23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Teknik menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi dan merupakan tindakan preventif dalam menuju keberhasilan dan kesehatan rongga mulut yang optimal. Oleh karena itu teknik menyikat gigi harus dimengerti dan dilaksanakan secara aktif dan teratur. Terdapat teknik-teknik yang berbeda-beda untuk membersihkan gigi dan memijat gusi dengan sikat gigi. Cara yang terbaik untuk seorang pasien dapat ditentukan oleh dokter gigi atau perawat gigi setelah pemeriksaan mulut pasien dengan teliti. Tidak semua alat cocok untuk setiap orang dan penggunaan alat yang tidak sesuai justru dapat mengakibatkan kerugian-kerugian yang tidak diharapkan. Diakui bahwa sampai saat ini belum ada teknik atau metode universal yang cocok bagi semua orang dan untuk semua pasien. Maka harus dibuat suatu program pemeliharaan oral hygiene yang spesifik, misalnya pemilihan macam sikat gigi yang harus digunakan, teknik menggosok gigi, frekuensi, lamanya penggosokan gigi dan lain sebagainya. Oleh karena TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 1

MAKALAH PREVDENT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

prevdent

Citation preview

Page 1: MAKALAH PREVDENT

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teknik menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk

membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi dan merupakan

tindakan preventif dalam menuju keberhasilan dan kesehatan rongga mulut

yang optimal. Oleh karena itu teknik menyikat gigi harus dimengerti dan

dilaksanakan secara aktif dan teratur. Terdapat teknik-teknik yang berbeda-

beda untuk membersihkan gigi dan memijat gusi dengan sikat gigi. Cara yang

terbaik untuk seorang pasien dapat ditentukan oleh dokter gigi atau perawat

gigi setelah pemeriksaan mulut pasien dengan teliti. Tidak semua alat cocok

untuk setiap orang dan penggunaan alat yang tidak sesuai justru dapat

mengakibatkan kerugian-kerugian yang tidak diharapkan.

Diakui bahwa sampai saat ini belum ada teknik atau metode

universal yang cocok bagi semua orang dan untuk semua pasien. Maka harus

dibuat suatu program pemeliharaan oral hygiene yang spesifik, misalnya

pemilihan macam sikat gigi yang harus digunakan, teknik menggosok gigi,

frekuensi, lamanya penggosokan gigi dan lain sebagainya. Oleh karena itu

pendidikan mengenai kesehatan gigi dan instruksi oral hygiene sangat penting.

B. TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan :

a. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah preventive dentistry

b. Sebagai media pembelajaran menyusun makalah.

c. Menambah pengetahuan tentang teknik menyikat gigi

C. RUMUSAN MASALAH

a. Jelaskan pengertian teknik menyikat gigi !

b. Jelaskan teknik-teknik menyikat gigi !

c. Jelaskan faktor-faktor suatu teknik penyikatan !

d. Jelaskan kesalahan umum cara menyikat gigi !

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 1

Page 2: MAKALAH PREVDENT

BAB II

TEKNIK MENYIKAT GIGI

1. Pengertian Teknik Menyikat Gigi

Teknik menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk

membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi dan

merupakan tindakan preventif dalam menuju keberhasilan dan kesehatan

rongga mulut yang optimal.

Dalam penyikatan gigi harus diperhatikan hal-hal berikut :

a. Teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua permukaan

gigi dan gusi secara efisien terutama daerah saku gusi dan daerah

interdental.

b. Pegerakan dari sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan

gusi atau abrasi.

c. Teknik penyikatan harus sederhana, tepat, dan efisien dalam waktu.

Mengenai frekuensi penyikatan gigi telah disetujui bahwa gigi

sebaiknya dibersihkan 3 kali sehari, setiap kali sesudah makan dan

sebelum tidur. Manson (1971) berpendapat bahwa penyikatan gigi

sebaiknya dua kali sehari, yaitu setiap kali setelah makan pagi dan

sebelum tidur. Meskipun demikian, Loe (1965) telah menunjukan

dengan suatu percobaan bahwa dengan frekuensi penyikatan gigi satu

kali sehari, secara teliti sehingga semua plak hilang, gusi dapat

dipertahankan dalam keadaan sehat.

Lamanya penyikatan gigi dianjurkan minimal 5 menit, tetapi

sesungguhnya ini terlalu lama, umumnya orang melakukan penyikatan

gigi maksimum 2 menit. Cara penyikatan gigi harus sistematis supaya

tidak ada gigi yang terlampaui, yaitu mulai dari posterior ke anterior

dan berakhir pada bagian posterior sisi lainnya.

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 2

Page 3: MAKALAH PREVDENT

2. Macam-macam Gerakan dalam Teknik Menyikat Gigi

Teknik menyikat gigi dapat digolongkan ke dalam 6 golongan

atas dasar macam gerakan yang dilakukan, yaitu :

1. Teknik Vertikal

Teknik vertikal dilakukan dengan kedua rahang tertutup, kemudian

permukaan bukal gigi disikat dengan gerakan keatas dan kebawah.

Untuk permukaan lingual dan palatinal dilakukan gerakan yang sama

dengan mulut terbuka.

2. Teknik Horisontal

Permukaan bukal dan lingual disikat dengan gerakan kedepan dan ke

belakang. Untuk permukaan oklusal gerakan horizontal yang sering

disebut “scrub brush technic” dapat dilakukan dan terbukti merupakan

cara yang sesuai dengan bentuk anatomis permukaan oklusal.

3. Teknik Roll atau Modifikasi Stillman

Teknik ini disebut “ADA-roll Technic” dan merupakan cara yang

paling sering dianjurkan karena sederhana tetapi efisien dan dapat

digunakan diseluruh bagian mulut. Bulu-bulu sikat ditempatkan pada

gusi sejauh mungkin dari permukaan oklusal dengan ujung-ujung bulu

sikat mengarah ke apeks dan sisi bulu sikat digerakan perlahan-lahan

melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang dari kepala sikat

bergerak dengan lengkungan. Pada waktu bulu-bulu sikat melalui

mahkota klinis, kedudukannya hampir tegak lurus permukaan email.

Gerakan ini diulang 8-12 kali setiap daerah dengan sistimatis sehingga

tidak ada yang terlewat. Cara ini terutama sekali menghasilkan

pemijatan gusi dan juga diharapkan membersihkan sisa makanan dari

daerah interproksimal.

4. Vibratory Technic

Vibratory technic diantaranya adalah : a.) Charter’s technic, b.)

Stillman-Mc Call technic dan c.) Bass technic.

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 3

Page 4: MAKALAH PREVDENT

a. Charter’s technic

Pada permukaan bukal dan labial, sikat dipegang dengan

tangkai dalam kedudukan horizontal. Ujung-ujung bulu diletakan

pada permukaan gigi membentuk sudut 45° terhadap sumbu

panjang gigi mengarah ke oklusal, hati-hati jangan sampai

menusuk gusi. Dalam posisi ini sisi dari bulu sikat berkontak

dengan tepi gusi, sedangkan ujung dari bulu-bulu sikat berada pada

permukaan gigi. Kemudian sikat ditekan sedemikian rupa sehingga

ujung-ujung bulu sikat masuk ke interproksimal dan sisi-sisi bulu

sikat menekan tepi gusi. Sikat digetarkan dalam lingkungan-

lingkungan kecil sehingga kepala sikat bergerak secara sirkulasi,

tetapi ujung-ujung bulu sikat harus tetap di tempat semula, setiap

kali dapat dibersihkan dua atau tiga gigi. Setelah tiga atau empat

lingkaran kecil, sikat diangkat, lalau ditempatkan lagi pada posisi

yang sama, setiap daerah dilakukan tiga atau empat kali. Jadi pada

teknik itu tidak dilakukan gerakan oklusal maupun ke apical.

Dengan demikian ujung-ujung bulu sikat akan melepaskan debris

dari permukaan gigi dan disisi bulu sikat memijat tepi gusi dan

gusi interdental.

Permukaan oklusal disikat dengan gerakan yang sama,

hanya ujung-ujung bulu sikat ditekan kedalam pits dan fissures.

Permukaan lingual dan palatinal akan sukar dibersihkan karena

bentuk lengkungan dari barisan gigi. Biasanya kepala sikat tidak

dipegang secara horizontal, jadi hanya bulu-bulu sikat pada bagian

ujung dari kepala sikat yang dapat digunakan. Metode Charter’s

merupakan cara yang baik untuk pemeliharaan jaringan tetapi

keterampilan yang dibutuhkan cukup tinggi, sehingga jarang pasien

dapat melakukannya dengan sempurna.

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 4

Page 5: MAKALAH PREVDENT

b. Stillman-Mc Call Technic

Posisi dari bulu-bulu sikat berlawanan dengan Charter’s,

sikat gigi ditempatkan sebagian pada gigi dan sebagian pada gusi,

membentuk sudut 45° terhadap sumbu panjang gigi mengarah ke

apikal. Kemudian sikat gigi ditekankan sehingga gusi memucat dan

dilakukan gerakan rotasi kecil tanpa merubah kedudukan ujung

bulu sikat. Penekanan dilakukan dengan cara sedikit menekuk

bulu-bulu sikat tanpa mengakibatkan friksi atau trauma terhadap

gusi. Bulu-bulu sikat dapat ditekuk ketiga jurusan, tetapi ujung-

ujung bulu sikat harus pada tempatnya.

Metode Stillman-Mc Call ini telah diubah sedikit oleh

beberapa ahli yaitu ditambah dengan gerakan ke oklusal dari

ujung-ujung bulu sikat tetap mengarah ke apikal. Dengan demikian

setiap gerakan berakhir dibawah ujung incisal dari mahkota,

sedangkan pada metode yang asli, penyikatannya hanya terbatas

pada daerah servikal gigi dan gusi.

c. Bass Technic

Pegang sikat gigi secara horisontal dan letakkan kepala

sikat gigi pada permukaan gigi, lebih tepatnya di tepi gusi (batas

gigi dengan gusi), karena disinilah banyak plak menumpuk.

Miringkan kepala sikat gigi kira-kira sebesar 45 derajat

menghadap permukaan gigi. Tujuannya agar bulu sikat dapat

masuk ke celah antara gigi dengan gusi yang disebut saku gusi, dan

membersihkan plak yang ada di dalamnya. Di sebelah ini adalah

gambar saku gusi. Gerakan sikat secara horisontal dengan jarak

yang sangat pendek atau kecil seperti suatu getaran dan dengan

tekanan yang lembut. Sikatlah dengan gerakan sebanyak 10-20

kali gosokan baru berpindah ke gigi-gigi di sebelahnya.

Gerakan sikat dalam teknik Bass memang dilakukan secara

horisontal. Namun, Anda juga dapat menggantinya dengan

gerakan melingkar dengan sudut dan letak bulu sikat yang sama.

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 5

Page 6: MAKALAH PREVDENT

Bagian yang kita fokuskan memang bagian tepi gusi, karena

banyak plak menumpuk di daerah ini. Bagian mahkota yang belum

tersikat, dapat Anda bersihkan dengan berbagai gerakan misalnya,

gerakan melingkar atau vertikal dengan cara menarik bulu sikat

dari gusi kearah mahkota.

Bersihkan semua bagian gigi Anda dengan langkah sebagai

berikut:

1. Bersihkan permukaan gigi bagian luar yang menghadap ke bibir

dan pipi dengan menggunakan teknik Bass. Mulai pada rahang

atas terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan yang rahang bawah.

2. Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah

kanan dan kiri dengan gerakan maju mundur, atau mungkin

boleh juga dengan sedikit diputar sebanyak 10-20 kali gosokan

juga. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu lalu dilanjutkan

dengan rahang bawah. Bulu sikat gigi diletakkan tegak lurus

menghadap permukaan gigi kunyah.

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 6

Page 7: MAKALAH PREVDENT

3. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan

langit-langit dengan menggunakan teknik Bass untuk lengkung

gigi sebelah kanan dan kiri. Untuk lengkung gigi bagian depan

dapat Anda bersihkan dengan cara memegang sikat gigi secara

vertikal menghadap ke depan. Lalu gunakan ujung sikat dengan

gerakan menarik dari gusi ke arah mahkota gigi. Lakukanlah

pada rahang atas terlebih dulu dilanjutkan kerahang bawah.

4. Terakhir, sikat pula permukaan lidah untuk membersihkan

bakteri yang berada di permukaan lidah.Permukaan lidah yang

kasar dan berpapil membuat bakteri mudah menempel di sana.

Selain dengan sikat gigi, Anda juga bisa membersihkan lidah

menggunakan sikat lidah. Lidah yang bersih juga akan membuat

mulut Anda terasa lebih segar.

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 7

Page 8: MAKALAH PREVDENT

5. Fones Technic atau Teknik Sirkuler

Bulu-bulu sikat ditempatkan tegak lurus pada permukaan bukal dan

labial dengan gigi dalam keadaan oklusi. Sikat digerakan dalam

lingkaran-lingkaran besar sehingga gigi dan gusi rahang atas dan

rahang bawah disikat sekaligus. Daerah interproksimal tidak diberi

perhatian khusus. Setelah semua permukaan bukal dan labial disikat,

mulut dibuka lalu permukaan lingual dan palatinal disikat dengan

gerakan sama, hanya dalam lingkaran-lingkaran yang lebih kecil.

Karena cara ini agak sukar dilakukan gerakan maju mundur untuk

daerah ini.

Teknik ini dilakukan untuk meniru jalannya makanan didalam mulut

waktu mengunyah. Fones technic dianjurkan untuk anak kecil karena

mudah dilakukan.

6. Physiologic Technic

Untuk teknik ini digunakan sikat gigi dengan bulu-bulu yang lunak.

Tangkai sikat gigi dipegang secara horizontal dengan bulu-bulu sikat

tegak lurus dengan permukaan gigi. Metode ini didasarkan atas

anggapan bahwa penyikatan gigi harus menyerupai jalannya makanan,

yaitu dari mahkota kearah gusi. Setiap kali dilakukan gerakan sebelum

berpindah ke daerah selanjutnya. Teknik ini sukar dilakukan pada

permukaan lingual dari premolar dan molar rahang bawah, sehingga

dapat diganti gerakan getaran dalam lingkaran kecil.

Cara yang lebih efektif adalah metode penyikat gigi dalam arah

vertical pada semua permukaan dan hanya kurang lebih setengah keliling

gigi dibersihkan. Tidak mengherankan bahwa pada kebanyakan pasien

deposit lunak maupun keras di regio inter dental dan lingual tidak

terbersihkan. Oleh karena itu pasien-pasien perlu diberi intruksi dan

pendidikan-pendidikan khusus mengenai cara-cara pemeliharaan

kebersihan mulut dan giginya yang termasuk dalam tindakan oral

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 8

Page 9: MAKALAH PREVDENT

fisioterapi. Tindakan oral fisioterpi ini harus mengerti dan dilakukan

sendiri secara aktif oleh pasien dan harus dianggap sebagai tindakan

preventif dan terapeutik bukan hanya sebagai cara atau latihan untuk

membersihkan mulut. Diantara sekian banyak teknik penyikatan gigi yang

dilakukan pada pembersihan interdental, metode Charters (1928) masih

paling efisien menurut para ahli. Bulu-bulu sikat gigi ditempatkan pada

sudut kurang lebih 45 terhadap sumbu panjang gigi ke arah oklusal,

kemudian dengan menggunakan tekanan bulu-bulu sikat digetarkan di

antara gigi-gigi disertai gerakan-gerakan rotasi kecil. Dengan demikian sisi

dari bulu-bulu sikat berkontak dengan pinggiran gusi dan menghasilkan

pemijatan yang ideal. Setelah 3 atau 4 lingkaran kecil tanpa merubah

posisi bulu-bulu sikat di angkat dan diletakan kembali posisi yang sama.

Prosedur ini dilakukan sampai seluruh permukaan bukal, labial dan lingual

serta interproksimal bersih. Permukaan oklusal dibersihkan dengan cara

menekan bulu sikat kedalam pit dan fissure-fissure kemudian dilakukan

gerakanrotasi kecil, sikat diangkat dan diletakan kembali. Prosedur ini

harus dilakukan berulang kali sampai seluruh permukaan kunyah menjadi

bersih.

Namun metode ini dan juga metode lain yang serupa memakan waktu

yang agak lama dan sulit dilaksanakan oleh kebanyakan pasien tanpa

pengawasan khusus, sehingga disamping pengguna sikat gigi perlu

ditambah pula teknik-teknik lain seperti penggunaan dental flos, dental

tape, interdental stimulator untuk menyempurnakan pembersihan seluruh

permukaan gigi. Diakui bahwa sampai saat ini belum terdapat sesuatu

teknik atau metode universal yang cocok bagi semua orang dan untuk

semua pasien. Harus dibuat suatu program pemeliharaan oral hygiene yang

spesifik, misalnya pemilihan macam sikat gigi yang harus digunakan,

teknik menggosok gigi, frekuensi, lamanya penggosokan gigi dan lain

sebagainya. Oleh karena itu pendidikan mengenai kesehatan gigi dan

instruksi oral hygiene sangat penting. Dalam memberi pendidikan

kesehatan gigi pada pasien seharusnya juga digunakan disclosing solution/

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 9

Page 10: MAKALAH PREVDENT

tablet untuk membantu memperhatikan pada pasien-pasien tersebut

mengenai keadaan kebersihan giginya serta kemajuan yang telah dicapai

setelah melakukan prosedur pemeliharaan yang diinstruksikan.

Laporan-laporan mengenai percobaan-percobaan tentang hubungan

antara prekuensi penyikatan gigi dengan keadaan oral hygiene sangat

bervariasi. Loe dan kawan-kawan (1965) meneliti efek terhadap giginya

yang tercapai dengan cara menyikat gigi 2 hari sekali dengan teliti.

Penelitian ini didasarkan pada observasi bahwa timbulnya gingivitis

mempunyai hubungan erat dengan umr plak. Ternyata bahwa dengan

frekunsi penyikatan gigi 2 hari sekali tersebut gingival nya tetap sehat.

Meskipun telah dibuktikan bahwa perubahan sub klinis pada gingiva erjadi

2 sampai 3 hari setelah plak terbentuk, tetapi belum diketahui dengan pasti

pada tingkatan mana suatu plak mulai bersifat kariogenik. Oleh karena itu

sebaiknya harus diusahakan agar semua permukaan gigi selalu bebas dari

dental plak. Observasi klinis menunjukan bahwa keadaan ini dapat dicapai

dengan menyikat 2 kali sehari. Sebenarnya bila diinginkan untuk mencapai

hasil kebersihan semaksimal mungkin penyikatan gigi setiap kali setelah

makan, sebelum tidur disertai dengan penggunaan alat-alat pembantu lain,

dan dengan teknik yang sempurna. Pada pasien-pasien yang telah diberi

instruksi mengenai cara-cara pemeliharaan oral hygiene yang baik, yang

mau berusaha dan menyediakan waktu serta tenaga, cara-cara mekanis

yang dilakukan ternyata cukup efektif untuk mencegah pembentukan

dental plak (Lovdal et al, 1967:Lighter et al, 1968:Suomi et al, 1969).

Tetapi juga terdapat bukti-bukti di dalam praktek dan di dalam percobaan

(Dahl dan Davis, 1954, Massler, 1957; Lindle dan Koch, 1967; Anerud,

1970) bahwa keterampilan teknis, waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk

mempertahankan kebersihan ulu dan gigi dalam suatu standar yang tinggi,

ternyata berada diatas kemampuan rata-rata manusia. Oleh karena itu

produer-produser mekans tidak dapat sepenuhnya memecahkan problema

mengenai pencegahan dan kontrol terhadap pembentukan dental plak bagi

masyarakat. Usaha-usaha lain yang dapat dilakukan untuk membantu

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 10

Page 11: MAKALAH PREVDENT

mencegah pembentukan plak adalah memperbaiki susunan gigi yang tidak

rata, memperbaiki pinggiran restorasi yang buruk, menghaluskan

permukaan gigi yang kasar dansebagainya dengan tujuan mengurangi

“plak traps”, tempat-tempat plak mudah terbentuk.

Ditinjau dari sudut bakteriologis, tidak dapat dijamin bahwa tindakan-

tindakan mekanis seperti penyikatan gigi dan flossing yang baik akan

dapat menghilangkan semua plak dari permukaan gigi, tetapi mengingat

cara-cara lain untuk mengontrol atau mencegah pembentukan dental plak

secara efektif belum ditemukan, maka sampai saat ini pembersihan gigi

secara mekanis masih tetap merupakan cara yang paling efektif.

Meskipun terdapat banyak macam tekhnik yang dianjurkan, hanya

sedikit penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai efektivitas

masing-masing tekhnik penelitian-penelitian untuk membandingkan

efektivitas relative dari tekhnik-tekhnik penyikatan tersebut menghadapi

berbagai problem yang sulit yaitu:

1. Cara yang digunakan untuk menentukan atau mengukur efektivitas

masing-masing teknik.

2. Keterampilan masing-masing individu dalam menggunakan sikat gigi.

3. Bentuk barisan bulu sikat yang sering tidak memenuhi syarat untuk

penerapan tekhnik yang bersangkutan.

4. Kesukaran dalam mengajarkan teknik penyikatan secara seragam.

Faktor-faktor lain yang juga harus dipikirkan dalam mengevaluasi

efektivitas suatu tekhnik penyikatan adalah:

1. Efek jangka pendek dan panjang terhadap jaringan.

2. Kemampuan untuk membersihkan saku gusi.

3. Kesenangan tiap individu.

4. Pendidikan dan motivasi individu.

5. Tipe geligi pasien.

6. Tingkatan penyembuhan gusi pasien.

Hanya sedikit laporan-laporan mengenai penelitian yang ditujukan

untuk mengevaluasi efektivitas dari barbagai tekhnik penyikatan yang

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 11

Page 12: MAKALAH PREVDENT

dianjurkan, tetapi tekhnik roll merupakan tekhnik yang paling sering

dianjurkan, oleh karena sederhana dan mudah dilakukan oleh pasien.

Meskipun kita dapat mendidik pasien dalam satu tekhnik yang kita anggap

baik, kadang-kadang kita harus menghindarkan suatu disiplin yang terlalu

ketat.

3. Faktor-faktor dan Kesalahan dari Teknik Menyikat Gigi

10 esalahan Umum Cara Sikat Gigi :

1. Tidak Menggunakan Sikat Gigi yang Tepat

Richard H Price, DMD, penasihat American Dental Association

(ADA) mengatakan, “Jika Anda harus membuka rahang cukup besar untuk

membiarkan gagang sikat masuk ke dalam mulut, bisa jadi sikat gigi

terlalu besar untuk Anda. Gagangnya pun harus nyaman digenggam,

sensasinya harus senyaman saat Anda memegang garpu saat makan.

Semakin nyaman sikat gigi Anda, makin sering Anda akan

menggunakannya dengan benar.”

2. Memilih Bulu Sikat yang Salah

Menurut para dokter gigi di WebMD, jenis bulu sikat tidak terlalu

penting dan tak ada pengaruh lebih. Tampaknya, yang lebih penting adalah

teknik membersihkannya ketimbang bentuk sikatnya. Para dokter gigi

ADA menyarankan agar memilih sikat yang lembut, jangan yang kasar

atau kaku karena bisa merusak/menyakiti gusi. Carilah bulu sikat yang

cukup kaku untuk mengangkat plak, tetapi tidak cukup kuat untuk merusak

gigi.

3. Kurang Sering atau Kurang Lama

Menurut ahli kesehatan gigi di WebMD, frekwensi sikat gigi tiga kali

dalam sehari adalah yang terbaik. Ketika jarak waktu menyikat gigi terlalu

jauh, plak bakteri akan menumpuk, bisa membuat radang gusi dan masalah

lain pada mulut. Disarankan untuk menyikat gigi setidaknya 2 menit setiap

kali, akan lebih baik lagi jika dilakukan selama 3 menit. Angka waktu

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 12

Page 13: MAKALAH PREVDENT

tersebut sebenarnya tidak terlalu penting, namun dipatok agar kita bisa

mempunyai waktu yang cukup untuk membersihkan permukaan gigi.

4. Menyikat Gigi  Terlalu Sering atau Terlalu Keras

Terlalu sering menyikat gigi, misal 4 kali dalam sehari, bisa membuat

akar gigi teriritasi dan menyakiti gusi. Menyikat terlalu keras juga bisa

merusak enamel (lapisan teratas gigi). Cara terbaik adalah menyikat gigi

secara perlahan dan lembut selama 2-3 menit.

5. Tidak Menyikat dengan Cara yang Benar

Buat sudut 45 derajat dari garis gusi dan buat gerakan pendek-pendek

saat menyikat. Gerakan menyikat panjang di sepanjang garis gusi bisa

menyebabkan abrasi pada gusi. Sikatlah perlahan ke arah atas dan bawah

dari gigi, jangan dengan gerakan menyamping pada gigi. Buat gerakan

sirkular vertikal, jangan horizontal. Lakukan pada bagian permukaan gigi

bagian depan, belakang, atas dan bawah serta pada lidah.

6. Selalu Memulai Pada tempat  yang Sama

Kebanyakan orang akan memulai pada titik yang sama setiap kali

akan mulai menyikat gigi. “Mulailah di tempat-tempat yang berbeda

supaya Anda tidak menjadi ‘malas’ untuk membersihkan titik yang

lainnya. Jika Anda memulai di titik yang sama, Anda cenderung semangat

di titik tersebut, kemudian malas membersihkan di titik yang terakhir,”

jelas Price.

7. Mengabaikan Bagian Dalam Gigi

Kebanyakan orang ternyata sering kali lupa membersihkan bagian

dalam gigi, bagian yang bersentuhan dengan lidah. Plak yang tersembunyi

sama pentingnya untuk dibersihkan seperti plak yang terlihat. Titik yang

paling sering dilupakan untuk dibersihkan adalah pada bagian dalam gigi

depan.

8. Kurang Bersih Membilas

Bakteri bisa tumbuh pada sikat gigi yang lupa dibersihkan. Jika ini

terjadi, bakteri tersebut bisa tumbuh dan kembali hinggap pada mulut

Anda di sesi penyikatan berikutnya. Bersihkan sikat gigi setelah Anda

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 13

Page 14: MAKALAH PREVDENT

menggunakannya dan pastikan tak ada yang menyangkut atau pasta gigi

yang tersisa.

9. Membiarkan Sikat Gigi dalam Keadaan Basah

Sikat gigi yang basah dan lembab pun akan menjadi tempat favorit

bakteri. Tak hanya itu, sikat gigi yang lembab akan merusak bulu sikatnya

jika dibiarkan begitu saja. Akan lebih baik jika sikat gigi disimpan tertutup

dalam keadaan kering. Biarkan kering, baru tutup dengan tutupnya.

10. Tidak Mengganti Sikat Gigi Cukup Sering

Rekomendasi ADA  untuk mengganti sikat gigi setelah 3-4 bulan

pemakaian atau langsung ganti ketika bulu sikatnya terlihat mulai rusak.

Ketimbang Anda mematok waktu, perhatikan sikat gigi Anda. Saat ini

sudah ada sikat gigi yang bulunya diberikan penanda warna. Saat warna

memudar, maka sudah waktunya sikat tersebut diganti. Atau ketika Anda

menemukan sudah ada bulu sikat gigi yang rontok, atau fleksibilitasnya

mulai berkurang, segera ganti.

Adapun faktor-faktor lain yang juga harus dipikirkan dalam

mengevaluasi efektivitas suatu teknik penyikatan adalah :

a. Efek jangka pendek dan panjang terhadap jaringan

b. Kemampuan untuk membersihkan saku gusi

c. Kesenangan tiap individu

d. Pendidikan dan motivasi individu

e. Tipe geligi pasien

f. Tingkatan penyembuhan gusi pasien

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 14

Page 15: MAKALAH PREVDENT

BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Teknik menyikat gigi adalah cara yang umum dianjurkan untuk

membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi dan merupakan

tindakan preventif dalam menuju keberhasilan dan kesehatan rongga mulut yang

optimal.

Teknik menyikat gigi dapat digolongkan kedalam 6 golongan atas dasar

macam gerakan, yaitu :

1. Teknik Vertikal

2. Teknik Horizontal

3. Teknik Roll / Modifikasi Stillman

4. Vibratory Technic

Charter’s Technic

Stillman-Mc Call Technic

Bass Technic

5. Fones Technic / Teknik Sirkuler

6. Physiologic Technic

TEKNIK MENYIKAT GIGI Page 15