25
Makalah tentang Suku Asmat

Makalah Tentang Suku Asmat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 2: Makalah Tentang Suku Asmat

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadiratAllah SWT

yang telah memberikan kekuatan dan hidayahnya, sehingga saya

dapatmenyusun makalah ini dengan baik. Semoga makalah ini

bermanfaat bagi si pembacakhususnya dan bagi teman – teman

semua pada umumnya.

Mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini adasalah

kata dan kurang sempurna. 

Oleh karena itu, kritikdan saran dari temen-teman semua

akan saya terima dengan senang hati gunamenyempurnakan

makalai ini.

Cukup sekian dan terima kasih. 

                                                                                   

                                                                                                    

Page 3: Makalah Tentang Suku Asmat

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki keberagaman budaya sebagaimodal dasar

kekuatan dalam membangun bangsa Indonesia menuju bangsa

yang besardan modern. Di samping itu,keberagaman budaya juga

memberi manfaat yaitu dalam bidang bahasa, kebudayaan,dan

pariwisata.

Potensi keberagaman budaya dapat dijasikan obyekdan

tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.

Budaya lokalyang meliputi suku-suku bangsa di Indonesia di

antaranya ada Suku Asmat yangberasal dari Irian.

Page 4: Makalah Tentang Suku Asmat

BAB II

PEMBAHASAN

Suku bangsa Asmat

Daerah kebudayaan suku bangsa Asmat adalah

daerahpegunungan di bagian selatan Papua (Irian). Suku bangsa

Asmat terdiri dariAsmat Hilir dah Asmat Hulu

Asmat Hilir bertempat tinggal di dataran rendahyang luas

sepanjang pantai yang tertutup hutan rimbun, rawa dan sagu.

Sedangkansuku Asmat Hulu bertempat tinggal di daerah berbukit-

bukit dengan padang rumputyang luas. Suku bangsa Asmat

menggunakan bahasa lokal yaitu bahasa Asmat.

Page 5: Makalah Tentang Suku Asmat

A.    Sistem Religi / Kepercayaan

Dalam kepercayaan masyarakat Asmat, suku bangsaAsmat

sekarang ini merupakan keturunan dewa yang turun dari dunia

ghoib.Dewa-dewa itu turun ke bumi dan mendarat di suatu tempat

di pegunungan. Darisana mereka berpetualang dengan berbagai

tantangan menelusuri sungai hinggatiba di daerah mana suku

Asmat berdiam saat ini. Salah satu dewa yang dikenaladalah

Fuumeripitsy yang dianggap sebagai nenek moyang suku Asmat di

telukFlaminggo

Masyarakat Asmat mempercayai macam-macam roh

yangdigolongkan ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu :

1. Arwah nenek moyang yang baik, yang disebut Yi – ow

2. Arwah nenek moyang yang jahat, yang disebut Osbopan

3. Arwah nenek moyang yang jahat akibat orang itu mati

konyol disebut Dambin – ow

Orang Asmat juga mengenal macam-macam

upacarakeagamaan untuk berkomunikasi dengan arwah nenek

moyangnya, antara lain denganmenghiasi perisai, mengukir

topeng, atau pembuatan patung.

Page 6: Makalah Tentang Suku Asmat

Pembuatan benda-benda ini biasanya dimeriahkandengan

pesta makan, nyanyian dan tarian serta peragaan kisah petualangan

dewaFuumeripitsy dengan gerakan dan dialog

B.    Sistem Bahasa

Bahasa baik lisan, tulisan, maupun isyaratmerupakan

komponen kebudayaan. Dengan bahasa, dengan bahasa, manusia

dapatmemberikan arti secara aktif pada suatu obyek materiil

sehingga bahasa dapatmerupakan dasar kebudayaan. Manusia

dapat berkomunikasi karena adabahasa-bahasa yang digunakan

sebagai alat penghubung.

C.    Sistem kesenian

Suku bangsa Asmat memiliki bidang seni ukiranterutama

ukir patung, topeng, perisai gaya seni patung Asmat, meliputi :

1.     Gaya A, Seni Asmat Hilir dan Hulu Sungai.

Patung-patung dengan gaya ini tersusun dari ataske bawah

menurut tata urut silsilah nenek moyangnya. Contohnya, mbis

Page 7: Makalah Tentang Suku Asmat

yangdibuat jika masyarakat akan mengadakan balas dendam atas

kematian nenek moyangyang gugur dalam perang melawan musuh.

2.     Gaya B, Seni Asmat Barat Laut.

Bentuk patung gaya ini lonjong agak melebar

bagianbawahnya. Bagian kepala terpisah dari bagian lainnya dan

berbentuk kepalakura-kura atau ikan. Kadang ada gambar nenek

moyang di bagian kepala, sedangkanhiasan bagian badan

berbentuk musang terbang, kotak, kepala burung tadung,ular,

cacing, dan sebagainya.

3.     Gaya C, Seni Asmat Timur.

Gaya ini merupakan ciri khusus gaya ukir orangAsmat

Timur. Perisai yang dibuat umumnya berukuran sangat besar

bahkan melebihitinggi orang Asmat. Bagian atasnya tidak terpisah

jelas dari bagian lain dansering dihiasi garis-garis hitam dan merah

serta titik-titik putih.

Page 8: Makalah Tentang Suku Asmat

4.     Gaya D, Seni Asmat Daerah Sungai Brazza.

Perisai gaya D ini hampir sama besar dan tingginyadengan

perisai gaya C, hanya bagian kepala terpisah dari badannya. Morif

yangsering digunakan aladalh hiasannya geometris seperti

lingkaran, spiral,siku-siku dan sebagainya.

Kesenian yang berhubungan dengan upacara keagamaanatau

penghormatan kepada roh nenek moyang, yaitu :

1)      Mbisu adalah pembuatan tiang mbis ataupatung nenek moyang

2)      Yentpojmbu, adlah pembuatan dan pengukuhanrumah Yew

3)      Tsyembu, adalah pembuatan dan pengukuhanperahu lesung

4)      Yamasy, adalah upacara perisai

5)      Mbipokumbu, adalah upacara topeng

D.   Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan dalam suatu kebudayaan

meliputipengetahuan tentang:

1. Alam sekitarnya

Page 9: Makalah Tentang Suku Asmat

2. Alam flora dalam daerah tempat tinggalnya

3. Alam fauna dalam daerah tempat tinggalnya

4. Zat-zat bahan-bahan mentah dan benda-benda dalam

lingkungan

5. Tubuh manusia

6. Sifat-sifat dan kelakuan sesama manusia

7. Ruang dan waktu

Pengetahuan tentang alam sekitarnya berupapengetahuan

tentang musim-musim, bintang-bintang, dan tentang sifat-sifat

darigejala-gejala alam

Pengetahuan tentang alam flora merupakan salahsatu

pengetahuan dasar bagi kehidupan manusia dalam masyarakat

kecil, terutamamata pencaharian yaitu pertanian. Pengetahuan

tentang fauna merupakanpengetahuan dasar, suku-suku bangsa

hidup dari berburu dan perikanan. Dagingbinatang merupakan

unsur penting dalam makanan.

Pengetahuan tentang ciri-ciri dan zat-zatbahan-bahan mentah,

benda-benda sekelilingnya juga penting bagi manusia karenatanpa

itu manusia tidak mungkin dapatmempergunakan alat-alat hidup.

Page 10: Makalah Tentang Suku Asmat

Pengetahuan tentang tubuh manusia dalam kebudayaanbelum

banyak dipengaruhi oleh ilmu kedokteran modern.

Pengetahuan dan ilmu untuk menyembuhkanpenyakit-

penyakit dalam masyarakat pedesaan dilakukan oleh para dukun

dantukang pijat. Manusia yang hidup dalam masyarakat perlu

mengetahui sesamamanusia termasuk pengetahuan tentang sopan-

santun bergaul, norma dansebagainya.

Pengetahuan tentang ruang dan waktu meliputisistem untuk

menghitung, mengukur, menimbang, untuk mengukur waktu

misalnyadengan tanggalan.

E.    Sistem kemasyarakatan

Suku bangsa Asmat, dalam sistem kelerabatanmengenal 3

(tiga) bentuk keluarga, yaitu :

1. Keluarga Inti Monogamy dan Kandung Poligami

2. Keluarga Luas Uxorilokal : keluarga yang telah menikah

berdiam di rumah keluarga dari pihak istri

3. Keluarga Ovunkulokal : keluarga yang sudah menikah

bediam di rumah keluarga istri pihak ibu.

Page 11: Makalah Tentang Suku Asmat

Di samping itu, orang-orang Asmat tinggal bersamadalam

rumah panggung seluas 3 x 4 x 4 meter yang disebut Tsyem. Ini

jugaberfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata dan peralatan

berburu, bercocoktanam, dan menangkap ikan. Suku bangsa Asmat

mengenal rumah panggung Yew seluas10 x 15 meter. Fungsinya

sebagai rumah keramat dan untuk upacara keagamaan. Yewini

pada umumnya di kelilingi oleh 10 – 15 tsyem dan rumah keluarga

Luas.

Masyarakat Asmat mengenal sistem kemasyarakatandisebut

Aipem. Pemimpin Aipem biasanya mengambil prakarsa

untukmenyelenggarakan musyawarah guna membicarakan suatu

persoalan atau pekerjaan.Syarat untuk dapat dipilih menjadi

pemimpin Aipem yaitu harus orang-orang yangpandai berkelahi,

kuat dan bijaksana.

F.     Sistem Mata Pencaharian

Pada masyarakat yang tingkat peradaban ataukebudayaan

masih sederhana, mata pencahariannya juga bersifat sederhana.

Sistemmata pencaharian meliputi : berbur dan meramu, bercocok

Page 12: Makalah Tentang Suku Asmat

tanam di ladang,bercocok tanam dengan irigasi, beternak dan

mencari ikan.

Beruburu dan meramu merupakan bentuk matapencaharian

yang tertua dan terjadi di berbagai tempat di dunia.

Untukmeningkatkan hasil berburu biasanya dengan teknik tertentu

missalnya dengancara ilmu ghaib.

Di samping itu ada kebiasaan membagi hasil buruankepada

kerabat maupun tetangga. Sisanya diproses dan dijual kepada

msyarakatluar dan ke pasar-pasar. Bercocok tanam di ladang

merupakan bentuk bercocoktanam tanpa irigasi, tetapi lambat laun

diganti dengan bercocok tanam menetap :bercocok tanam di ladang

terdapat di daerah rimba tropik terutama di AsiaTenggara.

Bercocok tanam dengan irigasi timbul di berbagaidunia yang

terletak di perairan sungai besar, karena tanahnya subur.

Beberapahal yang perlu diperhatikan yaitu masalah tanah, modal,

tenaga kerja danmasalah teknologi tentang irigasi, konsumsi,

distribusi dan pemasaran.Berternak biasanya dilakukan di daerah

sabana, stepa dan gurun. Di Asia tengahmemelihara kuda, unta

kambing dan domba.

Page 13: Makalah Tentang Suku Asmat

Mencari ikan juga merupakan mata pencaharian yangtua ini

dilakukan manusia zaman purba yang hidup di dekat sungai, danau

ataulaut.

G.   Sistem Teknologi

Sistem teknologi dari suatu suku bangsa ataumasyarakat

masih sederhana, karena dilihat dari dasar-dasar, bahan-bahan,

carapembuatan dan tujuan pemberian. Peralatan hidup terdiri dari :

a       Alat produksi

Berdasarkan macam bahan mentahnya maka berupaalat-alat

batu, tukang, kayu, bambu dan logam. Menurut K.T Oakley dalam

budayaberjudul ”Man The Tool Maker”, teknik pembuatan alat-

alat batu adalah dengan :pemukulan (Percussion Hacking),

penekanan (Presure Feaking), pemecahan(Chipping) dan

penggilingan (Glinding). Alat-alat produksi dalam

masyarakattradisional dibedakan menurut fungsi dan lapangan

pekerjaannya. Berdasarkanfungsinya, alat-alat produksi berupa alat

potong, alat tusuk, alat menyalakanapi, alat pukul dan sebagainya.

Berdasarkan lapangan pekerjaannya, alat-alatproduksi berupa alat

Page 14: Makalah Tentang Suku Asmat

ikat, alat tenun, alat pertanian, alat menangkap ikan,

dansebagainya.

b       Senjata

Senjata dalam kebudayaan tradisional dibedakannmenurut

fungsi dan pemakaiannya. Menurut fungsinya dapat berupa alat

potong,alat tusuk, senjata lepas. Sedang menurut pemakaiannya

senjata digunakan untukberburu, berperang dan sebaginya.

c        Wadah

Dalam budaya masyarakat tradisional, wadahdigunakan

untuk menyimpan, emnimbun dan membawa barang. Berdasarkan

bahanmentahnya wadah tersebut terbuat dari kayu, bambu, kulit

kayu, tempurung dantanah liat. Ada pula yang terbuat dari serat-

serat seperti keranjang.

Selain tempat penyimpanan, wadah digunakan

untukmemasak atau membawa barang (transportasi)

Page 15: Makalah Tentang Suku Asmat

d       Makanan

Makanan dilihat dari bahan mentahnya berupasayur-sayuran

dan daun-daunan, buah-buahan, biji-bijian, daging, susu, ikan

dansebaginya.

e       Pakaian

Pekaian merupakan benda budaya yang sangat

pentingbagaimana tingkat kebudayaan masyarakat tercermin dari

cara pemilihan danmengenakan pakaian. Pada masyarakat

tradisional cara berpakaian msih sangatsederhana. Dari bahan

mentahnya, pekaian terbuat dari daun-daunan, sepertidiikat dan

dicelup. Ditinjau dari fungsinya, pakaian tradisional dibagi

menjadi4 (empat) macam, yaitu :

1)      Alat untuk melindungi tubuh dari pengaruhalam (panas dan

dingin)

2)      Lambang keunggulan

3)      Simbo yang dianggap suci

4)      Sebagai perhiasan

Page 16: Makalah Tentang Suku Asmat

Pada masysarakat modern, fungsi pakaian sudahlebih

komplek dan bervariasi. Selain keempat fungsi tersebut, pakaian

merupakansimbol dan status sosial budaya.

f         Perumahan

Rumah merupakan tempat berlindung bagi manusia.Rumah

tradisional menurut bahan mentahnya dibuat dari serat, jerami,

kayu,bambu, kulit pohon .

           Ada 3 (tiga) bentuk rumah, yaitu : 

1)      Rumah setengah dibawah tanah (semisub-terranian dwelling)

2)      Rumah di atas tanah (surface dwellings)

3)      Rumah-rumah di atas tiang (Pile dwelling)

Dilihat dari pemakaiannya rumah sebagai tempatberlindung

dibagi ke dalam rumah tadah angin, tenda-tenda, rumah menetap.

Rumah menetap dapat dibedakan menjadi : rumahtempat

tingggal keluarga kecil, rumah tempat tinggal keluarga

besar,rumah-rumah suci, rumah-rumah pemujaan dan sebagainya

Page 17: Makalah Tentang Suku Asmat

      G. Alat – alat transportasi

Alat-alat transportasi dengan segala jenis danbentuknya

merupakan unsur kebudayan. Sejak zaman purba, manusia

telahmengembangkan alat transportasi, walaupun sifatnya masih

sederhana. Padamasyarakat tradisional, alat-alat transportasi

terpenting adalah rakit/sampan, perahu,kereta beroda, alat seret dan

binatang. Sejak dulu manusia telah menggunakanbinatang sebagai

alat transportasi. Di siberia sejak dahulu orang telahmenggunakan

sapi, kerbau, keledai, dan gajah sebagai alat angkut. Asia Utaradan

Kanada Utara, rusa Reider dan anjing menjadi binatang transpotasi

yangpenting. Untuk mengangkut barang menggunakan alat yang

disebut Travois dan alatseret (sledge).

Page 18: Makalah Tentang Suku Asmat