11
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekologi dan Pengetahuan Lingkungan mengenai Air Bersih. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, serta keluarganya, para sahabat dan seluruh umatnya yang berada di alam raya ini. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada ibu Dr. Ir. Hj. Ratnaningsih, MT selaku dosen mata kuliah ekologi dan pengetahuan lingkungan. Dan makalah ini kami susun dengan harapan agar dapat bermanfaat bagi kami penulis dan para pembaca serta dapat diaplikasikan di kehidupan nyata. Demikian makalah ini kami susun namun kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan, sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Jakarta, 26 Mei 2013 Tim Penyusun

makalah ekologi

  • Upload
    nabilah

  • View
    28

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ekologi dan Pengetahuan Lingkungan mengenai Air Bersih. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, serta keluarganya, para sahabat dan seluruh umatnya yang berada di alam raya ini.Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada ibu Dr. Ir. Hj. Ratnaningsih, MT selaku dosen mata kuliah ekologi dan pengetahuan lingkungan. Dan makalah ini kami susun dengan harapan agar dapat bermanfaat bagi kami penulis dan para pembaca serta dapat diaplikasikan di kehidupan nyata.Demikian makalah ini kami susun namun kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan, sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Jakarta, 26 Mei 2013

Tim Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANA.

BAB IPENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANGAir bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia yang dibutuhkan secara berkelanjutan. Penggunaan air bersih sangat dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan rumah-tangga, industri, tempat umum, dll. Seiring dengan perkembangan zaman jumlah penduduk semakin bertambah diiringi pula oleh aktivitas yang dilakukan manusia semakin banyak, sehingga kebutuhan manusia terhadap air bersih semakin meningkat setiap waktunya. Contohnya seperti di kota-kota besar di Indonesia, salah satunya ibu kota indonesia Jakarta yang memiliki masalah mengenai krisis air bersih yang tak kunjung berkesudahan. Kesulitan untuk mendapatkan air bersih menjadi masalah bagi ibu kota Indonesia yang sulit untuk diatasi oleh pemerintah daerah itu sendiri sendiri. Karena sesungguhnya pemerintah tidak dapat mengatasi kesulitan air bersih tanpa adanya kerjasama yang baik dengan masyarakat.Salah satu penyebab krisis air di Indonesia disebabkan oleh perilaku manusia dan sebagian masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar dengan membangun pemukiman di pinggir kali, sungai, dan danau serta membuang sampah sembarangan sehingga membuat kali, sungai dan danau tidak dapat berfungsi sebagai penampung air dengan baik. Dan jika musim penghujan tiba maka akan berdampak buruk bagi lingkungan sekitar karena dapat menyebabkan banjir dan munculnya berbagai macam penyakit. Sedangkan apabila musim kemarau tiba dapat menyebabkan kekeringan karena kurangnya sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dikarenakan kali, sungai, dan danau tercemar limbah dan sampah akibat ulah manusia.

1.2 TUJUAN

1.3 GAMBARAN UMUM

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 PENGERTIAN AIR BERSIHSecara fisik air bersih dapat kita bedakan melalui panca indra (dapat dilihat, dirasa, dicium dan diraba) antara lain:1. Air tidak boleh berwarna, harus jernih sampai kelihatan dasar tempat air tersebut.2. Air tidak boleh keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya.3. Air tidak boleh mempunyai rasa, harus bebas dari bahn kimia, rasa asin, rasa asam atau rasa bsa.4. Air tidak boleh berbau, harus bebas dari bau busuk, bau belerang dan sebagainya.5. Air harus sesuai dengan suhu sekitarnya, atau lebih rendah, tidak boleh suhunya lebih tinggi.Sarana penyedian air bersihAda beberapa macam sarana air bersih, yaitu:a. Sumur galib. Sumur pompa tanganc. Sumur rembesand. Penampungan air hujane. Perlindungan mata airf. Mata air dengan perpipaan

a. Sumur galiSumur gali merupakan jenis sarana air bersih yang paling sederhana dan dikenal di kalangan masyarakat. Membuatnya dengan menggali tanah sampai kedalaman lapisan tanah yang banyak mengandung air, yang pada musim kemarau tidak kering.

Kedalaman sumur gali dapat berkisar antara 6-15 meter atau lebih, tergantung pada kandungan air dalam tanah setempat.Agar air dari sumur gali memenuhi syarat, maka:1. Jaraknya paling sedikit 10 meter dari sumber penularan: jamban, tempat sampah, kandang ternak, comberan dan lain-lain.2. Dinding bagian dalam harus diplester sedalam 3 meter dari muka tanah.3. Dibuat bibir sumur setinggi 80 cm dari muka tanah.4. Diberi pagar dan diberi penutup agar kotoran tidak masuk.5. Dibuat lantai semen yang mengitari sumur selebar 1 meter.6. Bersihkan sumur gali secara rutin.

b. Sumber pompa tanganSumber pompa tangan adalah salah satu sarana air bersih yang dibangun untuk menaikkan air dalam tanah ke permukaan secara sehat. Sumur pompa ini dipasang melalui pengeboran tanah sampai mencapai kedalaman tertentu, atau dipasang pada sumur gali dan lubang sumur harus ditutup. Pompanya dapat dipasang di atas atau jauh dari sumur. Tahan lama, karena silinder pompa terletak diatas tanah.Terdapat dua jenis sumur pompa tangan:1. Pompa tangan dangkalPompa ini kerjanya menghisap air ke dalam tanah, dengan kekuatan menghisap air tidak lebih dari 7 meter, agar kerja pompa tidak berat. Tergantung kondisi geologi tanah setempat, maka pemasangan pompa tangan dangkal dapat melalui pengeboran maupun diapsang pada sumur gali.2. Pompa tangan dalamPada prinsipnya menghisap air dari dalam tanah seperti pompa tangan dangkal, hanya perbedaan pada letak silinder pompa yang harus di dalam air tanah (terendam air) dan untuk menaikkan air lebih dalam dari 7-30 meter. Dapat dipasang melalui pengeboran atau diatas sumur gali bial lapisan tanah terlalu keras.c. Sumber rembesand. Penampungan air hujan (PAH)Sarana penampungan air hujan merupakan alternatif terakhir bila pemanfaatan sumber air tanah atau air permukaan tidak mungkin dilakukan. Pemakaiannya pada musim kemarau untuk waktu kurang lebih 3 bulan. Untuk persedian 15 orang diperlukan volume bak PAH sebesar 10 m3. Perlu dipertimbangkan juga lamanya musimpenghujan untuk memperkirakan besarnya bak pengumpul yang perlu disediakan.Untuk mendapatkan air minum, air hujan dialirkan melalui talang-talang dan disalurkan ke bak PAH. Air hujan yang jatuh pada 3 menit pertama harus dibuang untuk membersihkan kotoran.Air hujan sebagai sumber air minum dapat menimbulkan gangguan keropos pada gigi. Untuk itu kita harus melengkapi kekurangan mineral dalam air hujan dengan misalnya memakan sayur-sayuran yang cukup, menggunakan garam beryodium, serta banyak makan buah-buahan.e. Perlindungan mata airUntuk membangun sarana perlindungan mata air dipilih mata air yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau, dan airnya tetap bersih.Bangunan ini harus dilindungi dari pengotoran yang timbul dari sekitarnya. Agar memenuhi kebutuhan, jumlah air harus cukup dan mudah pengambilannya.f. Mata air dengan perpipaan Bila air yang terkandung dalam sumber mata air banyak dan dapat dipakai untuk mengairi sawah/irigasi, maka sebagian airnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan minum, mandi dan mencuci. Air dari mata air ini pada umumnya jauh dari pemukiman penduduk, maka untuk mendapatkan air tersebut dibuat bak penampungan air yang berasal dari mata air, dan sebagian airnya dialirkan ke pemukiman dengan pipa-pipa (GI/besi, PVC/plastik)

Mengingat bahwa pada dasarnya tidak ada air yang seratus persen murni dalam arti sesuai dengan syarat air yang patut untuk kesehatan, maka harus diusahakan air yang ada sedemikian rupa agar syarat yang dibutuhkan terpenuhi, atau paling tidak mendekati syarat yang dikehendaki (Azwar, 1981). Salo, 2000

BAB IIIPEMBAHASAN

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Astri. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Jakarta: Universitas Trisakti