Upload
susi-wiandari-kd
View
32
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pemeriksaan Dengue NS1 Ag dan Anti - Dengue IgG/IgM
I. Tujuan
1.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag
Untuk mendeteksi adanya antigen non structural-1 dengue (NS1) secara
kualitatif.
1.2 Pemeriksaan Anti-Dengue IgG/IgM
Untuk mendeteksi adanya antibodi IgG dan IgM terhadap virus dengue secara
kualitatif.
II. Metode
Metode yang digunakan pada kedua pemeriksaan ini adalah immunokromatografi.
III. Prinsip
3.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag
Ketika sejumlah serum / plasma / wholeblood pasien yang mengandung
Dengue NS1 Ag diteteskan pada lubang sampel , dengue NS1 Ag sebagai antigen
akan bereaksi dengan anti-dengue NS1 Ag yang dilapisi koloidal emas pada strip
sebagai antibodi membentuk kompleks antigen – antibodi yang akan bergerak di
sepanjang membran secara kromatografi menuju daerah T yang dilapisi oleh antibodi
spesifik terhadap virus dengue membentuk kompleks partikel emas antibodi –
antigen – antibodi yang akan menghasilkan reaksi warna.
3.2 Pemeriksaan Anti-Dengue IgG / IgM
Ketika sejumlah serum / plasma / wholeblood pasien yang mengandung anti
dengue IgG / IgM diteteskan pada lubang sampel, antidengue IgG / IgM akan
1
bereaksi dengan rekombinan virus dengue yang terdapat dalam protein koloidal
emas , membentuk kompleks antigen – antibodi kemudian kompleks antigen –
antibodi tersebut akan bermigrasi sepanjang membran kemudian akan mengikat
antibodi dengue IgG / IgM yang spesifik yang terletak pada daerah “ M “ dan “G”
membentuk kompleks antibodi – antigen – antibodi sehingga akan menghasilkan
reaksi warna.
IV. Dasar Teori
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit
demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang
mirip dengan malaria terutama di musim hujan yang lembap (Fatma, 2012).
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang
merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 macam serotype virus dengue
yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus
tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Penularannya melalui nyamuk
betina, seperti Aedes aegypti, Aedes albopictus dan Aedes polynesienses (Fatma,
2012).
Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi
oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus
dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah
infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih
parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya
dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat
menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk (Fatma, 2012).
Infeksi dengue pada seorang manusia bisa menyebabkan beberapa bentuk
klinis: 1) asimptomatis (tanpa gejala) 2) undifferentiated fever 3) demam dengue
(dengue fever) 4) demam berdarah dengue (dengue hemorrhagik fever) baik dengan
syok (dengue shock syndrome) atau tanpa disertai syok. Di antara ke-4 bentuk ini
2
akan dijelaskan lebih lanjut bentuk yang ke-3 dan ke-4 mengingat kedua bentuk ini
yang sering menyebabkan pasien datang pada fasilitas kesehatan (Anonim, 2012).
Dengue Fever
Dengue fever atau demam dengue merupakan penyakit panas akut yang
ditandai dengan panas 2-7 hari disertai 2 atau lebih gejala berikut :
1. sakit kepala
2. nyeri belakang mata
3. nyeri pada otot dan/atau sendi
4. ruam
5. manifestasi perdarahan baik dengan tes provokasi dengan menggunakan
torniket tensimeter atau timbul spontan berupa bintik-bintik/bercak
perdarahan di kulit yang berwarna merah keunguan dan biasanya tidak hilang
dengan penekanan.
6. hasil laboratorium menunjukkan leukopenia (jumlah sel darah putih yang
kurang dari normal).
Tipe panas dengue fever juga khas, yaitu tipe panas “punuk onta” (saddle
back fever), yaitu panas tinggi beberapa hari, lalu turun dalam beberapa hari
kemudian naik lagi.
Dengue Haemorrhagik Fever
Dengue Haemorrhagik Fever atau demam berdarah dengue merupakan
demam dengue yang disertai dengan gejala/tanda berikut:
1. perdarahan yang nyata, yang bisa berupa hasil tes tourniket yang positif;
bintik-bintik perdarahan di tubuh; mimisan, gusi berdarah; hingga muntah
warna kehitaman seperti kopi atau berak seperti petis yang merupakan tanda
perdarahan saluran cerna bagian atas.
2. hasil laboratorium menunjukkan trombositopenia (jumlah trombosit yang
kurang dari normal).
3
3. kebocoran plasma darah yang ditandai dengan hasil lab PCV meningkat lebih
dari 20%, penimbunan cairan di rongga perut (ascites) atau di rongga paru
(efusi pleura), atau tanda-tanda syok.
Dengue Shock Syndrome
Dengue shock syndrome (DSS) merupakan demam berdarah dengue yang
disertai dengan gejala-gejala syok yaitu nadi cepat dan kecil, ujung-ujung tangan
dan kaki dingin, tekanan darah turun atau hilangnya kesadaran dari si sakit. Pada
kondisi ini biasanya si sakit tidak panas sebagaimana gejala sebelumnya. DSS ini
sering terjadi pada hari ke-4 hingga ke-7 periode sakit. Bentuk penyakit inilah
yang paling sering menyebabkan kematian.
Pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu penunjang dalam penegakan
diagnosis infeksi virus dengue juga telah mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Mulai dengan pemeriksaan isolasi virus dengue, pemeriksaan PCR
dengue, hingga pemeriksaan cepat seperti IgG/IgM Dengue dan yang terbaru NS1 Ag
Dengue. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Saat ini yang menjadi pilihan adalah IgG/IgM Dengue dan NS1 Ag Dengue karena
akurasinya yang bagus, kecepatan selesai hasil yang cepat, mudahnya cara pemakaian
serta biaya yang relatif murah dibanding pemeriksaan yang lain (Anonim, 2010).
IgG/IgM Dengue adalah rapid test yang muncul lebih dulu dibanding NS1 Ag
Dengue, pemeriksaan ini mendeteksi adanya antibodi terhadap virus dengue. Ada dua
antibodi yang dideteksi yaitu Imunoglobulin G dan Imunoglobulin M, dua jenis
antibodi ini muncul sebagai respon tubuh terhadap masuknya virus ke dalam tubuh
penderita. Imunoglobulin G akan muncul sekitar hari ke-4 dari awal infeksi dan akan
bertahan hingga enam bulan pasca infeksi. Atas dasr hal diatas maka antibodi ini
menunjukkan kalau seseorang pernah terserang infeksi virus dengue, setidaknya
dalam enam bulan terakhir (Anonim, 2010).
Imunoglobulin M juga diproduksi sekitar hari ke-4 dari infeksi dengue, tetapi
antibodi jenis ini lebih cepat hilang dari tubuh. Adanya Imunoglobulin M dalam
tubuh seseorang menandakan adanya infeksi akut dengue atau dengan kata lain
4
menunjukkan kalau penderita sedang terkena infeksi virus dengue. Sensitivitas dan
spesifitas pemeriksaan ini cukup tinggi dalam menentukan adanya infeksi virus
dengue (Anonim, 2010).
Pemeriksaan NS1 Ag yang berarti nonstructural-1 antigen adalah pemeriksaan
yang mendeteksi bagian tubuh virus dengue sendiri. Karena mendeteksi bagian tubuh
virus dan tidak menunggu respon tubuh terhadap infeksi maka pemeriksaan ini
dilakukan paling baik saat panas hari ke-0 hingga hari ke -4, karena itulah
pemeriksaan ini dapat mendeteksi infeksi virus dengue bahkan sebelum terjadi
penurunan trombosit. Setelah hari keempat kadar NS1 antigen ini mulai menurun dan
akan hilang setelah hari ke-9 infeksi. Angka sensitivitas dan spesifisitasnya pun juga
tinggi. Bila ada hasil NS1 yang positif menunjukkan kalau seseorang ‘hampir pasti’
terkena infeksi virus dengue. Sedangkan kalau hasil NS1 Ag dengue menunjukkan
hasil negatif tidak menghilangkan kemungkinan infeksi virus dengue dan masih perlu
dilakukan observasi serta pemeriksaan lanjutan (Anonim, 2010).
V. Alat dan Bahan
5.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag
a. Alat
1. Mikropipet 100 µl/pipet
2. Stopwatch/timer
b. Bahan
1. Sampel serum / plasma / whole blood
2. SD Bioline Dengue NS1 Ag test kit
Suhu Penyimpanan : 1-300C
Expired date : November 2012
3. Yellow tip ( disposable)
4. Pipet dissposible
5
5.2 Pemeriksaan Anti-Dengue IgG / IgM
a. Alat
1. Mikropipet 10 µl
2. Stopwatch/timer
b. Bahan
1. Sampel serum / plasma / whole blood
2. Panbio Dengue Duo Cassette test kit
Casette + collection pipette
Buffer ( 0,1% Proclin )
Suhu Penyimpanan : 2-300C
Expired date : Mei 2013
3. Yellow tip dissposible
4. Pipet MicroSafe
VI. Prosedur Kerja
6.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag
1. Alat dan bahan disiapkan dan dikondisikan dalam suhu ruang.
2. Test kit dikeluarkan dari kemasan dan diletakkan pada meja yang datar dan
kering.
3. Sampel serum / plasma / wholeblood dipipet menggunakan pipet dissposible
kemudian diteteskan sebanyak 3 tetes (± 100 µL) ke dalam lubang sampel
4. Tes akan mulai bekerja, yang ditunjukkan dengan terlihatnya warna ungu
bergerak di jendela hasil di tengah perangkat uji.
5. Hasil tes diinterpretasikan dalam selang waktu 15 – 20 menit setelah
sampel serum / plasma / wholeblood ditambahkan.
6
6.2 Pemeriksaan Anti – Dengue IgG / IgM
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Sebelum dilakukan pemeriksaan reagen dihomogenkan dikondisikan pada
suhu ruang (20º - 25º C)
3. Kaset dan pipet MicroSafe dikeluarkan dari kemasan dan diletakkan pada
meja yang datar sesaat sebelum digunakan.
4. 10 uL sampel ( whole blood, plasma atau serum) diteteskan ke dalam sumur
yang berbentuk lingkaran ( lubang sampel ) menggunakan mikropipet 10 µl
atau MicroSafe pipet. Cara pengambilan sampel menggunakan MicroSafe
pipet yaitu :
Pipet dipegang secara horizontal
Untuk memasukkan sampel, ujung pipet disentuhkan pada sampel
Untuk mengeluarkan sampel, ditekan secara hati – hati bagian atas
pipet
Jangan menekan bagian atas pipet ketika memasukkan sampel karena
tanpa ditekan sampel sudah secara otomatis masuk ke dalam pipet.
5. Sampel dibiarkan beberapa saat sampai sepenuhnya terserap ke dalam
sumur.
6. 2 tetes buffer ditambahkan ke dalam sumur yang berbentuk persegi. Cara
penambahan buffer yaitu dengan memegang botol buffer secara vertical kira
– kira 1 cm di atas sumur. Jangan memegang botol secara horizontal ketika
meneteskan larutan buffer dan jangan sampai ujung botol menyetuh sumur
saat meneteskan buffer.
7. Hasil dibaca tepat 15 menit setelah penambahan buffer ke kaset.
8. Hasil yang dibaca setelah / lebih dari 15 menit dianggap invalid dan harus
diulang
.
VII. Interpretasi Hasil
7
7.1 Pemeriksaan Dengue NS1 Ag
Hasil negatif : Hanya ada satu band / garis warna pada garis “C” pada
jendela uji.
Hasil positif : Terdapat dua band/garis warna pada garis “T” dan
“C “ pada jendela uji.
Hasil tidak valid :
Tidak ada garis warna pada band C maupun T dalam jendela hasil.
Hanya terbentuk garis warna pada Band T dalam jendela hasil
7.2 Pemeriksaan Anti – Dengue IgG / IgM
8
C T
C T
C T
C T
Infeksi primer : Muncul garis merah muda pada IgM test line “M” dan
pada daerah control “C”. Tes ini positif untuk keberadaan antibodi IgM dan
menandakan infeksi dengue primer.
Infeksi sekunder :
- Muncul garis merah muda pada di IgM test line “M”, IgG test line “G”
dan daerah control “C”. Tes ini positif untuk keberadaan antibodi IgM
dan IgG dan menandakan infeksi dengue sekunder.
- Muncul garis merah muda pada pada IgG test line dan pada daerah
control tes ini positif untuk keberadaan antibodi IgG dan sugestif infeksi
dengue sekunder.
Negatif : Muncul garis merah muda pada daerah control ”C” saja. Antibodi
IgG dan IgM dengue tidak terdeteksi. Hasil ini belum tentu menandakan
9
c M G
c M G
c M G
bahwa seseorang tidak terkena infeksi dengue. Pengulangan tes dalam 3-4
hari dapat dilakukan pada pasien diduga dengue.
Invalid : tidak muncul garis merah muda pada daerah control “C”. Tes ini
adalah tidak sah dan harus diulang.
10
c M G
c M G
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. NS1 Ag dan Dengue IgG IgM.
http://gudanginspirasi.wordpress.com/2010/04/20/antara-ns1-ag-
dengue-dan-iggigm-dengue/.html (Diakses tanggal 4 Mei 2013)
Anonim. 2012. Demam Berdarah Dengue.
http://dinkes.malangkota.go.id/2012/index.php/artikel-kesehatan/160-
demam-berdarah-dengue.html (Diakses tanggal 4 Mei 2013)
Fatma, Anggi. 2012. Perbedaan Demam Dengue.
http://anggifatma.blogspot.com/2012/03/perbedaan-demam-dengue-
dan-demam.html (Diakses tanggal 4 Mei 2013)
11
MAKALAH IMMUNOSEROLOGI
Pemeriksaan Dengue NS1 Ag dan Anti-Dengue
IgG/IgM
Kelompok 3 :
1. Made Anggi Edita Pardini P07134011022
2. Putu Yulia Anggreni P07134011024
3. I Ketut Widiarta P07134011026
4. Kadek Susi Wiandari P07134011028
5. Ni Putu Mayasari P07134011030
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN DIII ANALIS KESEHATAN
2013
12