berlaku sama bagi tiap bagian tersebut.

Contoh:

Dalam karangan-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan ialah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.

2.2.4 Argumentasi

Pengertian argumentasi dikemukakan oleh Charlina dan Sinaga

(2011:143) sebagai berikut : Argumentasi bermakna ‘alasan’. Argumentasi berarti

18

Page 19: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

‘pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan’. Dengan demikian, karangan

argumentasi adalah karangan yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti

yang kuat dan menyakinkan. Alsan-alasan, bukti, dan sejenisnya, digunakan

penulis untuk mempengaruhi pembaca agar mereka menyetujui pendapat, sikap,

atau keyakinan penulis. Dengan demikian, karangan argumentasi adalah karangan

yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan menyakinkan.

Alsan-alasan, bukti, dan sejenisnya, digunakan penulis untuk mempengaruhi

pembaca agar mereka menyetujui pendapat, sikap, atau keyakinan penulis.

Dalam beberapa hal, karangan argumentasi memiliki persamaan dengan

karangan ekposisi. Persaman tersebut antara lain kedua jenis karangan tersebut

sama-sama memerlukan data dan fakta yang meyakinkan. Namun demikian,

terdapat pula perbedaan yang mencolok antara keduanya. Dibawah merupakan

persamaan dan perbedaan eksposisi dan argumentasi dikemukakan oleh Charlina

dan Sinaga (2011:143) sebagai berikut :

Tabel : 2.2

persamaan dan perbedaan antara ekposisi dan argumentasi

Persamaan Perbedaan

1. Argumentasi dan eksposisi sama-

sama menjelaskan pendapat, gagasan,

dan keyakinan kita.

1.Tujuan eksposisi hanya

menjelaskan dan menerangkan

sehingga pembaca memperoleh

informasi yang sejelas-jelasnya.

Argumentasi bertujuan untuk

mempengaruhi pembaca sehingga

pembaca menyetujui bahwa

pendapat, sikap, dan keyakinan kita

benar.

2. Argumentasi dan eksposisi sama-

sama memerlukan fakta yang diperkuat

atau diperjelas dengan angka, peta,

2. Eksposisi menggunakan contoh,

grafik, dan lain-lainnya untuk

menjelaskan sesuatu yang kita

19

Page 20: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

diagram, grafik, gambar, dan lain-

lainnya.

kemukakan. Argumentasi mem

berikan contoh, grafik, dan lain-

lainnya itu untuk membuktikan

bahwa sesuatu yang kita kemukakan

itu benar.

3. Argumentasi dan eksposisi sama-

sama memerlukan analisis dan sintesis

dalam pembahasannya.

3. Penutup akhir pada eksposisi

biasanya menegaskan lagi dari

sesuatu yang telah diuraikan

sebelumnya. Penutup pada akhir

argumentasi biasanya berupa

kesimpulan atas sesuatu yang telah

diuraikan sebelumnya.

4.Argumentasi dan eksposisi sama-sama

menggali idenya dari pengalaman,

pengamatan dan penelitian, sikap dan

keyakinan.

Contoh menurut Lembaga Bimbingan Belajar Quantum Inovatif didalam

buku panduan siap SMPTN (2009:188) sebagai berikut:

Memelihara ayam itu sangat mudah . Bukti bahwa memelihara ayam itu mudah , dapat kita lihat dengan menjamurnya usaha pertenakan ayam dibeberapa daerah. Banyak orang yang berhasil dalam usaha berternak ayam. Memelihara ayam tidak banyak mengalami gangguan yang berarti. Adapun munculnya beberapa penyakit atau gangguan-gangguan kecil lainnya, anggaplah sebagai variasi untuk mendorong perkembangan usaha perternakan kearah yang lebih maju.

Pengembangan karangan argumentasi dapat dilakukan dengan teknik

induktif dan teknik deduktif yang dikemukakan oleh charlina dan sinaga beserta

contohnya (2011:144-145) sebagai berikut :

1) Teknik induktif

20

Page 21: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

Pengembangan argumentasi dengan teknik induktif adalah penyusunan

argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan terlebih dahulu bukti-bukti

yang berkaitan dengan topik. Berdasarkan bukti-bukti itu kemudian diambil

sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Bukti-bukti yang dikemukakan dapat

berupa contoh-contoh, fakta-fakta, pengalaman, laporan-laporan, data statistik,

dan sebagainya.

Contoh :

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakaian bahasa. Bahasa yang difungsikan untuk menulis karangan ilmiah disebut laras ilmiah. Bahasa yang difungsikan untuk menulis karya sastra disebut laras sastra. Laras ilmiah yang selalu memakai ragam itu tentulah tidak cocok dipakai untuk menulis karya sastra, misalnya dongeng yang memakai ragam nonformal. Contoh lain, “bahasa iklan” yang umumnya memakai ragam semiformal, bahkan banyak yang nonformal, tentu tidak pas kalau disajikakn dengan “bahasa ilmiah”. Jadi, bahasa dengan ciri tertentu yang dipakai (difungsikan) untuk keperluan tertentu itulah yang dinamakan laras bahasa.

2) Teknik Deduktif

Pengembangan argumentasi dengan teknik deduktif ini dimulai dengan

suatu kesimpulan umum yang kemudian disusul uraian mengenai hal-hal yang

khusus. Pengembangan karangan argumentasi dengan teknik deduktif juga

memerlukan bukti-bukti untuk mendukung uraian yang disajikan. Alasan-alasan

atau bukti-bukti yang memperkuat atau mendukung kesimpulan dalam

argumentasi deduktif ini disebut premis.

Contoh :

Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat penting. Dengan kata-kata kita berfikir, menyatakan perasaan, serta gagasan. Dengan kata-kata orang menjalin persahabatan, dua bangsa melakukan perjanjian perdamaian dan kerja sama. Tetapi sebaliknya, dengan kata-kata pula mungkin suatu pertengkaran bahkan peperangan dimulai.

21

Page 22: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

2.2.5 Persuasi

Pengertian persuasi yang dikemukakan oleh Charlina dan Sinaga beserta

contoh (2011:145) sebagai berikut : Istilah persuasi merupakan aliran bentuk kata

persuation dalam bahasa inggris. Dalam bahasa inggris kata to persuade berarti

”membujuk” atau “meyakinkan”. Karangan persuasi adalah karangan yang

bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang

dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu

pendapat/gagasan ataupun perasaan seseorang. Dalam karangan persuasi, fakta-

fakta yang relevan dan jelas harus diuraikan sedemikian rupa sehingga

kesimpulannya dapat diterima secara meyakinkan. Disamping itu, dalam menulis

karangan persuasi harus pula diperhatikan penggunaan diksi yang berpengaruh

kuat terhadap emosi atau perasaaan orang lain.

Contoh yang dikemukakan didalam buku Panduan EYD dan Tata Bahasa

Indonesia :

Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama . Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu penggolongan dengan biaya yang tinggi. Oleh karena itu , hindarilah penggunaan pestida secara berlebihan.

Contoh lain yang dikemukakan oleh Charlina dan Sinaga (2011:146) sebagai

berikut :

... Nokia N96 merupakan komputer multimedia canggih berkamera 5 mega pixel dari rangkaian N-Series dengan 24 gigabyte internal memory (16 GB internal + 8 GB microSD). Produksi ini merupakan Nokia N-Series dengan kapasitas penyimpanan terbesar yang belum pernah ada sebelumnya untuk download, berbagi blogging, sinkronisasi dan menonton video atau foto, mendengarkan musik dan hiburan lainnya.

“Rekam dan bagikan seketika video dan foto pribadi anda cukup dengan 1 klik untuk unload ke share on flicker”, ucapnya. Nokia N96 dioptimalkan untuk menikmati hiburan TV dan video dalam dunia 3G. “Anda bisa merekam video hingga durasi 40 jam dan diputar kembali dengan kualitas DVD. Bagikan lokasi, panduan perjalanan, foto liburan anda, lengkap dengan informasi lokasi melalui A-GPS dan Nokia Maps,” katanya.

22

Page 23: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

A. Alat Pengembangan Karangan Persuasi

Untuk dapat menyusun karangan persuasi yang efektif diperlukan

kemampuan menciptakan persuasi, yaitu kemampuan memanfaatkan alat-alat

persuasi sebagai berikut :

1) Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi. Sebagai alat, bahasa sangat luwes dalam

menjalankan fungsinya. Artinya, bahasa dapat dipakai oleh pemakainya

untuk kepentingan apa saja dalam batas-batas fungsinya sebagai alat

komunikasi.

2) Nada

Nada yang dimaksud adalah nada pembicaraan. Nada berkaitan dengan

sikap pengarang dalam menyampaikan gagasannya. Sebagai pengarang,

tentunya kita harus menentukan nada karangan persuasi kita. Kita harus bisa

membayangkan respon apa yang ada pada pembaca. Sebuah karangan akan

direspon oleh pembaca dengan rasa kasihan, maka persuasi harus

disampaikan dengan nada sedih. Bila pembaca merasa takut, maka nada

persuasi haruslah nada marah dan menakutkan.

3) Detail

Detail adalah uraian terhadap ide pokok sampai ke bagian yang sekecil-

kecilnya. Dalam karangan persuasi, detail cukup penting dalam

kedudukannya sebagai alat persuasi. Untuk memilih detail pengembangan

persuasi perlu kita pertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Penting tidaknya detail itu untuk keperluan persuasi dan pemahaman

pembaca.

b. Jumlah detail yang harus dikumpulkan untuk mendukung ide pokok.

c. Macam detail yang seharusnya diangkat untuk mendukung ide pokok.

d. Kapan setiap detail itu dihadirkan.

e. Ada tidaknya korelasi dan relevansi detail dengan ide pokok yang

sebaiknya diangkat.

23

Page 24: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

4) Organisasi

Organisasi menyangkut masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan.

Dalam persuasi, pengaturan detail menggunakan prinsip mengubah

keyakinan dan pandangan. Artinya, detail-detail itu bagaimana pun

pengaturannya harus kita usahakan mampu mengarahkan keyakinan dan

pandangan pembaca. Penataan detail-detail ini ada beberapa cara, antara lain,

cara induktif, cara deduktif, cara kronologi, dan cara penonjolan.

5) Kewenangan

Kewenangan (autority) dapat kita sebut sebagai alat persuasi. Kewenangan

dalam persuasi tidak selalu berkaitan dengan kewenangan hukum.

Kewenangan menyangkut “penerimaan atau kesadaran” pembaca terhadap

pengarang. Seorang pengarang diyakini pembacanya sebagai orang yang

berwenang apabila dia : (a) mempunyai dasar hukum menduduki jabatan-

jabatan tertentu, (b) berkecimpung dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan

tertentu, dan (c) mampu menunjukkan pola pikir yang bermutu.

2.3 Analisis Singkat dan Implikasi (Ilmu Pemerintahan)

Bagaimanapun juga hal yang berkaitan dengan penulisan karangan itu

sangat dibutuhkan didalam Ilmu Pemerintahan. Hal-hal yang berkaitan tentang

aspek pemerintahan itu melalui sebuah karya yang dituangkan melalui tulisan

setelah adanya komunikasi, biasanya dalam ilmu pemerintahan yang diutamakan

adalah komunikasinya, tapi selain itu juga tidak terlepas dalam adanya tulisan

karena dengan adanya tulisan yaitu baik yang berbentuk narasi, deskripsi, skripsi

dan lain-lain, itu semua memerlukan suatu karya yang bagus dan optimal agar

karya tersebut diterima dan agar tujuannya dapat terlaksana. Komunikasi lewat

lisan dan tertulis harus selaras dan berjalan lurus agar dalam kegiatan ilmu peme

rintahan itu berjalan afektif dan baik. Pastinya dalam membuat kebijakan dalam

pemerintahan itu memerlukan suatu tindakan tertulis maupun lisan. Untuk itu

menulis karangan itu dibutuhkan dalam implementasi pemerintahan.

24

Page 25: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat dan alinia untuk

menjabarkan dan mengulas topik dan tema terentu guna memperoleh hasil akhir

sebuah karangan. Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi

dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasaan . Karangan pada prinsipnya

lebih tinggi daripada alinia.

Seorang pengarang dapat menyampaikan suatu pokok persoalan melalui

banyak cara sesuai dengan tujuannya. ia dapat menyampaikan dengan cara:

a. Deskripsi suatu objek secara rinci sesuai dengan tujuannya.

b. Narasi yaitu Menceritakan suatu peristwa didalam dimensi ruang dan waktu

secara kronologis.

c. Argumentasi yaitu Mengemukakan pendapatanya diikuti gagasan yang

bersifat mempengaruhi agar orang melakukan kehendaknya.

d. Mengemukakan pendapatnya diikuti dengan argument atau alasan sehingga

pembaca meyakini kebenaran pendapatnya tersebut.

e. Memaparkan suatu hal tanpa mempengaruhi pembaca, tetapi memberikan

keterangan atau penjelasan tentang sesuatu tersebut sehingga pembaca

mendapatkan tambahan pengetahuan.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan digunakan

sebaik-baiknya. jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah. Tim penulis

mohon maaf dan jika ada kritik dan saran kami terima agar memperbaiki

makalah-makalah berikutnya.

25

Page 26: Makalah Bahasa Indonesia  tentang jenis-jenis karangan

DAFTAR PURSTAKA

Charlina dan Mangatur Sinaga. 2011. MKDU Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Berhati Publishing.

Faizah, Hasnah. 2009. Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Cendikia Insani.

Hermandra. 2008. Bahasa Indonesia Diperguruan Tinggi. Pekanbaru: Cendikia Insani.

HTTP://iaibcommunity .wordpress . com /2008/04/23/ jenis-jenis-karangan

Redaksi Transmedia. 2010. Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta Selatan: Transmedia.

Tim Quantum Inovatif. 2009. Buku Panduan Super Intensive SMPTN. Pekanbaru:Quantum Inovatif.

Tukan. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira.

Widodo. 2006. Buku Latihan Siswa Star Idola Bahasa Indonesia SMA/MA. Solo: Putra Kertonatan.

26