77
Lomba Karya Nyata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Suara Global dari Arsip Masa Lalu Pengelolaan Radio Buku dan Warung Arsip Oleh Fairuzul Mumtaz TBM Gelaran Ibuku Jl. Sewon Indah I, Bantul, Yogyakarta. Surel: [email protected] Lembaga Penyelenggara: Yayasan Indonesia Buku Jl. Sewon Indah I, Bantul, Yogyakarta. Surel: [email protected] www.radiobuku.com

Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LKN TBM Gelaran Ibuku 2014. Apresiasi PTK PAUDNI

Citation preview

Page 1: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Lomba Karya Nyata

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Suara Global dari Arsip Masa Lalu Pengelolaan Radio Buku dan Warung Arsip

Oleh Fairuzul Mumtaz

TBM Gelaran Ibuku

Jl. Sewon Indah I, Bantul, Yogyakarta.

Surel: [email protected]

Lembaga Penyelenggara:

Yayasan Indonesia Buku

Jl. Sewon Indah I, Bantul, Yogyakarta.

Surel: [email protected]

www.radiobuku.com

Page 2: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

ii

PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Karya Nyata yang saya tulis ini adalah asli, bukan jiplakan dan belum pernah

diikutkan/dipublikasikan dalam forum/kegiatan apapun.

2. Karya nyata ini adalah murni hasil pengalaman saya sebagai pengelola TBM

Gelaran Ibuku.

3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi apapun dari penyelenggara lomba dalam rangka

pemberian apresiasi Pendidik dan Pengelola KB/TPA/SPS berprestrasi tahun

2014.

Yogyakarta, 05 Mei 2014.

Yang membuat peryataan,

Fairuzul Mumtaz

Page 3: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, sehingga karya tulis

dengan judul Radio Buku dan Warung Arsip bisa terselesaikan dengan baik.

Dalam mengikuti Jambore PTK PNF (Apresiasi PTK PAUDNI) Tingkat

Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 ini penulis maju mewakili kategori

Taman Bacaan Masyarakat.

Sebagai media yang membantu dalam mencerdaskan bangsa, peran TBM

tidak bisa dikatakan sederhana. Oleh sebab itu, TBM yang baik haruslah terus

mengikuti perkembangan zaman. Pemanfaatan teknologi tidak hanya

menguntungkan pengelola, tapi juga sangat membantu dalam mempermudah

masyarakat mencari informasi.

Sebagai gerakan mencerdaskan bangsa Gelaran Ibuku pun terus

memperbaharui layanannya sampai kemudian lahirlah Radio Buku dan Warung

Arsip. Dalam pelayanannya Radio Buku memberikan wawasan tentang buku yang

jangkauannya lebih luas, karena berbasis internet. Tidak hanya bisa didengarkan

oleh masyarakat di wilayah Gelaran Ibuku saja, namun mencakup masyarakat luas

baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, keberadaan Radio Buku juga

sangat membantu bagi pecinta buku yang tidak bisa membaca buku karena buta.

Begitu pula dengan Warung Arsip, perannya sebagai penyedia arsip yang

dibutuhkan kaum akademisi dan praktisi telah memberikan banyak sumbangsih,

terutama dalam hal digitalisasi teks-teks lama yang memiliki nilai historis.

Demikian kata pengantar singkat dari penulis, semoga apa yang disajikan

dalam karya tulis ini dapat diterima baik oleh pembaca, dan juga memberikan

informasi yang positif. Selamat membaca.

Yogyakarta, 05 Mei 2014

Fairuzul Mumtaz

Page 4: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

iv

DAFTAR BAGAN

Bagan I. Alur Pemecahan Masalah ~ 5

Bagan II. Alur Prosedur dan Pelaksanaan Kegiatan ~ 6

Page 5: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul ~ i

Pernyataan Keaslian Naskah ~ ii

Kata pengantar ~ iii

Daftar Bagan ~ iv

Daftar Isi ~ v

BAB 1 Pendahuluan ~ 1

A. Latar Belakang ~ 1

B. Permasalahan ~ 3

C. Tujuan ~ 3

D. Strategi Pemecahan Masalah ~ 3

BAB II Pembahasan ~ 6

A. Prosedur Kegiatan ~ 6

1. Perancanaan dan Pelaksanaan Radio Buku ~ 7

a. Perencanaan Radio Buku ~ 7

1) Prosedur Radio Buku ~ 7

2) Perangkat Radio Buku ~ 7

b. Pelaksanaan Radio Buku ~ 8

1) Sistem Interaksi ~ 8

2) Sistem Siaran ~ 9

3) Program On Air ~ 9

c. Evaluasi ~ 10

2. Perancanaan dan Pelaksanaan Warung Arsip ~ 11

a. Perencanaan Warung Arsip ~ 11

1) Prosedur Warung Arsip ~ 11

2) Sumber Arsip ~ 13

b. Pelaksanaan Warung Arsip ~ 13

1) Jalur Pengarsipan ~ 13

2) Tata Cara Belanja Arsip ~ 14

3) Pengiriman Arsip ~ 15

c. Evaluasi ~15

B. Hasil Kegiatan ~ 15

C. Dampak Kegiatan ~ 17

D. Kendala Kegiatan ~ 18

E. Faktor Pendukung Kegiatan ~ 18

F. Alternatif Pengambangan ~ 19

BAB III Penutup ~ 20

A. kesimpulan ~ 20

B. Saran ~ 20

Page 6: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

vi

Lampiran

Page 7: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Lomba Karya Nyata

Mendengarkan Buku Menghidupkan Arsip

Pengelolaan Radio Buku dan Warung Arsip

Oleh Fairuzul Mumtaz

TBM Gelaran Ibuku

Jl. Sewon Indah I, Bantul, Yogyakarta.

Surel: [email protected]

Lembaga Penyelenggara:

Yayasan Indonesia Buku

Jl. Sewon Indah I, Bantul, Yogyakarta.

Surel: [email protected]

www.radiobuku.com

Page 8: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanpa arsip, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) akan tumbuh lamban.

Kesadaran tentang arsip memang belum sepenuhnya dipahami. Hal ini terindikasi

dari penyimpanan arsip yang tidak tertata dan kadangkala dibuang begitu saja.

Misalnya sebuah koran, lewat dari tanggal terbitnya, koran biasanya dibuang atau

difungsikan lain. Padahal, jika kita memahami pentingnya arsip, koran akan

dianggap sebagai fakta sejarah pada masa selanjutnya.

Kondisi ini belum sepenuhnya disadari dan dipahami oleh pengelola TBM

sebagai pegiat literasi. Tak jarang kita melihat koran tak ditempatkan secara sama

dengan buku, yang sama-sama memberikan informasi dan pengetahuan.

Memahami arti penting arsip ini, TBM Gelaran Ibuku membentuk sayap khusus

yang diberi nama Warung Arsip. Tugasnya jelas, mendokumentasikan atau

mengarsipkan berbagai “teks” yang memiliki nilai historis. Upaya pengarsipan ini

ditempuh dengan jalur digitalisasi sehingga dapat difungsikan, bagikan serta

diproduksi sebagai wacana baru.

Sebelum Warung Arsip, TBM Gelaran Ibuku telah lebih dulu membentuk

sayap penyebaran literasi, yaitu Radio Buku. Secara fungsi, Radio Buku memiliki

kemiripan dengan Warung Arsip. Bedanya, Radio Buku bergerak di lini audio,

yang bisa disebut sebagai audio book.

Sejak awal berdirinya, Radio Buku memanfaatkan kehadiran internet

secara maksimal. Inilah satu-satunya radio komunitas berbasis internet yang

mengkhususkan diri pada dunia perbukuan. Radio Buku dapat diakses melalui

website www.radiobuku.com.

Radio nirkabel ini mampu menghubungkan pecinta buku di belahan dunia

mana pun. Selain itu, pemilihan terhadap radio karena mendengarkan radio dapat

dilakukan bersamaan dengan mengerjakan berbagai hal lainnya. Berbeda dengan

media lain yang sifatnya harus menyimak dan membaca. Radio Buku menjadi

“corong” bagi Warung Arsip untuk mempublikasikan arsip baru yang dapat

Page 9: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

2

diakses secara bebas. Sebagaimana Warung Arsip, arsip audio yang diproduksi

Radio Buku juga dapat diakses dengan sistem yang sama.

Kehadiran dua sayap yang saling mendukung ini telah mendorong TBM

Gelaran Ibuku melakukan penyebaran literasi secara lebih luas, tak hanya sebatas

lokal saja, melainkan global. Penyebaran literasi ini memanfaatkan kehadiran

internet yang kini mulai mengakar di masyarakat Indonesia.

Warung Arsip dapat diakses melalui www.warungarsip.co dan Radio

Buku melalui www.radiobuku.com. Sistem yang digunakan dalam menyebarkan

gerakan literasi TBM Gelaran Ibuku serupa dengan sistem cloud computing.

Sistem ini memudahkan dalam hal pendistribusian arsip yang telah diolah dan

siap diterima oleh masyarakat. Dengan sekali unggah (uploud), bisa diunduh

(download) serta dibagi (share) berulang kali, kapan saja, di mana saja, tanpa

batas fisik, tanpa batas geografis.

Sistem cloud computing ini sekaligus menjawab cara berpikir sebagian

pengelola TBM yang masih manual dalam menggunakan fasilitas internet. Cara

berpikir manual yang dimaksud adalah seperti penggunaan memory card atau

flashdisk untuk mengunggah, mengunduh, membagi sebuah data. Jika sebuah data

hanya ada dalam flashdisk, penggunaannya akan sangat terbatas pada TBM

tertentu saja, belum lagi jika barang kecil itu hilang.

Pertanyaannya, apakah semua orang dapat terhubung dengan internet

setiap waktu? Ya! Jawabannya ditemukan pada “internet dalam genggaman”.

Internet hadir dalam bentuknya yang lebih mungil dan dapat digenggam serta

memiliki berbagai fungsi, yang disebut gadget. Dengan harganya yang variatif,

gadget telah dimiliki oleh nyaris seluruh masyarakat, khususnya pengelola TBM.

Gadget diciptakan dalam lingkup lintas ruang, lintas waktu, serta lintas

usia. Berbagai fitur yang disediakannya mampu membius para penggunanya

untuk segera kecanduan. Bagaimana tidak, di dalamnya kita dapat mengakses

software yang bisa ditemukan dalam komputer, handphone, game konsol, mp3,

video dan lain sebagainya. Dengan demikian, melalui gadget Radio Buku dan

Warung Arsip dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Page 10: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

3

Warung Arsip dan Radio Buku adalah dua sayap TBM Gelaran Ibuku

yang tak lagi hanya berpikir secara lokal saja dengan memobilisasi warga sekitar

RT/RW atau bahkan keluarahan. Namun, telah berpikir global untuk mengajak

masyarakat umum dalam mencintai buku dan membaca. Dengan cara berpikir

global ini, pemanfaatan terhadap teknologi informatika dapat diupayakan secara

maksimal.

B. Permasalahan

Dari uraian di atas, terdapat berbagai permasalahan yang muncul, di

antaranya adalah:

1. Bagaimana pengelolaan dan pengembangan Radio Buku dalam memanfaatkan

teknologi informatika untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap

buku dan membaca?

2. Bagaimana pengelolaan dan pengembangan Warung Arsip dalam menyediakan

informasi berbasis teknologi informatika?

C. Tujuan

Berbagai aktivitas memiliki beragam tujuan, begitu pula dengan dua

program unggulan TBM Gelaran Ibuku, yakni Warung Arsip dan Radio Buku,

yaitu:

1. Mendeskripsikan pengelolaan dan pengembangan Radio Buku dalam

memanfaatkan teknologi informatika untuk meningkatkan kecintaan

masyarakat terhadap buku dan membaca.

2. Mendeskripsikan pengelolaan dan pengembangan Warung Arsip dalam

menyediakan informasi berbasis teknologi informatika.

D. Strategi Pemecahan Masalah

Dari masalah di atas, strategi yang digunakan oleh TBM Gelaran Ibuku

adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan peran Radio Buku sebagai “corong” TBM. Yaitu dengan cara

mewawancarai berbagai komunitas literasi mengenai program-programnya

Page 11: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

4

yang menarik. Hampir semua TBM pernah diwawancarai Radio Buku dalam

berbagai kesempatan. Begitu pula komunitas literasi independen dan kampus.

Tak hanya itu, pengalaman personal juga menarik untuk disimak oleh

pendengar.

2. Membangun jejaring, baik secara offline maupun online. Secara offline, dapat

dilihat dalam “program pendukung minat baca” yang dijelaskan kemudian, dan

secara online dilakukan dengan cara memanfaatkan secara optimal jejaring

sosial atau sosial media.

3. Menambah koleksi yang ada di Warung Arsip sehingga mampu memenuhi

tuntutan pengguna arsip.

4. Mengoptimalkan program pendukung minat baca. Gelaran Ibuku mempunyai

ribuan koleksi buku, 3.000 di antaranya sudah terkatalog dan bisa diakses

secara online di http://radiobuku.com/ipoestaka/. Koleksi umumnya bertema

sejarah, biografi, kawasan, seni sastra, pers, dan referensi. Selain itu juga

tersedia beberapa keranjang khusus untuk menampung buku-buku bacaan anak.

Tidak hanya buku, Gelaran Ibuku juga mempunyai ribuan koleksi koran

nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Jawa Pos, Koran Tempo,

Republika dan lain-lain sejak tahun 90-an. Majalah Tempo, Jakarta-jakarta,

Kartini, Femina dan lain-lain.

5. Mengoptimalkan seluruh program kerja TBM Gelaran Ibuku. Penjelasan lebih

lanjut mengenai program-program yang telah dan masih berlangsung dapat

dilihat dalam lampiran.

Page 12: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

5

Bagan 1. Alur Pemecahan Masalah

TBM Gelaran Ibuku

Pengeloaan dan

pengembangan

Radio Buku

Pengeloaan dan

pengembangan

Warung Arsip

Komunitas Literasi Independen dan

Kampus

Jejaring Online dan Offline

Kalokesi Arsip Belanja Arsip

Program Pendukung: - Angkringan Buku - Cine Book Club - Obrolan Senja - Babersku - Katalog Onlie - Belanja Buku Bersama - BoekoeBike - Riset - Penerbitan Buku - Gelaran Ibuku Mengundang

Page 13: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Prosedur Kegiatan

Melaksanakan berbagai kegiatan dibutuhkan prosedur agar kegiatan

tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak melenceng dari tujuan. Prosedur ini

sifatnya lebih sebagai pedoman. Jika di lapangan terjadi suatu hal di luar

perkiraan, maka improvisasi sangat dibututhkan. Begitu pun Radio Buku dan

Warung Arsip, keduanya memiliki prosedur yang perlu dipatuhi proses

kegiatannya.

Bagan II. Alur Prosedur dan Pelaksanaan Kegiatan

Hasil Kegiatan

Dampak Kegiatan

Radio Buku

Gelaran Ibuku

Warung Arsip

4. Evaluasi - Twitter - Website

1. Perencanaan - Konsep - Sumber Arsip

2. Pelaksanaan

- Jalur Pengarsipan

- Tata Cara Belanja Arsip

- Pengiriman Arsip

3. Evaluasi - Soutcast - Twitter - Website

2. Perencanaan - Konsep - Perangkat

1. Pelaksanaan - Sistem Interaksi - Sistem Siaran - Program On Air

Page 14: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

7

1. Perencanaan dan Pelaksanaan Radio Buku

Radio Buku adalah radio dunia literasi berbasis internet. Menyandarkan

diri pada ikon globalisasi yang paling fantastik di awal alaf ketiga, Radio

Buku ditujukan untuk generasi baru yang mencintai buku dan merayakan

literasi dengan teknologi dan segenap gaya hidup yang diusungnya.

a. Perencanaan Radio Buku

Tahap Perencanaan merupakan tahap awal di mana semua konsep

dirumuskan dan dilaksanakan. Meskipun demikian, konsep ini hendaknya

bersifat lentur sehingga dapat menyesuaikan keadaan. Berikut adalah

konsep Radio Buku.

1) Konsep Radio Buku

Radio Buku lahir pada April 2011 dari rahim Yayasan

Indonesia Buku. Arsip maupun perpustakaan yang dimiliki Yayasan

Indonesia Buku menjadi sandaran bagi Radio Buku untuk

menjadikannya layak disebut “Radio Arsip Literasi”. Radio ini tak

sekadar menghadirkan narasumber dan berkisah, tapi juga

mengarsipkan secara berkala, teratur, dan rapi suara-suara literasi

lewat Buletin Suara Buku.

Visinya adalah “Memasyarakatkan Buku Lewat Radio”

dengan motto “Mendengarkan Buku”. buku tidak hanya dibaca, tapi

juga bisa didengarkan. Termasuk di dalamnya informasi berita sekitar

buku, harga buku, isi buku, dan kajian-kajian buku kepada seluruh

masyarakat yang tersambungkan dengan internet.

2) Perangkat Radio Buku

Radio online atau live streaming yang mengandalkan jaringan

internet dapat dijangkau dengan biaya murah, namun menghasilkan

frekuensi yang lebih banyak. Hal ini karena sifat internet yang tidak

terbatas pada teritorial.

Untuk bisa memiliki radio online, perangkat keras (hardware)

yang disediakan cukup sederhana, yaitu laptop (komputer) dan

Page 15: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

8

microphone. Microphone yang dibutuhkan hanya insidental jika

membutuhkan rekaman suara atau wawancara. Kebutuhan dana untuk

membuat radio online sederhana yaitu Rp. 7.500.000,- hingga Rp.

10.000.000,- disesuaikan dengan spesifikasinya. Sementara dana

studio radio disesuaikan dengan kebutuhan.

Radio Buku menggunakan komputer dengan spesifikasi

Prosessor Dual Core, Hardisk 1 Tera, Ram 4 Gb, Mixer 4 channel,

dan 2 michrophone. Juga memiliki studio dengan ukuran 3x3 meter.

Sementara software, ada tiga macam, yaitu Sambroadcaster, Zara, dan

Winamp. Ketiganya tak digunakan secara bersamaan, namun

bergantian jika salah satunya mengalami trouble.

Untuk menghubungkan software Radio Buku ke layanan

internet, digunakan software Xampp yang telah menampung MySQL

dan Apache. Sementara untuk mengunggah basis data, Radio Buku

memilih Shoutcast.

b. Pelaksaaan Radio Buku

Tahap pelaksanaan ini meliputi berbagai aspek sebagaimana

layaknya sebuah media massa. Seluruh aspek menjadi kesatuan yang harus

ada ketika Radio Buku dioperasikan. Berikut adalah penjelasan aspek-

aspek tersebut.

1) Sistem Interaksi

Pada mulanya, Radio Buku menginduk pada

www.indonesiabuku.com. Namun sejak mengalami pembaharuan

website tahun 2013 menjadi www.radiobuku.com, Radio Buku

berkembang cukup pesat.

Interaksi yang dibangun Radio Buku dengan pendengar

menggunakan media sosial Twitter dengan akun @radiobuku. Dengan

menggunakan media ini, interaksi yang dilakukan berjalan dengan

cepat namun relatif santai. Radio Buku menggunakan “Booklovers”

untuk menyapa pendengarnya. Followers @radiobuku kini telah

Page 16: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

9

mencapai 19.450. Artinya, Radio Buku telah menjadi “seleb tweet”

yang diperhitungkan dan diikuti setiap tweetnya.

Dengan interaksi tersebut, rata-rata pendengar cukup banyak,

berkisar antara 50-100 pendengar. Jumlah pendengar bisa diakses

melalui IP Adreess dan port jaringan internet yang digunakan

pendengar.

2) Sistem Siaran

Tak seperti lazimnya radio konvensional, Radio Buku

menyapa pendengar dari pukul 13.00 hingga 22.00 WIB. Dalam

kesehariannya, siaran Radio Buku dan admin akun @radiobuku

dipegang oleh 3 orang, yaitu Fairuzul Mumtaz, Muhidin M. Dahlan,

dan Wipti Eta. Ketiga orang itu tidak disebut sebagai penyiar seperti

halnya radio konvensional, melainkan “admin”.

Secara teknis, admin yang bertugas akan menyusun materi siar

sesuai yang terdapat pada laman http://radiobuku.com/jadwal-siar/.

Admin menyiapkan materi siar hingga Radio Buku tutup. Setelah

materi siar telah lengkap, admin kemudian menyalakan Radio Buku

dan mulai menyapa pendengar dengan 15 tweets wajib. Setiap hari,

pada awal siaran, Radio Buku memperdengarkan Iqro’, Indonesia

Raya, dan Darah Rakyat. Setelahnya disusul dengan lagu-lagu

kampanye baca buku dan kemudian memasuki materi pokok siar.

Pada jam tertentu, juga disediakan ruang permintaan atau request bagi

pendengar, melalui mentions akun @radiobuku.

3) Program On Air

Dengan motto “Mendengarkan Buku”, Radio Buku ingin

merayakan buku dengan cara mendengarkan kisahnya.

“Mendengarkan buku” itulah yang dikemas dalam pelbagai program,

antara lain:

a) Katalog Seni: Menampilkan komunitas atau bahasan karya seni

dari pelbagai bidang serta bagaimana kedekatan para

pengusungnya melalui buku bacaan.

Page 17: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

10

b) Angkringan Buku: Dialog tentang buku atau isu dunia perbukuan

tertentu. Selain menghadirkan penulis buku, juga individu atau

komunitas pembaca yang membedah isi buku.

c) Buku Pertamaku: Menghadirkan cerita antara individu dengan

keintiman atas buku. Inilah biografi suara yang mengulik kisah

pribadi dan sedalam apa buku-buku memengaruhi kehidupannya.

d) Komunitas: Merekam geliat komunitas literasi. Selain merekam

kisah sukses dan gagalnya, program ini juga menjadi serangkaian

pendokumentasian ruang-ruang yang datang dan pergi dalam dunia

perbukuan di Indonesia, seperti komunitas sastra, lembaga arsip,

penerbit, perpustakaan, organisasi penulis dan pembaca, blogger

buku, TBM, toko buku, dan lain-lain.

e) Program Spot. Di luar catur pilar program di atas, ada program-

program pendukung. Serangkaian program itu misalnya, Kanon

Sastra, Leksikon Penulis, Dongeng Anak, Legenda Musik

Indonesia, Filsafat Kaki Lima, Cerita Bersambung, Musik Indie,

Jurnal Republik, Kronik Indonesia, Kado Buku (Kuis) dan

Informasi Buku.

c. Evaluasi

Alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur pendengar Radio

Buku diambil dari program bawaan Soutchast. Dengan menuliskan IP dan

Port pada browser, akan muncul data pendengar saat itu. IP dan Port Radio

Buku adalah 103.28.148.18:8254. Indikasi pendengar adalah dengan

melihat IP yang terlihat pada lamat browser. Dalam sehari, rata-rata

pendengar Radio Buku adalah 50 pendengar.

Akun twitter @radiobuku sebagai media komunikasi dengan

pendengar juga dapat dijadikan alat evaluasi. Hingga kini, jumlah follower

Radio Buku adalah 19.450. Rata-rata interaksi yang terjadi adalah 150

interaksi. Interaksi yang tinggi ini juga bisa dilihat dari pengunjung situs

www.radiobuku.com dengan jumlah pengunjung sebanyak 120.453,

hingga April 2014, dan pengunjung terbanyak harian mencapai 1.650

Page 18: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

11

orang. Dengan jumlah yang demikian banyak, Radio Buku dapat

dikatakan sebagai referensi dalam pencarian informasi dunia perbukuan.

Hal ini didukung pula oleh sistem interaktif.

2. Perencanaan dan Pelaksanaan Warung Arsip

Warung Arsip merupakan lini usaha TBM Gelaran Ibuku untuk

mendukung gerak kesehariannya. Arsip tak hanya difungsikan sebagai barang

niaga, melainkan juga dihidupkan menjadi informasi baru dengan beragam

kegiatan riset. Untuk dapat mengakses Warung Arsip, berikut akan dipaparkan

perencanaan dan pelaksanaannya.

a. Perencanaan Warung Arsip

Tahap Perencanaan merupakan tahap awal di mana semua konsep

dirumuskan dan dilaksanakan. Meskipun demikian, konsep ini hendaknya

bersifat lentur sehingga dapat menyesuiakan keadaan. Berikut adalah

konsep Warung Arsip.

1) Prosedur Warung Arsip

Warung merujuk pada makna harfiahnya adalah sebuah

tempat paling kecil di gang-gang yang dimiliki orang-orang kecil

untuk aktivitas ekonomi yang tak kalah kecilnya. Warung itu menjual

kebutuhan sehari-hari masyarakat dalam volume yang sangat terbatas.

Warung Arsip dimaksudkan sama seperti fungsi warung yang

dipahami masyarakat, namun yang ditampilkan di sini adalah benda-

benda literasi yang memiliki nilai historis bagi perjalanan masyarakat

Indonesia, seperti terekam dalam buku, koran, kamera, kaset, maupun

video.

Warung Arsip sebagai showroom ekonomi kecil dan

menengah bagi koleksi-koleksi yang sudah dikumpulkan sejak 3

dekade silam. Kami menyebut aktivitas ekonomi ini sebagai

kewirausahaan sosial (social entrepreneurship). Kegiatan ekonomi

berbasis kewirausahaan sosial dari Warung Arsip ini tak sepenuhnya

usaha ekonomi memperkaya individu atau perusahaan, melainkan

Page 19: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

12

keuntungan diolah Komunitas Indonesia Buku (IBOEKOE) untuk: (1)

pemeliharaan artefak arsip dan (2) penyelenggaraan program-program

yang mendukung keberlanjutan seluruh kegiatan literasi.

Jenis benda literasi di Warung Arsip terbagi dua, yaitu: ada

yang ditampilkan gratis dan ada pula yang berbayar. Arsip berbayar

inilah yang menjadi modal arsip untuk memelihara dirinya yang

memang sangat mahal lantaran mendapat pemeliharaan yang sangat

spesial.

Melalui website www.warungarsip.co, masyarakat bisa

mengakses koleksi yang beragam. Masing-masing koleksi

dikelompokan dalam enam “rak warung”, yakni Warung Buku,

Warung Kliping, Warung Foto, Warung Suara, Warung Video, dan

Aksesori. Penyedia arsip tersebut adalah Agijuju, Gelaran Ibuku,

Kuenamama, Merakesumba, ScriptaManent, dan Radio Buku.

Warung Buku: buku-buku yang tersedia di sini bersifat

Limited Edition dan kebanyakan second hand, baik yang berbahasa

asing maupun Indonesia. Jika buku sudah sangat langka, warung

hanya menyediakan versi digitalnya.

Warung Kliping: kliping yang tersedia adalah koleksi sejak

1909 hingga terkini dari pelbagai tema besar; mulai dari politik,

ekonomi, hukum, sosial, budaya, energi, maritim, tokoh, olahraga,

kawasan, buku, dan sebagainya. Ada yang berbentuk berita, esai,

feature, laporan-laporan khusus, bahkan lembar-lembar iklan.

Warung Foto: arsip tentang foto, baik yang terdapat di

halaman koran lama maupun berasal dari fotografer yang berkisah

tentang apa saja, termasuk pemerintahan, tokoh, kehidupan sehari-

hari masyarakat, maupun album foto warga.

Warung Suara: arsip pelbagai suara dari ragam tema:

pembacaan sastra, wawancara diskusi, biografi yang diceritakan

secara lisan, pidato, dan sebagainya.

Page 20: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

13

Warung Video: arsip gambar hidup yang diproduksi pelbagai

komunitas di Indonesia. Termasuk di dalamnya film dokumenter,

berita televisi, portofolio organisasi, iklan, maupun karya senirupa.

2) Sumber Arsip

Sumber data Warung Arsip diperoleh dari sumbangan

personal maupun kelompok. Dari keseluruhan arsip yang masuk, akan

dipilih dan dipilah berdasarkan penting dan tidaknya sebuah arsip.

Jadi, tidak semua arsip yang masuk secara otomatis akan didigitalkan,

melainkan melalui sistem kurator yang ketat.

b. Pelaksanaan Warung Arsip

Setelah tahap prosedur, maka ditempuh tahap pelaksanaan sebagai

panduan dalam melakukan transaksi. Berikut adalah penjelasannya.

1) Jalur Pengarsipan

Setelah arsip masuk dan dipilah, selanjutnya adalah tahap

pengarsipan. Untuk arsip teks, jika berukuran A4 atau F4 akan discan

dengan mesin scanner pada umumnya. Jika lebih dari ukuran mesin

scanner biasa, arsip akan diletakkan dalam meja arsip lalu discan.

Arsip semacam ini biasanya berukuran A3 atau A2, seperti koran.

Arsip-arsip itu akan menghasilkan file berjenis JPG atau foto.

Arsiparis lalu mengubahnya menjadi bentuk PDF.

Jika arsip yang masuk berupa suara dalam kaset atau piringan

hitam, dilakukan rerecording atau merekam ulang. Setelah tahap

rekam ulang, kemudian memasuki proses mixing untuk

menghilangkan noise yang ada dalam rekaman tersebut.

Jika arsip yang masuk dalam bentuk video, proses selanjutnya

adalah editing (jika diperlukan). Misalnya untuk menyempurnakan

suara-suara yang telah hilang atau gambar yang terputus karena sudah

menjamur.

Setelah tahapan-tahapan di atas telah rampung, semua arsip

yang masuk disimpan dalam 3 (tiga) hardisk atau server berukuran

Page 21: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

14

besar yang disimpan di tempat berbeda. Hal ini untuk menghindari

penyimpanan yang hilang atau jika terjadi bencana alam.

Tahap berikutnya adalah memberikan judul dan keterangan

singkat mengenai arsip tersebut. Setelahnya, kemudian diunggah ke

dalam website www.warungarsip.co. Penyiaran terhadap arsip baru

ini disiarkan melalui Radio Buku dan akun twitter @warungarsip dan

@radiobuku.

Arsip yang disediakan semuanya dalam bentuk digital, kecuali

buku-buku yang relatif masih baru. Untuk buku-buku yang kertasnya

sudah lapuk karena usia cetak yang panjang dipastikan kami produksi

kembali secara digital.

Jika tak menemukan arsip yang diinginkan, baik arsip digital

maupun analog (tercetak seperti buku), Warung Arsip akan

mencarikan arsip itu semampunya. Cukup dengan hanya menuliskan

pesan dengan jelas di nomor hotline 087839137459 atau menuliskan

pesan di akun Twitter kami @warungarsip.

2) Tata Cara Belanja Arsip

Untuk mendapatkan arsip di Warung Arsip, dibutuhkan tata

cara untuk agar kegiatan transaksi tercatat dengan baik. Berikut

caranya:

a. Memilih arsip-arsip yang diperlukan di halaman website.

b. Klik "Selesai" di keranjang sisi kanan atas jika belanja sudah

cukup. Atau ingin membatalkan item arsip yang dipilih, klik ikon

“recycle” di keranjang.

c. Ikuti langkah-langkah pengisian nama, nomor kontak, dan alamat

lengkap. Termasuk armada pengiriman yang biasa dipakai.

d. Jika selesai, Warung Arsip menunggu konfirmasi pembayaran

arsip. Setelah bukti pembayaran diterima, arsip pesanan segera

dikirimkan.

Page 22: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

15

3) Pengiriman Arsip

Selesia dengan tahap di atas, selanjutnya adalah tugas admin untuk

mengirimkan arsip yang telah dipesan.

a. Arsip yang kami kirimkan akan disimpan dalam bentuk CD

untuk arsip-arsip digital, kecuali buku-buku yang bersifat cetak

(analog) sebagaimana keterangan dalam berkas di website.

b. Jika menginginkan arsip digital dikirim via email, pembayaran

yang sudah ada dianggap sebagai bea internet.

c. Warung Arsip memakai armada pengiriman JNE, Tiki, dan PT

Pos Indonesia.

d. Arsip yang sudah dibeli akan kami informasikan secara berkala

sejak pengepakan hingga pengiriman.

c. Evalusi

Evaluasi Warung Arsip dilihat dari jumlah pengunjung dan

transaksi di situs www.warungarsip.co. Hingga Maret 2014, jumlah

pengunjung telah mencapai 70.295 dengan total transaksi mencapai 400

transaksi. Selain itu, akun twitter @warungarsip memiliki followers

berjumlah 3886, dengan rata-rata 70 interaksi setiap hari.

B. Hasil Kegiatan

Seluruh rangkaian kegiatan di atas berjalan dengan baik hingga sekarang.

Hasilnya pun dapat dilihat sebagai berikut.

1. Hasil Radio Buku

Hasil dari program Radio Buku adalah sebagai berikut.

a. Audio Book. Radio Buku telah menghasilkan pembacaan buku,

khususnya karya sastra yang dapat disebut sebagai audio book. Hingga

kini tercatat tak kurang dari 130 audio book.

b. Arsip Suara. Seluruh siaran Radio Buku diarsipkan dalam bentuk

MP3, sehingga memungkinkan untuk diakses secara offline dan dapat

didengarkan kapan saja. Arsip suara ini beragam jenisnya sesuai

Page 23: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

16

dengan program yang ditayangkan dan bisa diakses siapa saja melalui

Warung Arsip.

c. Sebagai media promosi buku baru. Berbagai penerbit telah percaya

pada Radio Buku untuk mempublikasikan buku terbarunya. Di antara

penerbit tersebut adalah Gramedia Pustaka Utama, Grasindo, Serambi,

Bentang Pustaka, Penerbit Mizan, Stiletto Book, Penerbit Diandra, dan

lain sebagainya.

d. Kronik Buku. Setiap hari Minggu, media cetak menginformasikan

adanya buku baru, hal ini direspon Radio Buku dengan

mengkroniknya. Kronik Buku merupakan informasi yang ditunggu

pendengar pada hari Minggu melalui tweets berseri di akun

@radiobuku. Saat ini dalam proses pembukuan Kronik Buku

Indonesia.

2. Hasil Warung Arsip

Hasil dari Warung Arsip adalah sebagai berikut:

a. 1000 lebih arsip telah dipublikasikan dan dapat diakses siapa saja.

b. Menyumbang pada TBM Gelaran Ibuku sebesar Rp. 21.000.000,-

setiap tahun.

c. Memudahkan pencarian data bagi para akademisi dan praktisi dalam

melakukan riset.

d. Menerbitkan buku. Buku yang diterbitan merupakan hasil mengolahan

data sehingga layak disebut sebagai riset ilmiah.

e. Menyelamatkan arsip-arsip bernilai sejarah dari kepunahan dengan

proses digitalisasi.

f. Memiliki meja arsip yang dapat mendigitalisasikan arsip berukuran

kertas A2 atau sebesar kertas media cetak.

g. Arsip yang dikoleksi terdiri dari tahun 1920an hingga masa sekarang.

Page 24: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

17

C. Dampak Kegiatan

Selain memiliki hasil, kedua sayap TBM Gelaran Ibuku ini juga memiliki

dampak, baik terhadap intern maupun ekstern, masyarakat luas. Dampak tersebut

dapat dilihat dalam penjelasan berikut:

1. Dampak Radio Buku

a. Terbentuknya Komunitas Booklovers. Booklovers merupakan sapaan

pendengar Radio Buku. Sebagai program on air, Radio Buku pernah

mengadakan kopdar (kopi darat) atau temu komunitas sehingga

membentuk sebuah komunitas baru. Hal inilah yang mendasari

terwujudnya pergelaran Booklovers Festival 2014.

b. Donasi Buku. Radio Buku menerima donasi buku dari berbagai

kalangan baik perorangan maupun penerbit. Hal ini mengurangi

pengeluaran belanja buku TBM Gelaran Ibuku. Penerbit yang

mempromosikan bukunya di Radio Buku adalah donator buku tetap

bagi Gelaran Ibuku.

c. Pusat Referensi Buku. Radio Buku telah menjadi tempat bertanya

tentang berbagai buku. Baik buku lama maupun baru, serta ulasan

tentang buku tersebut.

d. Dipercaya berbagai pihak untuk mengisi acara diskusi maupun

pelatihan tentang pengelolaan komunitas maupun pelatihan jurnalistik.

e. Menjadi referensi untuk studi banding dari berbagai kota.

2. Dampak Warung Arsip

a. Menjadi referensi pencarian data sejarah dan budaya.

b. Dipercaya berbagai pihak atau tokoh untuk penyimpan arsip. Di

antaranya adalah Zen Rahmad Sugito, Goerge Junus Aditjondro,

Taufik Rahzen dan lain sebagainya.

c. Dipercaya berbagai pihak untuk mengisi acara diskusi maupun

pelatihan tentang pengelolaan komunitas maupun metode pengarsipan.

d. Menjadi referensi untuk studi banding dari berbagai kota.

Page 25: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

18

D. Kendala Kegiatan

Sebagai sebuah komunitas, kendala pembiayaan masih menjadi hal utama.

Sehingga Warung Arsip tidak dapat dengan segera menambah koleksi arsip yang

ada. Untuk selanjutnya, Warung Arsip diharapkan dapat memiliki anggaran untuk

belanja arsip, sehingga tidak selalu menunggu ada yang memberi sumbangan

arsip. Selain itu, kurangnya sumber daya manusia juga turut menghambat kerja

arsip ini. Ditambah lagi dengan alat yang masih sangat sederhana. Untuk itu perlu

rekrutmen tenaga baru dan belanja alat produksi.

Kendala serupa juga dialami oleh Radio Buku. Selain pendanaan untuk

keberlangsungan komunitas, pendanaan untuk personil atau pengurus masih

bersifat relawan dan hanya diberikan uang transport. Hal ini menjadikan pengurus

tidak fokus pada Radio Buku dan Warung Arsip karena harus mencari tambahan

penghasilan pribadi dari luar.

Di masa mendatang, agar Radio Buku dan Warung Arsip dapat

berkembang secara pesat, diperlukan penyediaan server sendiri agar tidak

tergantung pada layanan internet PT. Telkom yang seringkali mengalami

gangguan. Selain itu server akan berfungsi sebagai pusat data yang dimiliki Radio

Buku dan Warung Arsip.

E. Faktor Pendukung Kegiatan

Kendala di atas memang cukup membatasi gerak TBM Gelaran Ibuku.

Namun demikian, terdapat beberapa faktor pendukung sehingga Radio Buku dan

Warung Arsip tetap berjalan sesuai yang diharapkan. Faktor-faktor tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Pembuatan radio yang relatif murah.

2. Pendengar tak harus memiliki radio konvensional.

3. Jangkauan yang lebih luas, tanpa batas wilayah. Selama dapat terhubung

dengan internet, siapa saja bisa mendengarkan.

4. Dapat didengarkan melalui smartphone dan Blackberry. Aplikasi Radio

Buku untuk android dapat diunduh dari Playstore/Googleplay.

Page 26: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

19

5. Live streaming mewajibkan materi rekam, sehingga memiliki arsip audio

pada setiap materi siar.

6. Masyarakat sekitar memberikan respon positif.

7. Apresiatif masyarakat luas tinggi.

8. Alat digitalisasi arsip yang memadai.

9. Sumber daya manusia yang mumpuni.

10. Pelaksanaan program off air (keterangan program ini terlampir).

F. Alternatif Pengembangan

Radio Buku telah menjadi program yang berkesinambungan sejak awal

berdirinya. Sebagai program yang dapat dinilai berhasil, Radio Buku memerlukan

alternatif pengembangan sehingga efek dan jangkauannya lebih luas. Alternatif

pengembangan yang dapat dilakukan adalah dengan mendirikan stasiun televisi

bernama BoekoeTV. Hal ini telah menjadi pertimbangan yang cukup lama dan

baru dimulai saat event Booklovers Festival diselenggarakan, yaitu pada 23 April

hingga 23 Mei 2014.

BooekoeTV dimulai dengan pengambilan gambar atau shooting Book On

Cam oleh Ibu Wiendu Nuryanti, Wamen Kemendikbud Bidang Kebudayaan RI,

dengan orasi buku berjudul “Buku Internasional, Pandangan Indonesia” pada 23

April 2014. Pada tanggal 21 Mei 2014, akan diluncurkan program Book On Cam

yang disebarluaskan melalui Youtube. Jika BoekoeTV dapat terlaksana, maka

akan semakin mudah untuk menyebarkan informasi perbukuan di Indonesia.

Di sisi lain, Radio Buku dapat dicabangkan atau dikembangkan dengan

mendirikan hal serupa di berbagai kota. Dengan demikian, akan lahir Radio Buku

Nasional dengan siaran live streaming secara serentak di berbagai kota. Hal

serupa bisa dilihat seperti Radio Republik Indonesia. Selain dapat mengabarkan

berita literasi lokal, juga menyiarkan laporan nasional. Untuk mendukung hal ini

diperlukan pembuatan server milik sendiri agar dapat dikelola secara mandiri.

Page 27: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

20

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Radio Buku dengan segala perannya dalam dunia literasi di Indonesia,

dengan menyandarkan diri pada fungsi internet, telah mampu menjadi ruang

publik layar maya sejak kehadirannya tahun 2011. Begitu pula dengan Warung

Arsip, sejak 2013.

Melalui beragam aktivitasnya yang telah disebutkan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Radio Buku telah secara optimal memanfaatkan teknologi informatika

untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap buku serta minat baca.

Melalui berbagai program pendukung, Radio Buku menjadi pusat

informasi dunia literasi di Indonesia, terutama melalui sistem interaksi di

media sosial twitter.

2. Warung Arsip telah optimal menyediakan informasi melalui arsip yang

didigitalisasikan dengan pemanfaatan teknologi informatika. Warung

Arsip menjadi referensi untuk mencari data-data sejarah, berupa koran,

majalah, dan lain sebagainya.

B. Rekomendasi

Dari kendala-kendala yang dihadapi, rekomendasi yang disampaikan

adalah:

1. Pemberian bantuan secara rutin sehingga para pengelola dapat fokus pada

kerja kreatif dan menambahkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

2. Penambahan sumber daya manusia.

3. Penyediaan server mandiri.

4. Membentuk program yang sama di berbagai TBM lainnya, agar

pergerakan penyebaran informasi buku berjalan dalam lingkup lokal dan

global.

Page 28: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 29: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

PROGRAM GELARAN IBUKU

Gelaran Ibuku terletak di Jero Beteng (Dalam Benteng) Keraton Yogyakarta,

tepatnya di Jl. Patehan Wetan No. 03, Keraton Yogyakarta. Resmi menjadi Taman

Bacaan Masyarakat (TBM) pada tanggal 23 April 2009 di bawah naungan Yayasan

Indonesia Buku yang berdiri pada tanggal 23 April 2006.

Buka 12 jam setiap hari Selasa sampai Minggu dari Jam 10.00 – 22.00 WIB.

Fasilitas pendukung di area TBM di antaranya internet gratis (Wifi), warung

angkringan, tempat shalat, MCK, juga studio Radio Buku untuk siaran dan rekaman.

Gelaran Ibuku mempunyai ribuan koleksi buku, 2.500 di antaranya sudah

terkatalog dan bisa diakses secara online di www.indonesiabuku.com/katalog. Koleksi

umumnya bertema sejarah, biografi, kawasan, seni sastra, pers, dan referensi, juga

tersedia beberapa keranjang khusus untuk menampung buku-buku bacaan anak.

Selain Buku, Gelaran Ibuku juga mempunyai ribuan koleksi koran nasional

seperti Kompas, Media Indonesia, Jawa Pos, Koran Tempo, Republika dan lain-lain

sejak tahun 90-an. Majalah Tempo, Jakarta-jakarta, Kartini, Femina dan lain-lain.

Sistem keanggotaan berlaku selama 20 tahun. Untuk warga Patehan tidak

dikenakan biaya, hanya mengganti ongkos cetak kartu saja. Sedang untuk orang luar

dikenakan biaya Rp. 100.000 sebagai jaminan.

1. Angkringan Buku

Angkringan adalah sejenis warung makan dengan bentuk gerobak kayu

beratap terpal plastik berwarna khas, biru atau oranye mencolok. Angkringan

beroperasi mulai sore hingga malam hari. Namun kini ada juga yang buka pagi atau

siang hari. Pada malam hari angkringan mengandalkan penerangan tradisional lampu

senthir dibantu terangnya lampu jalan.

Selain menjajakan makanan khasnya, Angkringan Buku juga menyediakan

buku kecil yang harganya sekelas angkringan, yakni berkisar Rp 1.500 – Rp 2.000.

Untuk tahap awal, diterbitkan 20 judul buku kecil. Ini adalah salah satu upaya

menyiasati harga buku yang rata-rata tidak terjangkau oleh warga menengah ke

bawah.

Page 30: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Di Angkringan Buku juga disediakan buku koleksi Gelaran Ibuku yang ditukar

guling secara berkala. Warga yang datang atau nongkrong di angkringan bisa

membaca atau berinternet gratis karena di angkringan juga tersedia layanan WiFi.

Selain kampanye literasi, Angkringan Buku telah memberikan keuntungan ekonomi

untuk membantu pembiayaan operasional Gelaran Ibuku.

2. Cine Book Club

Gelaran Ibuku mengadakan acara nonton bareng secara rutin setiap hari Sabtu

pukul 19.00 WIB sampai selesai. Film-film yang diputar adalah film yang bertema

buku dan proses kreatif. Namun pada hari-hari tertentu diputar film sesuai dengan

momentum.

3. Obrolan Senja

Obrolan Senja rutin menggelar diskusi setiap bulan sekali pukul 16.00 WIB

sampai selesai. Objek diskusi adalah draft naskah baik itu draf novel, kumpulan puisi,

kumpulan cerpen atau tema-tema lain yang dipersiapkan menjadi sebuah buku oleh

penyusunnya. Kegiatan ini bertujuan memberikan masukan atau saran agar buku yang

akan diterbitkan dan disajikan ke publik kelak memiliki kualitas yang lebih baik.

4. Belajar Bersama Menulis Sejarah Kampung (Babersku)

Babersku adalah akronim dari Belajar Bersama Menulis Sejarah Kampung,

sebuah konsep belajar bersama yang melibatkan warga kampung sebagai subjek yang

aktif. Babersku mencakup keseluruhan proses mulai dari pembekalan, penggalian

data, pengolahan data menjadi tulisan serta menyusunnya menjadi sebuah buku.

Warga yang diajak dalam Babersku adalah remaja/angkatan muda.

Kenapa remaja? Karena usia remaja adalah usia produktif dan potensial untuk

berkarya. Apakah bisa? Tentu saja bisa asalkan didampingi dengan intens dan

tekun. Di sinilah peran TBM sebagai fasilitator yang tidak sekadar

menumbuhkan minat baca tetapi sekaligus mengkader warganya menjadi kader

yang sadar buku. Mereka diajak tidak hanya membaca buku tetapi berpropses

bersama tahap demi tahap bagaimana menulis dan membuat buku.

Angkatan muda kampung yang direkrut dalam Babersku didampingi oleh

fasilitator TBM akan mengail lebih dalam dan lebih jauh apa yang sesungguhnya

Page 31: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

terjadi di Kampung, mulai dari sejarah masa lalu yang bisa diingat warganya,

kekuatan sosial, simpul-simpul budaya, hingga potensi ekonomi seperti makanan

maupun obat-obaatan.

Babersku merupakan upaya agar masyarakat lebih mengenal diri serta

lingkungan di mana mereka tinggal. Bahwa mereka juga punya cerita dan suara

yang berhak didengar sebagaimana orang-orang besar. Dengan menuliskan

sendiri hal ikhwal kampung di mana mereka berada, mereka juga berproses

untuk tidak sekedar menjadi konsumen gagasan tapi juga menjadi produsen

yang melahirkan gagasan.

Dari program ini, telah lahir sebuah buku tentang sejarah kampung

berjudul Ngeteh di Patehan. Buku mendapat sambutan hangat dari masyarakat

Yogyakarta, terlihat dari liputan media yang cukup intens selema beberapa bulan

setelah buku ini terbit.

5. Katalog Online

Program katalog merupakan program wajib yang harus ada seluruh perpustakaan.

Tanpa katalog, pencarian buku akan mengalami kesulitan dan membutuhkan waktu

yang lama. Katalog yang digunakan dalam Gelaran Ibuku tidak seperti umumnya di

perpustakaan, yaitu membagi buku dalam tiga kategori; Bahasa, Bangsa, Tanah Air.

Ketiganya merupakan unsur dalam sumpah pemuda. Selain buku-buku dalam kategori

tersebut akan dimasukkan dalam kategori umum.

Katalog online Gelaran Ibuku dapat diakses http://radiobuku.com/ipoestaka/. Katalog

ini bisa diakses secara luas. Selain itu, katalog ini telah terintegrasi dengan beberapa

komunitas lainnya, seperti LKiS, IVAA dan lain-lain.

6. BoekoeBike

Jika program perpustakaan keliling cenderung menggunakan mobil ataupun motor,

TBM Gelaran Ibuku menggunakan sepeda. Sepeda yang dimaksud bukanlah sepeda

biasa, melainkan telah dimodifikasi sehingga dapat memuat sekitar 100 eksemplar

buku. BoekoeBike memiliki tiga roda dengan dua roda di belakang, seperti halnya

becak tetap terbalik. Kursi penumpang pada dalam becak ditaruh di belakang sedel

sepeda.

Page 32: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Dengan BoekoeBike, Gelaran Ibuku menyambangi lokasi strategis dan ramai. Lapak

pun dibuka. Tak selang lama, akan banyak orang mengerubung untuk membaca.

Boekoe Bike juga dilengkapi dengan perangkat audio sehingga semakin membuat

pembaca nyaman.

7. Penerbitan Buku

TBM Gelaran Ibuku memiliki dua payung penerbitan: (1) I:BOEKOE

mengambil fokus menerbitkan naskah-naskah “Limited Edition” yang biasanya

diambil dari riset internal dan (2) I:BOECIL dengan fokus pada penerbitan naskah-

naskah ringkas (buku kecil) dengan harga supermurah (1000-2000).

Sampai saat ini, I: BOEKOE dan jaringan kerjanya seperti NAGARA

(Newseum Indonesia), D:BUKU, dan Merakesumba telah menerbitkan sekira 35

judul buku “Limited Edition”. Adapun I:BOECIL dalam peluncuran perdananya

langsung menerbitkan 30 judul.

8. Riset

Sepanjang 2007-2013, Indonesia Buku mengadakan riset-riset besar yang

melibatkan puluhan peserta yang umumnya dari anak-anak muda yang memiliki

minat besar atas dunia kesejarahan dengan beragam tema.

Riset yang sudah diselenggarakan, antara lain: Seabad Pers Kebangsaan

(2007), Kronik Seabad Kebangkitan Indonesia (2008), Almanak Partai Politik

Indonesia (2008), Seratus Sastra Indonesia (2009), Almanak Seni Rupa Jogja 1999-

2009 (2010), dan Sejarah Kampung (2010-2011), Indonesia Juara (2013).

Berbeda dengan riset sebelumnya yang dilakukan secara mandiri, riset terbaru

ini berusaha merangkul beberapa komunitas Rintisan Balai Belajar Bersama, antara

lain Angkringan Buku (Kampung Patehan, Yogyakarta), KH Ahmad Fauzan

(Banjaragung, Bangsri, Jepara), Taruna Bhakti (Pakisbaru, Nawangan, Pacitan), dan

TBM Gelaran Jambu (Jambu, Kayen Kidul, Kediri).

9. Pelatihan Jurnalistik

Pelatihan jurnalistik diadakan dalam upaya pematangan awak Radio Buku

sebagai jurnalis. Materi yang disampaikan tentu saja mengalami banyak perubahan

dan penyesuaian dengan jenis dan materi siar yang dipilih. Pernah diadakan pada 19 –

20 Februari 2011. Pelatihan Jurnalistik yang kedua, diselenggarakan pada Januari

Page 33: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

2013. Radio Buku juga sering memberikan pelatihan jurnalistik di berbagai kampus di

Yogyakarta.

Selain itu, Radio Buku telah menerima magang mahasiswa dari berbagai

kampus untuk belajar jurnalistik dan pembuatan radio. Di antaranya adalah

mahasiswa UGM Yogyakarta, Akprind Yogyakarta, Unswagati Cirebon dan lain

sebagainya.

10. Booklovers Festival

Booklovers Festival dirancang untuk menjadi agenda tahunan Radio Buku,

sebagai upaya untuk mempertemukan para pembaca, pecinta, aktivis, pedagang, dan

pegiat buku. Acara ini merupakan perayaan buku yang sangat meriah karena

menghadirkan puluhan agenda dari berbagai komunitas dalam rentang waktu satu

bulan.

Acara ini pertama kali diselenggarakan pada tanggal 23 April hingga 23 Mei

2014. Agenda yang disiapkan adalah Kenduri Literasi, Pameran Buku Indie, Obrolan

Senja, Wisata Sepeda Buku, Apresiasi Puisi, Apresiasi Sastra, Pembuatan Buku

Gotong Royong, Sarasehan, Musyawarah Buku Indie, Kopdar Komunitas, Bedah

Buku, Book On Camera, Stand Up Comedy, Surat untuk Penulis Idola, dan Harmoni

Musik Puisi. Sementara komunitas yang hadir adalah Gusdurians, 1Buku, 1001Buku,

Bunda Kata, Gubuk Helikopter, TBM Bumi Bersama, TBM Gelaran Taman Air,

Lendabook, Kontemproduk, Assarkem, Rumah Sinema, Akademi Bercerita, Indie

Book Corner, Diandra Creative, Rumah Garuda, Deaf Art Community, Asosiasi

Perajut Jogja, dan Goodreads Indonesia.

Booklovers Festival diselenggarakan secara mandiri dengan membuka donasi

untuk umum melalui website www.bookloversfest.radiobuku.com. Dari total dana Rp.

44.800.000,- telah terkumpul dana Rp. 45.326.000,-. Kekurangan dana donasi ditutupi

dengan kas Yayasan Indonesia Buku.

11. Gelaran Ibuku Mengundang

Gelaran Ibuku Mengundang, mempersilakan komunitas atau perseorangan

untuk mengadakan kegiatan literasi dan buku. Kegiatan dapat berupa bedah buku,

peluncuran buku, diskusi, pelatihan atau seminar, dan lain-lain.

Komunitas yang sudah menggunakan Gelaran Ibuku untuk menggelar

kegiatan literasi, antara lain Komunitas Belajar Menulis, Komunitas YANTRA,

Page 34: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Komunitas SLIMs, Goodreads Indonesia Chp Yogyakarta, dan Apresiasi Sastra atau

APSAS yang menggelar, Komunitas Seni Sarkem, dan lain sebagainya.

Page 35: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Pengunjung dan Transaksi di website www.waqrungarsip.com

Page 36: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Pengunjung website www.radiobuku.com

Page 37: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Proses Pindahan Ke Bale Black BoxJl. Sewon Indah I, Sewon, Bantul

Page 38: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Serangkaian Agenda Booklovers Festival 2014

Page 39: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Serangkaian Kunjungan

Page 40: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Proses Rekaman dan Narasumber Radio Buku

Page 41: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Obrolan Senja

Page 42: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Launching Warung Arsip dan BoekoeBike

Page 43: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Kartu Perpus Gelaran Ibuku dan Buku Hasil Riset

Page 44: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Pelatihan Revitalisasi Arsip

Page 45: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 46: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 47: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 48: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 49: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 50: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 51: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 52: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 53: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 54: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 55: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 56: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 57: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 58: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 59: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 60: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 61: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 62: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 63: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 64: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 65: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 66: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 67: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 68: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 69: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 70: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 71: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 72: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 73: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 74: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 75: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 76: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media

Page 77: Makalah LKN TBM Gelaran Ibuku 2014

Liputan Media