27
MAKALAH MAHASISWA SEMESTER II TAHUN AKADEMIK 2014/2015 BLOK - DGMT21 ILMU MATERIAL DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI MODUL 2. APLIKASI POLIMER PROSTETIK DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7 1. AYU PUSPITASARI 20140700001 2. ANDHIKA YAHYA 20140700008 3. BELINDA KUSUMA 20140700014 4. EMILIA NINDDA SARI 20140700026 5. KHANSA PAVIRA 20140700056

Makalah Dkk 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Polimer atau kadang – kadang disebut sebagi makromolekul adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sedrhana. Kesatuan – kesatuan berulang itu setara dengan monomer

Citation preview

MAKALAH MAHASISWA

SEMESTER II

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

BLOK - DGMT21

ILMU MATERIAL DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN GIGI

MODUL 2. APLIKASI POLIMER PROSTETIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

1. AYU PUSPITASARI 20140700001

2. ANDHIKA YAHYA 20140700008

3. BELINDA KUSUMA 20140700014

4. EMILIA NINDDA SARI 20140700026

5. KHANSA PAVIRA 20140700056

6. KORNELIUS M.F NABEN 20140700058

7. LOLA SEPTILIA PUTRI 20140700060

8. PUTRI NUR MIANITA 20140700077

9. SATRIO UTOMO 20140700085

10. ULFA RAHMAWATI 20140700093

11. YOHANES F. KARISMA 20140700099

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HANG TUAH

SURABAYA

2014

MODUL 2

APLIKASI POLIMER PROSTETIK

A. TOPIK MODUL

Aplikasi Prostetik Polimer

B. PENDAHULUAN KASUS

Judul Pemicu : Pemilihan resin untuk kebutuhan basis gigi tiruan

Jabaran Pemicu :

Perempuan 45 tahun datang ke dokter gigi ingin membuat gigitiruan sebagian lepasan yang

nyaman, tidak mudah patah dan tidak ingin ada kawat. Disampaikan pada pasien beberapa

alternatif bahan basis gigitiruan yang sering digunakan anatara lain resin akrilik, nilon

termoplastik (poliamida) dan metal frame. Ketiga bahan tersebut memiliki kelebihan dan

kekurangan masing-masing berdasarkan komposisi, reaksi polimerisasi, sifat dan

manipulasinya. Dokter gigi harus menentukan satu dari ketiga bahan tersebut untuk memenuhi

permintaan pasien.

kEYWORDS

1. Prostetik Polimer

2. Basis Gigi Tiruan

3. Resin Akrilik

4. Nilon Termoplastik

5. Metal Frame

C. PETA KONSEP

Polimer

Resin

Alam Sintetik

Penggunaan dalam Kedokteran Gigi

Tumpatan Basis Gigi Tiruan Restorasi Bahan Cetak

Nilon Termoplastik Resin Akrilik Metal Frame

Bahan yg dipilih Sifat

Komposisi

Reaksi Polimerisasi

Manipulasi

D. LEARNING ISSUES

1. Polimer

a. Definisi

b. Struktur

c. Sifat

d. Mekanisme

e. Fungsi

2. Resin

a. Definisi

b. Macam (Alam & Sintetis)

c. Fungsi

3. Gigi tiruan

a. Definisi

b. Macam

c. Basis gigi tiruan

4. Nilon Termoplastik

a. Komposisi

b. Sifat

c. Reaksi polimerasi

d. Manipulas

5. Resin Akrilik

a. Komposisi

b. Sifat

c. Reaksi polimerasi

d. Manipulasi

6. Metal Frame

a. Komposisi

b. Sifat

c. Reaksi polimerasi

d. Manipulasi

7. Bahan yang dipilih untuk gigi tiruan (Alasan)

8. Kesimpulan.

E. PEMBAHASAN

1. Polimer

a. Definisi Polimer

Polimer atau kadang – kadang disebut sebagi makromolekul adalah molekul besar yang

dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sedrhana. Kesatuan –

kesatuan berulang itu setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer.

Akibatnya molekul – molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat

besar. Sebagai contoh polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata – rata massa olekul

mendekati 300.000. polimerisasi terjadi melalui serangkaian rekasi kimia di mana molekul

makro, atau polimer di bentuk dari sejumlah molekul – molekul yang di kenal sebagai

monomer. Sifat polimer yang paling nyata adalah polimer terdiri atas molekul – moleku

yang sangat besar dan struktur molekulernya mempunyai konfigurasi dan perubahan

bentuk yang tak terbatas. Polimer terdiri atas satu atau beberapa.

b. Struktur polimer

Dilihat dari karakteristiknya, polimer gigi linier adalah struktur tidak teratur atau tidak

berbentuk kristal. Rantai polimer terbentuk dari massa yang tidak beraturan. Segmen

polimer memiliki sedikit kesempatan untuk berdifusi atau bergerak dalam keadaan padat,

banyak polimer memiliki beberapa tingkatan kristalisasi, bergantung pada ikatan sekunder

yang dapat di bentuk. Struktur rantai polimer, derajat pengaturan dan berat molekul.

Kondisi kristalisasi dapat di gambarkan menggunakan turunan etilen atau resin vinil.

Faktor – faktor yang tidak mendukung kristalisasi termasuk hal – hal di bawah ini :

1. Polimer panajng dan bercabang

2. Gugus sisi tidak beraturan, khususnya gugus sisi besar yanng cenderung memisahkan

molekul.

3. Kopolimerisasi yang menurunkan keteraturan rantai polimer.

4. Bahan pembuat plastis yang cenderung memisahkan rantai.

c. Sifat polimer

Sifat fisik suatu polimer dipengaruhi oleh perubahan dalam temperatur dari lingkunagan,

serta komposisi, struktur dan berat molekul suatu polimer.umumnya semakin tinggi

temperatur, polimer menjadi semakin lunak dan lemah. Gaya induksi antar atom, serta

ikatan hidrogen membentuk ikatan kutub antar rantai polimer. Ikatan yang lebih lemah

daripada ikatan primersepanjang rantai polimer. Dari pandangan mekanis, keselipan rantai

juga berkurang begitu panjang rantai meningkat.meskipun bergantung pada jenisnya,

umumnya resin memiliki kekuatan mekanik hanya bila kecepatan polimerisasinya relatif

tinggi dalam kisaran150 – 200 unit pengerasan.

d. Mekanisme Polimerisasi

Bila polimerisasi terjadi dari mekanisme pertama dan tanpa ada proses polimerisasi

sebelumnya,proses tersebut disebut sebagai Polimerisasi Kondensasi. Bila polimerisasi

terjadi setelah adanya reaksi polimerisasi sebelummnya,maka polimerisasi tersebut

disebut dengan Polimerisasi Tambahan.

Polimerisasi Pertumbuhan Bertahap

Reaksi yang menghasilkan polimerisasi pertumbuhan bertahap berlangsung dalam

mekanisme yang sama seperti reaksi kimia antara 2 atau lebih molekul-molekul sederhana.

Senyawa utama bereaksi, seringkali dengan pembentukan produk sampingan seperti

air,asam halogen dan ammonia. Itulah sebabnya polimerisasi pertumbuhan bertahap disebut

juga polimerisasi kondensasi.

Polimerisasi Tambahan

Tidak seperti polimerisasi kondensasi,tidak ada perubahan komposisi selama

polimerisasi tambahan. Makromolekul dibentuk dari unit-unit yang lebih kecil,atau

monomer,tanpa perubahan dalam komposisi,karena monomer dan polimer memiliki

rumus empiris yang sama atau dengan kata lain,struktur monomer diulang dalam

polimer.

e. Fungsi Polimer

Terdapat banyak macam aplikasi kegunaan polimer di kehidupan sehari-hari antara lain

bahan membuat ban,kapas,pakaian,peralatan laboratorium,dan sebagainya. Sedangkan

pada bidang kedokteran gigi pada khususnya,beberapa fungsi polimer antara lain

bermanfaat sebagai pembuatan basis gigi tiruan,bahan cetak polisulfida dan bahan cetak

silicon terkondensasi.

2. Resin

a. Definisi

Resin merupakan bagian dari polimer yang terdiri dari alam maupun sintesis

b. Macam

Resin alam

Banyak ditemukan di alam ( Contoh : damar / karet ). Banyak berfungsi dalam kedokteran

gigi seperti getah karet sebagai tambahan pada pencampuran parafin.

Resin sintesis

Sangat bermanfaat di Kedokteran Gigi. Resin sintesis mudah dipreparasi atau

dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan

Penggunaan resin sintetik dalam Kedokteran Gigi

Bahan Adhesive

Digunakan untuk menggabungkan objek. Contoh : lem Kedokteran Gigi dan

semen.

c. Fungsi :

Mempertahankan bahan restorasi agar tetap ditempatnya.

Contoh : mengikat bahan restorasi yang mudah lepas seperti veneer porcelen

merekatkan orthodontic brackets

Mengurangi / menghilangkan mikroleage pada restorasi

Mikroleage merupakan rembesan cairan, bakteri antara gigi, atau celah pada

bahan restorasi. Hal ini dapat menyebabkan karies.

Mengurangi karies yang terjadi akibat pada margin pada bahan restorasi (karena

adanya celah yang membuat bakteri lebih mudah atau cepat berproliferasi)

Bahan basis gigi tiruan

Peralatan orthodonsi dan pedodonsia

Pembuatan pada Crown dan Bridge ( Mahkota dan Jembatan pada gigi )

Inlay dan post care pattern

Protesa maksilofacial

3. Gigi Tiruan

a. Definisi

Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi

asli yang hilang dengan dukungan utama adalah jaringan lunak di bawah plat dasar dan

dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai gigi pilar.

Restorasi prostetik ini sering disebut juga Removable Partial Denture.

b. Macam-macam

Macam-macam gigi tiruan yaitu gigi tiruan lepasan (removable) dan gigi tiruan cekat. Gigi

tiruan lepasan dapat dipasang dan dilepas sendiri oleh pasien. Gigi tiruan lepasan terdiri dari

gigi tiruan lepasan sebagian dan gigi tiruan lepasan lengkap. Sedangkan gigi tiruan cekat

tidak dapat dilepas sendiri oleh pasien, hanya dapat dilepas oleh dokter gigi. Gigi tiruan cekat

ini ada dua macam yaitu crown dan implant gigi.

c. Basis gigi tiruan

Basis gigitiruan adalah bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringanlunak dan

merupakan tempat melekatnya anasir gigi tiruan.Berbagai macam bahantelah digunakan

dalam pembuatan basis gigitiruan seperti kayu, tulang, keramik,logam, logam aloi dan

beberapa jenis polimer Bahan yang digunakan dalam pembuatan basis gigitiruan dibagi ke

dalam duakelompok, yaitu logam dan non logam.

Logam

Bahan logam yang digunakan sebagai basis gigitiruan pada umumnya

berupaaluminium kobalt, logam emas, aluminium dan stainless steel.Meskipun

bahan logam memiliki kekuatan yang baik, tahan terhadap fraktur dan abrasi, tetapi

bahan ini mempunyai kelemahan seperti pembuatannya memerlukan biaya yang

mahal sertaestetis yang kurang.

Non-Logam

Basis non logam dapat dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :

Thermo-hardening

Bahan basis thermo-hardening adalah bahan basis yang mengalami

perubahankimia dalam proses dan pembentukan. Hasil dari produk tersebut

berbeda dari bahandasar setelah selesai diproses, bahan ini tidak dapat

dilunakkan dengan panas atau pundi bentuk ulang. Contoh bahan thermo-

hardeningadalah fenol-formaldehid, vulkanit,dan resin akrilik. Bahan fenol

formaldehid lebih dikenal dengan Bakelite,awalnya ditemukanpada

penggunaan di bidang perindustrian. Pada tahun 1924, bahan ini

mulaidiperkenalkan sebagai salah satu bahan pembuatan basis gigitiruan,

namunmempunyai beberapa kelemahan seperti dapat terjadi perubahan

warna, estetis yangkurang, sulit direparasi, memiliki kekuatan impak yang

rendah, serta lebih sulit dalampembuatannya. Vulkanit merupakan bahan

pertama yang paling banyak digunakan untuk memproduksi basis gigitiruan.

Bahan ini terbuat dari karet yang mengandung 32%sulfur dan oksida logam

untuk memberikan warna. Akan tetapi, bahan ini mempunyai kekurangan

dalam hal estetis, mengabsorpsi saliva serta dapatmenyebabkan

stomatitis.Resin akrilik (polimetil metakrilat) adalah rantai polimer yang terdiri

dariunit-unit metil metakrilat yang berulang.Menurut American Dental

Association (1974), resin akrilik dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Resin akrilik polimerisasi panas

Resin yang polimerisasinya dengan bantuan pemanasan. Pada umumnya

disediakan dalam bentuk bubuk dan cairan

2. Resin akrilik swapolimerisasi

Komposisi resin ini sama denganpolimerisasi panas kecuali cairannya

mengandung bahan aktivator yangpolimerisasinya dapat berlangsung pada

suhu kamar. Resin ini disebut jugaself cured autopolimeryzing, atau bahan

yang diaktivasi secara kimiaThermo-hardening resin akrilik memiliki sifat

porositas dan penyerapanair yang tinggi, perubahan volumetrik, mudah

fraktur serta mempunyai kandungansisa monomer.

Thermo-plastic

Bahan thermo-plastic adalah bahan yang tidak mengalami perubahan

kimiadalam proses pembentukannya. Produk yang dihasilkan serupa dengan

bahan dasar,hanya saja terjadi perubahan dalam bentuknya. Bahan ini dapat

dilunakkan denganpanas dan dibentuk menjadi bentuk yang lain. Jenis

bahan dari kelompok ini yangdigunakan sebagai bahan basis gigitiruan antar

lain : seluloid, selulosa nitrat, resinvinil, nilon, polikarbonat, dan resin akrilik..

Seluloid mulai diperkenalkan pada tahun 1869. Pada awal penggunaan,

bahanini mempunyai sifat estetis yang baik. Namun seiring berlalunya waktu,

bahan ini kurang diminati karena terjadinya perubahan warna, serta mudah

menimbulkan stainkarena sifat porositas yang dimiliki. Bahan vinil

diperkenalkan sebagai bahan basis gigitiruan pada tahun 1932.Sifat umum

resin ini memenuhi syarat basis gigitiruan, tetapi ketahanan yang

rendahterhadap fatik sering menyebabkan masalah fraktur beberapa waktu

setelahpemakaian. Menjelang akhir tahun 1960an, mulailah dikembangkan

bahan vinil-akrilik. Kelebihan dari bahan ini yaitu sedikit penyerapan air,

sehingga meningkatkanketahanan terhadap fatik dan impak. Namun,

kekurangan yang dimiliki, yaitu modulus elastisitas yang rendah serta

penghantar panas yang rendah. Polikarbonat adalah rantai polimer dari

bisphenol-A carbonat. Bahan inicukup populer dan banyak digunakan dalam

kedokteran gigi sejak dahulu sebagaimahkota sementara. Bahan ini cukup

kuat, tahan terhadap fraktur dan fleksibel.Tetapi, polikarbonat tidak dapat

menahan tekanan oklusal sehingga tidak dapatmempertahankan dimensi

vertikal dalam jangka waktu yang lama.Thermo-plastic akrilik mempunyai

ketahanan terhadap fraktur, kekuatantekan, fleksibilitas yang baik, serta

sedikit kandungan sisa monomer. Tetapi bahan initidak dapat

mempertahankan dimensi vertikal dalam waktu yang lama. Contoh

darithermo-plastic akrilik adalahFlexite M.P.yang diperoleh dari campuran

khususpolimer dan mempunyai kekuatan impak tertinggi dibandingkan bahan

jenis akrilik lainnya. Nilon adalah nama generik dari termoplastik polimer, dan

pertama kalidigunakan sebagai basis gigitiruan pada tahun 1950an. Bahan

ini mempunyaiketahanan impak yang tinggi, akan tetapi bahan ini memiliki

kelemahan yaitu dapatterjadi perubahan warna serta dapat menyerap air

4. Nilon Termoplastik

a. Sifat

Ekspansi Termal

Koefesiensi ekspansi linear di nilon yang diperkuat serat kaca lebih rendah dari pada nilon

tanpa penambahan serat kaca.

Massa Jenis

Massa jenis gigi tiruan yang rendah akan menyebabkan retensi gigi tiruan grahang atas

menjadi bertambah sehingga menguntungkan.

Porositas

Nilon hampir tidak memiliki porositas. Adanya gelembung pada permukaan dapat

mempengaruhi estetis dan kebersihan. Porositas cenderung terjadi pada bagian basis protesa

yang lebih tebal.

Penyerapan Air

Nilon mempunyai serat yang menyerap air.

Perubahan Dimensi

Teknik injection-moulding menunjukkan stabilitas dimensi yang baik dibandingkan

dengan teknik compression moulding.

Stabilitas Warna

Kemampuan dari suatu lapisan permukaan / pigmen untuk bertahan dari degradasi

yang disebabkan pemaparan dari lingkungan.

Kekerasan Permukaan

Permukaan basis gigi tiruan nilon tidak dapat dipoles sebaik resin akrilik, sehingga terjadi

peningkatan kekerasan serta perlekatan sisa makanan setelah beberapa bulan pemakaian.

Keuntungan

1. Estetis lebih baik karena bersifat transluen sehingga dapat menggambarkan warna

jaringan yang berada di bawahnya.

2. Tipis dan ringan tapi sangat kuat.

b. Komposisi

Nilon termoplastik merupakan suatu resin yang dihasilkan oleh reaksi kondensasi

antara dramina dan asam dibasik yang memberikan variasi dari piliamida dengan sifat

fisik mekanisnya yang tergantung pada ikatan antara asam dan amida. Nilon

merupakan polimer crystaline yang mengakibatkan nilon memiliki sifat yang tidak dapat

larut dalam pelarut, ketahanan panas yang tinggi dan kekuatan yang tinggi serta

kekuatan tensil yang baik.

c. Reaksi Polimerisasi

Nilon mengandung ikatan linear ( ikatan polimer tumggal ) karena methyl-adiamine asam

karboksilat di dalam nilon termoplastik yang akan membentuk ikatan poliamida yang

panjang. Ikatan linear ini lemah dibanding dengan ikatan yang bercabang atau yang

mempunyai cross link poliresin akrilik. Poliamida (NH2) dihasilkan oleh reaksi

kondensasi diaminal dari alam.

d. Manipulasi

Nilon tidak dapat larut sehingga tidak dapat dibuat dalam bentuk adonan dan mengisi mould

dengan teknik biasa, tetapi harus dilelehkan dan diinjeksikan ke dalam kuvetdi bawah

tekanann (mould injection). Nilon dimasukkan ke dalam suatu catridge dan diletakkan pada

suhu 248,8 – 265,5 o C dengan pumang elektrik.. selanjutnya nilon yang telah meleleh

diletakkan ke dalam kuvet oleh plugger di bawah tekanan selama 3 menit, kemudian kuvet

beserta catridge segera dilepaskan. Kuvet kemudian dibiarkan dingin pada suhu kamar

selama 30 menit sebelum dibuka.

5. Resin Akrilik

a. Sifat

Pengerukan

Ketika monomer metil methakrilat terpolimerisasi untuk membentuk poli, kepadatan massa

bahan berubah. Perubahan tersebut menghasilkan pengerutan volumetrik. Akibatnya

pengerutan volumetrik yang di tunjukan oleh massa terpolimerisasi sekitar 6-7%sesuai

dengan nilai yang di amati.

Perubahan dimensi

Pemrosesan akrilik yang baik akan menghasilkan dimensi stabilitas yang bagus. Proses

pengerutan akan di imbang oleh ekspansi yang di sebabkan untuk penyerapan air.

Konduktivitas termal

Pengukuran termofisika mengenai seberapa baik panas disalurkan melalui suatu bahan.

Solubilitas

Meskipun basis gigi tiruan resin lebih larut dalam pelarut dan sejumlah kecil monomer

dilepaskan, basis resin umumnya tidak larut dalam cairan di mulut.

Penyerapan air

Bahan resin akrilik mempunyai sifat yaitu menyerap air secara perlahan-lahan dalam jangka

waktu tertentu. Resin akrilik menyerap air relatif lebih sedikit ketika di tempatkan pada

lingkungan basah.

Porositas

Adanya gelembung/porositas di permukaan dan di bawah permukaan dapat mempengaruhi

sifat fisis, estetik, kebersihan basis gigi tiruan. Porositas disebabkan oleh penguapan

monomer yang tidak bereaksi dan berat molekul yang rendah.

Stabilitas warna

Resin polimer panas menunjukkan tabilitas warna yang baik. Resin akrilik menunjukan nilai

diskotorasi yang paling rendah setelah direndam dalam larutan kopi.

Keuntungan resin akrilik polimerisasi panas adalah :

Harga murah dan pembuatan mudah

Mudah direparasi/modifikasi

Tidak larut dalam cairan mulut

Estetik sangat baik

Ikatan kimia yang baik pada gigi tiruan akrilik

Kerugian resin akrilik polimerisasi panas adalah :

Daya tahan fatik rendah

Konduktifitas rendah

Kekuatan freksural rendah

b. Komposisi

Bubuk

Polimer (polymetil metakrilat)

Initiator = berupa 0,2-0,5% benzoil peroksida

Pigmen = merkuri sulfit / cadmium sulfit

Plastiazer = dibutil phthalate

Opacifier = seng / titanium oksida

Cairan

Monomer (metil methakrilat)

Stabilizer = sekitar 0,006% hidroquinom untuk mencegah berlangsungnya polimerisasi

selama penyimpanan

Bahan untuk memacu ikatan silang, seperti etilen glikon di methakrilat (1-2%)

c. Reaksi Polimerisasi

Proses polimerisasi dicapai dengan menggunakan panas dan tekanan. Secara ringkas

reaksinya seperti berikut :

Bubuk (polimer) + Cairan (monomer) + Panas (eksternal) → Polimer + Panas

d. Manipulasi

Resin akrilik polimerisasi panas umumnya diproses dalam sebuah kuvet dengan menggunakan

teknik compression-moulding. Perbandingan polimer dan monomer biasanya 3:1 berdasarkan

volume atau 2:1 berdasarkan berat. Bahan yang telah dicampur akan melewati empat tahap

yaitu :

1. Tahap pertama: tahap basah, seperti pasir (wet sand stage)

2. Tahap kedua: tahap lengket berserat (tacky fibrous) selama polimer larut dalam

monomer (sticky stage)

3. Tahap ketiga: tahap lembut, seperti adonan, sesuai untuk diisi ke dalam mould

4. Tahap keempat: kaku, seperti karet (rubbery stage)

Setelah pembuangan malam, adonan dimasukkan ke dalam mould gips. Kuvet ditempatkan, di bawah

tekanan, dalam water bath dengan waktu dan suhu terkontrol untuk memulai polimerisasi resin akrilik

polimerisasi panas. Umumnya resin akrilik polimerisasi panas dipolimerisasi dengan menempatkan

kuvet dalam water bath dengan suhu konstan pada 70 ºC selama 90 menit dan dilanjutkan dengan

perebusan akhir pada suhu 100 ºC selama 30 menit.

Setelah prosedur polimerisasi, kuvet dibiarkan dingin secara perlahan hingga mencapai suhu

kamar untuk memungkinkan pelepasan internal stress yang cukup sehingga meminimalkan perubahan

bentuk basis. Selanjutnya dilakukan pemisahan kuvet dan harus dilakukan dengan hati-hati untuk

mencegah fraktur atau membengkoknya gigitiruan. Setelah dikeluarkan dari kuvet, basis gigitiruan

akrilik dihaluskan dengan menggunakan kertas pasir dari kasar sampai halus. Proses akhir pemolesan

biasanya menggunakan pumis di bawah air.

6. Metal Frame

a. Sifat

Berat Jenis

bergantung pada factor modulus of elasticsity. Makin tinggi modulus ini, makin tegar oula

suatu metal bila kerangka metal dibuat lebih tipis, tidak mudah terjadi distorsi

Kekerasan

ketahanan permukaan bahan terhadap distorsi

Tahan terhadap goresan

Pengaruh terhadap gigi penyangga

Penghalusan dan pemolesan

Tensile streght

daya tahan metal terhadap deformasi, fraktur sering terjadi pada bagian cengkram

Proportional limit/plastic limit

Besarnya gaya yang diberikan pada suatu bahan yang bila dihilangkan akan membuat

bahan tersebut kembali ke keadaan semula (batas proportional) dengan relative

cengkram metal harus elastis supaya tidak terjadi perubahan bentuk

Modulus elastisitas

Besarnya gaya yang dapat menyebabkan bahan itu menjadi tegang atau elastis makin

tinggi MOE suatu metal, makin tegar pula metal tersebut.

Keras

Mengkilat

Berat, berkaitan dengann berat atom elemen dan tipe structural yang menentukan

eratnya susunan atom-atom tersebut

Konduktor yang baik terhadap panas & listrik disebabkan system ikatan logam

b. Komposisi

Terbuat dari bahan logam sebagai basisnya yang dikombinasikan dengan aklirik, valplast

atau polycarbonate sebagai basis untuk meletakkan gigi yang terbuat dari aklirik bahan logam

yang digunakan untuk denture ini adalah chromium cobalt/titanium

c. Manipulasi

Kebanyakan metal merupakan campuran dua atau lebih metal murni. Campuran ini

disebut alley karena pada umumnya metal murni lunak untuk digunakan. Beberapa logam

dasar yang dapat dikombinasikan dengan alleyemas dalam beberapa macam jumlah untuk

mengembangkan sifat spesifiknya seperti dengan inalum, timah, dan seng. Alley metal ini

menjadi pilihan untuk basis geligi tiruan seperti basis alley chromium-cobalt-nikel karena untuk

carting lebih ringan dan lebih baik dari segi mekanik

d. Kekurangan

Lebih berat

Pengerjaannya lama

Harga relative mahal

e. Keuntungan

Dapat dibuat setipis mungkin ]

Mudah dibersihkan

7. Alasan Dipilihnya Nilon Termoplastic

Karena sifatnya yang fleksible dengan estetik yang unik, memungkinkan warna alami dari jaringan

mulut yang dapat disesuaikan dengan warna dasar. Sifatnya juga nyaman bebas dari metal/logam

serta tidak mudah patah karena bersifat elastis. Tidak menggunakan kawat retensi tetapi perlekatan

yang digunakan adalah rongga mulut. Bahan ini juga memiliki kekuatan yang kuat sehingga dapat

dibuat tipis menjadikan nyaman untuk digunakan.

8. Kesimpulan

Kita ketahui bahwa resin merupakan senyawa yang berasal dari pengulangan monomer dari rantai

karbon. Resin terdiri atas resin alam dan resin sintetis. Didalam kedokteran gigi resin sintetis

merupakan bahan untuk membuat gigi tiruan. Gigi tiruan yang sering digunakan adalah gigi tiruan

nilon termoplastik yang disenengangi oleh pasien karena ringan, fleksibel, elastisitas tinggi sehingga

kuat, dan tidak berubah posisi akibat air.