26
Mengenal sidat sebagai salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi dan seluk beluknya, kandungan gizi, pengolahan, serta pembudidayaannya. A.Karakteristik Sidat Dalam ilmu taksonomi hewan, menurut Nelson (1994) ikan sidat diklasifikasikan sebagai berikut : Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Subkelas : Neopterygii Division : Teleostei (Ikan bertulang belakang) Ordo : Anguilliformes (Sidat) Famili : Anguillidae Genus : Anguilla Species : Anguilla spp. Berbeda dengan belut, sidat memiliki sirip dada, sirip punggung, dan sirip dubur yang sempurna. Sirip punggung dan sirip perut memanjang ke belakang dan menyatu dengan sirip ekor. Sangat menonjol terlihat adanya sirip dada sepasang di kiri dan di kanan yang terletak di belakang kepala sehingga orang menduga sirip itu adalah “daun bertelinga‟ sehingga dinamakan pula “belut bertelinga‟. Tubuh sidat bersisik kecil- kecil membujur, berkumpul dalam kumpulan-kumpulan kecil yang masing-masing kumpulan-kumpulan terletak miring pada sudut siku terhadap kumpulan-kumpulan di 3 Mengenal Ikan Sidat Lebih Dekat Materi Pokok I

Makalah IPTEK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ikan sidat

Citation preview

Page 1: Makalah IPTEK

Mengenal sidat sebagai salah satu komoditas perikanan

yang bernilai ekonomis tinggi dan seluk beluknya,

kandungan gizi, pengolahan, serta pembudidayaannya.

A.Karakteristik Sidat

Dalam ilmu taksonomi hewan,

menurut Nelson (1994) ikan sidat

diklasifikasikan sebagai berikut :

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Subkelas : Neopterygii

Division : Teleostei (Ikan bertulang belakang)

Ordo : Anguilliformes (Sidat)

Famili : Anguillidae

Genus : Anguilla

Species : Anguilla spp.

Berbeda dengan belut, sidat

memiliki sirip dada, sirip punggung,

dan sirip dubur yang sempurna. Sirip

punggung dan sirip perut memanjang

ke belakang dan menyatu dengan sirip

ekor. Sangat menonjol terlihat adanya

sirip dada sepasang di kiri dan di

kanan yang terletak di belakang kepala

sehingga orang menduga sirip itu

adalah “daun bertelinga‟ sehingga

dinamakan pula “belut bertelinga‟.

Tubuh sidat bersisik kecil-kecil

membujur, berkumpul dalam

kumpulan-kumpulan kecil yang

masing-masing kumpulan-kumpulan

terletak miring pada sudut siku

3

Mengenal Ikan Sidat Lebih Dekat

Page 2: Makalah IPTEK

terhadap kumpulan-kumpulan di

sampingnya. Bentuk tubuh yang

memanjang seperti ular memudahkan

bagi sidat untuk berenang diantara

celah-celah sempit dan lubang di dasar

perairan seperti ular. Warna tubuh

abu-abu gelap di punggung, di bagian

dada/perut berwarna keputihan.

Panjang tubuh ikan sidat bervariasi

tergantung jenisnya yaitu antara 50-

125 cm. Ketiga siripnya yang meliputi

sirip punggung, sirip dubur dan sirip

ekor menyatu. Selain itu terdapat sisik

sangat kecil yang terletak di bawah

kulit pada sisi lateral. Perbedaan

diantara jenis ikan sidat dapat dilihat

antara lain dari perbandingan antara

panjang preanal (sebelum sirip dubur)

dan predorsal (sebelum sirip

punggung), struktur gigi pada rahang

atas, bentuk kepala dan jumlah tulang

belakang.

Sidat termasuk ikan karnivora

(pemakan daging). Sama halnya

dengan belut sawah (Monoterus

albus/Fluta alba), lele (Clarias

batracus), dan gabus (Ophiocephalus

striatus). Di alam aslinya, sidat

memangsa ikan, kodok, udang, dan

juga sesama sidat (kanibalisme).

Kanibalisme akan terjadi apabila

populasi sidat dalam satu koloni

sangat besar, tetapi volume pakan

kurang.

B.Siklus Hidup Sidat

Sidat merupakan ikan, berbentuk

panjang bertulang tipis ordo

Anguilliformes. Karena nelayan dahulu

tidak pernah mengetahui anakan sidat,

siklus hidup sidat adalah misteri untuk

jangka waktu yang sangat panjang

dalam sejarah ilmiah perikanan. Sidat

tumbuh besar di perairan tawar,

setelah dewasa kembali ke laut untuk

berpijah.

Dalam siklus hidupnya, setelah

tumbuh dan berkembang dalam waktu

yang panjang di perairan tawar, sidat

dewasa yang lebih dikenal dengan

yellow eel berkembang menjadi silver

eel (matang gonad) yang akan

bermigrasi ke laut untuk memijah.

Pada stadium larva, sidat hidup di

laut. Bentuknya seperti daun lebar,

tembus cahaya, dan dikenal dengan

sebutan leptocephalus. Larva ini hidup

terapung-apung di tengah samudera.

Leptocephalus hidup sebagai plankton

terbawa arus samudera mendekati

daerah pantai. Pada stadium elver,

sidat banyak ditemukan di pantai atau

muara sungai.

Panjang tubuh 5-7 cm, tembus

cahaya. Burayak (anak ikan/impun)

akan hidup di air payau sampai umur

satu tahun. Ketika itulah sidat akan

berenang melawan arus menuju hulu

sungai. Setelah bertemu dengan

4

Page 3: Makalah IPTEK

perairan yang dalam dan luas,

misalnya lubuk, bendungan, rawa atau

danau, sidat akan menetap dan

tumbuh menjadi ikan buas dan liar.

Impun dewasa inilah yang selanjutnya

dikenal sebagai sidat. Ketika itulah dia

akan kembali ke laut lepas untuk

kawin dan berkembangbiak. Setelah

berpijah, induk akan mati.

Pola hidup sidat bertolakbelakang

dengan ikan salmon (Salmonidae).

Salmon justru hidup di laut, tetapi

kawin dan berkembangbiak di air

tawar di pedalaman. Perilaku

catadromous, tidak hanya terjadi pada

sidat, melainkan juga udang galah.

Keterangan : perkembangan larva

sidat dari leptocephalus sampai menjadi

impun, yang banyak ditangkap di tepi

pantai

C.Jenis-Jenis Sidat

Sidat (eels) adalah ikan dari famili

Anguillidae. Ada sekitar 16 sd. 20

spesies sidat, yang kesemuanya

merupakan genus Anguilla. Di

antaranya adalah Sidat Eropa (Anguilla

anguilla); Sidat Jepang (Anguilla

japonica), Sidat Amerika (Anguilla

rostrata); Sidat sirip pendek (Anguilla

australis), Sidat putih (Anguilla

marmorata), Sidat loreng (Anguilla

nebulosa), Sidat loreng India (Anguilla

bengalensis bengalensis), Sidat loreng

Afrika (Anguilla bengalensis labiata),

Sidat sirip pendek Indonesia (Anguilla

bicolor bicolor), sidat sirip pendek india

(Anguilla bicolor pacifica), sidat sirip

panjang Indonesia (Anguilla

malgumora), sidat sirip panjang

Sulawesi (Anguilla celebensis), sidat

sirip panjang Selandia Baru (Anguilla

dieffenbachii), sidat sirip panjang

dataran tinggi (Anguilla interioris),

sidat sirip panjang Polynesia (Anguilla

megastoma), sidat sirip panjang Afrika

(Anguilla mossambica), sidat sirip

pendek pasifik atau sidat pasifik

selatan (Anguilla obscura), sidat bintik

sirip panjang atau sidat sirip panjang

Australia (Anguilla reinhardtii).

Sidat merupakan ikan

catadromous. Yakni ikan yang

hidupnya di perairan air tawar di

pedalaman. Baik berupa sungai besar,

danau, waduk atau rawa, tetapi

5

Page 4: Makalah IPTEK

berkembangbiak di laut. Indonesia

paling sedikit memiliki enam jenis ikan

sidat yakni: Anguilla marmorata,

Anguilla celebensis, Anguilla

ancentralis, Anguilla borneensis,

Anguilla bicolor bicolor dan Anguilla

bicolor pacifica. Jenis-jenis ikan

tersebut menyebar di daerah-daerah

yang berbatasan dengan laut dalam.

Di perairan daratan (inland water) ikan

sidat hidup di perairan estuaria

(laguna) dan perairan tawar (sungai,

rawa dan danau) dataran rendah

hingga dataran tinggi.

Jenis sidat yang sering ditangkap

nelayan hanya dua yaitu sidat

kembang (Anguilla mauritiana) dan

sidat anjing (Anguilla bicolon). Kedua

jenis ini berdiam dalam lubang pada

cadas-cadas atau diantara sela-sela

batu, dan yang disukai masyarakat

adalah sidat kembang.

Budidaya ikan sidat, bukan sekadar

usaha peternakan, melainkan sebuah

matarantai agroindustri yang satu

sama lain saling terikat. Di Jepang,

laboratorium penelitian sidat, berusaha

untuk menemukan teknik pemijahan

secara buatan. Hingga di Jepang, sidat

Anguilla japonica, sudah bisa

dipijahkan secara buatan seperti

halnya kita memijahkan ikan mas, lele

dan udang. Dengan dikuasainya teknik

pemijahan buatan, maka industri benih

sidat di Jepang menjadi bagian dari

agroindustri komoditas sidat. Dengan

industri benih yang cukup maju, maka

industri pembesaran sidat konsumsi

juga berkembang cukup pesat. Para

peternak sidat di Jepang, cukup

menyediakan kolam, meramu pakan

sendiri atau membeli pakan jadi, dan

membeli benih dan memeliharanya

sampai sidat siap jual.

6

Page 5: Makalah IPTEK

Membandingkan kandungan zat gizi ikan sidat dengan kandungan gizi ikan lain yang juga tinggi akan zat gizi.

A. Kandungan Gizi dan Manfaat Sidat

Ikan sidat adalah sejenis ikan yang

mempunyai nilai gizi sangat tinggi, kaya

akan protein serta vitamin D dan E,

serta mempunyai mucoprotein yang

kaya, disebut sebagai asam amino

lemak ganggang dan asam ribonukleat.

Penelitian kedokteran moderen

menemukan bahwa kandungan vitamin

dan mikronutrien dalam ikan sidat

sangat tinggi, di antaranya:

1. Vitamin B1, 25 kali lipat susu sapi

2. Vitamin B2, 5 kali lipat susu sapi

3. Vitamin A, 45 kali lipat susu sapi,

4. Kandungan zinc (emas otak) 9 kali

lipat susu sapi

Kandungan lainnya :

1. Mengandung berbagai asam

lemak tak jenuh yang tinggi yang tak

ada pada hewan lainnya, sehingga

dapat merupakan makanan utama yang

memenuhi nafsu makan manusia, tanpa

perlu kuatir badan akan menjadi gemuk.

Rasa ikan sidat harum dan enak.

2. Disebut sebagai “ginseng air”,

fungsinya dalam memperpanjang umur

dan melawan kelemahan dan penuaan

tak ternilai. Sidat memiliki kandungan

nutrisi protein, karbohidrat, serta omega

3 yang tinggi. Sehingga menguatkan

fungsi otak dan memperlambat

terjadinya kepikunan. Ikan sidat

mempunyai kandungan asam lemak

Omega 3 tinggi, yakni sekitar 10,9 gram

per 100 gram. Omega 3 ini dipercaya

mampu meningkatkan fungsi mental,

memori, dan konsentrasi manusia. Zat

yang banyak terdapat dalam lemak

sidat ini juga terbukti mampu mengobati

depresi, gejala penyakit kejiwaan atau

schizophrenia. Mengkonsumsi ikan sidat

dapat mengatur imunitas tubuh

manusia, sebagai anti oksidan,

7

Materi Pokok II

Kandungan Gizi Ikan Sidat dan Perbandingannya dengan Ikan Lain

Page 6: Makalah IPTEK

menghilankan racun tubuh, serta

memperlambat penuaan.

3. Teknologi menemukan bahwa

daya hidup ikan sidat yang ajaib

bersumber dari tulang sum-sumnya

yang besar dan kuat. Penelitian modern

menunjukkan bahwa tulang sum-sum

ikan sidat mengadung beratus-ratus

jenis zat bergizi, gizi dan nilai

farmakologinya yang istimewa telah

mendapat perhatian yang luas dari para

pakar.

4. Sudah banyak terbukti,

mengkonsumsi ikan sidat secara teratur

dapat mendorong terbentuknya lemak

fosfat dan perkembangan otak besar,

bermanfaat untuk meningkatkan daya

ingat. Juga memperbaiki sikulasi kapiler,

mempertahankan tekanan darah

normal, mengobati pembuluh darah

otak.

5. Banyak orang merasakan manfaat

mengkonsumsi ikan sidat untuk penyakit

rabun jauh, rabun dekat, glukoma dan

penyakit mata kering di sebabkan

karena mata terlalu lelah.

6. Minyak Ikan sidat dibuat dari

ekstrak sum-sum ikan sidat segar,

mengandung tiga jenis nutrient penting

yaitu: asam lemak omega 3 (DHA & EPA)

, Phospholipids dan antioksidan Vitamin

E.

Daging ikan sidat mempunyai

kandungan vitamin A sebanyak 4.700

IU/100g lebih tinggi dari daging ikan

sarden, babi dan mentega yang

mempunyai kandungan vitamin A di

bawah 2.000 IU/100g. Ternyata

kandungan vitamin A dari hati ikan sidat

sangat tinggi dan bisa mencapai 15.000

IU/100g. Perbandingan vitamin A yang

terkandung dalam tubuh ikan sidat

dengan hati ikan sidat, ikan sarden dan

mentega dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Kandungan Vitamin A :

Selain vitamin A ternyata kandungan

DHA dan EPA dari daging ikan sidat jauh

lebih tinggi dari ikan salmon dan

tenggiri. Kandungan DHA dan EPA ikan

sidat bisa mencapai 1.337mg/100g

untuk kandungan DHA dan 742 mg/100g

untuk kandungan EPA. Kandungan

tersebut jauh lebih tinggi dari

kandungan DHA dan EPA dari ikan

salmon yang hanya mencapai 820

8

No. Jenis Kandungan Vit. A

(IU/100 g)

1 Sidat 4700

2 Hati Sidat 15000

3 Sarden 60

4 Mentega 1900

Page 7: Makalah IPTEK

mg/100g untuk DHA dan 492 mg/100g

untuk EPA. Perbandingan kandungan

DHA dan EPA dari ikan sidat, salmon dan

tenggiri dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Kandungan DHA dan EPA (mg/100g)

No. Jenis Ikan DHA EPA

1 Sidat 1337 742

2 Salmon 820 492

3 Tenggiri 748 409

Jenis makanan yang tersedia juga

mempengaruhi komposisi kimia ikan,

sebagai contoh hasil penelitian yang

memberikan perlakuan pakan tambahan

dengan karbohidrat pada ikan Anguilla

anguilla memperoleh komposisi sebagai

berikut: air 57,21%, protein 15,89%,

lemak 25,61%, dan abu 2,12%.

Sebaliknya hasil penelitian terhadap

ikan sidat (Anguilla bicolor) yang diberi

pakan protein dengan kadar bervariasi

yang berkisar antara 40,25-55,21 %

menghasilkan protein 18,04-20,32%; air

67,79-70,73%; lemak 7,23-8,01 %; abu

2,69- 3,20% dan serat kasar 0,73-0,77%.

Semakin tinggi kadar protein pakan

yang diberikan semakin tinggi pula

kadar protein daging ikan yang terukur.

Komponen Anguilla japonica' Anguilla bicolor' Anguilla bicolor'

Protein 16.8 18,70-20,32 17,5-21,5

Lemak 12.4 7,23-8,11 3,3-9,5

Air 69.6 67,79-70,73 71,5-75,9

Abu 1.2 2,69-3,20 1,0-1,6

Serat - 0,73-0,77 -

Tabel 1. Komposisi kimia beberapa jenis ikan sidat dalam 100 gram bahan segar (%)

Sumber: FAO (1972), Rahman (1997), Saleh (1993)

Beberapa tahun belakangan ini

ditemukan bahwa ikan sidat

mengandung berbagai asam lemak tak

jenuh yang tinggi yang tak ada pada

hewan lainnya, sehingga dapat

merupakan makanan utama yang

memenuhi nafsu makan manusia, tanpa

perlu kuatir badan akan menjadi gemuk.

Tabel 1 dan 2 menunjukkan bahwa

komposisi kimia ikan sidat baik dalam

satu jenis maupun jenis yang berbeda

kadarnya juga berbeda. Hal ini dapat

disebabkan oleh berbagai faktor. Salah

satu faktor yang sangat besar 9

Page 8: Makalah IPTEK

pengaruhnya adalah jenis makanan

yang tersedia, sebagaimana terlihat

pada Tabel 2 dengan pemberian protein

yang semakin tinggi akan diikuti pula

oleh kadar protein daging yang tinggi

dan kadar air yang semakin rendah.

Pakan dengan kadar protein 40,25%

menghasilkan ikan dengan protein

terendah dibanding pakan yang kadar

protein 55,22%.

Tabel 2. Komposisi asam amino ikan sidat (Anguilla bicolor) dengan perlakuan pakan (protein)

yang berbeda (gram/100 gram protein)

Jenis Asam Amino 40,25% 45,28% 50,31% 55,22%

Esensial

Isoleusin 2,67 2,72 2,61 2,72

Leusin 4,49 4,86 4,36 4,19

Lisin 2,75 2,46 2,83 3,87

Metionin 1,71 1,58 1,59 3,87

Fenilalanin 2,39 2,44 2,35 2,26

Tirosin 3,88 3,93 3,90 3,44

Treonin 1,67 1,12 1,80 2,09

Valin 2,87 2,84 2,85 2,88

Non esensial

Asam aspartat 5,59 5,27 5,64 5,39

Asam glutamat 10,11 10,35 11,32 10,79

Serin 2,15 2,57 2,45 2,71

Histidin 1,41 1,18 0,59 1,02

Glisin 4,05 5,04 4,99 0,48

Arginin 7,76 8,45 8,95 8,92

Alanin 0,75 0,90 0,89 0,81

Kadar protein (%) 18,04 18,70 19,54 20,32

Kadar air (%) 70,73 69,38 68,38 67,79

Kadar lemak (%) 7,23 7,81 7,66 8,11

Kadar abu (%) 2,69 3,04 3,20 3,05

Serat kasar (%) 0,73 0,77 0,75 0,76

10

Page 9: Makalah IPTEK

Selain kadar protein yang

menentukan komposisi kimia ikan,

kadar karbohidrat juga berpengaruh.

Pemberian karbohidrat yang tinggi

dapat menghasilkan ikan dengan

kadar lemak tinggi sesuai hasil

penelitian yang telah dilakukan. Dari

hasil ini dapat diketahui bahwa ikan

sidat yang rakus dan bersifat karnivor

ternyata dengan pakan yang kaya

karbohidrat juga bisa menghasilkan

lemak tinggi, tetapi kadar proteinnya

relatif rendah. Lemaknya dapat

mencapai 25,61 %, protein 15,89%,

dan kadar air 57,21 %.

Berdasarkan jenis pakan yang

diberikan sesungguhnya pengguna

dapat memilih ikan yang diharapkan,

apakah kaya protein atau kaya lemak

serta teksur yang bagaimana.

Komposisi kimia ikan ini tidak hanya

ditentukan oleh pakan saja, tetapi juga

ditentukan oleh fase fisiologis dari ikan

tersebut. Namun untuk ikan sidat

belum ada data akurat mengenai

perbedaan komposisi yang disebabkan

oleh fase fisiologis dari ikan.

Rasa ikan sidat harum dan enak,

disebut sebagai “ginseng air”,

fungsinya dalam memperpanjang umur

dan melawan kelemahan dan penuaan

tak ternilai. Sidat memiliki kandungan

nutrisi protein, karbohidrat, serta

omega 3 yang tinggi. Sehingga

menguatkan fungsi otak dan

memperlambat terjadinya kepikunan.

Dibanding ikan salmon, sidat

mengandung DHA (Decosahexaenoic

acid, zat wajib untuk pertumbuhan

anak) sebanyak 1.337 mg/100 gram

sementara ikan salmon hanya 748

mg/100 gram. Kandungan EPA

(Eicosapentaenoic acid) yang terdapat

dalam ikan sidat sebesar 742 mg/100

gram sementara salmon hanya 492

mg/100 gram. Ikan sidat mempunyai

kandungan asam lemak Omega 3

tinggi, yakni sekitar 10,9 gram per 100

gram. Omega 3 ini dipercaya mampu

meningkatkan fungsi mental, memori,

dan konsentrasi manusia. Zat yang

banyak terdapat dalam lemak sidat ini

juga terbukti mampu mengobati

depresi, gejala penyakit kejiwaan atau

schizophrenia.

Teknologi menemukan bahwa daya

hidup ikan sidat yang ajaib bersumber

dari tulang sum-sumnya yang besar

dan kuat. Penelitian modern

menunjukkan bahwa tulang sum-sum

ikan sidat mengadung beratus-ratus

jenis zat bergizi, gizi dan nilai

farmakologinya yang istimewa telah

mendapat perhatian yang luas dari

para pakar.

Sudah banyak terbukti,

mengkonsumsi ikan sidat secara

teratur dapat mendorong terbentuknya

lemak fosfat dan perkembangan otak

besar, bermanfaat untuk

11

Page 10: Makalah IPTEK

meningkatkan daya ingat. Juga

memperbaiki sirkulasi kapiler,

mempertahankan tekanan darah

normal, mengobati pembuluh darah

otak.

Banyak orang merasakan manfaat

mengkonsumsi ikan sidat untuk

penyakit rabun jauh, rabun dekat,

glukoma dan penyakit mata kering

disebabkan karena mata terlalu lelah.

Minyak ikan sidat dibuat dari ekstrak

sum-sum ikan sidat segar,

mengandung tiga jenis nutrient

penting yaitu: asam lemak omega 3

(DHA & EPA) , Phospholipids dan

antioksidan Vitamin E.

Mengkonsumsi ikan sidat dapat

mengatur imunitas tubuh manusia,

sebagai anti oksidan, menghilangkan

racun tubuh, serta memperlambat

penuaan.

B. Kandungan Gizi Ikan

Gabus

Ikan Gabus adalah bahan

makanan yang bersumber dari air

tawar yang biasa dikonsumsi oleh

masyarakat Indonesia. Selain Ikan

Sidat yang tinggi nutrisi, Ikan Gabus

mengandung energi sebesar 77

kilokalori, protein 12,4 gram,

karbohidrat 3,7 gram, lemak 1 gram,

kalsium 90 miligram, fosfor 192

miligram, dan zat besi 2,5 miligram. 

Selain itu di dalam Ikan Gabus juga

terkandung vitamin A sebanyak 0 IU,

vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin

C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat

dari melakukan penelitian terhadap

100 gram Ikan Gabus, dengan jumlah

yang dapat dimakan sebanyak 62 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan

Nutrisi/Gizi Pada Ikan Gabus per 100gr :

Energi 77 kkal

Protein 12,4 gr

Lemak 1 gr

Karbohidrat 3,7 gr

Kalsium 90 mg

Fosfor 192 mg

Zat Besi 2,5 mg

Vitamin A 0 IU

Vitamin B1 0,02 mg

Vitamin C 0 mg

Komposisi Kandungan

Nutrisi/Gizi Pada Ikan Gabus

Kering per 100gr :

Energi 292 kkal

Protein 58 gr

Lemak 4 gr

Karbohidrat 0 gr

Kalsium 15 mg

Fosfor 100 mg

Zat Besi 1 mg

Vitamin A 100 IU

Vitamin B1 0,1 mg

Vitamin C 0 mg

12

Page 11: Makalah IPTEK

Ikan gabus sangat kaya albumin,

jenis protein yang mempercepat

penyembuhan pascaoperasi dan

melahirkan. Zat ini juga membantu

pertumbuhan anak dan menambah

berat badan orang dengan HIV/AIDS

(ODHA).

Keluar dari rumah sakit

pascaoperasi, seperti sehabis

persalinan, merupakan fase yang

cukup kritis karena pasien harus

berjuang untuk kesembuhannya. Kita

sering mendengar larangan

mengonsumsi makanan tertentu.

Informasi itu kadang masuk akal,

tetapi sering membuat bingung karena

bertolak belakang satu sama lain.

Secara umum sebenarnya tidak

ada pantangan makan bagi pasien

pascaoperasi, kecuali bila menderita

alergi atau mendapat pesan khusus

dari dokter. Sehabis menjalani operasi

usus misalnya, tentu kita tidak boleh

mengonsumsi makanan yang sulit

dicerna. Sebaliknya, pascaoperasi

persalinan, makan banyak merupakan

solusi untuk mempercepat proses

penyembuhan, terutama makanan

kaya protein, vitamin, dan mineral.

Zat gizi sangat diperlukan untuk

membantu tubuh melakukan proses

penyembuhan pascaoperasi, yaitu

memperbaiki sel dan jaringan. Zat gizi

berkualitas juga diperlukan untuk

memperkuat imunitas (sistem

kekebalan) tubuh agar tidak mudah

terserang penyakit.

Salah satu bahan pangan yang

sangat dianjurkan untuk dikonsumsi

pascaoperasi adalah ikan gabus. Ikan

gabus banyak dijual di pasar

tradisional dan modern, umumnya

dalam bentuk kering asin. Karena itu,

ikan gabus lebih dikenal sebagai ikan

asin yang bergengsi.

Seperti ikan lain, keunggulan ikan

gabus adalah kandungan proteinnya

yang cukup tinggi. Kadar protein per

100 gram ikan gabus setara ikan

bandeng, tetapi lebih tinggi bila

dibandingkan dengan ikan lele maupun

ikan mas yang sering kita konsumsi.

Kandungan protein ikan gabus juga

lebih tinggi daripada bahan pangan

yang selama ini dikenal sebagai

sumber protein seperti telur, daging

ayam, maupun daging sapi. Kadar

protein per 100 gram telur 12,8 gram;

daging ayam 18,2 gram; dan daging

sapi 18,8 gram. Nilai cerna protein ikan

juga sangat baik, yaitu mencapai lebih

dari 90 persen.

13

Page 12: Makalah IPTEK

Selain itu, protein kolagen ikan

gabus juga lebih rendah dibandingkan

dengan daging ternak, yaitu berkisar

3-5 persen dari total protein. Hal

tersebut yang menyebabkan tekstur

daging ikan gabus lebih empuk

daripada daging ayam ataupun daging

sapi.

Rendahnya kolagen menyebabkan

daging ikan gabus menjadi lebih

mudah dicerna bayi, kelompok lanjutt

usia, dan juga orang yang baru

sembuh dari sakit. Bayi memerlukan

asupan protein tinggi, tetapi belum

memiliki saluran pencernaan yang

sempurna.

Berdasarkan perbandingan

kandungan gizi ikan sidat dan ikan

gabus, ternyata ikan sidat memiliki

kandungan gizi yang sangat tinggi

dibandingkan ikan gabus dan ikan-ikan

lainnya.

14

Page 13: Makalah IPTEK

Mengkonsumsi ikan sidat dipercaya

mampu menurunkan kandungan lemak

tak baik di dlm darah, menghindari

penyakit aterosklerosis serta

mengurangi keletihan. Sudah banyak

terbukti, mengkonsumsi ikan sidat

secara teratur dapat mendorong

terbentuknya lemak fosfat dan

perkembangan otak besar, bermanfaat

untuk meningkatkan daya ingat.  Juga

memperbaiki sikulasi kapiler,

mempertahankan tekanan darah

normal, mengobati pembuluh darah

otak.

Upaya untuk meningkatkan daya

terima masyarakat terhadap ikan sidat

dan nilai tambah ikan sidat itu sendiri,

maka produk yang dijual ke konsumen

seyogyanya bukan hanya dalam

bentuk segar, tetapi juga dalam bentuk

olahan. Oleh karena itu, maka kajian-

kajian tentang proses pengolahan ikan

sidat perlu dikembangkan terutama

produk olahan yang sangat diminati

oleh konsumen lokal maupun

konsumen internasional. Berikut ini

adalah beberapa jenis masakan hasil

olahan berbahan dasar ikan sidat.

Masakan yang dikenal dengan

istilah unagi adalah sajian sidat

panggang yang menjadi favorit di

Jepang. Bukan hanya karena rasanya

yang enak, tapi juga masakan ini

dipercaya mampu membangkitkan

vitalitas.

Dalam proses pengasapan panas

ikan yang akan diasapi diletakkan

cukup dekat dengan sumber asap.

Proses pengasapan panas juga sering

disebut proses pemanggangan ikan.

Pengasapan panas lebih dirancang

untuk meningkatkan aroma melalui

asap itu sendiri, dibandingkan untuk

15

Hasil Olahan Si Ikan Sidat

Page 14: Makalah IPTEK

pengawetan ikan akibat asap.

Pengasapan panas menggunakan

suhu yang cukup yaitu 80 -90 oC.

Karena suhu yang tinggi, daging ikan

menjadi masak dan tidak perlu diolah

terlebih dahulu sebelum disantap.

Pengasapan panas pada prinsipnya

merupakan usaha penanganan ikan

secara perlahan. Pada pengasapan

panas terjadi penyerapan asap, ikan

cepat menjadi matang tetapi kadar air

di dalam daging masih tinggi sehingga

tidak tahan lama.

Orang Jepang memakannya

biasanya pada musim panas (akhir

bulan Juli) agar memberikan kekuatan

dan vitalitas hingga akhir tahun. Unagi

termasuk makanan yang paling mahal

di restoran2 Jepang dan hanya

disuguhkan bagi orang-orang penting.

Bagi konsumen Korea, ikan sidat

diolah hampir sama dengan masakan

Jepang, juga dapat diolah sebagai

sautéed eel (sidat tumis).

Macam-macam hasil olahannya

yang lain :

Sensasi Gurih Ikan Sidat Torpedo

Rica-rica sidat

Sidat Kukus

16

Page 15: Makalah IPTEK

Sidat asap

Ikan asap adalah hasil pengawetan

ikan secara tradisional yang

pengerjaannya merupakan gabungan

dari penggaraman (perendaman dalam

air garam) dan pengasapan sehingga

memberikan rasa khas. Ikan asap

merupakan produk akhir yang siap

untuk dimakan artinya tanpa diolah

lagi sudah dapat disantap.

Pengasapan termasuk salah satu

cara pengawetan ikan. Inti pengasapan

adalah ikan ditaruh di atas

pembakaran sehingga terus-menerus

terasapi. Pengasapan ada dua macam,

yaitu pengasapan panas dan

pengasapan dingin. Pengasapan panas

ialah pengasapan yang dilakukan

dengan cara ikan didekatkan pada api.

Adapun pengasapan dingin, ikan

diletakkan agak jauh dengan api. Alat

pengasapan dibuat sedemikian rupa

sehingga memungkinkan asap terus-

menerus mengasapi ikan.

Asap kayu terdiri dari uap dan

padatan yang berupa partikel-partikel

yang amat kecil yang keduanya

mempunyai komposisi kimia yang

sama tetapi dalam perbandingan yang

berbeda. Senyawa-senyawa kimia

yang menguap diserap oleh ikan

terutama dalam bentuk uap, senyawa

tersebut memberikan warna dan rasa

padatan yang diinginkan pada

ikan asap. Partikel-partikel tidak begitu

penting pada proses pengasapan dan

asap akan mengawetkan makanan

karena adanya aksi desinfeksi dari

formaldehid, asam asetat dan phenol

yang terkandung dalam asap.

Butiran-butiran asap mengambil

peranan penting dalam pewarnaan.

Pengeringan mempunyai fungsi

penting dalam pengawetan ikan asap,

kecepatan penyerapan asap kedalam

daging ikan dan pengeringannya

tergantung kepada banyaknya asap

yang terjadi, suhu dan kandungan air

dari ikan yang diasapi.

Dendeng Sidat

Dendeng ikan adalah jenis

makanan awetan yang dibuat dengan

17

Page 16: Makalah IPTEK

cara pengeringan dengan menambah

garam, gula, dan bahan lain untuk

memperoleh rasa yang

diinginkan. Salah satu bentuk olahan

yang dapat dilakukan pada ikan sidat

adalah dengan pengolahan dendeng

ikan sidat.

Dendeng ikan sidat adalah bentuk

olahan semi basah yang dilakukan

dengan perendaman atau

pembaceman dalam larutan bumbu,

yaitu gula merah, bawang putih,

bawang merah, garam, dan ketumbar

selama 24 jam kemudian dilakukan

proses pengeringan dan daya awetnya

cukup lama dan rasanya manis gurih.

Abon Sidat

Sebagaimana telah diungkapkan

sebelumnya bahwa sebagian besar

masyarakat Indonesia belum mengenal

bentuk/rupa ikan sidat dan mencicipi

rasanya. Agar ikan sidat dapat dikenal

dan dapat diterima sebagai konsumsi

oleh masyarakat maka dilakukan

pengenalan produk-produk olahannya

kepada masyarakat. Disamping itu,

ada kesan bahwa sidat lebih mirip ular

ketimbang ikan, menyebabkan

timbulnya respon yang kurang baik

dimasyarakat. Salah satu usaha

mengubah kesan seperti ular tadi

adalah dengan mengolahnya menjadi

abon.

18

Page 17: Makalah IPTEK

Dengan dibuat produk abon,

diharapkan konsumsi masyarakat

terhadap sidat dapat ditingkatkan,

apalagi daging sidat memilki rasa yang

khas dan gurih. Berdasarkan SNI 01-

3707-1995, abon merupakan hasil

pengolahan yang berupa pengeringan

bahan baku yang telah ditambahkan

bumbu-bumbu untuk meningkatkan

cita rasa dan memperpanjang daya

simpan.

Sosis Sidat

Sosis adalah salah satu produk

olahan daging yang sekarang mulai

populer di masyarakat, terutama anak-

anak. Pengolahan sosis ini pada

awalnya dikembangkan oleh negara

empat musim, yang bertujuan untuk

mengawetkan, sehingga mereka

tidak kekurangan daging selama

musim dingin. 

Sosis merupakan emusli minyak

dalam air (oil in water atau o/w). Sosis

ikan merupakan daging ikan cancing

yang ditambahkan minyak, bumbu dan

pati sebagai pengisi. Teknologi

produksinya, campuran ini kemudian

dimasukkan ke dalam casing dan

diikat, setelah itu diuapkan atau

direbus.

19

Page 18: Makalah IPTEK

A. Kebutuhan Dasar Ikan Sidat

Sidat termasuk hewan Carnivora

yang akan memakan ikan lain yang

lebih kecil, terkadang juga memiliki

sifat kanibal. Dalam budidaya ikan

sidat pemenuhan akan kebutuhan

dasar ini menjadi hal yang sangat

penting.

Lingkungan hidup budidaya sidat

dapat menggunakan ruangan tertutup

ataupun terbuka. Beberapa pelaku

budidaya sidat menggunakan bambu,

beton (bak semen beton), pen dan

keramba jaring apung.

Yang penting lingkungan hidup

sidat harus memenuhi hal-hal berikut:

1. Suhu.

Pada pemeliharaan benih Ikan

Sidat lokal, suhu terbaik untuk

memacu pertumbuhan adalah

29°C

2. Salinitas.

Salinitas yang dapat memberikan

pertumbuhan yang baik adalah 6 –

7 ppt

3. Oksigen Terlarut.

Kandungan oksigen minimal yang

dapat ditolelir oleh Ikan Sidat berkisar

antara 0,5 – 2,5 ppm.

4. pH.

pH optimal untuk pertumbuhan

Ikan Sidat adalah 7 – 8

5. Amonia (N H3- N) dan Nitrit (NO2-

N). Pada konsentrasi amonia 20

ppm sebagian Ikan Sidat yang

dipelihara mengalami

methemoglobinemie dan pada

konsentrasi 30 – 40 ppm seluruh

Ikan Sidat mengalami

methemoglobinemie

6. Kebutuhan Nutrien.

Seperti halnya jenis ikan-ikan lain,

Ikan Sidat membutuhkan zat gizi

berupa protein, lemak, karbohidrat,

vitamin dan mineral. Kadar protein

20

Materi Pokok IV

Page 19: Makalah IPTEK

pakan optimal adalah 45% untuk

ikan bestir (juvenil) dan sekitar

50% untuk ikan kecil (fingerling)

7. Budidaya Ikan Sidat Pada Jaring

Apung.

Satu unit jaring apung memiliki

empat kolam berukuran 7 x 7 m,

dengan jaring berukuran 7 x 7 x

2,5 m dan mata jaring 2,5 inci.

Untuk menghindari lolosnya ikan,

disekeliling tepian kolam bagian

atas diberi penutup dari hapa

dengan lebar 60 cm

8. Benih Ikan Sidat.

Benih ikan sidat yang

dibudidayakan di Tambak BLUPPB

Karawang terdiri dari dua jenis

yaitu : Anguilla marmorata dan

Anguilla bicolor . Kedua jenis ikan

sidat ini diharapkan dapat mewakili

dua habitat asli ikan sidat yaitu

Anguilla marmorata mewakili

perairan di daerah Sulawesi dan

Anguilla bicolor mewakili perairan

di daerah Selatan Jawa. Anguilla

marmorata yang dibudidayakan di

Tambak BLUPPB Karawang berasal

dari daerah Tatelu (Sulawesi Utara)

dan Poso (Sulawesi Tengah)

sedangkan Anguilla bicolor berasal

dari daerah selatan pulau Jawa. 

Secara penampakan fisik Anguilla

marmorata dapat dibedakan

dengan Anguilla bicolor terutama

pada bagian punggung dan perut.

Anguilla marmorata mempunyai

warna kulit punggung hitam dan

bercorak (kembang) dengan

bagian perut putih. Sedangkan

untuk Anguilla bicolor mempunyai

warna kulit punggung hitam

dengan bagian perut berwarna

putih kekuningan.

21

Page 20: Makalah IPTEK

Ikan sidat sudah terpisah secara

seksual. Perbedaan fisik antara

jantan dan betina dapat terlihat

setelah ikan sidat sudah mencapai

ukuran dewasa dimana pejantan

mempunyai mata lebih lebar dari

betina pada ukuran panjang, berat

dan usia yang sama.

9. Padat Penebaran.

Setiap kolam ditebar 100 kg benih

Ikan Sidat.

10. Pakan.

Pakan yang diberikan adalah pakan

buatan berbentuk pasta dengan

kandungan Protein 47,93%, Lemak

10,03%, Seratkasar 8,00%, BETN

8,32%, Abu 25,71%. Yang perlu

diperhatikan adalah pakan

diberikan sebanyak 3% dari berat

total ikan Konvensi pakan sebesar

1,96. Dengan konvensi tersebut

akan diperoleh laju perturnbuhan

rata-rata 1,46`% dengan mortalitas

9,64 %

11. Masa Pemeliharaan dan Panen.

Pemeliharaan Ikan Sidat pada

kolam keramba jaring apung

selama 7 – 8 bulan, dan masa.

panen secara bertahap dapat

dimulai pada masa pemeliharaan 4

bulan. Ukuran Ikan Sidat yang,

dipanen dapat – mencapai ukuran.

konsumsi yaitu 180 – 200 gram per

ekor

Langkah-Langkah Budidaya Ikan

Sidat

Bibit sidat biasanya dikumpulkan

dari para pencari ikan dari tangkapan

alam, karena sampai saat ini metode

pembenihan ikan sidat masih sulit

dilaksanakan. Elver atau sidat muda

lalu dipelihara di dalam bak

berkapasitas 30-50m² dengan

kedalaman 50-70 cm. Bak-bak

diletakkan di dalam ruangan. Tiga atau

empat hari pertama, anak sidat ini

harus aklimatisasi sesuai kondisi bak-

bak tanpa pemberian pakan. Jika suhu

air akan ditingkatkan sampai optimum

(25-28ºC di Jepang), harus dilakukan

bertahap selama aklimatisasi.

Perubahan mendadak menyebabkan

tekanan fisiologik.

Untuk Ikan sidat muda makanan

terbaik adalah cacing sutra atau

makanan alami lainnya. Cacing tubifex

merupakan makanan terbaik bagi

pemeliharaan awal elver. Makanan ini

diberikan secara merata pada dinding

bak, sehingga semua elver

memperoleh kesempatan untuk

memangsa ransum yang tersedia.

Setelah itu, area pemberian pakan

dipersempit sampai pakan hanya

diberikan sepanjang satu penampang

dinding. Dengan cara ini, anak sidat

dilatih untuk makan di tempat dan

waktu yang telah ditentukan.

Dalam waktu dua sampai empat

minggu, ransum makanan diberikan

dua kali sehari, subuh dan petang hari,

22

Page 21: Makalah IPTEK

pada suatu tempat berpenarangan

lampu 20-40 watt. Waktu makan

secara perlahan dialihkan ke siang

hari. Meski sidat telah terbiasa makan

siang hari, pakan tetap diberikan dua

atau tiga kali sehari selama dua

sampai tiga bulan.

Setelah dua atau tiga minggu dari

awal pemberian pakan, cacahan

daging ikan dan pakan buatan mulai

dicampur dengan cacing. Jumlah pakan

buatan dalam pakan campuran

tersebut ditingkatkan sedikit demi

sedikit sampai akhirnya hanya pakan

buatan yang diberikan.

Jika ikan sidat sudah mau

mengkonsumsi makanan buatan,

pakan buatan diberikan satu kali sehari

sebanyak 1-3% berat total tubuh

dalam bak budidaya. Kepadatan ideal

untuk sidat berbobot 10g adalah 3

sampai 6 kg/m² dan untuk sidat besar,

9-21kg/m². Dalam masa pembesaran

ikan sidat perlu dilakukan sortasi

berdasarkan ukuran. Hal tersebut

dimaksudkan untuk meningkatkan

efisiensi pakan dan memisahkan sidat

bongsor dengan yang

perkembangannya lambat, sehingga

semua bisa berkembang dengan

optimal.

23

Penutup

Page 22: Makalah IPTEK

24

Page 23: Makalah IPTEK

25

http://peperonity.com/go/sites/mview/ikansidat/32767754

http://rumahsidatsemarang.blogspot.com/2012/10/kandungan-gizi-dan-manfaat-ikan-sidat.html

http://sidatkita.blogspot.com/2011/02/tingginya-gizi-ikan-sidat-untuk.html

http://sidatmasapi.blogspot.com/2012/10/mengenal-ikan-sidat-lebih-dekat.html

http://peperonity.com/go/sites/mview/ikansidat/32767754

http://sidatmasapi.blogspot.com/2012/10/mengolah-ikan-sidat.html

http://www.anguillajayaabadi.s5.com/menus.html

http://news.detik.com/bandung/read/2010/01/22/091239/1283744/671/sensasi-gurih-ikan-sidat-torpedo

http://pacarkecilku.com/2013/01/31/culinary-pondok-makan-ikan-sidat-bu-istiana-di-warak-sleman/sony-dsc-344/

http://pacarkecilku.com/2013/01/31/culinary-pondok-makan-ikan-sidat-bu-istiana-di-warak-sleman/sony-dsc-345/

http://intisariherbal.com/kandungan-vitamin-ikan-gabus-ternyata-lebih-tinggi-dari-ikan-salmon/

http://sidatmania.blogspot.com/2012/06/teknik-budidaya-ikan-sidat.html

http://galeriukm.com/agrobisnis/tips-cara-budidaya-sidat

http://komoditasindonesia.com/2012/07/11-poin-penting-dalam-budidaya-ikan-sidat/

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: Makalah IPTEK

26