Makalah Filsafat Ekonomi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah Filek

Citation preview

Makalah Filsafat Ekonomi

Tentang:Ajaran Karl Marx Tentang Surplus Values

Kelompok:Valentinus (2012-011-048)Natalia (2012-011-073)Kevin Wiranata (2012-011-058)Emmeline (2012-011-089)

Universitas Katolik AtmajayaJl. Jendral Sudirman kav 51Jakarta SelatanI. Ajaran tentang Nilai Lebih

Teori Nilai Pekerjaana. Teori ini hendak menjawab pertanyaan: Bagaimana nilai ekonomis sebuah komoditi (komoditi = barang sejauh diniagakan) dapat ditentukan secara objektif ?b. Untuk mengerti teori ini, kita harus memahami distingsi antara nilai pakai dan nilai tukar. Nilai pakai adalah nilai barang diukur dari kegunaannya untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Cth: sepatu yang terlalu kecil bagi saya mempunyai nilai pakai nol untuk saya, namun bagi orang yang ukuran kakinya lebih kecil sepatu itu mempunyai nilai pakai yang lumayanSedangkan, nilai tukar adalah nilai barang jika dijual-belikan dipasar. Jika seseorang membeli dengan demi nilai tukar barang tersebut, artinya dengan maksud untuk menjual kembali barang tersebut, untuk memperoleh laba.c. Nilai pakai barang ditentukan oleh kebutuhan masyarakat. Tetapi bagaimana nilai tukar sebuah barang ditentukan? Marx menjawab: karena waktu untuk memproduksi dua barang yang nilai tukarnya sama adalah sama. d. Secara sederhana, nilai tukar suatu barang ditentukan oleh jumlah waktu yang rata-rata diperlukan untuk memproduksinya.e. Kemudian, yang dimaksud dengan teori nilai pekerjaan adalah nilai tukar segenap barang ditentukan oleh jumlah perkerjaan yang masuk ke dalam produksinya.

Teori tentang Nilai Tenaga KerjaA. Menurut Marx, dalam sistem ekonomi kapitalis tinggi upah buruh yang tepat ditentukan oleh cara yang sama. B. Upah adalah imbalan atau pembayaran yang bagi tenaga kerja buruh. Tenaga kerja buruh menjual tenaga kerjanya kepada yang mau membeli, seperti majikan yang memburuhkan tenaga kerja.C. Bagaimana nilai (tukar) tenaga kerja buruh ditentukan secara objektif ? Nilai tenaga kerja adalah jumlah nilai semua komoditi yang perlu dibeli oleh buruh agar ia dapat hidup, artinya agar ia dapat memulihkan tenaga kerjanya serta memperbaruinya dan menggantikannya kalau ia sudah tidak dapat bekerja lagi.D. Kesimpulan teori nilai tenaga kerja itu adalah bahwa upah yang wajar- wajar dalam arti buruh mendapat upah yang senilai dengan apa yang diberikannya.E. Maka menurutMarx upah yang diterima buruh adalah adil dalam ari bahwa transaksi antaa majikan dan buruh berupa pertukaran equivalen yang sesuai dengan hokum pasar.F. Jadi Marx tidak mengandaikan adanya penhisapan buruh yang luar biasa, namun lebih kepada apa yang diberi sesuai dengan apa yang didapat.

Teori tentang Nilai-LebihA1. Nilai-lebih adalah diferensiasi antara nilai yang diproduksikan selama satu hari oleh seorang pekerja dan biaya pemulihan tenaga kerjanya.Contoh: Seorang buruh membutuhkan Rp 10.000,- untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, nilai tenaga kerjanya adalah Rp 10.000,-/hari. Untuk itu, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya buruh haus menjual tenaga kerjanya kepada seseorang yang membutuhkan, misalnya majikan. Karena tenaga kerja sudah menjual tenaga kerjanya kepada seorang majikan,maka tenaga kerja itu harus menuruti permintaan sang majikan. Misalnya, majikan menyuruh tenaga kerja untuk berkerja selama 8jam/hari. Sedangkan, untuk waktu 4jam/sehari saja, nilai produksi sudah mencapai Rp 10.000,-, yakni nilai tenaga kerja tersebut. Karena tetapharus berkerja selama 8jam/hari, maka nilai produksi pun mencapai Rp 20.000,-. Selisih antara nilai produksi dan nilai tenaga kerja inilah yang disebut dengan nilai-lebih.

Teori LabaMenurut karl max, nilai-lebih berupakan satu-satunya sumber laba sang kapitalis, laba sebuah perusahaan tergantung dari bersar kecilnya nilai lebihKarena itu system kapitalis adalah : system yang menghasilkan keuntungan karena nilai lebih yang di ciptakan oleh buruh dengan pekerjaan yang tidak dibayarkan kepadanyaTetapi karl max pun membenarkan pernyataan tentang buruh industri bekerja dengan mesin yang dapat melipat gandakan pekerjaanya tetapi karl max memberikan penjelasan bahwa apabila biaya pembelian dan pemeliharaan mesin di kurangi dari harga prodik akhir perusahaan , akan terlihat bahwa satu-satunya keuntungan pemilik adalah nila-lebih tersebut Laba perusahaan adalah :nilai-lebih, jadi hasil waktu kerja yang melebihi waktu yang di perlukan untuk memulihkan tenaga kerja yang di pakaiPasar pra kapitalis sederhana berfungsi menurut prinstip pertukaran barang [B] yang senilai misalnya 10 butir [B1] terus dengan 2 ekor ikan [B2] rumusnya adalah B1-B2Dalam transaksi B1-B2 nilai (tukar) adalah sama : 10 butir telur di nilai sama dengan 2 ekor ikan B1=B2Bentuk pasar pra kaputalis lebih canggih yaitu menggunakan uang [U] sebagai perantara, tampa adanya perubahan, rumusnya adalah B1-U-B2Meskipn di sini di pakai pembayaran penjual telur mendapat 2 ribu lalu membeli dari penjual ikan 2 ikan seharga 2 ribu pula, tetap adanya kesamaan.Pada pasar kapitalis terjadi perubahan fundamental orang memebeli banyak barang yang sekarang di sebut komoditi bukan untuk di pakai , misalkan untuk di makan melaikan untuk di jual dan memndapatkan keuntungan, uang awal [U1] memebeli barang/komoditi [K] yang dapat di jual untuk mendapatkan uang akhir [U2] rumusanya adalahU1-K-U2Kenapa sang kapitalis meminati U2? Jawabanya karena U2 mempunyai nilai yang lebih besar dari pada U1, jadi mendapatkan keuntungan.Apa bila terjadi perubahan dari uang menjadi modal [M] struktur pun tidak akan berubah dimana rumusnya adalahM1-K-M2Dimana M2 lebih besar dari pada M1Kita harus tahu bahwa bahwa pertukaran menurut kal marx harus lah ekuivalen, jadi M1= K dan k=M2 , dimana nilai komoditi adalah sama dengan biaya yang masuk denganharga jual sama dengan nilai objektif komoditi itu sendiriM1 merupakan modal awal, dimana membeli 2 barang yang di perlukan1. gedung/peralatan/mesin yang di perlukan2. bahan baku dari apa yang ingin di produksi3. tenaga kerja buruhpengolahan tersebut menjadi komoditi yang hendak di jual , jadi kita dapat menyimpulkan bahwa unusr-usur tersebut dengan [BK1] yaitu produk mesin/peralatan/bangunan, [BK2] yaitu bahan baku produksi dan unur ke 3 adalah biaya variable [BV]modal awal di pakai untuk membeli bahan baku dan waktu kerja, 3 unsur tersebut kalau di satukan akan menjadi [K] komoditi yang menghasilkan [M2] dengan demikian rumusnya menjadi berikut M1-K = (BK1+BK2+BV)-M2dalam membeli dengan modal awal [M1] tentu bukan biaya konstan [BK1,BK2] yang memiliki ke istimewaan, biaya konstan hanya untuk pengembalian modal bersih barang istimewa adalah BV (tenaga kerja buruh) karena satu-satunya keuntungan dalam proses produksi kapitalis adalah tenaga kerja buruh, tepatnya nilai lebihproses transaksi pasar kapitalistik itu adil dalam arti bahwa betul-netl terjadi pertukaran komoditi yang senilai, tetapi nilai lebih memang ada yang di exploitasieksploitatif bukan nilai-lebih itu sendiri melainkan bahwa ia semata-mata menjadi pemilik si modal, entah untuk konsumsi probadi entah di tanamkan kembali dalam perusahaan yang menjadi ekslusif si kapitalis, meskipun modal yang di tanamkan lagi itu harus dihasilkan buruh.

2. Ajaran Tentang Krisis Krisis Kapitalisme2a Ajaran tentang konsentrasi dan akumulasi modalHukum pasar ditentukan oleh persaingan. Makin besar laba, maka makin besar kemungkinan perusahaan yang bersangkutan akan menang dalam persaingan. Dgn demikian, modal jg akan makin cepat bertambah. Untuk memenangkan persaingan, kaum kapitalis harus bersaing juga untuk mengalahkan saingan mereka dgn cara menurunkan harga produknya (memiliki harga lbh rendah dr produk lain) agar konsumen membeli produknya dan mendapat keuntungan. Dgn cara demikian, maka tingkat produktivitas pun akan meningkat. Untuk memproduksi produk yang lbh meningkat, maka kaum kapitalis terus memperbaharui mesin2 produksinya. Melalui mesin ,tenaga kerja buruh dapat digandakan. Dgn terus menerus membeli mesin, maka kapitalis dgn modal kecil tidak akan bertahan krn harga mesin yg amat mahal. Menurut Marx, kapitalisme adalah penumpukan modal di sendikit tempat saja dan itulah yang dimkasud dgn hukum konsentrasi dan akumulasi modal. Dlm proses ini, kaum proletariat akan terus bertambah dan akirnya para tukang, bengkel kecil, wiraswasta kecil, toko kecil, dsb akan bangkrut krn tidak sanggup bersaing dgn kaum proletariat.2b pemelaratan yang terus bertambahPeningkatan produktivitas dapat dicapai dgn meningkatkan mekanisasi otomasisasi proses produksi. Dgn terus menggunakan mesin baru, tenaga kerja buruh dapat digunakan dgn lbh efisien. Ttp memiliki efek samping yg dapat membahayakan modal. Menurut Marx, satu2nya sumber keuntungan kaum kapitalis adalah pekerjaan buruh dan kinerja mesin tidak mendatangkan keuntungan dan hanya memproduksi kembali apa yg perlu dikeluarkan untuk pembelian mereka. Meskipun jumlah modal absolute bertambah, ttp presentase laba atas modal yg dipakai terus berkurang.Dalam teori Marx, hukum ini penting karena kurangnya presentase hanya dapat diimbangi dengan cara dgn 1 cara yaitu meningkatkan nilai-lebih, jd dgn meningkatkan eksploitasi. Misalnya buruh semula bekerja selama 4 jam untuk upahnya dan 4 jam lg untuk nilai-lebih, maka dgn kenaikan produktivitas, buruh hanya bekerja 2 jam untuk upahnya dan 6 jam lg untuk nilai-lebih dan penghisapan tenaga kerja bertambah terus. Tanpa mengacu pada hukum presentase laba yg terus berkurang, yg dimaksudkan Marx dgn lbh sederhana adalah, agar dapat bertahan dlm persaingan, kaum kapitalis harus membuat produknya menjadi lbh murah dan terus mencoba menekan upah kaum buruh. Krn adanya sistem spt itu, maka kaum proletariat akan semakin miskin. Dan di sisi lain, Marx berbicara tentang tentara industri cadangan yg artinya, ketika ada kaum buruh yg memilih untuk mogok, maka akan digantikan oleh kaum buruh yang sedang mencari pekerjaan. Yg skg msh dipertentangkan oleh Marx adalah, meramalkan pertambahan pemelaratan yg absolute atau yg relatif aja. Pemelaratan akan bersifat absolute jika daya beli kaum buruh tidak lagi ada. Sedangkan pemelaratan itu akan ersifat relatif apabila kaum buruh menerima upah yg absolute dan dapat membeli lbh byk drpd sebelumnya ttp bagian dr hasil produksi seluruh masyarakat semakin kecil.c. ajaran tentang krisis krisis ekonomidinamika modal dalam kapitalisme dengan sendirinya menuju ke konsentrasi dn akumulasi modal dalam tangan para pemodal yang jumlahnya semakin sedikit. Di sudut lain, masa proletariat terus bertambah dan terus mengalami proses pemelaratan. Proses ini menimbulkan krisis sistem produksi kapitalis. Krisis krisis itu semakin menjadi sampai akhirnya tidak dapat lagi ditanggulangi sehingga mengakibatkan keruntuhan sistem ekonomi kapitalis dan mencetuskan revolusi sosialis. Dalam memperbesar laba, si kapitalis harus memperluas penjualan komoditinya. Agar komoditinya mengalahkan saingannya, ia menurunkan harga, terutama dengan meningkatkan produktivitas proses prroduksi, tetapi dapat juga dengan sementara menurunkan persentase laba dari penjualannya. Dengan demikian produknya membanjri pasar dn pasar tidak mampu menampungnya. Yang akan di beli hanyalah komoditi yang murah. Pada awalnya yang harus gulung tikar adalah perusahaan atau pabrik kecil karena struktur permodalannya yang tipis.Tetapi makin lama krisis kelebihan produksi makin sulit diatasi. Untuk menekan harga, tetapi sekaligus mempertahankan laba, produksi harus diperluas. Dalam bahasa Marx: Dengan jumlah kapitalis besar yang terus berkurang tumbuhlah massa kemelaratan, tekanan, perbudakan, kepalsuan, penghisapan, dan kemarahan kelas buruh yang terus bertambah besar dan dididik oleh mekanisme proses produksi kapitalis itu sendiri. Monopilo modal menjadi belenggu cara produksi yang berkembang bersama dengannya. Sentralisasi alat alat produksi daan persosialan (vergesellschaftung) pekerjaan mencapai titik di mana mereka tidak dapat didamaikan lagi dengan selubung kapitalis. Mereka diledakkan. Tibalah saat kehancuran milik pribadi. Para perampas dirampas