31
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami,sehingga kami berhasil menyelesaikan “Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah”. Makalah ini berisikan informasi tentang Teknik Penulisan Artikel Ilmiah. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi serta pengetahuan dan wawasan baru tentang tema yang kami bahas. Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala urusan kita. Jember , 12 Maret 2013 Jember 1

Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

artikel

Citation preview

Page 1: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami,sehingga kami berhasil menyelesaikan

“Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah”.

Makalah ini berisikan informasi tentang Teknik Penulisan Artikel Ilmiah. Diharapkan

makalah ini dapat memberikan informasi serta pengetahuan dan wawasan baru tentang tema

yang kami bahas.

Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhoi segala urusan kita.

Jember , 12 Maret 2013

Jember

1

Page 2: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................................

Daftar isi..............................................................................................................................

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................

1.3 Tujuan...............................................................................................................

1.4 Manfaat.............................................................................................................

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian artikel ilmiah...................................................................................

2.2 jenis-jenis artikel ilmiah ...................................................................................

2.3 karakteristik artikel ilmiah ..............................................................................

2.4 ragangan kasar di dalam membuat artikel ilmiah ...........................................

2.5 teknik penulisan paragraf di dalam artikel ilmiah ...........................................

2.6 teknik membuat keterkaitan antar paragraf dalam artikel ilmiah ....................

2.7 cara mengutip di dalam artikel ilmiah .............................................................

2.8 tata bahasa di dalam artikel ilmiah ..................................................................

2.9 sistematika penulisan artikel ilmiah.................................................................

2.10 teknik menghindari plagiat............................................................................

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan............................................................................................

3.2 Saran....................................................................................................

2

Page 3: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman , ilmu pengetahuan juga ikut berkembang oleh karena

itu kita sebagai pelajar khususnya sebagai Mahasiswa perlu memiliki beberapa

keterampilan dalam pembuatan karya ilmiah khususnya artikel ilmiah. Dimana artikel

ilmiah sangat membantu dalam pemberian informasi dan promosi kesehatan kepada

masyarakat.

1.2Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian artikel ilmiah ?

1.2.2 Apa saja jenis artikel ilmiah ?

1.2.3 Apa karakteristis artikel ilmiah ?

1.2.4 Bagaimana ragangan kasar di dalam membuat artikel ilmiah ?

1.2.5 Bagaimana teknik penulisan paragraf di dalam artikel ilmiah ?

1.2.6 Bagaiman teknik membuat keterkaitan antar paragraf dalam artikel ilmiah ?

1.2.7 Bagaimana cara mengutip di dalam artikel ilmiah ?

1.2.8 Bagaimana tata bahasa di dalam artikel ilmiah ?

1.2.9 Bagaimana sistematika penulisan artikel ilmiah ?

1.2.10 Bagaimana teknik menghindari plagiat ?

3

Page 4: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

1.3Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian artikel ilmiah.

1.3.2 Untuk Mengetahui apa saja jenis artikel ilmiah.

1.3.3 Untuk Mengetahui karakteristis artikel ilmiah.

1.3.4 Untuk mengetahui ragangan kasar di dalam membuat artikel ilmiah.

1.3.5 Untuk mengetahui teknik penulisan paragraf di dalam artikel ilmiah.

1.3.6 Untuk mengetahui teknik membuat keterkaitan antar paragraf dalam artikel

ilmiah.

1.3.7 Untuk Mengetahui cara mengutip di dalam artikel ilmiah.

1.3.8 Untuk Mengetahui tata bahasa yang ada di dalam artikel ilmiah.

1.3.9 Untuk Mengetahui sistematika penulisan artikel ilmiah.

1.3.10 Untuk mengetahui teknik menghindari plagiat.

1.4 Manfaat

1.4.1 Mengetahui gambaran teknik penulisan artikel ilmiah

1.3.2 Mengetahui apa saja jenis artikel ilmiah

1.3.3 Mengetahui karakteristis artikel ilmiah

1.3.4 Mengetahui ragangan kasar di dalam membuat artikel ilmiah

1.3.5 Mengetahui teknik penulisan paragraf di dalam artikel ilmiah

1.3.6 Mengetahui teknik membuat keterkaitan antar paragraf dalam artikel ilmiah

1.3.7 Mengetahui cara mengutip di dalam artikel ilmiah

1.3.8 Mengetahui tata bahasa yang ada di dalam artikel ilmiah

1.3.9 Mengetahui sistematika penulisan artikel ilmiah

1.3.10 mengetahui teknik menghindari plagiat

4

Page 5: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ARTIKEL ILMIAH

Artikel ilmiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan sebagai

karya tulis lengkap. Misalnya laporan berita atau essai dalam majalah atau surat kabar. 

Artikel ilmiah menurut Ilmu Pengetahuan adalah artikel yang memenuhi kaidah ilmu

pengetahuan. Misalnya artikel yang bertema seni dan budaya. Secara umum artikel ilmiah

adalah suatu tulisan (essay) merupakan suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi,

opini atau perasaan (feeling) dan biasanya juga menampilkan argumen tentang topik

tertentu. 

Berikut ini beberapa pengertian tentang artikel ilmiah :

Artikel merupakan sebuah karangan/prosa yang di muat dalam media massa, yang

membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara

lugas (Tartono 2005:84).

Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan tak tentu

panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur,

sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya. wujud karangan berupa

berita atau “kharkas” (Pranata 2002: 120)

2.2 JENIS-JENIS ARTIKEL ILMIAH

Jenis-jenis berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau kepentingannya

(Tartono 2005: 85-86).

1. Berdasarkan penulisnya:

Artikel redaksi : tulisan yang di garap oleh redaksi dibawah tema tertentu yang

menjadi isi penerbit.

Artikel umum : tulisan yang ditulis oleh umum.

2. Berdasarkan fungsinya atau kepentingannya,

Artikel khusus adalah nama lain dari artikel redaksi.

Artikel sponsor ialah artikel yang membahas atau memperkenalkan sesuatu.

5

Page 6: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

3. berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitannya dapat dibagi atas empat

jenis artikel:

Artikel praktis

Artikel praktis lebih menitik beratkan pada keterampilan dari pada

pengembangan pengetahuan atau analisis untuk masalah. Penulisannyapun cenderung

menggunakan bentuk karangan narasi. Artinya, pesan disusun sesuai dengan urutan

waktu, peristiwa, dan tahapan-tahapan. Contoh artikel praktis adalah Cara-cara

Merawat Wajah yang biasa ada di majalah-majalah.

Artikel ringan

Artikel ringan biasanya mengangkat masalah-masalah yang ringan dalam

artian tidak memerlukan pemahaman mendalam. Artikel seperti ini ada dalam rubrik-

rubrik majalah remaja atau surat kabar. Artikel ringan biasa dikemas dalam bentuk

informasi atau hiburan. Membacanya pun tidak memerlukan perhatian dan

konsentrasi penuh. Jenis artikel ini biasanya terdapat di tempat umum seperti rumah

sakit atau stasiun. Salah satu contohnya adalah Kiat-kiat Hidup Sehat atau Cara

Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi.

Artikel halaman opini

Pada dasarnya, semua artikel ialah opini, namun artikel yang satu ini

ditempatkan dalam surat kabar atau majalah di bagian khusus opini seperti tajuk

rencana, karikatur, pojok, kolom, dan surat pembaca. Artikel opini biasanya

mengupas tuntas suatu masalah secara akademis. Oleh karena itu, penulisnya harus

orang-orang yang benar-benar ahli di bidangnya. Contoh artikel Opini adalah

Orangtua Guru Utama dalam Pendidikan.

Artikel analisis ahli

Artikel analisis ahli  harus ditulis oleh orang yang berdisiplin ilmu sesuai

dengan topik artikel. Artikel ini mengupas tuntas secara tajam, mendalam, dan luas

suatu masalah yang sedang berkembang di masyarakat. Artikel seperti ini biasa

ditempatkan pada ruangan khusus media cetak. Salah satu contoh artikel ini adalah

Arah dan Tujuan Pendidikan Indonesia.

6

Page 7: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

2.3 KARAKTERISTIK ARTIKEL ILMIAH

Sebagai karya tulis ilmiah, artikel ilmiah dikomunikasikan dengan

menggunakan ragam bahasa ilmiah

1. Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal

(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal

merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok

yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian

penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang

tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah

mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang

dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3.Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan

menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,

tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

2.4 RAGANGAN KASAR DI DALAM MEMBUAT ARTIKEL ILMIAH

Ragangan adalah Suatu rencana kerja yang teratur untuk mendeskripsikan

penggambaran dan penyusunan gagasan / pokok pikiran dalam tahap prapenulisan suatu

karangan ilmiah. Ragangan memudahkan penulis untuk mengatur klimaks atau bagian

yang penting di bagian akhir tulisan merupakan ide yang baik membuat ragangan dapat

memastikan bahwa tulisan akan tersusun dalam urutan klimaks atau tidak penting menuju

penting . selain itu ragangan membantu penulis dalam membuat judul setiap bab atau

bahasan Syarat-syarat ragangan :

1. Tesis dan pernyataan maksud sudah jelas dan benar

2. Data sudah terkumpul

3. Tiap unit dalam ragangan mempunyai satu gagasan

4. Pokok-pokok ragangan disusun secara logis

7

Page 8: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

Secara logis :

a. unit pokok terperinci secara maksimal

b. tiap rincian ada kaitannya dengan unit atasan langsung, dan

c. urutan rincian baik dan teratur

5. Pasangan simbol disusun secara taat asas ( konsisten ) dengan menggunakan sistem :

a. Sistem lekuk,

b. Sistem lurus,

c. Sistem gabungan.

Hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Perumusan tesis dengan pengungkapan maksud dengan jelas dan benar.

2. Penginventarisasian topik ke dalam subtopik secara maksimal.

3. Pengevaluasian semua topik ke dalam tahapan :

a. Semua bab topik relevan dengan topik,

b. Jangan ada dua topik yang sama, dan 

c. Semua topik dan sub topik sudah paralel.

4. Tahapan ( 3a ) dan ( 3b ) dilakukan secara berulang untuk mendapatkan subtopik yang

terinci maksimal.

5. Penetapan pola susun ragangan yang tepat :

pola alamiah atau pola logis.

6. Sadarilah ragangan tidak sekali buat.

7. Susunan yang diutamakan adalah bab isi karangan.

• Pola alamiah : didasarkan atas urutan kejadian seperti urutan waktu

(kronologis ), urutan ruang ( spasial ), dan topik yang ada.

 • Pola logis : dititikberatkan pada jalan pikiran manusia yang menghadapi masalah-

masalah yang digarap seperti urutan klimaks, kausal, deduksi, familiariatas, ( dari urutan

yang dikenal dan berangsur ke arah kurang dikenal ) dan akseptabilitas ( mirip

familiaritas tetapi menekankan gagasan yang diterima pembaca atau tidak ).

Manfaat Ragangan:

1. Tidak mengolah ide sampai dua kali sehinga tidak keluar dari sasaran karangan

2. menciptakan klimaks yang tidak sama sehingga ada variasi dalam penyajian materi

karangan;

3. mengingatkan penulis pada bahan / materi pembantu ( dapat berupa kartu-kartu data

dari hasil penelitian );

8

Page 9: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

4. membaca ulang karangan itu dapat menimbulkan / menciptakan reproduksi yang sama

dari pembaca;

5. dapat dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai umum, dan spesifikasi karangan;

6. berarti setengah karangan selesai atau merupakan tahap akhir dari penulisan.

* Tahap Penyusuan Ragangan

1. Penetapan topik, tujuan, dan tesis.

2. Inventarisasi topik utama dari tesis.

3. Evaluasi semua topik ( kecil ) yang terinci ( dari tahap kedua ).

4. Perumusan tesisi kembali dengan sempurna (mungkin ada perubahan tahap ketiga ).

5. Penyusunan ragangan sementara ( draf ragangan ).

6. Perumusan tesis akhir dengan sempurna.

7. Penyusuan ragangan formal ( dapat berupa ragangan topik atau ragangan kalimat )

yang siap pakai.

2.5TEKNIK PENULISAN PARAGRAF DI DALAM ARTIKEL ILMIAH

Setiap jenis paragraf tidak terlepas dari tautannya dalam sebuah karangan .

Bagaimana menulis dan merangkai paragraf tersebut secara baik dan benar, sehingga

menjadi karangan yang saling berkesinambungan dalam mewujudkan paragraf yang

menjadi satu kesatuan. Sehingga pembaca mudah memahami apa yang disajikan penulis

dalam mengemukakan gagasan yang disampaikan. Dan karangan tersebut tidak pendek,

melainkan karangan tersebut tidak boros kata dan tidak mengulang – ulang butir ide yang

sama serta tidak berputar- putar dalam menyampaikan gagasan. 

Dibawah ini adalah hal – hal yang perlu diperhatikan dalam sistem penulisan

paragraf: 

a) Hendaknya menentukan terlebih dahulu ide pokok sebelum menulis paragraf apabila

tidak membuat rencana terlebih dahulu, maka paragraf tidak sempurna. 

b) Menguraikan ide pokok dengan kalimat penjelas yang akan dikembangkan dalam

penulisan paragraf. 

c) Mengembangkan paragraf dengan menggunakan teknik pengembangan paragraf

sehingga tercipta sebuah paragraf yang baik. 

d) Memilih kata atau penyeleksian kata yang akan dibuat dalam penulisan paragraf dalam

karya ilmiah. 

9

Page 10: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

Ketepatan dalam menyampaikan pengetahuan kepada pembaca sangat diperlukan.

Sehingga dapat membentuk koherensi yang saling kait antar kalimat dalam paragraf dan

antar paragraf, agar tidak sampai ada kata yang tidak jelas rujukannya. Untuk

menjadikan karangan yang benar – benar berbobot, harus diterapkan pula pengembangan

yang benar- benar memadai. Setiap karangan mencakup unsur yang pokok berupa

gagasan , komunikasi, tatanan, dan bahasa sebagai medium penyampaian dalam

mengemukakan sebuah karangan. 

2.6TEKNIK MEMBUAT KETERKAITAN ANTAR PARAGRAF

DALAM ARTIKEL ILMIAH

Kepaduan sebuah paragraf dipertahankan oleh dua hal, yaitu masalah urutan isi dan

masalah kebahasaan. Masalah urutan isi berkaitan dengan pengembangan karangan yang

akan dibahas dalam subbab berikut. Masalah kebahasaan berkaitan dengan masalah

penggunaan kata ganti, pengulangan kata yang dianggap penting atau kata kunci, dan

penggunaan kata hubung.

Pengembangan Paragraf

Paragraf dibangun oleh lebih dari satu kalimat. Pengembangan paragraf adalah

perincian dan pengurutan pikiran yang terpadu yang diwujudkan melalui penataan

kalimat-kalimat. Penggunaan

kalimat topik yang tepat akan memudahkan pembaca membuat ringkasan dari

sebuah karya tulis. Kalimat-kalimat penunjang akan mengembangkan gagasan

yang terdapat dalam kalimat topik. Dalam ringkasan kalimat-kalimat penunjang

ini dapat diabaikan. Oleh karena itu, ada tiga persoalan yang tercakup di

dalamnya, yakni

1. kemampuan menentukan dan meletakkan kalimat topik secara tepat;

2. kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama paragraf ke dalam

gagasan bawahan; dan

3. kemampuan mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang

teratur.

10

Page 11: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

Ada sepuluh metode pengembangan paragraf yang sering ditemukan dalam berbagai

karangan.

Sudut Pandang. Untuk memperkaya sebuah uraian atau berita, kita dapat

menguraikan hasil penyerapan pancaindera kita. Sudut pandang akan memerikan

seseorang, sebuah ruang, suasana, sebuah benda, atau perasaan. Dengan demikian,

kita dapat membangun suasana hati pembaca.

Contoh. Sebuah gagasan bisa menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa contoh

atau ilustrasi. Contoh itu dapat pula diuraikan dalam sebuah narasi atau deskripsi

yang kuat, misalnya.

Klimaks dan Antiklimaks. Paragraf diawali dengan gagasan bawahan yang tidak

terlalu penting, diikuti oleh kalimat-kalimat yang berangsur-angsur meningkat

kepentingannya. Paragraf diakhiri oleh kalimat yang paling tinggi tingkat

kepentingannya. Secara logis, perkembangan paragraf seperti ini disebut sebagai

pengembangan paragraf yang induktif. Sebaliknya, pengembangan paragraf yang

antiklimaks dibangun oleh kalimat-kalimat yang berkurang kepentingannya.

Paragraf ini akan diawali oleh kalimat yang paling tinggi tingkat kepentingannya,

diikuti oleh kalimat-kalimat yang berangsur-angsur berkurang kepentingannya.

Secara logis, pengembangan paragraf seperti ini disebut sebagai pengembangan

deduktif.

Definisi Luas. Paragraf seperti ini biasanya menguraikan sebuah gagasan yang

abstrak atau istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.

Jenis tulisan dalam paragraf seperti ini adalah eksposisi.

Klasifikasi. Berbeda dari analisis atau uraian, pengembangan ini berusaha

mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu

kategori. Dengan demikian, hubungan di antara berbagai hal itu menjadi jelas.

Paragraf dengan pengembangan klasifikasi ini juga merupakan jenis tulisan

eksposisi.

Perbandingan dan Pertentangan. Perbandingan dan pertentangan dapat digunakan

secara bersamaan atau terpisah. Dalam perkembangan paragraf ini, unsur-unsur

yang sama dari dua hal atau lebih diungkapkan dan diuraikan, diikuti dengan

unsur-unsur yang membedakan dua hal atau lebih. Hal yang perlu diperhatikan

adalah bahwa perbandingan dan pertentangan itu dilakukan berdasarkan tolok

11

Page 12: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

ukur yang sama. Pengembangan paragraf itu merupakan sebuah cara agar

pembaca sampai pada suatu penilaian yang relatif sama mengenai dua hal atau

lebih. Jenis tulisan yang digunakan di sini adalah jenis tulisan eksposisi.

Analogi. Dalam pengembangan paragraf analogis, uraian didasarkan pada

kesamaan dari dua hal atau lebih. Dua hal atau lebih dibandingkan secara

sistematis untuk menemukan hal-hal yang sama. Hal dibandingkan dapat berasal

dari kategori yang sama atau, bahkan, dari satu atau beberapa kelas yang berbeda.

Jenis tulisan yang digunakan di sini adalah tulisan eksposisi.

Sebab-Akibat. Dalam paragraf ini diuraikan hal-hal yang menyebabkan suatu

peristiwa terjadi atau, sebaliknya, diuraikan dahulu sebuah akibat baru diikuti oleh

penyebabnya. Jenis karangan yang digunakan di sini dapat berupa jenis narasi atau

eksposisi.

Proses. Pengembangan paragraf ini menguraikan proses bagaimana sesuatu terjadi

atau terwujud. Jadi, dalam pengembangan ini ada urutan dari tindakan-tindakan

untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu; atau urutan suatu peristiwa.

Pengembangan paragraf ini juga dapat diisi dengan kalimat-kalimat yang

menguraikan sesuatu ke dalam unsur-unsur yang membangunnya agar pembaca

dapat lebih mudah memahami hal itu. Jenis karangan yang digunakan dalam

pengembangan paragraf ini adalah eksposisi.

Umum-Khusus dan Khusus-Umum. Kedua cara pengembangan paragraf ini

merupakan cara yang paling umum digunakan. Dalam pengembangan Umum-

Khusus, gagasan utama atau kalimat topik diletakkan di awal paragraf, diikuti oleh

kalimat-kalimat yang mengalndung gagasan bawahan. Secara logis,

pengembangan paragraf seperti ini disebut sebagai pengembangan deduktif.

Dalam pengembangan Khusus-Umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf

dengan sebuah kalimat kesimpulan. Paragraf diawali oleh kalimat-kalimat yang

mengandung gagasan bawahan. Secara logis, perkembangan paragraf seperti ini

disebut sebagai pengembangan paragraf yang induktif. Dapat pula, dilakukan

variasi dengan menggabungkan kedua jenis pengembangan paragraf ini ke dalam

sebuah paragraf. Jadi, paragraf diawali dengan sebuah kalimat topik yang umum

diikuti dengan kalimat-kalimat yang mengandung gagasan bawahan. Kemudian,

paragraf diakhiri dengan sebuah kalimat topik lagi yang bersifat menyimpulkan.

Dengan demikian, secara logis, paragraf dikembangkan secara deduktif-induktif.

12

Page 13: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

2.7 CARA MENGUTIP DI DALAM ARTIKEL ILMIAH

Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pernyataan yang dipinjam dari penulis lain

untuk mendukung atau memperjelas argumen dalam suatu karya ilmiah. Dengan kata

lain, kutipan adalah semua fakta, ide, opini, atau pernyataan yang bukan milik penulis

sendiri. Setiap institusi atau suatu penerbitan seperti jurnal memiliki gaya atau cara

pengutipan tertentu yang disebut gaya selingkung (in-house style). Berikut akan

diuraikan cara merujuk kutipan langsung dan tidak langsung serta cara memenulis

daftar rujukan.

A. Cara Merujuk Kutipan Langsung

Perujukan dilakukan dengan menuliskan nama akhir pengarang dan tahun terbit.

Jika ada dua pengarang atau lebih, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis

nama pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan dkk. dan jika nama pengarang

tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang

menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya

terjemahan, perujukan dengan cara menyebutkan nama pengarang aslinya. Rujukan

dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh pengarang yang berbeda dicantumkan

dalam satu tanda kurung dengan titik koma seagai tanda pemisahnya (Dpdikbud,

1996).

Kutipan Kurang dari 40 Kata

Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (―…‖)

sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama pengarang , tahun

dan nomor halaman. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau

menjadi satu dengan nomor halaman di dalam kurung.

kutipan yang berisi 40 kata atau lebih dari 40 kata

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah

dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan ke-6 dari garis tepi sebelah kiri, dan

diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.

B. Cara Mengutip Tidak Langsung

Kutipan yang disebut tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa sendiri

ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks . Nama pengarang dapat ditulis

13

Page 14: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika

memungkinkan, nomor halaman juga disebutkan.

2.8 TATA BAHASA DI DALAM ARTIKEL ILMIAH

Secara umum penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah harus mengacu pada sifat-sifat

bahasa meliputi sifat (a) objektif, (b) impersona, (c) teknis, dan (d) praktis (Gay, 1981;

Saragih.1999).

A. Objektif

Bahasa yang objektif adalah bahasa yang menggambarkan sesuatu pengalaman yang

bagi semua khalayak pemakai bahasa, representasi pengalaman linguistik itu dipandang

sama. Sebaliknya bahasa subjektif menggambarkan sesuatu pengalaman (oleh

penulisnya) yang berbeda dengan pengalaman yang dipahami oleh khalayak dalam

memahami representasi pengalaman itu karena penulis membawa pertimbangan sikap,

pendapat, dan komentar pribadi. Jadi, keobjektifan bahasa dapat ditingkatkan dengan

meniadakan atau meminimalkan pendapat dan sikap pribadi tersebut. Karena bahasa

subjektif wujud dalam bentuk epitet atau ekspresi emosional, modalitas, proses mental,

dan makna konotatif maka keobjektifan dapat dicapai dengan meniadakan atau

meminimalkan penggunaan bahasa dengan ciri subijektif di atas.

B. Impersona

Keimpersonaan bahasa memperlihatkan ketidak terlibatan penulis artikel dalam teks

artikel ilmiah yang disusunnya. Pada teks artikel ilmiah tidak digunakan bentuk

pronomina saya, kami, kita, atau penulis dengan tujuan untuk menghindari paparan

persona (subjektif). Meskipun kita akui bahwa karya ilmiah tidak wujud tanpa

keterlibatan penulis, retotika ilmu menuntut agar dalam teks keterlibatan itu tidak

ditampilkan. Untuk mempertahankan keimpersonaan teks sehingga tidak terlihat

keterlibatan penulis, digunakan kalimat pasif sebagaimana terlihat dalam

C. Teknis

Dengan kespesifikannya, istilah teknis digunakan dalam artikel ilmiah. Tidak ada satu

disiplin ilmu tanpa istilah teknis. Teknis maksudnya dalam konteks tulisan istilah yang

digunakan berhubungan dengan istilah dalam satu disiplin ilmu. Akan tetapi, penggunaan

singkatan (akronim) yang belum lazim disarankan tidak digunakan. Penggunaan

singkatan dilakukan dengan menampilan bentuk penuh terlebih dulu dari uraian akronim

14

Page 15: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

yang akan dibuat diikuti bentuk singkatan dalam tanda kurung pertama. Dalam teks

berikutnya bentuk singkatan itu dapat digunakan secara konsisten.

D. Praktis

Kepraktisan bahasa artikel ilmiah ditandai dengan penggunaan teks yang ekonomis

dan tidak taksa (ambigiuous). Sebagai contoh kata diteliti dan digalakkan berdasarkan

prinsip ini dapat digunakan sebagai pengganti mengadakan penelitian dan naik daun

karena bentukan pertama lebih ekonomis dan tidak mengandung ketaksaan. Namun,

bentuk frase berdasar pada, terdiri atas, sesuai dengan, bergantung pada tidak dapat

diubah menjadi berdasar, terdiri, sesuai, dan bergantung walaupun bentuk tersebut lebih

singkat dan hemat karena bentuk yang pertama merupakan bentuk yang sudah dibakukan

dalam bahasa Indonesia.

Syarat-Syarat Penggunaan Bahasa dalam Artikel Ilmiah

Penggunaan bahasa dalam bentuk tulisan formal seperti karya tulis

ilmiah harus mengikuti syarat-syarat tertentu.

1. secara morfologis bahasa dalam artikel ilmiah harus lengkap. Dalam hal ini

wujud setiap kata yang dipakai harus mengandung afiksasi yang lengkap seperti:

diuraikan, mempertentangkan, memiliki dan sebagainya. Kata-kata lain yang

tanpa afiksasi juga harus dimunculkan dalam bentuk yang lengkap. Kata-kata

seperti tidak, sudah dan sebagainya tidak dapat ditulis dengan bentuk tak atau

udah.

2. secara sintaksis bahasa dalam artikel ilmiah harus lengkap yakni memuat unsur-

unsur subjek, predikat, dan objek yang dinyatakan secara eksplisit.

3. bahasa dalam artikel ilmiah harus tepat makna dan tunggal arti. Penulis artikel

ilmiah harus menimbang-nimbang secara seksama setiap kata, ungkapan dan

bentuk sintaksis sehingga apa yang dimengerti pembaca sama dengan yang

dimaksud penulis.

4. bahasa dalam artikel harus mengikuti kaidah–kaidah sintaktik. Penggunaan

kalimat dalam karangan ilmiah harus berupa kalimat yang efektif yakni kalimat

yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah tatabahasa, tidak berbelit-

belit, tidak bertentangan dengan kebenaran nalar, dan ringkas.

15

Page 16: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

2.9SISTEMATIKA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

Artiekel ilmiah sebaiknya dikerjakan oleh penulis dengan prosedur teknis yang

standar dan benar.

a. Langkah Umum Penulsian Artikel Ilmiah

1) Pengembangan Gagasan

Gagasan adalah substansi isi artikel ilmiah, sehingga gagasan pada artikel ilmiah pada

hakikatnya adalah suatu proses pengembangan isi artikel. Gagasan yang dikemukakan

dalam artikel ilmiah adalah gagasan berpikir ilmiah. Kualitas artikel ilmiah sebagai suatu

gagasan yang layak ditampilkan dalam jurnal harus mempertimbangkan bobot

permasalahan, urgensi gagasan, keaslian gagasan. Kemutakhiran gagasan, kedalaman

penggarapan, pengungkapan gagasan, ragam bahasa, dan teknis penulisan.

Pengembangan gagasan artikel ilmiah dalam jurnal dilakukan untuk menjabarkan gagasan

dasar artikel pada berbagai tingkat, yaitu ada tingkat artikel, tingkat bagian artikel, dan

tingkat paragraph.

2) Perencanaan Naskah

Perencanaan penulsian naskah meliputi perencanaan isi artikel, perencanaan format,

dan tehnik penulisan serta perencanaan bahasa. 

a. Perencanaan isi artikel

Dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahapan gagasan artikel, tahapan gagasan bagian

artikel, dan tahapan paragrap dalam artikel.

b. Perencanaan format yang umum diikuti oleh penulis meliputi :

1. Organisasi/sistematika artikel ilmiah

2. Tehnik penulisan yang mencakp teknik perujukan, penampilan tekstual, dan visual.

3. Teknik pengetikan yang mencakup pengaturan identitas, spasi, dan tata letak,

format khusus merupakan cirri penebit.

c. Perencanaan Bahasa

Perencanaan bahasa penulisan artikel ilmiah diwujudkan dalam pemilihan ragam

bahasa yang akan digunakan.

d. Pengembangan Paragraf

Paragraf adalah satuan teks yang terkecil yang berisi suatu bgagasan dasar dalam

pembentukan gagasan yang lebih besar.

e. Penulisan Draf (konsep)

16

Page 17: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

Peulisan konsep artikel ilmiah merupakan proses pengungkapan butir –butir gagasan

yang sudah tertata secara sicara sitematis. Pengungkapan gagasan tidak selalu bersifat

verbal, yaitu pengungkapan dengan kata, frase, kalimat, dan untaian kalimat, tetapi juga

dapat diungkapkan secara visual. Meisalnya dalam bentuk tabel, diagram, figurasi,

polygon dan lain-lain.

b. Penulsian Akhir (finalisasi)

Proses yang umum dilakukan oleh penulis dalam penulisan naskah artikel ilmiah

adalah melakukan perbaikan. Sebelum melakukan perbaikan naskah akan melakukan

pemeriksanaan ulang terhadap konsep artikel ilmiah, baik isi, ejaan, tanda baca, serta

teknik penulisan.

2.10 TEKNIK MENGHINDARI PLAGIAT

Plagiarisme, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

tindakan/perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya oran

lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengatahuan atau izin sang pemiliknya.

Tehnik-tehnik menghidari plagiat:

Ada banyak cara dalam melakukan sitasi untuk menghindari sitasi, di antaranya

dengan menggunakan sistem Modern Language Association, yang digunakan di luar

negeri, sedangkan di Indonesia kita dapat menggunakan metode yang biasa kita dapatkan

dalam Bahasa Indonesia, yaitu tentang teknik melakukan sitasi. Dan berikut ini cara

melakukan sitasi secara umum.

1. Membuat kutipan langsung, yaitu dengan cara menyalin kalimat, frase, atau salah stu

bagian dari teks secara langsung dengan kata-kata yang sama persis disertai dengan tanda

petik. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa kalimat yang kita salin tidak

boleh terlalu banyak, cukup berupa ringkasannya saja, untuk kemudian dijelaskan dengan

menggunakan kalimat sendiri.

2. Membuat Parafrase Teks, yaitu menuliskan kembali bagian dari teks dari sumber

yang akan kita masukan dalam karya tulis kita, namun ditulis dengan kata-kata sendiri,

selanjutnya cantumkan nama pengarang/pemilik ide yang kita gunakan. Yang perlu

diperhatikan dalam prafrase ini adalah tidak boleh adanya sedikitpun persamaan kata

antara sumber dengan tulisan kita, namun apa yang kita tuliskan harus tetap memiliki

makan yang sama dengan sumber aslinya. Untuk itu perlu dilakukan pemahaman

terhadap sumber yang akan disitasi dengan cara membaca sumber tersebut berulang-ulang

17

Page 18: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

sehingga kita dapat mengerti maknanya dan dapat menuliskannya dengan kalimat/kata

kita sendiri.

3. Sitasi dalam Teks, Mencantumkan nama pemilik ide, teori, pendapat orang lain

langsung dalam teks yang kita tulis dimana buah pikiran berupa ide, pendapat, ataupun

teori orang lain tersebut kita gunakan. Pencantuman dilakukan dengan berbagai macam

cara seprti menuliskan nama lengkap, tahun dari sumber tersebut, serta halamannya,

ataupun dengan metode lain seperti hanya mencantumkan nama belakang serta

halamannya saja. Apabila sitasi yang yang kita lakukan berasal dari sumber di dunia

maya (website ataupun blog), dapat dilakukan dengan mencantumkan nama pencipta jika

ada, disertai dengan alamt lengkap (link) dari sumber tersebut.

4. Daftar Pustaka, Pencantuman sumber dari karya cipta yang kita gunakan dapat

dilakukan di akhir karya tulis berupa daftar pustaka, dengan menuliskan secara detail

sumber yang kita gunakan dalam sitasi. Untuk teknisnya kurang lebih hampir sama

dengan sitasi langsung dalam teks, hanya saja sumber dituliskan lebih detail, meliputi

nama pengarang, tahun penulisan, judul karya tulis, penerbit serta lokasi penerbitannya

jika karya tulis tersebut berupa cetakan (print out)

Sedikit tulisan di atas sekiranya dapat membuka pengetahuan ktia lebih luas,

meskipun sudah banyak teman-teman yang memperoleh pengetahuan ini lebih dahulu.

Bagi penulis sendiri, ringkasan di atas tentu menjadi pelajaran untuk menghasilkan karya

tulis yang lebih baik di masa yang akan datang. Harapan saya, semoga informasi ini

berguna bagi semua pembaca, mengingat akan pentingnya pengetahuan mengenai

plagirisme dalam karya tulis ini di tengah maraknya pembajakan Hak Kekayaan

Intelektual di negara ini. Semoga kita semua bisa saling menghargai hasil pemikiran milik

oang lain, dan berusaha semampu kita untuk menghasilkan karya-karya baru yang juga

bermafaat bagi orang lain.

18

Page 19: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Artikel ilmiah adalah suatu tulisan (essay) merupakan suatu usaha untuk

mengkomunikasikan informasi, opini atau perasaan (feeling) dan biasanya juga menampilkan

argumen tentang topik tertentu. Oleh karena itu dalam pembuatan artikel ilmiah harus ada

yang perlu di perhatikan, seperti jenis-jenis artikel ilmiah , karakteristik artikel ilmiah ,

ragangan kasar di dalam membuat artikel ilmiah , teknik penulisan paragraf di dalam artikel

ilmiah , teknik membuat keterkaitan antar paragraf dalam artikel ilmiah , cara mengutip di

dalam artikel ilmiah , tata bahasa di dalam artikel ilmiah , sistematika penulisan artikel

ilmiah, teknik menghindari plagiat .

19

Page 20: Makalah Teknik Penulisan Artikel Ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

http://mahergabayu.blogspot.com/2011/01/paragraf-dan-pengembangan-paragraf.html

file:///D:/artikel-ilmiah-dan-tulisan-populer.html

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/

196711031993032NOVI_RESMINI/

PENGGUNAAN_BAHASA_DALAM_ARTIKEL_ILMIAH.pdf

http://adjienurrohman.blogspot.com/2010/04/ragangan.html

http://books.google.co.id/books?id=Hr8waKol42IC&pg=PA65&lpg=PA65&dq=ragangan+karya+ilmiah&source=bl&ots=MaIFohuSi0&sig=mmlF4HgsXqzKjijoELUXP0asS4E&hl=id&sa=X&ei=Fs0_Ud6SNIvMrQeU74CQCg&redir_esc=y#v=onepage&q=ragangan%20karya%20ilmiah&f=false

20