Upload
yesi-afriani
View
69
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pers adalah kebebasan mengemukakan pendapat, baik secara lisan
maupun tulisan melalui media cetak seperti harian, majalah dan bulletin
maupun media komunikasi lainnya seperti televisi, radio dan internet.
Namun kebebasan itu masih mempunyai batasan-batasan tertentu yang
tidak bisa dilanggar. Untuk itu pemerintah selaku pemegang kontrol dalam
sebuah negara memiliki wewenang untuk terlibat dalam pengawasaan
terhadap pers ini, sehingga bisa bertindak tegas saat pers terlalu bebas
dan tak terkendali.
Jadi hal inilah yang melatarbelakangi penembuatan makalah ini.
Selain itu pembuatan makalah ini juga dilatarbelakangi oleh bagaimana
media komunikasi dan massa dimanfaatkan dalam penyampaian berita
dan kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja upaya pemerintah untuk mengatasi
pelanggaran kebebasan pers
2. Agar seluruh lapisan masyarakat bisa memanfaaatkan media
komunikasi dalam mneyamppaikan informasi dalam bentuk
berita dan media massa dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
1
ISI
A. UPAYA-UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGATASI
PENYALAHGUNAAN KEBEBASAN PERS
1. Peningkatan standar professional jurnalis melalui pendidikan jurnalisme
terstruktur
2. Menuntut pers untuk menyajikan laporan tentang kejadian sehari-hari
secara jujur, mendalam dan cerdas
3. Pers harus menghindari diri dari pemberiataan yang bersifat illegal,
pornografi, atau pemberitaan yang berakibat kemunduran bangsa
4. Penilaian atas keberadaan media pers ditangan masyarakat melalui
lembaga pengawas media
5. Bekerja sama dengan lembaga terkait mengeluarkan peraturan
perundang-undangan misalnya UU No. 9 tahun 1998 tentang
kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum. UU No 24 tahun
1997b tentang penyiaran, UU No. 40 tahun 1999 tentang pers.
6. Membuat pers agar dapat bertanggung jawab dalam penyajian dan
penguraian tujuan dan nilai-nilai dalam masyarakat
7. Menuntut pers untuk menjadi sebuah forum pertukaran komentar dan
kritik yang berarti pers diminta untuk menjadi wadah dikalangan
masyarakat
8. Menegakkan ketentuan undang-undang hukum pidana yang
berhubungan dengan sanksi terhadap pelanggaran kebebasan pers.
Sanksi-sanksinya antara lain :
1. Penghinaan presiden dan wakil presiden
Dalam pasal 137 KUHP telah dimuat sanksi-sanksi terhadap
penghinaan presiden dan wakil presiden
2
Barang siapa yang menyiarkan, mempertontokan, atau
menempelkan tulisan atau gambar yang isinya menghina
presiden atau wakil presiden dengan niat supaya diketahui
orang banyak dihukum selama 1 tahun atau denda sebesar Rp.
4.500.000,00
Jika tersaangka melakukan kejahatan dalam masa jabatannya
maka ia akan dipecat dari jabatannya
2. Penyebar kebencian
Dinyatakan dalam KUHP “Barang siapa yang di muka umum
menyatakan perasaan permusuhan, kebencian, atau penghinaan
terhadap Kepala Pemerintahan Indonesia dihukum penjara paling
lama 7 tahun atau denda paling banyak sebesar Rp. 4.500.000,00. “
Pada pasal 155 KUHP disebutkan “Barang siapa yang menyiarkan,
mempertontonkan, atau menempelkan surat atau gambar yang isinya
dimaksud kan supaya isi surat itu diketahui oleh banyak orang ,
dihukum penjara paling lama 4 tahun dan didenda paling banyak Rp.
4.500.000,00”.
3. Penghinaan agama
Penodaan atau penyebaran kebencian atau rasa permusuhan juga
diatur dalam KUHP yaitu dalam pasal 15 KUHP yang berbunyi “ Barang
siapa dengan sengaja dimuka umum mengeluarkan perasaan atau
melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan,
penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di
Indonesia dengan maksud agar orang tidak menganut agama apapun
yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa akan dipidana paling
lama 5 tahun.”
4. Kesusilaan dan Pornografi
3
Pasal 28 KUHP memuat ketentuan tiga macam perbuatan yang
diancam hukuman pidana yaitu,
Secara terang-terangan menyiarkan, menempelkan atau
mempertontonkan tulisan, gambar, atau barang yang
melanggar kesopanan
Secara terang-terangan membuat, membawa keluar atau
menyediakan tulisan, gambar, atau barang yang melanggar
kesopanan
Secara terang-terangan menyiarkan, menunjukkan, atau
menawarkan dengan tidak diminta tulisan, gambar atau barang
yang melanggar kesopanan
5. Iklan yang menipu
Penyampaian informasi yang berupa iklan layanan bagi kepentingan
para pengusaha atau lembaga yang mencari keuntungan ekonomis
juga dimuat dalam pers. Jadi, perlu ditolak atau dibatalkan
pemasangan iklan seperti :
Yang bersifat tidak jujur, menipu, menyesatkan dan merugikan
suatu pihak baik moral maupn material atau kepentingan
umum
Yang dapat melanggar hukum, mengganggu ketentraman
umum, atau yang dapat menyinggung perasaan asusila, yng
bersifat pornografi
Yang dapat merusak kepentingan nasional secara moral,
material maupun spiritual atau kepentingan lain yang
berlawanan dengan asas pancasila
Yang dapat merusak pergaulan masyarakat yang dapat
menimbulkan efek psikologis sehingga merusak kepribadian
bangsa, serta merusak nama baik dan martabat seseorang
4
Yang bertentangan dengan kode etik profesi golongan lain
(dokter, penasehat hukum, dll)
B. PEMANMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM
PENYAMPAIAN BERITA
1. Penyampaian berita menjadi lebih mudah,efisien dan menarik
2. Melalui media komunikasi penulis bebas mempublikasikan berita
yang memang layak diperlihatkan pada masyarakat luas
3. Melalui media komunikasi seperti telepon, televisi, radio dan
lainnya, informasi dalam suatu berita dapat tersampaikan
sehingga masyarakat bisa mengetahui isu-isu terhangat dan fakta-
fakta yang ada dalam proses pelaksanaan pemerintahan maupun
yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat itu sendiri
4. Melalui media komunikasi penyampaian berita berupa informasi
dunia seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa
lebih mudah sehingga masyarakat tidak ketinggalan zaman apalagi
di zaman globalisasi seperti sekarang ini.
5
C. PEMANFAATAN MEDIA MASSA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI
Melalui media massa seseorang dapat mengetahui perkembangan dunia
Memperluas cakrawala berpikir
Memperluas lingkup pergaulan
Sebagai transmisi nilai
Sebagai ajang melibatkan diri untuk menulis artikel di surat kabar
Media massa harus di manfaatkan sebagai ruang pembuka pembicaraan
sistem politik untuk mendebatkan berbagai masalah kemasyarakatan.
Melalui media massa, masyarakat dapat secara terbuka membicarakan
berbagai persoalan masyarakat sebagai warga negara.
Media massa harus di manfaatkan sebagai pencerah pengetahuan
masyarakat. Pers selayaknya memberi pencerahan pengetahuan,
memberi pendidikan politik, menyampaikan informasi yang bertanggung
jawab. Media massa harus di jadikan sarana pembelajaran bagi
masyarakat.
Media massa dapat di gunakan untuk melindungi hak rakyat, karena
media massa bertugas sebagai WATCHDOG (penjagag) yang mengawasi
pemerintah. Sering kebijakan publik yang di keluarkan oleh pemerintah
tidak memihak pada rakyat jelata, melalui corong pers rakyat dapat
menyuarakan opininya kepada pemerintah.
Media massa dapat di gunakan untuk memberdayakan ekonomi nasional.
Kita dapat menggunakan media massa sebagai sarana promosi usaha,
dengan mendapatkan informasi ekonomi bisnis yang bermanfaat. Selain
itu, promosi di media massa membantu konsumen untuk memperoleh
produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Media massa adalah salah satu sarana hiburan. Berita informasi ringan di
media massa merupakan sarana relaksasi, refreshment bagi pengguna
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pers memilliki peranan penting dalam aspek kehidupan berbagai lapisan
mesyarakat. Kehadiran pers sangat mendukung untuk menjalin
hubungan antara pemerintah, dan masyarakat yang merupakan
hubungan kekerabatan dan fungsional dan harus terus menerus
dikembangkan dalam mekanisme dialog. Jadi perlu adanya pengawasan
agar kebebasan dalam pers ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak
terjadi pelanggaran yang bisa merusak berbagai pihak maupun diri
sendiri. Upaya dalam mengatasi ini sudah dirangkum dalamUU yang
dibuat pemerintah. Dampak penyalahgunaan kebebasan media masa
sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari kita, karena media
cetak maupun elektronik senantiasa hadir dihadapan kita.
B. SARAN
Kami selaku penulis meminta pembaca lebih paham akan kebebasan pers
tersebut dan menjadikan makalah kami sebagai sumber referansi. Selain
tu, kami berharap pembaca mengoreksi makalah ini jika terdapat banyak
kesalahan didalamnya karena kami juga jauh dari sempurna. Untuk pers
sendiri kami berharap pers nasional bisa mencerminkan sebenar-
benarnya pers dan menghasilkan berita-berita yang berkualitas demi
kemajuan bangsa.
7
DAFTAR PUSTAKA
Samad, Ismail, dkk. 2010. Lembar Kerja Siswa Pendidikan
Kewarganegaraan. Pekanbaru : MGMP Kota Pekanbaru
Suteng, Bambang, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA. Jakarta :
Erlangga
Tim MGMP Pekanbaru. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Pekanbaru :
MGMP kota Pekanbaru
http://kolomblogadhiksp.blogspot.com/2008/05/tiga-undang-undang-ancam-
kebebasan-pers.html
8
9