37
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Negara dan Konstitusi Disusun Oleh Kelompok 2 Dosen Pengasuh Drs.Loman Bolam, M.Si. Universitas Sriwijaya Nama NIM 1. Sholihatun Nisa’ 06081281419033 2. Krista Lestari T 06081281419034 3. Fitri Indahsari

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah tentang Negara dan Konstitusi

Citation preview

Page 1: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

Negara dan Konstitusi

Disusun Oleh

Kelompok 2

Dosen Pengasuh

Drs.Loman Bolam, M.Si.

Universitas Sriwijaya

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Tahun Ajaran 2014/2015

Nama NIM

1. Sholihatun Nisa’ 060812814190332. Krista Lestari T 060812814190343. Fitri Indahsari 060812814190354. Sesi Winarni 060812814190365. M.Agung Firman S 06081281419038

Page 2: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Swt, Tuhan Semesta Alam yang telah memberi

rahmat dan karunia sehat, sehingga pada kesempatan ini kelompok 2 dapat

menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

membahas tentang negara dan konstitusi dengan tepat waktu. Shalawat dan salam

tetap kita agungkan kepada junjungan nabi besar, nabi Muhammad Saw, Beliau

adalah tokoh idola, suri tauladan yang berpengaruh besar di seluruh dunia sampai

akhir zaman.

Kelompok 2 sangat menyadari saat pengerjaan makalah ini masih terdapat

kesulitan dalam penyusunan dan penyampaian pemikiran, tetapi itu semua bisa

dikerjakan dengan sebaik mungkin. Ucapan terimakasih kepada dosen pengasuh

Bapak Drs. Loman Bolam, M.Si yang telah membimbing dan memberi motivasi

kepada kami dalam pengerjaan makalah pendidikan kewarganegaraan ini.

Semoga makalah ini memberikaninformasi bagi pembaca dan dapat

bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan

kita semua.

Palembang, 31 Maret 2015

Kelompok 2

ii

Page 3: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

Daftar Isi

Halaman Judul ...................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................... ii

Daftar Isi .............................................................................................................. iii

Pendahuluan ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1B. Tujuan ........................................................................................................ 2C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

Pembahasan.......................................................................................................... 3

A. Negara....................................................................................................... 31. Pengertian Negara .................................................................................. 32. Unsur-Unsur Negara .............................................................................. 33. Teori Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia ........................ 44. Fungsi Negara......................................................................................... 55. Tujuan Negara........................................................................................ 66. Kelembagaan Negara Republik Indonesia ............................................ 6

B. Konstitusi.................................................................................................. 81.Pengertian konstitusi ............................................................................. 82.Sifat Konstitusi ...................................................................................... 93.Fungsi Konstitusi ................................................................................. 10

C. Konstitusi Negara Republik Indonesia................................................ 10Konstitusi atau Undang-Undang Dasar di Indonesia ............................... 12Contoh Batang Tubuh Undang-Undang Dasar Tahun 1945 .................... 18

Penutup

Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 20

Daftar Pustaka ................................................................................................... 21

iii

Page 4: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Secara kodrati manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki

identitas sebagai makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial.Sehingga,

manusia dihadapkan pada kenyataan yang sangat komplek,terutama dalam upaya

memenuhi kebutuhan hidupnya.Dalam sebuah negara, rakyat harus tunduk dan

patuh pada kekuasaan negara dan sebaliknya kekuasaan pemerintahan negara

harus dibatasi agar penyelenggaraan kekuasaan tidak bertindak sewenang-

wenang, sehingga hak-hak warga negara akan terlindungi. Gagasan inilah yang

dikenal dengan istilah konstitusi atau undang-undang.

Di era globalisasi seperti saat ini, banyak masyarakat dituntut untuk

mampu memilih –milih pengaruh positif dan negatif dari globalilasi tersebut.

Tentunya terdapat nilai-nilai yang harus ditanamkan pada diri masyarakat sesuai

dengan pancasila.Tetapi kenyataannya sebagian masyarakat Indonesia telah

mengabaikan arti dari pancasila itu sendiri, baik pancasila dipandang sebagai

dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Bukan hanya mengabaikan,

namun banyak juga yang tidak mengetahui makna dari dasar negara dan konstitusi

tersebut. Dengan pendidikan tentang dasar negara dan konstitusi diharapkan

masyarakat Indonesia mampu mempelajari,memahami serta melaksanakan segala

kegiatan kenegaraan berlandaskan dasar negara dan konstitusi,namun tidak

kehilangan jati dirinya.

Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar Negara

menempati kedudukan sebagai norma hukum tertinggi disuatu Negara. Sebagai

norma tertinggi, Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma

hukum dibawahnya.Konstitusi adalah salah satu norma hukum di bawah Dasar

Negara. Dasar Negara merupakan cita hukum dari Negara. Terdapat hubungan-

hubungan yang sangat terkait antara keduanya yang perlu kita ketahui.

Page 5: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

B. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah yaitu :

1. Mengetahui pengertian dari Negaradan Konstitusi secara keseluruhan

2. Mengetahui sistem konstitusi di Negara Republik Indonesia

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami jelaskan adalah:

1. Apakah pengertian Negara dan Konstitusi secara keseluruh ?

2. Bagaimana Keadaan Konstitusi di Negara Republik Indonesia?

1

Page 6: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

Pembahasan

Negara dan Konstitusi

A. Negara

1.Pengertian Negara

Kata negara yang digunakan di Indonesia berasal dari bahasa sansekerta

Negari atau Negara yang berarti wilayah,kota atau penguasa.Secara historis

pengertian Negara senantiasa berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat pada

saat ini. Pengertian tentang Negara telah banyak di definisikan oleh para ahli filsuf

Yunani Kuno, para ahli abad pertengahan, sampai abad modern. Beberapa

pendapat tersebut antara lain:

a. Pendapat Aristoteles (Schmandt, 2002), negara adalah komunitas keluarga dan

kumpulan keluarga yang sejahtera demi kehidupan yang sempurna dan

berkecukupan.

b. Jean Bodin (Schmandt, 2002), negara sebagai pemerintahan yang tertata dengan

baik dari beberapa keluarga serta kepentingan bersama mereka oleh kekuasaan

berdaulat.

c. M. Nasrun (1978), negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup tertentu yang

harus memenuhi tiga syarat pokok: rakyat tertentu, daerah tertentu dan

pemerintahanyang berdaulat.

d. Robert M. Mac Iver (Soehino,1998;Agustino,2007), negara adalah asosiasa

yang menyelenggarakan penertiban dalam suatu wilayah berdasarkan sistem

hukum diselenggarakan oleh pemerintah diberi kekuasaan memeksa.

e. Miriam Budiardjo (2007), negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya

diperintah oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warganya untuk

ketaatan melalui kekuasaan yang sah.

2

Page 7: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

2.Unsur – Unsur Negara

a.Wilayah, yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat

tinggal bagi rakyatnya yang meliputi darat, laut, dan udara.

b.Rakyat, yaitu penduduk yang bertempat tinggal di wilayah suatu negara, tunduk

pada kekuasaan negara, dan mendukung negara bersangkutan.

c.Pemerintah, yaitu suatu organisasi yang bertindak atas nama negara dan

menyelenggarakan kekuasaan negara. Pemerintah berwenang untuk merumuskan

dan melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di

dalam wilayahnya.

d.Kedaulatan, yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang dan

melaksanakannya dengan cara yang tersedia. Negara memiliki kekuasaan untuk

memaksa semua penduduknya menaati undang-undang dan peraturannya baik

kedalam maupun kedaulatan keluar. Untuk itu negara menuntut loyalitas mutlak

dari warga negaranya.

Berdasarkan uraian diatas maka unsur negara dapat dikelompokkan

menjadi:

a.Bersifat Konstitutif, yang berarti bahwa di dalam negara tersebut terdapat

wilayah, rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.

b.Bersifat Deklaratif, yang ditandai oleh adanya tujuan negara, undang-undang

dasar, dan pengakuan dari negara lain atau masuk dalam perhimpunan bangsa-

bangsa di dunia.

3. Teori Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan berdasarkan UUD 1945

yang mengatur tentang kewajiban negara terhadap warganya, hak dan kewajiban

warga negara terhadap negaranya dalam suatu sistem kenegaraan. Kewajiban

3

4

Page 8: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

negara terhadap warganya pada dasarnya adalah memberikan kesejahteraan hidup

dan keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya.

Implikasi perkembangan teori kenegaraan dalam proses terjadinya Negara

Kesatuan Republik Indonesia dapat kita lihat pada hal berikut ini :

Pertama : Terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu

proses yang tidak sekedar dimulai dari proklamasi, akan tetapi

perjuangan kemerdekaan mempunyai peran khusus dalam

pembentukan ide-ide dasar yang dicita-citakan.

Kedua : Proklamasi baru mengantar bangsa Indonesia sampai ke pintu gerbang

kemerdekaan. Adanya proklamasi tidak berarti bahwa kita telah

selesai bernegara

Ketiga : Keadaan bernegara yang kita cita-citakan belum tercapai hanya

dengan adanya pemerintahan, wilayah, dan bangsa, melainkan harus

kita isi untuk menuju keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan

makmur.

Keempat : Terjadinya negara adalah kehendak seluruh bangsa, bukan sekedar

keinginan golongan yang kaya dan yang pandai atau golongan

ekonomi lemah yang menentang golongan ekonomi kuat seperti dalam

teori kelas.

Kelima: Religiusitas yang tampak pada terjadinya negara menunjukkan

kepercayaan bangsa Indonesia Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

(Sumarsono. S dkk. : 2005)

4. Fungsi Negara

Page 9: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

a. Menjaga ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah berbagai

bentrokan dalam masyarakat, negara bertindak sebagai stabilisator

b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, fungsi ini sangat

penting terutama bagi negara-negara sedang berkembang.

c. Mengusahakan pertahanan untuk menangkal kemungkinan serangan dari luar,

untuk itu maka negara harus dilengkapi dengan alat-alat pertahanan yang kuat

dan canggih.

d. Menegakkan keadilan yang dilaksanakan oleh badan-badan peradilan.

5. Tujuan Negara

Bagi bangsa Indonesia tujuan itu dituangkan dalam Pembukaan Undang-

undang Dasar 1945 alenia ke-empat, meliputi :

a. Membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia

b. Memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6. Kelembagaan Negara Republik Indonesia

a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Tugas dan wewenang MPR antara lain :

1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar

2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil Pemilihan Umum

3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya

menurut Undang-Undang Dasar.

4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam

hal terjadi kekosongan Wakil Presiden.

5

Page 10: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan

Wakil Presiden yang diusulkan oleh Partai Politik atau gabungan Partai Politik

yang meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilihan Umum

sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil

Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan

kewajibannya dalam masa jabatan secara bersamaan.

b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

DPR memiliki fungsi Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan. DPR terdiri atas

anggota Partai Politik peserta pemilihan umum yang dipilih langsung oleh rakyat.

c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

DPD memiliki fungsi :

1. Mengajukan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yamg

berkaitan bidang legislasi tertentu

2. Mengawasi atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.

d. Badan Pengawas Keuangan (BPK)

Tugas BPK anatara lain :

1. Memerikasa laporan dan tanggung jawab keuangan negara

2. Memeriksa semua pelaksanaan APBN

e. Mahkamah Agung (MA)

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah

Konstitusi (MK). MA membawahi bidang peradilan dalam lingkup Peradilan

Umum; Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi; Lingkungan Peradilan Agama;

Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama; Lingkungan Peradilan Militer;

Lingkungan Peradilan Tata Usaha.

f. Komisi Yudisial (KY)

KY memiliki wewenang untuk :

6

Page 11: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

1. Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR

2. Menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku

Hakim

g. Mahkamah Konstitusi (MK)

Kewajiban dan wewenang MK adalah mengadili pada tingkat pertama dan

terakhir dengan keputusan yang bersifat final untuk :

1. Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

2. Memutus sengketa kewenangan Lembaga Negara yang kewenangannya

diberikan oleh UUD 1945.

3. Memutus pembubaran Partai Politik

4. Memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.

h. Presiden dan Wakil Presiden

Presiden berfungsi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Sebagai

kepala negara ia merupakan simbol resmi negara Indonesia di dunia, dan sebagai

kepala pemerintahan ia memegang kekuasaan eksekutif, untuk melaksanakan

tugas-tugas pemerintahan sehari-hari dibantu Menteri-Menteri dalam Kabinet.

Wakil Presiden secara umum memiliki tugas untuk membantu Presiden dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya, secara khusus wakil Presiden memiliki

tugas :

1.Memperhatikan secara khusus, menampung masalah-masalah dan

mengusahakan pemecahan masalah-masalah menyangkut tugas kesejahteraan

rakyat.

2.Melakukan pengawasan operasional pembangunan dengan bantuan kementrian

atau departemen.

B.Konstitusi

7

Page 12: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

1.Pengertian konstitusi

Konstitusi bagi suatu negara adalah keseluruhan sistem aturan yang

menetapkan dan mengatur tata kehidupan kenegaraan melalui sistem

pemerintahan negara dan tata hubungan secara timbal balik antara pemerintahan

negara dan orang-seorang yang berada dibawah pemerintahannya (Supriatnoko :

2008).

Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita menerjemahkan kata

Constitution (Inggris) dengan Undang-Undang Dasar. Dalam pemakaian istilah

Undang-Undang Dasar biasanya kita langsung membayangkan suatu naskah

tertulis, karena semua Undang-Undang Dasar adalah suatu naskah tertulis.

Constitution lebih luas mencakup kesuluruhan peraturan baik yang tertulis

maupun tidak tertulis, yang mengatur secara mengikat penyelenggaraan suatu

pemerintahan.

Pada hakikatnya konstitusi itu mengandung pokok-pokok sebagai berikut :

1. Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia dan warganya

2. Ditetapkan susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental

3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat

fundamental.

Dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila yang merupakan norma

tertinggi. Sebagai dasar negara, Pancasila dapat disebut norma dasar, norma

pertama, norma fundamental negara, atau pokok kaidah negara yang fundamental

dan cita hukum yang menjadi sumber pembentukan konstitusi. Konstitusi yang

merupakan norma hukum di bawah dasar negara bersumber dan berdasar pada

dasar negara ini, meliputi hukum dasar tertulis, yaitu undang-undang dasar, serta

hukum dasar tidak tertulis, yaitu konvensi. Penjelasan atau penjabaran

(perwujudan) dasar negara ke dalam aturan hukum yang pertama-tama dilakukan

melalui konstitusi. Hubungan dasar negara Pancasila dengan konstitusi UUD 1945

dapat dilihat pada Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945 yang menunjukkan suasana kebatinan negara memuat asas

8

Page 13: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

kerohanian negara, asas politik negara, asas tujuan negara, dan dasar hukum pada

undang-undang.

2.Sifat Konstitusi

Formal : bahwa prosedur pembuatan konstitusi yang dilakukan harus

secara istimewa karena isinya penting, menyangkut nasib negara

dan rakyat seluruhnya.

Material, : bahwa isi konstitusi menyangkut hal-hal yang bersifat dasar atau

pokok bagi rakyat dan negara.

Fleksibel : konstitusi itu mudah mengikuti perkembangan jaman, memuat

hal-hal yang pokok, dan untuk mengubahnya tidak memerlukan

prosedur yang istimewa, cukup dilakukan oleh badan pembuat

Undang-Undang biasa.

Kaku (rigid) : jika konstitusi itu tidak mudah mengikuti perkembangan jaman,

memuat hal-hal yang pokok dan pembuat konstitusi menetapkan

prosedur perubahan yang tidak mudah.

3.Fungsi Konstitusi

Fungsi pokok konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah membatasi

kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan

tidak bersifat sewenang-wenang.

Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan terlindungi. Dengan

memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi atau Undang-Undang Dasar, setiap

Undang-Undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antar badan legislatif,

eksekutf, dan yudikatif.

b. Hak Asasi Manusia

9

Page 14: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

c. Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar

d. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-

Undang Dasar.

C. Konstitusi pada Negara Republik Indonesia

Konsepsi konstitusi negara RI bersumber pada Undang-Undang Dasar

1945, dalam arti luas konstitusi Indonesia didasarkan pada Pancasila yang

tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh. Lebih lanjut kemudian

dijabarkan dalam berbagai produk peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mekanisme pelaksanaan demokrasi Pancasila bersumber pada konstitusi atau

Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai

sebuah konstitusi negara kita yang ditetapkan oleh para pendiri negara pada

tanggal 18 Agustus 1945 menunjukkan bahwa negara Indonesia menganut

konstitusionalisme, konsep negara hukum dan prinsip demokrasi. Sebagai hukum

dasar , Undang-Undang Dasar 1945 bukan hanya merupakan dokumen hukum,

tetapi juga mengandung aspek lain seperti pandangan hidup, cita-cita, dan falsafah

yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa dan menjadi landasan dalam

penyelenggaraan negara.

Mekanisme demokrasi Pancasila tercantum dalam penjelasan Undang-

Undang Dasar 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam sistem pemerintahan negara

sebagai berikut :

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum

2. Indonesia menggunakan sistem konstutusional

3. Kekuasaan negara yang tertinggi ada di tangan MPR

4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara dibawah Majelis

5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR

6. Menteri negara adalah pembantu Presiden dan tidak bertanggung jawab kepada

DPR

10

Page 15: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

7. Kekuasan kepala negara tidak tak terbatas

Perubahan / Amandemen Undang-Undang Dasar 1945

Pada awal era reformasi, berkembang dimasyarakat banyaknya tuntutan

yang didesakkan oleh berbagai komponen bangsa termasuk mahasiswa dan

pemuda. Tuntutan itu antara lain sebagai berikut :

1. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Penghapusan doktrin dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

(ABRI)

3. Penegakan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), serta

pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)

4. Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah

5. Mewujudkan kebebasan pers

6. Mewujudkan kehidupan demokrasi

Tuntutan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 yang digulirkan beberapa kalangan masyarakat dan kekuatan sosial politik

didasarkan pada pandangan bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang

demokratis, pemberdayaan rakyat, dan penghormatan HAM. Selain itu di

dalamnya terdapat pasal-pasal yang menimbulkan multi tafsir dan membuka

peluang bagi penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik, tertutup dan KKN

yang memungkinkan kemerosotan kehidupan nasional di berbagai kehidupan

nasional.

Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

yang dilakukan MPR merupakan upaya penyempurnaan aturan dasar guna lebih

memantapkan usaha pencapaian cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus

1945 yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. Perubahan dilakukan secara bertahap dan sistematis dalam

11

Page 16: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

empat kali perubahan yang merupakan satu rangkaian dan satu sistem kesatuan.

Perubahan pertama dilakukan pada Sidang Umum MPR tahun 1999, perubahan

kedua pada sidang tahunan MPR tahun 2000, perubahan ketiga pada Sidang

Tahunan MPR tahun 2001, dan perubahan keempa pada Sidang Tahunan MPR

tahun 2002.

Konstitusi atau Undang-Undang Dasar di Indonesia

Penetapan Undang-Undang Dasar dan Konstitusi Indonesia

Perubahan Konstitusi atau UUD di Indonesia

Beberapa cara perubahan UUD atau konstitusi di Indonesia dapat dilihat dari

ketentuan UUD atau Konstitusi yang pernah dan sedang berlaku di Indonesia,

yaitu:

- Perubahan Undang-Undang Dasar dalam UUD 1945 Proklamasi

- Perubahan Konstitusi dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat

- Perubahan Undang-Undang Dassar dalam UUDS

- Perubahan Undang-Undang Dasar dalam UUD 1945 pada periode Orde

lama dan Orde Baru

- Perubahan Undang-Undang Dasar dalam UUD 1945 Amandemen

Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen

Kedudukan UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis merupakan sumber

hukum setiap produk hukum seperti Undang-Undang, peraturan pemerintah, atau

peraturan lainnya.

Pembukaan UUD 1945 Amandemen

Pembukaan UUD 1945 Amandemen, tidak mengalami perubahan

sebagaimana awalnya UUD 1945 ditetapkan. Dapat tidaknya Pembukaan UUD

1945 dilakukan perubahan terdapat dua pandangan. Menurut Notonegoro,

12

Page 17: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah yang fundamental keberadaan

Negara Republik Indonesia, Pembukaan merupakan suatu rangkaian dengan

proklamasi 17 agustus 1945, sehingga tidah boleh diubah oleh siapapun termasuk

MPR hasil pemilihan umum. Perubahan terhadap pembukan berarti pembukaan

Negara Proklamasi, meski masih ada Negara Indonesia tetapi Negara terebut

bukan Negara Proklamasi 17 Agustus 1945. Pendapat lain dikemukakan oleh

Mahfud MD (2000), bahwa semua hasil perbuatan manusia dapat diubah,

termasuk pembukaan UUD 1945. Semua itu sangat tergantung kepada dinamika

masyarakat Indonesia.

Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang

diciptakan dan dijelmakan dalam Batang Tubuh UUD ke dalam pasal-pasalnya.

Empat pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945 adalah:

Pokok pikiran I cerminan sila ke tiga

Pokok pikiran II cerminan sila ke lima

Pokok pikiran III cerminan sila ke empat

Pokok pikiran IV cerminan sila ke satu dan ke dua.

Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen

2002

Sistem pemerintahan Negara Indonesia sebelum dilakukan amandemen

dibagi atas tujuh , secara sistematis merupakan pengejawantahan kedaulatan

rakyat. Oleh karena itu, sistem ini dikenal dengan tujuh kunci pokok sistem

pemerintahan negara. Walaupun tujuh pokok tersebut tidak lagi sebagai dasar

yuridis, namun tetap mengalami perubahan. Sistem pemerintahan negara menurut

UUD 1945 setelah amandemen secara komparatif, sebagai berikut :

1. Indonesia adalah Negara yang Berdasarkan Atas Hukum (Rechtstaat)

13

Page 18: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

Negara Indonesia berdasrkan atas hukum (Rechtstaat), bukan kekuasaan

belaka (Machtsstaat) memiliki makna bahwa Negara, termasuk Pemerintah

beserta Lembaga-lembaga Negara lainnya dalam melakukan tindakan apapun

harus dilandasi maupun dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Tekanan

pada hukum (recht), harus berhadapan dengan kekuasaan (macht), sehingga akan

tampak rumusannya dalam pasal-pasal. Tetapi juga harus sejalan dengan pokok-

pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 lalu diwujudkan

oleh cita-cita hukum (rechsidee) yang merupakan hukum dasar tidak tertulis.

Pengertian Negara hukum baik dalam arti formal yang melindungi seluruh

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Juga dalam arti material,

yaitu Negara harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan dan kecerdasan

seluruh bangsanya. Dengan landasan material tersebut, hendaknya setiap tindakan

Negara haruslah mempertimbangkan dua kepentingan atau landasan. Dua

landasan tersebut adalah kegunaanya (doelmatigheid) dan landasan hukumnya

(rechtnaigheid).

2. Sistem Konstitusional

Berdasarkan sifat ini pemerintah atas sistem konstitusi (hukum dasar)

tidak bersifat absolut (kekuasaan tidak terbatas). Sehingga pengendalian

pemerintahan dibatasi oleh ketentuan-ketentuan konstitusi, juga oleh ketentuan-

ketentuan hukum lain yang merupakan produk konstitusional, Ketetapan MPR,

Undang-Undang, dan sebagainya.

Dengan landasan keduanyanya, maka dapat diciptakan sistem mekanisme

hubungan dan hukum antar lembaga Negara, yang dapat menjamin terlaksananya

sistem itu sendiri dan juga dapat memperlancar pelaksanaan pencapaian cita-cita

nasional.

3. Kekuasaan Negara yang Tertinggi di Tangan Rakyat

Sistem kekuasaan sebelum mengalami amandemen dinyatakan dalam

penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai berikut: “Kedaulatan rakyat

14

Page 19: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

dipegang oleh suatu badan, bernama MPR, sebagai penjelmaan seluruh rakyat

Indonesia (Vertretungorgatan des willens des Statsvolkes). Majelis ini bertugas

menetapkan Undang-Undang Dasar dan menetapkan Garis-Garis Besar Haluan

Negara, mengangkat Kepala Negara (Presiden) dan Wakil Kepala Negara (Wakil

Presiden), juga pemegang kekuasaan tertinggi. Sedangkan Presiden harus

menjalankan haluan Negara menurut garis-garis besar yang ditetapkan majelis,

dengan begitu Presiden tunduk dan bertanggung jawab kepada majelis dan wajib

menjalankan keputusan-keputusan majelis.

Namun menurut UUD 1945 hasil amandemen 2002 kekuasaan tertinggi

ditangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD (pasal 1 ayat 2). MPR menurut

UUD 1945 hasil amandemen 2002, hanya memiliki kekuasaan melakukan

perubahan UUD, melantik Presiden dan Wakil Presiden, serta memberhentikan

Presiden dan Wakil Presiden sesuai masa jabatan atau jika melanggar suatu

konstitusi.

4. Kekuasaan Presiden menurut UUD 1945 sebelum dilakukan amandemen

“Di bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden ialah penyelenggara

pemerintahan Negara yang tertinggi. Dalam menjalankan pemerintahan Negara,

kekuasaan dan tanggung jawab ada ditangan Presiden (Concentration of power

responsibility upon the president) “.

Berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen 2002, presiden merupakan

penyelenggara pemerintahan tertingggi di samping MPR dan DPR, karena

Presiden dipilih langsung oleh rakyat (UUD 1945 Pasal 6A ayat (1)).

5. Presiden Tidak Bertanggungjawab Kepada DPR

Menurut UUD 1945 sebelum amandemen menjelaskan :

“Di samping presiden adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Presiden harus

mendapat persetujuan DPR untuk membentuk Undang-Undang (Gezetzgebung)

15

Page 20: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

pasal 5 ayat (1) dan untuk menetapkan anggaran pendapatan anggaran pendapatan

dan belanja Negara (Staatsbergrooting) sesuai dengan pasal 23.

Sistem ini dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 maupun dalam

penjelasan UUD 1945, sebagai berikut :

“ Presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahannya dibantu oleh menteri-

menteri Negara (Pasal 17 ayat (1) UUD 1945 hasil amandemen). Presiden

mengangkat dan memberhentikan Menteri-Menteri Negara (Pasal 17 ayat (2)

UUD 1945 Hasil Amandemen 2002).

6. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Terbatas

Sistem ini dinyatakan secara tidak eksplisit dalam UUD 1945 hasil

amandemen 2002dan masih sesuai dengan penjelasan UUD 1945, yaitu :

Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh rakyat secara langsung (UUD 1945 hasil

Amandemen 2002 pasal 6A ayat (1)). Dengan demikian dalam sistem kekuasaan

kelembagaan Negara Presiden tidak lagi merupakan mandataris MPR bahkan

sejajar dengan DPR dan MPR. Hanya jikalau Presiden melanggar Undang-

Undang maupun Undang-Undang Dasar, maka DPR dapat melakukan

Impeachment.

Negara Indonesia Adalah Negara Hukum

Menurut Penjelasan UUD 1945 , Negara Indonesia adalah Negara hukum,

yang berdasarkan Pancasila dan bukan berdasarkan atas kekuasaan sifat. Sifat

Negara hukum hanya dapat ditunjukkan jika alat-alat perlengkapannya bertindak

menurut dan terikat kepada aturan-aturan yang ditentukan lebih dulu oleh alat-alat

yang dikuasai untuk mengadakan aturan-aturan itu.

Sifat hukum yang berdasarkan Pancasila, hukum memberikan pengayom

agar cita-cita luhur bangsa Indonesia tercapai dan terpelihara. Dalam era reformasi

ini, bangsa Indonesia benar-benar akan mengembalikan peranan hukum, aparat

penegak hukum bersama seluruh sistem peraturan perundang-undangan akan

16

Page 21: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

dikembalikan pada dasar-dasar Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945 hasil amandemen 2002 yang mengemban amanat demokrasi dan

perlindungan hak-hak asasi manusia.

Adapun pembangunan hukum di Indonesia sesuai dengan tujuan Negara

hukum, diarahkan pada terwujudnya sistem hukum yang mengabdi pada

kepentingan nasional terutama rakyat, melalui penyusunan materi hukum yang

bersumber pada Pancasila sebagai sumber filosofinya dan UUD 1945 sebagai

dasar konstitusinya, serta aspirasi rakyat sebagai sumber materialnya.

Adapun tujuan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah untuk:

1. Menyempurnaakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai

tujuan nasional

2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan

kedaulatan rakyat

3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak

asasi manusia

4. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis

dan modern

5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan

kewajiban negara mewujudkan kesejahteraan sosial

6. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan

negara

7. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan

berbangsa sesuai sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan, serta

kepentingan bangsa dan negara.

Berikut ini dikutipkan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945 setelah

diamandemen,mulai dari perubahan pertama sampai dengan perubahan keempat

17

Page 22: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

dengan tanda bintang, * adalah perubahan pertama, ** adalah perubahan kedua,

*** adalah perubahan ketiga, **** adalah perubahan keempat.

BAB I

BENTUK KEDAULATAN

Pasal 1

(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan,yang berbentuk Republik.

(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut

Undang0Undang Dasar.***)

(3) Negara Indonesia adalah negara hukum.***)

BAB II

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

Pasal 2

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan

Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui

pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang.****)

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima

tahun di ibukota negara

(3) Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara

terbanyak.

Pasal 3

(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan

Undang-Undang Dasar.***)

(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil

Presiden.***/****)

18

Page 23: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden

dan /atau Wakil Presiden dalam masa jabatan menurut Undang-Undang

Dasar.***/****)

Penutup

Kesimpulan

19

Page 24: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

Daftar Pustaka

Loman, Bolam. 2014. Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan. Palembang :

Univesitas Sriwijaya.

Penyusun Buku Ajar MPK.2010.Pendidikan Kewarganegaraan.Indralaya: Unit

Pengembangan Teknis-MPK Universitas Sriwijaya.

Rumah,Radhen.2013.Negara dan Konstitusi.[Online].From

http://2013.rumahradhen.wordpress.com/materi.kuliahku/semester.i/kewa

rganegaraan/negara_dan _konstitusi. Diaksespada tanggal 29 Maret 2015.

Saputra,Wisnu. 2014 . Makalah Negara dan Konstitusi. [Online] . From

https://wisnupendlm.blogspot.com/2014/06/makalah_negara_dan_konstitu

si.html.Diakses tanggal 29 Maret 2015.

20

Page 25: Makalah Pendidikan Kewarganegaraan Kelompok 2

21