Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vvvv

Citation preview

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Makalah manajemen di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Manajemen keperawatan di Indonesia dimasa depan perlu mendapat prioritas utama

    dalam mengembangkan proses keperawatan. Pengembangan dalam berbagai aspek

    keperawatan bersifat saling berhubungan, saling bergantung, saling mempengaruhi, dan

    berkesinambungan. Oleh karena itu, manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan

    dalam tatanan pelayanan keperawatan yang nyata, yaitu di Rumah Sakit dan komunitas

    masyarakat sehingga perawat perlu memahami konsep dan aplikasinya.

    Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian

    integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu keperawatan. Pelayanan tersebut

    berupa pelayanan yang komprehensif, bio-psiko-sosio-spiritual ditujukan kepada perorangan,

    keluarga dan masyarakat dan mencangkup seluruh proses kehidupan manusia (WHO, 2000).

    Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam

    menjalankan suatu kegiatan dalam suatu organisasi dimana dalam manajemen tersebut

    mencangkup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam

    mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2000).

    Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staf

    keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesionalisme. Proses

    manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai metode pelaksanaan

    asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya saling bekerjasama.

    Konsep yang harus dikuasi adalah konsep tentang pengelolaan perubahan, konsep

    manajemen keperawatan, perencanaan yang berupa rencana strategi melalui pendekatan,

    pengumpulan data, analisa SWOT, dan menyusun langkah-langkah perencanaan, melakukan

    pengawasan dan pengendalian (Nursalam, 2000).

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Komponen utama dalam manajemen keperawatan adalah fokus pada sumber daya

    manusia dan materi secara efektif. Tujuan dari manajemen keperawatan untuk meningkatkan

    dan mempertahankan kualitas pelayanan keperawatan, untuk kepuasan pasien melalui

    peningkatan produktifitas dan kualitas kerja perawat (Nursalam, 2000).

    Rumah Sakit Persahabatan merupakan rumah sakit tipe A. Yang mempunyai Visi

    Menjadi Rumah Sakit terdepan dalam menyehatkan masyarakat dengan unggulan kesehatan

    respirasi kelas dunia. Misinya yaitu menyelengggarakan kegiatan pelayanan pendidikan dan

    penelitian dalam bidang kesehatan secara profesional dan berorientasi pada pasien.Ruangan

    Anggrek yang ada di Rumah Sakit Persahatan terdiri dari 2 lantai ( Atas dan Bawah )

    Mahasiswa/i program profesi Ners STIKIM melaksanakan praktek manajemen

    keperawatan di Rumah Sakit Persahabatan Pusat di Ruangan Anggrek bawah merupakan

    ruang perawtan kelas III dengan kasus respirasi. Disini kami menemukan bahwa dalam

    melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat ruangan dalam penerapan

    pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal. Dimana hasil observasi tentang

    penerapan pendokumentasian asuhan keperawatan dari pengkajian sebanyak 66.19%,

    perencanaan sebanyak 73.70%, implementasi 76.38% dan evaluasi sebanyak 15.25%.

    Dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien, pengkajian merupakan itemyang paling penting untuk melihat apa masalah yang dialami pasien sehingga perawat dapat

    menegakkan diagnosa serta membuat rencana asuhan keperawatan sehingga masalah-

    masalah yang dialami pasien dapat diatasi. Sedangkan untuk diagnosa keperawatan, rencana

    tindakan keperawatan, serta catatan perkembangan tidak ditulis didalam status pasien

    padahal rencana tindakan adalah modal awal perawat untuk melakukan tindakan keperawatan

    sesuai dengan masalah yang dialami pasien. Catatan perkembangan adalah hal yang sangat

    penting untuk melakukan tindakan keperawatan pada pasien dan mengetahui sejauh mana

    masalah keperawatan dapat teratasi.

    Selain itu mahasiswa juga menemukan masalah yang terkait dengan Kebersihan, ketertiban,

    keindahan, keamanan dan kenyamanan Standar kebutuhan tenaga belum optimal dalam metode

    tim.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Implementasi praktik profesi manajemen keperawatan penyakit paru di Rumah Sakit

    Persahabatan di Ruangan Anggrek Bawah menggunakan strategi 5 fungsi manajemen

    (perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pendelegasian). Strategi ini

    dilakukan dengan melibatkan perawat ruangan secara aktif dalam menyelesaikan masalah dan

    hambatan yang terjadi di ruangan tersebut. Maka dalam hal ini mahasiswa/i melakukan praktik

    keperawatan profesi manajemen di ruangan Anggrek Bawah terdiri dari beberapa tahap yaitu

    pengkajian, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi. Mahasiswa/i juga

    melakukan role playdan berperan sebagai Kepala Ruangan, Ka. Tim dan Perawat Pelaksana.

    B.Tujuan Akhir

    Tujuan akhir dari praktik klinik profesi kepemimpinan dan manajemen keperawatan

    adalah untuk memfasilitasi permasalahan yang ada di ruang Anggrek bawah sehingga mampu

    menjadi suatu ruangan yang memiliki manajemen ruangan yang efektif dan efisien bagi semua

    komponen yang ada diruangan serta mampu memberikan pelayanan keperawatan secara tepat,

    cepat dan akurat. Dan dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif, harmonis, kompak, dinamis

    dan kekeluargaan di ruangan Anggrek bawah Rumah Sakit Persahabatan.

    C.Manfaat Penulisan

    Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi:

    1.Rumah Sakit Persahabatan. Sebagai bahan informasi tambahan dan masukan dalam rangka

    untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dalam pelayanan RS dan kualitas

    manajemen di setiap ruangan.

    2.Ruangan Anggrek bawah

    Sebagai masukan dan informasi kepada perawat ruangan untuk meningkatkan mutu

    pelayanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan terutama dalam

    efektifitas pengisian pengkajian keperawatan.

    3.Mahasiswa Keperawatan

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Sebagai pembelajaran ini bagi mahasiswa praktik untuk meningkatkan pengetahuan dan

    melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif kepada pasien.

    4.Masyarakat

    Meningkatkan kepuasan dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan di unit rawat

    inap.

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    A.Pengertian Manajemen

    Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan

    suatu kegiatan di organisasi yang mencakup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf,

    sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Nursalam 2002).

    Manajemen keperawatan adalah cara untuk mengelola sekelompok perawat dengan

    menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk dapat memberikan pelayanan dan asuhan

    keperawatan kepada klien secara professional (Gillies, dalam Nursalam 2002).

    Melalui manajemen ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Dalam

    manajemen terdapat suatu proses yang mengubah suatu input menjadi suatu output yang

    diharapkan. Inputmanajemen ini terdiri atas manusia, uang, dan material, alat dan metode

    yang selanjutnya akan mengalami proses manajemen sehingga tercapailah output. Output

    pada manajemen berupa efisiensi dalam pelayanan, staf yang kompeten dan ahli dibidangnya

    serta peningkatan mutu suatu pelayanan.

    Pengetahuan manajemen merupakan pengetahuan yang universal, demikian juga

    pengetahuan manajemen yang ada di dalam ilmu keperawatan. Pengetahuan manajemen

    keperawatan menggunakan konsep-konsep yang berlaku terhadap semua situasi manajemen

    keperawatan. Teori manajemen keperawatan berkembang dari teori manajemen umum yang

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    memprioritaskan penggunaan sumber daya manusia dan materi secara efektif. Sejalan dengan

    prinsip manajemen secara umum, manajemen dalam keperawatan juga terdiri atas input,

    prosesdan output.

    Input dari manajemen keperawatan terdiri atas tenaga keperawatan, bahan-bahan,

    peralatan, bangunan fisik, klien, pengetahuan, dan keterampilan yang akan mengalami suatu

    proses transformasi melalui manajemen asuhan keperawatan oleh tenaga keperawatan

    sehingga dihasilkan suatu resolusi masalah keperawatan klien.

    Prinsip-prinsip manajemen ini diterapkan oleh perawat klinis, perawat kepala,

    pengawas, direktur dan tingkat eksekutif di bidang keperawatan. Tapi pada dasarnya, prinsip

    manajemen yang diterapkan adalah sama. Lima elemen besar dari teori manajemen seperti

    perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengendalian. Seluruh aktivitas

    manajemen serta sumber daya yang ada bergerak secara simultan untuk mencapai output

    yang diinginkan. Adapun output yang diinginkan dalam proses manajemen keperawatan

    adalah resolusi masalah keperawatan sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan

    yang efektif kepada klien, keluarga, dan masyarakat. Aktifitas ini dilakukan secara mandiri

    dan saling ketergantungan.

    B.Fungsi Fungsi Manajemen

    Dalam keperawatan, manajemen berhubungan dengan perencanaan (planning),

    pengorganisasian (organizing), pengaturan staf (staffing), kepemimpinan (leading),

    pengendalian (controling) aktifitas-aktifitas keperawatan (Swanburg, 2000). Pada dasarnya

    manajemen keperawatan adalah proses dimana seorang perawat menjalankan profesi

    keperawatannya. Segala bentuk dari organisasi perawatan kesehatan memerlukan manajemen

    keperawatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

    Berikut ini adalah pembahasan fungsi-fungsi manajemen secara lebih mendalam.

    1.Fungsi Perencanaan

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang

    hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang

    telah ditetapkan (Siagian, 1990). Sedangkan menurut Fayol didalam Swansburg (2000)

    mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan manajemen adalah membuat suatu rencana

    untuk memberikan pandangan kedepan. Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang

    penting karena mengurangi risiko pembuatan keputusan yang kurang tepat atau

    membantu mengantisipasi jika suatu proses tidak berjalan sebagaimana mestinya.

    Perencanaan juga dapat menolong pekerja-pekerja mencapai kepuasan dalam

    bekerja.selain itu perencanaan juga membantu penggunaan waktu yang efektif.

    Dalam suatu perencanaan dibutuhkan suatu pengetahuan yang mengacu kepada

    proses, unsur, dan standar dari suatu perencanaan. Selain hal tersebut juga perlu didalamiilmu pengetahuan dan keterampilan tentang pelaksanaan perencanaan sehingga

    perencanaan yang akan dilakukan dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal. Suatu

    perencanaan yang baik harus berdasarkan pada sasaran, bersifat sederhana, mempunyai

    standar dan bersifat fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia

    lebih dahulu (Swansburg, 2000). Dengan menjalankan prinsip-prinsip yang ada dalam

    perencanaan ini, maka diharapkan tujuan dapat tercapai dengan efektif baik dalam

    penggunaan sumber daya manusia maupun sumber daya material.

    Dalam manajemen keperawatan, perencanaan dimulai dengan kegiatan menentukan

    tujuan, mengumpulkan data, menganalisis dan mengorganisasiukan data-data yang akan

    digunakan untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dan menentukan sumber-

    sumber untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu perencanaan juga membantu untuk

    menjamin bahwa klien dapat menerima pelayanan yang mereka inginkan serta mereka

    butuhkan. Selain itu sumber daya yang digunakan dapat digunakan seefektif dan seefisien

    mungkin.

    2.Fungsi Pengorganisasian

    Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas-aktivitas untuk tujuan mencapai

    objektif, menentukan cara untuk pengorganisasian aktivitas yang tepat dengan unit

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    lainnya baik secara vertikal maupun horisontal yang bertanggungjawab untuk mencapai

    objektif organisasi (Swansburg, 2000).

    Prinsip-prinsip pengorganisasian diantaranya adalah prinsip rantai komando,

    kesatuan komando, rentang kontrol, dan spesialisasi. Prinsip rantai komando

    menggunakan hubungan dalam alur yang hirarkis dalam alur autokratis dari atas

    kebawah. Komunikasi terjadi sepanjang rantai komando dan cenderung satu arah.

    Sedangkan dalam prinsip kesatuan komando memiliki satu pengawas, satu pemimpin,

    dan satu rencana untuk kelompok aktifitas dengan objektif yang sama. Prinsip rentang

    kontrol menyatakan bahwa individu harus menjadi pengawas yang mengawasi secara

    efektif dalam hal jumlah, fungsi maupun geografi. Prinsip spesialisasi menampilkan satu

    fungsi kepemimpinan tunggal.

    3.Fungsi Pengarahan

    Menurut Douglas didalam Swansburg (2000), pengarahan adalah pengeluaran

    penugasan, pesanan dan instruksi yang memungkinkan pekerja memahami apa yang

    diharapkan darinya dan pedoman serta pandangan pekerja sehingga ia dapat bekerja dan

    berperan secara efektif dan efisien untuk mencapai objektif organisasi. Pada pengarahan

    yang harus dipertimbangkan adalah komunikasi dalam hubungan interpersonal.

    Pengarahan itu dapat terjadi apabila seorang pemimpin mendapatkan masukan yang

    optimum dari bawahannya untuk kepentingan semua masalah oleh karena itu seorang

    pemimpin harus benar-benar mengerti keterbatasan bawahannya.

    Di dalam manajemen keperawatan, yang dimaksud dengan pengarahan adalah

    tindakan fisik dari manajemen keperawatan, proses interpersonal dimana personil

    keperawatan mencapai objektif keperawatan (Swansburg, 2000). Sebagai seorangpemimpin dalam manajemen keperawatan, ia harus mempunyai kemampuan untuk

    membujuk bawahan bersama-sama bekerja keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan

    dalam pelayanan keperawatan.untuk mencapai hal tersebut pimpinan keperawatan

    seharusnya telah dibekali ilmu dasar yang kuat tentang kebijaksanaan organisasi, tujuan,

    program-program baru dan rencana untuk perubahan. Selain itu pimpinan keperawatan

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    juga harus mempunyai perilaku yang dapat diterima secara sosial, kualitas personal yang

    dapat diterima bawahan, keterampilan dalam memimpin, serta kemampuan komunikasi

    interpersonal yang baik. Jika semua ini ada pada seorang pimpinan keperawatan maka

    pengarahan yang efektif dapat dilaksanakan sehingga dukungan bawahan untuk mencapai

    tujuan manajemen keperawatan optimal. Secara operasional keefektifan pengarahan dapat

    dilihat dari kesamaan komando dan terciptanya tanggung jawab bawahan secara penuh

    kepada satu pimpinan.

    4.Fungsi Pengendalian

    Pengendalian adalah pemeriksaan untuk melihat apakah segala sesuatunya terjadi

    sesuai rencana yang telah disepakati, instruksi yang telah dikeluarkan, serta prinsip-

    prinsip yang telah ditentukan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan

    kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi (Fayol dalam Swansburg, 2000).

    Pengontrolan dilakukan sesuai fakta yang ada. Bila isu muncul sebaiknya satu sama

    lain bertemu dan menenangkan mereka melalui kontak langsung. Untuk merangsang

    kerja sama, perlu peran serta sejak semula. Proses pengontrolan dapat digambarkan

    dengan salah satunya membuat standar bagi semua dasar-dasar manajemen dalam istilah-

    istilah yang diterima serta hasil yang dapat diukur yang ukuran ini harus dapat mengukurpencapaian dan tujuan yang ditentukan.

    Kontrol termasuk koordinasi sejumlah kegiatan, pembuatan keputusan yang

    berhubungan dengan perencanaan dan kegiatan organisasi, serta informasi dari

    pengarahan dan pengevaluasian setiap kinerja petugas. Kron dan Gray dalam Swansburg

    (2000) menunjukkan bahwa kontrol menggunakan pengevaluasian dan keteraturan.

    Karakteristik suatu sistem kontrol yang baik adalah harus menunjukkan sifat dari

    aktivitas, melaporkan kesalahan-kesalahan dengan segera, memandang ke depan,

    menunjukkan penerimaan pada titik-titik kritis, objektif, fleksibel, menunjukkan pola

    organisasi, ekonomis, dapat dimengerti, dan menunjukkan tindakan perbaikan.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Manajer perawat akan merealisasikan cara terbaik dalam menjamin kualitas

    pelayanan keperawatan yang diberikan di ruangan-ruangan untuk menegakkan filosofi,

    standar pelayanan, dan tujuan-tujuan.

    C.Dokumentasi Proses Keperawatan

    1.Definisi

    Dokumentasi berasal dari kata document yang berarti semua warkat asli yang dapat

    dibuktikan dalam persoalan hukum yang bersifat kebenaran (Jon ME, 1975).

    Dokumentasi proses keperawatan adalah bahan komunikasi yang terulis untuk

    mendukung informasi atau kejadian (Fiosbach, 1991).

    Jadi, dokumentasi asuhan keperawatan adalah dokumentasi tentang faktafakta terhadap

    penyakit klien, gejala gejala, diagnosa, penatalaksanaan serta evaluasinya. Catatan

    tersebut harus lengkap, akurat dan terbaru, mudah dan cepat diakses serta sistematis

    sehingga dapat memberikan informasi yang akurat.

    2.Tujuan Dokumentasi Proses Keperawatan

    a.Memfasilitasi pemberian perawatan yang berfokus pada klienb.Memastikan kemajuna hasil yang berfokus pada klien

    c. Memfasilitasi komunikasi antara disiplin mengenai konsistensi tujuan dan kemajuan

    pengobatan

    d.Teknik evaluasi

    Pencatatan dan pelaporan dibuat untuk mempermudah penilaian terhadap perawatan

    yang telah diberikan pada klien dan dapat dipastikan apakah rencana yang

    diimplementasikan sudah mencapai kemajuan.

    e.Pembayaran kembali ( Reinforcement )

    Catatan perawatan merupakan sumber untuk mendapatkan informasi tentang

    penanganan klien dan memberikan bukti adanay pelayanan.

    f.Akreditasi

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Salah satu syarat penting bagi fasilitas perawatan kesehatan menurut lembaga

    pemberi lisensi dan akreditasi adalah mempertahankan rekam medik, termasuk

    dokumentasi asuhan keperawatan.

    3.Halhal Yang Penting Diperhatikan Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

    a. Elemen dari proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan,

    implementasi, dan eveluasi

    b.Catatan data dasar awal menggunakan format yang sistematis, serta berdasarkan sistem

    tubuh atau dari kepala sampai ke kaki.

    c. Data pengkajian dikumpulkan dan diletakkan sesuai dengan format yang dirancang

    oleh institusi

    d.Diagnosa keperawatan formulasikan dari data yang dikumpulkan

    e. Rencana keperawatan ditulis untuk setiap klien dan meliputi tujuan, hasil yang

    diharapkan dan aktifitas keperawatan yang ditetapkan berdasarkan diagnosa

    keperawatan

    f. Implementasi rencana keperawatan mencakup intervensi yang membuat klien dapat

    berpartisipasi dalam promosi, pemeliharaan dan restorasi kesehatan dan juga untuk

    memaksimalkan potensi kesehatan

    g. Catatan evaluasi tepat waktu kesehatan dan perkembangan atau kurangnya

    perkembangan ke arah pencapaian tujuan yang diharapkan

    h. Aktivitas, prioritas dan tujuan direvisi berdasarkan respon klien terhadap perawatan

    atau perubahan dalam kondisi klien.

    4.Pedoman Umum dalam Mendokumentasikan Proses Keperawatan

    a.Dokumentasi harus ditulis secara objektif tanpa bisa dan informasi subjektif

    b.Gambaran penafsiran data subjektif harus didukung oleh hasil pengamatan khusus

    c.Hindari pernyataan yang bersifat umum karena memiliki arti ganda

    d.Data dokumentasi sacara jelas, singkat dan ringkas

    e.Hasil pengkajian dicatat dengan tulisan yang bersih dan dapat dibaca

    f.Temuan-temuan hendaknya diuraikan sejelas mungkin

    g.Ejaan harus jelas

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    h.Dokumentasi harus ditulis dengan tinta jangan dengan pensil, untuk data biasa gunakan

    tinta hitam atau biru dan tinta merah untuk obat-obatan

    i. Apabila catatan tidak penuh jangan dikosongkan tetapi buatlah garis horizontal atau

    vertikal sepanjang bagian yang kosong

    j. Jika ada kesalahan, pernyataan yang salah dicoret, twetapi harus dapat dibaca

    selanjutnya diparaf

    k. Pencatatan harus selalu dimulai dari tanggal, jam dan diakhiri dengan tanda tangan,

    nama jelas serta jabatan perawat

    5.Pentingnya Dokumentasi Keperawatan

    a. Pendokumentasian merupakan mekanisme komunikasi antara anggota tim pelayanan

    kesehatan. Ada hubungan berbagai disiplin ilmu yang terlibat dalam pelayanankesehatan:

    1) Masing-masing disiplin ilmu butuh informasi mutakhir dari klien melalui

    pengkajian

    2)Agar informasi terpelihara dengan baik perlu didokumentasikan

    b.Dengan catatan yang akurat dapat membantu tercapainya hubungan yang kreatif antara

    klien dan provider

    c. Dapat mempermudah pelaksanaan pelayanan klien, fokus asuhan keperawatan dapat

    ditentukan

    d. Sesuai dengan empat peran yang harus dijalankan perawat dan tanggungjawab serta

    tanggung gugat

    e. Data yang lengkap dapat digunakan untuk menentukan status kesehatan klien dan

    tingkat ketergantungan klien, sehingga dapat diperkirakan jumlah kebutuhan teaga

    perawat

    f. Bahan audit keperawatan, penghitung jasa, pertimbangan pihak ketiga dan bukti

    tuntutan hukum

    6.Unsur-Unsur Dokumentasi Asuhan Keperawatan

    a.Pengkajian

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses keperawatan, dimana pada fase

    ini perawat mengumpulan data tentang status kesehatan klien secara sistematis

    menyeluruh, akurat dan berkesinambungan.

    b.Mengumpulkan Data

    Meliputi pengumpulan data dasar mencakup informasi tentang klien:

    1)Riwayat kesehatan dulu, seperti riwayat alergi terhadap makanan atau obat tertentu,

    riwayat pernah dilakukan tindakan bedah, riwayat menderita penyakit kronis dan

    lain-lain

    2) Riwayat kesehatan sekarang seperti adanya perasaan nyeri, mual, gangguan tidur

    dan lain-lain

    3) Pemeriksaan fisik, dalam hal ini perawat dapat menggunakan teknik inspeksi,

    palpasi, perkusi, auskultasi (IPPA) dengan prinsip pemeriksaan head to toe atau

    berdasarkan sistem tubuh seperti sistem pernapasan, pencernaan, eliminasi dan

    lain-lain

    4)Pemeriksaan penunjang seperti meliputi: pemeriksaan laboratorium, radiologi, CT

    scan dan lain-lain.

    Tipe data yang dikumpul yaitu:

    1)Data subjektif yaitu:

    Data yang meliputi gejala yang dirasa kan oleh klien ,kebiasaan dan persepsi klien

    terhadap kesehatannya saat ini. Selain klien ,informasi juga didapatkan dari

    keluarga, teman, dan orang terdekat pasien atau tenaga kesehatan yang

    mengetahui keadaan klien.

    2)Data objektif yasitu:

    Meliputi tanda dan gejala mengenai kondisi klien dapat dilihat, didengar,

    dirasakan atau dicium serta data-data lain yang dapat diperoleh dari observasi dan

    pemeriksaan fisik.

    c.Pengorganisasian Data

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Untuk mendapat data secara sistematik, perawat menggunakan format pengkajian

    atau disebut juga pengkajian perawat. Format pengkajian dapat dimodifikasi dengan

    keadadan klien. Dalam keperawatan format pengkajian yang di gunakan dapat

    didasarkan ada berbagai teori keperawatan, diantaranya:

    1)Teori Gordontentang fungsi kesehatan

    2)Teori Oremtentang perawatan diri

    3)TeoriRoytentang model adaptasi

    4)TeoriMaslowberdasarkan tingkat kebutuhan manusia

    d.Validasi Data

    Informasi yang telah dikumpulkan harus slengkap, akurat dan sesuai dengan keadaan

    klien sehingga harus dilakukan validasi atau pemeriksaan kembali terhadap data yangtelah dikumpulkan tersebut.

    e.Pencatatan Data

    Untuk melengkapi pengkajian, dokumentasi data akurat dan mencakup semua

    keadaan kesehatan klien dan tidak berdasarkan hasil intervensi perawat.

    f.Diagnosa Keperawatan

    Diagnsa keperawatan adalah kesimpulan klinis tentang individu, keluarga ataumasyarakat yang aktual, resiko dari status kesehatan seseorang. Diagnosa

    keperawatan ini merupakan dasar untuk melakukan intervensi keperawatan dalam

    mencapai tujuan dan dapat dievalusi (NANDA, 1990).

    Tipe diagnosa keperawatan yaitu:

    1)Aktual

    Pernyataan tentang respon klien terhadap kesehatannya saat ini berdasarkan hasilpengkajian yang meliputi tanda dan gejala seperti jalan nafas tidak efektif dan

    ansietas.

    2)Resiko

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Resiko penyertaan klinis dari kondisi kesehatan klien dimana masalah lebih

    beresiko untk menjadi aktual pada klien tersebut dibanding dengan orang lain

    pada kondisi atau situasi yang sama.

    Komponen dari diagnosa keperawatan yaitu:

    Problem

    Menggambarkan masalah kesehatan klien atau responnya terhadap terapi yang

    diberikan oleh perawat yang di tuliskan dalam beberapa kata antara lain:

    1)Perubahan (perubahan dari sebelumnya)

    2)Gangguan (kelemahan, kerusakan dan pengurangan)3)Penurunan (pengecilan, dari segi ukuran, jumlah atau tingkat/derajat)

    4)Tidak efektif (tidak menghasilkan efek yang sesuai)

    5)Akut (terjadi dalam waktu yang mendadak dan pendek)

    6)Kronis (terjadi dalam waktu yang lama, berulang dan tetap)

    Etiologi

    Mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari masalah kesehatan dalam melakukan

    intervensi keperawatan yang mencakup tingkah laku, lingkungan disekitar atau

    gabungan dari keduanya.

    Simptom

    Pengelompokan tanda dan gejala yang merupakan bagian dari diagnosa keperawatan.

    g.Perencanaan

    Perencanaan adalah tahap sistematik proses keperawatan yang melibatkan perbuatankeputusan dan penyelesaian masalah. Dalam perencanaan, perawat mengacu pada

    pengkajian dasar klien dan pernyataan diagnostik sebagai acuan dalam mewujudkan

    tujuan klien dan mendesain strategi keperawatan untuk mencegah, mengurangi

    masalah kesehatan klien.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Proses perencanaan keperawatan meliputi:

    1)Membuat prioritas perencanaan

    Prioritas perencanaan adalah suatu proses dalam melakukan strategi keperawatan.

    2)Membuat tujuan dan kriteria hasil

    Tujuan adalah pernyataan yang lebih luas tentang dampak dari intervensi

    keperawatan. Kriteria hasil adalah pernyataan yang lebih spesifik, dan diukur

    untuk mengevaluasi apakah tujuan tercapai.

    h.Implementasi

    Dalam proses keperawatan implementasi merupakan suatu tahap dimana perawat

    melaksanakan rencana keperawatan dalam suatu tindakan. Implementasi terdiri dari

    melaksanakan tindakan keperawatan, mendelegasi dan mencatat apa yang dilakukan.

    Dalam melaksanakan tindakan kperawatan perawat mencatat tindakan apa saja yang

    dilakukan serta respon klien.

    i.Evaluasi

    Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan .evaluasi merupakan

    perencanaan, pelaksanaan, kemajuan aktivitas yang mana klien dan profesional

    kesehatan lainnya dapat mempertimbangkan kemajuan klien sesuai tujuan dan

    keefektifan rencana keperawatan.

    D.MetodePemberian Pelayanan Kesehatan

    Menurut Ann Marriner Tomei (1991) Grat & Massey (1997) dan Marquis& Huston

    (1998) metoda pemberian asuhan keperawatan profesional yang sudah ada dan akan terus di

    kembangkan di masa depan dalam menghadapi trend pelayanan keperawatan yaitu:

    1.Metode Fungsional

    a.Perawat melakukan tugas tertentu sesuai jaswal kegiatan yang ada

    b.Perawat senior akan sibuk melakukan tugas manajerial sedangkan asuhan keperawatan

    pada pasien dilakukan oleh perawat yunior atau yang belum punya pengalaman

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    c. Penanggung jawab askep dibebankan kepada perawat yang bertugas pada tindakan

    tertentu

    Kelebihan

    a. Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pemberian tugas yang jelas dan

    pengawasan yang baik

    b. Sangat baik untuk rumah sakit yang tenaga dengan perbandingan tenaga perawat

    profesiaonal (pelaksana lanjutan atau penyedia) yang lebih sedikit di bandingkan

    dengan tenaga perawat pelaksana san perawat pembantu (pemula)

    Kekurangan

    a.Tidak memberikan kepuasan pasa pasien ataupun perawat

    b. Pelayanan keperawatan silakukan terpisah-pisah sehingga tidak dapat menerapkan

    proses keperawatan

    c.Perawat cebdrung berorientasi pasa tindakan yang berkaitan dengan keterampil saja

    2.Metode Tim

    Metoda ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam

    memberikan askep terhadap pasien. Perawat dibagi menjadi 2-3 grup yang terdiri dari

    tenaga profesional teknikal pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantubengan jumlah tenaga 6-7 orang dalam satu tim.

    a.Konsep metoda tim:

    1)Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik

    kepemimpinan

    2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana dan pelaksanaan

    pemberian pelayanan keperawatan terjamin

    3)Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim

    4)Peran kepala ruangan penting dalam model ini model tim akan berhasil baik bila di

    dukung oleh KARU

    b.Tanggung jawab ketua tim

    1)Membuat perencanaan

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    2)Membuat koordinasi, penugasan, supervisi,dan evaluasi

    3) Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan

    pasien

    c.Tanggung jawab anggota tim

    1)Memberikan askep kepada pasien sesuai tanggung jawab secara langsung

    2)Kerja sama antar anggota tim dan antar tim

    3)Memberikan laporan

    4)Mengembangkan kepemimpinan anggota

    5)Menyelenggarakan konferensi selama 15-20 menit setiap hari untuk pengembangan

    dan revisi rencana askep

    Kelebihan

    a.Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh

    b.Mendukung pelaksanaan proses keperawatan

    c.Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah di atasi dan memberikan

    kepuasan kepada anggota tim

    Kekurangan

    Komunikasi antar tim bisa membutuhkan waktu dimana sulit melaksanakan di waktu

    sibuk.

    3.Metode Primer

    Metoda penugasan dimana satu perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam

    terhadap askep pasien mulai pasien masuk sampai keluar rumah sakit, mendorong pratik

    mandiri perawat, ada kejelasan antar si pembuat rencana askep pelaksana. Metoda primer

    ini di tandai dengan adanya keterkaitan kuat yang terus menerus antara pasien dan

    perawat yang di tugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi askep selama

    pasien di rawat.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Konsep dasar model askep ini adalah adanya tanggung jawab, tanggung gugat serta

    otonomi dari perawat serta melibatkan keterlibatan pasien dan keluarga.

    a.Tugas perawat primer

    1)Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif

    2)Membuat tujuan dan rencana keperawatan

    3)Melaksanakan rencana yang telah di buat selama dinas

    4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang di berikan dokter

    maupun perawat lain

    5)Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai

    6)Menerima dan menyesuaikan rencana

    7)Menyiapkan penyuluhan pulang

    8) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial

    masyarakat

    9)Membuat jadwal perjanjian klinik

    10)Mengadakan kunjungan rumah sakit

    b.Ketenagaan metoda primer

    1)Setiap perawat primer adalah perawat bed side

    2) Beban kasus pasien 4-6 orang perawat atau debgan rasio perawat dan pasien

    sebesar 1:4 atau 1; 5 disesuaikan dengan jumlah yang ada di ruangan dab jumlah

    perawat yang ada

    Kelebihan

    a.Bersifat kontiniunitas dan komprehensif

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    b. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan

    memungkinkan pengembangan diri

    c.Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, doter dan rumah sakit (Gillies, 1989)

    d.Keuntungan yang di rasakan adalah pasien merasa di manusiawikan karena terpenuhi

    kebutuhan secara individu

    e. Asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap

    pengobatan, dukungan, proteksi informasi dan advokasi

    f. Pertukaran informasi tentang kondisi pasien selalu di perbaharui dan komprehensif

    kekurangan

    g. Hanya dapat di lakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan

    yang memadai dengan kriteria insertif, sel direction. Kemampuan pengambilan

    keputusan yang tepat menguasai keperawatan klinik accountable serta mampu

    berkolaborasi dan berbagai disiplin.

    4.Metode Pengelolaan Kasus

    Model ini menggunakan pendekatan holistic dari filosofi keperawatan dimana setiap

    perawat di tugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien selam jam dinasnya.

    Pasien akan dirawat oleh perawat yamg berbeda untuk setiap shif dan tidak ada jaminan

    bahwa pasien akan di rawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode

    penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat. Dalam hal ini umumnya

    dilaksanakan oleh perawat privat atau untuk keperawatan khusus seprti isolasi dan

    intensive care.

    Kelebihan

    a.Perawat lebih memahami kasus per kasus

    b.Sistem evaluasi dari manajerial lebih mudah

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Kekurangan

    a.Belum dapat di identifikasinya perawat penanggung jawab

    b.Perlu tenaga yang cukup banyak dengan kemampuan dasar yang sama

    DAFTAR PUSTAKA

    Gillies, D.A.Nursing Management: A System Approach. (3rd

    ed). Philadelphia: WB Saunders.

    1994

    Suarli, S, Yanyan Bachtiar. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:Penerbit Erlangga

    Supriyatno.Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC. 2005

    Kron. The Management of Patient Care: Putting Leadership Skill to Work. Toronto: WB

    Saunder Co. 1981

    Smeltzer & Bare. Brunner and Suddarths Textbook of Medical-Surgical Nursing. (8th

    ed).

    Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers. 1996

    Swansburg. R.C., & Swansburg R.J. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan

    untuk Perawat Klinis. Jakarta : EGC. 2000

    Rangkuti, F. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia

    Pustaka Utama. 2006

    Nursalam.Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 2.

    Jakarta: Salemba Medika. 2009

    http://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-sebagai-alat-perumusan-strategi/.Diakses

    tanggal 25 Januari 2010 pukul 15.00 WIB. Visitor: Agus dan Dian.

    http://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-sebagai-alat-perumusan-strategi/http://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-sebagai-alat-perumusan-strategi/http://arulmtp.wordpress.com/2008/08/03/analisa-swot-sebagai-alat-perumusan-strategi/
  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    KONSEP MANAJEMEN

    ASUHANKEPERAWATAN

    Jul9

    KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

    Oleh:Apr iyani Puj i H astuti, S.Kep Ners

    1. 1. PENGERTIANSistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan keempat unsur: standart, proses

    keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem MAKP. Definisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini dan akan menentuakan kualitas produksi/ jasa layanan keperawatan.

    Gambar 1. Hubungan antara keempat unsur dalam penerapan sistem MAKP

    Standart kebijakan intitusi/ nasional

    Proses keperawatan:

    Pengkajian Perencanaan Intervensi evaluasi

    Pendidikan klien:

    Pencegahan penyakit Mempertahankan kesehahatan Informed consent Rencana pulang/ komunitas

    Sistem MAKP:

    Fungsional Tim Primer

    http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-manajemen-asuhan-keperawatan/http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-manajemen-asuhan-keperawatan/http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-manajemen-asuhan-keperawatan/http://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/konsep-manajemen-asuhan-keperawatan/
  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Modifikasi

    Faktor- faktor yang berhubungan dengan perubahan MAKP:

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    1. Kualitas pelayanan keperawatanSetap upaya untuk meningkatkan pelayanan

    Untuk meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien/ konsumen Untuk menghasilkan keuntungan (pendapatan) institusi Untuk mempertahankan eksistensi institusi Untuk meningkatkan kepuasan kerja Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen/ pelanggan Untuk menjalankan kegiatan sesuai aturan/ standart1. Standart praktek keperawatan

    Menurut JCHO (Joint Commission on Accreditational Helath Care Organisastion terdapat 8

    standart tentang asuhan keperawatan yang meliputi:

    Menghargai hak- hak pasien Penerimaan sewaktu pasien MRS Observasi keadaan pasien Pemenuhan kebutuhan nutrisi Asuhan pada tindakan non- operative dan administratif Asuhan pada tindakan olerasi dan prosedur invasif Pendidikan pada pasien dan keluarga Pemberian asuhan secara terus menerus dan berkesinambungan

    1. 2. PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA

    1. Tingkat ketergantungan pasienTingkat ketergantungan klien di ruang kardiologi dinilai dengan menggunakan instrumen yang

    dimodifikasi kelompok sesuai dengan keadaan klien kardiologi dengan acuan instrumenpenilaian tingkat keretgantungan klien dari Orem (total, partial, mandiri)

    Tabel 1 Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien (berdasarkan teori Orem)

    KLASIFIKASI DAN KRITERIA

    MINIMAL CARE

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    1. Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan1. Mampu naik- turun tempat tidur2. Mampu ambulasi dan berjalan sendiri3. Mampu makan dan minum sendiri4. Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan5. Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)6. Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan7. Status psikologis stabil8. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik9. Operasi ringan

    PARTIAL CARE

    1. Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian1. Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur2. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan3. Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan4. Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap5. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut6. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan7. Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)8. Post operasi minor 24 jam9. Melewati fase akut dari post operasi mayor10.Fase awal dari penyembuhan11.Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam12.Gangguan emosional ringan

    TOTAL CARE

    1. Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yanglebih lama

    1. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke keretadorong atau kursi roda

    2. Membutuhkan latihan pasif3. Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus) atau NG

    tube (sonde)

    4. Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut5. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan6. Dimandikan perawat7. Dalam keadaan inkontinensia8. 24 jam post operasi mayor9. Pasien tidak sadar10.Keadaan pasien tidak stabil11.Observasi TTV setip kurang dari jam12.Perawatan luka bakar13.Perawatan kolostomi

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    14.Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)15.Menggunakan WSD16.Irigasi kandung secara terus menerus17.Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)18.Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/ leher19.Gangguan emosional berat, bingung dna disorientasi

    1. Kebutuhan tenaga perawat

    Tabel 2 Penghitungan Kebutuhan Tenaga

    JUMLAH

    PASIENKLASIFIKASI PASIEN

    MINIMAL PARSIAL TOTAL

    PAGI SIANG MALAMPAGI SIANG MALAMPAGI SIANG MALAM

    1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20

    2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40

    3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60

    1. 3. TUJUAN MAKP1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.2. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan pelaksanaan asuhan

    keperawatan oleh tim keperawatan

    3. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.4. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan5. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi

    setiap tim keperawatan

    1. PILARPILAR DALAM MODEL PRAKTIK KEPERAWATANPROFESSIONAL (MPKP)

    Dalam model praktik keperawatan professional terdiri dari empat pilar diantaranya adalah

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    a) Pilar I : pendekatan manajemen keperawatan

    Dalam model praktik keperawatan mensyaratkaan pendekatan manajemen sebagai pilar praktikperawatan professional yang pertama. Pada pilar I yaitu pendekatan manajemen terdiri dari

    1) Perencanaan dengan kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi (perumusanvisi, misi, filosofi, kebijakan dan rencana jangka pendek ; harian,bulanan,dan tahunan)

    2) Pengorganisasian dengan menyusun stuktur organisasi, jadwal dinas dan daftar alokasi pasien.

    3) Pengarahan

    Dalam pengarahan terdapat kegiatan delegasi, supervise, menciptakan iklim motifasi,

    manajemen waktu, komunikasi efektif yang mencangkup pre dan post conference, danmanajemen konflik

    4) Pengawasan

    5) Pengendalian

    b) Pilar II: sistem penghargaan

    Manajemen sumber daya manusia diruang model praktik keperawatan professional berfokus

    pada proses rekruitmen,seleksi kerja orientasi, penilaian kinerja, staf perawat.proses ini selalu

    dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada penambahan perawatan baru.

    c) Pilar III: hubungan professionalHubungan professional dalam pemberian pelayanan

    keperawata (tim kesehatan) dalam penerima palayana keperawatan (klien dan keluarga). Pada

    pelaksanaan nya hubungan professional secara interal artinya hubungan yang terjadi antarapembentuk pelayanan kesehatan misalnya antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim

    kesehatan dan lainlain. Sedangkan hubungan professional secara eksternal adalah hubungan

    antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.

    d) Pilar IV : manajemen asuhan keperawatan

    Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan keperawat dengan mengunakan

    manajemen asuhan keperawatan di MPKP tertentu. Manajemen asuhan keperawat yang

    diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan

    1. 5. MODEL DALAM SISTEM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat ditentukan oleh pemilihan metode

    pemberian asuhan keperawatan profesional. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan

    masyarakat akan pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan IPTEK, maka metodesistem pemberian asuhan keperawatan harus efektif dan efisien.

    1.

    Dasar pertimbangan pemilihan model asuhan keperawatan (MAKP)

    Sesuai dengan visi dan misi intitusiDasar utama penentuan model pemberian asuhan keperawatan harus didasarkan pada visi dan

    misi rumah sakit

    Dapat diterapkannya proses keperawatan dalam asuhan keperawatanProses keperawatan merupakan unsur penting terhadap kesinambungan asuhan keperawatan

    pada pasien. Keberhasilan dalam asuhan keperawatan sangan ditentukan oleh pendekatan proses

    keperawatan.

    Efisien dan efektif penggunaan biayaSetiap suatu perubahan, harus selalu mempertimbangkan biaya dan efektifitas dalam kelancaran

    pelaksanaanya. Bagaimana baiknya suatu model, tanpa ditunjang oleh biaya memadai, maka

    tidak akan didapatkan hasil yang sempurna.

    Terpenuhinya kepuasan klien, keluarga dan masyarakatTujuan akhir asuhan keperawatan adalah kepuasan pelanggan atau pasien terhadap asuhan yang

    diberikan oleh perawat. Oleh karena itu model yang baik adalah model asuhan keperawatan yangdapat menunjang terhadap kepuasan pelanggan.

    Kepuasan kinerja perawatKelancaran pelaksanaan suatu model sangat ditentukan oleh motivasi dan kinerja perawat. Oleh

    karena itu model yang dipilih harus dapat meningkatkan kepuasan perawat bukan justrumenambah beban kerja dan frustasi dalam pelaksanaannya.

    Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan lainnya

    Komunikasi secara profesional sesuai dengan lingkup tanggung jawab merupakan dasarpertimbangan penentuan model. Model asuhan keprawatan diharapkan dapat meningkatkanhubungan interpersonal yang baik antara perawat dan tenaga kesehatan lainnya.

    1. Jenis model asuhan keperawatan profesional (MAKP)

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Tabel 3 Jenis model asuhan keperawatan menurut Grant&Massey (1997) dan Marquis& Huston

    (1998)

    Model Deskripsi Penanggung Jawab

    Fungsional Berdasarkan orientasi tugas darifilosofi keperawatan

    Perawat melaksanakan tugas(tindakan) tertentu berdasarkan jadwal

    kegiatan yang ada

    Metode fungsional dilaksanakan olehperawat dalam pengelolaan asuhan

    keperawatan sebagai pilihan utama

    [ada saat perang dunia kedua. Pada

    saat itu karena masih terbatasnyajumlah dan kemampuan perawat maka

    setiap perawat hanya melakukan 1- 2

    jenis intervensi (misalnya merawatluka) keperawatan kepeda semua

    pasien di bangsal

    perawat yang bertugas pada

    tindakan tertentu

    Kasus Berdasarkan pendekatan holistik darifilosofi keperawatan

    Perawat bertanggung jawab terhadapasuhan dan observasi pada pasien

    tertentu

    Rasio pasien perawat= 1:1setiap pasien ditugaskan kepada semuaperawat yang melayani seluruh kebutuhannya

    pada saait ia dinas. Pasien akan dirawat oleh

    perawat yang berbeda untuk setiap shift dantidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat

    oleh orang yang sama pada hari berikutnya.

    Metode penugasan kasus biasa diterapkan

    satu pasien untuk satu perawat, umumnyadilaksanakan untuk perawat privat atau untuk

    perawatan khusus seperti: isolasi, intesive

    care

    manager keperawatan

    Tim Berdasarkan kelompok pada filosofikeperawatan

    6- 7 perawat profesional dan perawatassociate bekerja sebagai suatu tim,

    disupervisi oleh ketua tim.

    metode ini menggunakan tim yang terdiri dari

    anggota yang berbeda- beda dalam

    ketua tim

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    memberikan asuhan keperawatan terhadapsekelompok pasien. Perawat ruangan dibagimenjadi 2- 3 tim/ grup yang terdiri dari tenaga

    profesional, teknikal dan pembantu dalam

    satu grup kecil yang saling membantu

    Primer Berdasarkan pada tindakan yangkomprehensif dari filosofikeperawatan

    Perawat bertanggung jawab terhadapsemua aspek asuhan keperawatan darihasil pengkajian kondisi pasien untuk

    mengkoordinir asuhan keperawatan

    Rasio perawat dan pasien1:4 / 1:5 danpenugasan metode kasus. Metodepenugasan dimana satu orang perawat

    bertanggung jawab penuh selama 24

    jam terhadap asuhan keperawatanpasien mulai dari pasien masuksampai KRS. Mendorong praktek

    kemandirian perawat, ada kejelasan

    antara si pembuat rencana asuhan danpelaksana. Metode primer ini ditandai

    dengan adanya keterkaitan kuat dan

    terus menerus antara pasien danperawat yang ditugaskan untuk

    merencanakan, melakukan dan

    koordinasi asuhan keperawatan selama

    pasien dirawat.

    perawat primer

    (1) Fungsional

    Kelebihannya:

    (a) Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tugas yang jelas dan pengawasan

    yang baik

    (b) Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    (c) Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan perawatan pada pasien

    diserahkan kepada perawat junior

    Kelemahannya:

    (a) Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat

    (b) Pelayanan keperawatan terpisah- pisah, tidak dapat menerapkan proses keperawatan

    (c) Persepsi perawat cenderung pada tindakan yang berkaitan dengan ketrampilan saja

    (2) Keperawatan tim

    Metode ini menggunakan tim yang tdd anggota yang berbeda- beda dalam memberikan asuhan

    keperawatan terhadap sekelompok pasien

    Kelebihannya:

    (a) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh

    (b) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan

    (c) Menungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberikan

    kepuasan kepada anggota tim

    Kelemahannya:

    (a) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang

    biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan pada wakt- waktu sibuk

    Konsep metode tim

    (a) Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik

    kepemimpinan

    (b) Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin

    (c) Anggota tim harus menghargai kepermimpinan ketua tim

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    (d) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila didukung

    oleh kepala ruang

    Tanggung jawab anggota tim

    (a) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnya

    (b) Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim

    (c) Memberikan laporan

    Tanggung jawab ketua tim

    (a) Membuat rencana perencanaan

    (b) Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi

    (c) Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien

    (d) Mengembangkan kemampuan anggota

    (e) Menyelenggarakan konferensi

    Tanggung jawab kepala ruang

    (a) Perencanaan

    Menunjukan ketua tim akan bertugas di ruangan masing- masing Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi, persiapan pulang bersama

    ketua tim

    Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan kebutuhanklien bersama ketua tim, mengatur penugasan/ penjadwalan

    Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang

    dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang

    akan dilakukan terhadap pasien. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatanMembimbing pelaksanaan asuhan keperawatan

    Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai askep

    Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk

    Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit

    (b) Pengorganisasian

    Merumuskan metode penugasan yang digunakan Merumuskan tujuan metode penugasan Metode rincian tugas ketua tim dengan anggota tim secara jelas Membuat rentang kendali kepala ruang membawahi 2 katim dan 2 katim membawahi 2-

    3 perawat

    Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat proses dinas, mengaturtenaga yang ada setiap hari, dll

    Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan

    Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik Mendelegasikan tudas saat kepala ruang tidak berada di tempat, kepada ketua tim Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi pasien Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya Identiikasi masalah dan cara penanganan

    (c) Pengarahan

    Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sika[

    Menginformasikan hal- hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan askep pasien Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain

    (d) Pengawasan

    Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan katim maupunpelaksana mengenai askep yang diberikan kepada pasien

    Melalui supervisi

    Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsungsecara lisan dan memperbaiki/ mengawasi kelemahan- kelemahan yang ada saat itu juga

    Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim. Membaca dan memeriksarencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan

    dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan katim tentang pelaksanaan tugas.

    Evaluasi

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang

    telah disusun ketua tim

    Audit keperawatan

    (3) Keperawatan primer

    Kelebihan:

    (a) Bersifat kontinuitas dan komprehensif

    (b) Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil akan memungkinkanpengembangan diri

    (c) Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter dan rumah sakit

    Pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu asuhanyang diberikan bermutu tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan,

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    dukungan, proteksi, infromasi dan advokasi. Dokter juga merasakan kepuasan dengan model

    primer karena senantiasa mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbarui

    dan komprehensif.

    Kelemahan:

    (a) Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang

    memadai dengan kriteria asertif, self direction kemampuan mengambil keputusan yang tepat,

    menguasai keperawatan klinik, akuntable serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin

    Konsep dasar metode primer:

    (a) Ada tanggung jawab dan tanggung gugat

    (b) Ada otonomi

    (c) Ketertiban pasien dan keluarga

    Tugas perawat primer

    (a) Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif

    (b) Membuat tujuan dan rencana keperawatan

    (c) Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas

    (d) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain

    maupun perawat lain

    (e) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai

    (f) Menerima dan menyesuaikan rencana

    (g) Menyiapkan penyuluhan untuk pulang

    (h) Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di masyarakat

    (i) Membuat jadwal perjanjian klinik

    (j) Mengadakan kunjungan rumah

    Peran kepala ruang/ bangsal dalam metode primer

    (a) Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer

    (b) Orientasi dan merencanakan karyawan baru

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    (c) Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten

    (d) Evaluasi kerja

    (e) Merencanakan/ menyelenggarakan pengembangan staf

    (f) Membuat 1- 2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan yang terjadi

    Ketenagaan metode primer

    (a) Setiap perawat primer adalah perawat bed side

    (b) Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat

    (c) Penugasan ditentukan oleh kepala ruang

    (d) PP dibantu oleh perawat profesional lain maupun non profesional sebagai perawat asisten

    (4) Manajemen kasus

    Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas. Pasien akandirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan

    dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan

    satu pasien satu perawat dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untukkeperawatan khusus seperti: isolasi, intensive care

    Kelebihannya:

    (a) Perawat lebih memahami kasus per kasus

    (b) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah

    Kelemahannya:

    (a) Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggung jawab

    (b) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    (5) Modifikasi: tim- primer

    Pada model MAKP tim digunakan secara kombinasi dari kedua sistem. Penetapan sistem model

    MAKP ini didasarkan pada beberapa alasan:

    (a) Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena sebagai perawat primer harus

    mempunyai latar beakang pendidikan S1 keperawatan atau setara

    (b) Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung jawab asuhan keperawatan

    pasien terfragmentasi pada berbagai tim

    (c) Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas asuhan keperawatan dan

    akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada primer. Disamping itu karena saat ini jenispendidikan perawat yang ada di RS, sebagian besar adalah lulusan SPK, maka akan mendapat

    bimbingan dari perawat primer/ ketua tim tentang asuhan keperawatan.

    Peran masing- masing komponen kepala ruangan, Perawat primer dan perawat assosiate

    Kepala ruang (KARU) Perawat primer (PP) Perawat assosiate (PA)

    Menerima pasien baru Memimpin rapat Mengevaluasi konerja

    perawat

    Membuat daftar dinas Menyediakan material Perencanaan,

    pengawasan,pengarahan

    Membuatperencanaan askep

    Mengadakan tindakankolaborasi

    Memimpin timbangterima

    Mendelegasikan tugas Memimpin ronde

    keperawatan

    Mengevaluasi

    Memberikan askep Mengikuti timbang

    terima

    Melaksanakan tugasyang didelegasikan

    Mendokumentasikantindakan keperawatan

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    pemberian askep Bertanggung jawab

    terhadap pasien

    Memberi petunjukjika pasien akan

    pulang Memimpin timbang

    terima

    Mengisi resumekeperawatan

    1. 6. PENENTUAN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN (MAKP)1. Pengumpulan data1) Ketenagaan keperawatan

    a) Lingkungan kerja

    (1) (Gambaran umum jumlah tempat tidur, lokasi dan denah ruangan, fasilitas untuk pasien,

    fasilitas untuk petugas kesehatan, fasilitas peralatan dan bahan kesehatan, fasilitas peralatan danbahan kesehatan

    b) Sumber daya manusia/ ketenagaan

    (1) Tenaga keperawatan

    (2) Tenaga non keperawatan

    c) Ketenagaan keperawatan dan pasien

    2) Penerapan model pemberian asuhan keperawatan profesional

    3) Sistem pendokumentasian

    a) Sistem pendokumentasian ruangan

    b) Sistem administrasi

    1. Analisa dataIdentifikasi situasi ruangan berdasarkan pendekatan SWOT

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    1. Rumusan masalah2. Perencanaan

    1) Pengorganisasian

    2) Rencana strategis

    3) Pengaturan waktu dan kegiatan

    4) Persiapan penyelenggaraan asuhan keperawatan

    TIMBANG TERIMA

    Oleh: Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners

    1. Pengertian

    Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan)yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2002).

    2. Tujuan :

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    1. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum2. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.

    c. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya

    3. Langkah-langkah

    1. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap2. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang

    akan disampaikan

    3. Perawat primer menyampaikan kepada penaggungjawab shift yang selanjutnya meliputi :1) Kondisi atau keadaan klien secara umum

    2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan

    3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan

    1. Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru1. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung

    melihat keadaan klien

    4. Prosedur Timbang Terima

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :

    1. Persiapan1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap

    2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan

    1. PelaksanaanDalam penerapan sistem MPKP : Primer, timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer

    kepada perawat primer yang mengganti jaga pada shift berikutnya :

    1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantin shift atau operan

    2) Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan

    mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan pasien, rencana

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    tindakan yang sudah dan belum dilaksankan serta hal-hal penting lainnya yang perlu

    dilimpahkan

    3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat

    untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya

    4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :

    - Identitas pasien dan diagnosis medis

    - Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul

    - Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif)

    - Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilkasanakan

    - Intervensi kolaboratif dan dependensi

    - Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya

    5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawabterhadap hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang

    kurang jelas

    6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat

    7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi

    khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rincian

    8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap pasien dan melakukan validasi data.

    9) Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan

    oleh perawat primer

    1. 7. Alur Timbang Terima

    ALUR TIMBANG TERIMA

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    PASIEN

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    DIAGNOSA MEDIS/ MASALAH KOLABORATIFRENCANA TINDAKAN

    YANG TELAH DILAKUKAN

    YANG AKAN DILAKUKANPERKEMBANGAN KEADAAN KLIENMASALAH :

    Teratasi

    Belum teratasi

    Teratasi sebagian

    Muncul masalah baru

    PROSEDUR PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA :

    A. PRA TIMBANG TERIMA (Di Ruang Perawat)

    1. Kedua kelompok dinas sudah siap.2. Masalah keperawatan dan intervensi keperawatan semua pasien telah dilaksanakan dandidokumentasikan oleh perawat pada dinas sebelumnya dan siap untuk ditimbang

    terimakan.3. Hal-hal yang khusus dicatat, untuk diserahterimakan kepada perawat (PP dan PA) yang

    berdinas berikutnya.

    B. TIMBANG TERIMA (Di Ruang Perawat)

    1. Karu atau penanggung jawab membuka acara timbang terima.2. PP (Perawat Primer) menyampaikan timbang terima :- Identitas pasien dan diagnosa medis

    - Masalah keperawatan yang muncul

    - Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    - Tindakan keperawatan yang belum dilakukan

    - Rencana dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang,konsultasi atau prosedur tidak rutin).

    1. PP penerima timbang terima melakukan klarifikasi.

    C. TIMBANG TERIMA (Di Ruang Pasien)

    1. PP (Perawat Primer) dan PA (Perawat Asosiat) penerima timbang terima melakukanklarifikasi, tanya jawab atau melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang

    terimakan.2. Sedapatnya mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.3. Lamanya timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali dalam kondisi

    khusus dan memerlukan keterangan yang lebih rinci.

    4. PASKA TIMBANG TERIMA (Di Ruang Perawat)

    1. Diskusi untuk membahas permasalahan bila ada (dipimpin Karu / penanggung jawab).2. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format laporan ruangan.3. Penandatanganan oleh Karu dan PP masing-masing kelompok dinas.4. Acara timbang terima ditutup oleh Karu / penanggung jawab.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    SENTRALISASI OBAT

    Oleh: Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners

    1. 1. PENGERTIANKontroling atau pengawasan terhadap penggunaan dan konsumsi obat merupakan salah satu

    peran perawat sehingga perlu dilakukan dalam suatu pola yang sistematis sehingga penggunaan

    obat benar-benar dapat dikontrol oleh perawat sehingga resiko kerugian secara materiil maupun

    non materiil dapat dieliminir. Upaya sistematik meliputi uraian terinci tentang pengelolaan obatsecara tepat oleh perawat diperlukan sebagai bentuk tanggung jawab perawat dalam

    menyelenggarakan kegiatan keperawatan.

    Sentralisasi obat ( tehnik pengelolaan obat penuh) adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat

    yang akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat, pengeluaran dan

    pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.

    1. 2. TEKNIK PENGELOLAAN SENTRALISASI OBAT1. Obat yang telah diresepkan dan telah diambil oleh keluarga diserahkan kepada

    perawat dan keluarga menerima tanda bukti serah terima obat.2. Perawat menuliskan nama pasien, registrasi, jenis obat, jumlah (sediaan) dan

    diketahui oleh keluarga/ klien dalam format pemberian obat. Keluarga / klienselanjutnya mendapatkan informasi bila mana obat tersebut akan habis.

    3. Klien / keluarga selanjutnya mendapatkan tanda bukti serah terima obat yangberisi nama obat, jumlah, dosis obat yang diberikan perawat.

    4. Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat.5. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar pemberian

    obat.

    6. Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat denganmemperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat, denganterlebih dahulu di cocokkan dengan terapi di dalam advis dokter.

    7. Pada saat pemberian obat perawat menjelaskan macam obat, kegunaan obat,jumlah obat, efek samping obat. Usahakan tempat obat kembali setelah obatdikonsumsi. Pantau adanya efek samping pada pasien.

    8. Sediaan obat yang ada selanjutnya dicek setiap pagi oleh kepala ruangan / petugasyang ditunjuk dan didokumentasikan dalam format pemberian obat pada kolom

    sisa.

    1. Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara optimal dapatdidelegasikan kepada staf yang ditunjuk.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta dalam mengontrol penggunaan obat.3. Penerimaan obat :4. Pembagian obat :

    5. Penambahan obat baru :Bilamana ada penambahan / perubahan jenis, dosis atau perubahan rute pemberian obat, maka

    informasi ini akan dimasukkan dalam format pemberian obat pada kolom terima.

    6. Obat khusus.1. Obat disebut khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal, menggunakan

    rute pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup besar atau hanya

    diberikan pada waktu tertentu.2. Pemberian obat khusus didokumentasikan di format pemberian obat (tidak ada format

    khusus)

    3. Informasi yang diberikan pada klien/ keluarga yaitu nama obat, kegunaan obat, waktupemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian dan tempat obat sebaiknya

    diserahkan/ ditunjukkan pada keluarga setelah pemberian. Usahakan terdapat saksi dari

    keluarga saat pemberian obat.

    1. 3. Alur pelaksanaan sentralisasi obat

    PENDEKATAN PERAWAT

    DOKTERKELUARGA/ PASIEN

    FARMASI/ APOTIK

    KELUARGA/ PASIEN

    KARU/ PP / PA YANG MENERIMA

    PENGATURAN / PENGELOLAAN OLEH PERAWAT Surat persetujuan Lembar serah terima obat

    KLIEN

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    A. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT SURAT PERSETUJUAN

    SENTRALISASI OBAT.

    1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri, anak, istri,

    suami, orang tua, dan lain-lain.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    2. Nama Klien, Umur, Jenis kelamin, alamat, no.reg diisi sesuai dengan data klien yang

    bersangkutan.

    3. Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.

    4. Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent.

    5. Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan klien yang menyetujuidilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.

    B. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT PEMBERIAN OBAT.

    1. Pengisian nama pasien, No. Register, umur, ruangan.2. Kolom Nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis, dan cara

    pemberian.3. Kolom tanggal diisi tanggal penerimaan obat, secara vertikal begitu juga pada kolom

    terima yaitu jumlah obat yang diterima dan ditulis nama terang perawat dan keluarga

    yang menerima.4. Kolom pemakaian obat diisi sesuai jam berapa obat diberikan beserta nama perawat.5. Kolom sisa diisi oleh perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih ada setelah

    pamberian beserta nama perawat.

    C. PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN TANDA BUKTI SERAH TERIMA OBAT

    (UNTUK PASIEN)

    1. Pengisian nama pasien, umur, No. Registrasi ruangan2. Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima obat.3. Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama obat, frekuensi

    pemberian dan jumlah yang diterima.

    4. Kolom TT/Nama terang yang menyerahkan disi oleh keluarga / klien.5. Kolom TT/Nama terang yang menerima diisi oleh perawat atau keluarga yang menerima.

    D. PETUNJUK TEKNIS SENTRALISASI OBAT

    1. Perawat menjelaskan tujuan dan manfaat dari sentralisasi obat.2. Pasien/ keluarga mengisi format peersetujuan sentralisasi obat.3. Pasien / keluarga memberi obat ke perawat dan menerima tanda bukti serah terima obat

    dari perawat.4. Perawat menerima obat dari pasien/ keluarga dan mengisi format pemberian obat pada

    kolom terima.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    5. Perawat menyimpan obat yang telah diterima di kotak obat.6. Perawat meletakkan obat di tempat obat saat memberikan obat sesuai jadwal.7. Perawat memberikan obat ke pasien.8. Perawat mengisi format pemberian obat dan LK 4.

    FORMAT SERAH TERIMA OBAT

    Nama Pasien : Ruangan :

    Umur : No. Reg :

    Tgl

    Penerimaan

    Obat

    No Nama Obat Dosis Jumlah

    (Sediaan)

    T T/ nama terang

    perawat yang

    menerima

    T T/nama

    terang

    keluarga/pasien

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    FORMAT PEMBERIAN OBAT

    Nama Pasien: Ruangan: Umur: No. Reg :

    Nama Obat:

    Dosis:

    Cara Pemberian

    (rute):

    Tgl

    Terima

    Nama

    Jam Nama Jam Nama Jam Nama Jam Nama Jam Nama

    Sisa

    Nama

    Nama Obat:

    Dosis:

    Cara Pemberian

    Tgl

    Terima

    Nama

    Jam Nama Jam Nama Jam Nama Jam Nama Jam Nama

    Sisa

    Nama

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    (rute):

    Waktu Pemberian Obat: Keterangan:

    1 x 1 Pagi : 08.00 1. Tidak ada persediaan (TAP)

    1 x 1 Malam : 20.00 2. Pasien tidak mau minum

    2 x 1 : 08.00 20.00 3. Obat dihentikan

    3 x 1 : 08.00 16.00 24.00 4. Pasien tidak diperbolehkan minum

    obat

    4 x 1 : 08.00 14.00 20.00 02.00

    5 x 1 : 08.00 13.00 18.00 23.00 04.00

    6 x 1 : 08.00 12.00 16.00 20.00 24.00 04.00

    TANDA BUKTI SERAH TERIMA OBAT

    Nama Pasien : Ruangan :

    Umur : No. Reg :

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Tgl

    Penerimaan

    Obat

    No Nama Obat Dosis Jumlah

    (Sediaan)

    T T/ nama terang

    perawat yang

    menerima

    T T/nama

    terang

    keluarga/

    pasien

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    RONDE KEPERAWATAN

    Oleh: Apriyani Puji Hastuti, S.Kep Ners

    1. 1. PengertianRonde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah

    keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas

    dan melaksanakan asuhan keperawatan (Nursalam, 2002).

    1. Tujuan Ronde:a. Tujuan Umum

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis.

    b. Tujuan khusus

    1) Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis dalam pemecahan masalah keperawatan

    klien.

    2) Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien

    3) Meningkatkan kemampuan validitas data klien

    4) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan

    5) Meningkatkan kemampuan justifikasi

    6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

    1. 3. Manfaat1. Masalah pasien dapat teratasi2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi3. Terciptanya komunitas perawatan yang profesional4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan5. Perawat dapat melaksanakan model keperawatan dengan tepat dan benar

    1. 4. Kriteria PasienPasien yang dipilih untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki

    kriteria sebagai berikut :

    1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukantindakan keperawatan.

    2. Pasien dengan kasus baru atau langka.

    1. 5. Peran Masing-masing Anggota Tim1. Peran perawat primer dan perawat assosiate

    - Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.

    - Menjelaskan diagnosis keperawatan.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    - Menjelaskan intervensi yang dilakukan.

    - Menjelaskan hasil yang didapat

    - Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) tindakan yang diambil

    - Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji

    1. Peran perawat konselor- Memberikan justifikasi

    - Memberikan reinforcement

    - Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional tindakan

    - Mengarahkan dan koreksi

    - Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

    1. 6. Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan

    PP

    validasi dataPenetapan Pasien

    Persiapan Pasien :

    Inform Concernt Hasil Pengkajian/ Validasi data

    Kesimpulan dan rekomendasi solusi masalah

    Penyajian

    Masalah

    Lanjutan-diskusi diNurse Station

    Diskusi PP-PP, Konselor,KARU

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    TAHAP RONDE PADA BED KLIEN

    TAHAP PRA RONDE

    TAHAP PASCA RONDETAHAP PELAKSANAAN DI NURSE STATION

    Apa diagnosis keperawatan?

    Apa data yang mendukung? Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan? Apa hambatan yang ditemukan?

    1. 7. Kriteria Evaluasi1. Struktur

    - Persyaratan administratif (informed consent, alat, dll)

    - Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan

    - Persiapan dilakukan sebelumnya

    1. Proses- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir

    - Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah ditentukan

    1. Hasil- Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan

    - Masalah pasien dapat teratasi

    - Perawat dapat :

    1. Menumbuhkan cara berfikir yang kritis2. Meningkatkan cara berfikir yang sistematis3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan5. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah

    klien.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Jul

    11

    makalah dokumentasi

    MAKALAH

    DOKUMENTASI KEPERAWATAN

    Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keperawatan

    Sujatmiko.,S.Kep.,Ners.M.Kes

    Di susun Oleh:

    1. Debby Wahyu

    2. Hendri Palupi

    3. Merri Triatmoko

    4. Seria Alip

    5. Sulastri

    PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

    SATRIA BHAKTI NGANJUK

    2011/2012

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

    hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaika makalah yang berjudul Dokumentasi

    http://hestyninin.blogspot.com/2012/07/makalah-dokumentasi.htmlhttp://hestyninin.blogspot.com/2012/07/makalah-dokumentasi.htmlhttp://hestyninin.blogspot.com/2012/07/makalah-dokumentasi.htmlhttp://hestyninin.blogspot.com/2012/07/makalah-dokumentasi.htmlhttp://hestyninin.blogspot.com/2012/07/makalah-dokumentasi.htmlhttp://hestyninin.blogspot.com/2012/07/makalah-dokumentasi.htmlhttp://hestyninin.blogspot.com/2012/07/makalah-dokumentasi.htmlhttp://hestyninin.blogspot.com/2012/07/makalah-dokumentasi.htmlhttp://hestyninin.blogspot.com/2012/07/makalah-dokumentasi.html
  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Keperawatan yang telah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah di Sekolah

    Tinggi Ilmu Kesehatan Satria Bhakti Nganjuk.

    Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah membantu

    terselesainnya makalah ini.Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang

    telah diberikan dalam penyusunan makalah ini.Ucapan terima kasih secara khusus penulis

    sampaikan kepada:

    1. dr.H.Nur Achmad Tjiptoprajitno.M.Sc Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Satria BhaktiNganjuk.

    2. Rahayu Budi Utami,S.Kep.Ners.,M.Kes selaku ketua Progranm Studi S-1 KeperawatanSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Satria Bhakti Nganjuk.

    3.

    Sujatmiko,S.Kep.,Ners.,M.kes selaku Dosen pengajar mata kuliah ManajemenKeperawatan

    4. Orang tua tercinta yang tiada henti memberi kasih sayang dan tidak pernah letihmendoakan setiap langkah kami.

    Pada makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,segala

    kritik dan saran yang bersifat konstruktif penulis terima dengan senang hati demi kesempurnaan

    Makalah ini.

    Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja, khususnya para mahasiswa serta seluruh

    pembaca.

    Nganjuk, Juni 2012

    Penulis

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dokumentasi merupakan catatan otentik dalam penerapan manajemen asuhankeperawatan profesional. Perawat profesional diharapkan dapat menghadapi tuntutan tanggung

    jawab dan tanggung gugat terhadap segala tindakan yang dilaksanakan. Kesadaran masyarakat

    terhadap hukum semakin meningkat sehingga dokumentasi yang lengkap dan jelas sangatdibutuhkan.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Komponen penting dalam pendokumentasian adalah komunikasi, proses keperawatan

    dan standar asuhan keperawatan. Efektifitas dan efisiensi sangat bermanfaat dalam

    mengumpulkan informasi yang relevan serta akan meningkatkan kualitas dokumentasikeperawatan.

    Salah satu bentuk kegiatan keperawatan adalah dokumentasi keperawatan profesional

    yang akan tercapai dengan baik apabila sistem pendokumentasian dapat dilakukan dengan benar.Kegiatan pendokumentasia meliputi ketrampilan berkomunikasi, ketrampilanmendokumenasikan proses keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan.

    Konsep solusi terhadap masalah diatas perlu disusun standar dokumentasi keperawatan

    agar dapat digunakan sebagai pedoman bagi perawat dengan harapan asuhan keperawatan yangdihasilkan mempunyai efektifitas dan efisiensi.

    B. Rumusan masalah

    1. Apakah Pengertian Dokumentasi ?

    2. Bagaimana Komponen model dokumentasi keperawatan ?3. Apakah tujuan utama dokumentasi keperawatan ?

    4. Apakah manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan ?5. Bagaimana dokumentasi pengkajian keperawatan?

    6. Bagaimana dokumentasi diagnosa keperawatan ?7. Bagaimana dokumentasi rencana tindakan keperawatan ?

    8. Bagaimana dokumentasi tindakan keperawatan?

    9. Bagaimana dokumentasi evaluasi keperawatan ?

    C. Tujuan

    1. Untuk mengetahui pengertian dokumentasi

    2. Untuk mengetahui komponen model dokumentasi keperawatan

    3. Untuk mengetahui tujuan utama dokumentasi keperawatan4. Untuk mengetahui manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan

    5. Untuk mengetahui dokumentasi pengkajian keperawatan

    6. Untuk mengetahui dokumentasi diagnosa keperawatan

    7. Untuk mengetahui dokumentasi rencana tindakan keperawatan

    8.

    Untuk mengetahui dokumentasi tindakan keperawatan9. Untuk mengetahui dokumentasi evaluasi keperawatan

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PENGERTIAN

    Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam

    persoalan hukum.

    Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan

    objek maupun aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting

    (Tungpalan ,1983). Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan adalah

    bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh perawat dan bidan setelah memberi asuhan

    kepada pasien. Dokumentasi merupakan suatu informasi lengkap meliputi status kesehatan

    pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan/kebidanan serta respons pasien terhadap

    asuhan yang diterimanya. Dengan demikian dokumentasi keperawatan/kebidanan mempunyai

    porsi yang besar dari catatan klinis pasien yang menginformasikan faktor tertentu atau situasi

    yang terjadi selama asuhan dilaksanakan. Disamping itu catatan juga dapat sebagai wahana

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    komunikasi dan koordinasi antar profesi (Interdisipliner) yang dapat dipergunakan untuk

    mengungkap suatu fakta aktual untuk dipertanggungjawabkan. Dokumentasi asuhan

    keperawatan/kebidanan merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan/kebidanan yang

    dilaksanakan sesuai standar.

    Dengan demikian pemahaman dan ketrampilan dalam menerapkan standar dengan baik

    merupakan suatu hal yang mutlak bagi setiap tenaga keperawatan/kebidanan agar mampu

    membuat dokumentasi keperawatan/kebidanan secara baik dan benar.

    Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, dari status sehat sakit pasien pada

    saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang menggambarkan asuhan keperawatan atau

    kebidanan yang diberikan. Umumnya catatan pasien berisi imformasi yang mengidentifikasi

    masalah, diagnosa keperawatan dan medik, respons pasien terhadap asuhan

    keperawatan/kebidanan yang diberikan dan respons terhadap pengobatan serta berisi beberapa

    rencana untuk intervensi lebih lanjutan. Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan maupun

    laporan akan sangat membantu komunikasi antara sesama perawat/bidan maupun disiplin ilmu

    lain dalam rencana pengobatan.

    Pendokumentasian dilakukan setelah pelaksanaan setiap tahap proses keperawatan

    dilakukan dan disesuaikan urutan waktu. Adapun manfaat dari pendokumentasian diantaranya

    sebagai alat komunikasi antar anggota tim kesehatan lainnya, sebagai dokumen resmi dalam

    sistem pelayanan kesehatan, sebagai alat pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan asuhankeperawatan yang diberikan pada pasien (Effendi, 1995). Beberapa hal yang perlu diperhatikan

    dalam pendokumentasian menurut Potter dan Perry dalam Nur Salam (2001), memberikan

    panduan sebagai petunjuk cara pendokumentasian dengan benar yaitu :

    1. Jangan menghapus dengan tipe -x atau mencoret tulisan yang salah. Cara yang benar adalah

    dengan membuat satu garis pada tulisan yang salah, tulis kata salah lalu diparaf kemudian tulis

    catatan yang benar.

    2. Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun tenaga kesehatan lain. Tulislah

    hanya uraian obyektif perilaku klien dan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

    3. Koreksi kesalahan sesegera mungkin.

    4. Catat hanya fakta catatan harus akurat dan realible.

    5. Jangan biarkan pada catatan akhir perawat kosong.

    6. Semua catatan harus dapat dibaca, ditulis dengan tinta dan menggunakan bahasa yang lugas.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    7. Catat hanya untuk diri sendiri karena perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas

    informasi yang ditulisnya.

    8. Hindari penulisan yang bersifat umum. Tulisan harus lengkap, singkat, padat dan obyektif.

    9. Mulailah mencatat dokumentasi dengan waktu dan diakhiri dengan tanda tangan. Dengan

    demikian dokumentasi keperawatan harus bersifat obyektif, akurat dan menggambarkan keadaan

    klien serta apa yang terjadi pada diri klien. Sehingga apabila diperlukan, dokumentasi ini dapat

    menunjukkan bahwa perawat telah mencatat dengan benar dan tidak bertentangan dengan

    kebijakan atau peraturan institusi pemberi pelayanan kesehatan

    10. Mencatat dengan benar dan tidak bertentangan dengan kebijakan atau peraturan institusi pemberi

    pelayanan kesehatan

    Dokumentasi merupakan pernyataan dari kejadian atau aktivitas yang otentik dengan

    mempertahankan catatan-catatan yang tertulis.

    Adapun manfaat dokumentasi menurut Allen (1998) antara lain:

    1. Sebagai wahana komunikasi antar tim keperawatan dan dengan tim kesehatan lain

    2. Sebagai bagian yang permanen dari rekaman medik.

    3. Sebagian dokumen yang legal dan dapat diterima di pengadilan. Tueng (1996) menambahkan,

    dengan:

    a. Untuk menghindari pemutarbalikan fakta.

    b. Untuk mencegah kehilangan informasi.c. Agar dapat dipelajari perawat lain.

    Prinsip-prinsip dokumentasi menurut AIlen (1998), yaitu:

    1. Tersedia format untuk dokumentasi.

    2. Dokumentasi dilakukan oleh orang yang melakukan tindakan atau mengobservasi langsung.

    3. Dokumentasi dibuat segera setelah melakukan tindakan.

    4. Catatan dibuat kronologis.

    5. Penulisan singkatan dilakukan secara umum.

    6. Mencantumkan tanggal, waktu tanda tangan, dan inisial penulis.

    7. Dokumentasi akurat, benar, komplit jelas, dapat dibaca dan ditulis dengan tinta.

    8. Tidak dibenarkan menghapus tulisan pada catatan menggunakan tip-ex. penghapus tinta atau

    bahan lainnya.

  • 5/25/2018 Makalah Manajemen Di Ruang Anggrek RSUP Persahabatan

    Sistem pencatatan keperawatan dapat mempergunakan bermacam-macam tipe format (Allen,

    1998):

    1. Lembar pengkajian

    Lembar pengkajian dengan jelas menggambarkan data-data yang perlu dikurnpulkan, perawat

    tinggal mengisi data sesuai dengan yang tercantum dalam lembar pengkajian

    2. Catatan perawat berbentuk narasi