22
TUGAS KELOMPOK RISET OPERASI METODE SIMPLEKS KASUS MEMAKSIMUMKAN KELOMPOK 1 RINI ANGGRAINI S (H121 11 010) NURUL MUTHIAH (H121 11 252) RAINA DIAH GRAHANI (H121 11 268) FATIMAH ASHARA (H121 11 278) PRODI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

MAKALAH METODE SIMPLEKS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH METODE SIMPLEKS

TUGAS KELOMPOKRISET OPERASI

METODE SIMPLEKSKASUS MEMAKSIMUMKAN

KELOMPOK 1

RINI ANGGRAINI S (H121 11 010)NURUL MUTHIAH (H121 11 252)

RAINA DIAH GRAHANI (H121 11 268)FATIMAH ASHARA (H121 11 278)

PRODI STATISTIKAJURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2013

Page 2: MAKALAH METODE SIMPLEKS

METODE SIMPLEKS

KASUS MEMAKSIMUMKAN

Metode simpleks diperkenalkan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Metode ini

menjadi terkenal ketika ditemukannya alat hitung elektronik dan menjadi popular ketika

munculnya komputer. Proses perhitungan metode simpleks adalah dengan menggunakan

iterasi berulang-ulang sampai tercapai hasil optimal. Proses perhitungan metode simpleks

menjadi lebih mudah dengan menggunakan komputer, karena komputer dirancang untuk

melakukan pekerjaan berulang-ulang yang mungkin akan membosankan jika dilakukan oleh

manusia.

Metode simpleks merupakan pengembangan metode aljabar yang hanya menguji

sebagian dari jumlah solusi basis dalam bentuk tabel. Tabel simpleks hanya menggambarkan

masalah program linier dalam bentuk koefisien saja, baik koefisien fungsi tujuan maupun

koefisien fungsi kendala. Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks

didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan.

Ada 2 kasus yang dapat kita cari solusinya yaitu Kasus Memaksimumkan dan Kasus

Meminimumkan, dalam pembahan ini kita akan membahas Kasus memamaksimumkan.

Dalam kasus memaksimumkan kita harus memenuhi syarat yaitu model program linear harus

diubah dulu ke dalam suatu bentuk umum yang dinamakan “bentuk baku”.

Perlu diperhatikan bahwa Metode Simpleks hanya bisa dipakai (diaplikasikan) pada

bentuk standar, sehingga jika tidak dalam bentuk standar harus ditransformasikan dahulu ke

bentuk standar.

Untuk memudahkan dalam melakukan transformasi ke bentuk standar, ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan :

a. Fungsi pembatas, suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda ≤ diubah

menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan

suatu variabel baru yang dinamakan slack variabel (variable pengurang).

b. Fungsi Tujuan, dengan adanya slack variable pada fungsi pembatas, maka fungsi

tujuan juga harus disesuaikan dengan memasukkan unsur slack variable ini,

karena slack variable tidak mempunyai kontribusi apa-apa terhadap fungsi tujuan,

maka konstanta untuk slack variable tersebut dituliskan nol.

1

Page 3: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Contoh soal.

Fungsi tujuan:

Maksimumkan Z=85000 x1+75000 x2+70000 x3

Fungsi pembatas:

x1+ x2+2 x3≤ 17

2 x1+2 x2+ x3 ≤ 22

3 x1+2 x2+2x3 ≤30

x1 , x2 , x3≥ 0

Langkah 1

Ubah system pertidaksamaan ke dalam system persamaan linear dengan menambahkan

variable tiruan atau disebut slack.

Fungsi tujuan:

Maksimumkan Z=85000 x1+75000 x2+70000 x3

Fungsi pembatas:

x1+ x2+2 x3+s1=17

2 x1+2 x2+ x3+s2=22

3 x1+2 x2+2x3+s3=30

Langkah 2.

Menyusun semua persamaan ke dalam table simpleks.

Iterasi 0 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

s1

s2

s3

z j

z j−c j

Keterangan.

CB : koefisien variable basis yang masuk pada fungsi tujuan

VDB : variabel basis yang masuk

2

Page 4: MAKALAH METODE SIMPLEKS

NK : nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda “=”

z j : nilai fungsi tujuan, yaitu jumlah dari hasil kali variable ke- j dan CB

c j : koefisien variable pada fungsi tujuan (bilangan yang terletak di atas variabel)

Hitung nilai z j dan z j−c j sebagai berikut.

VARIABEL z j z j−c j

NK 17 ∙ 0+22 ∙0+30∙ 0=0

x1 1 ∙0+2∙ 0+3 ∙ 0=0 0−85000=−85000

x2 1 ∙0+2∙ 0+2 ∙ 0=0 0−75000=−75000

x3 2 ∙0+1∙ 0+2 ∙ 0=0 0−70000=−70000

s1 1 ∙0+0 ∙0+0∙ 0=0 0−0=0

s2 0 ∙0+1 ∙0+0∙ 0=0 0−0=0

s3 0 ∙0+0 ∙0+1∙ 0=0 0−0=0

Selanjutnya kita input nilai-nilai tersebut ke dalam tabel simpleks.

Iterasi 0 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 17 1 1 2 1 0 0

0 s2 22 2 2 1 0 1 0

0 s3 30 3 2 2 0 0 1

z j 0 0 0 0 0 0 0

z j−c j −85000 −75000 −70000 0 0 0

Langkah 3.

Menentukan kolom kunci, baris kunci, bilangan kunci, dan rasio.

Kolom kunci : suatu kolom yang nilai z j−c j paling kecil

Baris kunci : baris yang memiliki rasio positif paling kecil

Bilangan kunci : bilangan yang terletak pada pertemuan antara kolom kunci dan baris

kunci

Rasio : bilangan yang ditentukan oleh perbandingan antara NK dan kolom

kunci

3

Page 5: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Rasio untuk baris pada variabel:

s1=171

=17

s2=222

=17

s3=303

=10

Iterasi 0 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 17 1 1 2 1 0 0 17

0 s2 22 2 2 1 0 1 0 11

0 s3 30 3 2 2 0 0 1 10

z j 0 0 0 0 0 0 0

z j−c j −85000 −75000 −70000 0 0 0

Kolom berwarna biru dipilih sebagai kolom kunci.

Baris berwarna kuning dipilih sebagai baris kunci.

Bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci, yaitu 3 (bilangan

dengan text berwarna merah).

Langkah 4.

Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dengan cara membaginya dengan bilangan kunci.

Selanjuntya x1menggantikan s3, CB pada baris ketiga kita isi dengan 85000.

Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1

0 s2

85000 x1 10 123

23

0 013

z j

z j−c j

Baris berwarna kuning dapat disebut sebagai nilai baris baru kunci.

4

Page 6: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Langkah 5.

Membuat baris baru dengan mengubah nilai-nilai baris selain baris kunci melalui operasi

baris elementer (OBE) ,sehingga nilai-nilai kolom kunci¿0.

Dapat juga melalui perhitungan sebagai berikut.

nilai baris baru = nilai baris lama – (KAKK x NBKK)

Dimana,

KAKK : Koefisien Angka Kolom Kunci (nilai setiap baris kolom kunci)

NBBK : Nilai Baris Baru Kunci

Dari langkah sebelumnya kita dapat mengetahui KAKK dan NBBK, seperti yang tertera pada

tabel berikut.

Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 17 1 1 2 1 0 0

0 s2 22 2 2 1 0 1 0

85000 x1 10 123

23

0 013

z j

z j−c j

Kuning untuk NBBK dan biru untuk KAKK.

Baris baru s1

Baris lama 17 1 1 2 1 0 0

KAKK x NBBK 1 [ 10 123

23

0 013

]

Baris baru 7 013

43

1 0−13

5

Page 7: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Baris baru s2

Baris lama 22 2 2 1 0 1 0

KAKK x NBBK 2 [ 10 123

23

0 013

]

Baris baru 2 023

−13

0 1−23

Input nilai baris baru s1dan s2 ke dalam tabel simpleks, sehingga tabel menjadi seperti

berikut.

Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 7 013

43

1 0−13

0 s2 2 023

−13

0 1−23

85000 s3 10 123

23

0 013

z j

z j−c j

Selanjutnya kita hitung nilai z j dan z j−c j sebagai berikut.

VARIABEL z j z j−c j

NK 7 ∙0+2 ∙0+10∙ 85000=850000

x1 0 ∙0+0 ∙0+1∙ 85000=85000 85000−85000=0

x213

∙ 0+ 23

∙ 0+ 23

∙ 85000=1700003

1700003

−75000=−550003

x343

∙ 0±13

∙ 0+ 23

∙ 85000=1700003

1700003

−70000=−400003

s1 1 ∙0+0 ∙0+0∙ 85000=0 0−0=0

s2 0 ∙0+1 ∙0+0∙ 85000=0 0−0=0

s3−13

∙ 0±23

∙ 0+ 13

∙ 85000=850003

850003

−0=850003

6

Page 8: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Lalu kita input nilai-nilai tersebut ke dalam tabel simpleks.

Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 7 013

43

1 0−13

0 s2 2 023

−13

0 1−23

85000 x1 10 123

23

0 013

z j 85000 85000170000

3170000

30 0

850003

z j−c j 0−55000

3−40000

30 0

850003

Mengulangi langkah 3 sampai langkah 5

Langkah 3

Menentukan kolom kunci, baris kunci, bilangan kunci, dan rasio.

Rasio untuk baris pada variabel:

s1=

713

=21

s2=

223

=3

s3=

1023

=15

7

Page 9: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 7 013

43

1 0−13

0 s2 2 023

−13

0 1−23

85000 x1 10 123

23

0 013

z j 85000 85000170000

3170000

30 0

850003

z j−c j 0−55000

3−40000

30 0

850003

Kolom berwarna biru dipilih sebagai kolom kunci.

Baris berwarna kuning dipilih sebagai baris kunci.

Bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci, yaitu 23

(bilangan

dengan text berwarna merah).

Langkah 4.

Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dengan cara membaginya dengan bilangan kunci.

Selanjutya x2menggantikan s2, CB pada baris kedua kita isi dengan 75000.

Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1

75000 x2 3 0 1−12

032

−1

85000 x1

z j

z j−c j

Baris berwarna kuning dapat disebut sebagai nilai baris baru kunci.

8

Page 10: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Langkah 5.

Membuat baris baru.

Dari langkah sebelumnya kita dapat mengetahui KAKK dan NBBK, seperti yang tertera pada

tabel berikut.

Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 7 013

43

1 0−13

75000 x2 3 0 1−12

032

−1

85000 x1 10 123

23

0 013

z j

z j−c j

Kuning untuk NBBK dan biru untuk KAKK.

Baris barus1

Baris lama 7 013

43

1 0−13

KAKK x NBBK13

[ 3 0 1−12

032

−1]

Baris baru 6 0 032

1−12

0

Baris barus3

Baris lama 10 123

23

0 013

KAKK x NBBK23

[ 3 0 1−12

032

−1]

Baris baru 8 1 0 1 0 −1 1

9

Page 11: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Input nilai baris baru s1dan s3 ke dalam tabel simpleks, sehingga tabel menjadi seperti

berikut.

Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 6 0 032

1−12

0

75000 x2 3 0 1−12

032

−1

85000 x1 8 1 0 1 0 −1 1

z j

z j−c j

Selanjutnya kita hitung nilai z j dan z j−c j sebagai berikut.

VARIABEL z j z j−c j

NK 6 ∙0+3 ∙75000+8 ∙85000=905000

x1 0 ∙0+0 ∙75000+1∙ 85000=85000 85000−85000=0

x2 0 ∙0+1 ∙75000+0 ∙ 85000=75000 75000−75000=0

x332

∙ 0+(−12 ) ∙ 75000+1∙ 85000=47500 47500−70000=−22500

s1 1 ∙0+0 ∙75000+0 ∙ 85000=0 0−0=0

s2−12

∙ 0+32

∙75000+(−1)∙85000=27500 27500−0=27500

s3 0 ∙0+(−1) ∙75000+1 ∙ 85000=10000 10000−0=10000

Lalu kita input nilai-nilai tersebut ke dalam table simpleks.

Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 6 0 032

1−12

0

75000 x2 3 0 1−12

032

−1

10

Page 12: MAKALAH METODE SIMPLEKS

85000 x1 8 1 0 1 0 −1 1

z j 90500 85000 75000 47500 0 27500 10000

z j−c j 0 0 −22500 0 27500 10000

Ulangi kembali langkah 3 sampai langkah 5

Langkah 3

Menentukan kolom kunci, baris kunci, bilangan kunci, dan rasio.

Rasio untuk baris pada variabel:

s1=

632

=4

s2=

3−12

=−6

s3=81=8

Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

0 s1 6 0 032

1−12

0 4

75000 x2 3 0 1−12

032

−1 −6

85000 x1 8 1 0 1 0 −1 1 8

z j 90500 85000 75000 47500 0 27500 10000

z j−c j 0 0 −22500 0 27500 10000

Kolom berwarna biru dipilih sebagai kolom kunci.

Baris berwarna kuning dipilih sebagai baris kunci.

Bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci, yaitu 32

(bilangan

dengan text berwarna merah).

11

Page 13: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Langkah 4.

Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dengan cara membaginya dengan bilangan kunci.

Selanjutnya x3menggantikan s1, CB pada baris kedua kita isi dengan 70000.

Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

70000 x3 4 0 0 123

−34

0

75000 x2

85000 x1

z j

z j−c j

Baris berwarna kuning dapat disebut sebagai nilai baris baru kunci.

Langkah 5.

Membuat baris baru.

Dari langkah sebelumnya kita dapat mengetahui KAKK dan NBBK, seperti yang tertera pada

tabel berikut.

Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

70000 x3 4 0 0 123

−34

0

75000 x2 3 0 1−12

032

−1

85000 x1 8 1 0 1 0 −1 1

z j

z j−c j

Kuning untuk NBBK dan biru untuk KAKK.

12

Page 14: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Baris baru s2

Baris lama 3 0 1−12

032

−1

KAKK x NBBK−12

[ 4 0 0 123

−34

0]

Barisbaru 5 0 1 013

98

−1

Baris baru s3

Baris lama 8 1 0 1 0 −1 1

KAKK x NBBK 1 [ 4 0 0 123

−34

0]

Barisbaru 4 1 0 0−23

−14

1

Input nilai baris baru s2dan s3 ke dalam tabel simpleks, sehingga tabel menjadi seperti

berikut.

Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

70000 x3 4 0 0 123

−34

0

75000 x2 5 0 1 013

98

−1

85000 x1 4 1 0 0−23

−14

1

z j

z j−c j

13

Page 15: MAKALAH METODE SIMPLEKS

Selanjutnya kita hitung nilaiz j dan z j−c j sebagai berikut.

VARIABEL z j z j−c j

NK 4 ∙70000+5 ∙ 75000+4 ∙85000=995000

x1 0 ∙70000+0 ∙75000+1 ∙85000=85000 85000−85000=0

x2 0 ∙70000+1∙ 75000+0 ∙85000=75000 75000−75000=0

x3 1 ∙70000+0∙ 75000+0 ∙85000=70000 70000−70000=0

s123

∙ 70000+13

∙75000+(−23 ) ∙85000=15000 15000−0=15000

s2−34

∙ 70000+ 98

∙75000+(−14

) ∙ 85000=10625 10635−0=10625

s3 0 ∙70000+(−1) ∙75000+1 ∙ 85000=10000 10000−0=10000

Kemudian kita input nilai-nilai tersebut ke dalam table simpleks.

Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0Rasio

CB VDB NK x1 x2 x3 s1 s2 s3

70000 x3 4 0 0 123

−34

0

75000 x2 5 0 1 013

98

−1

85000 x1 4 1 0 0−23

−14

1

z j 995000 85000 75000 70000 15000 10625 10000

z j−c j 0 0 0 15000 10625 10000

Dari tabel di atas terlihat bahwa baris evaluasiz j−c j sudah tidak ada yang negatif, maka

program telah optimal. Dengan demikian, dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

x1=4 , x2=5 ,dan x3=4 dengan nilai maksimum z=995000.

14