20
KONSEP DASAR APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB Disusun Oleh : LANJAR CAHYO PAMBUDI 21110111140092

Makalah SIG Lanjar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TENANG SIG

Citation preview

Page 1: Makalah SIG Lanjar

KONSEP DASAR APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

LANJAR CAHYO PAMBUDI21110111140092

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2012

Page 2: Makalah SIG Lanjar

ABSTRAK

Sistem Informasi Geografi adalah sistem informasi yang digunakan untuk

memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan

menghasilkan data bereferensi geografis atau geospatial, untuk mendukung pengambilan

keputusan dalam suatu perencanaan. Dengan menggunakan SIG maka diharapkan akan

lebih mudah bagi para pengambil keputusan untuk mengetahui pemetaan transportasi,

agrarian, cuaca yang dapat digunakan untuk kepentingan umum. Karena dengan adanya

SIG maka akan digambarkan juga letak tempat pada kondisi sesungguhnya.

Pada makalah, kami membuat suatu Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis

web tentang system Informasi Geografis untuk pemetaan transportasi, agrarian, cuaca

yang dapat digunakan untuk kepentingan umum. Disini nantinya akan didapatkan suatu

analisa-analisa dan visualisasi dalam bentuk web yang dapat digunakan sebagai referensi

untuk para pengambil keputusan atau untuk studi. Dari informasi yang didapatkan

nantinya diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat.

Kata Kunci : SIG, sistem informasi geografis, website, database

Page 3: Makalah SIG Lanjar

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSeperti yang kita ketahui banyak perkembangan dalam teknologi Informasi pada

era globalisasi ini. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi

geografis atau Geographic information system (GIS). Dengan adanya teknologi ini maka

akan memudah kan kita dalam hal pemetaan lahan, dan penentuan lahan pertanian yang

cocok untuk jenis tanaman tertentu sehingga dapat berproduksi secara maksimal dan

untuk meningkatkan nilai ergonomis maka GIS di aplikasikan dalam bentuk web.

Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan

teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan komputer maka memungkinkan

dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi

ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun

dimensi geografis (dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer).

Sehubungan dengan perkembangan sistem informasi dan kemajuan teknologi

jaringan komputer tersebut, hendaknya dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalam

bidang yang kita geluti.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan makalah yang dapat diambil adalah “bagaimana sistem

informasi geografis dapat diaplikasikan berbasis web”.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar “mahasiswa teknik geodesi

dapat mengenal, memahami dan mengaplikasikan sistem informasi geografis”

Page 4: Makalah SIG Lanjar

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian SIG

Sebelum kita membahas tentang pengertian Sistem Informasi Geografis sebaiknya

kita memahami dulu apa yang dimaksud dengan sistem informasi. Sistem informasi

merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling berinteraksi yang menciptakan

aliran informasi. Proses interaksi tersebut berupa proses data dengan cara pemasukan,

pengolahan, integrasi, pengolahan, komputasi atau perhitungan, penyimpanan, serta

distribusi data atau informasi.

Perlu dibedakan antara data dan informasi. Data merupakan bahasa,

mathematical, dan symbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam

menggambarkan objek, manusia, peristiwa, konsep, dan objek penting lainnya.1

Sedangkan informasi merupakan pengetahuan tambahan yang diperoleh setelah

dilakukan pemrosesan dari data tersebut. Nilai suatu informasi amat bergantung dari

pengetahuan yang dimiliki oleh pengguna.

Dengan kata lain informasi merupakan sekumpulan data yang relevan dan

berkaitan (sesuai dengan tingkatan validitas dan reliabilitasnya), yang diolah dan diproses

menjadi bentuk yang mudah dipahami, disukai, dan mudah diakses. Pengguna bebas

memanfaatkan informasi sebagai pengetahuan, dasar perencanaan, landasan pengambilan

keputusan, sampai kepada hal yang sederhana seperti hiburan.

Sistem informasi terdiri dari Non Spatial Information System dan Spatial

Information System (SIS). Sedangkan SIS terbagi dua menjadi Non Resorce SIS dan

Resource SIS. Kemudian Resource SIS terbagi dua lagi, yaitu Geographical Information

System (GIS)dan Land Information System (LIS).

Geographic information system (GIS) adalah sejenis perangkat lunak yang dapat

dugunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan keluaran

informasi geografis berikut atribut-atributnya.2

1 Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis (Bandung, 2002), hal. 30.2 Ibid. hal. 49.

Page 5: Makalah SIG Lanjar

Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang

biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis

statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang

mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.

GIS lebih dikenal sebagai software tools: perangkat lunak, antara lain seperti

misalnya: ArcInfo, MapInfo, AutoCadMap, Grass, dan masih banyak lagi. Dengan tools

yang sama maka GIS berkaitan dengan proses dan presentasi peta-peta skala kecil (peta

LandUse, Kehutanan), sedangkan LIS berkaitan dengan peta-peta skala besar, yaitu peta

bidang-bidang tanah (land parcels).

2.2 Sejarah Perkembangan SIG

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-

Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute

migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada

sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database

atribut.

Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan,

termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.

Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta

dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer

yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi

multifungsi pada awal tahun 1960-an.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,

Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh

Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada),

digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk

Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk

mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan

berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan

tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk

keperluan analisis.

Page 6: Makalah SIG Lanjar

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi

pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,

pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national

yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki

topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.

Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak

SIG".

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk

penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi

pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan

perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil

membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan

informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data

atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-

an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada

akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan

distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor

menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan

transfer.

Perangkat lunak yang dikembangkan di lingkngan kampus berikutnya yaitu

ILWIS. Pada perayaan ulang tahun ITC December 1985, Allard Meijerink menampkan

sebuah riset baru ITC. Riset baru tersebut adalah Sistem Informasi Geografis untuk

penentuan zone-zone penggunaan tanah dan manajemen sumberdaya air.3

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang

UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap

Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

2.3 Manfaat aplikasi SIG

3 Ibid. Hal. 23.

Page 7: Makalah SIG Lanjar

GIS adalah sebuah aplikasi dinamis, dan akan terus berkembang. Peta yang dibuat

pada aplikasi ini tidak hanya akan berhenti dan terbatas untuk keperluan saat dibuatnya

saja. Dengan mudahnya kita bisa melakukan peremajaan terhadap informasi yang terkait

pada peta tersebut, dan secara otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan

adanya perubahan informasi tadi. Semuanya itu dapat Anda kerjakan dalam waktu

singkat, tanpa perlu belajar secara khusus.

GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga

bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan

tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.

GIS adalah kombinasi perangkat keras dan lunak computer yang memungkinkan

untuk mengelola, menganalisa, ememtakan informasi spasial berikut data atributnya

dengan akurasi kartografi.4

GIS memungkinkan kita untuk membuat tampilan peta serta menggunakannya

untuk keperluan presentasi dengan menunjuk dan meng-klik-nya. GIS memungkinkan

kita untuk menggambarkan dan menganalisa informasi dengan cara pandang baru,

mengungkap semua keterkaitan yang selama ini tersembunyi, pola, dan

kecenderungannya.

Para pelaku bisnis yang bergerak di bidang pemasaran, periklanan, real estate, dan

ritel saat ini sudah menggunakan GIS untuk melakukan analisa pasar, mengoptimalkan

kampanye periklanan melalui media masa, analisis terhadap bidang-bidang tanah, dan

membuat model atas pola pengeluaran. GIS akan merubah banyak hal yang berkait erat

dengan pekerjaan Anda, apa pun bisnis Anda tersebut.

Keuntungan utama alat dari SIG adalah memberi kemungkinan untuk

mengindentifikasi hubungan spasial diantara feature data geografis dalam bentuk peta.

SIG tidak hanya sekedar menyimpan peta menurut pengertian konvensional yang ada dan

SIG tidak pula sekedar menyimpan citra atau pandangan dari area geografi tertentu. Akan

tetapi, SIG dapat menyimpan data menurut kebutuhan yang diinginkan dan

menggambarkan kembali sesuai dengan tujuan tertentu. SIG menghubungkan data spasial

dengan informasi geografi tentang feature tertentu pada peta. Informasi ini disimpan

sebagai atribut atau karakteristik dari feature yang disajikan secara grafik.

4 Ratna Yunita, “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Layanan Masyarakat Berbasis Web” (Skripsi Sarjana, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang, 2011), hal. II-9.

Page 8: Makalah SIG Lanjar

Sebagai contoh, jaringan jalan dapat disajikan dengan jalur tengah jalan (road

centerlines), pada keadaan ini, representasi visual yang sebenarnya dari jalan tidak akan

memberikan terlalu banyak informasi tentang jalan tersebut. Untuk memperoleh

informasi tentang jalan, misalnya lebar atau jenis jalan, kita dapat menanyakan ke

database, kemudian menentukanan simbol tampilan jalan menurut jenis informasi yang

perlu ditampilkan.

SIG dapat juga menggunakan atribut yang tersimpan untuk menghitung informasi

baru mengenai feature peta :

sebagai contoh, untuk menghitung panjang jalan tertentu atau mendeterminasi

luas total dari jenis tanah tertentu.

Saat ini SIG digunakan untuk aplikasi yang beragam, antara lain :

untuk kepentingan bisnis, universitas dan pemerintahan.

Definisi umum dapat dijelaskan sebagai :

Sistem komputer yang mampu menangani dan menggunakan data yang

menjelaskan tempat pada permukaan bumi.

SIG juga dapat telah dijelaskan dengan dua cara :

1. Melalui definisi format data; dan

2. Melalui kemampuannya untuk melaksanakan operasi spasial, menghubungkan

kumpulan data dengan menghubungkan lokasi sebagai kunci umum.

Penginputan data yang paling banyak dilakukan yang berkaitan dengan idata geografi

adalah datacitra satelit. Data ini berbentuk raster atau grid. Data seperti ini dapat diproses

melalui analisa dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut sistem pemprosesan

citra (Image Processing System). Data dapat juga diinput dengan memasukkan data

vektor yang ada di bumi, yaitu dengan menggunakan alat yang dinamakan digitizer.

 

Semua data yang masuk disimban di data base. Database SIG berbeda dengan database

sistim drafting biasa dimana dengan sistim drafting biasa , outputnya hanya berbentuk

grafik dimana database SIG dapat menggabungkan data textual dengan data grafik.

2.4 Contoh-contoh aplikasi SIG

Page 9: Makalah SIG Lanjar

MapServer merupakan aplikasi freeware dan opensource yang

memungkinkan pemakai menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi ini

pertama kali dikembangkan di Universitas Minessota, Amerika Serikat untuk

proyek ForNet yang disponsori NASA.5

Salah satu contoh pemanfaatan SIG adalah analisa pengunaan lahan

seperti di bawah ini

Analisis lahan dapat ditempuh dengan menggunakan data satelit inderaja dan SIG

(Sistem informasi Geografi). Gambar ini dibuat dengan metode deteksi menggunakan

data multi temporal Lansat dan di komplemen dengan data lain untuk menghitung luas

sawah di Kabupaten Sidrap pada tahun 1995. Tehnik deteksi seperti diffrentiation

technics, analisis Visual dan SIG digunakan untuk mengidentifikasi secara spasial luas

lahan pada tahun tersebut.

Contoh yang kedua adalah Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh dan Sistem

Informasi Geografis Untuk Pengembangan Ekonomi Kacang Tanah

5 Ibid. hal. II-16

Page 10: Makalah SIG Lanjar

Kegiatan penelitian Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Pengembangan

Ekonomi Kacang Tanah pada tahun Anggaran 2004 ini merupakan penelitian tahap III

yang dilaksanakan oleh Proyek Pemanfaatan Teknologi Dirgantara untuk Pembangunan

Ekonomi Daerah/Masyarakat di Pusat Pengembangan Pemanfaatan Dan Teknologi

Penginderaan Jauh, LAPAN. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi

daerah potensi lahan untuk budidaya kacang tanah di Pulau Jawa melalui teknologi

penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.

2.5 Konsep Web

Sebuah situs web/website adalah sebutan bagi sekelompok halaman web

(webpage), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name)

atau subdomain World Wide Web (WWW) di internet.6

Situs web atau sering disingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman web

yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar,

video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya

pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun

6 Ibid, hal. II-22.

Page 11: Makalah SIG Lanjar

jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL.

Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai

Waring Wera Wanua atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya

halaman beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada

prakteknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya,

beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai

anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat

mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang

menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain.

Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati

privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.

Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa

(plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-instruksi

berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan sekelumit bahasa

skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan

seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.7

Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol

komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan

aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula

mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS.

Page 12: Makalah SIG Lanjar

BAB IIIPENUTUP

3.1. Kesimpulan

Adapun yang dapat diambil kesimpulan dari makalah ini adalah Sistem informasi

geografis merupakan sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan

komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu

serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Sistem Informasi geografis dapat

dimanfaatkan dalam banyak bidang terutama geodesi .Para pelaku bisnis yang bergerak

di bidang pemasaran, periklanan, real estate, dan ritel saat ini sudah menggunakan GIS

untuk melakukan analisa pasar, mengoptimalkan kampanye periklanan melalui media

masa, analisis terhadap bidang-bidang tanah, dan membuat model atas pola pengeluaran.

GIS juga bias kita intregasikan dengan website sehingga gampang untuk diakses.

3.2. Saran

Sebagai mahasiswa geodesi sebaiknya mau terbuka untuk menerima, memahami

dan mempelajari kemajuan – kemajuan teknologi yang saat ini berkembang pesat.

Terutama teknologi informasi yang dapat mendukung kerja kita dalam bidang geodesi

boleh menutup mata terhadap ketertinggalan kita terhadap negara-negara lain yang dapat

memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik terutama dalam menyongsong era

globalisasi ini.

Page 13: Makalah SIG Lanjar

DAFTAR PUSTAKA

Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Penerbit

Informatika, Bandung.

Prihandito, Aryono. 1998. Proyeksi Peta. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Yunita, Ratna. 2011. Tugas Akhir: Aplikasi Sistem Informasi Geografis Layanan

Masyarakat Berbasis Web. UNDIP, Semarang.