21
MAKALAH SEMINAR “ HIPNOTERAPI SEBAGAI ALTERNATIF INTERVENSI MENURUNKAN TINGKAT STRESS BAGI TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT ” Disusun oleh: PPN XXIV GELOMBANG I

MAKALAH Seminar Hipnoterapi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hipnoterapi pada pasien gangguan jiwa

Citation preview

Page 1: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

MAKALAH

SEMINAR “ HIPNOTERAPI SEBAGAI ALTERNATIF INTERVENSI

MENURUNKAN TINGKAT STRESS BAGI TENAGA KESEHATAN DI

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT ”

Disusun oleh:

PPN XXIV GELOMBANG I

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIV

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2012

Page 2: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

I. Latar Belakang

Pekerjaan seorang perawat terutama perawat di rumah sakit jiwa yang setiap harinya

bergelut dengan pasien gangguan jiwa tidak jarang menimbulkan beban psikologis tersendiri.

Kondisi pasien yang fluktuatif meningkatkan risiko perawat mengalami stres. Stres adalah

suatu kondisi dimana transaksi antara individu dan lingkungannya mengarahkan

individu mempersepsikan adanya kesenjangan antara tuntutan fisik atau psikologi

dari suatu situasi tertentu dengan sumber daya biologis, psikologis dan sosial yang

dimiliki individu (Lazarus dkk, dalam Sarafino, 2002). Dari hasil studi pendahuluan di

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat pada 25 September 2012, di beberapa ruangan (

Ruang Elang, Ruang Merak, Ruang Gelatik, Ruang Garuda, Ruang Nuri). dengan

menggunakan kuisioner Depresi Anxiety Stress Scale (DASS 21) , didapatkan data tingkat

stress yang dialami perawat sebagian besar ( 47 %) berada pada tingkatan stres sedang dan

sebagian kecil (53%) berada pada tingkatan stres ringan. Berdasarkan data tersebut, perawat

perlu mengelola tingkat stress yang dialaminya agar kualitas asuhan keperawatan dapat

optimal.

Ada beberapa macam metode untuk mengelola stres. Salah satu salah satunya adalah

hipnoterapi. Hipnoterapi adalah suatu terapi yang dilakukan dengan bantuan metode

hypnosis. Seseorang dibawa kedalam kondisi hipnosis, sehingga sangat sugestif

(mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter

logic sudah tidak lagi mengambil peranan. Seorang hypnotist dapat mensugesti

seseorang untuk rileks dan menghilangkan beban pikiran.

Dari penelitian ditemukan satu fakta menarik. Sekitar 75 % dari semua

penyakit fisik diderita banyak orang sebenarnya bersumber dari masalah mental

dan emosi. Namun kebanyakan pengobatan atau terapi sulit menjangkau sumber

masalah ini, yaitu pikiran atau lebih tepatnya pikiran bawah sadar. Pengaruh

pikiran bawah sadar terhadap diri kita adalah 9 kali lebih kuat dibandingkan pikiran

sadar. (Prihantanto, 2008).

Hipnoterapi merupakan salah satu metode yang terbukti dan sangat efektif

untuk mengatasi stres. Memang ada beberapa metode yang selain hipnoterapi yang

digunakan untuk mengatasi stres tapi kurang efektif dan butuh waktu yang lama

untuk bisa merasakan perubahan yang signifikan. Kurang  efektif karena metode

Page 3: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

yang lain tidak menyentuh akar permasalahan dan hanya bermain di level pikiran

sadar. Padahal sumber stres pada seseorang itu tersimpan di pikiran bawah sadar.

Dengan hipnoterapi kita bisa menembus pikiran bawah sadar dan menemukan akar

permasalahan yang tersimpan di pikiran bawah sadar. Setelah menemukan akar

permasalahannya dengan menggunakan teknik tertentu klien akan dibimbing untuk

menyelesaikan akar permasalahannya sehingga nantinya tidak berpengaruh

negative terhadap kehidupan  mulai saat ini dan seterusnya (Zain, 2011).

Berdasarkan penelitian efektifitas hipnoterapi untuk penanganan stres

dibandingkan psikoanalisa dan behavior therapy. Psikoanalisa dengan 600 sesi

terapi untuk perbaikan 32%, behavior therapy dengan 22 sesi terapi untuk

perbaikan 73% dengan Hypnotherapy dan 6 sesi untuk perbaikan 93% (Barrios,

1970).Berdasarkan latar belakang diatas, pada seminar akhir Program Profesi Ners angkatan

XXIV akan menyampaikan tentang Hipnoterapi Sebagai Alternatif Intervensi

Menurunkan Tingkat Stres Tenaga Kesehatan.

II. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Stres

a. Definisi Stres

Stres dapat diartikan sebagai segala situasi dimana tuntutan non spesifik

mengharuskan seseorang untuk berespon atau melakukan tindakan (Potter,

2005).

b. Tahapan Stres

Gejala-gejala stres pada diri seseorang, sering kali tidak disadari karena

perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat dan baru dirasakan bila

tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-

hari baik di rumah, pekerjaan ataupun di pergaulan lingkungan sosial.

Amberg (1979) dalam Yosep (2009) membagi tahapan stres menjadi enam

tahapan:

- Stres Tahap I : Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling

ringan, biasanya ditandai dengan semangat bekerja besar, penglihatan

tajam tidak sebagaimana mestinya; merasa mampu menyelesaikan

Page 4: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi

dihabiskan disertai rasa gugup yang berlebihan pula; dan merasa

senang dengan pekerjaannnya itu dan semakin bertambah semangat.

- Stres Tahap II : Dalam tahap ini, dampak stres yang semula

menyenangkan seperti pada tahap I mulai menghilang dan timbul

keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi tidak lagi

cukupi, karena waktu untuk beristirahat tidak mencukupi. Keluhan-

keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada

tahap ini adalah merasa letih sewaktu bangun pagi, yang seharusnya

merasa segar; merasa mudah lelah setelah makan siang; cepat merasa

capai menjelang sore hari; sering mengeluh lambung atau perut

merasa tidak nyaman; detak jantung lebih keras dari biasanya; otot-

otot punggung dan tengkuk terasa tegang; dan tidak bisa santai.

- Stres Tahap III : Bila seseorang tetap memaksakan diri dalam

pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan sebagaimana

diuraikan pada tahap II, maka ia akan menunjukan keluhan-keluhan

yang semakin nyata dan menganggu. Gangguan gastrointestinal

semakin nyata; ketegangan otot-otot semakin terasa; perasaan

ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat;

gangguan pola tidur; dan koordinasi tubuh terganggu.

- Stres Tahap IV : Bila seseorang terus memaksakan diri untuk bekerja

tanpa istirahat, maka gejala-gejala pada tahap IV akan muncul. Sulit

untuk bertahan sepanjang hari, aktivitas pekerjaan yang semula

menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan

terasa lebih sulit, kehilangan kemampuan untuk merespon situasi

secara baik, ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin

sehari-hari, gangguan pola tidur disertai mimpi-mimpi yang

menegangkan, sering menolak ajakan karena tidak bersemangat,

konsentrasi dan daya ingat menurun, serta timbul perasaan ketakutan

dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

- Stres Tahap V : Bila keadaan berlanjut, seseorang akan masuk dalam

stres tahap V yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental yang

Page 5: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

semakin mendalam, ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan

sehari-hari yang ringan dan sederhana, gangguan sistem pencernaan

semakin berat, serta timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang

semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

- Stres Tahap VI : Tahap ini merupakan tahap klimaks, dimana

seseorang mengalami serangan panik dan perasaan takut mati.

Gambaran stres tahap ini adalah detak jantung sangat keras, susah

bernafas, badan gemetar, dingin dan keringat bercucuran, tidak ada

tenaga untuk hal yang ringan, dan pingsan atau kolaps. Pada kondisi

seperti ini biasanya seseorang dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ).

c. Tingkatan Stres

Kline-Leidy (1990) dalam Kemala (2008) membagi stres menjadi 3

tingkatan yaitu :

- Stres Ringan : stresor yang dihadapi setiap orang secara teratur,

seperti terlalu banyak tidur, kemacetan lalu lintas, kritikan dari atasan.

Situasi ini biasanya berlangsung selama beberapa menit atau jam.

Bagi mereka sendiri, stresor ini bukan resiko signifikan untuk

timbulnya gejala. Namun demikian stresor ringan yang banyak dalam

waktu singkat dapat meningkatkan resiko penyakit.

- Stres Sedang : berlangsung lebih lama dari beberapa jam sampai

beberapa hari. Misalnya perselisihan yang tidak terselesaikan atau

ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga merupakan situasi

stres sedang.

- Stres Berat : situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa minggu

sampai beberapa tahun, seperti perselisihan perkawinan yang terus

menerus, masalah keuangan yang berkepanjangan, dan penyakit fisik

jangka panjang. Makin sering dan makin lama situasi stres makin

tinggi resiko kesehatan yang ditimbulkan.

Page 6: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

2. Konsep Hipnosis dan Hipnoterapi

a. Pengertian

- Hipnosis

Hipnosis adalah penembusan faktor kritis dari pikiran sadar dan

diterimanya suatu sugesti atau pemikiran tertentu oleh pikiran sadar (US

Department of Education, Human Services Division)

Hipnosis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun hipnotis itu

sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur,

dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar

berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif

(mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi

filter logic sudah tidak lagi mengambil peranan.Seseorang yang terhipnotis

sebetulnya pada kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus. Jadi

proses hipnotis adalah proses membimbing seseorang berpindah fokus dari

eksternal ke internal (konsentrasi). Jadi hypnosis hanyalah cara atau

metode atau teknik saja.

Hipnosis adalah penembusan faktor kritis dari pikiran sadar dan

diterimanya suatu sugesti atau pemikiran tertentu oleh pikiran sadar

(Gunawan, 2008).

- Hipnoterapi

Hipnoterapi adalah terapi pikiran yang dilakukan dalam kondisi hipnosis.

Sedangkan hipnosis adalah kondisi relaksasi pikiran yang biasanya disertai

relaksasi tubuh. Dalam kondisi hipnosis, pikiran Anda menjadi lebih

terbuka terhadap perubahan (Indra Majid, 2007).

Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari

manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan perilaku.

Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran

menggunakan hypnosis (Prihatanto, 2008)

b. Manfaat

Hipnotis bisa dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kebutuhan :

Mental reprogramming buat diri sendiri ataupun orang lain

Page 7: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

Terapi untuk berbagai penyimpangan psikologis, seperti trauma, phobia,

fear, dan lain-lain

Komunikasi persuasif, baik untuk mempengaruhi anak agar lebih menurut

ortu, mempengaruhi teman, bawahan, atasan, calon customer agar membeli

dan sebagainya.

Hiburan, yakni stage hypnotism. Menggunakan efek post hypnotic untuk

memunculkan berbagai situasi lucu, aneh dan tidak masuk akal di dalam

panggung pertunjukkan.

Medical treatment, misalnya anestesi, pelancaran kelahiran, dan sebagainya

Forensic, misalkan investigasi kejahatan, interview korupsi / penyimpangan

di perusahaan, dll.

c. Teori Pikiran- Fungsi

Pikiran Sadar Pikiran Bawah Sadar

Mengidentifikasi pikiran yang

masuk

Membandingkan

Menganalisis

Memutuskan

Kebiasaan

Emosi

Memori jangka panjang

Kepribadian

Intuisi

Kreatifitas

Persepsi

Belief & Value

d. Hypnotisability

Merupakan kemampuan seseorang untuk memasuki hipnosis state

Secara umum setiapm orang adalah normal rata, jika ia tidak menolak

(secara sadar) , maka pasti dapat memasuki hypnisis state secara mudah

kecuali :

- Tidak memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi : stres berat,

berkurangnya kemampuan konsentrasi akibat alkohol dan obata- obatan,

paranoid akut

Page 8: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

- Tidak memahami komunikasi : gangguan panca indera, beda bahsa,

intelektual rendah

Standford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSS) :

- 5 % : sulit

- 85 % : moderat

- 10 % : mudah

e. Faktor yang memengaruhi kedalaman tahap hipnosis

- Kondisi Psikologis (kejiwaan) klien

- Tingkat Keaktifan berpikir klien

- Susana dan kondisi lingkungan

- Keterampilan seorang hypnotist

- Waktu

- Tingkat kepercayaan klien terhadap seorang hypnotist

f. Tahapan Hipnosis

- Tahap normal → proses hypnosis → tahap hypnosis → proses terminasi →

tahap normal

- Struktur dasar hypnosis :

Pre-induction (pengenalan, suggestivity test, hypnotic training)

Suggestivity Test : merupakan saran untuk mnegetahui tingkat

sugestifitas alamiah dari klien

Hypnotic Training : merupakan sarana pengenalan bawah sadar klien

terhdapa pengertian hypnoterapi dan pengenalan terhadap sang

hypnoterapist, meruapakan gabungan dari pemahaman perintah,

kepatuhan, kerjasama, dan sensai sugestifitas.

Induction ( pendulum, eye gaze method,verbal, rapid)

Induksi : sugesti untuk membawab klien dari nromal state ke

hypnosis state atau dengan kata lain induksi akan membuat

kesadaran dari klien sangat rileks atau bahkan tertidur.

Teknik komunikasi hypnosis :

Authoritarian : bersifat perintah dan umumnya diterapkan pada

klien yang dianggap memiliki kepatuhan tinggi dan sugestif

Page 9: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

Permissive : bersifat ajakan atua pemberdayaan dan umumnya

diterapkan ketika klien dianggap sama tinggi dnegan seorang

hypnotist

Suggestion ( hypnotic script)

Sugesti merupakan suatru kalimat- kalimat saran yang disampaikan

oleh hypnotist ke bawah sadar objek. Sugesti yang diharapkan tetap

berlaku atau tetap menjadi nilai baru bagi seorang klien walaupun

telah disadarkan dari tidur hypnosis

Termination

Suatu tahapan untuk mengakhiri proses hypnosis. Konsep dasarnya

adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang klien tidak

mengalami kejutan psikologis ketika terbangun drai tidur hypnosis

Post Hypnotic

Normal

3. Mekanisme Kerja Hipnosis dalam Menurunkan Stres

a. Gelombang Otak dalam Hipnosis

Ada empat gelombang dari pikiran manusia yaitu:

- Gelombang Beta : Gelombang beta adalah gelombang pikiran ketika kita

sedang bekerja , dalam keadaan ini kita memiliki focus kerja antara 5 – 9 hal

sekaligus.

- Gelombang Alfa : Gelombang alfa otak adalah gelombang pikiran ketika

kita sedang santai / rileks , dalam keadaan ini kita memiliki focus kerja

antara 3 -5 hal sekaligus. Contoh kondisi ini kita sudah mulai focus kepada

apa yang kita inginkan. Seperti membaca buku, atau pada bandul. Seringkali

ketika kita sudah dalam kondisi ini, kepekaan salah satu indra mulai

berkurang karena focus kita mulai berkurang. Seperti ketika kita menonton

sinetron begitu fokusnya sampai- sampai ada yang memanggil namun kita

tidak dengar, itu adalah ciri kita sudah sampai di level alfa.

- Gelombang Teta : Gelombang otak teta adalah gelombang pikiran ketika

kita sudah mulai tertidur , dalam keadaan ini kita memiliki focus kerja

antara 1- 3 hal saja. Ini adalah sebuah kondisi mulai tertidur. Fokus Cuma 1-

Page 10: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

3 saja,yang mengakibatkan pikiran kita berproses pada satu kejadian. Yang

termasuk dalam gelombang ini adalah ketika mengalami Kondisi tidur

dengan mimpi.

- Gelombang Delta : Gelombang otak delta adalah gelombang pikiran ketika

kita sudah sangat nyenyak tidurnya , dalam keadaan ini kita memiliki focus

kerja adalah 0. Karena dalam kondisi ini sudah 0 fokus, ini berarti kita

sudah tidak mempunyai fokus lagi alias benar benar tertidur.. Maka orang

yang tidur dalam kondisi ini biasanya tidur tanpa mimpi. Gelombang otak

begitu santai. Dan membuat seseorang begitu rileks. Orang yang tidur dalam

kondisi seperti ini walau sudah 5 jam, mungkin merasa hanya tidur sekitar

10 menit saja namun merasakan kualitas tidur yang luar biasa.

Ada sebuah kaitan yang erat antara gelombang otak dengan proses

terbukanya critical area. Semakin gelombang otak seseorang turun menuju ke

delta maka critical area semakin terbuka lebar. Dan artinya proses hipnosis biasa

terjadi ketika seseorang dalam kondisi pikiran dalam gelombang alfa dan tetha.

Karena pada gelombang Betha seseorang sedang sibuk, ketika sibuk maka

critical area benar-benar menyaring informasi yang menuju kepada pikiran

bawah sadar. Sedangkan ketika gelombang otak menurun ke alfa dan tetha,

maka kinerja critical area menjadi lebih santai dan rileks. Sehingga critical area

menjadi tidak begitu memperdulikan informasi yang masuk ke dalam pikiran

bawah sadar. Dan ketika seseorang telah mencapai gelombang pikiran Delta,

maka orang tersebut telah tidur begitu lelap, karena lelapnya maka informasi

yang disampaikan kepada mereka tidak akan pernah sampai dan hipnosispun

juga tidak bisa terjadi.

Kondisi seseorang pada Gelombang Beta yang dominan adalah Pikiran

Sadar . Kondisi seseorang pada Gelombang Alfa dan Teta yang dominan adalah

Pikiran Bawah Sadar. Kondisi seseorang pada Gelombang Delta yang dominan

adalah Pikiran Tidak Sadar. Pikiran tidak sadar adalah pikiran yang

uncontrollable. Seperti pikiran yang mengatur denyut jantung dan metabolisme

tubuh manusia.

Gerbang pikiran , atau critical area atau ada yang menamakan dengan filter

adalah suatu pembatas antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar manusia.

Page 11: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

Fungsi utama gerbang ini adalah menyaring informasi apakah informasi tersebut

disimpan sebagai memory abadi di Subconscious Mind ataukah dibiarkan

didalam pikiran sadar (conscious mind) saja dan kemudian terlupakan pada

akhirnya.

Gerbang pikiran ini dapat dianalogikan sebagai penjaga. Cara untuk

membuat penjaga (Critical Area) ini terbuka ada beberapa cara, diantaranya

Dengan meminta izin kepada penjaga melalui relaksasi. Seperti hal diatas ketika

pikiran seseorang sudah semakin santai dan berada di gelombang pikiran alfa

atau teta, maka dengan sendirinya penjaga akan merelakan dirinya untuk

membuka gerbang pikiran tersebut.

b. Fisiologi Hipnosis

Pada kondisi hipnosis seorang berada dalam keadaan sadar

namun rileks, tenang, istirahat pikiran, otot–otot rileks, mata tertutup

dan pernapasan dalam yang teratur. Keadaan ini menurunkan

rangsangan dari luar. (Khare, 2000; Udjiati, 2002 ). Perangsangan

yang diberbagai area dalam hipotalamus dan penurunan tekanan

arteri serta peningkatan dan penurunan denyut jantung (Guyton and

Hall, 2007).

Secara fisiologis masuk relaksasi hipnosis, gelombang pikiran masuk ke

gelombang alfa frekuensinya 7-14 hertz atau lebih dalam lagi ke gelombang

theta frekuensinya 4-7 hertz. ketika pikiran masuk ke gelombang ini, manusia

menghasilkan zat endorphin alami yang berguna meningkatkan relaksasi. Dan

dalam hypnosis state ini, sistem metabolisme tubuh menjadi jauh lebih baik dan

tubuh bebas dari ketegangan (Santos, 2008)

Relaksasi pernapasan dalam hipnosis memberi respon

melawan mass discharge (pelepasan impuls secara massal). Pada

respon stress dari sistem saraf simpatis. Kondisi menurun tahanan

perifer total akibat penurunan tonus vasokontriksi arteriol (Arnes,

1999; Udjiati, 2002). Penurunan vasokontriksi arteriol memberi

pengaruh pada perlambatan aliran darah yang melewati arteriol dan

kapiler, sehingga memberi cukup waktu untuk mendistribusi oksigen

dan nutrien ke sel, terutama jaringan otak atau jantung dan

menyebabkan metabolisme sel menjadi lebih baik karena produksi

Page 12: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

energi ATP meningkat. Pernapasan lamban menarik nafas panjang

dan membuangnya dengan nafas pelan-pelan juga memicu terjadi

sinkronisasi getaran seluruh sel tubuh dan gelombang medan

bioelektrik pun menjadi sangat tenang. (Setiawan, 2000).

Penelitian membuktikan bahwa relaksasi dengan hipnoterapi membuat

sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik. Ketika seseorang santai dan positif,

ini akan membuat tingkat hormon yang positif dan enzim yang tinggi dan

tekanan darah yang normal. Bahkan relaksasi dapat mengirim impuls di

sepanjang jalur tekanan untuk membuat seseorang merasa baik. Banyak studi

telah menghubungkan relaksasi dengan umur panjang, dan menunjukkan bahwa

ada manfaat kesehatan yang cukup besar dalam relaksasi. Hal ini penting, bukan

hanya untuk menemukan ketenangan dalam rutinitas sehari-hari, tapi juga untuk

tetap merencanakan kegiatan kegiatan-kegiatan untuk masa depan . Hal ini tidak

berarti bahwa seseorang memperlakukan hidup dengan terlalu mudah, tetapi

hanya saja banyak dari kita berpikir terlalu serius terhadap kehidupan ini.

Relaksasi dapat menghasilkan tingkat stres yang lebih rendah (Rafael, 2006).

III. Pembahasan

IV. Simpulan dan Saran

Page 13: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

Daftar Pustaka

Gunawan, A.W. 2009. Hypnotherapy, The Art of Subconscious Restructuring. Jakarta:

Gramedia.

Hunter, R. 2011. Seni Hipnoterapi : Penguasaan Teknik- Teknik Dasar. Jakarta : Indeks

Ketan, I. 2010. Fenomena Hipnotis. Available at : http: //ibhcenter.org/id/free-ebook.

Potter, and Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Prihantanto, S.R. 2009. Lebih Dekat dan Sehat dengan Hypnotherapy. Available online at http://ibhcenter.org/id/free-e-book.

Rafael, R. 2006. Bagaimana Mengatasi Stres. Available online at http://romyrafael.net/download.php?segment=therapist&lang=in&idx=ed9593c54a359f5f35d4a50642085632

Wong, W dan Hakim, A. 2009. Dahsyatnya Hipnosis : Jakarta : Visimedia.

Page 14: MAKALAH Seminar Hipnoterapi

Lampiran