18
Pemeriksaan Dengue NS1 Ag dan Anti - Dengue IgG/IgM I. Tujuan 1.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag Untuk mendeteksi adanya antigen non structural-1 dengue (NS1) secara kualitatif. 1.2 Pemeriksaan Anti-Dengue IgG/IgM Untuk mendeteksi adanya antibodi IgG dan IgM terhadap virus dengue secara kualitatif. II. Metode Metode yang digunakan pada kedua pemeriksaan ini adalah immunokromatografi. III. Prinsip 3.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag Ketika sejumlah serum / plasma / wholeblood pasien yang mengandung Dengue NS1 Ag diteteskan pada lubang sampel , dengue NS1 Ag sebagai antigen akan bereaksi dengan anti-dengue NS1 Ag yang dilapisi koloidal emas pada strip sebagai antibodi membentuk kompleks antigen – 1

Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

Pemeriksaan Dengue NS1 Ag dan Anti - Dengue IgG/IgM

I. Tujuan

1.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag

Untuk mendeteksi adanya antigen non structural-1 dengue (NS1) secara

kualitatif.

1.2 Pemeriksaan Anti-Dengue IgG/IgM

Untuk mendeteksi adanya antibodi IgG dan IgM terhadap virus dengue secara

kualitatif.

II. Metode

Metode yang digunakan pada kedua pemeriksaan ini adalah immunokromatografi.

III. Prinsip

3.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag

Ketika sejumlah serum / plasma / wholeblood pasien yang mengandung

Dengue NS1 Ag diteteskan pada lubang sampel , dengue NS1 Ag sebagai antigen

akan bereaksi dengan anti-dengue NS1 Ag yang dilapisi koloidal emas pada strip

sebagai antibodi membentuk kompleks antigen – antibodi yang akan bergerak di

sepanjang membran secara kromatografi menuju daerah T yang dilapisi oleh antibodi

spesifik terhadap virus dengue membentuk kompleks partikel emas antibodi –

antigen – antibodi yang akan menghasilkan reaksi warna.

3.2 Pemeriksaan Anti-Dengue IgG / IgM

Ketika sejumlah serum / plasma / wholeblood pasien yang mengandung anti

dengue IgG / IgM diteteskan pada lubang sampel, antidengue IgG / IgM akan

1

Page 2: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

bereaksi dengan rekombinan virus dengue yang terdapat dalam protein koloidal

emas , membentuk kompleks antigen – antibodi kemudian kompleks antigen –

antibodi tersebut akan bermigrasi sepanjang membran kemudian akan mengikat

antibodi dengue IgG / IgM yang spesifik yang terletak pada daerah “ M “ dan “G”

membentuk kompleks antibodi – antigen – antibodi sehingga akan menghasilkan

reaksi warna.

IV. Dasar Teori

Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit

demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang

mirip dengan malaria terutama di musim hujan yang lembap (Fatma, 2012).

Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang

merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 macam serotype virus dengue

yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus

tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Penularannya melalui nyamuk

betina, seperti Aedes aegypti, Aedes albopictus dan Aedes polynesienses (Fatma,

2012).

Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi

oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus

dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah

infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih

parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya

dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat

menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk (Fatma, 2012).

 Infeksi dengue pada seorang manusia bisa menyebabkan beberapa bentuk

klinis: 1) asimptomatis (tanpa gejala) 2) undifferentiated fever 3) demam dengue

(dengue fever) 4) demam berdarah dengue (dengue hemorrhagik fever) baik dengan

syok (dengue shock syndrome) atau tanpa disertai syok. Di antara ke-4 bentuk ini

2

Page 3: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

akan dijelaskan lebih lanjut bentuk yang ke-3 dan ke-4 mengingat kedua bentuk ini

yang sering menyebabkan pasien datang pada fasilitas kesehatan (Anonim, 2012).

Dengue Fever

Dengue fever atau demam dengue merupakan penyakit panas akut yang

ditandai dengan panas 2-7 hari disertai 2 atau lebih gejala berikut :

1. sakit kepala

2. nyeri belakang mata

3. nyeri pada otot dan/atau sendi

4. ruam

5. manifestasi perdarahan baik dengan tes provokasi dengan menggunakan

torniket tensimeter atau timbul spontan berupa bintik-bintik/bercak

perdarahan di kulit yang berwarna merah keunguan dan biasanya tidak hilang

dengan penekanan.

6. hasil laboratorium menunjukkan leukopenia (jumlah sel darah putih yang

kurang dari normal).

Tipe panas dengue fever juga khas, yaitu tipe panas “punuk onta” (saddle

back fever), yaitu panas tinggi beberapa hari, lalu turun dalam beberapa hari

kemudian naik lagi.

Dengue Haemorrhagik Fever

Dengue Haemorrhagik Fever atau demam berdarah dengue merupakan

demam dengue yang disertai dengan gejala/tanda berikut:

1. perdarahan yang nyata, yang bisa berupa hasil tes tourniket yang positif;

bintik-bintik perdarahan di tubuh; mimisan, gusi berdarah; hingga muntah

warna kehitaman seperti kopi atau berak seperti petis yang merupakan tanda

perdarahan saluran cerna bagian atas.

2. hasil laboratorium menunjukkan trombositopenia (jumlah trombosit yang

kurang dari normal).

3

Page 4: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

3. kebocoran plasma darah yang ditandai dengan hasil lab PCV meningkat lebih

dari 20%, penimbunan cairan di rongga perut (ascites) atau di rongga paru

(efusi pleura), atau tanda-tanda syok.

Dengue Shock Syndrome

Dengue shock syndrome (DSS) merupakan demam berdarah dengue yang

disertai dengan gejala-gejala syok yaitu nadi cepat dan kecil, ujung-ujung tangan

dan kaki dingin, tekanan darah turun atau hilangnya kesadaran dari si sakit. Pada

kondisi ini biasanya si sakit tidak panas sebagaimana gejala sebelumnya. DSS ini

sering terjadi pada hari ke-4 hingga ke-7 periode sakit. Bentuk penyakit inilah

yang paling sering menyebabkan kematian.

Pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu penunjang dalam penegakan

diagnosis infeksi virus dengue juga telah mengalami perkembangan yang cukup

signifikan. Mulai dengan pemeriksaan isolasi virus dengue, pemeriksaan PCR

dengue, hingga pemeriksaan cepat seperti IgG/IgM Dengue dan yang terbaru NS1 Ag

Dengue. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Saat ini yang menjadi pilihan adalah IgG/IgM Dengue dan NS1 Ag Dengue karena

akurasinya yang bagus, kecepatan selesai hasil yang cepat, mudahnya cara pemakaian

serta biaya yang relatif murah dibanding pemeriksaan yang lain (Anonim, 2010).

IgG/IgM Dengue adalah rapid test yang muncul lebih dulu dibanding NS1 Ag

Dengue, pemeriksaan ini mendeteksi adanya antibodi terhadap virus dengue. Ada dua

antibodi yang dideteksi yaitu Imunoglobulin G dan Imunoglobulin M, dua jenis

antibodi ini muncul sebagai respon tubuh terhadap masuknya virus ke dalam tubuh

penderita. Imunoglobulin G akan muncul sekitar hari ke-4 dari awal infeksi dan akan

bertahan hingga enam bulan pasca infeksi. Atas dasr hal diatas maka antibodi ini

menunjukkan kalau seseorang pernah terserang infeksi virus dengue, setidaknya

dalam enam bulan terakhir (Anonim, 2010).

Imunoglobulin M juga diproduksi sekitar hari ke-4 dari infeksi dengue, tetapi

antibodi jenis ini lebih cepat hilang dari tubuh. Adanya Imunoglobulin M dalam

tubuh seseorang menandakan adanya infeksi akut dengue atau dengan kata lain

4

Page 5: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

menunjukkan kalau penderita sedang terkena infeksi virus dengue. Sensitivitas dan

spesifitas pemeriksaan ini cukup tinggi dalam menentukan adanya infeksi virus

dengue (Anonim, 2010).

Pemeriksaan NS1 Ag yang berarti nonstructural-1 antigen adalah pemeriksaan

yang mendeteksi bagian tubuh virus dengue sendiri. Karena mendeteksi bagian tubuh

virus dan tidak menunggu respon tubuh terhadap infeksi maka pemeriksaan ini

dilakukan paling baik saat panas hari ke-0 hingga hari ke -4, karena itulah

pemeriksaan ini dapat mendeteksi infeksi virus dengue bahkan sebelum terjadi

penurunan trombosit. Setelah hari keempat kadar NS1 antigen ini mulai menurun dan

akan hilang setelah hari ke-9 infeksi. Angka sensitivitas dan spesifisitasnya pun juga

tinggi. Bila ada hasil NS1 yang positif menunjukkan kalau seseorang ‘hampir pasti’

terkena infeksi virus dengue. Sedangkan kalau hasil NS1 Ag dengue menunjukkan

hasil negatif tidak menghilangkan kemungkinan infeksi virus dengue dan masih perlu

dilakukan observasi serta pemeriksaan lanjutan (Anonim, 2010).

V. Alat dan Bahan

5.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag

a. Alat

1. Mikropipet 100 µl/pipet

2. Stopwatch/timer

b. Bahan

1. Sampel serum / plasma / whole blood

2. SD Bioline Dengue NS1 Ag test kit

Suhu Penyimpanan : 1-300C

Expired date : November 2012

3. Yellow tip ( disposable)

4. Pipet dissposible

5

Page 6: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

5.2 Pemeriksaan Anti-Dengue IgG / IgM

a. Alat

1. Mikropipet 10 µl

2. Stopwatch/timer

b. Bahan

1. Sampel serum / plasma / whole blood

2. Panbio Dengue Duo Cassette test kit

Casette + collection pipette

Buffer ( 0,1% Proclin )

Suhu Penyimpanan : 2-300C

Expired date : Mei 2013

3. Yellow tip dissposible

4. Pipet MicroSafe

VI. Prosedur Kerja

6.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag

1. Alat dan bahan disiapkan dan dikondisikan dalam suhu ruang.

2. Test kit dikeluarkan dari kemasan dan diletakkan pada meja yang datar dan

kering.

3. Sampel serum / plasma / wholeblood dipipet menggunakan pipet dissposible

kemudian diteteskan sebanyak 3 tetes (± 100 µL) ke dalam lubang sampel

4. Tes akan mulai bekerja, yang ditunjukkan dengan terlihatnya warna ungu

bergerak di jendela hasil di tengah perangkat uji.

5. Hasil tes diinterpretasikan dalam selang waktu 15 – 20 menit setelah

sampel serum / plasma / wholeblood ditambahkan.

6

Page 7: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

6.2 Pemeriksaan Anti – Dengue IgG / IgM

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Sebelum dilakukan pemeriksaan reagen dihomogenkan dikondisikan pada

suhu ruang (20º - 25º C)

3. Kaset dan pipet MicroSafe dikeluarkan dari kemasan dan diletakkan pada

meja yang datar sesaat sebelum digunakan.

4. 10 uL sampel ( whole blood, plasma atau serum) diteteskan ke dalam sumur

yang berbentuk lingkaran ( lubang sampel ) menggunakan mikropipet 10 µl

atau MicroSafe pipet. Cara pengambilan sampel menggunakan MicroSafe

pipet yaitu :

Pipet dipegang secara horizontal

Untuk memasukkan sampel, ujung pipet disentuhkan pada sampel

Untuk mengeluarkan sampel, ditekan secara hati – hati bagian atas

pipet

Jangan menekan bagian atas pipet ketika memasukkan sampel karena

tanpa ditekan sampel sudah secara otomatis masuk ke dalam pipet.

5. Sampel dibiarkan beberapa saat sampai sepenuhnya terserap ke dalam

sumur.

6. 2 tetes buffer ditambahkan ke dalam sumur yang berbentuk persegi. Cara

penambahan buffer yaitu dengan memegang botol buffer secara vertical kira

– kira 1 cm di atas sumur. Jangan memegang botol secara horizontal ketika

meneteskan larutan buffer dan jangan sampai ujung botol menyetuh sumur

saat meneteskan buffer.

7. Hasil dibaca tepat 15 menit setelah penambahan buffer ke kaset.

8. Hasil yang dibaca setelah / lebih dari 15 menit dianggap invalid dan harus

diulang

.

VII. Interpretasi Hasil

7

Page 8: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

7.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag

Hasil negatif : Hanya ada satu band / garis warna pada garis “C” pada

jendela uji.

Hasil positif : Terdapat dua band/garis warna pada garis “T” dan

“C “ pada jendela uji.

Hasil tidak valid :

Tidak ada garis warna pada band C maupun T dalam jendela hasil.

Hanya terbentuk garis warna pada Band T dalam jendela hasil

7.2 Pemeriksaan Anti – Dengue IgG / IgM

8

C T

C T

C T

C T

Page 9: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

Infeksi primer : Muncul garis merah muda pada IgM test line “M” dan

pada daerah control “C”. Tes ini positif untuk keberadaan antibodi IgM dan

menandakan infeksi dengue primer.

Infeksi sekunder :

- Muncul garis merah muda pada di IgM test line “M”, IgG test line “G”

dan daerah control “C”. Tes ini positif untuk keberadaan antibodi IgM

dan IgG dan menandakan infeksi dengue sekunder.

- Muncul garis merah muda pada pada IgG test line dan pada daerah

control tes ini positif untuk keberadaan antibodi IgG dan sugestif infeksi

dengue sekunder.

Negatif : Muncul garis merah muda pada daerah control ”C” saja. Antibodi

IgG dan IgM dengue tidak terdeteksi. Hasil ini belum tentu menandakan

9

c M G

c M G

c M G

Page 10: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

bahwa seseorang tidak terkena infeksi dengue. Pengulangan tes dalam 3-4

hari dapat dilakukan pada pasien diduga dengue.

Invalid : tidak muncul garis merah muda pada daerah control “C”. Tes ini

adalah tidak sah dan harus diulang.

10

c M G

c M G

Page 11: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. NS1 Ag dan Dengue IgG IgM.

http://gudanginspirasi.wordpress.com/2010/04/20/antara-ns1-ag-

dengue-dan-iggigm-dengue/.html (Diakses tanggal 4 Mei 2013)

Anonim. 2012. Demam Berdarah Dengue.

http://dinkes.malangkota.go.id/2012/index.php/artikel-kesehatan/160-

demam-berdarah-dengue.html (Diakses tanggal 4 Mei 2013)

Fatma, Anggi. 2012. Perbedaan Demam Dengue.

http://anggifatma.blogspot.com/2012/03/perbedaan-demam-dengue-

dan-demam.html (Diakses tanggal 4 Mei 2013)

11

Page 12: Makalah Dengue_klp 3 Verif_yulia

MAKALAH IMMUNOSEROLOGI

Pemeriksaan Dengue NS1 Ag dan Anti-Dengue

IgG/IgM

Kelompok 3 :

1. Made Anggi Edita Pardini P07134011022

2. Putu Yulia Anggreni P07134011024

3. I Ketut Widiarta P07134011026

4. Kadek Susi Wiandari P07134011028

5. Ni Putu Mayasari P07134011030

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN DIII ANALIS KESEHATAN

2013

12