Upload
syamsultakbir
View
7.477
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa
darah atau diare lendir dalam tinja. Hal ini biasanya dihubungkan
dengan dorongan ketidaknyamanan perineal, inkontinensia, atau
kombinasi dari factor – faktor ini. Adanya kondisi yang menyebabkan
perubahan pada sekresi usus, absorbsimukosal, atau motilitas dapat
menimbulkan diare.
B. PENYEBAB
Diare dapat disebabkan oleh obat – obatan tertentu (penggunaan
hormon tyroid, pelunak feses dan laksatif, antibiotik, kemoterapi, dan
antasida), pemberian makanan perselang, gangguan metabolik, dan
endokrin, (diabetes, Addison, tiroksikosis). Sera psoses infeksi virus,
bakteri, disentri, sigellis dan keracunan makanan.
Proses penyakit lain yang dihubungkan dengan diare adalah gangguan
nutrisi dan malabsorbsi (sindrom usus peka, colitis ulseratif, enteritis
regional, dan penyakit seliaka), sedisif spingter anal, sindrom zollinger,
paralitik, dan obstruksi usus.
C.TANDA DAN GEJALA
Frekuensi defekasi meningkat bersamaan dengan meningkatnya
kandungan cairan dalam feses. Pasien mengeluh kram perut, distensi,
gemuruh usus (borboringus), anoreksia, dan haus. Kontraksi spasmosik
yang nyeri dan peregangan yang tidak efektif pada anus dapat terjadi
pada setiap defekasi.
Diare dapat eksploratif atau bertahap dalam sifat dan awitan. Gejala
yang berkaitan langsung dalam diare diantaranya adalah dehidrasi dan
kelemahan. Feses berair adalah karakteristik dari penyakit usus halus
dan adanya mukus dan pus dalam feses menunjukkan adanya enteritis
inflamasi atau colitis.
D.PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau
pengobatan penyakit dasar. Obat-obatan tertentu misalnya prednison
dapat mengurangi beratnya diare,cotrymoksasole.
Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glukosa
oral serta larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehidrasi ringan.
PROSES KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan diambil untuk menidentifikasi awitan dan pola diare
serta pola eliminasi pasien sebelumnya, terapi obat obatan saat ini
riwayat medis dan bedah terlebih dahulu, asupan diet harian, dan
jadwal makan di diskusikan.
Pasien juga ditanya tentang :
1. kram abdomen dan nyeri.
2. frekuensi, dan doromham pengeluaran feses.
3. adanya feses cair atau berminyak.
4. Mucus.
5. Pus.
6. dan darah dalam feses.
Pengkajian obyektif menyangkut :
1. penimbagan berat badan pasien,
2. takikardia
3. infeksi feses dalam hal konsistensi, bau dan warna
4. auskultasi abdomen menunjukkan adanya bising usus dan
karakteristiknya.
5. Membaran mukosa dan kulit diinpeksi .
6. Kulit perinial dinpeksi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan inpeksi ingesti makanan, atau
gangguan usus
2. Resiko terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
pasase feses yang sering dan kurangnnya asupan cairan
3. Ansietas berhubungan dengan eliminasi yang sering dan tidak
terkontrol
4. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
pasase feses yang sering atau encer.
DIARE
BUSMIATI
08.01.A.127
NERS B
SEMESTER VI
STIKES YAPIKA MAKASSAR
2009