26
Makalah Ekologi Pengetahuan Lingkungan Migas dan Panas Bumi DISUSUN OLEH : Nama : Gilang Chrisdiantoro NIM : 1101081 Kelas : S 1 Teknik Perminyakan Reg B ‘11 S1 TEKNIK PERMINYAKAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN Page | 1

makalah ekologi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah ekologi.docx

Makalah Ekologi

Pengetahuan Lingkungan Migas dan Panas Bumi

DISUSUN OLEH :

Nama : Gilang Chrisdiantoro

NIM : 1101081

Kelas : S1 Teknik Perminyakan Reg B ‘11

S1 TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

BALIKPAPAN

2014

Page | 1

Page 2: makalah ekologi.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia pada hakikatnya adalah murid-murid alam atau lingkungan, karena alam dan

lingkungan mengajari mereka banyak hal. Kehidupan sebagai dinamika yang mengandung

pergeseran dan perubahan secara terus-menerus. Oleh karena itu setiap manusia harus mampu

menyesuaikan dirinya dengan alam dan lingkungannya, serta sesama makhluk hidup yang

merupakan bagian dari alam. Dalam hal ini alam bagi manusia adalah segala-galanya, bukan

hanya sebagai tempat lahir, hidup, berkembang, maupun mati. Akan tetapi juga mempunyai

makna filosofis tersendiri. Alam adalah guru bagi makhluk yang hidup di dalamnya. Dia dapat

mempelajari apa saja yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu lingkungan merupakan

laboratorium alam yang sangat baik dan lengkap, namun belum banyak yang menyadari dan

memanfaatkannya.

Semakin hari, semakin dirasakan oleh manusia untuk harus mengenal lingkungannya,

apalagi perkembangan IPTEK yang begitu pesat, pola penduduk dunia yang berubah, begitu

pula berkembangnya kekuatan manusia yang mengubah lingkungan. Dengan merenungkan

munculnya masalah-masalah pembangunan yang mengabaikan prinsip-prinsip ekologi yang

mendapatkan keuntungan jangka pendek guna memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri yang

semakin hari semakin banyak, telah menyebabkan peranan ekologi semakin menonjol.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Ekologi?

2. Bagaimana hubungan ekologi dengan ilmu lain?

3. Apa saja ruang lingkup ekologi?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui ekologi

2. Untuk mengetahui hubungan ekologi dengan ilmu lain

3. Untuk mengetahui ruang lingkup ekologi

D. Manfaat Penulisan

Agar pembaca mengetahui peranan ekologi dan ruang lingkup ekologi di dalam kehidupan

an hubungannya dengan ilmu lain.

Page | 2

Page 3: makalah ekologi.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Ekologi

Dalam pandangan historis, ekologi tidak begitu jelas. Ini disebabkan karena

perkembangannya yang berangsur-angsur. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan filosof lainnya,

merupakan naskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah ekologi, meskipun tidak

menggunakan nama ekologi. Baru pada abad ke-16 dan 17 ayang timbul dari natural history

yang kemudian berkembang menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik, dan obyektif mengenai

hubungan organisme dan lingkungan yaitu EKOLOGI. Nama tersebut baru dikemukakan oleh

seorang ahli biologi Jerman yang bernama Earns Haeckel (1834-1919) pada tahun 1860.

Sebelum itu, banyak orang besar dari kebangunan biologi abad ke-18 telah menyumbang

kepada pokok persoalannya walaupun etiket “ekologi” tidak digunakan. Misalnya: Anton van

Leeuwenhoek, yang lebih dikenal sebagai ahli mikroskop perintis dari awal tahun 1700 juga

mempelopori pengkajian “rantai-rantai makanan” dan “pengaturan populasi”, dua bidang

penting dalam ekologi mutakhir.

Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan berkembang terus dengan

cepat. Apalagi saat dunia sangat peka terhadap masalah lingkungan dalam mengadakan dan

memelihara mutu manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasarinya dan selalu

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

B. Pengertian Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup, dan

“logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-

organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu

pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang

mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mngatakan

bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan,

binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana

kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.

Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan

apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi

didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok

organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-

Page | 3

Page 4: makalah ekologi.docx

organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi

“golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air adalah

lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai

pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari

pada alam. Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari

struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di

sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk

kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi,

faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya

menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah

mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.

Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah

tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk

hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi

juga menaruh minat kepada manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup)

dalam kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya

gerakan kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak

tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah pencemaran, daerah-daerah

alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu

bumi karena efek rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah

memberikan efek yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari

Biologi yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang

menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.

C. Hubungan Ekologi dengan Ilmu-ilmu lain

Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin

terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna

memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam

hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan

lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk

hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan,

perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena

efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus

berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya.

Page | 4

Page 5: makalah ekologi.docx

Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua

bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.

Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap

spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki

daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem

ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas

ditunjukan pada spektrum yang dimaksud.

Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-

sistem fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan

gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling

ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan.

Agar mudah dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang

dapat menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan. Penyebaran,

adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dan komunitas banyak dipelajari dalam ekologi dan

erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti taksonomi, morfologi, fisiologi,

genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu tanah, geologi, dan fisika memberikan informasi

mengenai keadaan lingkungan. Jadi pengetahuan dan biologi sangat diperlukan bagi seorang

ahli ekologi untuk dapat mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan.

D. Pembagian Ekologi

Ekologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Autekologi: membahas pengkajian individu organisme atau spesies. Sejarah-sejarah

hidup dan prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya

mendapatkan penekanan. Pembahasan melaiputi aspek siklus hidup,adaptasi,sifat

parasitik,non-parasitik,dan lain-lain.

2. Sinekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme

yang berasosiasi bersama sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu

daerah tertentu. Bila diadakan suatu studi mengenai hubungan suatu jenis pohon

terhadap lingkungan, pengkajian itu akan bersifat autekologi. Apabila studi itu

memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh,

pendekatannya bersifat sinekologi.

Pembagian ekologi seperti ini sangat berguna dalam penelitian. Seseorang yang akan

melakukan penelitian dapat memusatkan diri pada proses-proses, tingkat-tingkat,

Page | 5

Page 6: makalah ekologi.docx

lingkungan-lingkungan, organisme-organisme, atau masalah-masalah dan membuat

sumbangan-sumbangan yang bernilai terhadap keseluruhan mengenai biologi lingkungan.

E. Ruang Lingkup Ekologi

Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistem, hingga biosfer.

a. Populasi

Populasi adalah kelompok individu-individu yang memiliki kesamaan genetik,dan berada

bersama-sama dalam tempat dan waktu yang sama. Secara umum, apabila kita bicara

populasi,maka yang kita maksudkan adalah anggota-anggota dari spesies yang sama,yang

satu sama lain berdekatan. Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi

interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh

interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.

1. Alelopati

Merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat

menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang

ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada

mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp.

dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

2. Kompetisi

Merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama

sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan

antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

b. Komunitas

Komunitas adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan

waktu tertentu. Tingkatannya tergantung pada skala yang kita tetapkan. Kita dapat

menggunakan komunitas untuk menunjukkan semua benda yang hidup di dalam suatu

ekosistem ,atau kita dapat membatasi perhatian kita hanya pada komunitas burung,atau

komunitas tanaman dan sebagainya.Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu

adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak.

Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat berdasarkan :

1. Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya

seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae, dapat juga

berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil

Page | 6

Page 7: makalah ekologi.docx

2. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur,

komunitas pantai pasir, komunitas lautan,dll

3. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme

komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di

daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut

hutan hujan tropik.

Macam-macam Komunitas. Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara

garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu (1) Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya

yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam, (2) Komunitas terrestrial, yaitu

kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir,

dll.

Struktur Komunitas

Karakter komunitas

1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan

kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.

2. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan

nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat. Densitas

(kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh, atau persatuan

luas/volume, atau persatuan penangkapan

3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah

yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-

suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan

memerlukan waktu. Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang

disebut klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut

konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih

mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.

Page | 7

Page 8: makalah ekologi.docx

Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga

komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat

tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru.

2. Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi primer,

perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada

habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada

komunitas yang tersisa.

INTERAKSI

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara

komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen

ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas.

1. Interaksi antar organisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu

akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam

satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di

sekitar kita.Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang

kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.

Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang

sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak,

disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.

Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat

erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi

sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang,

rusa,dan burung hantu dengan tikus.

Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu

organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya

sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium dengan manusia,

Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.

Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies

dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies

diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon

yang ditumpanginya.

Page | 8

Page 9: makalah ekologi.docx

Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling

menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil

akar kacang-kacangan.

2. Interaksi Antarpopulasi

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau

tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang

dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans)

jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik.

Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp.

dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang

sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan

antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

3. Interaksi Antar Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling

berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah

disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma.

Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer.

Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air

sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi

antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran

energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon.

Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

4. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara

organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu.

Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik,

keanekaragaman biotik, serta siklus materi.

Page | 9

Page 10: makalah ekologi.docx

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan

keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri

khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong

terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.

c. Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati

yang membentuk sistem ekologi atau tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup

organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling

mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu

peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupundekomposer.. Ekosistem

merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi

ada bermacam-macam ekosistem.

Susunan Ekosistem

Suatu ekosistem berdasarkan susunan dan fungsinya tersusun dari beberapa komponen

sebagai berikut :o Komponen autotrof

autotrof berasal dari kata Auto yang berarti sendiri, dan trophikos yang berarti

“menyediakan makan” pengertian dari Autotrof adalah organisme yang mampu

menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan

anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof

berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

Komponen heterotrof

Heterotrof berasal dari kata “Heteros” yang berarti berbeda, dan trophikos yang

berarti makanan).Pengertian dari Heterotrof merupakan organisme yang

memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut

disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan,

jamur, dan mikroba.

Bahan tak hidup (abiotik)

Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara,

sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat

berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

Page | 10

Page 11: makalah ekologi.docx

Pengurai (dekomposer)

Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan

organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme

pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-

bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk

pengurai ini adalah bakteri dan jamur.

Macam-macam Ekosistem

Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem

perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.

a) Ekosistem darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan

letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa

bioma, yaitu sebagai berikut.

Bioma gurun

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang

berbatasan dengan padang rumput.Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah

hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga

penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C).

Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang

terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan

menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar

panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun

antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

Bioma padang rumput

Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-

cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak

teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang

ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada

kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah,

jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.

Bioma Hutan Basah

Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.

Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif

banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak

Page | 11

Page 12: makalah ekologi.docx

geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan

berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi

perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah

tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar;

suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan

khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera,

burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

Bioma hutan gugur

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah curah

hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim

(dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.

Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon

(sebangsa luwak).

Bioma taiga

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah

tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan

yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan

tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan

burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

Bioma tundra

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub

utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah

ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan

biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya

mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada

yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.

Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa

kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

b) Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya

kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah

jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat

Page | 12

Page 13: makalah ekologi.docx

dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.

- Adaptasi tumbuhan

Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti

beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan

berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai

akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan

osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

- Adaptasi hewan

Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif

dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air

tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan

osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi,

insang, dan pencernaan.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan

organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.

c) Ekosistem air laut

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

1. Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI-

mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar.

Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi.

Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah

disebut daerah termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah

permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke

tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga

memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat

dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.

1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.

a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.

b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian

dasar dalamnya ± 300 meter.

Page | 13

Page 14: makalah ekologi.docx

c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m

d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).

2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin

ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.

a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200

m.

b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam an 200-1000

m. Hewannya misalnya ikan hiu.

c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m.

Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.

d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m; tidak

terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu

menembus daerah ini.

e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000

m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan

cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan

karang tertentu.

Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir

sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara

banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis

melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.

2. Ekosistem pantai

Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang

surut.Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang

hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.

Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh

beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan

burung pantai.

Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni

oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora,

kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.

Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh

beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.

Page | 14

Page 15: makalah ekologi.docx

Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan

sebagai berikut.

1. Formasi pes caprae

Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah

tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin;

tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius

(rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi

ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola

Fruescens (babakoan).

2. Formasi baringtonia

Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia,

Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut

berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas

merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain

berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari

pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa,

Acathus, Rhizophora, dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon

yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.

3. Estuari

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering

dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.

Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini

juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai

memperkaya estuari.Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput

rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai

cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut

yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat

air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu

unggas air.

4. Terumbu karang

Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri

dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu

karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga

fotosintesis dapat berlangsung. Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang

Page | 15

Page 16: makalah ekologi.docx

merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari

kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup

karang lain dan ganggang. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme

mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan,

hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi

mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.

d. Biosfer

Biosfer adalah ekosistem global, jumlah seluruh ekosistem planet, atau seluruh makhluk

hidup dan tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam

ekologi. Biosfer meliputi atmosfer hingga ketinggian beberapa kilometer, daratan sampai ke

dan termasuk bebatuan yang mengandung air yang berada paling tidak 1500 meter di

bawah tanah, danau dan aliran sungai, gua, dan lautan hingga kedalaman beberapa

kilometer.

Penentu penting persebaran organisme dalam biosfer meliputi iklim dan faktor abiotik

lainnya.

Faktor abiotik utama

1. Suhu

Suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme karena

pengaruhnya pada proses bilogis dan ketidakmampuan sebagaian besar organisme

untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Sel bisa pecah jika air yang terdapat di

dalamnya membeku pada suhu di bawah 0oC, dan protein pada sebagian besar

organisme akan mengalami denaturasi pada suhu di atas 45o C. Selain itu jumlah

organisme dapat mempertahankan suatu metabolisme yang cukup aktif pada suhu yang

sangat rendah atau pada suhu yang sangat tinggi. Adaptasi yang luar biasa

memungkinkan beberapa organisme hidup di luar di dalam suhu tersebut.

2. Air

Sifat-sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya. Air sangat

penting bagi kehidupan tetapi ketersediaannya bervariasi secara dramatis di berbagai

habitat. Organisme air tawar dan air laut hidup terendam di dalam suatu lingkungan

akuatik, tetapi organisme tersebut menghadapi permasalahan keseimbangan air jika

tekanan osmosis intraselulernya tidak sesuai dengan tekanan osmosis air disekitarnya.

Organisme di lingkungan darat mengahdapi ancaman kekeringan yang hampir konstan

Page | 16

Page 17: makalah ekologi.docx

dan evolusinya dibentuk oleh kebutuhannya untuk mendapatkan dan menyimpan air

dalam jumlah yang mencukupi.

3. Cahaya Matahari

Matahari memberikan energi yang menggerakkan hampir seluruh ekosistem

meskipun hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan sumber

energi secara langsung. Dalam lingkungan akuatik, intensitas dan kualitas cahaya

membatasi persebaran organisme fotosintetik akan tetapi organisme fotosintetik itu

sendiri menyerap banyak cahaya yang menembus air yang selanjutnya akan mengurangi

intensitas dan kualitas cahaya pada air di bawahnya.

4. Angin

Angin memperkuat pengaruh suhu lingkungan pada organism dengan cara

meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan (evaporasi) dan konveksi. Angin juga

menyebabkan hilangnya air di organism dengan cara meningkatkan laju penguapan

pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan. Selain itu, angin dapat menyebabkan

pengaruh yang sangat mendasar pada bentuk pertumbuhan tumbuhan., yaitu dengan

cara menghambat pertumbuhan anggota tubuh pohon yang terdapat pada sisi arah

tiupan angin, anggota tubuh pohon yang berada pada arah yang berlawanan dengan

arah tiupan angin akan tumbuh secara normal, yang menghasilkan suatu penampakan

“lambaian bendera”.

5. Batu dan Tanah

Penyebab timbulnya pola pengelompokan pada area tertentu yang acak pada

ekosistem terrestrial adalah struktur fisik, pH dan komposisi mineral batuan serta tanah

yang akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya. Pada aliran

sungai, komposisi substrat dapat mempengaruhi factor kimiawi dalam air, yang

selanjutnya akan mempengaruhi tumbuhan dan h ewan penghuni ekosistem akuatik.

Pada lingkunhan laut struktur substrat dalamm zona pasang-surut dan dasar laut

menentukan jenis organisme yang dapat menempel atau meliang dalam habitat seperti

itu.

6. Gangguan Periodik

Gangguan yang sangat merusak seperti kebakaran, badai, tornado dan letusan

gunung merapi dapat menghancurkan komunitas biologis. Setelah adanya gangguan

yang merusak, daerah akan dikolonisasi ulang oleh organisme yang selamat dari

bencana, akan tetapi struktur komunitas akan mengalami suatu suksesi perubahan

selama proses pemulihan. Beberapa gangguan, seperti letusan gunung berapi

Page | 17

Page 18: makalah ekologi.docx

merupakan gangguan yang jarang terjadi dan tidak dapat diprediksi menurut dan ruang,

sehingga organism tidak memiliki adaptasi evolusioner untuk menghadapinya.

Sebaliknya gangguan seperti kebakaran meskipun dalam jangka pendek tidak dapat

diprediksi, tetapi kejadian berulang sering terjadi pada beberapa komunitas, dan banyak

tumbuhan telah beradaptasi terhadap gangguan periodic seperti ini. Pada kenyataannya

beberapa komunitas sesungguhnya bergantung pada kebakaran yang terjadi secara

perioi untuk mempertahankan hidupnya.

Iklim

Faktor abiotik yang baru dijelaskan memiliki pengaruh langsung pada biologi organisme.

4 faktor pertama-suhu, air, cahaya, dan angin-merupakan komponen utama iklim (climate)

yaitu kondisi cuaca yang dominan pada suatu lokasi, kita dapat melihat dampak besar iklim

pada persebaran organisme dengan cara membuat suatu klimograf, yaitu suatu plot suhu

dan curah hujan dalam suatu daerah tertentu, yang sering kali diberikan dalam bentuk rata-

rata tahunan. Rata-rata tahunan untuk suhu dan curah hujan sangat berkorelasi dengan

bioma yanng ditemukan di wilayah yang berbeda-beda. Akan tetapi, kita harus selalu

berhati-hati untuk membedakan antara korelasi antara variabel-variabel dengan kausal,

yaitu suatu hubungan sebab akibat.

F. Aplikasi Ekologi

Manusia sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian utama dari lingkungan yang

kompleks. Kegiatan-kegiatan seperti perkembangan penduduk, industri pembangunan jalan-

jalan dan hutan, pemakaian insektisida, penggunaan unsur-unsur radio aktif, pembuatan

bandara, perumahan, dan sebagainya merupakan contoh yang dapat mempercepat proses

perubahan lingkungan dari bumi ini. Manusia dengan kelebihannya yang mempunyai akal dan

pikiran dalam kemajuan teknologi ini merasa makhluk yang paling berkuasa di alam ini.

Penemuan-penemuan yang pada mulanya bertujuan untuk kesejahteraan manusia dapat

menjadi bomerang terhadap hidupnya bila prinsip-prinsip ekologi diabaikan.

Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya

dan pandai mengatur sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat

dipertanggungjawabkan demi pengamanan dan kelestarian. Seorang ahli ekologi harus dapat

melihat jauh ke depan, dalam jangka panjangan yang lebih bersifat pengamanan dan

pemeliharaan untuk dapat hidup dengan baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.

Asas-asas ekologi dalam kenyataan dewasa ini banyak dipakai untuk menganalisis lingkungan

hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan, penghijauan, erosi,

banjir, pelestarian plasma nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi buah-buahan langka,

Page | 18

Page 19: makalah ekologi.docx

pencemaran (polusi), dan lain sebagainya. Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul karena

kegiatan manusia sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti prinsip-prinsip ekologi.

Ada 14 asas dalam ekologi yang merupakan satu kesatuan antara yang satu dengan yang

lain. Yaitu:

Energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya, tetapi tidak dapat hilang,

dihancurkan atau diciptakan.

Semua proses pengubahan energi tidak cermat.

Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman adalah kategori sumber alam.

Mengenai kejenuhan dan ketidakjenuhan.

Peningkatan pengadaan suatu sumber alam mungkin dapat merangsang penggunaan

sumber alam tersebut.

Keturunan (genotif) dengan daya pembiakan tertinggi akan sering dijumpai pada generasi

berikutnya.

Keanekaragaman yang kekal lebih tinggi pada lingkungan yang stabil.

Tingkat makanan atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman dengan kecepatan yang

ditentukan oleh sifat mic, diferensiasi.

Keanekaragaman sebanding dengan biomassa/produktivitas.

Biomassa/produktivitas meningkat dalam lingkungan yang stabil.

Sistem yang mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa.

Kesempurnaan adaptasi setiap habitat/sifat bergantung kepada kepentingan relatifnya

dalam suatu lingkungan tertentu.

Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam

ekosistem mantap yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi lebih jauh lagi.

Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada pengaruh sejarah populasi

itu sebelumnya.

Page | 19

Page 20: makalah ekologi.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup

dengan lingkungannya.

2. Ekologi adalah bagian kecil dari biologi. Ilmu biologi murni dapat dibagi dua, yaitu

pembagian berdasarkan “lapisan vertikal” dan pembagian berdasarkan “taksonomi”

3. Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat paling

sederhana ke tingkat organisasi yang paling kompleks.Tingkatan organisme dalam ekologi

adalah protoplasma, sel, jaringan, organ , sistem organ, organism, populasi, komunitas, dan

ekosistem.

4. Ekologi masa kini menjadi semakin luas cakupannya, namun ekologi dapat dikelompokkan

berdasarkan bidang kajiannya, yaitu autekologi, sinekologi, berdasarkan habitatnya, dan

berdasarkan taksonomi.

5. Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu organisme

akan sangat bergatung pada organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di

sekitarnya.

6. Ekologi memiliki 14 asas yang merupakan satu kesatuan antara asas yang satu dengan asas

yang lain.

Page | 20