Upload
mas-rony-mbulsynkmbem
View
32
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
landasan kurikulum 2013
Citation preview
MAKALAH
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Sekolah DasarProf. DR. Hj. Zaenab Hanim Ham, M. Pd.
Oleh
1. Rony Budyanto2. Siska Oktaviani
PROGAM PASCASARJANA PENDIDIKAN DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMANSAMARINDA
2014
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah mata kuliah “Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum Sekolah Dasar di program pascasarjana Pendidikan Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Prof. DR. Hj. Zaenab
Hanim Ham, M. Pd.. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Kurikulum Sekolah Dasar dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Samarinda, Juli 2014
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................... 2
D. Manfaat.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013........................... 3
B. Rasional Pengembangan Kurikulum..................................... 4
C. Elemen Perubahan Kurikulum.............................................. 6
D. Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum. . 7
E. Prinsip Penyusunan RPP Kurikulum 2013............................ 8
F. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP............................ 9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 12
A. Kesimpulan............................................................................ 12
B. Saran...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 13
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan.
Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang
ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di
bawah tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan
masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini
adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa
ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan
perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada
perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap
belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi
kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa
depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak
yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional.
Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa,
maka semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu
pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga
Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat
martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan
menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya
sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal
dengan negara-negara maju di dunia.
Banyak wacana yang berkembang tentang kurikulum 2013 ini. Ada berbagai
persepsi dan kritik yang berkembang dan perlu dihargai sebagai bagian dari
5
proses pematangan kurikulum yang sedang disusun. Selama era reformasi, ini
adalah ketiga kalinya kurikulum ditelaah dan dikembangkan dalam skala
nasional setelah rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan 2006.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang terdapat pada
makalah ini yaitu, “Bagaimana pengembangan kurikulum baru 2013 ini?”
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mendeskripsikan seperti apa
pengembangan kurikulum baru 2013.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi
perbandingan dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian selanjutnya
yang dianggap relevan, terutama terkait masalah pengembangan perubahan
kurikulum 2013.
2. Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah
pengetahuan tentang pengembangan perubahan kurikulum baru 2013 bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umunya.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Ada beberapa tumpuan atau landasan terhadap adanya pengembangan yang
terus dilakukan pada kurikulum. Pengembangan tersebut dapat ditinjau dari
beberapa aspek antara lain sebagai berikut:
1. Aspek Filosofis
Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 di sebutkan bahwa sistem pendidikan
nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local,
nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana terarah, dan berkesinambungan. UU Sisdiknas kita pun telah
menggariskan bahwa esensi pendidikan adalah membangun manusia
Indonesia seutuhnya.
Berdasarkan filisofinya, seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan yang
diharapkan antara lain berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Sementara itu, yang perlu
diperhatikan juga adalah kurikulum. Kurikulum yang dimaksud harus
berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa.
2. Aspek Yuridis
Aspek yuridis yang dipedomani dalam pengembangan kurikulum 2013
adalah : RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN, yang menitik beratkan
pada perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum,
serta INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010, tentang percepatan pelaksanaan
prioritas pembangunan nasional:
7
penyempurnaan kurikulumdan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-
nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing karakter bangsa.
3. Aspek Konseptual
Aspek yang berikutnya dalam pengembangan kurikulum 2013 adalah aspek
konseptual yang mempertimbangkan pada segi Relevansi , Model Kurikulum
Berbasis Kompetensi dan Kurikulum lebih dari sekedar dokumen. Proses
pebelajaran yang memerlukan perhatian pada : Aktivitas belajar, Output
belajar dan Outcome belajar. Yang perlu dipertimbangkan dalam aspek
penilaian Penilaian adalahKesesuaian teknik penilaian dengan
kompetensi dan Penjenjangan penilaian
B. Rasional Pengembangan Kurikulum
Ada beberapa perbandingan yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur dalam
pengembngan kurikulum 2013 ini. Pertama, berdasarkan pengalaman dari
kurikulum sebelumya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang
masih menyisakan sejumlah permasalahan antara lain:
1. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya
mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya
melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
3. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
4. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif,
keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi
di dalam kurikulum.
5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi
pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
8
6. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran
yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan
berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi
(proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara
berkala.
8. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir.
Selain permasalahan yang terdapat pada KTSP 2006, ada juga beberapa
alasan seperti yang dikemukakan oleh Mendikbud mengapa kurikulum
mengalami pengembangan. Alasan tersebut antara lain:
1. Tantangan masa depan seperti: Globalisasi, Masalah lingkungan hidup,
Kemajuan teknologi informasi, Konvergensi ilmu dan teknologi, Ekonomi
berbasis pengetahuan, Kebangkitan industri kreatif dan budaya, Pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, Pengaruh dan imbas teknosains, dan Mutu investasi
dan transformasi pada sektor pendidikan.
2. Kompetensi masa depan antara lain: Kemampuan berkomunikasi,
Kemampuan berpikir jernih dan kritis, Kemampuan mempertimbangkan segi
moral suatu permasalahan, Kemampuan menjadi warga negara yang efektif,
Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, Memiliki
minat luas mengenai hidup, Memiliki kesiapan untuk bekerja, Memiliki
kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya.
3. Fenomena negatif yang mengemuka seperti: Perkelahian pelajar, Narkoba,
Korupsi, Plagiarisme, Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek), Gejolak
masyarakat (social unrest).
4. Persepsi masyarakat terhadap kurikulum sebelumnya antara lain: terlalu
menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang
bermuatan karakter.
9
C. Elemen Perubahan Kurikulum
Secara umum ada empat elemen perubahan yang akan dikembangkan dalam
kurikulum 2013 tersebut yaitu:
1. Standar Kompetensi lulusan, dalam hal ini yang diharapkan pada peserta didik
yaitu adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap (meliputi: pribadi yang beriman, berakhlak
mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya),
keterampilan (meliputi: pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret), dan pengetahuan
(mampu menghasilkan pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya yangberwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban).
2. Standar isi,
Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi
mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Kompetensi dikembangkan
melalui:
a. Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran (pada tingkat SD)
b. Mata pelajaran (pada tingkat SMP dan SMA)
c. Vokasinal (pada tingkat SMK)
3. Standar proses pembelajaran
a. Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
b. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat.
c. Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
d. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
4. Standar penilaian
a. Penilaian berbasis kompetensi.
10
b. Pergeseran dari penilain melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil).
c. Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal).
d. Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL.
e. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian.
D. Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Keberhasilaan pelaksanaan kurikulum 2013 tidak bisa dilaksanakan oleh
satu pihak saja melainkan harus didukung oleh berbagai pihak mulai dari
pemerintah, pendidik, tenaga kependidikan, penerbit buku, dan peserta didik.
Selain itu saling bantu membantu merupakan hal yang penting di antara pihak-
pihak terkait agar kurikulum 2013 tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan
yang diharapkan.
Ada beberapa faktor yang bisa mendukung berhasilnya pelaksanaan
kurikulum 2013 nanti antara lain:
1. Pertama, Kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan
kurikulum yang diajarkan dan buku teks yang dipergunakan. Hal itu menjadi
pusat perhatian dalam pengembangan kurikulum ini. Kemampuan guru harus
bisa mengimbangi perubahan kurikulum dan menyesuaikan dengan buku teks
yang akan diajarkan pada peserta didik. Jika kemampuan tenaga pendidik
belum memadai maka segera diberikan pelatihan khusus misalnya: Uji
Kompetensi, Penilaian Kinerja, dan Pembinaan Keprofesionalan
Berkelanjutan sehingga dapat mendukung berhasilnya pelaksanaan kurikulum
2013 tersebut.
11
2. Kedua, Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang:
a. Mengintegrasikan keempat standar pembentuk kurikulum.
b. Sesuai dengan model interaksi pembelajaran.
c. Sesuai dengan model pembelajaran berbasis pengalaman individu dan
berbasis deduktif.
d. Mendukung efektivitas sistem pendidikan.
3. Ketiga, Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan.
Pemerintah harus benar-benar serius untuk mengimplementasikan kurikulum
2013 ini agar tidak terjadi kesenjangan kurikulum seperti yang telah terjadi
sebelumnya. Sehingga pengawasan terhadap pelaksanaan kurikulum itu dapat
dijalankan pada setiap jenjang pendidikan di seluruh Indonesia.Keempat,
adalah Penguatan manajemen dan budaya sekolah. Sekolah juga memegang
peranan yang sangat penting dalam menetukan keberhasilan pelaksanaan
kurikulum 2013. Untuk itu, sekolah harus mampu menciptakan iklim belajar
yang kondusif dan menyenangkan dengan berpedoman pada jalur pelaksanaan
kurikulum. sehingga kurikulum 2013 tesebut dapat menjadi arah
pengembangan yang betul-brtul sesuai dengan apa yang diharapkan.
E. Prinsip Penyusunan RPP Kurikulum 2013
Prinsip-prinsip penusunan RPP sebagai berikut:
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan
memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik proses pembelajaran dirancang
dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian dan semangat belajar.
12
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis proses pembelajaran
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedy
5. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan
dan keterpaduan SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
kebutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik,keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,
dan keragaman budaya.
6. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
F. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP
Kurikulum 2013 sudah di implementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014
pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara
resmi pada tanggal 15 juli 2013. Perbedaan kurikulum 2013 dengan KTSP,
sebagai berikut:
No Kurikulum 2013 KTSP
1. SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
ditentukan terlebih dahulu, melalui
permendikbud No.54 Tahun 2013. Setelah itu
baru ditentukan Standar isi, yang berbentuk
kerangka dasar kurikulum, yang dituangkan
dalam permendikbud No. 67, 68, 69, dan 70
tahun 2013.
Standar isi ditentukan
terlebih dahulu melalui
permendiknas No. 22
tahun 2006. Setelah itu
ditentukan SKL melalui
permendiknas No. 23
Tahun 2006.
2. Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan
soft skill dan hard skill yang meliputi aspek
Lebih menekankan pada
13
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.aspek pengetahuan
3. Dijenjang SD tematik terpadu untuk kelas I-
IV
Di jenjang SD tematik
terpadu untuk kelas I-III
4. Jumlah jam pelajaran perminggu lebih banyak
dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP
Jumlah jam pelajaran
lebih sedikit dan jumlah
mata pelajaraan lebih
banyak dibanding dengan
kurikulum 2013
5. Proses pembelajaran setiap tema di jenjang
SD dan semua mata pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK di lakukan dengan
pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu
standar proses dalam pembelajaran terdiri dari
mengamati, menanya, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta.
Standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari
Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi.
6. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran
TIK sebagai mata
pelajaran
7. Standar penilaian menggunakan penilaian
otentik, yaitu mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil
Penilaian lebih dominan
pada aspek pengetahuan
8. Pramuka menjadi ekstra kulikuler wajib Pramuka bukan ekstra
kulikuler wajib
9. Permintaan (penjurusan) mulai kelas X untuk
jenjang SMA/MA
Penjurusan mulai kelas
IX
10. BK lebih menekankan pengembangan potens
siswa
BK lebih pada
menyelesaikan masalah
14
siswa
Itulah beberapa perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun keliatannya
terdapat perbedaan yang sangat jauh antara kurikulum 2013 dengan KTSP,
namun sebenarnya terdapat kesamaan ESENSI kurikulum 2013 dengan KTSP.
Misalnya pendekatan ilmiah (saintific approach) yang pada hakikatnya adalah
pembelajaran berpusatnya pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan
menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan
pendekatan keterampilan proses (PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan
bukan masalah kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas.
Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan dikurikulum 2013 akan bernasip
sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila seorang guru
tidak paham dan tidak bisa menerapkan dalam pembelajaran di kelas.
BAB III
15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberhasilaan pelaksanaan kurikulum 2013 tidak bisa dilaksanakan oleh satu
pihak saja melainkan harus didukung oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah,
pendidik, tenaga kependidikan, penerbit buku, dan peserta didik. Selain itu saling
bantu membantu merupakan hal yang penting di antara pihak-pihak terkait agar
kurikulum 2013 tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
Secara umum ada empat elemen perubahan yang dikembangkan dalam
kurikulum 2013 tersebut yaitu : 1). Standar Kompetensi lulusan, 2). Standar isi,
3). Standar proses pembelajaran 4). Standar penilaian
B. Saran
Berdasarkan hasil pemaparan di atas maka penulis mengajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Pemerintah hendaknya jangan hanya mengembangkan kurikulum tetap
juga harus giat mensosialisasikan kurikulum 2013 agar dapat meresap
kedalam seluruh satuan pendidikan di seluruh negara, bukan hanya di
daerah perkotaan saja tetapi di daerah perbatasan dan terpencil, agar tujuan
dari kurikulum 2013 ini dapat tercapai dengan maksimal
2. Seiring dengan adanya perkembangan dan penerapan kurikulum 2013,
bukan berarti KTSP juga tidak di terapkan lagi, karena kurikulum 2013
masih sangat baru bagi peserta didik maka di perlukan adaptasi yang cukup
panjang, sehingga satuan pendidikan di harap bisa mengkolaborasikan
KTSP dengan kurikulum 2013 agar dapat berjalan dengan bersamaan,
sampai pada akhirnya peserta didik dapat beradaptasi dan menerima
kurikulum 2013 seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
16
Bahan Tayang, Sosialisasi Pengembangan Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, November 2012
Kurikulum 2013: Instrumen Peningkatan Mutu Pendidikan /Posted Tue, 07/08/2013 - 11:17 by sidiknas (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Republik Indonesia
Modul pelatihan Instruktur Nasional Pengembangan Kurikulum 2013,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013