Upload
ahmad-haryandi-naufal
View
1.155
Download
183
Embed Size (px)
DESCRIPTION
utvyivbb
Citation preview
MAKALAH EKONOMI TEKNIK
STUDI KELAYAKAN PERTAMBANGAN NIKEL
Disusun Oleh :
Naufal Haryandi Ahmad
3114110018
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Jurusan Teknik Sipil
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung
2014
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat yang Allah SWT anugerahkan kepada kita kesehatan
badan, iman dan pikiran tercurahkan kepada kita melalui rahmat –Nya. Pada
kesempatan ini, makalah disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas remedial
ekonomi teknik.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang sudah mendukung penyusunan makalah ini. Selanjutnya
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga akan
menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah SWT dan dalam hal perbaikan
makalah ini kedepannya.
Jakarta, 15 Januari 2016
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………I
Daftar Isi………………………………………………………………………………II
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………..1
I.1 Latar Belakang...............................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah..................................................... ….................................2
1.3 Tujuan Makalah.............................................................................................2
Bab II Tinjauan Pustaka………………………………………………………………..3
II.1 Studi Kelayakan Usaha Pertambangan.........................................................3
II.2 Pengertian Studi Kelayakan bisnis dalam Usaha Pertambangan..................6
II.3 Pengertian Investasi......................................................................................6
II.4 Pengertian Aliran Kas (Cash Flow)..............................................................7
Bab III Metode Penyelesaian…………………………………………………………..8
III.1 Metode Analisis...........................................................................................8
III.2 Metode Analisis Data..................................................................................8
Bab IV Pembahasan……………………………………………………………………9
IV.1 Aspek-aspek Kelayakan..............................................................................9
Bab V Penutup………………………………………………………………………..13
V.1 Kesimpulan.................................................................................................13
V.2 Saran...........................................................................................................13
Daftar Pustaka...............................................................................................................15
II
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Usaha Pertambangan dewasa ini semakin berkembang pesat, karena seiring
dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dunia akan barang-barang yang
mengandung unsur bahan galian. Investasi di sektor pertambangan mempunyai resiko
cukup tinggi karena ada ketidakpastian keberadaan sumberdaya mineral. Berangkat
dari masalah tersebut maka studi kelayakan usaha tambang perlu dilakukan untuk
menekan resiko kegagalan. Peluang untuk mengembangkan usaha dibidang
pertambangan di Indonesia ini masih terbuka cukup luas karena masih banyak daerah-
daerah yang mengandung bahan galian yang belum di maksimalkan. Oleh karena itu,
ini merupakan peluang yang cukup menjanjikan bagi para investor untuk
menginvestasikan dana mereka untuk meningkatkan sektor industri pertambangan.
Studi Kelayakan Bisnis (SKB) merupakan kegiatan yang dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam sector
pertambangan, karena SKB adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
atau tidak usaha tersebut dijalankan dengan menganalisis berbagai macam aspek.
Namun investasi tersebut juga harus memperhatikan kondisi-kondisi dibidang
ekonomi, hukum, politik, budaya, keamanan, perilaku dan perubahan lingkungan
masyarakat karena sering kali terjadi ketidakpastian yang dapat mengakibatkan apa
yang sudah direncanakan menjadi tidak tercapai.
1
I.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana analisis studi kelayakan
investasi usaha pertambangan dan kemampuan investasinya dalam memberikan
keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanam. Studi ini akan menitikberatkan
pada penentuan layaknya investasi.
I.3 Tujuan Pembuatan Makalah
1. Dapat mengetahui Aspek-aspek kelayakan.
2. Dapat mengetahui pengembangan dan kemampuan investasi sebuah perusahaan.
3. Dapat mengetahui. Metode Payback Period
4. Dapat mengetahui Metode ARR (Average Rate of Return)
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Studi Kelayakan Usaha Pertambangan
Studi kelayakan selain merupakan salah satu kewajiban normatif yang harus
dipenuhi dan prasyarat untuk memperoleh IUP Operasi Produksi. Sesungguhnya
apabila dipahami secara benar, studi kelayakan merupakan dokumen penting yang
berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi pelaku usaha, pemerintah, dan investor
atau perbankan.
Hal lain yang harus dipahami adalah, studi kelayakan bukan hanya mengkaji
secara teknis, atau membuat prediksi/ proyeksi ekonomis, juga mengkaji aspek
nonteknis lainnya, seperti aspek sosial, budaya, hukum, dan lingkungan. Studi
kelayakan selain berguna dalam mengambil keputusan jadi atau tidaknya rencana
usaha penambangan itu dijalankan, juga berguna pada saat kegiatan itu jadi
dilaksanakan, yaitu:
1. Dokumen studi kelayakan berfungsi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan, baik
acuan kerja di lapangan, maupun acuan bagi staf manajemen di dalam kantor.
2. Berfungsi sebagai alat kontrol dan pengendalian berjalannya pekerjaan.
3. Sebagai landasan evaluasi kegiatan dalam mengukur prestasi pekerjaan,
sehingga apabila ditemukan kendala teknis ataupun nonteknis, dapat segera
ditanggulangi atau dicarikan jalan keluarnya.
Bagi pemerintah, dokumen studi kelayakan, merupakan pedoman dalam
melakukan pengawasan, baik yang menyangkut kontrol realisasi produksi, kontrol
3
keselamatan dan kesehatan kerja, kontrol pengendalian aspek lingkungan, dan lain-
lain.
Adapun aspek-aspek yang menjadi kajian dalam studi kelayakan pertambangan
adalah:
1. Aspek kajian teknis, meliputi:
Kajian hasil eksplorasi, berkaitan dengan aspek geologi, topografi, sumur uji,
parit uji, pemboran, kualitas endapan, dan jumlah cadangan;
Hasil kajian data-data eksplorasi tersebut, sebagai data teknis dalam menentukan
pilihan sistem penambangan, apakah tambang terbuka, tambang bawah tanah, atau
campuran. Dalam perencanaan sistem penambangan dilakukan juga kajian aspek
teknis lainnya, meliputi:
Kajian geoteknik dan hidrologi; Kajian pemilihan jenis dan kapasitas slat
produksi; Proyeksi produksi tambang dan umur tambang; Jadwal penambangan,
berkaitan dengan sistem shift kerja; Tata letak sarana utama dan sarana penunjang;
Penyediaan infrastukturtambang, meliputi pembuatan kantor, perumahan, jalan, dan
lain-lain, Kajian pemilihan sistem pengolahan bahan galian.
2. Aspek kajian nonteknis, meliputi:
Kajian peraturan perundang-undangan yang terkait aspek ketenagakerjaan,
aturan K3, sistem perpajakan dan retribusi, aturan administrasi pelaporan kegiatan
tambang, dan lain-lain;
Kajian aspek sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat, meliputi
kajian aspek hukum adat yang berlaku, pola perilaku dan kebiasaan masyarakat
setempat.
4
3. Kajian pasar dan Pemasaran
Dalam melakukan kajian terhadap aspek pasar dan pemasaran menurut
Subagyo (2008: 65) perlu diadakan penelitian terhadap beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu Permintaan, Penawaran, Proyeksi permintaan dan penawaran,
Proyeksi penjualan, Produk (barang/jasa), Segmentasi pasar, Strategi dan
implementasi pemasaran.
Berkaitan dengan supply and demand, dapat dianalisis dari karakteristik pasar,
potensi, dan pesaing pasar (melalui analisis terhadap kebutuhan pasar dan supply yang
telah berjalan, maupun dari analisis substitusi produk). Selain itu hal yang paling
penting adalah karakteristik dan standarisasi produk di pasaran.
4. Kajian kelayakan ekonomis
Adalah perhitungan tentang kelayakan ekonomis, berupa estimasi-estimasi
dengan mempergunakan beberapa metode pendekatan. Menurut Kasmir dan Jakfar
(2007: 97), dalam aspek keuangan dan ekonomi terdapat enam kriteria yang biasa
digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi, yaitu Payback
period (PP), Net Present Value (NPV), Average Rate of Return (ARR), Internal Rate
of Return (IRR), Profibility Index (PI), serta berbagai rasio keuangan seperti rasio
likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
5. Kajian kelayakan lingkungan, berbentuk AMDAL dan UKL-UPL.
Kajian lingkungan untuk industri pertambangan merupakan kegiatan yang wajib
AMDAL, karena baik dari sisi intensitas, ruang lingkup kegiatan, maupun dari sisi
operasional dan pengolahan bahan galian merupakan kegiatan-kegiatan yang dapat
menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan.
5
Mencermati uraian di atas, memberikan gambaran bahwa studi kelayakan
pertambangan merupakan studi yang cukup kompleks, oleh karena itu harus dilakukan
secara cermat dan integratif dari setiap aspek yang berhubungan langsung dengan
kegiatan penambangan. Karena kegiatan penambangan adalah salah satu kegiatan
yang mempunyai sensitivitas sangat tinggi, terutama yang berkaitan dengan masalah
ekonomi. Berinvestasi di sektor usaha pertambangan merupakan investasi yang padat
modal dan sangat beresiko. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan kajian-kajian berupa
studi kelayakan bisnis (SKB) yang mendalam dalam pengambilan keputusan untuk
berinvestasi dalam pengembangan usaha pertambangan.
II.2 Pengertian Studi Kelayakan bisnis dalam Usaha
Pertambangan
Menurut Umar (2005: 8) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap
rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun,
tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian
keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
II.3 Pengertian Investasi
Secara umum, investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun
modal tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh
keuntungan suatu perusahaan. Menurut Halim (2005: 4) investasi pada hakikatnya
merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa mendatang.
6
II.4 Pengertian Aliran Kas (Cash Flow)
Setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas
yaitu aliran kas keluar netto (net outflow of cash) yaitu yang diperlukan untuk
investasi baru dan aliran kas masuk netto tahunan (net annual inflow of cash) yaitu
sebagai hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut “net cash procceds” atau
“procceds”.
7
BAB III
METODE PENYELESAIAN
III.1 Metode Analisis
Objek analisis menitikberatkan pada sebuah studi literatur tentang kelayakan
investasi dalam dunia pertambangan nikel di indonesia di tinjau dari aspek-aspek yang
berhubungan dengan segi ekonomisnya.
III.2 Metode Analisis Data
1. Analisis Aspek-aspek Dalam Studi Kelayakan
a. Aspek Pasar dan Pemasaran, membahas mengenai segmentasi dan target
pasar, jumlah permintaan dan penawaran terhadap produk, kualitas dan
spesifikasi produk, metode penetapan harga, dan promosi.
b. Aspek Teknis Produksi dan Teknologis, membahas mengenai deskripsi
produk, penentuan lokasi, dan lay out fasilitas.
c. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia, membahas mengenai struktur
organisasi, job description, sistem kompensasi, program pengembangan
karyawan, serta Sistem Informasi Manajemen (SIM).
d. Aspek Hukum dan Legalitas membahas perizinan dalam menjalankan usaha
pertambangan nikel.
e. Aspek Keuangan dan Ekonomi, membahas mengenai penyusunan modal
kerja dan modal investasi.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Aspek-aspek Kelayakan
1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
Segmen dan target pasar yang dituju oleh Perusahaan-Perusahaan
pertambangan nikel Indonesia beberapa Negara maju yang industri-industrinya
membutuhkan bahan baku nikel matte yang tinggi di negara-negara Asia seperti
China, Jepang dan India. Beberapa perusahaan juga langsung memasarkan ore yang
mengandung nikel dengan cara di eskpor keluar negeri tanpa melalui proses
pengolahan. Perusahaan-Perusahaan pertambangan nikel kebanyakan berada di
kawasan Indonesia timur seperti PT Vale Inco, tbk di soroako PT Antam Pomalaa di
kolaka dan puluhan perusahaan-perusahaan kecil.
Untuk kualitas produk yang dijual tergantung permintaan dari pelanggan. Dan
untuk penetapan harga jual Perusahaan-Perusahaan pertambangan memperoleh
keuntungan rata-rata sebesar 30% dari harga beli namun tergantung dari kondisi
lapangan. Namun keuntungan itu tidak menetap seiring dengan perkembangan
teknologi yang digunakan dalam memproduksi nikel. Sebagai Melalui PT
International Nickel Indonesia Tbk (INCO), perusahaan penghasil terdepan dalam
negeri yang dimana untuk tahun ini mentargetkan produksi nikel menjadi 120 ribu
metric ton per tahun, atau lebih besar dibandingkan tahun lalu yang sebesar 73 ribu
metric ton. Kegunaan nikel antara lain Untuk melapisi barang yang terbuat dari besi,
tembaga, baja karena nikel mempunyai sifat keras, tahan korosi dan mudah mengkilap
jika digosok. digunakan untuk membuat baja tahan karat (stailess stell) Untuk
membuat aliase dengan tembaga dan beberapa logam lain seperti Monel (Ni, Cu, Fe).
Digunakan untuk membuat instrumen tranmisi listrik Nikrom(Ni,Fe,Cr). Digunakan
9
sebagai kawat pemanas Alniko (Al, Ni, fe, Co) Untuk membuat magnet. Palinit dan
Invar yaitu paduan nikel yang mempunyai koefisien muai yang sama dengan gelas
yang digunakan sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca, misalnya pada bolam
lampu pijar. Serbuk nikel digunakan sebagai katalisator, misalnya pada hidrogenansi
(pemadatan) minyak kelapa, juga pada cracking minyak bumi.Untuk itu, berdasarkan
analisis pasar dan pemasaran maka usaha pertambangan nikel layak sebagai tempat
berinvestasi.
2. Aspek Teknis Produksi dan Teknologis
Dalam memproduksi nikel, rata-rata perusahaan pertambangan nikel Indonesia
menerapkan system tambang terbuka, baik open pit, open cast. Dalam proses
penambangan nikel yang dilakukan dengan cara mengupas tanah penutup dengan alat
berat berupa bulldozer atau Scraper, kemudian digali dengan system tangga (Benching
system) dimulai dari bawah keatas dengan menggunakan alat berat yang umumnya
berupa power shovel, atau wheel loader. Penambangan baru dilakukan setelah tanah
penutup terkupas dan ore dapat di bongkar, baik dengan menggunakan drilling and
blasting maupun hanya menggunakan alat berat tergantung batuan induk nikel
tersebut. Pemuatan dilakukan setelah ore terlepas dari batuan induknya lalu diangkut
ke stockfil. Proses setelah di stockfile adalah proses pemisahan nikel dari mineral-
mineral pengotor yang disebut mineral processing yang terdiri atas screening,
konsentartion dan metalurgi.
Kualitas nikel yang dihasilkan berbeda-beda tergantung permintaan konsumen.
Perusahaan-perusahaan kecil menambang ore nikel tanpa melakukan processing
sedangkan perusahaan penghasil nikel terbesar seperti PT Vale Inco, PT Antam PT
NHM melakukan prcsossing dan menghasilkan produk berupa ferronikel dan nikel
matte. Produksi dan kualitas nikel tiap tahun dapat berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi. Bersarkan analisis teknis produksi dan teknologi maka
usaha pertambangan nikel layak sebagai tempat berinvestasi.
10
3. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Perusahaan-Perusahaan pertambangan nikel kebanyakan memiliki rencana atau
planning manajemen yang telah dipersiapkan dan diperhitungkan dari investasi yang
telah dianggarkan perusahaan seperti penetapan target penjualan setiap tahunnya.
Dalam organisasi, rata-rata perusahaan ini menganut struktur organisasi vertikal
sederhana yang perintah kerjanya berasal dari tingkatan struktur paling atas (Direktur
Utama) dan diteruskan ke struktur dibawahnya (Manajer penjualan dan bagian
administrasi), serta penugasan dan tugas karyawannya diatur sebagaimana dalam
aspek sumber daya manusia.
Perusahaan-Perusahaan pertambangan nikel juga melakukan pengarahan
(Directing) dan pengawasan (Controling) untuk mengawasi serta menganalisa kinerja
karyawan. Jika terjadi penurunan, maka akan dilakukan pembinaan kembali serta
dicari penyebab dan solusinya. Perusahaan-Perusahaan pertambangan juga telah
menggunakan sistem informasi manajemen (SIM) yang sederhana guna menyimpan
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh manajer. Untuk itu, berdasarkan analisis
manajemen dan sumber daya manusia layak untuk dilaksanakan.
4. Aspek Hukum dan Legalitas
Perusahaan-Perusahaan pertambangan merupakan suatu bentuk usaha
perseroan terbatas yang tentunya telah memiliki surat-surat izin yang lengkap dan
valid untuk mendirikan perusahaan ini, seperti Akta Pendirian PT, Tanda Daftar
Perusahaan, Surat Keterangan Domisili Perusahaan, Surat Izin Usaha Pertabangan,
Surat Wajib Pajak.
5. Ekonomi
Dalam analisis aspek ekonomi perusahaan yang bergerak dalam pertambangan
nikel dianalisis dengan 5 metode analisis investasi berikut
11
a. Metode PP (Payback Period)
Metode Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka
waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.
Payback Period=(Jumlah Investasi x 12 Bulan)/(Aliran Kas Bersih)
Kriteria penilaian pada payback period adalah :
Jika Payback periodnya waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut
ditolak.
b. Metode ARR (Average Rate of Return)
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara
membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-rata investasi.
ARR=(rata-rata EAT (Averaging after Tax))/(rata-rata Investasi (Averaging
investment)) x 100%
Rata-rata EAT=(Total EAT)/(Umur ekonomi (n))
Rata-rata Investasi=Investasi/(umur ekonomi (n))
c. Metode NPV (Net Present Value) Merupakan metode analisis keuangan
yang memperhatikan adanya perubahan nilai uang karena faktor waktu; proyeksi arus
kas dapat dinilai sekarang (periode awal investasi) melalui pemotongan nilai dengan
faktor pengurang yang dikaitkan dengan biaya modal (persentase bunga).
NPV = Total PV Aliran Kas Bersih – Total PV Investasi
Kriteria penilaian NPV adalah :
Jika NPV > 0, maka investasi diterima.
Jika NPV dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi diterima.
b. Jika IRR atau = 1,00, sebaliknya
b. Dinilai tidak layak jika PI < 1,00
Dari analisis investasi yang dilakukan di setiap perusahaan pertambangan di
peroleh bahwa investasi layak sebagai tempat investasi.
12
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diperoleh, maka disimpulkan bahwa:
1. Dari keseluruhan aspek yang diteliti, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis produksi dan teknologis, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek
hukum dan legalitas, serta aspek keuangan dan ekonomi menunjukkan bahwa rata-rata
perusahaan pertambangan nikel indonesia pada saat ini layak sebagai tempat
berinvestasi.
2. Pengembangan dan kemampuan investasi sebuah perusahaan dalam
memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanam layak dan dapat
diterima, dikaji dengan 5 metode kelayakan investasi dengan hasil sebagai berikut:
a. Metode Payback Period menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk
menutup investasi
b. Metode ARR (Average Rate of Return) menunjukkan tingkat keuntungan rata-rata
yang
c. Metode NPV (Net Present Value)
d. Metode IRR (Internal Rate of Return)
e. Metode PI (Profitabilitas Indeks)
V.2 Saran
Berdasarkan studi literatur mengenai analisa kelayakan investasi yang telah
dilaksanakan, dapat direkomendasikan pada para pelaku investasi bahwa
pertambangan nikel layak dan dapat diterima sebagai tempat berinvestasi. Dan
sebaiknya perusahaan melaksanakan pengembangan usaha tersebut sesuai dengan
13
rencana yang telah dibuat. Selain itu penulis juga menyarankan kepada setiap pelaku
pertambangan agar selalu memperhatikan kondisi lingkunga
14
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta.
Ahmad Subagyo. 2008. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Bruce J. Sherrick, Paul N. Ellinger and David A. Lins (2000) “Time Value of Money
and Investment Analysis,”Explanations and spreadsheet application agricultural and
agribisnis firms: Vol. 1.2, page 28-33
(International Journal)
Emily J. Blanchard (2007) “Foreign Direct Investment, Endogenous Tariffs, and
Preferential Trade Agreements,” The B.E. Journal of Economic Analysis & Policy:
Vol. 7: Iss. 1 (Advances), Article. page 7-15 (International Journal)
Firman Muzakhir. 2007. “Analisis Penilaian Investasi Bisnis Waralaba Ritel Swalayan
Pada CV. Baswara Investama”. Universitas Gunadarma, Jakarta.
Husein Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 2. Kencana, Jakarta.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 11. Indeks, Jakarta.
Lathifan Yusuf. 2008. “Analisis Kelayakan Investasi Usaha PT. Istindo Mitra
Perdana”. Universitas Gunadarma, Bekasi.
Sherif Kamel, Dina Rateb And Mohammed El-Tawil (2009) “The Impact Of
Investment on Economic Develompment in Egypt,” The Electronic Journal on
Information Systems in Developing Countries: Ejisdc 36. 1, page 14-18
(International Journal)
http://1902miner.wordpress.com/2012/06/03/jurnal-analisa-kelayakan-investasi-
dalam-pengambilan-keputusan-investasi-pada-usaha-pertambangan-nikel/
15