20
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang disebut “biosfer”. Walaupun tipis, lapisan ini dihuni oleh lebih dari 1.500.000 macam tumbuhan dan hewan. Berdasarkan etimologi biosfer berasal dari kata “bio” yang berarti hidup dan “sphere” yang berarti lingkungan atau lapisan, sehingga biosfer mempunyai arti lingkungan hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan. Keanekaragaman tumbuhan dan hewan pada suatu wilayah. Kehidupan akan barkembang dengan baik apabila syarat-syarat tertentu, seperti biotic terpenuhi. Istilah persebaran dan penyebaran amat berbeda. Persebaran makhluk hidup memiliki pengertian caramakhluk hidup itu sampai di suatu daerah tertentu. Oleh karena itu persebaran makhluk hidup erat kaitannya dengan daya dukung suatu daerah.

Makalah Iling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalang iling

Citation preview

Page 1: Makalah Iling

BAB I

  PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang disebut “biosfer”.

Walaupun tipis, lapisan ini dihuni oleh lebih dari 1.500.000 macam tumbuhan dan

hewan. Berdasarkan etimologi biosfer berasal dari kata “bio” yang berarti hidup

dan “sphere” yang berarti lingkungan atau lapisan, sehingga biosfer mempunyai

arti lingkungan hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi

kehidupan. Keanekaragaman tumbuhan dan hewan pada suatu wilayah. Kehidupan

akan barkembang dengan baik apabila syarat-syarat tertentu, seperti biotic

terpenuhi. Istilah persebaran dan penyebaran amat berbeda. Persebaran makhluk

hidup memiliki pengertian caramakhluk hidup itu sampai di suatu daerah tertentu.

Oleh karena itu persebaran makhluk hidup erat kaitannya dengan daya dukung

suatu daerah.

Page 2: Makalah Iling

 BAB II

DASAR TEORI

A) Pengertian Biosfer

       Pengertian biosfer secara etimologis atau arti kata adalah Bio artinya

hidup dan Sphera artinya lapisan, yang bila digabungkan dapat diartikan

sebagai lapisan yang ditempati oleh makhluk hidup, yaitu hewan, tumbuhan dan

manusia.

Pengertian Biosfer dalam arti sempit adalah lapisan atau bagian di bumi

yang menjadi tempat makhluk hidup.

Pengertian biosfer dalam arti luas memiliki makna makhluk hidup serta

lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehiupan.

 Pengertian biosfer dalam arti luas menurut geofisiologi, biosfer adalah

sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan

antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer

(air), dan atmosfer (udara) Bumi.

Pengertian biosfer  secara umum,  Biosfer dapat diartikan juga sebagai

bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan

memungkinkan kehidupan serta proses biotic berlangsung. Biosfer dapat

diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi, meliputi semua bagian

bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari komponen biotic yang

berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang merupakan bagian dari atmosfer,

hidrosfer, dan litosfer).  Jadi, biosfer merupakan ruang hidup bagi

tumbuhan,hewan,dan manusia. Keanekaragaman flora dan fauna suatu wilayah

tertentu selalu tidak terlepas dari dukungan kondisi lingkungan wilayahnya.

Page 3: Makalah Iling

Kehidupan akan berkembang dengan baik apabila syarat-syarat tertentu

terpenuhi. Baik faktor fisik maupun biotik.

B)   Organisasi Biosfer

Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisardari

tingkat yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasiyang paling

kompleks (biosfer). Tingkat organisasi dari bawah ke atas,semakin kompleks.

1. Protoplasma

Zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleksseperti lemak,

protein, dan sejenisnya.

2. Sel

Satuan dasar suatu organisme dan terdiri atas protoplasma dan inti yangterkandung

dalam membran.

3. Jaringan

Kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama, misalnya jaringan otot.

4. Organ

Bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi tertentu, misalnyakaki atau

telinga pada hewan dan manusia, daun atau akar padatumbuhan.

5. Sistem organ

Kerja sama antara struktural dan fungsional yang harmonis, misalnyakerja sama

antara mata dan telinga, antara daun dan batang padatumbuhan.    

6. Organisme

Suatu benda hidup, atau makhluk hidup.

7. Populasi

Page 4: Makalah Iling

Kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak padasuatu

daerah tertentu. Misalnya, populasi manusia di Jakarta, populasibanteng di

Baluran, atau populasi badak di Ujung Kulon.

8. Komunitas

Semua populasi dari berbagai jenis yang menempati suatu daerahtertentu. Pada

daerah tersebut tiap populasi saling berinteraksi. Misalnya,populasi harimau

berinteraksi dengan populasi gajah di Sumatra Selatan,populasi ikan emas

berinteraksi dengan populasi ikan mujaer di kolam.

9. Ekosistem

 Tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsurlingkungan hidup

yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakanhubungan timbal balik yang

kompleks antara organisme danlingkungannya baik yang hidup maupun tak hidup

(tanah, air, udara),yang secara bersama - sama membentuk suatu sistem

ekologi.Misalnya, ekosistem hutan mangrove di Segara Anakan atau ekosistem

airtawar di Danau TobaSeluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer,

setiap makhlukhidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya.

Lingkunganatau tempat yang cocok untukkehidupannya disebut habitat.

Dalam biologi kitasering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro,

seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut substrat. Dua spesies makhluk hidup dapat

menempati habitat yang sama, tetapitetap memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia

adalah status fungsional suatuorganisme dalam ekosistem. Tokoh yang kali

pertama mengenalkan istilah ekosistem adalah ahlibiologi berkebangsaan Inggris

bernama A. Tansley (1935). Menurutnya,ekosistem merupakan suatu sistem yang

meliputi komponen tumbuh-tumbuhan, hewan, serta lingkungan fisik sebagai

tempat hidupnya.Komponen-komponen tersebut senantiasa berinteraksi dan

salingmemengaruhi antara satu dan lainnya sesuai dengan fungsinya masing-

Page 5: Makalah Iling

masing. Misalnya, fungsi utama tumbuhan yaitu sebagai produsen

dalammemproduksi bahan-bahan makanan yang diperlukan bagi

kelangsunganhidup konsumen (hewan dan manusia).Secara terperinci, Tansley

mengemukakan bahwa ekosistem meliputikomponen-komponen antara lain

sebagai berikut.• Komponen biotik, terdiri atas:1) tumbuhan sebagai produsen;2)

hewan sebagai konsumen, meliputi:a) herbivora, yaitu hewan pemakan

tumbuhan;b) karnivora, yaitu hewan pemakan daging;c) omnivora, yaitu hewan

pemakan tumbuhan dan daging;d) bakteri dan jamur sebagai pengurai• Komponen

abiotik, meliputi iklim dan bahan-bahan anorganik berupamineral-mineral yang

terdapat dalam batuan, tanah, air, dan udara.Beberapa contohnya, antara lain

Karbon (C), Nitrogen (N), Karbondi oksida(CO2), Air (H2O), Oksigen (O2),

protein, karbohidrat, dan lemak.Menurut Charles Kendrich, istilah bioma dapat

diartikan sebagai unit-unitgeografis besar yang perbedaannya didasarkan atas tipe-

tipe klimaksatau vegetasi dominan (tumbuhan) atau bentuk kehidupan binatang.

Padaumumnya, sistem penamaan bioma didasarkan atas vegetasi utama

yangmendominasi suatu wilayah di bawah pengaruh iklim. Contoh

penamaanbioma antara lain bioma hutan hujan tropik, sabana, stepa

(padangrumput), tundra, dan taiga.Ciri-ciri umum yang menandai suatu bioma

antara lain sebagai berikut.1. Bioma merupakan komunitas klimaks, artinya pada

wilayah tersebutterdapat suatu bentuk vegetasi utama yang mendominasi

kawasantersebut, seperti hutan gugur daun, hutan berdaun jarum (hutan

konifer),atau padang rumput.2. Bioma terbentuk sebagai hasil interaksi antara

unsur-unsur lingkungan,yaitu iklim, tanah, dan organisme yang hidup di

lingkungan tersebut(biota).3. Bioma merupakan komunitas (satuan kehidupan)

yang cukup mantapdalam periode jangka waktu yang lama, kecuali terjadi suatu

kejadiantiba-tiba yang mengganggu kestabilan komunitas. Misalnya, bencanaalam,

wabah penyakit, perubahan tatanan iklim global, atau gangguanakibat ulah

Page 6: Makalah Iling

manusia.4. Suatu jenis bioma dapat mudah dikenali dengan melihat

petunjukvegetasi utamanya (vegetasi klimaks).

C) Faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

1. Persebaran Fauna di Indonesia

1.      Garis Wallace, adalah garis khayal yang membatasi jenis faua dan flora

Asiatis dengan jenis fauna dan flora peralihan. Fauna di Indonesia mencerminkan

posisinya diantara  Benua Asia (Oriental) dan Benua Australia (Australian). secara

geologis kepulauan Indonesia terbagi atas tiga wilayah, yaitu bagian Barat yang

menyatu dengan benua asia disebut  landas kontinen sunda (paparan sunda), bagian

tengah disebut wilayah peralihan,  sedangkan bagian timur Indonesia menyatu

dengan benua Australia  disebut landas kontinen sahul atau paparan sahul. Diantara

landas kontinen sunda dengan  wilayah peralihan terdapat batas flora dan fauna 

asia yang disebut garis Wallace. sedangkan antara wilayah peralihan  dengan

landas kontinen sahul terdapat batas  flora dan fauna Australia  yang disebut garis

Weber.

2. Garis Weber, adalah garis khayal yang membatasi fauna dan flora peralihan

dengan jenis fauna dan flora Australis

3.

faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran hewan:

1.      perbedaan jenis tumbuhan, erat hubungannya dengan jenis binatang.seperti

hewan yang hidup di hutan rimba berbeda dengan yang hidup di padang rumput.

2.      perbedaan jenis permukaan bumi, contohnya binatang-binatang yang hidup di

air lebih lincah  dan luas daya geraknya  daripada yang hidup didaratan.

Page 7: Makalah Iling

3.      pengaruh alam, contohnya  binatang menyusui didarat ditentukan oleh

pengaruh alam, yaitu karena adanya rintangan dan hubungan dengan daratan.

 Persebaran fauna di Indonesia di bagi menjadi tiga wilayah:

1)      Wilayah Fauna Indonesia Barat

wilayah fauna Indonesia barat meliputi pulau Sumatera, pulau Bali, pulau Jawa,

pulau Kalimantan serta pulau-pulau kecil disekitarnya. region fauna Indonesia

barat sering disebut wilayah  fauna tanah sunda. wilayah fauna indonesia tengah

dengan wilayah paparan sunda dibatasi oleh garis wallace.

Jenis fauna wilayah Indonesia Barat:

a. mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng, kerbau, monyet,

prang utan, macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag, kelelawar, landak, babi

hutan, kancil, dan kukang.

b. reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan

trenggiling.

c. burung, terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai

macam unggas.

d. berbagai macam serangga (insekta)

e. berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba dari

sungai mahakam.

2) Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)

wilayah fauna Indonesia tengah sering disebut wilayah fauna Wallacea (peralihan).

region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya, kepulauan Nusa

Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan Maluku. jenis faunanya antara lain:

Page 8: Makalah Iling

a. mamalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam,

beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.

b. reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan  boa-boa.

c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.

d. berbagai macam burung, natara lain burung dewata, maleo, mandar, raja

udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri, merpati, dan angsa.

3) Wilayah Fauna Indonesia Bagian Timur

wilayah fauna Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua

(Irian Jaya) dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. wilayah Indonesia bagian

timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi oleh garis Weber.  fauna

Indonesia timur meliputi jenis hewan berikut:

a. mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak irian), oposum

layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar.

b. reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.

c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.

d. burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan mandar.

e. berbagai jenis ikan.

f. berbagai macam serangga

D) Dampak kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan

1. Ekosistem di Alam Tidak Seimbang

Di dalam ekosistem, tentu terdapat pemangsa dan yang dimangsa. Jika salah satu

dari ekosistem itu dihilangkan atau mengalami kepunahan, akibatnya bisa

merugikan kehidupan. Para peneliti pernah mengadakan percobaan di sebuah

Page 9: Makalah Iling

pantai di kawasan Amerika Utara. Mereka mengambil spesies pemangsa bintang

laut jenis pisaster dalam eksositem di pantai tersebut.

Di sana, setidaknya terdapat 15 jenis spesies dan dalam waktu tiga bulan,

udang bernacle yang merupakan makanan dari bintang laut berkembang sangat

pesat. Setelah satu tahun, banyak spesies yang menghilang dan meninggalkan

delapan spesies sisanya. Hilangnya bintang laut sebagai pemangsa

membuat bernacle mengambil alih kehidupan di permukaan karang, sehingga

ganggang yang merupakan salah satu spesies terumbu karang tidak bisa hidup.

2. Langkanya Sumber Daya

Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya penting yang selalu dimanfaatkan

oleh manusia. Sebagai contoh manusia selalu tergantung dengan adanya hutan.

Hutan banyak menghasilkan berbagai macam kebutuhan bagi manusia. Hutan

menghasilkan kayu, daun, buah, getah, lain sebagainya. Hutan juga menyediakan

cadangan air yang dibutuhkan tidak hanya oleh manusia akan tetapi oleh mahkluk

hidup lainnya. Jika hutan mengalami kerusakan, maka hilang juga sumber daya

yang dibutuhkan manusia. Hal yang paling fatal,  hilangnya cadangan air sehingga

terjadi kelangkaan air untuk kehidupan.

3. Kualitas Kesehatan Menurun

Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya makanan bagi manusia. Selain

mendapatkannya di alam, manusia juga melakukan budidaya sebagai persiapan

untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk melakukan budidaya, manusia tentunya

banyak mengunakan pupuk yang berupa pestisida dan zat polutan yang lain.

Hewan dan tumbuhan yang diberikan makanan kimiawi, tentunya zat yang

terkandung di dalamnya berpindah ke dalam tubuh hewan maupun tumbuhan

tersebut. Pada saat manusia mengonsumsi hewan maupun tumbuhan hasil

budidaya tersebut, maka zat yang terkandung di dalamnya ikut pindah juga ke

dalam tubuh manusia.

Page 10: Makalah Iling

Indikasi rusaknya habitat fauna adalah dengan munculnya berbagai macam

penyakit seperti anthrax, pes, dan flu burung. Selain hewan darat, hewan laut juga

mengalami pencemaran. Dari hasil penelitian, beberapa hewan laut seperti kerang

banyak tercemar oleh zat logam berat. Tentu hal ini sangat berbahaya untuk kita

konsumsi.

4. Bencana karena Kerusakan Hutan

Bencana alam yang sering terjadi diakibatkan karena rusaknya habitat hewan dan

tumbuhan. Bencana banjir dan tanah longsor adalah fenomena alam yang sering

kita saksikan ketika musim hujan tiba. Kejadian itu tidak lepas dari adanya

kerusakan pada ekosistem hutan. Hutan yang gundul tidak dapat menahan laju

hujan yang menghanyutkan lapisan tanah dan terjadilah erosi tanah.

5. Kesuburan Tanah Menghilang

Unsur penting yang menjaga kesuburan tanah adalah nitrogen. Unsur tersebut juga

terkandung dalam susunan DNA mahkluk hidup. Nitrogen yang penting bagi

kehidupan itu dihasilkan oleh hewan dan tumbuhan. Tumbuhan dari jenis buncis,

kedelai, dan kacang polong mendorong terjadinya penguraian nitrogen dalam

tanah. Zat kimia yang terdapat dalam akar tumbuhan tersebut akan memacu

berkembangbiaknya bakteri rhizobium yang memproduksi nitrogen. Jika tanaman-

tanaman tersebut mengalami kerusakan pada habitatnya, pembentukan nitrogen

akan terganggu dan tanah pun kehilangan kesuburannya.

6. Terputusnya Daur Kehidupan

Dampak terputusnya daur kehidupan merupakan dampak yang paling mengerikan

bila terjadi kerusakan pada hewan dan tumbuhan. Kerusakan yang terjadi

mengakibatkan putusnya daur karbon dan pastinya kehidupan akan terganggu.

Berputarnya daur kehidupan pada ekosistem yang ada di muka bumi saling

memberikan manfaat satu sama lainnya. Kehidupan yang ada saling

Page 11: Makalah Iling

ketergantungan. Bila ada satu yang putus, maka keseimbangan kehidupan akan

terganggu pula.

D)  Usaha – usaha pelestarian flora dan fauna di Indonesia

Flora dan fauna adalah kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan sangat berguna

bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya di bumi. Untuk melindungi

binatang dan tanaman yang dirasa perlu dilindungi dari kerusakan maupun

kepunahan, dapat dilakukan beberapa macam upaya manusia dengan Undang-

Undang, yaitu seperti :

1. Suaka Margasatwa

Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada

hewan/binatang yang hampir punah. Contoh : harimau, komodo, tapir, orangutan,

dan lain sebagainya. contoh suaka margastwa Muara Angke.

2. Cagar Alam

Pengertian/definisi cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari segi

tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat

dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang.

Contoh : cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas, dsb.

3. Perlindungan Hutan

Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar

tetap terjaga dari kerusakan. Seperti hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan

lain sebagainya. Contoh : Hutan Wisata Punti Kayu di Sumsel, Hutan Wisata

Malino,Kab. Gowa – Sulsel.

Page 12: Makalah Iling

4. Taman Nasional

Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas

yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional

lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.

5. Taman Laut

Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik

upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka

margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka

bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh

lainnya.

6. Kebun Binatang / Kebun Raya

Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang

dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi

flora dan atau fauna yang masih hidup.

Page 13: Makalah Iling

BAB III

PENUTUP

Ø  Kesimpulan

Adapun yang dapat kami simpulkan perihal biosfer. Biosfer merupakan bagian luar

muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan

serta proses biotik berlangsung atau dapat disebut juga sebagai ruang hidup bagi

makhluk hidup.

Adapun Persebaran flora dan fauna di indonesia di bagi tiga menurut wilayah yaitu

flora dan fauna di indonesia bagian barat, flora dan fauna di indonesia bagian

tengah, dan flora dan fauna di indonesia bagian timur, persebaran flora dan fauna

di indonesia juga di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu seperti perbedaan jenis

tumbuhan dan hewan,perbedaan jenis permukaan bumi dan pengaruh alam. Begitu

pula, pertumbuhan flora dan fauna pada suatu daerah juga dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik yaitu iklim, air,

tanah, relief dan topografi. Dan faktor abiotik yaitu tumbuhan, hewan dan aktivitas

manusia. Selain itu,dampak kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan akibat

penebangan hutan secara liar adalah erosi,banjir,pengaruh kualitas

iklim,persediaan air tanah,longsor,produktivitas pertanian menurun,dan

kepunahaan flora dan fauna di habitatnya

Ø    Saran

Manusia sebagai makhluk yang paling berpengaruh bagi perkembangan serta

kelestarian flora dan fauna, seharusnya dapat bertindak lebih bijak dalam

melakukan aktivitas yang berpengaruh bagi alam. Hal tersebut ditujukan agar

keseimbangan flora dan fauna di dunia ini dapat stabil dan tetap terjaga. Sehingga

manusia dapat tetap menjaga keseimbangan alam dan tidak menjadi penyebab

kerusakan alam dan kepunahaannya flora dan fauna di muka bumi ini.

Page 14: Makalah Iling