64
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement” atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 16 Januari 1985, sebagai hasil penggabungan enam perusahaan semen yang pada saat itu memiliki delapan pabrik. Indocement memroduksi semen dan saat ini memiliki beberapa anak perusahaan yang memroduksi beton siap-pakai (ready-mix concrete/RMC) serta mengelola tambang agregat dan trass. Selama 40 tahun beroperasi, Indocement terus menambah jumlah pabriknya, hingga saat ini mencapai 12 pabrik. Indocement juga terus meningkatkan kapasitas produksinya dan saat ini merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Sebagian besar pabrik Indocement berada di Jawa. Sembilan pabrik berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dan saat ini merupakan salah satu kompleks pabrik semen terbesar di dunia. Dua pabrik berlokasi di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, serta satu pabrik berlokasi di Tarjun, 1

makalah kp.docx

  • Upload
    maaing

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah kp.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Umum Perusahaan

1.1.1 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement” atau “Perseroan”)

didirikan pada tanggal 16 Januari 1985, sebagai hasil penggabungan enam

perusahaan semen yang pada saat itu memiliki delapan pabrik. Indocement

memroduksi semen dan saat ini memiliki beberapa anak perusahaan yang

memroduksi beton siap-pakai (ready-mix concrete/RMC) serta mengelola

tambang agregat dan trass.

Selama 40 tahun beroperasi, Indocement terus menambah jumlah

pabriknya, hingga saat ini mencapai 12 pabrik. Indocement juga terus

meningkatkan kapasitas produksinya dan saat ini merupakan salah satu produsen

semen terbesar di Indonesia. Sebagian besar pabrik Indocement berada di Jawa.

Sembilan pabrik berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, dan saat ini

merupakan salah satu kompleks pabrik semen terbesar di dunia. Dua pabrik

berlokasi di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, serta satu pabrik berlokasi di

Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pada 9 Oktober 2013, Indocement

memulai pembangunan Pabrik ke-14 di Citeureup, Bogor.

Pada 31 Desember 2013, Indocement memiliki kapasitas produksi

terpasang per tahun sebesar 18,6 juta ton semen, 4,4 juta meter kubik RMC,

dengan 40 batching plant dan 648 truk mixer, serta 2,5 juta ton cadangan agregat.

Indocement mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal

5 Desember 1989 dengan kode saham “INTP”. Sejak 2001, mayoritas saham

Perseroan dimiliki oleh perusahaan dalam HeidelbergCement Group, Jerman.

HeidelbergCement merupakan pemimpin pasar global agregat dan pelaku bisnis

1

Page 2: makalah kp.docx

2

terkemuka di bidang semen, RMC dan aktivitas hilir lainnya, menjadikannya

salah satu produsen bahan bangunan terbesar di dunia. Group mempekerjakan

sekitar 52.600 personil di 2.500 lokasi di lebih dari 40 negara.

Dengan merek “Tiga Roda”, Indocement telah menjual 18,2 juta ton

semen pada tahun 2013, yang merupakan penjualan semen terbesar oleh sebuah

entitas tunggal di Indonesia. Produk semen Perseroan adalah Portland Composite

Cement (PCC), Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I, Tipe II dan Tipe V, Oil

Well Cement (OWC), Semen Putih dan TR-30 Acian Putih. Indocement adalah

satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia.

Selain itu, penjualan RMC yang diproduksi oleh entitas anak Indocement,

PT Pionirbeton Industri, meningkat sekitar 41,6% dibandingkan tahun

sebelumnya, menjadikan Indocement pemimpin pasar bisnis RMC di Indonesia.

Dalam menjalankan usahanya, Indocement berkomitmen untuk fokus pada

pengembangan yang berkelanjutan melalui komitmen terus menerus untuk

mengurangi emisi karbon dioksida dari proses produksi semen yang

dihasilkannya. Indocement adalah perusahaan pertama di Asia Tenggara yang

menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction/CER)

untuk proyek bahan bakar alternatif dalam kerangka Mekanisme Pembangunan

Bersih (Clean Development Mechanism/CDM).

Indocement didirikan berdasarkan akta pendirian No. 227 tanggal 16

Januari 1985 oleh Notaris Ridwan Suselo, SH. Sesuai dengan anggaran dasar

Perseroan, aktivitas usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

a. Menjalankan usaha dalam bidang industri pada umumnya, termasuk tetapi

tidak terbatas untuk mendirikan pabrik semen dan bahan bangunan.

b. Menjalankan usaha dalam bidang penambangan pada umumnya.

c. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya.

d. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan darat dan laut untuk

pengangkutan hasil industri tersebut di atas.

Page 3: makalah kp.docx

3

e. Menjalankan usaha dalam bidang penyediaan sarana dan prasarana listrik,

termasuk mendirikan pembangkit tenaga listrik, dan penjualan energi listrik.

1.1.2 Visi, Misi dan Motto Perusahaan

1.1.2.1 Visi

Pemain utama dalam bisnis semen dan beton siap pakai, pemimpin pasar di

Jawa, pemain kunci di luar Jawa, memasok agregat dan pasir untuk bisnis

beton siap-pakai secara mandiri.

1.1.2.2 Misi

Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan bahan bangunan

berkualitas dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan

pembangunan berkelanjutan.

1.1.2.3 Motto

Turut membangun kehidupan bermutu.

1.1.3 Sejarah Perseroan

1985

PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan melalui penggabungan usaha enam

perusahaan yang memiliki delapan pabrik semen.

1989

Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa

Efek Indonesia.

Page 4: makalah kp.docx

4

1991

Penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya.

Memulai usaha beton siap-pakai.

1996

Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai dibangun dengan

kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.

1997

Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan kapasitas

produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun.

1998

Pengambilalihan PT Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12) melalui penggabungan

usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun.

1999

Indocement mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dengan

kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.

2001

HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak

perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd.

2003

Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di

Indocement kepada HC Indocement GmbH.

2005

Page 5: makalah kp.docx

5

Indocement meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia.

Penggabungan usaha antara HC Indocement GmbH dengan HeidelbergCement

South-East Asia GmbH, dimana yang disebutkan terakhir menjadi pemegang

saham mayoritas langsung Indocement.

2006

HeidelbergCement South-East Asia Gmbh. melakukan penggabungan usaha

dengan HeidelbergCement AG. Dengan demikian HeidelbergCement AG.

menguasai 65,14% saham Indocement.

2007

Indocement membeli 51% saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah perusahaan

tambang agregat yang terletak di Rumpin, Bogor, Jawa Barat.

Indocement memodifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup untuk menambah kapasitas

produksi terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun.

 

2008

Indocement menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission

Reduction/CER) untuk pertama kalinya dalam kerangka Mekanisme

Pembangunan Bersih untuk proyek penggunaan bahan bakar alternatif.

Indocement menerima Peringkat Hijau Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan (PROPER) untuk periode 2007-2008, untuk Pabrik Citeureup dan

Peringkat Biru untuk Pabrik Palimanan.

Dalam rangka restrukturisasi internal, HeidelbergCement AG – pemegang saham

utama Indocement – mengalihkan seluruh sahamnya di Indocement kepada

Birchwood Omnia Limited (Inggris), yang dimiliki 100% oleh

HeidelbergCement Group.

2009

Birchwood Omnia Limited (HeidelbergCement Group), pemegang saham utama

Page 6: makalah kp.docx

6

Indocement, menjual 14,1% sahamnya kepada publik.

Indocement meraih peringkat tertinggi, yaitu Peringkat Emas, pada program

PROPER 2008- 2009. Peringkat tersebut diraih oleh Pabrik Citeureup, Bogor.

Indocement merupakan perusahaan kedua di Indonesia yang meraih Peringkat

Emas sejak program PROPER dimulai tahun 2002. Pabrik Palimanan, Cirebon,

memperoleh Peringkat Hijau pada program PROPER 2008-2009.

Anak perusahaan Indocement, PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS),

meningkatkan kepemilikannya menjadi 100% atas tambang agregat di

Purwakarta, Jawa Barat, dengan estimasi cadangan sekitar 95 juta ton. Akuisisi

ini memampukan Indocement menjadi pemimpin pasar untuk pasokan agregat

dengan total cadangan sebesar 115 juta ton.

Melalui anak perusahaannya, PT Dian Abadi Perkasa dan PT Indomix Perkasa,

Indocement menguasai 100% saham PT Bahana Indonor, sebuah perusahaan di

bidang transportasi laut.

2010

Dua unit penggilingan-semen baru mulai beroperasi di Pabrik Palimanan,

meningkatkan total kapasitas terpasang sebesar 1,5 juta ton semen menjadi 18,6

juta ton semen per tahun.

Tambahan empat batching plant dan lebih dari 100 truk mixer baru memperkuat

bidang usaha beton siap-pakai guna mengantisipasi peningkatan permintaan

pasar.

2011

Dimulainya pembangunan penggilingan semen di Pabrik Citeureup untuk

meningkatkan kapasitas produksi PCC sebesar 1,9 juta ton semen. Diharapkan

akan selesai pada tahun 2013.

Beroperasinya fasilitas bongkar-muat semen kantong dengan peti kemas di

dermaga Pabrik Tarjun.

Page 7: makalah kp.docx

7

Dimulainya pembangunan terminal semen untuk menyediakan fasilitas bongkar-

muat semen kantong dan curah di Samarinda, Kalimantan Timur, guna

memenuhi permintaan serta meningkatkan pangsa pasar di  wilayah Kalimantan.

 

2012

Mulai digunakannya kereta api sebagai moda transportasi untuk pengiriman

semen kantong dari Palimanan ke Purwokerto.

United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)

menerbitkan CER untuk Indocement atas keberhasilannya mengurangi emisi dari

proyek blended cement untuk periode 2006-2007.

Dimulainya pengoperasian Terminal Semen Banyuwangi, Jawa Timur guna

memfasilitasi bongkar muat semen kantong dan curah.

Dimulainya pengoperasian Terminal Semen Samarinda, Kalimantan Timur guna

memfasilitasi bongkar muat semen kantong dan curah.

1.1.4 Produk Indocement

Portland Composite Cement (PCC)

PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan

tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre-

stress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland

Cement Tipe I.

Ordinary Portland Cement (OPC)

OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe

semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V.

OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk

berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi,

jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan V memberikan

perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air dan

Page 8: makalah kp.docx

8

tanah.

Oil Well Cement (OWC)

OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan

gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi

suatu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan

cetakan sumur bor dimana semen tersebut dapat mengeras dan

kemudian mengikat pipa pada cetakannya.

White Cement

Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior

gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen putih di

Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan

semen putih pasar domestik.

Acian Putih TR30

Acian Putih TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan acian dan nat.

Komposisi Acian Putih TR30 antara lain Semen Putih ”Tiga

Roda”, kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan aditif khusus

lainnya. Keuntungan menggunakan Acian TR30 antara lain,

permukaan acian lebih halus, mengurangi retak dan

terkelupasnya permukaan, karena mempunyai sifat plastis

dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan,

hemat karena acian lebih tipis, serta dapat digunakan pada

permukaan beton dengan menambahkan lem putih.

Page 9: makalah kp.docx

9

Ready-Mix Concrete (diproduksi anak perusahaan)

Beton Siap-Pakai diproduksi dengan mencampur OPC dengan

bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta air dan

kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk

semen untuk dicurahkan. Sebagai nilai tambah produk, Beton

Siap-Pakai mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari

produk semen lainnya. Mayoritas yang signifikan dari Beton

Siap-Pakai Indocement adalah dijual di daerah Jakarta dimana

industri pembangunannya sangat baik.

Agregat (diproduksi anak perusahaan)

Tambang aggregates (batu andesit) di Rumpin dan Purwakarta,

Jawa Barat dengan total cadangan 130 juta ton andesit, melalui

anak perusahaan Indocement akan memperkuat posisi

Indocement sebagai pemasok bahan bangunan.

Page 10: makalah kp.docx

10

1.1.5 Kapasitas Produksi

Tahun Pabrik Lokasi ProdukKapasitas

Produksi Semen(Juta Ton/Tahun)

1975 Pabrik ke-1 Citeureup, Jawa Barat PCC / OPC Tipe II

0,7

1976 Pabrik ke-2 Citeureup, Jawa Barat PCC / OPC Tipe II

0,6

1979 Pabrik ke-3 Citeureup, Jawa Barat PCC 1,11980 Pabrik ke-4 Citeureup, Jawa Barat OPC 1,11981 Pabrik ke-5 Citeureup, Jawa Barat OWC / WC /

OPC Tipe V0,2

1983 Pabrik ke-6 Citeureup, Jawa Barat PCC 1,61984 Pabrik ke-7 Citeureup, Jawa Barat PCC 1,91986 Pabrik ke-8 Citeureup, Jawa Barat PCC 1,91991 Pabrik ke-9 *) Cirebon, Jawa Barat PCC 2,051996 Pabrik ke-10 Cirebon, Jawa Barat PCC 2,051999 Pabrik ke-11 Citeureup, Jawa Barat PCC 2,62000 Pabrik ke-12

**)Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan

PCC 2,6

Jumlah Seluruhnya 18,6Table 1.1 Kapasitas Produksi

*) Melalui Akuisisi tahun 1999

**) Melalui merger dengan PT Indo Kodeco Cement ( IKC ) pada tanggal 29

Desember 2000

OPC : Ordinary Portland Cement

OWC : Oil Well Cement

WC : White Cement

PCC : Portland Composite Cement

Page 11: makalah kp.docx

11

1.1.6 Proses Produksi

Produksi semen membutuhkan bahan baku yang bersifat kering,

proporsional, dan homogen sebelum ditransfer ke dalam tanur pembakaran. Hasil

pencampuran ini dikenal dengan nama klinker, yang kemudian dihaluskan

dengan campuran gipsum di dalam penggilingan semen untuk menghasilkan

OPC atau dicampur dengan bahan aditif lainnya untuk menghasilkan tipe semen

yang lain. Rata-rata, sekitar 960 kg klinker menghasilkan satu ton OPC.

Penambangan

Bahan baku utama yang digunakan dalam memproduksi semen adalah

batu kapur, pasir silika, tanah liat, pasir besi dan gipsum. Batu kapur, tanah liat

dan pasir silika di tambang dengan cara pengeboran dan peledakan dan kemudian

dibawa ke mesin penggiling yang berlokasi tidak jauh dari tambang. Bahan yang

telah digiling kemudian dikirim melalui ban berjalan atau dengan menggunakan

truk.

Dalam sistem proses basah, bahan baku dimasukkan ke dalam tanur

dengan wujud aslinya yang masih basah, sehingga membutuhkan konsumsi

panas yang relatif tinggi. Dalam sistem proses kering, bahan baku telah

dikeringkan dan dimasukkan ke tanur dalam bentuk bubuk. Ini memberikan

keuntungan sehingga digunakan oleh produsen semen saat ini. Indocement

menggunakan proses tanur kering, yang mengkonsumsi panas lebih sedikit dan

lebih efisien dibandingkan proses tanur basah.

Pengeringan dan Penggilingan

Semua bahan yang sudah dihancurkan dikeringkan di dalam pengering

yang berputar untuk mencegah pemborosan panas.Kadar air dari material

tersebut menjadi turun sesuai dengan kontrol kualitas yang telah ditentukan

sesuai standar yang telah ditetapkan.Setelah disimpan di Raw Mill Feed Bins,

campuran material yang telah mengikuti standar dimasukkan ke dalam

Page 12: makalah kp.docx

12

penggilingan. Dalam proses penggilingan ini, pengambilan contoh dilakukan

setiap satu jam untuk diperiksa agar komposisi masing-masing material tetap

konstan dan sesuai dengan standar. Setelah itu tepung yang telah bercampur itu

dikirimkan ke tempat penyimpanan.

Pembakaran dan Pendinginan

Dari tempat penyimpanan hasil campuran yang telah digiling, material

yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang berputar dan

bertemperatur sangat tinggi sampai menjadi klinker.Setelah klinker ini

didinginkan, dikirim ke tempat penyimpanan. Selama proses ini berlangsung,

peralatan yang canggih digunakan untuk memantau proses pembakaran yang

diawasi secara terus menerus dari Pusat Pengendalian. Bahan bakar yang

dipergunakan adalah batu bara, kecuali untuk semen putih dan oil well cement

digunakan gas alam.

Penggilingan Akhir

Klinker yang sudah didinginkan kemudian dicampur dengan gips yang

masih diimpor, kemudian digiling untuk menjadi semen. Penggilingan ini

dilaksanakan dengan sistem close circuit untuk menjaga efisiensi serta mutu yang

tinggi. Semen yang telah siap untuk dipasarkan ini kemudian dipompa ke dalam

tangki penyimpanan.

Pengantongan

Dari silo tempat penampungan, semen dipindahkan ke tempat

pengantongan untuk kantong maupun curah. Pengepakan menjadi efisien dengan

menggunakan mesin pembungkus dengan kecepatan tinggi. Kantong-kantong

yang telah terisi dengan otomatis ditimbang dan dijahit untuk kemudian dimuat

ke truk melalui ban berjalan. Sedangkan semen curah dimuat ke lori khusus

Page 13: makalah kp.docx

13

untuk diangkut ke tempat penampungan di pabrik, atau langsung diangkut ke

Tanjung Priok untuk disimpan atau langsung dikapalkan.

1.1.7 Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Plant Cirebon

GENERAL MANAGER

CIREBON OPERATION

ASSISTANT TO GMO

SR. ADMIN OFFICER

ADMINITRASTION OFICER

PPC GROUP

PAPER BAG

DELIVERY

MIS

AUDIT

PLANT ACC. DEPT.

PLANT MANAGER

PLANT 9 / 10

PACKING HOUSE SECTION

QUALITY CONTROL DEPT.

ELECTRICAL DEPT.

MECHANICAL DEPT.

PRODUCTION DEPT.

MINING DEPT.

GENERAL AFFAIRS DEPT.

HUMAN RESOURCES DEPT.

SUPPLY DEPT.

TECHNICAL SERVICE DEPT.

Page 14: makalah kp.docx

14

Struktur organisasi electrical department

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Electrical Department

1.2 Latar Belakang

Kerja Praktek (KP) merupakan mata kuliah wajib di Program D3 Politeknik

Negeri Bandung (POLBAN). Pada kurikulum pendidikan D3-POLBAN, mata

kuliah KP ditempatkan di semester V, tetapi pelaksanaannya dilakukan pada saat

liburan setelah semester IV selesai. Mata kuliah KP ini memiliki bobot 2 SKS

praktek, yang ekuivalen dengan 6 jam pertemuan per minggu.

Dengan adanya kegiatan kerja praktek diharapkan memberikan nilai tambah

kepada mahasiswa untuk lebih mengetahui, mengerti serta memahami berbagai

proses yang terjadi dalam dunia industry.

Page 15: makalah kp.docx

15

1.2.1 Alasan Pemilihan Tempat

PT Indocement Tunggal Prakasa merupakan salah satu industri semen terbesar di

Indonesia. Dengan produksi semen lebih dari per hari, PT Indocement membutuhkan

suplai catudaya yang besar dan berkelanjutan. Berbagai macam mesin listrik

digunakan dalam proses produksi hingga pengemasan. Dengan demikian pada PT

Indocement terdapat beerbagai macam materi yang dapat diterapkan sesuai dengan

program studi D3-Teknik listrik POLBAN.

1.2.2Alasan Pemilihan judul

PT Indocement merupakan industry yang harus beroprasi Non-stop. Suplai catu

daya otomatis tidak boleh terganggu apalagi sampai terhenti (Black Out). Salah satu

gangguan yang sering terjadi adalah Undervoltage, dimana tegagan yang diterima

kurang dari yang dibutuhkan. Gangguan tersebut dapat diatasi dengan pemasangan

On-Load Tap Changer (OLTC). On-Load Tap Changer sendiri dapat dioprasikan

dalam keaadaan berbeban dan juga OLTC dapat memperbaiki kualitas catu daya.

Dalam kegiatan kerja peraktek ini penulis berkesempatan untuk melihat

bagaimana OLTC yang terpasang di trafo utama 01 PT Indocement. Hal ini menarik

minat penulis untuk menganalisa mekanisme oprasi OLTC yang dapat melindungi

sistem dari gangguan Undervoltge.

1.3 Tujuan

Pada kegiatan kerja praktek terdapat 2 tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus. Adapun tujuan-tujuan tersebut antara lain sebagai berikut:

Page 16: makalah kp.docx

16

1.3.1 Tujuan Umum

Pelaksanaan mata kuliah Kerja Praktek (KP) bertujuan untuk:

Memberikan pengalaman kerja secara nyata sebelum memasuki dunia

kerja

Memberikan kesempatan untuk membandingkan dan menerapkan

pengetahuan akademis yang telah didapatkan, dengan memberikan

kontribusi pengetahuan pada perusahaan

Lebih memahami konsep-konsep non-akademis dan non-teknis di dunia

kerja nyata, seperti hubungan atasan-bawahan, hubungan sesama kolega,

penerapan lapangan yang terkadang tidak sesuai dengan teori akademis,

dan lain sebagainya.

Memberikan pengalaman dalam mengambil data, menyusun laporan

suatu kegiatan, dan mempresentasikannya dalam bentuk seminar.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengerti dan memahami prinsip kerja OLTC

Mengetahui batas tegangan yang dapat ditransformasikan OLTC

Mengerti dan memahami mekanisme pengoprasian OLTC

Mengetahui toleransi tegangan yang diberikan oleh OLTC

1.4 Ruang Lingkup Bahasan

Adapun ruang lingkup dalam pembuatan laporan ini adalah:

Transformator gardu induk substation 0 Gangguan undervoltage Prinsip kerja OLTC Mekanisme pengoprasian OLTC

Page 17: makalah kp.docx

17

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pembahasan dan penyusunan laporan ini terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAN Tinjauan umum perusahan (menguraikan sejarah singkat perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan fasilitas perusahaan), latar belakang, tujuan KP, ruang lingkup bahasan dan sistematika penulisan laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI Menampilkan tinjauan pustaka yang erat kaitannya dengan pokok bahasan atau topik yang menjadi fokus pembahasan (judul laporan).

BAB III : LAPORAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK DI PERUSAHAAN Disusun sesuai dengan tempat tugas di perusahaan, dan lingkup pekerjaan yang ditangani selama KP, serta masalah yang dihadapi selama KP. Dalam hal ini termasuk studi kasus, analisis dan pemecahannya. Laporan disesuaikan dengan kartu bimbingan kegiatan KP.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Memberikan gambaran tentang kesimpulan yang dapat diambil dari isi bab-bab sebelumnya. Saran dibuat berdasarkan pengalaman, temuan-temuan selama melaksanakan KP untuk kesempurnaan pelaksanaan KP pada masa yang akan datang.

Page 18: makalah kp.docx

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Transformator

Transfomator merupakan peralatan listrik yang berfungsi mengubah besar

tegangan dari sisi primer ke sisi sekunder. Transformator bekerja berdasarkan

prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang

membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua

bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan gaya

gerak listrik (ggl) dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya

pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

Terdapat dua bagian ada trafo yaitu sisi primer dan sisi sekunder. Sisi

primer merupakan area input tegangan, sedangkan sisi sekunder adalah area

output tegangan yang telah di transformasikan.

Gambar 2.1 Rangkaian Ekivalen Trafo

Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)

dan rumus untuk ggl. induksi yang terjadi di lilitan sekunder adalah

18

Page 19: makalah kp.docx

19

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)

Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)

Dengan menyusun ulang persamaan akan didapat

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)

Dari rumus-rumus di atas, didapat pula:

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5)

Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan

sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.

Trafo dapat dikatakan sempurna apabila memiliki efisiensi 100%. Efisiensi

transformator dapat diketahui dengan rumus:

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)

Dikarnakan adanya kerugian pada transformator, maka efisiensi transformator

tidak dapat mencapai 100%. Perhitungan di atas hanya berlaku apabila kopling

primer-sekunder sempurna dan tidak ada kerugian, tetapi dalam praktek terjadi

beberapa kerugian yaitu

1. kerugian tembaga. Kerugian I2R dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh

resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.

2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder

tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer

Page 20: makalah kp.docx

20

memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung

lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.

3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang

terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi

efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi

dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank

winding)

4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik

arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks

magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan

menggunakan material inti reluktansi rendah.

5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-

balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini

memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan.

Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat

yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi

radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti

kawat biasa.

6. Kerugian arus Eddy. Kerugian yang disebabkan oleh ggl masukan yang

menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet

yang membangkitkan ggl. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah,

terjadi fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau

digunakan inti berlapis-lapis.

Secara umum terdapat 2 jenis transfomator yaitu Step-Up dan Step-Down.

Transformator Step-Up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih

banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.

Sedangkan Transformator Step-Down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada

lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.

Page 21: makalah kp.docx

21

Gambar 2.3 simbol trafo Step-Up

Gambar 2.4 Simbol Trafo Step-Down

2.2 Under Voltage

Undervoltage adalah kondisi dimana tegangan yang diterima kurang dari

tegangan yang dibutuhkan. Penyebab dari undervoltage sendiri cukup beragam. Pada

intinya, under voltage dihasilkan oleh adanya low distribution voltage yang

digunakan untuk mensupply beban-beban yang berarus tinggi (heavy load). Under

voltage juga dapat ditimbulkan oleh adanya proses switching off dari capasitor bank

dan saluran transmisi yang memiliki jarak yang jauh.

Undervoltage dapat mengakibatkan overheat, malfunction hingga premature

fail (kerusakan dini). Beberapa perangkat yang sering menjadi sasaran adalah

perangkat-perangkat yang menggunakan motor seperti air compressor, cooling fan

dan lain-lain. Sementara itu, perangkat-perangkat perangkat yang menggunakan

Page 22: makalah kp.docx

22

battery charging seperti UPS dapat mengalami kegagalan pengisian. Berbeda dengan

drop voltage, under voltage berlangsung secara bertahap dan dalam jangka waktu

yang lama. OLTC tidak dapat menangani drop voltage dikarnakan tegangan yang

jatuh melebihi batas OLTC yaitu 6.270 volt. Apabila gangguan yang terjadi drop

voltage sistem langsung mengalami mati total (blackout). Data yang tercatat seperti

table dibawah ini:

POWER BLACKOUT & VOLTAGE DROP FROM PLN REPORTJanuary - December 2013

No. Cause Date Area

Duration

(Hours)

Production Loss (Tons)

Remarks

1PLN Voltage Drop

07-Jan-13

CM 9C 0.95 97.85

2PLN Voltage Drop

07-Jan-13

CM 10B 1.50 150.00

3PLN Voltage Drop

29-Jan-13

CM 9B 3.20 310.40

4PLN Voltage Drop

30-Jan-13

CM 9A 2.95 286.15

5PLN Voltage Drop

30-Jan-13

CM 9B 7.43 720.71

6PLN Voltage Drop

30-Jan-13

CM 10A 6.42 1,219.80

7PLN Voltage Drop

31-Jan-13

CM 9A 6.25 606.25

8PLN Voltage Drop

31-Jan-13

CM 9B 3.23 313.31

9PLN Voltage Drop

01-Feb-13

CM 9A 3.02 292.94

10 PLN Voltage

01-Feb-13

CM 9C 3.20 329.60

Page 23: makalah kp.docx

23

Drop

11PLN Voltage Drop

06-Feb-13

CM 9A 9.37 908.89

12PLN Voltage Drop

07-Feb-13

CM 9A 6.30 611.10

13PLN Voltage Drop

07-Feb-13

CM 9B 3.35 324.95

14PLN Voltage Drop

08-Feb-13

CM 9A 2.95 286.15

15PLN Voltage Drop

08-Feb-13

CM 9B 3.58 347.26

16PLN Voltage Drop

13-Feb-13

CM 9C 0.90 92.70

17PLN Voltage Drop

13-Feb-13

CM 10B 1.33 133.00

18PLN Voltage Drop

16-Feb-13

CM 9A 0.77 74.69

19PLN Voltage Drop

16-Feb-13

CM 9C 0.97 99.91

20PLN Voltage Drop

17-Feb-13

CM 9C 0.58 59.74

21PLN Voltage Drop

17-Feb-13

CM 10B 1.40 140.00

22PLN Voltage Drop

26-Feb-13

CM 9C 11.63 1,197.89

23PLN Voltage Drop

13-Mar-13

CM 9C 0.65 66.95

24PLN Voltage Drop

15-Mar-13

CM 9A 2.22 215.34

25PLN Voltage Drop

15-Mar-13

CM 9B 2.27 220.19

26PLN Voltage Drop

15-Mar-13

CM 9C 1.18 121.54

27 PLN 15-Mar- CM 10A 18.25

Page 24: makalah kp.docx

24

Voltage Drop

13 3,467.50

28PLN Voltage Drop

15-Mar-13

CM 10B 2.63 263.00

29PLN Voltage Drop

17-Mar-13

CM 9A 7.08 686.76

30PLN Voltage Drop

17-Mar-13

CM 9B 7.40 717.80

31PLN Voltage Drop

17-Mar-13

CM 10A 9.83 1,867.70

32PLN Voltage Drop

17-Mar-13

CM 10B 65.15 6,515.00

33PLN Voltage Drop

18-Mar-13

CM 9A 7.18 696.46

34PLN Voltage Drop

18-Mar-13

CM 9B 2.98 289.06

35PLN Voltage Drop

20-Mar-13

CM 9B 5.17 501.49

36PLN Voltage Drop

25-Mar-13

CM 9A 9.43 914.71

37PLN Voltage Drop

25-Mar-13

CM 9B 7.78 754.66

38PLN Voltage Drop

25-Mar-13

CM 9C 3.73 384.19

39PLN Voltage Drop

25-Mar-13

CM 10A 27.22 5,171.80

40PLN Voltage Drop

30-Mar-13

CM 9C 0.73 75.19

41PLN Voltage Drop

24-Apr-13

CM 9C 1.43 147.29

42PLN Voltage Drop

24-Apr-13

CM 10B 1.38 138.00

43PLN Voltage Drop

26-Apr-13

CM 9A 0.77 74.69

Page 25: makalah kp.docx

25

44PLN Voltage Drop

27-Apr-13

CM 9A 8.35 809.95

45PLN Voltage Drop

27-Apr-13

CM 9B 4.07 394.79

46PLN Voltage Drop

12-May-13

CM 9C 1.02 105.06

47PLN Voltage Drop

15-May-13

CM 10B 1.20 120.00

48PLN Voltage Drop

25-May-13

CM 9C 0.97 99.91

49PLN Voltage Drop

26-May-13

CM 10B 22.02 2,202.00

50PLN Voltage Drop

26-Jun-13

CM 9C 0.57 58.71

51PLN Voltage Drop

09-Jul-13

CM 9C 0.87 89.61

52PLN Voltage Drop

15-Jul-13

CM 10A 10.98 2,086.20

53PLN Voltage Drop

25-Jul-13

CM 9C 0.68 70.04

54PLN Voltage Drop

25-Jul-13

CM 10B 1.10 110.00

55PLN Voltage Drop

26-Jul-13

CM 9A 2.23 216.31

56PLN Voltage Drop

04-Dec-13

CM 10B 1.12 112.00

57PLN Voltage Drop

12-Dec-13

CM 9A 1.40 135.80

58PLN Voltage Drop

12-Dec-13

CM 9B 1.50 145.50

59PLN Voltage Drop

12-Dec-13

CM 9C 0.62 63.86

60 PLN Voltage

12-Dec-13

CM 10B 1.45 145.00

Page 26: makalah kp.docx

26

Drop

61PLN Voltage Drop

15-Dec-13

CM 9A 3.27 316.90

62PLN Voltage Drop

15-Dec-13

CM 9B 3.17 307.20

63PLN Voltage Drop

15-Dec-13

CM 9C 2.88 296.95

64PLN Voltage Drop

15-Dec-13

CM 10A 6.55 1,244.50

65PLN Voltage Drop

15-Dec-13

CM 10B 3.85 385.00

Total 345.61 41,407.90

Note : - Cement Mill 9A = 97

Tons/hours

- Cement Mill 9B = 97

Tons/hours

- Cement Mill 9C = 103

Tons/hours

- Cement Mill 10A = 190

Tons/hours

- Cement Mill 10B = 100

Tons/hours

- Duration stops until Kiln start feeding.

Table 2.1 Data Drop Voltage dan Kerugian Tahun 2013

Page 27: makalah kp.docx

27

POWER BLACKOUT & VOLTAGE DROP FROM PLN REPORTJanuary - December 2014

No. Cause Date Area Duration (Hours)

Production Loss (Tons)

Remarks

1PLN Voltage Drop

03-Jan-14 CM 10A 8.28 1,573.20

2PLN Voltage Drop

22-Jan-14 CM 9C 1.35 139.05

3PLN Voltage Drop

12-Feb-14 CM 9A 68.57 6,651.29

Cable Tunnel burnt

4PLN Voltage Drop

12-Feb-14 CM 9B 71.50 6,935.50

Cable Tunnel burnt

5PLN Voltage Drop

12-Feb-14 CM 9C 85.95 8,852.85

Cable Tunnel burnt

6PLN Voltage Drop

16-Feb-14 CM 9A 0.82 79.54

7PLN Voltage Drop

16-Feb-14 CM 9B 0.87 84.39

8PLN Voltage Drop

16-Feb-14 CM 9C 5.32 547.96

9PLN Voltage Drop

01-Mar-14 CM 9C 0.67 69.01

10PLN Voltage Drop

01-Mar-14 CM 9C 3.18 327.54

11PLN Voltage Drop

01-Mar-14 CM 10B 1.10 110.00

12PLN Voltage Drop

01-Mar-14 CM 10B 3.42 342.00

13PLN Voltage Drop

11-Mar-14 CM 9C 0.70 72.10

14PLN Voltage Drop

13-Mar-14 CM 9A 10.13 982.61

15PLN Voltage Drop

13-Mar-14 CM 9B 11.23 1,089.31

16PLN Voltage Drop

13-Mar-14 CM 9C 11.02 1,135.06

17PLN Voltage Drop

09-Apr-14 CM 9C 2.32 238.96

18PLN Voltage Drop

09-Apr-14 CM 10B 1.43 143.00

19PLN Voltage Drop

19-Apr-14 CM 9C 0.72 74.16

20PLN Voltage Drop

20-May-14 CM 10A 18.05 3,429.50

21 PLN Voltage 21-May-14 CM 10A 8.27

Page 28: makalah kp.docx

28

Drop 1,571.30

22PLN Voltage Drop

04-Jul-14 CM 9A 7.72 748.84

23PLN Voltage Drop

04-Jul-14 CM 9B 7.77 753.69

24PLN Voltage Drop

04-Jul-14 CM 10A 17.18 3,264.20

25PLN Voltage Drop

14-Jul-14 CM 9C 12.55 1,292.65

26PLN Voltage Drop

14-Jul-14 CM 10B 3.17 317.00

27PLN Maintenance

29-Aug-14 CM 9A 9.85 955.45

28PLN Maintenance

29-Aug-14 CM 9B 9.92 962.24

29PLN Maintenance

29-Aug-14 CM 9C 14.68 1,512.04

30PLN Maintenance

02-Sep-14 CM 9C 91.15 9,388.45

31PLN Maintenance

02-Sep-14 CM 10A 18.80 3,572.00

32PLN Voltage Drop

03-Sep-14 CM 10B 4.83 483.00

33PLN Voltage Drop

05-Sep-14 CM 10B 5.43 543.00

34PLN Voltage Drop

30-Sep-14 CM 10A 8.82 1,675.80

35PLN Voltage Drop

02-Oct-14 CM 10A 4.43 841.70

36PLN Voltage Drop

02-Oct-14 CM 10B 2.13 213.00

37PLN Voltage Shortage

15-Oct-14 CM 9A 4.93 478.21

38PLN Voltage Shortage

15-Oct-14 CM 9C 4.78 492.34

39PLN Voltage Drop

25-Oct-14 CM 10B 2.82 282.00

40PLN Voltage Drop

12-Dec-14 CM 9A 5.07 491.79

41PLN Voltage Drop

12-Dec-14 CM 9B 5.20 504.40

42PLN Voltage Drop

12-Dec-14 CM 9C 6.20 638.60

43PLN Voltage Drop

28-Dec-14 CM 9A 10.37 1,005.89

44 PLN Voltage 28-Dec-14 CM 9B 14.30

Page 29: makalah kp.docx

29

Drop 1,387.10

45PLN Voltage Drop

28-Dec-14 CM 9C 17.25 1,776.75

Total 604.25 68,028.47

Note : - Cement Mill 9A = 97 Tons/hours - Cement Mill 9B = 97 Tons/hours - Cement Mill 9C = 103 Tons/hours - Cement Mill 10A = 190 Tons/hours - Cement Mill 10B = 100 Tons/hours - Duration stops until Kiln start feeding.

Table 2.2 Data Drop Voltage dan KerugianPT Indocement Tahun 2014

Page 30: makalah kp.docx

BAB III

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK DI LAPANGAN

3.1 Pengertian On-Load Tap Changer (OLTC)

Tap Changer, adalah salah satu bagian utama dari Trafo Tenaga yang

berfungsi untuk melayani pengaturan tegangan trafo tersebut, dengan cara

memilih/merubah ratio tegangan, perubahan Ratio (perbandingan transformasi) antara

kumparan Primer dan Sekunder, untuk mendapatkan tegangan operasi disisi sekunder

sesuai dengan yang diinginkan. kualitas (besarnya) tegangan pelayanan disisi

sekunder dapat berubah karena tegangan jaringan/sistem yang berubah akibat dari 

pembebanan ataupun kondisi Sistem. Perubahan ratio yang diatur oleh tap changer

tidak terlalu besar berkisar 12% dari tegangan primer.

Gambar 3.1 Fisik Luar OLTC

30

Page 31: makalah kp.docx

31

Perbandingan besar tegangan antara sisi Primer terhadap tegangan sisi

Sekunder adalah berbanding lurus dengan jumlah belitan pada masing-masing

kumparan, (Eprimer / Esekunder = Nprimer / Nsekunder), Bila tegangan disisi Primer berubah,

sedangkan tegangan disisi sekunder diinginkan tetap, maka untuk mendapatkan

tegangan di sisi sekunder yang konstan harus dilakukan menambah atau mengurangi

jumlah belitan disisi Primer,   Untuk mendapatkan range yang luas didalam

pengaturan tegangan, pada kumparan utama trafo biasanya ditambahkan kumparan

bantu ( tap winding ) yang dihubungkan dengan tap selektor pada OLTC.

Pada umumnya Tap Changer dihubungkan dengan kumparan sisi Primer dengan

pertimbangan : 

1. Lebih mudah cara penyambungan karena kumparan Primer terletak pada

belitan  paling luar, 

2. Arus di sisi primer lebih kecil daripada disisi Sekunder, tujuannya untuk

memperkecil resiko bila terjadi los kontak dan dengan arus yang lebih kecil

dapat dipergunakan  ukuran/jenis  konduktor yang kecil pula.

           Ditinjau dari sisi  pengoperasiannya jenis tap changer ada dua macam yaitu,

Tap changer yang hanya dapat beroperasi untuk memindahkan tap dalam posisi

transformator tidak operasi (tidak bertegangan) dikenal dengan sebutan  “No Load

Tap Changer” / deenergized tap changer, yang hanya dapat dioperasikan secara

manual. Biasanya dioperasikan dengan diengkol atau diputar untuk memilih posisi

Tap pada Trafo TM tombol pengaturnya ditempatkan dibagian atas deksel trafo,

diantara Bushing Primer dan sekunder.

        Sedangkan Tap changer yang dapat beroperasi untuk memindahkan tap

transformator dalam keadaan berbeban disebut “On Load Tap Changer” (OLTC),

pengoperasiannya  dapat secara manual  maupun elektris / motor rise .

Page 32: makalah kp.docx

32

PT Indocement sendiri menggunakan OLTC dengan 17 tap, dengan tegangn

masukan sebesar 70KV dan tegsangan sekunder 6.6KV. OLTC memiliki toleransi

sebesar +5% dan -5%. Dengan tegangan sekunder sebesar 6.6 KV OLTC akan

beroprasi apabila nilai tegangan sekunder kurang dari 6.270 volt dan lebih dari 6.930

volt.

3.2 Data Sheet dan Konstruksi OLTC

3.2.1 Data sheet OLTC

PT Indocement menggunakan trafo type OIL FILLED WITH CONSERVATOR

dengan tegangan 70KV/6.6 KV, daya 32 MVA dan frekuensi 50 Hz. On-Load Tap

Changer yang digunakan memiliki 17 tap dengan motor drive model cma 9.

Page 33: makalah kp.docx

33

Gambar 3.2 Data Sheet Trafo dan Tap OLTC

Untuk OLTC digunakan model CV III-350D dengan motor drive tipe CMA 9.

Gambar 3.3 Data Sheet Motor Drive OLTC

3.2.2 Bagian-bagian OLTC

OLTC memiliki beberapa bagian utama yaitu tap changer head, diverter

switch dan tap selector.

Page 34: makalah kp.docx

34

Gambar 3.4 Konstruksi OLTC

1. Pada Tap Changer Head  terpasang :

Mekanism gear, untuk mengatur gerakan OLTC

Indikator posisi tap, guna mengetahui posisi tap, angka penunjukannya harus

sama dengan posisi yang ditunjukan pada Mekanik penggerak.

Flenes/katup-katup minyak yang menghubungkan OLTC dengan konservator,

suction pipe, fasilitas untuk penyaringan minyak OLTC dan katup pembuang

udara (Venting/Bleeder)

Pada type tertentu dipasang Diagfragma / Pressure Relief, pengaman tekanan

lebih

2.    Diverter switch

Saat diverter switch bergerak berubah posisi tap, kontak- kontak diverter

switch, membawa arus beban namun walaupun ada arus beban tidak terjadi

pemutusan arus (open connection) karena dilengkapi dengan Kontak transisi dan

Page 35: makalah kp.docx

35

Resistor transisi, namun saat perubahan posisi kontak-kontak Diverter switch terjadi

arcing tetapi masih dalam batas toleransi. Gerakan diverter berlangsung setelah

gerakan posisi kontak Selektor mencapai titik perpindahannya.

3.    Tap Selector dan Diverter

Tap selector merupakan kontak utama Tap untuk perpindahan posisi pada

pengoperasian OLTC, saat perubahan sampai posisi tap yang akan dicapai Tap-

Selector tidak berbeban (tidak membawa Arus), karena itu Tap Selector dapat

ditempatkan dalam Main tank Trafo, kecepatan gerak Tap Selector dan Diverter

Switch dari awal gerak hingga sampai di posisi berikutnya ( satu step) sekitar 40 – 70

milli detik, sesuai dengan typenya

Gambar 3.5 Gambaran Tap dan Diverter Switch OLTC

Page 36: makalah kp.docx

36

4.   Mekanik penggerak terdiri dari beberapa komponen antara lain :

Motor dan posisi tap

Heater

Kontaktor kontaktor + Wiring

Penunjukan angka counter/jumlah operasi

Gear box dll

Gambar 3.6 Motor Drive Model CMA 9

5. Konservator.

Diverter switch ditempatkan dalam kompartemen yang diisi minyak isolasi,

pada pengoperasiannya terjadi pemanasan terhadap minyak oleh karena itu Untuk

menampung pemuaian minyak kompartemen OLTC dihubungkan dengan

Konservator.disamping itu karena kontaminasi minyak dari diverter bisa naik ke

Page 37: makalah kp.docx

37

konservator maka minyak Konservator OLTC harus terpisah / disekat dengan minyak

konservator tangki utama Trafo.

3.3 Prinsip Kerja OLTC.

Dalam pengoprasiannya OLTC akan beroprasi secara otomatis. Pengaturan

ratio tegangan adalah dengan mengurangi atau menambah jumlah

belitan, untuk memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan variasi

tegangan yang lebih besar dan disesuaikan dengan kondisi sIstem tenaga

listrik. Apabila sensor PT(potential trafo) mendeteksi tegangan kurang atau lebih

dari rating yang ditentukan maka motor drive akan menaikan atau menurunkan

tegangan. OLTC memiliki nilai toleransi sebesar -5% dan +5%. Dengan tegangan

sekunder sebesar 6.6 KV, OLTC akan bekerja apabila tegangan sekunder terdeteksi

kurang dari 6.270 volt dan lebih dari 6.930 volt. Tetapi OLTC tidak akan beroprasi

apabila tegangan primer kurang dari 61.6 KV dan lebih dari 78.4 KV. Sesuai dengan

data table dibawah ini.

POST

OF

OLTC

HIGH VOLTAGE RATE

POWER

(MVA)

LOW VOLTAGE

TAPPING

VOLTAGE

(V)

CURRENT

(A)

RATED

VOLTAGE

(V)

CURRENT

(A)

1 78400 235.7

2 77350 238.9

3 76300 242.1

4 75250 245.5

5 74200 249.0

6 73150 252.6

7 72100 256.2

8 71050 260.0

9 70000 263.9

Page 38: makalah kp.docx

38

32 6600 2799.310 68950 268.0

11 67900 272.1

12 66850 276.4

13 65800 280.8

14 64750 285.3

15 63700 290.0

16 62650 294.9

17 61600 299.9

Table 3.1 Nilai Tegangan Pada Tap Selector

3.3.1 Proses Tapping Diverter Switch dan Tap Selector

Page 39: makalah kp.docx

39

Gambar 3.7 Mekanisme tapping OLTC

Langkah 1 :

Tap selektor genap pada posisi terminal/tap 2. (atau disebut

service posisi pada tap 2)

Tap selektor ganjil pada posisi terminal/tap 1.

Arus beban melalui terminal 2 – kontak utama diverter -

menuju ke titik pentanahan. (garis warna merah)

Langkah 2 :

Tap selektor ganjil bergerak dari terminal 1  menuju terminal

3/tap 3.

Aliran arus beban masih tetap sama dengan  langkah 1.

Langkah 3 :

Tap selektor ganjil berhenti pada terminal 3 / tap 3.

Aliran arus beban masih sama dengan  langkah 1.

Proses perpindahan posisi kontak di Tap Selektor tidak ada

arus beban

Langkah 4 :

Tap selektor ganjil berhenti pada terminal  3/tap 3.

Kontak diverter bergerak dari K1 menuju transisi  kontak

Kt1.

Aliran arus beban melalui resistor R1  kontak Kt1 menuju ke

titik pentanahan.

Posisi ini disebut TRANSISI pada resistor  R 1 dan transisi

kontak Kt1

Page 40: makalah kp.docx

40

Langkah 5 :

Tap selektor ganjil berhenti pada terminal  3/tap 3.

Kontak diverter bergerak menuju ke transisi  kontak Kt2

Kontak utama diverter menutup transisi kontak Kt1 dan Kt2.

Aliran arus beban melalui resistor R1,R2,  transisi kontak Kt1

dan Kt2,  menuju ke titik  pentanahan.

Posisi ini disebut SUPER POSISI.

Langkah 6 :

Tap selektor ganjil berhenti pada terminal 3/tap 3.

Kontak diverter bergerak menuju transisi kontak Kt2.

Aliran arus beban melalui resistor R2  kontak Kt2 menuju ke

titik pentanahan.

Posisi ini disebut TRANSISI pada resistor R 2 dan transisi

kontak Kt2

Langkah 7 :

Tap selektor ganjil berhenti pada terminal 3/tap 3.

Kontak diverter bergerak menuju transisi kontak K2.

Aliran arus beban menuju ke titik  pentanahan melalui K2

Posisi ini disebut service posisi pada tap 3.

3.3.2 Skema Kontrol Motor Drive

Untuk motor drive dikendalikan menggunakan kontrol berbasis

PLC(programming logic control). Motor yang digunakan 3 fasa dengan sistem

forward-reverse.

Page 41: makalah kp.docx

41

Gambar 3.8 Circuit diagram motor drive.

Page 42: makalah kp.docx

42

Gambar 3.9 Skema Kontrol motor drive OLTC

Ketika sensor PT pada sisi sekunder mendeteksi adanya gangguan, sensor PT

mengirimkan sinyal ke PLC. PLC akan mengolah data yang diterima kemudian PLC

akan mengendalikan kontrol. Kontrol yang terdiri dari relay dan kontaktor kemudian

mengoprasikan motor riseD berputar forward atau reverse. motor rise kemudian

memutar tap selector menuju tap yang ditentukan.

Page 43: makalah kp.docx

43

3.3.3 Pengoprasian Tap Selector Secara Manual

OLTC tidak hanya dioprasikan secara otomatis tetapi juga bias dioprasikan secara manual. Pengorasian secara manual ini dilakukan ketika kontrol pada motor drive mengalami kegagalan oprasi(error). Pengaturan tap dapat dilakukan dengan memutar selector switch yang terdapat di depan kontrol motor drive.

Gambar 3.10 kontrol manual OLTC

Selector switch ini terhubung dengan tap changer head melalui besi pemutar yang juga terhubung dengan motor rise. Ketika selector switch diputar, besi pemutar akan memutar diverter switch dan tap selector kemudian memindahkan tap naik ataupun turun sesuai ketentuan.

Page 44: makalah kp.docx

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari data dan alnalisis diatas dapat ditarik kesimpulan:

OLTC dioprasikan secara otomatis dengan kontrol berbasis PLC.

OLTC hanya dapat mengatasi gangguan undervoltage pada rating tertentu dan

tidak bisa mengatasi drop voltage yang melebihi batas.

OLTC pada trafo 01 memiliki batas tegangan primer minimal 61600 V dan

maksimal 78400 V.

OLTC memiliki nilai toleransi sebesar 5%.

4.1 Saran

Untuk menjaga kondisi serta kualitas catu daya penulis menyararankan

Perawatan terjadwal pada OLTC dan trafo induk

Pengecekan rutin kontrol motor drive.

Pembuatan data sheet cadangan OLTC guna mempermudah pemeliharaan

dan juga pembelajaran.

44