Upload
ziabazlinah
View
119
Download
24
Embed Size (px)
DESCRIPTION
DK Pemicu 1 Ginjal dan Cairan Tubuh
Citation preview
PLENO DISKUSI KELOMPOK 5
Pleno Pemicu 1 Modul Ginjal dan Cairan TubuhPSPD FK UNTAN
Anggota Kelompok 5
1. Gatria Sonia I11110056
2. Arifna Fitriyanti I11111005
3. Chandra I11112028
4. Yosep A. Loren I11112050
5. Muhammad Irfan I1011131014
6. Asjat Gapur I1011131035
7. Bella Faradiska Yuanda I1011131041
8. Deby Wahyu Putriana I1011131052
9. Abidah Bazlinah Darmawan I1011131055
10. Risa Muthmainah I1011131067
11. Akbar Taufik I1011131068
12. Sari Irmayanti I1011131073
13. Merdianing Ika Mahendra I1011131079
PEMICU
Danang, 21 tahun, seorang mahasiswa FK Untan mendapati BAKnya berwarna kuning bening di pagi hari setelah sarapan pagi. Selama kuliah, Danang sangat aktif dan sering terlupa untuk minum. Di sore harinya Danang rutin olahraga jogging selama 30 menit. Setelah jogging, Danang mendapati kali BAKnya sedikit dan berearna kuning pekat. Selain itu, Danang juga merasa sangat haus, lalu disarankan oleh temannya untuk minum air mineral yang cukup.
Kata Kunci
Laki-laki, 21 tahun
BAK berwarna kuning bening setelah sarapan
BAK kuning pekat dan sedikit setrlah olahraga
sangat haus
aktivitas padat
kurang minum
Rumusan Masalah
Mengapa terjadi perbedaan volume dan kepekatan urin saat setelah makan dan setelah melakukan aktivitas?
Analisis Masalah
Hipotesis
Perbedaan volume dan kepekatan urin bergantung pada osmolaritas cairan.
Pertanyaan Diskusi
1. Sistem Urinaria- Anatomi- Histologi-Biokimia (Keseimbangan Asam-Basa)
2. Bagaimana proses pembentukan urin?
3. Bagaimana proses pengeluaran urin?
4. Apa saja faktor yang mepengaruhi pembentukan urin?
5. Bagaimana proses pemekatan dan pengenceran urin?
6. Bagaimana osmolaritas cairan mempengaruhi volume urin?
7. Bagaimana osmolaritas cairan mempengaruhi kepekatan urin?
8. Bagaimana fisiologi hormon RAA dan ADH terhadap pembentukan urin?
9. Apa saja fungsi ginjal?
10. Apa saja hormon yang dihasilkan oleh ginjal?
11. Bagaimana mekanisme miksi?
12. Bagaimana mekanisme haus dan pengaruhnya dalam pembentukan urin?
13. Apa saja asupan elektrolit pasca aktivitas?
14. Bagaimana mekanisme keringat?
Pembahasan
Anatomi
Ginjal
Histology
Ginjal
Nephron
Ureter
Vesica Urinaria
Uretra
Biokimia (Keseimbangan Asam-Basa)
Larutan Asam dan Basa Dalam Ilmu KimiapH H2O murni adalah 7,0 = NetralpH 7,0 = Basa
Asidosis dan Alkalosis Dalam TubuhpH darah arteri normalnya 7,45 pH darah vena normalnya 7,35Rentang normal pH plasma di dalam tubuh 7,35-7,45Batas pH dapat di atur tubuh : 6,8 - 8,0 (di luar rentang pH ini dapat
menyebabkan kematian)
4 kategori ketidakseimbangan asam-basa di dalam tubuh
1. Asidosis respiratori : PCO2 , pH darah asam (7,45)
3. Asidosis metabolik : bikarbonat berkurang
4. Alkalosis metabolik : bikarbonat meningkat
Sumber ion H+ di dalam Tubuh
1. Pembentukan asam karbonat.
2. Asam inorganik yang diproduksi selama penguraian nutrien.Dari makanan
3. Asam organik yang berasal dari metabolisme antara.Dari metabolisme (pemecahan lemak menjadi asam lemak)
Sistem Pertahanan Tubuh Terhadap Perubahan pH Plasma
1. Sistem dapar (penyangga/buffer) kimiawi - dapar bikarbonat- dapar protein- dapar hemoglobin- dapar fosfat
2. Mekanisme pernapasan untuk mengontrol pH- hiperventilasi- hipoventilasi
3. Mekanisme ginjal untuk mengontrol pH- bikarbonat- fosfat- Amonia
Proses Pembentukan Urin
Tiga proses dasar yang terlibat dalam pembentukan urin adalah
filtrasi glomerulus
reabsorpsi tubulus dan
sekresi tubulus
Filtrasi Glomerulus
Terdapat tiga lapisan yaitu dinding kapiler glomerulus, membran basal dan lapisan dalam kapsul bowman
menyaring sekitar 20% plasma bebas protein (125 ml/mnt = 180L/Hari)
Terdapat tiga gaya fisik yang terlibat dalam filtrasi glomerulus :
1. Tekanan darah kapiler glomerulus (55mmHg)2. Tekanan osmotik koloid plasma (30mmHg)
3. Tekanan hidrostatik kapsula bowman (15mmHg)
Mekanisme autoregulasi : mekanisme miogenik, mekanisme tubulo glomerulus feedback (TGF)
Peran Baroreseptor : saraf simpatis
GFR (laju filtrasi glomerolus)
Reabsorbsi
Reabsorbsi
proses filtrasi reabsorbsi terhadap 4 jenis zat
Transpor aktif primer dan transpor aktif sekunder
Reabsorbsi Glukosa
Transpor maksimum
Faktor yang mempengaruhi kecepatan reabsorbsi
Peningkatan kecepatan reabsorbsi
1. Peningkatan Tekanan osmotik koloid protein plasma kapiler peritubulus
2. Peningkatan Tekanan hidrostatik dalam interstisium ginjal
Penurunan kecepatan reabsorbsi
1. Peningkatan Tekanan osmotik koloid protein dalam interstisium ginjal
2. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler peritubulus
Sekresi
Sekresi tubulus adalah pemindahan selektif bahan-bahan dari kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus.
a. Sekresi ion hidrogen
b. Sekresi ion kalium
c. Anion dan kation organik
Mekanisme Pengaturan Keseimbangan Cairan Tubuh
Pemekatan urin
Countercurrent
Umpan balik osmoreseptor ADH (Vasopresin)
Mekanisme haus
Pemekatan Urin
Countercurrent multiplier
Mekanisme Counter Current
Fungsi hormon ADH
Osmolaritas darah meningkat
Sekresi ADH oleh hipofisis posterior
meningkatkan permeabilitas tubulus
distal dan duktus koligentes terhadap air
Reabsorbsi air meningkat
Volume urin menurun
Sintesis ADH sebagian besar terjadi di nukleus supraoptik. Setelah ADH disintesis, ADH ditranspor melalui akson akson neuron ke bagian ujungnya, yang berakhir di kelenjar hipofisis posterior
Sekresi ADH terjadi ketika adanya stimulasi osmotik yaitu peningkatan osmolaritas cairan ekstraseluler terhadap sel sel saraf (osmoreseptor) pada regional sekitar AV3V dan nukleus supraoptik. Stimulasi osmotik terhadap pembuluh darah di sekitar osmoreseptor pada kedua regional ini dapat terjadi karena kurangnya sawar darah otak pada area tersebut
Fungsi hormon ADH
Pembentukan kanal air yaitu AQP-2
Regulasi Sekresi ADH
Sistem Renin Angiostensin Aldosteron
Aldosteron, yang disekresikan oleh sel-sel zona glomerulosa pada korteks adrenal, adalah suatu regulator penting bagi reabsorbsi natrium dan sekresi kalium oleh tubulus ginjal. Tempat kerja utama aldosteron adalah pada sel sel prinsipalis di tubulus koligentes kortikalis. Aldosteron meningkatkan reabsorbsi natrium dan meningkatkan sekresi kalium pada saat yang sama dengan merangsang pompa natrium-kalium ATP ase pada sisi basolateral dari membran tubulus koligentes kortikalis. Aldosteron juga meningkatkan permeabilitas natrium pada sisi luminal. Peningkatan reabsorbsi natrium juga terkait dengan peningkatan reabsorbsi air.1
Proses Mikturisi
Proses mikturisi
Mikturisi adalah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi urin
Dua tahap mikturisi yaitu:
1. Kandung kemih terisi yg memicu kontraksi mikturisi otot detrusor. Kontraksi otot ini dihasilkan oleh reseptor regang sensorik di dinding kandung kemih
2. Kontraksi terus menerus memicu adanya refleks mikturisi (pengosongan kandung kemih atau keinginan berkemih)
Proses mikturisi
Kontraksi otot detrusor kandung kemih (otot polos kandung kemih) memicu pengosongan kandung kemih
Otot sfingter interna pada leher kandung kemih mencegah pengosongan kandung kemih
Otot sfingter eksterna mencegah miksi secara sadar
Persarafan kandung kemih
Persarafan utama berasal dari saraf-saraf pelvis yang berjalan melalui pleksus sakralis menuju segmen S-2 dan S-3
Dua bentuk persarafan pelvis kandung kemih
1. persarafan sensorik (mendeteksi derajat regangan dinding k.kemih)
2. persarafan motorik (memicu refleks mikturisi) yang merupakan serabut parasimpatis
Persarafan kandung kemih
Dua jenis persarafan lain yaitu
1. Serabut motorik skeletal yang dibawa melalui saraf pudendus ke sfingter eksterna
2. Persarafan simpatis melalui saraf-saraf hipogastrik yang menuju segmen L-2
Persarafan mikturisi
Mekanisme Haus
Cairan
Cairan Hipotonis Cairan Isotonis Cairan Hipertonis
Kesimpulan
Karena terjadinya perubahan tekanan, volume dan osmolaritas cairan plasma
TerimakasihPleno Pemicu 1 Modul Ginjal dan Cairan Tubuh
PSPD FK UNTAN
Pertanyaan Pleno
1. demam, apakah terjadi ketidak seimbangan asam basa ?
2. Saat dehidrasi terjadi mekanisme apa saja yang menyebabkan haus ?
3. Apa yang terjadi jika kebiasaan danang di teruskan ?