31
Makalah Profesi Pendidikan Makalah Profesi Kependidikan sikap guru profesional Kelompok : 7 Muhammad Anhar Mena Meidiawati Radian Sari Dewi Maratti Julianti KATA PENGANTAR Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarokatuh ... Segala puji hanya bagi Allah SWT semata. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah bagi junjungan kita, teladan kita dan penerang jalan kita semua, Rasulullah SAW. Makalah ini disusun atas penugasan dari dosen mata kuliah Profesi Pendidikan . tema yang diberikan kepada kami adalah mengenai : Sikap Profesional Keguruan. Disini kami menerangkan dari beberapa sudut pandang sesuai dengan kapasitas kami yang masih ‘hijau’ dalam dunia pendidikan. Kami sadar bahwa uraian kami dalam makalah ini masih terbatas dan memerlukan revisi untuk kedepannya. Untuk ini saran dan kritik - ke : [email protected] – dari anda sangat kami nantikan, semoga bisa membuat makalah ini jauh lebih baik lagi daripada saat ini. Untuk kemudahan informasi, kami memanfaatkan teknologi ‘gratis’ yaitu internet. Kami meng online kan makalah kami di blog : http://anharonline.blogspot.com dengan harapan agar siapa saja yang memerlukan makalah ini, atau mau memberi kritiknya , dapat dengan cepat mengaksesnya dimana

Makalah Profesi Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Profesi Pendidikan

Makalah Profesi Pendidikan

Makalah Profesi Kependidikansikap guru profesional

Kelompok : 7Muhammad AnharMena MeidiawatiRadian Sari DewiMaratti Julianti

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarokatuh ...

Segala puji hanya bagi Allah SWT semata. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah bagi junjungan kita, teladan kita dan penerang jalan kita semua, Rasulullah SAW.

Makalah ini disusun atas penugasan dari dosen mata kuliah Profesi Pendidikan . tema yang diberikan kepada kami adalah mengenai : Sikap Profesional Keguruan. Disini kami menerangkan dari beberapa sudut pandang sesuai dengan kapasitas kami yang masih ‘hijau’ dalam dunia pendidikan.

Kami sadar bahwa uraian kami dalam makalah ini masih terbatas dan memerlukan revisi untuk kedepannya. Untuk ini saran dan kritik - ke : [email protected] – dari anda sangat kami nantikan, semoga bisa membuat makalah ini jauh lebih baik lagi daripada saat ini.

Untuk kemudahan informasi, kami memanfaatkan teknologi ‘gratis’ yaitu internet. Kami meng online kan makalah kami di blog : http://anharonline.blogspot.com dengan harapan agar siapa saja yang memerlukan makalah ini, atau mau memberi kritiknya , dapat dengan cepat mengaksesnya dimana saja dan kapan saja.:-)

Akhirnya, ucapan terima kasih kepada berbagai elemen yang telah membantu, semoga jasa anda semua benar – benar diganjar oleh yang Maha Memberi Ganjaran dengan ganjaran yang sebaik – baiknya. Semoga ada setitik manfaat dari makalah ini, semoga.

Wassalamu’alaykumTembung, 8 April 2008

Page 2: Makalah Profesi Pendidikan

Penyusun

DAFTAR ISI Kata Pengantar............................................................... i Daftar Isi...................................................................... iiPendahuluanLatar belakang masalah..................................................... 1Rumusan masalah............................................................ 1Tujuan permasalahan........................................................ 2Pembahasan KONSEP DIRI , SIKAP DAN TIPE – TIPE GURU................................ 3Menyikapi modalitas belajar yang beragam................................ 5Sikap Guru dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif. 5Sikap guru yang dapat menghambat efektifitas belajar.................. 5Kebiasaan baik guru profesional............................................. 6Kepribadian guru profesional................................................ 7Sikap guru dalam mengubah masalah siswanya menjadi vitamin mentalnya .......... 7Membangun sikap profesional dengan melejjitkan kecerdasan emosional dan spiritual .. 8PenutupKesimpulan ...................................................................10Saran ......................................................................... 10Daftar pustaka................................................................

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan, guru memegang peranan penting dan strategis. Seorang guru diharapkan dapat berkomunikasi , pandai mengasuh dan menjadi teman belajar bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembang. Terjalinnya komunikasi antar guru dan siswa, serta siswa dengan siswa, tidak bisa dilepaskan dari cara guru tersebut menciptakan suasana belajar – mengajaryang efektif. Ia harus mampu membangun motivasi siswa, melibatkan siswa dalam proses belajar – mengajar serta pandai menarik minat dan perhatian siswa.Sikap profesional seorang guru dapat menumbuhkan konsep diri positif para siswa. Bila tepat aplikasinya, para siswa lambat laun menjadi manusia yang dapat memandang dirinya secara positif. Tapi kenyataan berkata lain, sikap keguruan dari calon guru dewasa ini seolah –olah berkembang dengan sendirinya sebagai hasil sampingan (efek penggiring ) dari apa yang telah dipelajarinya. Akibatnya sikap keguruan para guru banyak yang belum muncul , padahal sikap merupakan salah satu unsur yang penting dalam menjalankan pengajaran.

Page 3: Makalah Profesi Pendidikan

Penguasaan kecerdasan Spiritual, emosional dan intelektual dari calon guru banyak yang salah kaprah, bahkan terkesan banyak yang menghindari penerapan ketiga komponen kecerdasan ini, akibatnya pengelolaan kelas begitu kering, tanpa makna, dan minim kreatifitas.Melihat begitu pentingnya sikap bagi seorang guru, maka judul yang kami angkat ini membahas bagaimana kita dapat mengetahui, melakukan dan menjadi (to know, to do dan to be ) seorang guru masa depan yang powerful dan menjadi idola. Bisa menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan modalitas karakter kepribadian yang unik dari setiap siswanya. Mengenali lebih dekat kecerdasan emosional dan spiritual dan bagaiman melejitkannya, mengkoneksikan dan mensinergikan dalam aktivitas sehari – hari.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, kami ingin mencuatkan hal hal yang berpedoman pada kecerdasan Spiritual , emosional dan intelektual. Ini menyiratkan bahwa makalah ini bisa jadi spesifikasinya lebih ke psikologi dan nilai – nilai SEI Quetient ( kecerdasan spiritual,emotional,intelektual). Dan pasti akan membahas hal ‘berbeda’ dengan dengan isi diktat Profesi pendidikan, dengan tujuan makalah ini sebagai ‘pengayaan’ dalam segi Spiritual, emosional dan intelektual. Permasalahan yang diangkat akan diberikan –insyaallah- solusinya. Secara garis besar pembahasan makalah ini merupakan bagian dari pengembangan sikap keprofesionalan seorang guru.

Topik yang kami angkat adalah :

A.KONSEP DIRI , SIKAP DAN TIPE - TIPENYAB.Menyikapi modalitas belajar yang beragamC.Sikap Guru dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang efektifD. Sikap guru yang dapat menghambat efektifitas belajarE. Kebiasaan baik guru profesionalF.Kepribadian guru profesionalG. Sikap guru dalam mengubah masalah siswanya menjadi vitamin mentalnyaH.Membangun sikap profesional dengan melejjitkan kecerdasan emosional dan spiritual

C.TUJUAN MASALAH

Makalah ini bertujuan agar kita para calon pendiidk dapat benar –benar memahami fungsi dan tugas kita sebagai pendidik, dan bagaimana cara kita bersikap baik kepada siswa, maupun lingkungan luar. Selain itu, seorang calon guru dapat menjadikan makalah ini untuk men check in apakah dirinya sudah memiliki sikap yang profesional atau malah mengkoleksi sikap yang merusak, semoga ini bisa membantu anda umumnya, dan kami yang masih ‘hijau’ ini khususnya. ;-)

BAB II

PEMBAHASAN

Page 4: Makalah Profesi Pendidikan

Saat ini kita dihadapkan pada situasi pendidikan yang cenderung tidak menghasilkan kualitas Sumber Daya Lulusan sekolah yang dapat diandalkan. Dan hal tersebut diakibatkan banyak faktor yang kompleks, mulai dari sistem pendidikan, kurikulum, fasilitas belajar,kompetensi guru dalam mengajar dan sebagainya. Tetapi yang pertama dan paling utama, tetap berpulang kembali kepada sikap dari seorang guru dalam menjalankan tugasnya.Ada berbagi hal yang patut disorot, yaitu :

A. KONSEP DIRI , SIKAP DAN TIPE – TIPE GURU

Konsep diriKonsep diri (KD ) adalah sesuatu yang dijadikan pegangan hidup seseorang, bisa jadi konsepnya itu berbentuk motto hidup atau mengidolakan seseorang, tentunya kita sebagai umat islam seharusnya mengidolakan sosok rasulullah sebagai uswatun hasanah.Bagi seorang guru, kita harus dapat membangun KD yang positif, karena bila yang muncul dikemudian hari malah KD Negatif, maka ini akan berimbas pada diri si guru dan anak didiknya.Menurut Clara R.Pudji Jogyanti (1988) individu yang memiliki KD negatif akan menunjukkan kecemasan yang tinggi, perasa, menolak diri, merasa tak berharga dan sulit berhubungan dengan orang lain. Seorang individu yang mempunyai KD negatif , secara umum menunjukkan penyesuaian emosi dan sosial yang buruk. Hal ini menimbukan asumsi bahwa cukup masuk akal apabila seorang guru memiliki KD negatif akan mengalami kesulitan emosi dan sosial dalam melaksanakan pengajaran.Untuk membuat KD kita menjadi positif, pada awalnya kita ingat bahwaALLAH SWT dalam surah attin: Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .jadi kita adalah mahluk yang sangat sempurna.Tetapi penciptaan Allah ini masih berupa potensi, ibarat suatu barang yang belum diolah menjadi sesuatu yang lebih ekonomis dan bermanfaat, maka acapkali potensi kita tidak tergali dengan baik.Untuk memiliki sikap yang baik dihadapan anak didiknya, seorang guru perlu mengembangkan 3 potensi dirinya, yaitu :1. mental (ruhiyah )Menjadi seorang guru harus senantiasa disertai dengan komitmen yang tinggi, perlu diingat setiap perbuatan tergantung pada niatnya, begitu pula dalam mendidik, kita harus selalu ikhlas.2. akal (aqliyah)Mencari ilmu itu kewajiban bagi setiap orang muslimBelajar itu mulai dari buaian ibumu, hingga ke liang lahat.Jadi seorang guru harus berparadigma pembelajaran dan terus menigkatkan diri.Ada beberapa wawasan yang penting untuk kita kuasai, yaitu :v Wawasan secara materiv Wawasan lingkunganv Wawasan pada anak didik3. Fisik (jasadiyah)

Page 5: Makalah Profesi Pendidikan

b.Sikap

Sikap merupakan sesuatu yang menampilkan karakter unik dan kecenderungan kepribadian seseorang.Untuk mengetahui sikap seseorang, bisa diibaratkan pada sebuah teko. teko hanya mengeluarkan isi teko itu, bila isinya air teh maka yang keluar air teh, lain lagi kalau yang di dalam teko berisi kopi, tentunya yang keluar adalah kopi.Jadi sikap seseorang bisa dilihat dari kata – katanya, bila kata – katanya kasar biasanya sikapnya juga kasar, sebaliknya bila kata – katanya sopan biasanya sikapnya juga sopan.Sikap seorang guru dalam mendidik ternyata sangat memberi pengaruh dalam sukses atau tidaknya pembelajaran, perlu diingat disini sukses bukanlah tujuan, succes is just not a destination, tetapi sukses adalah sebuah proses sampai kita masuk ke syurga ALLAH SWT.Guru yang sukses adalah guru yang pembelajarannya hari ini lebih baik dari kemarin.

c.Tipe – tipe guru

Ada empat tipe sikap dari seorang guru, yaitu :

guru yang apa adanyaguru yang apa adanya, ia tidak mau keluar dari keterpurukan, sebagai contoh pada diri seorang guru, ia berpendapat bahwa saya tidak mungkin menjadi guru yang sukses, yang diidolakan siswanya. Ia lebih memilih tetap pada kondisi dimana ia masih terpuruk dalam pemikiran yang sempit.Guru yang ada ada sajaGuru yang ada ada saja, ia tahu harus menggunakan metode yang terkini untuk memaksimalkan potensi siswanya, tetapi ia malah menggunakan metode lama yang tidak lagi layak dijadikan acuan.3. Guru yang mengada -adaTipe seperti ini, guru tersebut sudah tau ia memiliki potensi yang luar biasa, yang bisa mengantarkannya pada tataran kehidupan yang ‘layak’, tapi ia tidak mau meraihnya, ia malah menjauhi keyakinan bahwa ia berpotensi melejitkan multiple inteligence nya.

Ketiga tipe guru diatas ini, keberadaannya seperti tidak ada. Bagaimana dengan ketiadaannyaa? L, sementara keberadaannya tidak dianggap ada ;-(.

4. Guru yang lebih dari adanya

Guru yang lebih dari adanya ini memiliki dua ciri,yaitu :

kedatangannya dinanti siswanyabanyak fakta dilapangan betapa seorang guru yang tidak datang disambut gembira olehsiswanya, menyedihkan memang.

2. Kalau dia pergi orang merasa kehilangan Rasulullah adalah salah satu contohnya, para sahabat tidak percaya dan sangat merasa

Page 6: Makalah Profesi Pendidikan

kehilangan ketika rasulullah telah meninggalkan mereka selama –lamanya.Seorang gurupun harusnya begitu, ia memberi guratan makna bahwa ia pernah ada di dunia ini, caranya tentu mengajar dengan profesional yang salah satunya memerlukan sikap yang positif ,konstruktif dan solutif.Untuk mencapai ini memang sulit, tapi mungkin.(modifikasi dari presentasi Bpk utet, trainers KAMPUS”

B.Menyikapi modalitas belajar yang beragam

Modalitas adalah bagaimana seseorang menyerap informasi saat berkomunikasi ataupun belajar.manusia menyerap informasi dari panca inderanya dengan ‘kecenderungan tertentu’. Terdapat tiga kecenderungan modalitas yang dimiliki setiap manusia.

a. VisualSikap orang visual lebih respect pada informasi yang datang melalui indera penglihatan sehingga akan cenderung memerlukan tujuan dan gambaran penuh.b. auditorialSikap orang auditorial lebih mudah merespon dan mengingat info yang datang melalui indera pendengaran, seperti lewat mendengar kaset.c. KinestetikSikap orang kinestetik lebih cenderung menerima informasi lewat indera peraba, mereka belajar dari tindakan dan pengalaman (learning by doing).

C.Sikap Guru dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif

Sikap Guru dalam menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif perlu untuk diperbaiki terus menerus, banyak cara untuk hal ini, yaitu :

menciptakan persainganguru harus tetap menjaga sasana persaingan dalam batas yang wajar dan normal, yaitu persaingan yang didalam dapat memacu motivasi belajar, tetapi tidak menimbulkan hal – hal yang destruktif.Memberi kesempatan untuk berhasilKeberhasilan akan menimbulkan rasa puas, senag dan membangkitkan percaya diri, oleh sebab itu, guru harus bersikap memberikan kesempatan yang seluas luasnya kepada siswa, tentu saja kesempatan yang diberikan harus ditopang oleh bimbingan guru.menghargai siswamanusi cenderung termotivasi untuk melakukan sesuatu apabila dihargai, demikian pula dengan siswa.apabila seorang guru dapat menghargai siswa sebagai sosok yang memiliki segudang potensi dan kelebihan, niscaya ia akan termotivasi dalam belajar.

D. Sikap guru yang dapat menghambat efektifitas belajar

Bagi seorang guru, sikap memegang peranan sangat penting. Mengapa ? sebab, para siswa tidak saja belajar dari apa yang dikatakan guru, tetapi mereka juga belajar dari

Page 7: Makalah Profesi Pendidikan

totalitas sikap gurunya, tepatlah pribahasa “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”.Meskipun hal ini disadari guru, namun dalam praktiknyamasih saja ditemukan guru yang menampilkan sikap yang tidak efektif.

Beberapa ciri berikut adalah sikap yang menghambat tercapainya pengajaran yang berkualitas.

sering meninggalkan kelaskurang persiapan dalam pembelajaranpilih kasih terhadap siswamenyuruh siswa menulis di papan tulistidak disiplinkurang memperhatikan siswamaterialistis

E. Kebiasaan baik guru profesional

Dalam melaksanakan proses pemelajaran, kita mingkin pernah menemukan kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten dan sangat mendukung terhadap efektifitas pemelajaran.Kebiasaan baik ini tidak sama pada setiap guru,maka pelu diberi gambaran agar terlihat lebih konkrit kebiasaan baiknya itu seperti apa. Kebiasaan baik itu adalah :

a. saat memasuki dan meninggalkan ruang kelasusahakan ketika masuk dan meninggalkan kelas dalam kondisi yang tertib, rapi dan bersih.Ketika pulang, dahulukan siswa terlebih dahulu sambil mengawasinya, setelah siswa semua keluar, barulah guru keluar kelas. Cara ini sangat mendukung terciptanya ketertiban kelas.

b. Suka membagi fase pemelajaranada tiga fase pemelajaran, yaitu fase konsep, fase pemantapan konsep dan fase evaluasi. Untuk menanggulangi kebosanan, guru ada baiknya menerapkan metode dan media yang bervariasi, cara ini akan membuat siswa bergairah dan tidak merasa lelah.c. Berupaya menghapal nama siswa“tak kenal maka tak sayang”, karena siswa yang dikenali namanya, kelebihan dan kekurangannya akan cenderung mudah dikendalikan, mereka merasa lebih diperhatikan, dihargai dan diakui eksistensinya.d.Suka memberikan bantuan secara individualbantuan secara individual dilakukan secara hangat, sangat mendorong siswa merasa diakui, ditolong, dihargai dan diperhatikan.e. Suka memberi nasehatMemberi nasehat adalah kebiasaan baik seorang pendidik, yang mengajak siswanya untuk melakukan kebaikan yang benar.nasihat yang diberikan bisa berupa pesan moral atau akhlak, masalah kepribadian, hubungan sosial dan kehidupan.f. Memberikan kesempatan berdialog atau berkonsultasi

Page 8: Makalah Profesi Pendidikan

dalam menjalankan kebiasaan ini, hendaknya guru dapat menjadi orang yang dapat dipercayai oleh siswa, pandai menjaga rahasia, hangat, dan menghormati mereka. Untuk hal ini guru harus ingat “ orang yang sulit menerima orang lain, akan sulit diterima orang lain juga”.g.tepat waktukedisiplinan dalam waktu merupakan sikap positif yang akan menular pada siswa bila dijalankan dengan keikhlasan oleh sang guru. Datang, istirahat, dan pulang tepat pada waktunya. Tidak menggeser jam pelajaran karena kepentingan – kepentingan lainnya yang dilakukan tanpa kompromi dengan seluruh siswa.h.berfikir pro-aktifsikap ini menunjukkan bahwa yang terbaik adalah pemikiran yang berorientasi pada peluang/ solusi, bukan pada kesulitan. Bukankah khoirunnas anfa’ uhum linnas (sebaik baik manusia adalah yang paling banyak berbuat kebaikan pada yang lain), jadi seorang guru bila dihadapkan dengan masalah, maka ia akan segera berjuang keras untuk mencari solusi yang terbaik dan segera mengaplikasikannya dalam menyelesaikan masalah itu.i. Pandai membuat dan menentukan skala prioritassikap yang baik adalah bertindak dengan skala prioritas. Ia tidak asal bertindak, tindakannnya selau diarahkan pada tujuan – tujuan yang jelas dan mulia. Bagi seorang guru prioritasnya adalah masa depan murid – muridnya.j. Berfikir menang –menang (win – win solution)guru tidak membiatrkan dirinya dirugikan tapi ia pun tidak mau dirugikan orang lain. Dalam situasi sesulit apapun , guru harus selalu menjunjung hubungan win –win .k. selalu belajar sepanjang hayatsikap yang baik bagi seorang guru adalah selalu belajar dan belajar dari siapa saja, ia sadari bahwa gergaji akan tetap tajam bila terus diasah. Yang bahaya, guru berhenti belajar, berarti ia memutuskan diri mundur dari gelanggang kesuksesan.F.Kepribadian guru profesional

Kepribadian seorang guru turut memegang peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar dan mengajar. Ada sikap positif dari guru yang dapat dijadikan gambaran , yaitu :

memiliki stabilitas emosipercaya diri (optimis)memiliki kesabaransederhanatahu batasadilrealistishumorisberpenampilan tenangantusias (bersemangat)menghargai peserta didikselalu mawas diriberpikir positifdisiplin

Page 9: Makalah Profesi Pendidikan

bertanggung jawabberwibawaperhatian terhadap siswaselalu belajarmembangun citra diri sehat para siswanyaberpenampilan baik

G. Sikap guru dalam mengubah masalah siswanya menjadi vitamin mentalnya

Mungkin suatu ketika anda begitu marah dan kesal menghadapi tingkah laku siswa anda. Keadaan sangat ribut, kacau dan anda tidak mampu mengendalikannya. Anda marah dan siswa anda tidak berani menatap diri anda, apalagi berbicara, apakah menurut anda masalahnya telah selesai?Sungguh tindakan diatas sangat tidak baik, hentikanlah kemarahan anda!, bagaimana? Lihatlah apa yang terjadi dari sisi positifnya, katakanlah “karena itulah mereka ada disini, untuk menjadi lebih baik”.Mulailah dengan bersyukur, alhamdulillah;’saya sudah mengetahui apa yang mejadi kewajiban saya sebagai guru’. Sadarilah! Tidak ada montir bisa memperbaiki mobil tanpa mengetahui kerusakannya.begitulah, anda akan segera menjadi guru bagi mereka, setelah mengetahui kondisi terburuk mereka.H.Membangun sikap profesional dengan melejjitkan kecerdasan emosional dan spiritual

Sikap kita adalah diri kita yang sebenarnya, yang diprogram dalam alam sadar dan bawah sadar kita. Sikap merupakan bentuk konkrit dari fikiran dan hati, baik fikiran dan hati kita. kita yang memiliki misteri spiritual,emosional dan intelektual perlu sedikit menggali potensi diri kita.

Kecerdasan emosi/ EI ( Emotional Intelligent)

Emosional menurut Oxford English Dictionary adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu atau setiap keadaan mental yang hebat.Daniel Goleman merumuskan emosi sebagi perasaan dan fikiran khas, serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak.Kecerdasan emosional menurut peter salovey, psikolog dari Yale University, ditentukan oleh lima hal. Kelimanya yaitu :

kemampuan mengenali emosi diriKemampuan mengenali emosi diri merupakan dasar kecerdasan emosional. Apakah guru tahu kapan perlu merasa marah atau merasa takut?kapan merasa gembira atau merasa iri? Mengarahkan diri untuk mengenali emosinya akan membantu diri mengenal situasi – situasi apa saja yang bisa menumbuhkan reaksi emosi tertentu dari siswanya.

kemampuan mengelola emosiKemampuan mengelola emosi adalah dasar bagi guru untuk dapat menangani dan mengungkapkan perasaannya secara tepat, baik verbal maupun dalam perilaku.guru perlu

Page 10: Makalah Profesi Pendidikan

melatih diri dan siswanya untuk menyatakan emosinya dengan kata – kata (aku senang, takut,marah,cemas,gembira,iri dll)serta memilih tindakan – tindakan positif untuk merefleksikannnya.

kemampuan memotivasi diri sendiriKemampuan ini mencuat sebagai penguat ketika muncul reaksi emosi negatif. Kita boleh saja kecewa, marah,cemas,takut,dll, tetapi mengasah kemampuan ini membuat kita mengetahui hal –hal dan usaha apa saja yang bisa mengembalikan semangatnya ;-).

Mengenali emosi orang lainEmpati adalah modal dasar dari keterampilan bergaul. Melatih empati diri akan membuat seorang guru mengenali emosi – emosi orang lain. Bahwa anak didik akan tersinggung bila kita mengejeknya, anak didik akan bahagia bila guru mengatakan kamu baik budi dll.

Kemampuan membina hubunganMengasah kemampuan guru dalam membina hubungan akan menghasilkan diri yang ceria, mudah bergaul dan disukai oleh banyak orang termasuk siswanya, semoga.

Kecerdasan Spiritual/ SI (spiritual intellegent)

Donah zohar dan Ian marshal mendefinisikan SI sebagai kecerdasan utuk menghadapi dan memecahkan masalah makna dan nilai.Jauh sebelum Donah zohar dan Ian marshal memunculkan istilah SI, islam sesungguhnya telah memiliki konsepnya. Dr.Seto Mulyadi menggambarkan SI sebagai hablumminallah, hubungan manusia dengan Allah.SI mempertanyakan suatu kekuatan maha besar yang mengatur alam ini. kekuatan yang harus diikuti dan dilaksanakan semua perintah-Nya.Dr.H.Arief Rachman Mpd, Guru SMU Labschool, Jakarta, menggambarkan SI sebagai kecerdasan yang memiliki lima komponen.

Pertama kecerdasan yang meyakini tuhan sebagai penguasa, penentu, pelindung dan pemaaf dan kita percaya kehadiran-Nya. Artinya semua rukun iman diyakini dengan kuat.Bagi guru, ini dijadikan dasar dalam membina ruhiah diri.Kedua didalam SI ada disebut kemampuan untuk bekerja keras, kemampuan untuk mencari ridho tuhan. Dengan demikian seorang guru misalnya, akan terdorong untuk memiliki etos kerja yang tinggi dan senantiasa bersungguh –sungguh dalam beraktivitas mengajar dan belajar.Ketiga, SI adalah kemampuan untuk kokoh melakukan ibadah secara disiplin. Rasulullah Saw. Manusia yang sangat dicintai Allah swt dan telah dijanjikan untuk menempati surga, telah mencontohkan hal tersebut. Beliau pernah sampai bengkak –bengkak kakinya karena terlalu lama berdiri saat solat malam.Seorang guru mengajar dalam rangka ibadah, akan memberikan yang terbaik dan paling berkualias dari dirinya dengan senantiasa memohon ridho dari tuhan.

Page 11: Makalah Profesi Pendidikan

Keempat, SI diisi dengan kesabaran, ketahanan, kemampuan untuk melihat bahwa orang harus selalu berikhtiar supaya tidak putus asa.Apakah anda pernah menyaksikan seorang pemecah batu yang sedang memecahkan batu besar? Dia memukul batu itu dengna godam sampai seratus kali tanpa terlihat tanda akan pecahnya batu tersebut. Akhirnya batu itupun pecah.Seandainya ia berhenti pada pukulan 99, maka batu tersebut tidak akan pecah, padahal kalau ia mau bersabar maka satu pukulan lberikutnya akan dapat menghancurkan batu itu.Begitu juga bagi seorang guru, perlu sebuah kesabaran yang ekstra dalam proses menuju kesuksesan membimbing siswanya kedalam perubahan ke arah positif dari waktu kewaktu.Terakhir, SI berarti menerima keputusan terakhir dari tuhan. Penerimaan penuh pada takdir Allah mendatangkan ketenangan dalam kehidupan.gambaran tentang menerima keputusan terakhir dari tuhan denga ikhlas ini dijelaskan oleh Ibn.Qudamah dalam buku Minhajul Qasidin. Allah mewahyukan kepada Daud Alaihissalam,”Hai daud, sekali – sekali kamu tidak akan dapat berjumpa dengan-KU dengan amal yang lebih Kuridhoi dan penghapusan dosamu kecuali keridhaan terhadap Qadha-Ku.”Sebagi seorang guru, kita perlu mengakhiri pembelajaran dengan meyerahkan segala hasil pada kehendak-Nya. Perubahan perilaku hanya dapat diubah oleh yang Maha Membolak balik Hati, kita selaku guru, hanyalah bisa berikhtiar, faidza azzamta, fatawakkal alallah (kita hanya berusaha, hasil Allah yang menentukan ).

Ciri – ciri orang yang cerdas secara spiritual1.kemampuan mentransedensikan yang fisik dan material2. kemampuan untuk mengalami kesadaran yang memuncak3. kemampuan mensakralkan peristiwa sehari –hari4. kemampuan menggunakan sumber spiritual untuk menyelesaikan masalah5. kemampuan memiliki kasih sayang yang tinggi kepada sesama mahluk.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah yang kami sampaikan ini, kami mengambil kesimpulan yang menyiratkan seorang guru yang memiliki sikap yang profesional. Walaupun kami lebih fokus pada hubungan guru dan muridnya, aspek lainnya tetap terhubung dan saling melengkapi. Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah :Bahwasanya seorang guru yang memiliki sikap yang profesional adalah guru yang menjadi idola bagi orang disekelilingnya, ia menajdi guru yang dapat menyelaraskan kata dan perbuatan. Seorang sosok guru yang profesional adalah guru yang pembelajar, yang memahami keunikan siswanya dan membimbing anak tersebut untuk mecapai keoptimalan potensinya. Guru profesional adalah guru yang dapat menyeimbangkan kecerdasan spiritual, emosional dan intelektualnya, semua tersinergi dan terkoneksi dalam dirinya.

Page 12: Makalah Profesi Pendidikan

B. Saran

Saran yang dapat kami utarakan adalah, segeralah menjadi guru yang keberadaannya itu berarti. Keberadaannya dinantikan , kepergiannya dirindukan. Segeralah mengenali diri, karena orang yang mengenal dirinya pasti mengenal tuhannya.Mulailah dari perubahan positif terkecil lalu bergerak ke perubahan positif yang besar. Mulailah dari diri sendiri, kembangkan potensi diri dan motivasilah diri selalu. Mulailah dari sekarang, mulai dari hari ini, jam ini, detik ini, camkan diri anda adalah guru yang menjadi idola dan powerfull.

Daftar Pustaka

Sukadi.2007. guru powerfull guru masa depan.Bandung.KolbuRamly.A.T.2006.Menjadi guru idola.Bekasi.Pustaka IntiAl-Qarni,’Aidh, 2004, La Tahzan, jangan bersedih.Jakarta. Qisthi PressRahardjo, sekti & Susanti, Rina, 2007, FUN TAC TICS.Bandung.Syaamil TeensKusnadi, Ateng, 2004, bangkitkan Ruh Jihad, Jakarta. P.T. Rekayasa Teknologi CanggihUMMI,Majalah.2002, Edisi spesial 4 tahun, Jakarta. P.T.Dian RakyatHttp://www.mizanlc.comhttp://adzzakapena.multiply.comhttp://www.myquran.comhttp://dudung.nethttp://anharonline.com http://www.islamuda.com

Page 13: Makalah Profesi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Pendidikan adalah suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting bagi seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat seta tidak menyusahkan orang lain. Masyarakat dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa pendidik / guru merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota masyarakat. Namun, wujud pengakuan itu berbeda-beda antara satu masyarakat dan masyarakat yang lain. Sebagian mengakui pentingnya peranan guru itu dengan cara yang lebih konkrit, sementara yang lain masih menyangsikan besarnya tanggung jawab seorang guru, termasuk masyarakat yang sering menggaji guru lebih rendah daripada yang sepantasnya.

Demikian pula, sebagian orang tua kadang-kadang merasa cemas ketika menyaksikan anak-anak mereka berangkat ke sekolah, karena masih ragu akan kemampuan guru mereka. Di pihak lain setelah beberapa bulan pertama mengajar, guru-guru pada umumnya sudah menyadari betapa besar pengaruh terpendam yang mereka miliki terhadap pembinaan kepribadian peserta didik.

Dalam makalah ini akan dipaparkan pengertian profesi dan ciri-cirinya berikut syarat-syarat profesi secara umum. Kemudian di bab selanjutnya diketengahkan profesi guru dan syarat-syarat dalam membangun profesionalisme guru. Dan yang terakhir, kesimpulan pembahasan yang telah dipaparkan.

BAB II PENGERTIAN PROFESI DAN SYARATNYA

2.1. Pengertian Profesi dan ciri-cirinya

Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002). Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.[1]

Profesi Keguruan, Kata Profesi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dsb) tertentu. Di dalam profesi dituntut adanya keahlian dan etika khusus serta standar layanan. Pengertian ini mengandung implikasi bahwa profesi hanya dapat dilakukan oleh orang-orang secara khusus di persiapkan untuk itu. Dengan kata lain profesi bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain.

Page 14: Makalah Profesi Pendidikan

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggungjawabkan.[2]

Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesi tertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsur semangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakan suatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untuk mem bedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi Dua pendekatan untuk mejelaskan pengertian profesi:

1. Pendekatan berdasarkan Definisi

Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari Manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya; serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.

2. Pendekatan Berdasarkan Ciri

Definisi di atas secara tersirat mensyaratkan pengetahuan formal menunjukkan adanya hubungan antara profesi dengan dunia pendidikan tinggi. Lembaga pendidikan tinggi ini merupakan lembaga yang mengembangkan dan meneruskan pengetahuan profesional. Karena pandangan lain menganggap bahwa hingga sekarang tidak ada definisi yang yang memuaskan tentang profesi yang diperoleh dari buku maka digunakan pendekatan lain dengan menggunakan ciri profesi. Secara umum ada 3 ciri yang disetujui oleh banyak penulis sebagai ciri sebuah profesi. Adapun ciri itu ialah:

-       Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi. Pelatihan ini dimulai sesudah seseorang memperoleh gelar sarjana. Sebagai contoh mereka yang telah lulus sarjana baru mengikuti pendidikan profesi seperti dokter, dokter gigi, psikologi, apoteker, farmasi, arsitektut untuk Indonesia. Di berbagai negara, pengacara diwajibkan menempuh ujian profesi sebelum memasuki profesi.

-       Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan. Pelatihan tukang batu, tukang cukur, pengrajin meliputi ketrampilan fisik. Pelatihan akuntan, engineer, dokter meliputi komponen intelektual dan ketrampilan. Walaupun pada pelatihan dokter atau dokter gigi mencakup ketrampilan fisik tetap saja komponen intelektual yang dominan. Komponen intelektual merupakan karakteristik profesional yang bertugas utama memberikan nasehat dan bantuan menyangkut bidang keahliannya yang rata-rata

Page 15: Makalah Profesi Pendidikan

tidak diketahui atau dipahami orang awam. Jadi memberikan konsultasi bukannya memberikan barang merupakan ciri profesi.

-       Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat. Dengan kata lain profesi berorientasi memberikan jasa untuk kepentingan umum daripada kepentingan sendiri. Dokter, pengacara, guru, pustakawan, engineer, arsitek memberikan jasa yang penting agar masyarakat dapat berfungsi; hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh seorang pakar permainan catur, misalnya. Bertambahnya jumlah profesi dan profesional pada abad 20 terjadi karena ciri tersebut. Untuk dapat berfungsi maka masyarakat modern yang secara teknologis kompleks memerlukan aplikasi yang lebih besar akan pengetahuan khusus daripada masyarakat sederhana yang hidup pada abad-abad lampau. Produksi dan distribusi enersi memerlukan aktivitas oleh banyak engineers. Berjalannya pasar uang dan modal memerlukan tenaga akuntan, analis sekuritas, pengacara, konsultan bisnis dan keuangan. Singkatnya profesi memberikan jasa penting yang memerlukan pelatihan intelektual yang ekstensif.’[3]

Menurut Ornstein dan Levine (1984) menyatakan bahwa profesi itu adalah jabatan yang sesuai dengan pengertian profesi di bawah ini:

1. Melayani masyarakat merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang hayat.2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak

ramai.3. Menggunakan hasil penelitin dan aplikasi dari teori ke praktik.4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang5. Terkendali berdasarkan lisensi buku dan atau mempunyai persyaratan yang

masuk.6. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang

ditampilkan yang gerhubungan denan layanan yang diberikan8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya relatif bebas dari

supervisi dalam jabatan10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri11. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok ‘elit’ untuk mengetahui dan

mengakui keberhasilan anggotanya12. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau

menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan

m.  Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari pablik dan kpercayaan diri setiap anggotanya

1. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi

Pada sisi lain profesi mempunyai pengertian seorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik dan prosedur berdasarkan intelektual. Hal demikian dapat dibaca pula pendapat Volmer dan Mills (1966), Mc Cully (1969), dan

Page 16: Makalah Profesi Pendidikan

Diana W. Kommer (dalam sagala, 2000:195-196), mereka sama-sama mengartikan profesi sebagai spesialisasi dari jabatan intelektualyang diperoleh melalui study dan training, bertujuan menciptakan keterampilan, pekerjaan yang bernilai tinggi, sehingga keterampilan dan pekerjaan itu diminati, disenangi oleh orang lain, dan dia dapat melakukan pekerjaan itu dengan mendapat imbalan berupa bayaran, upah, dan gaji (payment).[4]

2.2. Syarat-syarat Profesi

Berdasarkan pengertian dan cirri-ciri profesi yang telah disebutkan di atas, maka dapat ditarik beberapa hal yang menjadi syarat-syarat Profesi seperti;

1. Standar unjuk kerja.

2. Lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut dengan standar kualitas.

3. Akademik yang bertanggung jawab.

4. Organisasi profesi.

5. Etika dan kode etik profesi.

6. Sistem imbalan.

7. Pengakuan masyarakat.

BAB III PROFESI GURU DAN SYARAT-SYARATNYA

3.1. Profesi Keguruan

Guru adalah sebuah profesi, sebagaimana profesi lainnya merujuk pada pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan. Suatu profesi tidak bisa di lakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih atau dipersiapkan untuk itu. Suatu profesi umumnya berkembang dari pekerjaan (vocational), yang kemudian berkembang makin matang serta ditunjang oleh tiga hal: keahlian, komitmen, dan keterampilan, yang membentuk sebuah segitiga sama sisi yang di tengahnya terletak profesionalisme.

Senada dengan itu, secara implisit, dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan, bahwa guru adalah : tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (pasal 39 ayat 1).

Page 17: Makalah Profesi Pendidikan

Menurut Dedi Supriadi (1999), profesi kependidikan dan/atau keguruan dapat disebut sebagai profesi yang sedang tumbuh (emerging profession) yang tingkat kematangannya belum sampai pada apa yang telah dicapai oleh profesi-profesi tua (old profession) seperti: kedokteran, hukum, notaris, farmakologi, dan arsitektur. Selama ini, di Indonesia, seorang sarjana pendidikan atau sarjana lainnya yang bertugas di institusi pendidikan dapat mengajar mata pelajaran apa saja, sesuai kebutuhan/ kekosongan/ kekurangan guru mata pelajaran di sekolah itu, cukup dengan “surat tugas” dari kepala sekolah.[5]

Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada yang berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional, namun sebenarnya lebih dari itu. Hal ini dimungkinkan karena jabatan guru hanya dapat diperoleh pada lembaga pendidikan yang lulusannya menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi profesi, kode etik dan ada aturan tentang jabatan fungsional guru (SK Menpan No. 26/1989).

Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional, personal dan sosial.

Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan ini meningkat dengan adanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk menghasilkan guru yang profesional. Pada masa sekarang ini LPTK menjadi satu-satunya lembaga yang menghasilkan guru. Walaupun jabatan profesi guru belum dikatakan penuh, namun kondisi ini semakin membaik dengan peningkatan penghasilan guru, pengakuan profesi guru, organisasi profesi yang semakin baik, dan lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru sehingga ada sertifikasi guru melalui Akta Mengajar. Organisasi profesi berfungsi untuk menyatukan gerak langkah anggota profesi dan untuk meningkatkan profesionalitas para anggotanya. Setelah PGRI yang menjadi satu-satunya organisasi profesi guru di Indonesia, kemudian berkembang pula organisasi guru sejenis (MGMP).

3.2 syarat-syarat Profesi keguruan

Adapun syarat-syarat Profesi Keguruan adalah sebagai berikut;

1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).

4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.

6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.

Page 18: Makalah Profesi Pendidikan

7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.

8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

BAB IV KESIMPULAN

Kesadaran umum akan besarnya tanggung jawab seorang guru serta berbagai pandangan masyarakat terhadap peranannya telah mendorong para tokoh dan ahli pendidikan untuk merumuskan ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan kualifikasi yang seharusnya dipenuhi oleh guru, sebagai pengajar guru mempunyai tugas menyelenggarakan proses belajar-mengajar tugas yang mengisi porsi terbesar dari profesi keguruan ini pada garis besarnya meliputi minimal empat pokok, yaitu :

1.  menguasai bahan pengajaran

2.  merencanakan program belajar-mengajar

3.  melaksanakan, memimpin dan mengelola proses belajar-mengajar serta,

4.  menilai dan mengevaluasi kegiatan belajar-mengajar[6]

Jabatan guru merupakan jabatan Profesional, dan sebagai jabatan profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan profesional antara lain bahwa jabatan itu melibatkan kegiatan intelektual, mempunyai batang tubuh ilmu yang khusus, memerlukan persiapan lama untuk memangkunya, memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan, merupakan karier hidup dan keanggotaan yang permanen, menentukan baku perilakunya, mementingkan layanan, mempunyai organisasi profesional, dan mempunyai kode etik yang di taati oleh anggotanya.

Jabatan guru belum dapat memenuhi secara maksimal persyaratan itu, namun perkembangannya di tanah air menunjukkan arah untuk terpenuhinya persyaratan tersebut. Usaha untuk ini sangat tergantung kepada niat, perilaku dan komitmen dari guru sendiri dan organisasi yang berhubungan dengan itu, selain juga, oleh kebijaksanaan pemerintah.

[1] http://qade.wordpress.com/2009/02/11/profesi-keguruan/

[2] http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/konsep-profesi-keguruan

[3] http://erwadi.polinpdg.ac.id

[4] http://qade.wordpress.com/2009/02/11/profesi-keguruan/

[5] http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/konsep-profesi-keguruan

Page 19: Makalah Profesi Pendidikan

[6] http://ilmuwanmuda.wordpress.com/profesi-keguruan/

Posted in Pendidikan | Tags: guru, makalah, Profesi

Pendidikan merupakan aspek terpenting untuk dimiliki oleh setiap umat manusia. Karena dengan pendidikan dapat menciptakan perubahan sikap yang baik pada diri seseorang. Pendidikan mempunyai dua proses utama yaitu mengajar dan diajar. Mengajar ditingkat pendidikan formal biasanya dilakukan oleh seorang guru. Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai tiga peranan yaitu sebagai pengajar, pembimbing dan administrator kelas.Guru sebagai pengajar berperan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Oleh sebab itu guru dituntut untuk menguasai seperangkat pengetahuan dan keterampilan mengajar. Guru sebagai pembimbing diharapkan dapat memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Peranan ini termasuk ke dalam aspek pendidik sebab tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga mendidik untuk mengalihkan nilai-nilai kehidupan. Hal tersebut menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah sikap yang mengubah tingkah laku peserta menjadi lebih baik. Guru sebagai administrator kelas berperan dalam pengelolaan proses belajar mengajar di kelas.Guru merupakan komponen penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional. Guru yang berkualitas, profesional dan berpengetahuan, tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Berdasarkan Standar Nasional Kependidikan, guru harus memiliki empat kompetensi dasar yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. Namun, kompetensi-kompetensi yang dimiliki guru saat ini masih terbatas, sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengoptimalkan kompetensi-kompetensi tersebut. Kompetensi-kompetensi yang akan dibahas dalam makalah ini terbatas pada kompetensi-kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Kompetensi kepribadian adalah karakteristik pribadi yang harus dimiliki guru sebagai individu yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa dan menjadi teladan bagi peserta didik. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan mereka membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan.Guru yang bermutu dan profesional menjadi tuntutan masyarakat seiring dengan tuntutan persyaratan kerja yang semakin ketat mengikuti kemajuan era globalisasi. Untuk membentuk guru yang profesional sangat tergantung pada banyak hal yaitu guru itu sendiri, pemerintah, masyarakat dan orang tua. Berdasarkan kenyataan yang ada, pemerintah telah mengupayakan berbagai hal, diantaranya sertifikasi guru. Dengan adanya program sertifikasi tersebut, kualitas mengajar guru akan lebih baik.Program sertifikasi tersebut juga dapat diterapkan untuk guru-guru IPA agar dapat memiliki standar kompetensi yang telah diterangkan di atas. Guru IPA diharapkan mampu memahami dan menguasai materi ajar yang ada dalam kurikulum, memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar mata pelajaran yang terkait dan menginternalisasikan nilai-nilai IPA dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu melalui sertifikasi guru IPA diharapkan mampu menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan dan materi bidang studi IPA.

Page 20: Makalah Profesi Pendidikan

Oleh karena itu, kami mengangkat sebuah judul “Upaya Memperbaiki Kualitas Mengajar yang Mendidik Guru IPA dengan Memaksimalkan Terpenuhinya Kompetensi Kepribadian dan Profesional Guru”.

B. Rumusan MasalahBagaimana upaya untuk memperbaiki kualitas mengajar yang mendidik guru IPA dengan memaksimalkan terpenuhinya kompetensi kepribadian dan profesional guru?C. Pembahasan1. Guru sebagai PendidikGuru sebagai pendidik adalah seorang yang berjasa besar terhadap masyarakat dan bangsa. Tinggi rendahnya kebudayaan masyarakat, maju atau mundurnya tingkat kebudayaan suatu masyarakat dan negara sebagian besar bergantung pada pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh guru-guru. Makin tinggi pendidikan guru, makin baik pula mutu pendidikan dan pengajaran yang diterima anak, dan makin tinggi pula derajat masyarakat. Oleh sebab itu guru harus berkeyakinan dan bangga bahwa ia dapat menjalankan tugas itu dan berusaha menjalankan tugas kewajiban sebaiknya sehingga dengan demikian masyarakat menginsafi sungguh-sungguh betapa berat dan mulianya pekerjaan guru.Pekerjaan sebagai guru adalah pekerjaan yang mulia, baik ditinjau dari sudut masyarakat dan negara maupun ditinjau dari sudut keagamaan. Tugas seorang guru tidak hanya mendidik. Maka, untuk melaksanakan tugas sebagai guru tidak sembarang orang dapat menjalankannya. Sebagai guru yang baik harus memenuhi syarat, yang ada dalam undang-undang No. 12 Tahun 1954 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah untuk seluruh Indonesia. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :a. Berijazah,b. Sehat jasmani dan rohani,c. Takwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik,d. Bertanggungjawab,e. Berjiwa nasional.Disamping syarat-syarat tersebut, tentunya masih ada syarat-syarat lain yang harus dimiliki guru jika kita menghendaki agar tugas atau pekerjaan guru mendatangkan hasil yang lebih baik. Salah satu syarat diatas adalah guru harus berkelakuan baik, maka didalamnya terkandung segala sikap, watak dan sifat-sifat yang baik. Beberapa sikap dan sifat yang sangat penting bagi guru adalah sebagai berikut:1.1 AdilSeorang guru harus adil dalam memperlakukan anak-anak didik harus dengan cara yang sama, misalnya dalam hal memberi nilai dan menghukum anak.1.2 Percaya dan suka terhadap murid-muridnyaSeorang guru harus percaya terhadap anak didiknya. Ini berarti bahwa guru harus mengakui bahwa anak-anak adalah makhluk yang mempunyai kemauan, mempunyai kata hati sebagai daya jiwa untuk menyesali perbuatannya yang buruk dan menimbulkan kemauan untuk mencegah hal yang buruk.1.3 Sabar dan rela berkorbanKesabaran merupakan syarat yang sangat diperlukan apalagi pekerjaan guru sebagai pendidik. Sifat sabar perlu dimiliki guru baik dalam melakukan tugas mendidik maupun dalam menanti jerih payahnya.

Page 21: Makalah Profesi Pendidikan

1.4 Memiliki Perbawa (gezag) terhadap anak-anakGezag adalah kewibawaan. Tanpa adanya gezag pada pendidik tidak mungkin pendidikan itu masuk ke dalam sanubari anak-anak. Tanpa kewibawaan, murid-murid hanya akan menuruti kehendak dan perintah gurunya karena takut atau paksaan; jadi bukan karena keinsyafan atau karena kesadaran dalam dirinya.1.5 PenggembiraSeorang guru hendaklah memiliki sifat tertawa dan suka memberi kesempatan tertawa bagi murid-muridnya. Sifat ini banyak gunanya bagi seorang guru, antara lain akan tetap memikat perhatian anak-anak pada waktu mengajar, anak-anak tidak lekas bosan atau lelah. Sifat humor yang pada tempatnya merupakan pertolongan untuk memberi gambaran yang betul dari beberapa pelajaran. Yang penting lagi adalah humor dapat mendekatkan guru dengan muridnya, seolah-olah tidak ada perbedaan umur, kekuasaan dan perseorangan. Dilihat dari sudut psikologi, setiap orang atau manusia mempunyai 2 naluri (insting) : (1) naluri untuk berkelompok, (2) naluri suka bermain-main bersama. Kedua naluri itu dapat kita gunakan secara bijaksana dalam tiap-tiap mata pelajaran, hasilnya akan baik dan berlipat ganda.1.6 Bersikap baik terhadap guru-guru lainSuasana baik diantara guru-guru nyata dari pergaulan ramah-tamah mereka di dalam dan di luar sekolah, mereka saling menolong dan kunjung mengunjungi dalam keadaan suka dan duka. Mereka merupakan keluarga besar, keluarga sekolah. Terhadap anak-anak, guru harus menjaga nama baik dan kehormatan teman sejawatnya. Bertindaklah bijaksana jika ada anak-anak atau kelas yang mengajukan kekurangan atau keburukan seorang guru kepada guru lain.