20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bangsa Indonesia, Pancasila mempunyai fungsi salah satunya sebagai filsafat bangsa. Filsafat sendiri merupakan usaha pemikiran sistematik, yaitu pemikiran dasariah mengenai manusia dalam seluruh semesta realita. Pancasila diajukan sebagai filsafat negara, yaitu suatu pemikiran yang mendalam untuk dipergunakan sebagai dasar negara. Sebagai filsafat negara, Pancasila berkenaan dengan manusia sebab negara adalah lembaga manusia. Kelima sila itu berfokus pada manusia. Pancasila sebagai filsafat negara digali dari isi jiwa bangsa yang telah lama terpendam dalam kalbu bangsa Indonesia. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Pancasila bukan hanya filsafat negara tetapi juga filsafat bangsa Indonesia. Isi dari filsafat bangsa Indonesia antara lain menunjukkan keyakinan bangsa

MAKALAH FILSAFAT

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangDalam kehidupan bangsa Indonesia, Pancasila mempunyai fungsi salah satunya sebagai filsafat bangsa. Filsafat sendiri merupakan usaha pemikiran sistematik, yaitu pemikiran dasariah mengenai manusia dalam seluruh semesta realita. Pancasila diajukan sebagai filsafat negara, yaitu suatu pemikiran yang mendalam untuk dipergunakan sebagai dasar negara. Sebagai filsafat negara, Pancasila berkenaan dengan manusia sebab negara adalah lembaga manusia. Kelima sila itu berfokus pada manusia.Pancasila sebagai filsafat negara digali dari isi jiwa bangsa yang telah lama terpendam dalam kalbu bangsa Indonesia. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Pancasila bukan hanya filsafat negara tetapi juga filsafat bangsa Indonesia. Isi dari filsafat bangsa Indonesia antara lain menunjukkan keyakinan bangsa indonesia terhadap manusia sebagai makhluk ciptaan, yang hidup bersama dengan manusia lain sebagai umat manusia serta menyelesaikan masalah hidupnya atas dasar sikap musyawarah mufakat. Dengan berpegang pada Pancasila sebagai filsafat bangsa, Indonesia dapat menentukan sikap di tengah-tengah berbagai sistem dan aliran-aliran filsafat di dunia.Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia tidak dapat dikatakan demikian saja karena arti penting fungsi tersebut tidak begitu nampak serta dapat dirasakan. Karena sebagai filsafat rumusan Pancasila memang bersifat abstrak, terlepas dari kehidupan sehari-hari. Namun kalau kita melihat filsafat Pancasila sebagai dasar bagi kehidupan bernegara dan kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia. Untuk itu, dalam makalah ini penulis mengambil judul Pancasila Sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia, diharapkan kita dapat mengetahui nilai-nilai yang sesungguhnya dari Pancasila tersebut.

1.2Rumusan Masalah1. Apakah Pengertian Filsafat dan Pancasila?2. Apakah Arti dari Filsafat Pancasila?3. Bagaimana Pancasila disebut sebagai Filsafat Bangsa?4. Apakah bukti bahwa filsafat Pancasila dijadikan sebagai dasar filsafat negara Indonesia?

1.3Tujuan1. Untuk menambah pengetahuan tentang Pancasila dari aspek filsafat.2. Untuk mengetahui fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia.3. Untuk mengetahui bukti bahwa filsafat Pancasila dijadikan sebagai dasar filsafat negara Indonesia.

BAB IIPEMBAHASAN

A.Pengertian FilsafatSecara etimologis istilah filsafat atau dalam bahasa Inggrisnyaphilosophi adalah berasal dari bahsa Yunani philosophia yang secara lazim diterjemahkan sebagai cinta kearifan kata philosophia tersebut berakar pada kataphilos (pilia, cinta) dan sophia (kearifan). Berdasarkan pengertian bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan. Kata kearifan bisa juga berarti wisdom atau kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga berarti cinta kebijaksanaan. Berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat berarti merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Seorang ahli pikir disebut filosof, kata ini mula-mula dipakai oleh Herakleitos.Pengetahuan bijaksana memberikan kebenaran, orang, yang mencintai pengetahuan bijaksana, karena itu yang mencarinya adalah oreang yang mencintai kebenaran. Tentang mencintai kebenaran adalah karakteristik dari setiap filosof dari dahulu sampai sekarang. Di dalam mencari kebijaksanaan itu, filosof mempergunakan cara dengan berpikir sedalam-dalamnya (merenung). Hasil filsafat (berpikir sedalam-dalamnya) disebut filsafat atau falsafah. Filsafat sebagai hasil berpikir sedalam-dalamnya diharapkan merupakan suatu yang paling bijaksana atau setidak-tidaknya mendekati kesempurnaan.Beberapa tokoh-tokoh filsafat menjelaskan pengertian filsafat adalah sebagai berikut: Socrates (469-399 s.M.) Filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang bersifat reflektif atau berupa perenungan terhadap azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahgia. Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikembangkan bahwa manusia akan menemukan kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan mau melakukan peninajauan diri atau refleksi diri sehingga muncul koreksi terhadap diri secara obyektif Plato (472 347 s. M.) Dalam karya tulisnya Republik Plato menegaskan bahwa para filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth). Dalam pencarian dan menangkap pengetahuan mengenai ide yang abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato filsafat merupakan pencarian yang bersifat spekulatif atau perekaan terhadap pandangan tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato ini kemudan digolongkan sebagai filsafat spekulatif. B.Tujuan, Fungsi, dan Manfaat FilsafatMenurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha memahami alam semesta, maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi, maka tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan. (understanding and wisdom)Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, menetapkan tujuan, menentukan arah, dan menuntun pada jalan baru. Filsafat hendaknya mengilhamkan keyakinan kepada kita untuk menopang dunia baru, mencetak manusia-manusia yang menjadikan penggolongan-penggolongan berdasarkan nation, ras, dan keyakinan keagamaan mengabdi kepada cita mulia kemanusiaan.Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun semangatnya. Studi filsafat harus membantu orang-orang untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar matang dan intelektual. Filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang, asal saja kepercayaan tersebut adalah tidak bergantung pada konsepsi prailmiah yang usang, sempit. Pendapat Soemadi Soerjabrata, yaitu mempelajari filsafat adalah untuk mempertajam pikiran. Maha H. De Vos berpendapat bahwa filsafat tidak hanya cukup diketahui, tetapi harus dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Orang mengharapkan bahwa filsafat akan memberikan kepadanya dasar-dasar pengetahuan, yang dibutuhkan untuk hidup secara baik. Filsafat harus mengajar manusia, bagaimana ia harus secara baik dan bahagia. Jadi tujuan filsafat adalah mencari hakikat kebenaran sesuatu, baik dalam logika, etika, maupun metafisik.Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:1. Matrealisme, yang berpendapat bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. 2. Idealisme, yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegensi.3. Realisme, yang berpendapat bahwa dunia batin/rohani materi merupakan hakikat yang asli dan abadi.4. Pragmatisme, aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan manusia.Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :1. Sebagai dasar dalam bertindak2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik4. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah

C. Pengertian PancasilaKata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri3. Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berjinah4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.5. Jangan minum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.

D.Pengertian Filsafat Pancasila Pancasila dikenal sebagai filosofi Indonesia. Kenyataannya definisi filsafat dalam filsafat Pancasila telah diubah dan diinterpretasi berbeda oleh beberapa filsuf Indonesia. Pancasila dijadikan wacana sejak 1945. Filsafat Pancasila senantiasa diperbarui sesuai dengan permintaan rezim yang berkuasa, sehingga Pancasila berbeda dari waktu ke waktu.Arti Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah sama dan mutlak bagi seluruh tumpah darah Indonesia. Tidak ada tempat lagi bagi warga negara Indonesia yang pro dan kontra, karena Pancasila sudah ditetapkan sebagai filsafat bangsa Indonesiaa.Filsafat Pancasila Asli Pancasila merupakan konsep adaptif filsafat Barat. Hal ini merujuk pidato Sukarno di BPUPKI dan banyak pendiri bangsa merupakan alumni Universitas di Eropa, di mana filsafat barat merupakan salah satu materi kuliah mereka. Pancasila terinspirasi konsep humanisme, rasionalisme, universalisme, sosiodemokrasi, sosialisme Jerman, demokrasi parlementer, dan nasionalisme.b.Filsafat Pancasila versi Soekarno Filsafat Pancasila kemudian dikembangkan oleh Sukarno sejak 1955 sampai berakhirnya kekuasaannya (1965). Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan bahwa Pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam). Menurut Sukarno Ketuhanan adalah asli berasal dari Indonesia, Keadilan Soasial terinspirasi dari konsep Ratu Adil. Sukarno tidak pernah menyinggung atau mempropagandakan Persatuan.c.Filsafat Pancasila versi Soeharto Oleh Suharto filsafat Pancasila mengalami Indonesiasi. Melalui filsuf-filsuf yang disponsori Depdikbud, semua elemen Barat disingkirkan dan diganti interpretasinya dalam budaya Indonesia, sehingga menghasilkan Pancasila truly Indonesia. Semua sila dalam Pancasila adalah asli Indonesia dan Pancasila dijabarkan menjadi lebih rinci (butir-butir Pancasila). Filsuf Indonesia yang bekerja dan mempromosikan bahwa filsafat Pancasila adalah truly Indonesia antara lain Sunoto, R. Parmono, Gerson W. Bawengan, Wasito Poespoprodjo, Burhanuddin Salam, Bambang Daroeso, Paulus Wahana, Azhary, Suhadi, Kaelan, Moertono, Soerjanto Poespowardojo, dan Moerdiono. Berdasarkan penjelasan diatas maka pengertian filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Dibedakan antara filsafat yang religius dan non religius, maka filsafat Pancasila tergolong filsafat yang religius. Ini berarti bahwa filsafat Pancasila dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia, termasuk kemampuan berpikirnya. Dan dibedakan filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis, filsafast Pancasila digolongkan dalam arti praktis. Ini berarti bahwa filsafat Pancasila di dalam mengadakan pemikiran yang sedalam-dalamnya, tidak hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan, tidak sekedar untuk memenuhi hasrat ingin tahu dari manusia yang tidak habis-habisnya, tetapi juga dan terutama hasil pemikiran yang berwujud filsafat Pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (pandangan hidup, filsafat hidup ) agar hidupnya dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat. Selanjutnya filsafat Pancasila mengukur adanya kebenaran yang bermacam-macam dan bertingkat-tingkat sebgai berikut:1. Kebenaran indra (pengetahuan biasa);2. Kebenaran ilmiah (ilmu-ilmu pengetahuan);3. Kebenaran filosofis (filsafat);4. Kebenaran religius (religi).

E. Fungsi Filsafat PancasilaUntuk mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi filsafat Pancasila perlu di kaji tentang ilmu-ilmu yang erat kaitannya daklam kehidupan berbangsa dan bernegara. Fungsi filsafat secara umum, sebagai berikut :1. Memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat fundamental atau mendasar dalam ehidupan bernegara. Segala aspek yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat bangsa tersebut yang berkaitan dengan kelangsungan hidup dari negara bersangkutan. Oleh karen itu, fungsi Pancasila sebagai filsafat dalam kehidupan bernegara, haruslah memberikan jawaban yang mendasar tentang hakikat kehidupan bernegara. Hal yang fundamental dalam kehidupan bernegara, susunan politik atau sistem politik dari negara, susunan perekonomian dan dasar-dasar perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini Pancasila yang dikaji dari fungsinya telah mampu memberikan jawaban.2. Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari kebenaran yang substansi tentang hakikat negara, ide negara, dan tujuan negara. Dasar negara kita ada lima dasar dimana setiap silanya berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terbagi dan tidak terpisahkan. Saling memberikan arah dan sebagai dasar kepada sila yang lainnya. Tujuan negara akan selalu kita temukan dalam setiap konstitusi negara bersangkutan. Karenanya tidak selalu sama dan bahkan ada kecenderungan perbedaan yang jauh sekali antara tujuan disatu negara dengan negara lain.bagi Indonesia secara fundamental tujuan itu adalah Pancasila dan sekaligus menjadi dasar berdirinya negara ini.3. Pancasila sebagai filsafat bangsa harus mampu menjadi perangkat dan pemersatu dari berbagai ilmu yang dikembangkan di Indonesia. Fungsi filsafat akan terlihat jelas, kalau di negara itu sudah berjalan keteraturan kehidupan bernegara.

F. Bentuk-bentuk Filsafat Pancasila :1. Bersifat religius berarti dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenai adanya kebenaran mutlak yang berasal dati Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia.2. Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya tidak sekedar mencari kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat ingin tahu, tapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of life/ Weltanschauung) agar mencapai kebahagiaan lahir dan batin (Pancasilais)

G. Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa dan Negara IndonesiaKeberadaan Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan NKRI dari perpecahan. Dengan konsep Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila menjadi nilai rujukan kebersamaan atas beragam budaya dan etnis dari Sabang sampai Merauke. Dari kenyataan inilah maka fungsi dan peranan Pancasila meliputi:1.Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia2.Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia3.Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia4.Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia5.Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia6.Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia7.Pancasila sebagai moral pembangunan8.Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia9.Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila

H. Falsafah Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara IndonesiaFalsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara Indonesia, dapatlah kita temukan dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-undangan negara Indonesia seperti di bawah ini :a. Dalam Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945.b. Dalam Naskah Politik yang bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang kemudian dijadikan naskah rancangan Pembukaan UUD 1945 (terkenal dengan sebutan Piagam Jakarta).c. Dalam naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV.d. Dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal 27 Desember 1945, alinea IV.e. Dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia (UUDS RI) tanggal 17 Agustus 1950.