Makalah Pleno Kelompok F8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nbvdsjbc

Citation preview

MAKALAH KELOMPOK F8

Struktur serta Mekanisme Pada Jantung dan Hubungannya dengan Serangan Jantung

Disusun oleh : F81. Margaretha Himawan ( 102013003)2. Nico Theodorus (102013037 )3. Adethya Evy Yuniar Simatupang (102013092)4. Ni Nengah Okta Viani (102013111)5. Carla Oktavia H. ( 102013170)6. Raydel BrianKwee Amalo (102013203 )7. Acres tivany tandilimbong (102013329)8. Farhan Riza Ridwan ( 102013377)9. Tri angela A (102013404)10. Lanny winarta (102013539)11. Muhamad Yusuf bin Mohd Sharif (102013507)

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk, Jakarta Barat 11510

1. Pendahuluan1.1 Latar BelakangSistem kardiovaskuler merupakan sistem yang menjelaskan proses sirkulasi yang terjadi dalam tubuh manusia. Berdasarkan lintasan sirkulasi, ada 3 macam sirkulasi dalam tubuh manusia, sirkulasi sistemik, sirkulasi paru dan sirkulasi khusus (sirkulasi pada janin, sirkulasi koroner pada jantung). Sirkulasi tidak hanya menjelaskan tentang sirkulasi darah saja tetapi juga ada sirkulasi cairan limfe yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan pengaturan keseimbangan jumlah cairan interstitial. Sistem kardiovaskuler dapat berjalan dengan baik karena ditunjang oleh organ yang menyusunnya (jantung dan pembuluh darah). Jantung merupakan organ otot berongga yang terletak di bagian tengah dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah dari jantung. Jantung berfungsi memompa darah untuk menyediakan oksigen, nutrien dan hormon ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme dari seluruh tubuh seperti karbon diokssida, asam urat dan ureum. Jantung dapat berkontraksi dan berelaksasi dimana proses ini disebut denyut jantung. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (diastole), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (sistole). Pembuluh darah berperan dalam menentukan tekanan yang dihasilkan oleh proses pemompaan jantung sehingga proses pendistribusian darah, zat gizi, dan pembuangan sisa metabolik dapat berjalan dengan baik. Pembuluh darah ada 2 maam, arteri dan vena. Perbedaan dasar antara arteri dan vena terdapat pada susunan histoanatomi yang menunjang fungsinya masing-masing. Pada jantung juga dapat diketahui sebuah kelainan yakni gagal jantung.1 Penyakit ini memiliki beberapa gejala seperti keringat dingin, nyeri di bahu dan gejala lainnya. Diharapkan melalui penulisan makalah ini pembaca dapat memahami menganai struktur, mekanisme serta penyakit mengenai sistem kardiovaskuler khususnya jantung.

1.2 SkenarioSeorang perempuan berusia 52 tahun di bawa ke IGD RS karena mengeluh nyeri dada seperti tertekan benda berat, berkeringat dingin dan nyeri yang menjalar ke lengan. Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa ia menderita serangan jantung.

1.3 Rumusan masalahSeorang perempuan berusia 52 tahun mengeluh nyeri di dada menjalar ke lengan serta keringat dingin dokter menyatakan ia menderita serangan jantung

1.4 Sasaran Pembelajaran1. Menjelaskan mengenai fungsi dan mekanisme kerja jantung.2. Menjelaskan sistem otonom pembuluh darah dan jantung.3. Menjelaskan pompa jantung.4. Menjelaskan sirkulasi jantung.5. Menjelaskan mengenai enzim jantung.6. Menjelaskan mengenai vaskularisasi extermitas superior.7. Menjelaskan mengenai elektrokardiogram.

1.5 HipotesisSeorang Perempuan merasa nyeri pada dada yang menjalar ke lengan karena serangan jantung

2. Isi2.1 Jantung dan Sirkulasi DarahSistem sirkulasi memiliki tiga komponen dasar yaitu jantung, pembuluh darah dan darah. Yang pertama adalah jantung. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah untuk menghasilkan gradien tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke jaringan. Seperti semua cairan, darah mengalir menuruni gradien tekanan dari daerah dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan rendah.1Yang kedua adalah pembuluh darah. Dimana pembuluh darah ini akan berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan menyebarkan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian dikembalikan ke jantung lagi.1Yang ketiga adalah darah. Darah merupakan suatu medium pengangkut tempat larut atau tersuspensinya bahan-bahan misalnya oksigen, karbon dioksigen, nutrient, zat sisa elektrolit dan juga hormon yang diangkut dengan jarak jauh ke berbagai bagian tubuh.1

Gambar 1. Sistem sirkulasi darah.2

Darah terus menerus mengaliri sistem sirkulasi ke dan dari jantung melalui dua lengkung vaskular (pembuluh darah) terpisah, dengan keduanya berasal dari dan berakhir di jantung. Sirkulasi paru (sirkulasi pulmonalis) terdiri dari lengkung tertutup pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan paru. Sedangkan sirkulasi sistemik adalah sirkuit pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan sistem tubuh lain.12.2 JantungJantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan tangan. Organ ini terletak di rongga torak (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior dan vertebra di posterior. Jantung memiliki dasar lebar di atas dan meruncing membentuk titik di ujungnya. Jantung terletak menyudut dibawah sternum dan dasarnya ada di kanan dan apex di kiri sternum.1Seperti yang dikatakan di atas jantung merupakan suatu organ yang berongga dan juga memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak disebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi oleh mediastinum.3Pada jantung terdapat tiga pelapis yaitu : Pericardium yaitu kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pemnuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum dan pleura yang membungkus paru. Fibrosa luar yaitu terdapat pada pericardium dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung. Serosa. Lapisan serosa ini terdiri dari dua lapisan yaitu membran visceral yaitu membran yang menutupi permukaan jantung dan membran parietal yaitu membran yang melapisi permukaan bagian dalam fibrosa perikardium.3Pada jantung terdapat empat ruang yaitu atrium kanan dan atrium kiri atas yang dipisahkan oleh septum intratrial. Kemudian ada juga ruang selanjutnya yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiridi bawah yang dipisahkan oleh septum interventrikularis. Ada perbedaan diantara atrium dan ventrikel, yaitu : Atrium cenderung lebih tipis karena atrium menerima darah dari vena yang membawa darah kembali ke jantung. Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung yang menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru. Atrium kiriterdapat pada bagian superior kiri jantung dan berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal karena atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah yang teroksigenasi dari paru-paru.3 Ventriculus kananhampir sebagian besar menempati permukaan anterior jantung (fascies sternocostalis). Dinding ventriculus dexter lebih tebal dibandingkan dengan atriumnya, namun tidak lebih tebal daripada dinding ventriculus sinister. Dinding dari ventriculus ini mengandung massa otot yang disebut trabecula carnae. Ada pun kelompok otot trabecula carnae yang menonjol ke depan dari septum interventrikular ke dinding anterior disebut moderator band atau pita moderator yang memiliki fungsi penting untuk konduksi impuls dan mencegah over distensi dari ventriculus. Pita moderator atau trabecula septomarginal penting untuk konduksi impuls karena memiliki cabang kanan dari nodus A-V.3 Ventriculus sinister memiliki dinding yang jauh lebih tebal dibandingkan dengan ventriculus dexter dikarenakan fungsinya untuk memompa darah teroksigenasi dengan tekanan tinggi melalui sirkulasi sistemik. Secara stuktur masih sama dengan ventrikel kanan. Ventrikel kiri memiliki bentuk yang lebih konus dan puncak konus membentuk apex cordis.3Selain atrium dan ventrikel, jantung juga memiliki katub-katub yang memiliki fungsi masing masing, yaitu : Katub trikuspid yaitu katub yang terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katub ini memiliki tiga daun katub jaringan ikat fibrosa yang dilapisi oleh endokardium. Bagian ujung daun katub yang mengerucut melekat pada korda jaringan ikat fibrosa, chorda tendinae, yang melekat pada otot papilaris. Chorda tendinae mencegah terjadinya pembalikan daun katub ke arah belakang menuju atrium. Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih besar dari pada tekanan darah di atrium kiri maka katub trikuspid akan terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan. Namun jika tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari pada tekanan di atrium kanan, daun katub akan menutup dan mencegah aliran balik ke dalam atrium kanan.3 Katub bikuspid (mitral) terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katub ini melekat pada chorda tendinae dan otot papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katub trikuspid.3 Katub semilunar aorta dan pulmonar yang terletak di jalur keluar ventrikular jantung sampai ke aorta trunkus pulmonari. Katub semilunar terdiri atas tiga kuspis berbentuk bulan sabit, yang tepi konveksnya melekat pada bagian dalam pembuluh darah. Tepi bebasnya memanjang ke dalam lumen pembuluh.3

Ventrikel KananVentrikel KiriAtrium KananAtrium KiriGambar 2. Atrium dan Ventrikel Jantung.2

Pada jantung itu sendiri memiliki dinding yang juga terdiri atas tiga lapisan yaitu endokardium (identik dengan tunika intima), miokardiium (identik dengan tunika media), dan juga epikardium (identik dengan tunika adventisia).4 Endokardium mengandung lapisan endotel kontinyu yang menutupi permukaan dalam jantung, termasuk juga katub-katubnya. Sel-sel bersandar pada membran basalis dan berikatan erat satu sama lain melalui sabuk lekat.Dibawah endotel terdapat unsur sub endotel dari endokardium. Komponen ini mengandung serat kolagen, serat elastik, substansia dasar amorf yang mengandung proteoglikan dan glikoprotein, fibroblast dan sel otot polos yang tersebar.4 Miokardium terutama terdiri atas sel otot bergaris yang disebut dengan sel otot jantung atau miosit. Tiap sel otot jantung berisi satu inti memanjang di tengah yang mencakup beberapa heterokromatin perifer dan sejumlah besar eukromatin di tengah.Sitoplasma terutama terdiri atas sarkomer dan mempunyai gambaran pita seperti sarkomer otot skelet. Sarkomer juga mempunyai filament tebal dan filament tipis seperti otot skelet.4Sel-sel pada otot jantung berbeda dengan sel-sel pada otot skelet. Sel otot jantung mengandung sedikit retikulum sarkoplasma dari pada sel otot skelet dan sisterna ujung berhubungan dengan tubulus T lebih lebar sertam lebih gepeng. Sisterna dan tubulus T membentuk diad dari pada triad yang terdapat pada otot skelet.Sel otot jantung memiliki lebih banyak mitokondria dan sel-sel jantung dihubungkan oleh taut antar sel yang rumit disebut diskus interkalaris. Diskus interkalaris mempunyai daerah kontak melintang yang lebar disebut fascia adherens. Disini, ada celah kecil antara sel-sel sama seperti celah di zonula adheren dari tautan antar epitel.4Fascia adheren adalah tempat perlekatan untuk sel yang berdekatan dan perlekatan intraseluler untuk filament tipis sarkomer yang kaya aktin.Tiap diskus interkalaris mempunyai deretan taut salur yang luas pada sarkolema longitudinal dekat dengan fascia adheren.Taut salur menggabungka sel-sel dan memungkinkan aliran ion dan molekul kecil secara bebeas dari sel ke sel melalui saluran arkusnya. Hal ini menumbulkan jalur resistensi yang rendah yang menghubungkan kelompokan sel-sel otot jantung. Rangsangan yang memulai kontraksi dari sistem konduksi jantung berjalan sepanjang jalur ini untuk menimbulkan kontraksi sejumlah miosit secara tiba-tiba dan terkoordinasi.4Miosit di atrium berbeda dengan miosit yang ada di ventrikel. Sel-sel yang berada di atrium lebih kecil dan memiliki sedikit tubulus T seperti yang terdapat di sel-sel ventrikel. Sel-sel di atrium memiliki kapasitas lebih rendah dan kecepatan konduksi dari kontraksi rangsang permulaan lebih besar karena sel-sel atrium tidak mempunyai membrane permukaan tubulus T.Sel-sel di atrium juga memiliki tautan salur yang lebih banyak sehingga memungkinkan untuk memperbaiki kecepatan konduksi. Sel-sel atrium mempunyai apparatus golgi yang lebih mencolok dan vesikel sitoplasma yang padat, yang memungkinkan mengandung substansia seperti ketekolamin.4 Epikardium atau lapisan terluar dari jantung ini terdiri atas jaringan ikat jarang, serat kolagen dan jaringan lemak. Epikardium dibungkus oleh pericardium viseral dan mesotel selapis gepeng.4Rangka jantung adalah masa jaringan ikat padat fibrosa yang menyokong sel-sel mitokard. Rangka jantung mencakup trigona fibrosa, yang merupakan bagian membranosa septum interventrikular dan annulus fibrosus yang mengelilingi foramen atrioventrikular dan foramen arterial.4Beberapa bagian rangka jantung mengandung kondroid, yaitu jaringan ikat yang dapat mempunyai gambaran fibrokartilago dan mungkin mengandung sel seperti kondrosit. Pada individu yang lebih tua, rangka jantung mungkin mengalami pengapuran.4Secara mikroskopik katub jantung terdiri atas kondroit dan dilekatkan ke rangka jantung. Juluran tipis yang disebut chorda tendinae melekatkan katub ke muskulus papilaris di ventrikel. Endotel endokard meliputi seluruh katub, corda tendinae dan juga muskulus papilaris.4

2.3 Pembuluh Darah, Darah dan Jalur Sirkulasi2.3.1 Jalur SirkukasiSeperti yang sudah dipaparkan bahwa terdapat dua jenis sirkulasi yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Pembuluh pada sirkulasi pulmonal adalah trunkus pulmonal yang berasal dari atrium kanan. Trunkus ini berupa pembuluh pendek berdinding tipis yang memiliki panjang 5 cm dan diameter 3 cm. berdasarkan konkafitas arkus aorta, trunkus pulmonal terbagi menjadi arteri pulmonalis kanan dan arteri pulmonalis kiri.5Arteri pulmonalis kanan terbagi menjadi tiga cabang lobus dalam paru kanan. Sedangkan arteri kiri terbagi atas dua cabang lobus dalam paru kiri. Pembagian arteri selanjutnya berakhir dalam jarring-jaring kapiler yang mengelilinhi kantung udara paru. Setelah pertukaran gas darah terkumpul dalam venula dan masuk ke vena.5Dua vena pulmonalis kanan dan dua vena pulmonalis kiri akan mengembalikan darah yang teroksigenasi ke atrium kiri.5Arteri utama pada sistem sirkulasi sistemik :1. Aorta yang muncul dari ventrikel kiri merupakan pembuluh berdiameter terbesar dalam tubuh.2. Aorta asenden adalah bagian awal aorta, panjangnya 5 cm dan awalnya muncul pada area pertemuan sternum dan iga kedua. Aorta ascenden mempercabangakan arteri koronaria kanan dan kiri.3. Arcus aorta dimulai pada sudut sternum, memiliki tiga percabangan penting yaitu arteri brakiosefalika (mempercabangkan arteri karotis komunis kanan dan subclavia kanan), arteri karotis komunis (mempercabangkan arteri karotis eksterna yang mensuplkai darah ke kapala dan leher di luar rongga kranila dan interna memasuki rongga cranial melalui saluran karotis tulang temporal), dan arteri subklavia kanan dan kiri (mempercabangkan arteri vertebralis, trunkus tiroservikalis, trunkus kostoservikalis, dan arteri torasika interna).4. Aorta torasika yang mempercabangkan arteri pericardial, arteri bronchial, arteri esophageal, arteri intercostalis, arteri frenik.5. Aorta abdominalis merupakan arteri yang berawal pada daerah sekitar diafragma dan berakhir pada area sekitar vertebra lumbal keempat, 1 cm di bawah dan di sebelah kiri umbilicus. Aorta abdominalis memepercabangkan arteri selika, arteri mesenterika superior, sepasang arteri suprarenalis, arteri-arteri renalis, sepasang arteri testikularis atau arteri ovarika, arteri mesentrika inferior, arteri lumbalis dan arterri sakralis.6. Arteri illiaka komunis kanan dan kiri menurun sepanjang 5 cm. mempercabangkan areteri iliaka interna, arteri iliaka eksterna (menjadi arteri femoralis), arteri poplitea, arteri tibialis posterior dan anterior.5Vena utama pada sistem sirkulasi sistemik : 1. Sistem vena dimulai dari ujung vena pada jarring-jaring kapilar dengan venula yang menyatu untuk membentuk vena yang berukuran lebih besar. Semua vena sistemik mengembalikan darah ke atrium kiri jantung melalui tiga jalur yaitu dari dinding jantung ke dalam sinis koroner, dari tubuh bagian atas ke dalam vena kava superior dan dari tubuh bagian bawah melalui vena kava inferior.2. Vena utama dari kepala, otak dan leher adalah vena jugularis eksterna, vena jugularis interna, vena subklavia, dan vena kava superior.3. Vena utama pada tungkai atas adalah vena profundus (axilaris, brakialis, radialis dan ulnaris) dan vena superficialis (vena sefalika, vena basilica, vena media kubiti).4. Vena pada torak adalah vena brakiosefalika, vena asygos dan vena hemiazygos.5. Vena pada abdomen dan pelvis adalah vena kava inferior.6. Vena pada tungkai bawah adalah vena profundus (iliaka eksterna, femoralis, poplitea, tibialis anterior dan posterior, vena peronea) dan vena superficialis (vena safenus kecil dan vena safenus besar).5

Gambar 3. Pembuluh darah dari dan ke jantung.2

2.3.2 Pembuluh DarahPada pembuluh darah terdiri atas tiga lapisan tunika yaitu tunika intima, tunika media dan tunika adventisia.6 Tunika intima adalah lapis jaringan yang terdalam. Pada pembuluh darah, lapis ini dekat dengan lumen yang mencakup endotel dan membran basalisnya. Pada jantung, tunika intima disebut juga dengan endokardium.6 Tunika media adalah lapisan tengah jaringan. Pada pembuluh darah, lapis ini terdiri atas sel otot polos, serat elastic, serat kolagen dan beberapa sel jaringan ikat lainnys. Tunika media pada jantung disebut dengan miokardium.6 Tunika adventisia merupakan lapisan terluar jaringan yang terdiri atas jaringan ikat longgar dan mungkin mengandung jaringan lemak. Pada jantung, tunika adventisia disebut dengan epikardium.62.3.3 DarahDarah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan dan dibawa ke dalam matriks cairan. Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas serta pH 7,35 7,45. Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawa sel darah merah. Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata, dan kurang sedikit pada perempuan dewsa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan diproses dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi sesuai dengan perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya.6Pada dasarnya darah dibedakan menjadi dua bagian yaitu bagian yang padat dan bagian yang cair. Bagian padat merupakan eritrosit, leukosit dan trombosit. Sedangkan bagian cair adalah plasma darah. Berikut merupakan penjelasannya. Eritrositmerupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya dan berdiameter 7,65 nm. Eritroosit terbungkus dalam membrane sel dengan permeabilitas tinggi. Membrane ini elastic dan fleksibel sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler.6Fungsi eritrosit adalah untuk mentranspor oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen. Selain itu sel darah merah juga berperan penting dalam menyeimbangkan pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan buffer asam basa.6 Leukositberfungsi untuk melindungi tubuh terhadap invasi benda-benda asing termasuk bakteri dan virus. Sebagian besar aktivasi leukosit berlangsung dalamjaringan dan bukan dalam aliran darah. Ada lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah yang dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk nucleus dan ada tidaknya granula mpada sitoplasma. Yang memuliki granula pada sitoplasma disebur granulosit yaitu neutrofil, eusinofil dan basofil. Sednangkan yang tidak memiliki granula disebut dengan agranulosit yaitu limfosit dan monosit.6 Trombosit merupakan fragmen sel tanpa nucleus yang berasal dari megakariosit raksaksa multinukleus dan sum-sum tulang. Umumnya ukuran trombosit mencapai ukuran setengah eritrosit dan sitoplasmanya terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang berhubungan dengan proses koagulasi darah. Trombosit berfungsi dalam hemostasis (penghentian pendarahan) dan perbaikan pembuluh darah yang robek.6 Plasma darah merupkan komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi.6Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l. Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.62.4 Pompa Jantung Kanan dan KiriKedua sisi jantung secara simultan memompa darah dalam jumlah setara. Volume darah miskin O2 yang sedang dipompa ke paru oleh sisi kanan jantung segera menjadi sama dengan volume darah kaya O2 yang sedang disalurkan ke jaringan oleh sisi kiri jantung. Sirkulasi paru adalah sistem bertekanan rendah dan beresistensi rendah. Sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistem bertekanan tinggi dan beresistensi tinggi.7Tekanan adalah gaya yang ditimbulkan di dinding pembuluh oleh darah yang dipompa ke dalam pembuluh oleh jantung. Resistensi adalah oposisi terhadap aliran darah, terutama disebabkan oleh gesekan antara darah yang mengalir dan dinding pembuluh. Meskipun sisi kanan dan kiri jantung memompa darah dalam jumlah yang sama namun sisi kiri melakukan kerja lebih besar, karena memompa darah dengan jumlah yang sama pada tekanan yang lebih tinggi ke dalam sistem yang lebih panjang dengan resistensi lebih tinggi.Karena itu, otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan, menyebabkan sisi kiri menjadi pompa yang lebih kuat.72.5 Persarafan Pada Jantung Jantung dipersarafi oleh kedua difisi saraf otonom, yang memodifikasi kecepatan serta kekuatan kontraksi, meskipun stimulasi saraf tidak diperlukan untuk memulai kontraksi. Saraf parasimpatis ke jantung, saraf vagus terutama menyarafi atrium, khususnya nodus SA dan AV. Persarafan parasimpatis ventrikel tidak banyak. Saraf simpatis jantung juga menyarafi atrium, termasuk nodus SA dan AV, serta banyak menyarafi ventrikel.8Baik sistem saraf parasimpatis maupun simpatis menimbulkan efek pada jantung dengan mengubah aktivitas sistem pembawa pesan kedua cAMP di sel-sel jantung. Asetilkolin yang dibebaskan dari saraf vagus berikatan dengan reseptor muskarinik dan dihubungkan dengan protein G inhibitorik yang mengurangi aktivitas jalur cAMP. Sebaliknya neurotransmitter simpatis norepinefrin berikatan dengan reseptor adrenergic beta dan dihubungkan dengan protein G stimulatorik yang mempercepat jalur cAMP di sel sasaran.8Pengaruh sistem saraf parasimpatik pada nodus SA adalah mengurangi kecepatan jantung. Asetilkolin yang dibebaskan pada pengaktifan sistem saraf parasimpatis meningkatkan permeabilitas nodua SA terhadap K+ dengan memperlambat penutupan saluran K+. akibatnya, kecetan pembentukan potensial aksi spontan berkurang melalui efek ganda.8Efek ganda yang pertama adalah dengan meningkatnya permeabilitas K+ menyebabkan hiperpolarisasi membrane nodus SA karena lebih banyak ion kalium positif meninggalkan sel daripada normal sehingga bagian dalam menjadi lebih negatif. Karena dari posisi yang lebih jauh dari ambang maka potensial istirahat memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai ambang.8Efek ganda yang kedua adalah dengan meningkatnya permeabilitas K+ yang diinduksi oleh stimulasi vagus juga melwan penurunan otomatis permeabilitas K+ yang merupakan penyebab depolarisasi gradual membrane ke ambang. Efek kontra ini mengurangi frekuensi depolarisasi spontas, memperlama waktu yang diperlukan untuk bergeser ke ambang. Oleh karena itu, nodus SA lebih jarang mencapai ambang dan melepaskan muatan dan frekuensi denyut jantung berkurang.8Pengaruh parasimpatis pada nodus AV mengurangi eksistabilitas nodus, memperlama transmisi impuls ke ventrikel bahkan lebih lama daripada penundaan lazim di nodus AV. Efek ini ditimbulkan oleh meningkatnya permeabilitas K+, yang menyebabkan hiperpolarisasi membrane sehingga inisiasi eksitasi di nodus AV tertunda.8Stimulasi parasimpatis pada sel kontraktil atrium mempersingkat potensial aksi, mengurangi arus masuk lambat yang dibawa oleh Ca2+, yaitu fase datar memendek. Akibatnya kontraksi atrium melemah.8Karena itu jantung bekerja lebih santai di bawah pengaruh parasimpatis. Organ ini berdenyut lebih lambat, waktu antara kontraksi atrium dan ventrikel memanjang, dankontraksi atrium lebih lemah. Efek-efek ini sesuai karena sistem parasimpatis mengontrol kerja jantung pada situasi tenang dand rileks ketika tubuh tidak membutuhkan peningkatan curah jantung.8Sebaliknya, sistem saraf simpatis yang mengatur kerja jantung pada situasi darurat atau olah raga, ketika dibutuhkan peningkatan aliran darah, mempercepat frekuensi denyut jantung melalui efeknya pada jaringan pemacu. Efek utama stimulasi simpatis pada nodus SA adalah percepatan depolarisasi sehingga ambang lebih cepat tercapai.8Norepinefrin yang dikeluarkan dari ujung saraf simpatis mengurangi permeabilitas K+ dengan mempercepat inaktivasi saluran K+. dengan penurunan jum;lah ion kalium yang meninggalkan sel, bagian dalam sel menjadi kurang negatif sehingga timbul efek depolarisasi. Pergeseran ke ambang yang lebih cepat dibawah pengaruh simpatis ini memungkinkan potensial aksi menjadi lebih sering dan karenanya kecepatan jantung meningkat.8Stimulasi simpatis pada nodus AV mengurangi penundaan nodus AV dengan meningkatkan kecepatan hantaran, mungkinn dengan meningkatkan arus Ca2+ masuk yang berjalan perlahan. Demikian juga, stimulasi simpatis mempercepat penyebaran potensial aksi ke seluruh jalur hantaran khusus.8Di sel kontraktil atrium dan ventrikel, di mana keduanya memiliki banyak ujung saraf simpatis, stimulasi simpatis meningkatkan kekuatan kontraksi sehingga jantung berdenyut lebih kuat dan memeras keluar lebih banyak darah. Efek ini ditimbulkan dengan meningkatkan permeabilitas Ca2+, yang mengakibatkan influx Ca2+ lambat dan mengintensifkan partisipasi Ca2+ dalam pengabungan eksitasi kontraksi.8Karenanya, efek keseluruhan stimulasi simpatis pada jantung adalah meningkatkan efektivitas jantung sebagaii pompa dengan meningkatkan kecepatan jantung, mengurangi penundaan antara kontraksi atrium dan ventrikel, mengurangi waktu hantaran ke seluruh jantung, dan meningkatkan kekuatan kontraksi yaitu stimulasi simpatis menyebabkan jantung nggebut.82.6 Enzim JantungAnalisis enzim jantung dalam plasma merupakan bagian dari profil diagnostik yang meliputi riwayat, gejala, dan elektrokardiogram. Analisis enzim bertujuan untuk mendiagnosis infark miokardium. Enzim dilepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah. Kebanyakan enzin tidak spesifik dalam hubungan dengan organ tertentu yang rusak.9Laktat dehidrogenase (LDH) dan isoenzimnya. Ada 5 macam LD isoenzim (LD1-LD5). Masing-masing isoenzim tersebut mempunyai berat molekul sekitar 134.000 kDa. Mereka mengandung kombinasi subunit H dan M. Jantung mengandung lebih banyak LD1, sedangkan hati dan otot mengandung LD5. Pemeriksaan LD isoenzim dilakuykan dengan cara elektroforesis. Pada infark miokardium aku kadar LD1 melebihi kadar LD2, swdangkan pada kadar normal kadar LD1 lebih rendah dibanding LD2.9Kreatinin kinase. Karena anzim yang berbeda dilepaskan ke dalam darah pada periode yang berbeda setelah infark miokardium, maka sangat penting mengevaluasi kadar enzim yang dihubungkan dengan waktu awitan nyeri dada atau gejala lainnya. Kreatinin kinase dan isoenzimnya adalah enzim yang dianalisis untuk mendiagnosis infark miokardium akut, dan merupakan enzim pertama yang meningkat saat terjadi infark miokardium. Gangguan pada jantung selain infark miokardium akut juga dihubungkan dengan nilai kadar CK dan CKMB total yang abnormal.9 Troponin T (cTnT) merupakan karakteristik yang spesifik untuk jantung yang mempunyai keunggulan dibandingkan dengan karakteristik yang terdapat di semua otot seperti CK dan mioglobin.9 C Reactive Protein (CRP) merupakan anggota dari protein pentraxin. Senyawa ini dapat bereaksi dengan polisakarida C somatik pada Streptococcus pneumonia. Kadarnya akan meningkat 100 kali dalan 24-48 jam setelah terjadi luka jaringan.9 CRP secara normal berada dalam serum manusia dalam jumlah yang kecil. Enzim ini ditemukan dalam hepatosit 24-38 jam setelah sel dirangsang oleh senyawa inflamasi.9 CRP disintesis dan disekresi oleh hati sebagai respon terhadap sitokin, terutama IL-6. Sitokin dihasilkan terutama oleh monosit atau makrofag, juga oleh leukosit lain atau sel endotel.9Peningkatan kadar CRP biasanya non spesifik tetapi merupakan pertanda respons fase akut yang sensitif terhadap senyawa infeksius, stimulus imunologi, kerusakan jaringan, dan inflamasi akut lain. Peningkatan kadar CRP yang menetap terjadi pada inflamasi kronis.9

2.7 Vaskularisasi ekstremitas superior2.7.1 BahuPembuluh nadiPembuluh nadi terbesar dan terpenting di daerah bahu adalah arteri axillaris, yang merupakan lanjutan dari arteri subclavia mulai setinggi sisi lateralis setinggi iga satu sampai di pinggir distal m. pectoralis major. Cabang-cabang arteri axillaris :1. Bagian pertama : Arteri thoracalis suprema menuju ke bagian cranial m.serratus anterior.2. Bagian tengah : Arteri thoracoaromialis yang bercabang menjadi:a. Rr.pectorales, yang berjalan antara mm. pectoralis dan memberi darah pada nya.b. R. deltoideus untuk m. deltoideus.c. R. acromialis yang member darah pada m. deltoideus dan daerah acromion.3. Bagian ke tiga : Arteri subscapularis di percabangkan di sisi distal m. subscapularis yang bercabang menjadi dua:a. Arteri thoracodorsalis yang menuju m. latissimus dorsi. b. Arteri circumflexa scapulae yang mengambil jalan melewati lacuna axillaris medialis dan mencapai permukaan dorsalis scapula untuk memberi darah pada otot-otot di sini lalu akan beranastomosis dengan arteri transversa scapula, arteri transversa colii dan arteri thoracalis lateralis. Arteri circumflexa humeri anterior melingkari permukaan volaris collum chirurgicum. Arteri circumflexa humeri posterior menuju kea rah dorsal melewati celah ketiak lateralis bersama-sama dengan n. axillaris dan memberi darah pada m. deltoideus, articulation humeri dan humerus.Pembuluh balikVena terpenting adalah v. axillaris yang terbrntuk oleh persatuan Vv. Brachiales. Vena ini berjalan kea rah proximal bersama-sama dengan a. axillaris, di sebelah medial arteri tersebut. Lanjutan v. axillaris kranialis dari clavicula di sebut v. subclavia. Pada umumnya cabang a. axillaris, di ikuti oleh dua pembuluh balik yang di sebut sesuai dengan pembuluh nadi yang di ikutinya.Pembuluh balik dangkal yaitu:1. V. cephalica mula-mula berjalan dalam sulcus bicipitalis lateralis, kemudian melewati sulcus deltoideopectoralis dan menembus fascia clavipectoralis untuk bermuara ke dalam v. axillaris.2. V. basilica biasanya bermuara ke dalam salah satu v. brachialis, akan tetapi kadang-kadang bermuara lebih proximal ke dalam v. axillaris.Sistem LimfatikNoduli lymphatici axillaris terdiri atas kelenjar-kelenjar yang dapat di perbedakan menjadi kelenjar-kelenjar dangkal dan kelenjar dalam. Kelenjar-kelenjar dangkal yang dapat dibedaka menjadi tiga golongan, yang satu sama lain mengadakan hubungan luas sekali, juga dengan kelenjar-kelenjar dalam:1. Nn.ll. axillaris lateralis et brachhialis terletak sepanjang distal v. axillaris dan menampung getah bening dari lengan2. Nn.ll. axillaris anterior et pectoralis terletak sepanjang vasa thoracales lateralis di sisi distalis m. pectoralis minor dan merupakan kelenjar-kelenjar getah bening ragional untuk dada.3. Nn.ll axillaris posterior et subscapularis yang dapat di temukan sepanjang v. thoracodorsalis dan v. subscapularis dan menampung getah bening dari punggung.Dari kelenjar-kelenjar ini getah bening di salurkan ke dalam Nn.ll axillaris profundi yang dapat di temukan di jaringan lemak di dekat dasar spatium axillaris. Dari kelenjar-kelenjar ini getah bening mengalir ke Nn.ll infraclavicularis yang terletak di sepanjang bagian proximal v. axillaris di dekat sisi kranial m. pectoralis minor.2.7.2 Lengan AtasPembuluh nadiLanjutan a. axillaris mulai dari sisi kaudal m. pectoralis major terkenal sebagai a. brachialis. Cabang-cabang a. brachialis adalah: A. profunda brachii berjalan bersama-sama dengan n. radialis di dalam suleus nervi radialis dan mempercabangkan:1. A. colateralis media untuk memperdarahi m. triceps brachii.2. A. nutricia humeri untuk humerus dan berakhir sebagai a. colateralis radialis. Cabang-cabang a. colateralis radialis di daerah siku mengadakan anastomosis sebagai cabang-cabang a, recurens radialis. A. collateralis ulnaris superior berjalan kea rah distal bersama-sama dengan n. ulnaris A. collateralis ulnaris inferior member darah kepada otot-otot di sekitar epycondulus ulnaris dan mengadakan hubungan dengan rote articulare cubiti.Pembuluh balikPembuluh-pembuluh balik lengan atas dapat di golongkan menjadi:1. Pembuluh-pembuluh balik dangkal, yaitu v. basilica dan v. cephalica.2. Pembuluh-pembuluh balik dalam yaitu Vv. Brachiales yang kemudian bersatu menjadi v. axillaris.V. basilica berjalan kea rah proximal di sulcus bicipitalis medialis dan bermuara ke dalam v. brachialis yang terletak ulnaris kira-kira di pertengahan lengan atas. V. cephalica terletak di sulcus bicipitalis lateralis, lalu berjalan di sulcus deltoideopectoralis dan bermuara ke dalam v. axillaris setelah menembus fascia pectoralis superficialis dan fascia coracocleido pectoralis di daerah trigonum mohrenheim. Sistem LimfatikPembuluh-pembuluh getah bening pun dapat di golongkan menjadi:1. Pembuluh-pembuluh yang terletak dangkal sepanjang pembuluh-pembuluh balik dangkal.2. pembuluh-pembuluh getah bening yang terletak dalam.Di lengan atas hanya dapat di temukan kelenjar-kelenjar getah bening pada suatu tempat, yakni di region cubiti: nodi lymphatici cubiti superficialis dan nodi lymphatici cubiti profunda.2.7.3 SikuPembuluh nadiCabang-cabang a. brachialis adalah: A. radialis di percabangkan di lekuk siku, lalu menuju ke arah distal dalam sulcus antebrahii radialis. Cabang-cabang nya adalah a. recurrens radialis dan di bagian distal (ramus volaris superficialis), yang turut membentuk arcus volaris superficialis dan ramus carpeus volaris untuk rote carpi volare. A. recurrens ulnaris mengikuti m. pronator teres kea rah proximal dan mengadakan anastomosis dengan Aa. Collateralis brachii ulnaris superior et inferior. A. interossea comunis bercabang menjadi a. interossea dorsalis dan a. interossea volaris cabang yang dorsalis menembus membrana interossea, mempercabangkan a. interossea recurrens untuk permukaan dorsalis articulatio cubiti, lalu berjalan ke arah distal di permukaan dorsal membrana interossea. A. interossea volaris berjalan di permukaan volaris membrana interossea, kemudian menembus membrane ini proximal dari pergelangan tangan dan berakhir pada rate carpi dorsalis. Sering kali dapat pula di jumpai satu cabang ke tiga, yakni a. mediana, yang mengikuti n. medianus di lengan bawah. A. ulnaris berjalan kea rah ulnaris dan distal dibawah m. pronator teres setelah nama pembuluh ini terletak antara m. flexor digitorum profundus dan m. flexor digitorum sublimis. Kemudian pembuluh nadi itu terletak antara m. flexor digitorum sublimis dan m. flexor carpi ulnaris dan menuju ke pergelangan tangan.Pembuluh balikpembuluh-pembuluh balik yang terletak di jaringan subkutan, yakni pembuluh-pembuluh balik dangkal, berasal dari rete venosum dorsal manus. Dari rete ini tiga vena yang masing-masing dapat di temukan pada sisi ulnari, sisi radialis dan di pertengahan permukaan volaris lengan bawah dan masing-masing terkenal sebagai v. basilica, v. cephalica, dan v. mediana antebrachii. Di fossa cubiti v. mediana antebrachii bercabang dua dan tiap cabang menyalurkan darah nya masing-masing ke dalam v. basilica dan ke dalam v. cephalica. Selain dari itu v. mediana antebrachii juga menyalurkan darah na langsung ke dalam Vv. Brachiales di fossa cubiti dengan perantaraan v. mediana profunda. Ada kalanya terdapat satu pembuluh balik di fossa cubiti antara v. basilica dan v. cephalica, yang terkenal sebagai v. mediana cubiti. Pada hal demikian pembuluh ini menampung darah dari v. mediana antebrachii. Pembuluh-pembuluh balik yang terletak dalam pada umumnya mengikuti pembulh-pembuluh nai, dua pembuluh balik pada pembuluh nadi.Sistem LimfatikPembuluh getah bening yang terbesar terletak subkutan, akan tetapi beberapa pembuluh-pembuluh mengikuti pembuluh-pembuluh balik dalam. pembuluh-pembuluh ini masing-masing menyalurkan isinya ke nodi lymphatici cubitales superficialis dan nodi lymphatici cubitales profunda.2.7.4 Tangan Pembuluh nadia.radialis dan a. ulnaris divola manus membentuk dua lengkung yang terkenal sebagai arcus superficialis dan arcus volaris profundus. Arcus volaris superficialis di bentuk oleh ramus volaris superficialis a. radialis dan a. ulnaris, setelah a. ulnaris mempercabangkan ramus carpeus dorsalis dan ramus profundus, dari lengkung ini dipercabangkan tiga aa. Digitales volares comunis. Tiap a. digitalis volaris bercabang menjadi dua aa. Digitalis volares propriae.Arcus volaris profundus dibentuk oleh ramus profundus a. ulnaris dan a. radiais, setelah a. radialis mempercabangkan ramus volaris superficialis, ramus dorsalis untuk rete carpi dorsal, Aa. Metacarprae dorsales dan lalu menembus spatium interosseum I untuk tiba di vola manus. Cabang-cabang arcus volaris profundus adalah Aa. Metacarpae volaris. Dari cabang-cabang ini mempercabangkan rami perforantes.Pembuluh balikVena pada umum nya mengikuti pembuluh-pembuluh nadi. Di dorsum manus terdapat rete venosum dorsal manus yang menampung darah dari Vv. Metacarpeae dorsalis dan menyalurkan darahnya melewati v. cephalica dan v. basilica.Sistem LimfatikMengikuti pembuluh-pembuluh balik.10,11

2.8 ElektrokardiogramArus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi menyebar ke dalam jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Sebagian kecil dari aktifitas listrikini mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan elektroda perekam. Rekaman yang dihasilkan adalah elektrokardiogram (EKG).Tiga hal penting dalam mempertimbangkan apa yang direpresentasikan oleh EKG: EKG adalah rekaman dari sebagian aktifitas listrik yang diinduksi dicairan tubuh oleh impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya. EKG adalah rekaman kompleks yang mencerminkan penyebaran keseluruhan aktivitas diseluruh jantung sewaktu depolarisasi dan repolarisasi. EKG bukan rekaman suatu potensial aksi disebuah sel pada suatu saat. Rekaman disetiap saat mencerminkan jumlah aktivitas listrik disemua sel otot jantungyang sebagian munkin mengalami potensial aksi sementara yang lain munkin belum di aktifkan. Rekaman mencerminkan perbandingan dalam voltasi yang terdeteksi oleh elektroda-eektroda di dua titik yang berbeda di permukaan tubuh bukan potensial sebenarnyaUntuk menghasilkan perbandingan yang baku, rekaman EKG secara rutin terdiri dari 12 sistem elektroda konvensional, atau sadapan (lead). Ketika sebuah mesin elektrokardiograf dihubungkan antara elektroda-elektroda perekam di dua titik di tubuh maka susunan spesifik dari masing-masing pasangan koneksi di sebut sadapan.Pemeriksaaan EKG terdiri dari 12 sadapan yaitu sbb : Sadapan standard Einthoven : I, II, III Augmented Extremity Lead Goldberger : aVR, aVL, aVF Sadapan Precordial Wilson : V1, V2, V3, V4, V5, V6 Sadapan standard einthoven: LI : LA + dan RA - LII : LL + dan RA - LIII : LL + dan LA -Sadapan I,II,III membentuk segitiga sama sisi = segitiga einthoven hukum einthoven. Jumlah aljabar sadapan II= jumlah aljabar sadapan I + III ( II= I+III). Sadapan lead goldberger aVR elektroda + RA aVL elektroda + LA aVF elektroda + LLRA, LA, LL melalui tahanan tinggi 5000 ohm disatukan dan membentuk zero potensial, dan elektrodanya menjadi negatif.3 Sadapan precordial Willson V1: ruang intercostalis IV garis parastrernal kanan. V2: ruang intercostalis IV garis parasternal kiri. V3: pertengahan garis lurus yang menghubungkan garis 2 dan 4. V4: ruang intercostalis V garis midclavicularis kiri. V5: titik potongan garis axillaris kiri depan dengan garis horizhontal V4. V6 : titik potong garis axillaris kiri tengah dengan garis horishontal melalui V4 dan V5.Gelombang dan interval :Sebuah EKG yang khas melacak detak jantungnormal (siklus jantung ) terdiri atas : Gelombang P mencerminkan depolarisasi atrium Gelombang QRS mencerminkan depolarisasi ventrikel Gelombang T mencerminkan repolarisasi ventrikel.Voltase garis dasar elektrokardiogram dikenal sebagai garis isoelektrik khasnya , garis isoelektrik diukur sebagai porsi pelacakan menyusul gelombang T dan mendahului gelombang P berikutnya.Keterangan :Gelombang P : Depolarisasi atrium, normal (+), kecuali pada aVR (-)Segmen PR / PQ : Jeda / penundaan nodus AVKompleks QRS : Depolarisasi ventrikel ( atrium secara bersamaan mengalami repolarisasi)Segmen ST : Saat ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinyaGelombang T :Repolarisasi ventrikelInterval TP : Waktu saat ventrikel melemas dan terisi.12

2.9 Gagal jantungGagal jantung merupakan ke tidak mampuan mempertahankan curah jantung yang cukup untuk kebutuhan tubuh sehingga timbul akibat klinis dan patofisiologis yang khas. Pada kasus sang ibu memiliki gejala atau keluhan berupa keringat dingin dan nyeri yang menyebar pada lengannya. Hal ini dapat dijelaskan karena berhubungan dengan gagal jantung kiri hingga yang kongestif (gagal pada kedua sisi jantung).13

3. Penutup3.1 KesimpulanJantung merupakan suatu organ yang memiliki peran sangat penting didalam tubuh, karena jantung merupakan salah satu organ yang ada di dalam sistenm sirkulasi yang merupakan suatu sistem transpor di dalam tubuh. Karena fungsi utama jantung adalah sebagai pemompa yang memberi tekanan pada darah untuk menghasilkan gradient tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke jaringan. Kemudian ada juga darah dan pembuluh darah, dimana darah sebagai alat transpor dengan pembuluh darah adalah salurannya.Tanpa jantung, darah dan pembuluh darah kita tidak dapat hidup, karena jantung dan organ yang lain sangat berperan penting dalam proses metabilosme. Sama halnya dengan enzim serta sistem saraf dan persarafan.Dari skenario yang telah dibahas kita dapat menyimpulkan bahwa ibu ini dapat diduga mengalami gagal jantung karena gejala yang ia alami berkaitan dengan mekanisme pada sistem kardiovaskuler.

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta : EGC ; 2001.h.327-42.2. Anas K. Peredaran Darah Cardiovascular. Diakses dari halaman web http://khairul-anas.blogspot.com/2012/01/peredaran-darah-cardiovascular.html. 3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010.h. 228-231.4. Kelley RO. Histologi dasar. Jakarta : Katalog Dalam Terbitan ; 2003.h.199-201.5. Wibowo D S. Anatomi tubuh manusia. Jakarta : PT. Grasindo ; 2005.6. Pearce E C. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT. Gramedia ; 2007.7. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Ed 14. Jakarta : EGC ; 2011.h.512-25.8. Faiz O, Moffat D. At a galance anatomi. Jakarta : PT. Gelora Aksara utama. 2004.9. Nurachmach E. Gangguan kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika ; 2003.h.59-6.10. Majid A. Anatomi jantung dan pembuluh darah fisiologi kardiovaskular. Medan: Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran USU; 2005.h.17-8. 11. Snell, R S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit buku kedokteran. EGC; 2006. h. 101-12.12. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Jakarta: EGC; 2004.h.107-9.13. April 2014. Diunduh dari http://badaiselatan.com/2014/04/gagal-jantung-heart-failure/ 13 Juni 2014

1