10
Makalah PBL Blok 2 modul 2 Alista Gunawan Nim : 102012198/ B4 KAMPUS II UKRIDA FAKULTAS KEDOKTERAN Jl. Terusan Arjuna No.6, Jakarta Barat 11510 I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Berabad-abad lalu, sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami. 1 Karenanya, segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi tidak sehat yang harus dicegah. Sehat sendiri bersifat dinamis dan terus menerus berubah. Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multiinterprestasi. 1 Keadaan sehat atau sakit merupakan hal yang sulit untuk diartikan. Setiap individu, keluarga, masyarakat, maupun profesi kesehatan memiliki suatu pemahaman yang berbeda-beda, bergantung pada paradigmanya. Suatu keadaan bisa dikatakan sehat atau sakit setelah memenuhi parameter tertentu. Secara umum, ada beberapa definisi sehat yang dapat dijadikan sebagai acuan. 1 Menurut WHO , sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Menurut Parson, sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif. Menurut Undang- Undang

Makalah PBL Blok 2 Modul 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

b

Citation preview

Makalah PBL Blok 2 modul 2

Alista GunawanNim : 102012198/ B4

KAMPUS II UKRIDA FAKULTAS KEDOKTERANJl. Terusan Arjuna No.6, Jakarta Barat 11510

I. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Berabad-abad lalu, sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami.1Karenanya, segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi tidak sehat yang harus dicegah. Sehat sendiri bersifat dinamis dan terus menerus berubah. Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multiinterprestasi.1 Keadaan sehat atau sakit merupakan hal yang sulit untuk diartikan. Setiap individu, keluarga, masyarakat, maupun profesi kesehatan memiliki suatu pemahaman yang berbeda-beda, bergantung pada paradigmanya. Suatu keadaan bisa dikatakan sehat atau sakit setelah memenuhi parameter tertentu. Secara umum, ada beberapa definisi sehat yang dapat dijadikan sebagai acuan.1 Menurut WHO , sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Menurut Parson, sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif. Menurut Undang- Undang Kesehatan RI No.23 Tahun 1992. Sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, sosial dan ekonomis. Sedangkan definisi sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradaptasi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu.2 Rasa sakit bersifat subjektif , seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan sakit.2. Rumusan Masalah

Seorang bayi usia 4 bulan dibawa ke Puskesmas dengan keluhan agak demam setelah 1 hari sebelumnya mendapatkan imunisasi hepatitis-combo. Anak agak rewel, mencret 2 kali dan sulit tidur, lengan bekas suntikan agak kemerahan dan bengkak .Dokter mengatakan bahwa itu normal dan menjelaskan tujuan pemeberian imunisasi pada bayi. (skenario B, Blok 2 modul 2)3. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami akan konsep sehat-sakit sehingga dapat diterapkan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam skenario dengan tepat dan baik .II. Pembahasan1. Konsep sehatMasalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau tidak kemampuan seseorang beradaptasi dengan lingkungan, baik secara biologis maupun psikologis. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa keadaan sejahtera dari badan,jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.3 Dari pengertian tersebut , kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan utuh yang terdiri dari unsur-unsur fisik,mental dan sosial . Menurut Hendrik Bloom, ada empat faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, yaitu herediter(keturunan), layanan kesehatan, lingkungan dan perilaku. Keempat faktor tersebut mempunyai andil yang besar dalam derajat kesehatan.a. Keturunan : Beberapa penyakit dibagi dalam beberapa kategori, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh faktor gen atau disebut juga penyakit herediter. Contoh : diabetes melitus,albino,wilson dll.

b. Pelayanan kesehatan : Dapat mempengaruhi status kesehatan individu(khusus) dan masyarakat(umum). Beberapa aspek yang berpengaruh :

1. Tempat layanan kesehatan : Keterjangkauan suatu daerah (letak geografis) layanan kesehatan sangat mempengaruhi keterjangkauan masyarakat dan petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jika tempat jauh maka masyarakat akan sulit menjangkau. Terlebih jika transportasi didaerah tidak memadai, selain menghambat pertolongan pada pasien gawat darurat juga akan mempengaruhi biaya yang tidak terjangkau.

2. Kualitas petugas medis: Pada kondisi sakit, pasien berada dalam posisi ketergantungan karena sangat membutuhkan pertolongan dari petugas medis. Pasien pasrah tehadap apapun tindakan yang akan dilakukan. Jika petugas tidak memiliki kompetensi yang berkualitas, maka bukan kesembuhan yang akan pasien terima, melainkan penderitaan bahkan kematian yang mungkin didapat. Untuk itu, kualitas petugas kesehatan sangat berpengaruh terhadap status individu maupun masyarakat.

3. Biaya kesehatan : Biaya pengobatan yang tinggi dengan tidak didukung oleh ekonomi masyarakat yang memadai tentunya tidak mungkin dapat menjangkau layanan kesehatan tersebut. Kasarnya, untuk makan saja sulit bagaimana untuk biaya kesehatan. Kondisi ini akan mempersulit masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

c. Perilaku : Sehat atau sakit individu dipengaruhi oleh perilaku. Jika individu dapat menerapkan perilaku sehat maka akan sehat juga hasilnya. Perilaku sehat tidak dapat berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh : pendidikan,adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan, sosial ekonomi dsb.Sarana Pelayanan Kesehatan :a. Puskesmas dan Posyandu

a.1 Puskesmas

Pengertian puskesmas menurut Departemen Kesehatan RI adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. 4 Fungsi puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu. Untuk itu dalam skenario PBL ini, seorang bayi yang usia 4 bulan dibawa ke puskesmas untuk imunisasi dengan harapan mendapatkan suatu pelayanan kesehatan yang terpadu.a.2 Posyandu

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.4 Alasan pendirian posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya pencegahan penyakit ,PPPK serta KB. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana

Banyak pelayanan yang diberikan posyandu,seperti pemberian imunisasi kepada bayi dan anak balita. Imunisasi diberikan oleh petugas yang sudah terlatidan terdidik seperti bidan atau mantri kesehatan yang didatangkan dari puskesmas atau rumah sakit. Selain itu ada penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pemeriksaan ibu hamil dan pemberian makanan bergizi. Hasil pemeriksaan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat(KMS) .b. Promotif dan Preventif

Sistem pelayanan kesehatan juga sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan individu dan masyarakat. Pelayanan kesehatan terdepan bukan semata berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pemeliharaan, peningkatan,dan perlindungan kesehatan. Yang berkaitan dengan kesehatan perorangan lebih menitikberatkan pada kuratif sedangkan kesehatan masyarakat lebih ditekankan pada preventif dan promosi.Dilihat dr dimensi tingkat pelayanan kesehatan, dapat dilakukan berdasarkan 5(lima)tingkat pencegahan (five levels of prevention) dr Leavel and Clark, pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang dilakukan ialah: 1. Promosi kesehatan(health promotion) yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.

2. Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu yang dilakukan saat masih sehat sehingga tidak sakit sehingga tidak menjadi sakit dengan menggunakan suatu alat pelindung khusus , misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.Dalam seknario PBL ini, pemberian imunisasi termasuk pada perlindungan khusus atau disebut juga specific protection karena pemberian imunisasi merupakan suatu tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap suatu penyakit.

c. ImunisasiImunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu .5 Sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan(misalnya vaksin BCG,DPT dan campak) dan melalui mulut(misal : vaksin polio).Tujuan imunisasi adalah seorang anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Manfaat imunisasi untuk anak: dapat mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian, untuk keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit serta menghemat biaya, untuk negara : memperbaiki tingkat kesehatan; meningkatkan kesejahterahan bangsa dan merupakan aset bagi pembangunan negara.

Ada 5 jenis imunisasi dasar yang harus wajib diberikan, yaitu: imunisasi BCG, campak,hepatitis B, polio, DTP. Dalam skenario, bayi 4 bulan diberikan imunisasi DPT dan HB. Imunisasi DPT merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, perfusis dan tetanus. Vaksin DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan racunnya, namun masih dapat merangsang pembentukan zat anti. Imunisasi hepatitis B untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis diberikan tiga kali,yang pertama dalam waktu 12jam setelah lahir lalu dilanjutkan saat bayi berumur 1 bulan, kemudian diberikan lagi saat 3-6 bulan. Reaksi vaksin : gejala yang muncul pada reaksi vaksin sudah bisa diprediksi terlebih dahulu, karena umumnya perusahaan vaksin telah mencantumkan reaksi efek samping yang terjadi setelah pemberian vaksinasi.6 Keluhan yang umum dan ringan : demam, bercak merah pada bekas suntikan, nyeri sendi, pusing, nyeri otot.6 Reaksi vaksin yang bersifat berat dan membahayakan misalnya reaksi serius (analfikasi) dan kejang.6 Reaksi yang timbul setelah pemberian vaksinasi disebut sebagai kejadian ikutan pasca-imunisasi(KIPI). Saat ini semakin canggihnya teknologi pembuatan vaksin dan teknik pemberian vaksin, maka reaksi KIPI dapat diminimalisasi. Meskipun resikonya sangat kecil, reaksi KIPI berat dapat saja terjadi. Dalam masalah yang ada dalam skenario, efek yang dirasakan setelah imunisasi anak menjadi demam, mencret,sulit tidur,rewel,bengkak kemerahan merupakan suatu reaksi yang umum dan wajar dirasakan pasca imunisasi.Mekanisme pertahanan tubuh.

Ada 2 jenis imunisasi yaitu aktif (pemeberian kuman yang sudah dilemahkan dengan tujuan merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri) dan pasif (penyuntikan antibodi sehingga kadar dalam tubuh meningkat). Imunisasi di dalam skenario adalah imunisasi DPT dan HB termasuk imunisasi aktif .

Cara meproduksi imunitas aktif buatan untuk melindungi diri melawan penyakit tertentu dengan memasukkan suatu zat ke dalam tubuh melalui penyuntikan atau secara oral disebut imunisasi. Hal ini juga diistilahkan dengan vaksinasi atau inokulasi. Bahan/agen yang digunakan untuk memproduksi imunitas disebut vaksin. Vaksinasi merupakan perangkat yang praktis dan efektif yang bisa diperoleh dari dokter-dokter untuk melindungi beberapa penyakit. Penyakit pada anak yang sudah diberi vaksin cenderung tidak berbahaya. Setidaknya penyakitnya lebih ringan dibandingkan jika anak tersebut tidak diberi vaksinasi sama sekali. Tampaknya jika kondisi penyakit memburuk, vaksinasi mampu mengatasinya.

Daftar isi1. Konsep Dasar Keperawatan. Asmadi.EGC . Jakarta : 20082. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.Nursalam.2008: Salemba Medika.Jakarta3. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Penerbit Yudhistira. Mukholid A.2007.Jakarta4. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Effendy Nas.EGC.2000.Jakarta5. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Aziz Alimul Hidayat. Penerbit : salemba medika.2008.Jakarta6. Vaksinasi,cara ampuh cegah penyakit infeksi. Suharjo B. Kanisius: 2010.Yogyakarta7. Panduan perawatan anak. Gupte S.2004.Jakarta. Pustaka populer obor : penerbit