Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
MAKALAH
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
DISUSUN OLEH:
1. Erfan Rezi (11317954)
2. Ferdy Firmansyah (12317314)
3. Lusiana Indah Pratiwi (13317361)
4. Rabial Rabis Trambolakis (14317808)
5. Yulianda Lolang (16317351)
KELAS:
2TA03
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang memberikan ide, materi pembahasan, dan juga bantuan lainnya
yang tidak dapat dijelaskan satu-persatu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami berharap kepada Ibu Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca sekalian.
Depok, 28 Desember 2018
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan ........................................................................................... 1
BAB II Pembahasan ........................................................................................... 2
2.1 Pengertian Penggalian .................................................................. 2
2.1.1 Klasifikasi Penggalian ...................................................... 2
2.1.2 Prosedur Penggalian ......................................................... 3
2.2 Pengertian Penimbunan ................................................................ 4
2.3 Pengertian Pengeboran ................................................................. 4
2.4 Jenis-Jenis Alat Berat Dan Fungsinya .......................................... 5
2.5 Efisiensi Waktu Dan Pemeliharaan .............................................. 9
2.5.1 Efisiensin Waktu ............................................................... 9
2.5.2 Pemeliharaan .................................................................... 9
BAB III Penutup ................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 12
3.2 Saran ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang
Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
suatu struktur. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama
proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi
lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya
produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah di tentukan, atau kerugian
perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan
jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya.
Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia
dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan lebih mudah pada waktu yang relative lebih singkat.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penggalian, penimbunan, dan pengeboran?
2. Apa saja jenis-jenis alat berat dan fungsinya?
3. Bagaimana cara mengefisiensi waktu dan pemeliharaan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memenuhi salah satu tugas kuliah yaitu Makalah Pemindahan Tanah Mekanis.
2. Memahami perbedaan antara penggalian, penimbunan, dan pengeboran..
3. Mengetahui fungsi alat berat.
4. Menambah wawasan pembaca sekalian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penggalian
Pengertian perkerjaan galian tanah adalah pekerjaan yang dilaksanakan
dengan membuat lubang di tanah membentuk pola tertentu untuk keperluan pondasi
bangunan. Galian tanah yang dibuat harus dilakukan sesuai perencanaan dan
mencapai lapisan tanah yang keras. Jika dibutuhkan, tanah tersebut juga perlu
dipadatkan agar kondisinya lebih kokoh serta mampu menahan beban bangunan
dengan baik.
2.1.1 Klasifikasi Penggalian
1. Galian Biasa mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi sebagai galian
batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian
perkerasan beraspal.
2. Galian Batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 m3 atau lebih
dan seluruh batu atau bahan lainnya tersebut adalah tidak praktis digali tanpa
penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran, dan peledakan. Galian ini
tidak termasuk galian yang dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal
yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto
maksimum sebesar 180 PK.
3. Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan
yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setiap galian
yang didefinisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Batu tidak dapat
dimasukkan dalam Galian Struktur.Galian Struktur terbatas untuk galian lantai
pondasi jembatan, tembok penahan tanah beton, dan struktur pemikul beban
lainnya.
4. Galian Perkerasan Beraspal mencakup galian pada perkerasan lama dan
pembuangan bahan perkerasan beraspal dengan maupun tanpa Cold Milling
Machine (mesin pengupas perkerasan beraspal tanpa pemanasan).
3
2.1.2 Prosedur Penggalian
1. Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang
ditentukan.
2. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal
mungkin terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.
3. Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau
pondasi dalam keadaan lepas atau lunak atau kotor atau tidak memenuhi syarat,
maka bahan tersebut harus seluruhnya dibuang dan diganti dengan timbunan
yang memenuhi syarat.
4. Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada
garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk
perkerasan maupun bahu jalan, atau pada dasar galian pipa atau pondasi
struktur, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam sampai
permukaan yang mantap dan merata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada
permukaan yang terekspos tidak boleh tertinggal dan semua pecahan batu yang
diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang. Profil galian yang
disyaratkan harus diperoleh dengan cara menimbun kembali dengan bahan
yang memenuhi syarat dan dipadatkan.
5. Peledakan sebagai cara pembongkaran batu hanya boleh digunakan jika tidak
praktis menggunakan alat bertekanan udara atau suatu penggaru (ripper)
hidrolis berkuku tunggal. Peledakan dilarang dan penggalian batu dilakukan
dengan cara lain, jika, peledakan tersebut berbahaya bagi manusia atau struktur
di sekitarnya.
6. Kontraktor harus menyediakan anyaman pelindung ledakan (heavy mesh
blasting) untuk melindungi orang, bangunan dan pekerjaan selama penggalian.
Jika dipandang perlu, peledakan harus dibatasi waktunya.
7. Penggalian batu harus dilakukan sedemikian, apakah dengan peledakan atau
cara lainnya, sehingga tepi-tepi potongan harus dibiarkan pada kondisi yang
aman dan serata mungkin. Batu yang lepas atau bergantungan dapat menjadi
tidak stabil atau menimbulkan bahaya terhadap pekerjaan atau orang, harus
dibuang, baik terjadi pada pemotongan batu yang baru maupun yang lama.
4
2.2 Pengertian Penimbunan
Timbunan adalah lapis perbaikan tanah dasar untuk meningkatkan daya
dukung tanah. Timbunan mempunyai dua bagian yaitu, timbunan biasa dan
timbunan pilihan.
1. Timbunan biasa adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk
pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar
perencanaan tanpa maksud khusus lainnya. Timbunan biasa ini juga digunakan
untuk penggantian material existing subgrade yang tidak memenuhi syarat.
2. Timbunan pilihan adalah timbunan atau urugan yang digunakan untuk
pencapaian elevasi akhir subgrade yang disyaratkan dalam gambar
perencanaan dengan maksud khusus lainnya, misalnya untuk mengurangi tebal
lapisan pondasi bawah, untuk memperkecil gaya lateral tekanan tanah
dibelakang dinding penahan tanah talud jalan.
2.3 Pengertian Pengeboran
Pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan
pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau
gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas
tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan
pemakaianya.
Pembuatan lubang tegak atau miring dengan berbagai garis tengah ke
dalam bumi untuk berbagai tujuan, pertambangan umumnya melakukan
pengeboran untuk mengambil material dibawah bumi (diameter 3–15 sentimeter),
lubang aliran angin tambang, peledakan batuan (diameteer 5-15 sentimeter),
pengujian dan produksi air tanah (diameter 3-15 sentimeter) dan minyak bumi.
5
2.4 Jenis Alat Berat dan Fungsinya
1. Bulldozer
BULLDOZER
Alat yang digunakan untuk mengolah lahan biasanya
menggunakan BULLDOZER, digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke
dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan
di rawa digunakan jenis Bulldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.
2. Excavator
Sebagai alat penggali tanah dan dapat juga di gunakan sebagai alat
pengangkut material ke dalam truck. Istilah yang populer untuk jenis alat berat
penggali adalah Excavator. Excavator ini dapat digunakan sebagai alat pengangkut
namun sayang nya Tidak dapat digunakan dalam jarak jauh.
6
3. Wheel Loader, Track Loader
Track Loader & Wheel Loader
Fungsi wheel loader adalah Untuk memindahkan material sama seperti
dozer. Alat ini memiliki kekurangan tentang jarak yang di tempuh lebih pendek
dibandingkan truck.
4. Motor Scraper
Motor Scrapper
Fungsi motor scrapper adalah Untuk memotong lereng tanggul atau lereng
bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton atau meratakan
jalan raya.
7
5. Motor Grader
Motor Grader
Fungsi motor grader adalah Untuk meratakan pembukaan tanah secara
mekanis dan untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran
tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan sebagainya.
6. Asphalt Finisher
Asphalt Finisher
Kegunaan Asphalt Finisher adalah Untuk menghamparkan campuran
aspal yang dihasilkan dari alat produksi aspal. Kekurangan yang roda kelabang
manuver lebih lama,yang roda karet daya ambangnya lebih kasar.
8
7. Mobile Crane
Mobile Crane
Fungsi Mobile Crane adalah Sebagai alat pengangkut material, alat ini dapat
berpindah tempat dengan mudah namun tidak bisa digunakan di permukaan air.
8. Pneumatic Tire Roller
Pneumatic Tire Roller
Fungsi Pneumatic Tire Roller digunakan pada pekerjaan penggilasan
bahan granular, juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix.
9
2.5 Efisiensi Waktu dan Pemeliharaan
Semakin tingginya akan kebutuhan alat berat pada setiap pekerjaan proyek
konstruksi. Alat berat tersebut mampu menekan efisiensi kerja, efisiensi waktu,
efisiensi biaya serta menakan penggunaan tenaga kerja yang besar dan tinggi.
Pemakaian alat berat secara terus menerus tentunya harus diseimbangkan dengan
pelaksanaan perawatan/pemeliharaan yang baik pada alat berat agar optimalnya
kinerja alat berat dan alat berat yang dipakai dapat awet dan tidak rusak selama
melakukan pekerjaan di bidang konstruksi.
2.5.1 Efisiensi Waktu
Efisiensi adalah tingkat kehematan dalam menggunakan sumber daya
yang ada dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Efisiensi waktu adalah tingkat
kehematan dalam hal waktu saat pelaksanaan hingga kapan proyek itu selesai.
Efisiensi waktu ini dapat membantu kontraktor untuk menyederhanakan operasi
manajemen proyek mereka dan membuatnya menjadi lebih efisien.
Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam efisiensi waktu, yaitu sebagai
berikut:
1. Buat perencanaan dengan matang
2. Kerjakan proyek sesuai dengan kapasitas
3. Terapkan Pelatihan Karyawan
4. Tingkatkan Komunikasi dalam Manajemen Proyek Konstruksi
5. Beradaptasi dengan Perubahan
2.5.2 Pemeliharaan
Perawatan/Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan
yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu
kondisi yang dapat diterima.
Macam-macam pemeliharaan adalah sebagai berikut:
1. Preventive Maintenance.
Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah/memindahkan
kemungkinan munculnya gangguan/kerusakan pada machine. Preventive
10
Maintenance dilakukan tanpa perlu menunggu adanya tanda–tanda kerusakan atau
rusak. Untuk demikian ini, preventive maintenance dibagi atas tiga model
maintenance :
a. Periodic Maintenance
b. Schedule Overhaul
c. Condition Base Maintenance
2. Schedule Overhaul.
Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul di lakukan yang telah ditemukan terhadap masing-masing
komponen yang ada.Schedule overhaul dilaksanakan untuk merekondisi machine
atau komponen agar kembali ke kondisi standard sesuai dengan Standard Factory.
Overhaul di laksanakan secara terjadwal tanpa menunggu machine / komponen
tersebut rusak Dalam pelaksanaannya kadang kala terjadi sesuatu yang merubah
jadwal (schedule).Macam – macam overhaul :
a. Engine overhaul
b. Transmission overhaul
c. Final drive overhaul
d. General overhaul.
3. Condition Base Maintenance
Jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi unit seperti
semula (standard), dengan cara melakukan pekerjaan service. Hal-hal yang perlu
diperhatikan pada saat melaksanakan pekerjaan perawatan adalah sebagai berikut:
a. Gantungkanlah tanda peringatan (tag lock) untuk mencegah orang lain
mengoperasikan mesin.
b. Buanglah oli setelah terlebih dahulu dipanasi sampai mencapai temperatur
kerja.
c. Sebelum membuka tutup/cap radiator releas terlebih dahulu tekanan yang
ada di dalamnya.
11
d. Hindari untuk membuka tutup/cap tangki dan saluran pembuangan olinya
ketika masih panas.
e. Setelah penggantian oli, penggantian elemen saringan, pembersihan dan
lain-lain,lakukan bleeding udara jika diperlukan.
f. Untuk semua tempat pengisian oli yang menggunakan saringan kawat,
hindari membuka saringan pada saat melakukan pengisian oli,
g. Pelumas/oli tidak boleh lebih atau kurang dari standar yang ditentukan.
Pada saat melakukan pengecekan level oli harus menunjukkan ukuran
yang tepat.
h. Ketika melakukan greasing, semua grease yang lama harus keluar dan
terganti oleh grease yang baru, kemudian bersihkanlah grease yang keluar
dari bagian yang digreasing.
i. Ketika melakukan penggantian oli, lakukanlah pemeriksaan oli bekas,
filter, dan magnetik plug dari serbuk/geram.
j. Ketika membuka bagian-bagian yang memakai o-ring, bersihkan
dudukannya, dan ganti dengan yang baru.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Alat berat merupakan alat yang sengaja diciptakan/didesain untuk dapat
melaksanakan salah satu fungsi/kegiatan proses konstruksi yangsifatnya berat bila
dikerjakan oleh tenaga manusia, seperti mengangkut,mengangkat, memuat,
memindah, menggali, mencampur, dan seterusnya dengan cara yang mudah, cepat,
hemat, dan aman.
Efisiensi waktu adalah tingkat kehematan dalam hal waktu saat
pelaksanaan hingga kapan proyek itu selesai. Perawatan/Pemeliharaan adalah suatu
kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang,
memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.
3.2 SARAN
Berbagai macam pekerjaan konstruksi, terutama pekerjaan besar seperti
pembangunan gedung, jembatan, bendungan, dan lainnya, sangat bergantung pada
alat berat. Alat berat sangat dibutuhkan dalam pekerjaan besar atau pekerjaan
konstruksi untuk mempermudah jalannya pekerjaan agar selesai tepat pada waktu
yang telah direncanakan.
Setiap alat berat memerlukan pemeliharaan dan perawatan. Oleh karena
itu, agar alat berat tetap dalam kondisi baik atau optimal, maka seluruh pekerjaan
konstruksi akan berjalan dengan baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Stefan Ardi. 2018. MAKALAH ALAT BERAT. Available from URL:
https://koleksitugasku.blogspot.com/2018/06/makalah-alat-berat.html.
Diakses pada tanggal 25 Desember 2018.
Anonim. 2009. Pekerjaan Tanah. Available from URL: http://civil-
injinering.blogspot.com/2009/05/pekerjaan-tanah.html. Diakses pada
tanggal 25 Desember 2018.
Anonim. 2016. Pengertian dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tanah. Available
from URL: http://arafuru.com/sipil/pengertian-dan-metode-pelaksanaan-
galian-tanah.html. Diakses pada tanggal 27 Desember 2018.
Anonim. 2014. Pengertian Pemboran. Available from URL: http://arti-definisi-
pengertian.info/pengertian-pemboran/. Diakses pada tanggal 1 Januari
2019.
Komunitas Insinyur Indonesia. 2012. Pemadatan Tanah Untuk Timbunan Tanah.
Available from URL: https://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-
raya/pemadatan-tanah-untuk-timbunan-tanah. Diakses pada tanggal 1
Januari 2019.
Bisa Fakhli. 2014. Pengertian dan Klasifikasi Timbunan. Available from URL.
https://www.kumpulengineer.com/2014/09/pengertian-dan-klasifikasi-
timbunan.html. Diakses pada tanggal 31 Desember 2018.