16
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG PAPER KEUANGAN PUBLIK “Analisis Problematika Kebijakan Penetapan Harga BBM” Disusun oleh: Febi Adistya Putri (133010004138) Fitria Nur Farida (14) Heru Fidriansyah (..) Heni Fitri Astuti (..) I Putu Krisna Khanaya (..) Mahasiswa Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

makalah keuangan pblik kelompk ....doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG

PAPER KEUANGAN PUBLIK

“Analisis Problematika Kebijakan Penetapan Harga BBM”

Disusun oleh:

Febi Adistya Putri (133010004138)

Fitria Nur Farida (14)

Heru Fidriansyah (..)

Heni Fitri Astuti (..)

I Putu Krisna Khanaya (..)

Mahasiswa Program Diploma III Keuangan

Spesialisasi Kebendaharaan Negara

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

2015

Page 2: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang ...................................................................................... 1

B Rumusan Masalah ................................................................................. 2

C Tujuan Penulisan.................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A

BAB III PENUTUP

A Simpulan ................................................................................................ 12

B Saran ...................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

KATA PENGANTAR

Ucapan puji syukur sudah sepatutnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang selalu memberikan limpahan rahmat kesehatan, kekuatan dan kesabaran, serta petunjuk

dan bimbingan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan paper dengan

judul “Analisis Problematika Kebijakan Penetapan Harga BBM”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik.

Namun penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam tulisan ini. Oleh karena itu,

penulis mengharapka para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi serta

mempunyai nilai dan manfaat bagi semua pihak.

Penulis

Page 4: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi1. Bahan

bakar dapat dibedakan menjadi bahan bakar padat , cair dan gas. Untuk bahan bakar minyak

adalah salah satu jenis dari bahan bakar yang berbentuk cair. Bahan bakar minyak atau yang

orang sering menyebutnya dengan nama BBM menjadi hal sangat sensitive dan krusial dalam

kehidupan setiap orang Indonesia mengingat Negara Indonesia yang masih dalam tahap

berkembang. Tak dipungkiri bahwa dalam setiap kegiatan kita membutuhkan BBM. Misalnya

saja untuk mobilitas masyarakat dengan menggunakan kendaraan bermotor. Kendaraan

bermotor bukan merupakan barang mewah lagi di zaman sekarang bahkan sudah menjadi

kebutuhan primer untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Kendaraan bermotor

membutuhkan bahan bakar agar dapat dijalankan, salah satunya dengan menggunakan

premium dan solar. Premium dan solar merupakan salah satu jenis BBM yang sering

digunakan oleh masyarakat Indonesia saat ini.

Jika kita menilik ke belakang , sebenarnya BBM ini tidak hanya menjadi sector

konsumsi di Indonesia. Awalnya minyak bumi menjadi komoditas energi yang menjadi

andalan ekonomi diIndonesia. Dalam sejarahnya , tepatnya di Era Orde Baru menunjukkan

bagaimana kontribusi sektor minyak bumi ini berkontribusi besar dalam pertumbuhan

ekonomi. Pada 1973, ketika Arab Spring melanda negara-negara Timur Tengah,

menyebabkan kenaikan harga minyak dunia. Indonesia saat itu merupakan anggota OPEC,

sehingga kenaikan harga minyak dunia memberikan pemasukan yang besar pula bagi negara.

Ketika masa oil boom, pertumbuhan ekonomi Indonesia 1975 – 1981 mencapai 7 persen.Jadi

pada waktu ini BBM menjadi lumbung pendapatan bagi kita mengingat kondisi Indonesia

yang dianugrahi SDA yang melimpah. Sayangnya sejak awal minyak bumi dijadikan

komoditi perdagangan (sebagai penopang ekonomi) namun tidak sebanding dengan

perbaikan tata kelolanya. Konsumsi dari BBM ini tidak dibarengi dengan upaya efisiensi dan

1 Bahan Bakar . Wikipedia bahasa Indonesia

Page 5: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

efektivitas penggunaannya. Ketergantungan pada ekspor minyak mentah, akhirnya berbalik

mundur pada 2004 ketika

Indonesia mulai mengimpor minyak. Tren setiap tahunnya konsumsi minyak mentah

semakin meningkat, justru tidak seimbang dengan produktivitasnya. Kondisi inilah yang

menyebabkan Indonesia bukan lagi menjadi negara eksportir minyak, dan kemudian kita

mengenal istilah net importir

Bahan bakar minyak sebagai komoditas penting yang digunakan hampir setiap orang,

harganya dapat memengaruhi kinerja ekonomi Indonesia. BBM dibutuhkan oleh banyak

kalangan baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha, demikian juga BBM sangat

penting bagi sektor industri maupun transportasi. Oleh karena begitu pentingnya BBM dalam

kehidupan masyarakat maka BBM termasuk salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Kondisi

tersebut dapat tercermin dari peranan BBM sebagai faktor penting dalam menentukan

perubahan harga –harga bahan pokok atau inflasiOleh karena itu penetapan harga bahan

bakar minyak sangat penting. Harga bahan bakar minyak juga menjadi penentu bagi "besar

kecilnya" defisit anggaran. Tetapi harga bahan bakar minyak pada sisi yang lain dapat

membebani rakyat miskin, apabila penetapannya tergolong tinggi.2 Maka dari itu pemerintah.

melakukan campur tangan dalam penentuan harga dan sekaligus menjamin ketersediaannya

di pasar domestik. Kebijakan pemerintah tersebut dilakukan dengan cara memberikan subsidi

harga untuk menekan harga BBM agar terjangkau oleh masyarakat luas dan sekaligus

menjaga stabilitas harga. Subsidi ini tercantum dalam APBN sebagai Belanja Subsidi

(Energi) yang salah satunya diperuntukkan untuk BBM. Subsidi merupakan alokasi anggaran

yang disalurkan melalui perusahaan/lembaga yang memproduksi, menjual barang dan jasa,

yang memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa, sehingga harga jualnya dapat

dijangkau masyarakat.3 BBM yang disubsidi untuk 3 jenis BBM yaitu Minyak Tanah ,

Premium dan Solar.

Seperti komoditi barang lainnya , harga BBM bersubsidi juga memiliki tren yang

fluktuaktif namun cenderung mengalami kenaikan seiring perkembangan zaman mengikuti

setiap perkembangan harga minyak dunia yang terjadi. Perkembangannya dapat dilihat

sebagai berikut :

2 Harga Bahan Bakar Minyak di Indonesia . Wikipedia bahasa Indonesia3 Bab 4 Anggaran Belanja Pemerintah Pusat . Nota Keuangan dan RAPBN 2014 .

Page 6: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

Ada banyak pro dan kontra yang mengiringi disetiap keputusan dalam perubahan harga BBM

apakah akan naik , tidak naik atau bahkan turun di tiap waktunya. Semua keputusan

membutuhkan pertimbangan pertimbangan yang penuh dengan perhitungan serta harus

memikirkan dampaknya , baik dalam jangka pendek bahkan sampai jangka panjang.

Pengkajian terlebih dahulu sebelum menentukan langkah yang diambil merupakan proses

yang mutlak dilakukan dengan melihatnnya dari berbagai sudut pandang. Di akhir tahun

2014 publik dikejutkan dengan munculnya suatu wacana kembali untuk menaikkan harga

BBM bersubsidi. Hal ini telah menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak , baik

masyarakat, ekonom, pengamat politik dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Lalu bagaimana

dalam menyikapi wacana ini ?

Maka dari itu dibuatlah makalah “Analisis Problematika Kebijakan Penetapan Harga

BBM” Ini sebagai wujud atau bentuk analisa tim penulis dalam kaitannya dengan wacana

Page 7: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

yang muncul . Dengan melihat tidak hanya dalam satu sisi , diharapkan dapat ditelusuri

bagaimana dampak dan solusi yang sekiranya dapat terjadi dalam setiap keputusannya.

Dalam makalah ini tim penulis membagi dalam 2 sisi, yaitu bagaimana dampak dan apa saja

pertimbangan jika harga BBM bersubsidi dinaikkan dan bagaimana dampak serta apa saja

yang menjadi pertimbangan jika harga BBM bersubsidi tidak naik/.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah berjudul “Analisis Problematika

Kebijakan Penetapan Harga BBM”, maka di dapat beberapa rumusan masalah antara lain:

1. Bagaimana jika Harga BBM bersubsidi dinaikkan?

2. Apa alasan yang mendasari keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi?

3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan adanya keputusan kenaikan harga

BBM bersubsidi?

4. Apa solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi dampak negarif yang dapat

diitimbulkan sebagai akibat kenaikan harga BBM bersubsidi?

5. Bagaimana jika harga BBM bersubsidi tidak naik ?

6. Apa alasan yang mendasari keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM

bersubsidi?

7. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan adanya keputusan tidak menaikkan

harga BBM bersubsidi ?

8. Apa solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi dampak negative yang mungkin

dapat muncul setelah adanya kebijakan tidak menaikkan harga BBM bersubsidi?

Page 8: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisa kenaikan harga BBM bersubsidi mempengaruhi perekonomian.

Pada bagian ini kami akan menyertakan berbagai macam ulasan materi yang terkait

dengan apa yang menjadi rumusan masalah sebelumnya. Sub bab ini akan menjelaskkan

beberapa hal yang berkaitan dengan mengapa perlu adanya kenaikan harga BBM bersubsidi

kemudian bagaimana dampak baik positif maupun negatif yang memungkinkan terjadi

sebagai imbas dari kenaikan harga BBM serta ulasan kami mengenai bagaimana solusi yang

dapat diambil untuk menurangi dampak negative yang ada.

Sebagai komoditas yang tergolong pokok, banyak hal tentunya yang perlu

dipertimbangkan Pemerintah sebagai dasar yang tepat untuk menaikan harga. Pemerintah

semisalnya mesti berkaca pada fluktuasi harga minyak dunia dari waktu ke waktu serta

bagaimana kurs mata uang rupiah yang sedang berlangsung. Ketika harga dunia sehingga

tidak terjadi kecenderungan kurang dari ekspektasi harga yang bisa pemerintah subsidikan.

Mengingat sejauh ini Indonesia masih mengandalkan impor BBM dari luar negeri terutama

bensin dan solar untuk menutupi kebutuhan konsumsinya.

Dengan tujuan untuk melakukan distribusi merata dan mensejahterakan rakyat maka

diberikan subsidi terhadap BBM meliputi bensin dan solar. Dalam hal ini, APBN menjadi

bagian penting yang tidak terpisahkan, sebagaimana data dari tahun ke tahun angka subsidi

BBM telah membuat pemerintah mengalokasikan sekitar 18% dana dari APBN untuk

beberapa tahun terakhir.

Tujuan subsidi ini sendiri pada dasarnya untuk mengakomodasi kebutuhan untuk

masyarakat Indonesia kalangan menengah ke bawah dalam meningkatkan pertumbuhan

ekonomi lewat aktivitas – aktivitas yang dilakukannya. Namun dalam realita lapangan

menunjukan bahwa tujuan tersebut tidak tercapai sepenuhnya karna pada dasarnya BBM

subsidi ini ikut pula dihabiskan konsumen menengah atas. Kemudian diikuti pula banyaknya

oknum yang memanfaatkan kesempatan dengan harga BBM pada tingkat tersebut. Yaitu

berupa penimbunan BBM sehingga berujung pada penghambatan distribusi BBM kepada

masyarakat itu sendiri.

Page 9: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

Dari hal tersebut mengindikasikan bahwa subsidi BBM pada tingkatan tersebut menjadi

kurang tepat sasaran. Seiring dengan meningkatnya konsumsi BBM, maka defisit anggaran

pun terlihat semakin besar. Ini menjadi beban tersendiri bagi APBN yang tiap tahunnya juga

semakin tinggi dimana kebutuhan akan berbagai sektor semisal pendidikan, kesehatan,

pertahanan maupun lainnya juga ikut berkembang. Dari pandangan ini maka perlu kiranya

pemerintah mengambil kebijakan yang baru terkait harga BBM yang akan mengurangi beban

APBN tiap tahunnya serta menjadikan penggunaan APBN lebih efektif dan efisien.

Kemudian alasan lain terkait kenaikan BBM ialah terkait dengan konsumsi yang

meningkat tidak berbanding lurus dengan kemampuan lifting minyak serta produksi BBM di

Indonesia sehingga meningkatkan impor akan BBM.

Pada tahun 2012 terjadi perkembangan yang kurang baik bagi kinerja perdagangan

internasional Indonesia. Perlambatan laju pertumbuhan ekspor dan penurunan harga

komoditas ekspor utama Indonesia di pasar internasional telah menyebabkan penurunan nilai

ekspor Indonesia secara signifikan. Pada saat yang sama, terjadi penurunan impor namun

tidak secepat penurunan ekspor. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya defisit neraca

perdagangan Indonesia, pertama kali sejak tahun 1961. Bila disimak lebih jauh, salah satu

penyebab terjadi defisit neraca perdagangan tersebut adalah tekanan defisit pada neraca

perdagangan komoditi migas4.

Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan selama ini mendorong kenaikan

konsumsi BBM domestik yang berdampak pada kebutuhan impor BBM yang tinggi. Pada

saat yang sama, produksi migas Indonesia tengah mengalami penurunan terutama akibat

sumur sumur minyak yang semakin tua dan kurang produktif.5

Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi yang disertai dengan kenaikan

harga minyak mentah dan kondisi terus melemahnya nilai tukar Rupiah, antara lain menjadi

latar belakang kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi di dalam negeri. Peningkatan

harga BBM bersubsidi yang disertai kebijakan pengelolaan konsumsi BBM diharapkan dapat

mendorong penghematan konsumsi BBM dalam negeri dan menghambat pertumbuhan impor

migas yang terlalu tinggi.6

Kesemua hal yang menjadi alasan atas kenaikan harga BBM tentu saja ditujukan oleh

pemerintah untuk menopang kebutuhan masyarakatnya. Pada akhirnya dana yang tidak

terpakai untuk subsidi dapat dialihkan kepada sektor – sektor lain yang dirasakan manfaatnya

4 NK APBN 20145 NK APBN 20146 NK APBN 2014

Page 10: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

bisa lebih besar semisal pengalihan dana untuk pemberdayaan kesehatan bagi masyarakat,

meningkatkan daya investasi pemerintah guna mengimbangi konsumsi yang dikeluarkan,

meringankan beban impor migas dengan efek sampingan harga yang cukup tinggi menekan

penggunaan dan tentunya nanti mampu memberikan manfaat terhadapa ruang fiskal APBN

serta defisitnya.

Namun disisi lain ada dampak yang mesti diperhatikan oleh pemerintah sehingga

memberikan manfaat yang maksimal diantaranya yaitu. Kenaikan harga BBM secara umum

akan memberikan pengaruh terhadap inflasi melalui dua tahap.

Tahap pertama merupakan dampak langsung terhadap inflasi dari komoditas BBM dan

tarif angkutan. Inflasi ini merupakan dampak dari komoditas bensin dan solar yang

mengalami kenaikan dengan angka di atas serta tarif angkutan dalam dan antar kota yang

mengalami penyesuaian tarif.

Tahap kedua merupakan tahap lanjutan yang terdiri dari dua yaitu dampak terhadap

kenaikan harga komoditas dan jasa lainnya seiring dengan meningkatnya biaya transportasi

dan distribusi. Selanjutnya, peningkatan harga barang dan jasa tersebut akan meningkatkan

biaya hidup masyarakat yang pada akhirnya akan berujung pada peningkatan upah dan gaji

yang berpotensi meningkatkan harga barang dan tarif jasa. Di samping itu, kenaikan BBM

yang berdekatan dengan kondisi melemahnya kurs rupiah juga berdampak pada semakin

tingginya tekanan inflasi dalam beberapa bulan awal.

Harga dibentuk di tiga lapisan (produsen, distributor dan ritel). Pada tingkat produsen

harga dipengaruhi oleh bahan baku, suku bunga, cuaca, energi. Pada tingkat distributor

dipengaruhi oleh upah buruh, infrastruktur, energi dan biaya tak terduga. Sementara pada

tingkat ritel dipengaruhi oleh sewa ruang, suku bunga, energi, upah buruh dan margin. Secara

umum, industri sudah tidak mempergunakan BBM bersubsidi lagi dalam proses produksi

sehingga kenaikan harga BBM tersebut cenderung tidak berdampak signifikan bagi produsen.

Namun demikian, di kalangan distributor kenaikan BBM akan terasa berdampak lebih

signifikan. Para pelaku usaha memperkirakan dampak kenaikan harga BBM terhadap harga

beberapa komoditi pangan pokok berkisar 1,5%- 5%. Dalam menyikapi kenaikan harga

BBM, para pengusaha terutama industri atau peritel modern cenderung lebih memilih dengan

melakukan tindakan efisiensi biaya dan mengurangi tingkat marjin dibandingkan dengan

meningkatkan harga jual dan mengorbankan market share-nya. Namun demikian, yang perlu

dikhawatirkan adalah dampaknya bagi pengusaha makanan jadi ataupun pedagang kecil,

yang diperkirakan akan lebih besar karena juga dipengaruhi oleh efek psikologis dari

kenaikan tersebut.

Page 11: makalah keuangan pblik kelompk ....doc

DAFTAR PUSTAKA

https://dhendud.wordpress.com/2010/04/15/program-subsidi-pemerintah/

http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_bahan_bakar_minyak_di_Indonesia

http://www.fiskal.kemenkeu.go.id/2010/adoku/2014/general/NK-%20RAPBN%202014.pdf