23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam proses belajar mengajar, tujuan merupakan sasaran ideal yang hendak di capai, baik tujuan pendidikan kurikuler, institusional maupun tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan tersebut tentu berpacu pada kurikulum yang di ajarkan agar proses belajar-mengajar menuju ke arah tujuan pembelajaran tersebut. Disinilah evaluasi berperan, karena dengan evaluasi pembelajaran para pendidik bisa mengetahui kapasitas peserta didiknya dan mengontrol keilmuan yang telah di ajarkannya, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan atau malah sebaliknya. Pendidikan yang bermutu tentu selalu melakukan evaluasi pembelajaran, karena dengan evaluasi bisa mengontrol hasil pembelajaran dan bisa meningkatkan pembelajaran tersebut. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan hakikat dari evaluasi pembelajaran, bagaimana kedudukannya, fungsinya, tujuannya, objek dan subjek dari evaluasi pendidikan, cirri- cirinya, jenisnya, syarat dan prinsip evaluasi pendidikan, dan sistem evaluasi pendidikan. B. TUJUAN Untuk mengetahui materi pengembangan sistem evaluasi PAI. ii

Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam proses belajar mengajar, tujuan merupakan sasaran ideal yang hendak di capai, baik

tujuan pendidikan kurikuler, institusional maupun tujuan pendidikan nasional. Tujuan

pendidikan tersebut tentu berpacu pada kurikulum yang di ajarkan agar proses belajar-

mengajar menuju ke arah tujuan pembelajaran tersebut. Disinilah evaluasi berperan, karena

dengan evaluasi pembelajaran para pendidik bisa mengetahui kapasitas peserta didiknya dan

mengontrol keilmuan yang telah di ajarkannya, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang

diharapkan atau malah sebaliknya.

Pendidikan yang bermutu tentu selalu melakukan evaluasi pembelajaran, karena dengan

evaluasi bisa mengontrol hasil pembelajaran dan bisa meningkatkan pembelajaran tersebut.

Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan hakikat dari evaluasi pembelajaran,

bagaimana kedudukannya, fungsinya, tujuannya, objek dan subjek dari evaluasi pendidikan,

cirri-cirinya, jenisnya, syarat dan prinsip evaluasi pendidikan, dan sistem evaluasi

pendidikan.  

B. TUJUAN

Untuk mengetahui materi pengembangan sistem evaluasi PAI.

ii

Page 2: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan

Secara etimologi evaluasiberasal dari kata evaluation yang berarti penilaian dan atau

penaksiran Secara terminologi, evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Evaluasi dalam pendidikan

islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkahlaku manusia (baca : peserta

didik) berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek

kehidupan mental psikologis (EQ) dan spiritual religius (SQ), karena manusia hasil

pendidikan islam bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religious, melainkan

juga berilmu dan berketerampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada tuhan dan

masyarakatnya.

Jadi evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan langkah akhir dan juga merupakan

titik awal dalam menentukan perencanaan pengajaran yang akan dilakukan. Dengan

mengevaluasi, pendidik bisa mengetahui sejauh mana peserta didiknya menerima pengajaran

yang telah disampaikannya dan dengan itu pendidik juga bisa menela’ah metode ajar yang ia

gunakan sehingga bisa memperbaiki, dan atau mempertahankan metode pengajaran yang

digunakan apabila hasil evaluasi yang dibeikan kepada peserta didiknya sudah mencapai hasil

yang di inginkan.

B. Kedudukan Evaluasi dalam Sistem Pendidikan

Evaluasi dalam proses pendidikan bersifat mutlak dan perlu adanya (signifikan), karena

dengan adanya evaluasi lembaga pendidikan mampu mengontrol hasil belajar peserta

didiknya dan meningkatkan kinerja pembelajarannya serta menganlisis setiap metode yang di

gunakan pendidik dalam proses belajar mengajar. Bukan hanya itu dengan adanya evaluasi

pendidik mampu mengklasifikasikan peserta didik berdasarkan kemampuannya dan apabila

memungkinkan bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan superior bisa disatukan dalam

program kelas akselerasi, sehingga tidak menghambat kreatifitas dan kredibilitas anak-anak

superriot tersebut dan pendidim juga bisa memanfaatkan anak-anak yang memang memiliki

kecerdasan di atas rata-rata sebagai fasilitator bagi teman sebayanya. Inilah fungsi aplikatif

dari evaluasi hasil pembelajaran.

Menurut Darwyan Syah mengutip perkataan M Chabib Thoha ada tiga alasan diperlukannnya

evaluasi dalam dunia pendidikan termasuk pendidikan agama islam ;

Pertama, terdapat hubungan interdependensi antara tujuan pendidikan, proses belajar

mengajar, dan prosedur evaluasi. Tujuan pendidikan akan mengarahkan bagaimana

pelaksanaan prosedur belajar mengajar seharusnya dilaksanakan, sekligus merupakan

kerangka acuan untuk melaksanakan evluasi hasil belajar.

ii

Page 3: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

Kedua, kegiatan mengevaluasi terhadap hasil belajar merupakan  salah satu pendidik

professional. Suatu pekerjaan dipandang professional bila pekerjaan tersebut memerlukan

pendidikan  yang lebih lanjut (advance education) dan latihan khusus (special training).

Ketiga, bila dilihat dari pendekatan kelembagaan, kegiatan pendidikan adalah merupakan

kegiatan manajemen, yang meliputi

kegiatanPlanning, Programming, Organizing, Actuating, Controlling dan Evaluating.

C.  Fungsi Evaluasi Pendidikan

Kegiatan mengevaluasi pendidikan sangat penting dalam proses belajar mengajar. Secara

umum fungsi evaluasi pendidikan adalah untuk mendorong dan memotifasi siswa untuk

belajar, memantau ketercapaian standar ketuntasan belajar minimum yang telah ditetapkan

dan dicapai oleh siswa, sebagai pertanggungan jawab public kepada steak holder pendidikan

(sekolah, guru, orangtua, siswa dan masyarakat), sebagai alat untuk mengendalikan dan

menjamin mutu kualitas pembelajaran yang yang dilaksanakan di sekolah oleh guru maupun

siswa, dan menemukan kesulitan belajar siswa. Seain itu, Ada beberapa fungsi evaluasi yang

ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya :

1.      Fungsi evaluasi pendidikan ditinjau dari sisi guru dan siswa

a)      Bagi siswa evaluasi pendidikan berfungsi untuk membantu:

1)      Dalam mengaktualisasikan dirinya dengan cara mengembangkan atau mengubah tingkh

lakunya kearah yang lebih baik dan lebih maju,

2)      Memperoleh kepuasan atas segala upaya yang telah dikerjakannya.

b)      Bagi guru evaluasi pendidikan berfungsi untuk membantu :

1)      Menetapkan berbagai metode dan media, alat dan sumber belajar serta pendekatan

pembelajaran yang televan dengan kompetensi yang akan di capai pada proses pembelajaran,

2)      Membuat pertimbangan dan keputusan di bidangadministratif berkaitan dengan

prosedur penilaianyang akan digunakan serta format-format atau instrument yang perlu

dipersiapkan dalam kegiatan penilaian. 

2.      Fungsi evaluasi pendidikan ditinjau dari  kepentingan beberapa pihak

a)      Fungsi evaluasi pendidikan bagi guru

1)      Mengetahui kemajuan belajar peserta didik

2)      Mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta didik dalam kelompoknya

3)      Mengetahui kelemahan-kelemahan dalam proses belajar mengajar

4)      Memperbaiki proses belajar mengajar

5)      Menentukan kelulusan peserta didik

b)      Fungsi evaluasi pendidikan bagi peserta didik

1)      Mengetahui kemampuan dan hasil belajar

2)      Memperbaiki cara belajar, dan

3)      Menumbuhkan motivasi dalam belajar

ii

Page 4: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

c)      Fungsi evaluasi pendidikan bagi sekolah

1)      Mengukur mutu hasil pendidikan

2)      Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah

3)      Membuat keputusan kepada peserta didik, dan

4)      Mengadakan perbaikan kurikulum

d)     Fungsi evaluasi pendidikan bagi orangtua peserta didik

1)      Mengetahui hsil belajar anaknya

2)      Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada anaknya dalam belajar,

dan

3)      Mengarahkan pemilihan jurusan, atau jenis sekolah pendidikan lanjutan bagi mereka.

e)      Fungsi evaluasi pendidikan bagi masyarakat dan pengguna jasa pendidikan

1)      Mengetahui kemajuan sekolah

2)      Ikut mengadakan kritik dan saran perbaikan bagi kirikulum pendidikan pada sekolah

tersebut, dan

3)      Lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usahanya membantu lembaga

pendidikan.

3.      Fungsi evaluasi pendidikan ditinjau dari fungsi selektif, , dignostik, penempatan,

mengukur keberhasilan, fungsi intruksional, fungsi administrative dan fungsi bimbingan.

a)      Fungsi selektif, yaitu evaluasi digunakan untuk melakukan seleksi atau penilaiannya

terhadap peserta didik dengan tujuan :

1)      Memilih peserta didik yang dapat diterima pada lembaga pendidikan (sekolah) tertentu

2)      Memilih peserta didik yang naik/lulus atau tinggal kelas/tidak lulus

3)      Memilih siswa yang berprestasi untuk diberikan beasiswa

4)      Memilih siswa yang telah berhak menyelesaikan pendidikan pada suatu jenjang

pendidikan.

b)      Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi digunakan untuk melihat kelemahan-kelemahan

peserta didik dalam belajar dan factor-faktor penyebabnya.

c)      Fungsi penempatan, yaitu evaluasi digunakan untuk menempatkan peserta didik sesuai

dengan tingkat kemampuan dan perkembangan belajar masing-masing peserta didik dalam

pembelajaran yang menggunakan system pembelajaran modul, dan strategi belajar tuntas

d)     Fungsi pengukur keberhasilan, evaluasi digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu

program pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi guru, metode yang digunakan,

kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan dan system administrasi.

e)      Fungsi intruksional, yaitu evaluasi dapat bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan

kegiatan pembelajaran daam bentuk :

1)      Susunan kontruksi evaluasi dalam bentuk tes akan merangsang guru memperjelas dan

merumuskan kembali tujuan-tujuan pembelajaran secara bermakna.

ii

Page 5: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

2)      Hasil evaluasi akan memberikan umpan balik kepada guru, tentang keberhasilan proses

pembelajaran guru dan siswa.

3)      Evaluasi dalam bentuk tes yang di susun sedemikian rupa akan dapat mendorong

timbulnya motivasi velajar dalam diri peserta didik

4)      Evaluasi dalam bentuk tes dapat mendorong penguasaan dan pemantapan bahan ajar

oleh peserta didik.

f)       Fungsi administrative, yaitu evauasi dapat digunakan untuk berbagai hal, diantaranya :

1)      Melakukan control mutu suatu lembaga pendidikan atau system pendidikan yang

sedang berlaku

2)      Mengevaluasi program dan sebagai bahan untuk melakukan penelitian

3)      Memberikan masukan untuk alternative pengambilan keputusan yang lebih baik

mengenai klasifikasi dan penempatan

4)      Menambah kualitas pengambilan keputusan dan seleksi

5)      Dapatdijadikan ukuran dalam akreditasi lembaga pendidikan (sekolah)

g)      Fungsi bimbingan, yaitu evaluasi dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis bakat-bakat

dan kemampuan-kemampuan khusus yang dapat dijadikan sebagai bahan unuk melakukan

bimbingan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.  

D. Tujuan Evaluasi Pendidikan

Muhibbin syah dalam bukunya psikologi pendidikan dengan pendekatan baru menjelaskan

beberapa tujuan evaluasi dalam pendidikan, diantaranya :

1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun

waktu proses belajar tertentu.

2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.

3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dialakukan siswa dalam belajar

4. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya

(kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar.

5. Untuk mengetahui tingkat dayaguna dan hasil guna metode mengajar yang telah

digunakan guru dalam proses belajar mengajar (PBM).

Berdasarkan undang-undang sisdiknas no 20 tahun 2003 pasal 58 evaluasi hail belajar peserta

didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik

secara berkesinambungan. Oleh karena itu, maka evaluasi belajar seyogianya dilakukan guru

secara terus menerus dengan berbagai cara, bukan hanya pada saat-saat ulangan terjadwal

atau saat ujian belaka.[8]

Senada dengan hal di atas, dr Darwyan Syah dalm bukunya Pengembangan Evaluasi Sitem

Pendidikan Agama Islam mendeskripsikan beberapa tujuan evaluasi dalam pendidikan, yakni

:

ii

Page 6: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

a. Penelusuran kesesuaian proses pembelajaran dengan rencana ;

b. Pengecekkan kelemahan dalam proses pembelajaran ;

c. Pencarian penyebab kelemahan dan kesalahan proses pembelajaran ;

d. Mengetahui keberhasilan pengajaran yang dilakukan oleh guru ;

e. Mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh siswa ;

f. Diagnosis dan usaha perbaikan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa ;

g. Menempatkan siswa dalam kelas atau kelompoknya ;

h. Seleksi kenaikan kelas atau kelulusan ;

i. Pemberian bimbingan atau penyuluhan ;

j. Mengetahui pencapaian kurikulum ; dan

k. Memberikan penilaian dalam keberhasilan untuk pncapaian tujuan pendidikan secara

kelembagaan.

Jadi tujuan evalusi pendidikan Secara sederhana adalah untuk mengetahui hasil pengajaran

yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu, sehingga pendidik bisa menilai peserta

didiknya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya dan mengetahui dan menganalisis tingkat

metode yang digunakan pendidik dalam proses belajar mengajar.

E. Objek dan Subjek Evaluasi Pendidikan

1.      Objek evaluasi

Objek atau sasaran evaluasi merupakan segala sesuatu yang menjadi pusat untuk dilakukan

evaluasi, penilaian atau pengukuran karena keinginan untuk mendapatkan informasi dari

yang akan dijadikan evaluasi, penilaian dan pengukuran.  Ada tiga objek penilaian dalam

evaluasi pembelajaran, yakni input, transformasi dan output.

a)      Input

Input (masukan) adalah bahan mentah yang akan dimasukkan dalam transformasi pendidikan.

Input evaluasi adalah siswa, dan yang menjadi objek evaluasi pendidikan pada input siswa

adalah prestasi atau hasil belajar, sikap, motivasi, intelegensi, bakat, kecerdasan emosional,

minat dan kepribadian.

1)      Hasil belajar atau prestasi belajar. Hasil belajar adalah sejumlah kemampuan (kognitif,

afektif dan psikomotor) yang telah dikuasi siswa setelah selesainya suatu pelaksanaan

program pembelajaran. Sedangkan prestasi belajar adalah sejumlah kemampuan (kognitif,

afektif dan psikomotor) yang telah dikuasai siswa setelah melakukan program pembelajaran

dalam kurun waktu tertentu, misalnya pada akhir semester, atau pada akhir kegiatan satuan

pendidikan dalam bentuk hasil ujian sekolah atau ujian nasional.

2)      Sikap. Sikap di ukur dengan menggunakan instrument skala sikap, seperti skala sikap

yang dikembangkan oleh likert, thurstone, semantic differensial.

ii

Page 7: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

3)      Motivasi. Motivasi di ukur dengan menggunakan skala tertentu yang dikembangkan

dari teori-teori motivasi.

4)      Intelegensi. Intelegensi diukur dengan menggunakan tes intelegensi, seperti tes

intelegensi multiple, tes weschler.

5)      Bakat. Tes bakat di ukur dengan menggunakan tes bakat, seperti tes bakat seni, tes

bakat mekanik, tes bakat olahraga, tes bakat numerik.

6)      Kecerdasan emosional. Tes ini dapat di ukur dengan menggunakan skala yang

dikembangkan dari teori-teori kecerdasan emosional seperti ECI (Emotional Competence

Intellegence).

7)      Minat. Minat dapat di ukur dengan menggunakan instrumenyang dikembangkan dari

teori-teori minat.

8)      Kepribadian, tes ini dapat di ukur dengan menggunakan tes kepribadian

seperti Minnesota Multiphasic Personality Inventory(MMPI)

b)      Transformasi

Merupakan mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Unsure-unsur

transformasi yang dapat dijadikan objek evaluasi pendidikan meliputi (1) kurikulum atau

materi pemblajaran (2) metode dan cara penilaian (3) sarana pendidikan / media (4) system

administrasi (5) guru dan personil lainnya

c)      Output

Adalah bahan jadi yang dihasilkan dari proses transformasi. Dan output evaluasi pendidikan

adalah siswa yang menjadi lulusan lembaga pendidikan tertentu. Evaluasi terhadap lulusan

dilakukan untuk mengerahui seberapa besar tingkat pencapaian/prestasi belajar siswa selama

mengikuti program pembelajaran di sekolah. Alat evaluasi yang digunakan adalah tes dalam

bentuk tes pencapaian atauachievement test.

2.      Subjek evaluasi

Subjek evaluasi berarti personal yang melakukan kegiatan evaluasi. Dan yang menjadi subjek

evaluasi tergantug kapabilitas individu tersebut, seperti mampu menganalisis dan

meninterpretasikan hasil evaluasi. Misalnya;

a)      Subjek evaluasi prestasi belajar adalah guru

b)      Subjek tes kemampuan  bakat, minat dan yang lainnya yang menggunakan instrument

atau skala-skala tertentu bisa meminta bantuan pada ahlinya yang telah di persiapkan.

c)      Subjek tes kepribadian adalah psikolog atau individu lain yang telah di persiapkan

secara khusus.

 

ii

Page 8: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

F. Ciri-Ciri Evaluasi Pendidikan

Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang memiliki ciri-ciri khas dari kegiatan

yang lain. Di antara ciri-ciri khas yang dimiliki evaluasi hasil belajar yaitu: Dilakukan secara

tidak langsung, Menggunakan ukuran kuantitatif, Menggunakan unit-unit satuan yang

bersifat tetap, Bersifat relative dan Sering terjadi kesalahan-kesalahan.

1.      Evaluasi yang dilaksanakan dalam rangka mengukur keberhasilan peserta didik itu,

pengukurannya dilakukan secara tidak langsung. Misalnya, jika seorang dosen/guru ingin

mengetahui manakah di antara peserta didiknya yang tergolong pandai, maka yang diukur

bukan pandainya tetapi indikator atau hal-hal yang merupakan pertanda bahwa seseorang

dapat disebut sebagai orang yang pandai.

2.      Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar peserta didik pada umumnya

menggunakan ukuran-ukuran yang yang bersifat kuantitatif atau lebih sering menggunakan

simbol-simbol angka. Hasil-hasil pengukuran yang berupa angka-angka itu selanjutnya

dianalisis dengan menggunakan metode statistik lalu diinterpretasi kualitatif.

3.      Pada kegiatan evaluasi hasil belajar pada umumnya digunakan unit-unit atau satuan-

satuan yang tetap.

4.      Prestasi yang dicapai oleh peserta didik dari waktu ke waktu bersifat relatif. Misalnya,

Seorang mahasiswa pada saat mengikuti MID semester nilainya 80, pada ujian akhir

mendapat nilai 60, dan penugasan terstruktur mendapat nilai 50. Ketidaksamaan nilai tesebut

disebabkan karena yang diukur pada hasil evaluasi bukanlah benda mati melainkan mahluk

hidup yang sewaktu-waktu bisa beruba karena keadaan, ruang dan waktu.

5.      Dalam kegiatan evaluasi hasil belajar, sulit untuk dihindari terjadinya kekeliruan

pengukuran (error). Menurut J.P.Gillford yang dikutif Anas Sudijono menyebutkan sumber-

sumber kekeliruan pengukuran (error) yaitu; 1) kekeliruan pengukuran yang bersumber dari

kekeliruan sampling. 2) kekeliruan pengukuran yang bersumber dari kekeliruan skoring.3)

kekeliruan pengukuran yang bersumber dari kekeliruan rangking. 4) kekeliruan pengukuran

yang bersumber dari kekeliruan quessing.

Jika dicermati ciri-ciri evaluasi hasil belajar tersebut, maka alat ukurlah merupakan faktor

penentu tercapainya evaluasi hasil belajar.[10]

G. Jenis Evaluasi Pendidikan

Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan

berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak, mulai yang paling sederhana

sampai yang paling kompleks.

1.      Pre test dan Post test

Kegiatan pre test dilakukan oleh guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian

materi baru. Tujuannya, ialah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan siswa  mengenai

ii

Page 9: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

bahan yang akan disajikan. Evaluasi semacam ini relatif singkat dan sering tidak memerlukan

instrument tertulis.

Post test  adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru setiap

kali akhir pengajaran (penyajian materi). Tujuannya untuk mengetahui taraf penguasaan

siswa atas materi yang telah di ajarkan. Evaluasi ini juga relative singkat dan cukup dengan

menggunakan instrument sederhana yang berisi item-itemyang jumlahnya sangat terbatas.

2.      Evaluasi prasyarat

Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujunnya adalah untuk mengidentifikasi

penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan di ajarkan.

Misalnya evaluasi penguasaan penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran perkalian

bilangan, karena penjumlahan merupakan prasyarat atau dasar perkalian.

3.      Evaluasi diagnostik[13]

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan

mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasi siswa. Instrument evaluasi jenis

ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan

kesulitan.

4.      Evaluasi formatif

Evaluasi jenis ini kurang lebih sma dengan ulangan yang dilakukan pada setip akhir

penyajian satuan pelajran atau modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang

mirip dengan evaluasi diagnostic, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/kesulitan)

belajar siswa. Hasil diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan

pertimbangan pengajaran remedial (perbaikan).

5.      Evaluasi sumatif

Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan ulangan umum yang dilakukan untuk

mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan

program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun

ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan

penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.

6.      Ujian Akhir Nasional (UAN)

UAN (ujian akhir nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai

alat penentu kenaikan status siswa. Namun, UAN yang mulai diberlakukan pada tahun 2002

itu dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang

pendidikan tertentu yakni jenjang SD, SLTP dan SLTA.

7.      Ujian selektif

Adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya ujian saringan masuk

lembaga pendidikan tertentu.

ii

Page 10: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

8.      Penilaian penempatan

Adalah penilaian yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan prasarat yang di perlukan

bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang di programkan sebelum

memulai kegiatanbelajar untuk program itu.

H. Syarat dan Prinsip Evaluasi Pendidikan

1)      Syarat evaluasi pendidikan

Mengacu pada kurikulum balitbang depdiknas, diantara syarat evaluasi pendidikan antara lain

adalah sebagai berikut :

Memandang penilaian dan kegiatan belajar secara terpadu

Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin

diri

Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk

menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa

Mempertimbangkan berbagai kebutuhankhusus siswa

Mengembangkan dan menyediakan system pencatatan yang berfariasi daam

pengamatan kegiatan belajar siswa

Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat

keputusan tentang tingkat kepercayaan siswa.

Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin

diri,

Melakukan berbagai strategi penilaian dalam program pengajaran untuk menyediakan

berbagai jenis informasi tentng hasil belajar siswa

Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat

keputusan tentang tingkat kepercayaan siswa.

2)      Prinsip evaluasi

Validitas, berarti kebasahan atau kebenaran.sebauah alat evaluasi dipandang valid

(abasah) apabila dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.

Reliabilitas, berarti tahan uji atau dapat di percaya. Sebuah alat evaluasi dipandang

reliable[16] atau tahan uji, apabila memiliki konsistensi atau keajegan hasil.

Obyektivitas

Praktikabilitas (praktis dan mudah pengadministrasiannya)

Ekonomis

Transparan

Berkeadilan

Berfokus pada kompetensi

Mendidik

Bermakna

ii

Page 11: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem evaluasi atau penilaian adalah cara yang digunakan dalam menentukan derajat

keberhasilan hasil penilaian, sehingga kedudukan siswa dapat diketahui, apakah telah

mencapai tujuan intruksional ataukan belum. Sistem penilian hasil belajar pada umumnya

dibedakan dua system, yakni penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan Patokan

(PAP).

Penilaian acuan norma (PAN) adalah penilaian yang diacukan kepada rata-rata kelompoknya.

Dengan demikian dapat diketahui posisi kemampuan siswa dalam kelompoknya. Untuk itu

norma atau criteria yang digunakan dalam menentukan derajar prestasi seorang siswa,

dibandingkan dengan nilai rata-rata kelasnya. Atas dasar itu, akan di peroleh tiga kategori

prestasi siswa, yakni di atas rata-rata kelas, sekitar rata-rata kelas, dan dibawah rata-rata

kelas.

B. SARAN

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya

membangun sangat kami harapkan.

ii

Page 12: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

DAFTAR PUSTAKA

A. Arifin,  Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner, Jakarta : Bumi Aksara, cet ke V, 2000.

B. Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia tentang Pendidikan, 2006.

C. M Echols , John dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama, cet ke XXIV, 2000.

D. Nizar, Samsul dan Zaenal Effendi Hasibuan, Hadits Tarbawi Membangun Kerangka

Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah, Jakarta : Kalam Mulia.

E. Rahmawati, Usti, Ciri  Evaluasi Belajar dalam http://ustirahmawati.wordpress.com

/2010/07/28/ciri-evaluasi-belajar/

F. Syah, Darwyan et. all, Pengembangan Evaluasi Sistem Pendidikan Agama Islam,

Jakarta : Diadit Media, cet ke I, 2009.

G. Syah, Darwyan dan Djazimi,  Materi Kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Adab IAIN SMH Banten, 2006.

H. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, cet ke XII, 2006.

I. Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, cet ke X, 2008.

ii

Page 13: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Shalawat

beriringan salam kita panjatkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW dan para sahabatnya

sekalian, yang mana pada tahun 2014 ini penulis dapat menyusun makalah “Pengembangan

Sistem Evaluasi PAI”. Disini penulis mengangkat judul tentang “Pengertian, Fungsi, Tujuan

Dan Sasaran Evaluasi Pendidikan”.

Dalam hal ini, penulis menyadari berbagai kelemahan kekurangan dan keterbatasan

yang ada. Sehingga tetap terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan dan kekurangan disana

sini, baik penulisan terutama dalam bidang isi dan sistematika uraiannya. Oleh karena itu,

dengan tangan terbuka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak dalam

rangka tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya, kepada Allah jualah penulis berserah diri serta memohon taufik hidayah-

Nya. Kepada teman - teman dari segenap pembaca makalah ini, kiranya makalah yang

sederhana ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan suri teladan bagi kehidupan kita semua.

Amiin.

                                                                                      Raha, Januari 2013

PENULIS

ii

Page 14: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I   Pendahuluan

A.  Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

B.  Tujuan...................... .....................................................................................................  1

BAB II  Pembahasan

A. Pengertian Evaluasi Pendidikan..................................................................................... 2

B. kedudukan evaluasi dalam sistem pendidikan................................................................   2

C. Fungsi Evaluasi Pendidikan............................................................................................   3

D. Tujuan evaluasi pendidikan...........................................................................................   5

BAB III Penutup

A. Kesimpulan...................................................................................................................   11

B. Saran..............................................................................................................................   11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 12

ii

Page 15: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

TUGAS INDIVIDU

PENGEMBANGAN

SISTEM EVALUASI PAI

OLEH

NAMA : NASRIA

SEMESTER : V (LIMA)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

SYARIF MUHAMMAD RAHA

2013 / 2014

ii

Page 16: Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6

ii