6
PEMBAHASAN A. PENGERTIAN Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau diare lendir dalam tinja. Hal ini biasanya dihubungkan dengan dorongan ketidaknyamanan perineal, inkontinensia, atau kombinasi dari factor – faktor ini. Adanya kondisi yang menyebabkan perubahan pada sekresi usus, absorbsimukosal, atau motilitas dapat menimbulkan diare. B. PENYEBAB Diare dapat disebabkan oleh obat – obatan tertentu (penggunaan hormon tyroid, pelunak feses dan laksatif, antibiotik, kemoterapi, dan antasida), pemberian makanan perselang, gangguan metabolik, dan endokrin, (diabetes, Addison, tiroksikosis). Sera psoses infeksi virus, bakteri, disentri, sigellis dan keracunan makanan. Proses penyakit lain yang dihubungkan dengan diare adalah gangguan nutrisi dan malabsorbsi (sindrom usus peka, colitis ulseratif, enteritis regional, dan penyakit seliaka), sedisif spingter anal, sindrom zollinger, paralitik, dan obstruksi usus. C.TANDA DAN GEJALA Frekuensi defekasi meningkat bersamaan dengan meningkatnya kandungan cairan dalam feses. Pasien mengeluh kram perut,

MAKALAH DIARE

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH DIARE

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa

darah atau diare lendir dalam tinja. Hal ini biasanya dihubungkan

dengan dorongan ketidaknyamanan perineal, inkontinensia, atau

kombinasi dari factor – faktor ini. Adanya kondisi yang menyebabkan

perubahan pada sekresi usus, absorbsimukosal, atau motilitas dapat

menimbulkan diare.

B. PENYEBAB

Diare dapat disebabkan oleh obat – obatan tertentu (penggunaan

hormon tyroid, pelunak feses dan laksatif, antibiotik, kemoterapi, dan

antasida), pemberian makanan perselang, gangguan metabolik, dan

endokrin, (diabetes, Addison, tiroksikosis). Sera psoses infeksi virus,

bakteri, disentri, sigellis dan keracunan makanan.

Proses penyakit lain yang dihubungkan dengan diare adalah gangguan

nutrisi dan malabsorbsi (sindrom usus peka, colitis ulseratif, enteritis

regional, dan penyakit seliaka), sedisif spingter anal, sindrom zollinger,

paralitik, dan obstruksi usus.

C.TANDA DAN GEJALA

Frekuensi defekasi meningkat bersamaan dengan meningkatnya

kandungan cairan dalam feses. Pasien mengeluh kram perut, distensi,

gemuruh usus (borboringus), anoreksia, dan haus. Kontraksi spasmosik

yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus dapat terjadi

pada setiap defekasi.

Diare dapat eksploratif atau bertahap dalam sifat dan awitan. Gejala

yang berkaitan langsung dalam diare diantaranya adalah dehidrasi dan

kelemahan. Feses berair adalah karakteristik dari penyakit usus halus

Page 2: MAKALAH DIARE

dan adanya mukus dan pus dalam feses menunjukkan adanya enteritis

inflamasi atau colitis.

D.PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau

pengobatan penyakit dasar. Obat-obatan tertentu misalnya prednison

dapat mengurangi beratnya diare,cotrymoksasole.

Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glukosa

oral serta larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehidrasi ringan.

PROSES KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Riwayat kesehatan diambil untuk menidentifikasi awitan dan pola diare

serta pola eliminasi pasien sebelumnya, terapi obat obatan saat ini

Page 3: MAKALAH DIARE

riwayat medis dan bedah terlebih dahulu, asupan diet harian, dan

jadwal makan di diskusikan.

Pasien juga ditanya tentang :

1. kram abdomen dan nyeri.

2. frekuensi, dan doromham pengeluaran feses.

3. adanya feses cair atau berminyak.

4. Mucus.

5. Pus.

6. dan darah dalam feses.

Pengkajian obyektif menyangkut :

1. penimbagan berat badan pasien,

2. takikardia

3. infeksi feses dalam hal konsistensi, bau dan warna

4. auskultasi abdomen menunjukkan adanya bising usus dan

karakteristiknya.

5. Membaran mukosa dan kulit diinpeksi .

6. Kulit perinial dinpeksi.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Diare berhubungan dengan inpeksi ingesti makanan, atau

gangguan usus

2. Resiko terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan

pasase feses yang sering dan kurangnnya asupan cairan

3. Ansietas berhubungan dengan eliminasi yang sering dan tidak

terkontrol

4. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

pasase feses yang sering atau encer.

Page 4: MAKALAH DIARE

DIARE

Page 5: MAKALAH DIARE

BUSMIATI

08.01.A.127

NERS B

SEMESTER VI

STIKES YAPIKA MAKASSAR

2009