36
MAKALAH PENGERTIAN, SISTEM DAN PERKEMBANGAN DANA PENSIUN DI INDONESIA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bank Dan Lembaga Keuangan Dosen Pengampu : Dr. Diah Wahyuningsih, SE., M.Si Disusun oleh: M. Ashof Sulaiman 150231100019 Farihah 150231100042 Bahrul Ulum 150231100035

MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

MAKALAH

PENGERTIAN, SISTEM DAN PERKEMBANGAN DANA PENSIUN DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bank Dan Lembaga Keuangan

Dosen Pengampu : Dr. Diah Wahyuningsih, SE., M.Si

Disusun oleh:

M. Ashof Sulaiman 150231100019

Farihah 150231100042

Bahrul Ulum 150231100035

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2017

Page 2: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmatNya Makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan harapan, dalam makalah ini kami

membahas “Dana Pensiun (melalui pengertian, sistem dan perkembangan dana pensiun

di Indonesia)”

Makalah ini dibuat memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai bagaimana

mengetahui kegiatan Dana Pensiun melalui pengertian, sistem dan perkembangan dana

pensiun di Indonesia dan cara dalam isi dan tujuan dari Dana Pensiun tersebut dan

bagaimana cara penerapan dari Dana Pensiun yang dilakukan di Indonesia, Dalam proses

pemahaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran,

untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada:

Dr. Diah Wahyuningsih, SE., M.Si. Selaku dosen mata kuliah “Bank dan Lembaga

Keungan, mengenai Dana Pensiun (melalui pengertian, sistem dan perkembangan

dana pensiun di Indonesia)”

Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Trunojoyo

Madura. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukan demi perbaikan pembuatan

Makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para

pembaca.

Bangkalan, 27 Oktober 2017

Page 3: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

Daftar Isi

MAKALAH.......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii

Daftar isi........................................................................................................................................iii

BAB 1.............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..............................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN................................................................................................................................3

2.1. Pengertian Dana Pensiun............................................................................................................3

2.2. Asas-Asas Didalam Dana Pensiun..............................................................................................4

2.3. Landasan Hukum Operasional Dana Pensiun.............................................................................6

2.4. Fungsi Dan Tujuan Dana Pesiun.................................................................................................7

2.5. Jenis-Jenis Dan Penyelenggaraan Dana Pensiun Di Indonesia...................................................8

2.6. Program Kerja Pensiun.............................................................................................................10

1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)..............................................................................10

2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)....................................................................................12

2.7. Mekanisme (DPLK) Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah.............................................13

2.8. Perkembangan Dana Pensiun Di Indonesia..........................................................................16

BAB III..................................................................................................................................................18

PENUTUP.............................................................................................................................................18

Kesimpulan......................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................19

Page 4: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pensiun merupakan dambaan memperoleh penghasilan setelah masa kerja, yaitu memen

pada masa tua yang mereka hadapi yang tidak dapat memperoleh penghasilan lagi, yang

dapat dikatakan memasuki masa kerja yang kurang produktif sehigga masa jaminan sangat

diperlukan. Dan sepantasnya dalam setiap pekerja/karyawan untuk mempersiapkan diri untuk

masuk dalam fase pensiun dengan menyiapkan dana pensiun. Dengan adanya program dana

pensiun tersebut maka pekerja/karyawan yang akan memasuki usia pensiun tidak perlu

khawatir. Dan dana pensiun tersebut bisa digunakan sebagai modal usaha, dan dari dana

pensiun terseut mencakup berbagai banyak macam mencakup psikologi, mental-spiritual,

kesehatan dan financial. Dari keuntungan melakukan program dana pensiun yaitu keuntugan

yang diperoleh dari iuran yang diperoleh tanpa bunga yang kemudian diinvestasikan kembali

kedalam bentuk berbagai investasi.

Adanya dana pensiun ini sudah diatur oleh pemerintah melalui UU No. 11 Tahun 1992

tentang Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang

menjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan definisi tersebut dana pensiun merupakan

lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk

memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.

Dan dana pensiun syariah itu sendiri adalah dana pensiun yang dikelola dan dijalankan

berdasarkan prinsip syariah. Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia, secara

lambat tetapi pasti juga mendorong perkembangan dana pensiun yang beroperasi sesuai

dengan prinsip syariah. Sampai saat ini dana pensiun syariah berkembang pada Dana Pensiun

Lembaga Keuangan (DPLK) yang dilaksanakan oleh beberapa bank dan asuransi syariah.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan dana pensiun?

2. Bagaimana asas-asas didalam dana pensiun?

3. Bagaimana landasan hukum operasional dana pensiun?

4. Bagaimana fungsi dan tujuan dana pesiun?

5. Bagaimana jenis-jenis dan penyelenggaraan dana pensiun di Indonesia?

Page 5: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

6. Bagaimana program kerja pensiun?

7. Bagaimana Mekanisme dana pensiun lembaga keuangan syariah?

8. Bagaimana perkembangan Dana Pensiun di Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengertian dana pensiun

2. Mengetahui asas-asas didalam dana pensiun

3. Mengetahui landasan hukum operasional dana pensiun

4. Mengetahui fungsi dan tujuan dana pensiun

5. Mengetahui jenis-jenis dan penyelenggaraan dana pensiun di Indonesia

6. Mengetahui program kerja pensiun

7. Mengetahui mengetahui mekanisme dana pensiun lembaga keuangan syariah

8. Mengetahui perkembangan Dana Pensiun di Indonesia

Page 6: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Dana Pensiun

Dana pensiun atau pension fund sebenarnya merupakan suatu institusi atau pranata yang

berasal dari sistem hukum Anglo-Amerika yang didalamnya terdapat artian dana pensiun

yaitu sekumpulan aset yang dikelola dan diajalankan oleh suatu lembaga yang menghasilkan

manfaatpensiun yaitu, suatu pembayaran berkala yang dibayarkan peserta pada saat dengan

cara ketentuan yang telah ditetapkan dalam ketentuan menjadi dasar penyelenggaraan

pensiun dengan pencapaian usia tertentu. Banyak pengertian dana pensiun, namun berikut ini

akan dikemukakan beberapa diantaranya, menurut David L. Scott (1988) pension funds is a

financial institution that controls assets and disburses income to people after they have

retired from gainful employment; (Dana pensiun adalah lembaga keuangan yang

mengendalikan aset dan mencairkan pendapatan kepada orang-orang setelah mereka pensiun

dari pekerjaan yang menguntungkan)

Sedangkan menurut FE Perry (1983) pension fund is an investment maintened by

companies and other employers to pay the annual sum required under the business or

organization’s pension scheme. Dalam artian (Dana Pensiun adalah investasi yang dilakukan

oleh perusahaan dan pengusaha lain untuk membayar jumlah tahunan yang dipersyaratkan

dalam skema pensiun bisnis atau organisasi). Sedangkan menurut Abdulkadir Muhammad

dan Rita Muniarti (2000) Dana pensiun adalah yang secara khusus dihimpun dengan tujuan

untuk memberikan manfaat kepada peserta ketika mencapai usia pensiun, mengalami cacat,

atau meninggal dunia.

Dari definisi-definisi tersebut terlihat bahwa dana pensiun merupakan dana yang

sengaja dihimpun secara khusus dengan tujuan untuk memberikan manfaat kepada karyawan

pada saat mencapai usia pensiun, meninggal dunia atau cacat. Dana yang terhimpun ini

dikelola dalam suatu lembaga yang disebut trust sedangkan pengelolanya disebut trustee atau

dapat juga dilakukan oleh perusahaan asuransi atau badan lain yang dibentuk secara khusus

untuk mengelola dana tersebut.

Dalam Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 merupakan kerangka hukum

dasar untuk dana pensiun swasta di Indonesia. Undang-undang ini didasarkan pada prinsip

“kebebasan untuk memberikan janji dan kewajiban untuk menepatinya”yaitu , walaupun

Page 7: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

pembentukan program pensiun bersifat sukarela, hak penerima manfaat harus dijamin.

Tujuan utama diajukan Undang-undang pensiun adalah untuk menetapkan hak peserta,

menyediakan standar peraturan, yang dapat menjamin diterimanya manfaat-manfaat pensiun

pada waktunya, untuk memastikan bahwa manfaat pensiun digunakan sebagai sumber

penghasilan yang berkesinambungan bagi para pensiunan, untuk memberikan pengaturan

yang tepat untuk dana pensiun, untuk mendorong mobilisasi tabungan dalam bentuk dana

pensiun jangka panjang, dan untuk memastikan bahwa dana tersebut tidak ditahan dan

digunakan oleh pengusaha untuk investasi-investasi yang mungkin beresiko dan tidak sehat,

tetapi akan mengalir ke pasar-pasar keuangan dan tunduk pada persyaratan tentang

penanggulangan resiko.

menurut UU Nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah “Badan hukum yang

mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun”.Berdasarkan

definisi diatas dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mngelola program

pensiun  yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu

perusahaan terutama telah pensiun.

Dana pensiun syariah adalah dana pensiun yang dikelola dan dijalankan berdasarkan

prinsip syariah. Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia, secara lambat tetapi

pasti juga mendorong perkembangan dana pensiun yang beroperasi sesuai dengan prinsip

syariah. Sampai saat ini dana pensiun syariah berkembang pada Dana Pensiun Lembaga

Keuangan (DPLK) yang dilaksanakan oleh beberapa bank dan asuransi syariah. Akan tetapi

dalam dana pensiun syariah perkembangan masih lambat dikarenakan berbagai faktor yaitu

keterbatasan regulasi; keterbatasan instrumen investasi, belum jelasnya model tata kelola

dana pensiun syariah serta kurangnnya sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya dana

pensiun syariah.

2.2. Asas-Asas Didalam Dana Pensiun

Dalam pengelolaan dana pensiun, pemerintah menganut asas-asas berikut ini.

1.      Penyelenggaraan yang dilakukan dengan sistem pendanaan

penyelenggaraan program pensiun, baik bagi karyawan, maupun bagi pekerja mandiri,

harus dilakukan dengan pemupukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri

sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran hak peserta. Pemupukan dana tersebut

bersumber dari iuran dan hasil pengembangannya. Oleh karena itu, pembentukan cadangan

Page 8: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

pensiun dalam perusahaan untuk membiayai pembayaran manfaat pensiun tidak

diperkenankan.

2.      Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri

Kekayaan dana pensiun harus dipisahkan dari kekayaan pendiri. Dengan demikian,

tidak diperkenankan adanya pembentukan “cadangan pensiun” dalam pembukuan pendiri

atau perusahaan.

3.      Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun

Setiap pemberi kerja memperoleh kesempatan untuk mendirikan dana pensiun bagi

karyawannya. Keputusan untuk membentuk dana pensiun merupakan tindak lanjut dari

prakarsa pemberi kerja yang menjanjikan manfaat pensiun bagi karyawannya. Janji itu

membawa konsekuensi pendanaan, yaitu timbulnya kewajiban pemberi kerja untuk

membayar iuran.

4.      Penundaan manfaat

Penghimpunan dana dalam penyelenggaraan program pensiun dimaksudkan untuk

memenuhi pembayaran hak peserta yang telah pensiun agar kesinambungan penghasilan

terpelihara. Sejalan dengan itu, berlaku asas penundaan manfaat yang mengharuskan

pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta memasuki masa pensiun dan

dapat diberikan secara berkala.

5.      Pembinaan dan pengawasan

Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana pensiun harus dihindarkan dari pengaruh

kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama dari

pemupukan dana, yaitu memenuhi kewajiban pembayaran hak peserta. Di samping

pengawasan yang dilakukan oleh Direktorat Dana Pensiun Departemen Keuangan dan

pelaksanaan sistem pelaporan, pengawasan dilakukan pula melalui kewajiban para pengelola

dana pensiun untuk memberikan informasi kepada para pesertanya.

6.      Kebebasan

Maksud asas ini adalah kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana

pensiun. Berdasarkan asas ini, keputusan membentuk dana pensiun merupakan prakarsa

pemberi kerja untuk menjanjikan manfaat pensiun bagi karyawan, yang membawa

konsekuensi pendanaan. Dengan demikian, prakarsa tersebut harus didasarkan pada

kemampuan keuangan pemberi kerja.

Page 9: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

2.3. Landasan Hukum Operasional Dana Pensiun

Dalam pelaksanaan Program dana pensiun di Indonesia dilaksanakan oleh lembaga

pemerintah maupun swasta. Pelaksanaan dana pensiun pemerintah di Indonesia antara lain

jamsostek, suatu program kontribusi tetap wajib untuk karyawan swasta dan BUMN di

bawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun, Departemen Keuangan

memegang peranan dalam pengawasannya (UU No. 3/1992). Taspen, yaitu tabungan pensiun

pegawai negeri sipil dan program pensiun swasta yang ditanggungjawabi oleh Departemen

Keuangan (Keputusan Presiden No. 8/1997), dan ASABRI dana pensiun angkatan bersenjata,

berada di bawah Departemen Pertahanan (Kepres No. 8/1977). Ketiga program ini diatur

melalui ketentuan hukum yang berbeda-beda.    

Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 merupakan kerangka hukum dasar

untuk dana pensiun swasta di Indonesia. Undang-undang ini didasarkan pada prinsip

“kebebasan untuk memberikan janji dan kewajiban untuk menapatinya” yaitu, walaupun

pembentukan program pensiun bersifat sukarela, hak penerima manfaat harus dijamin.

Tujuan utama diajukannya Undang-Undang Pensiun adalah untuk menetapkan hak peserta,

menyediakan standar peraturan, yang dapat menjamin diterimanya manfaat-manfaat pensiun

pada waktunya, untuk memastikan bahwa manfaat pensiun digunakan sebagai sumber

penghasilan yang berkesinambungan bagi para pensiunan, untuk memberikan pengaturan

yang tepat untuk dana pensiun, untuk mendorong mobilisasi tabungan dalam bentuk dana

pensiun jangka panjang, dan untuk memastikan bahwa dana tersebut tidak ditahan dan

digunakan oleh pengusaha untuk investasi-investasi yang mungkin berisiko dan tidak sehat,

tetapi akan mengalir ke pasar-pasar keuangan dan tunduk pada persyaratan tentang

penanggulangan resiko.

Sedangkan untuk landasan hukum operasional dana pensiun syariah, dalam konteks

regulasi misalnya. Jika perbankan, asuransi, obligasi dan reksadana syariah sudah banyak

memiliki peraturan dan juga dukungan fatwa DSN-MUI, berbeda halnya dengan dana

pensiun syariah, menurut seorang konsultan Ekonomi Syariah, yang juga seorang praktisi,

Izzuddin Abdul Manaf, Lc. MA Belum ada satupun peraturaan dan fatwa yang mendukung.

Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana pensiun syariah hanya mengacu pada

peraturan dana pensiun yang umum dan fatwa MUI yang juga umum, tidak bersifat khusus.

Hal ini pula lah yang menjadi salah satu faktor  lambatnya pertumbuhan dana pensiun

syari’ah di Indonesia.

Page 10: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

2.4. Fungsi Dan Tujuan Dana Pesiun

Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan perusahaan, peserta

dan lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.      Tujuan pemberian dana pensiun ini bagi perusahan sebagai pemberi kerja

a. Kewajiban moral

Perusahan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada karyawan.

Kewajiban moral tersebut diwujudkan dengan memberikan jaminan ketenangan atas masa

depan para karyawannya. Karyawan yang sudah memasuki usia pensiun tidak dapat dilepas

begitu saja. Perusahan masih memiliki tanggung jawab moral terhadap mereka. Oleh karena

itu, sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk mengikutkan atau membentuk sendiri dana

pensiun untuk para kayawannya.

b. Loyalitas

Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak positif pada

perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih baik dengan loyalitas dan

dedikasi yang tinggi. Loyalitas tersebut akan semakin besar dengan jaminan keamanan yang

diterima oleh karyawan.

c. Kompetisi pasar tenaga kerja

Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang

diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih

dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional di pasaran tenaga

kerja. Dengan tawaran manfaat yang kompetitif bagi para karyawan, perusahaan akan dapat

mempertahankan karyawan yang berkualitas

d. Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi perusahaan

e. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

2. Tujuan pemberian dana pensiun bagi peserta/karyawan

a. Rasa aman para peserta terhadapa masa yang akan datang karena tetap memiliki

penghasilan pada saat mereka mencapai usia pensiun.

b. Mendapatkan kompensasi yang lebih baik, yaitu peserta mempunyai tambahan

kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia pensiun.

3. Tujuan pemberian dana pensiun bagi lembaga pengelola dana pensiun

a. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan berbagai

kegiatan investasi

b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah

c. Sebagai bakti sosial terhadap para peserta.

Page 11: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

Adapun fungsi program dana pensiun bagi para peserta antara lain:

1. Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia

pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun.

2. Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan

untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan dapat

dilihat setiap bulan sebagai tabungan dari para pesertanya.

3. Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil

pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama

sejak mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta.

2.5. Jenis-Jenis Dan Penyelenggaraan Dana Pensiun Di Indonesia

Dalam Undang-undang dana pensiun, lembaga pengelola dana pensiun dibedakan

dalam dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga

Keuangan (DPLK). Pembedaan kedua jenis lembaga pengelola dana pensiun ini didasarkan

pada penyelenggaraannya atau pihak yang mendirikan.

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, untuk

menyelenggarakan program pensiun.

            Dari pengertian di atas, jelas bahwa DPPK merupakan dana pensiun yang didirikan

oleh perusahaan maupun perorangan yang memiliki karyawan. Perlu dijelaskan bahwa

pendirian dan penyelenggaraan program pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi kerja

sifatnya tidak wajib. Akan tetapi, mengingat dampak dan peranan yang positif dari program

dana pensiun kepada para karyawan, pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi

kerja untuk mendirikan dana pensiun.

            Dana pensiun pemberi kerja dapat menyelenggarakan, baik program pensiun manfaat

pasti, maupun program pensiun iuran pasti. Pemilihan jenis program pensiun didasarkan pada

kemampuan pemberi kerja terhadap dana pensiun. Dengan mendirikan dana pensiun, timbul

kewajiban dari perusahaan untuk menggiur sejumlah uang kepada dana pensiun. Mengingat

adanya perbedaan mendasar diantara kedua jenis program pensiun ini yang tentunya

menimbulkan konsekuensi yang berbeda pula, sebelumnya pemberi kerja harus

mempertimbangkan semuanya ini dengan seksama. Begitu mendirikan dana pensiun, pemberi

kerja terikat dan tidak dapat menarik kembali keinginan tersebut.

Page 12: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

            Dana pensiun pemberi kerja dibentuk oleh oleh orang atau badan yang

mempekerjakan karyawan, selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan sebagian atau seluruh

karyawan sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan bahwa dana

pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan

asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik

karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi pekerja bagi

karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Pihak yang diperkenankan

untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Oleh

karena itu, bank umum dan perusahaan asuransi jiwa dapat menyelenggarakan dua jenis dana

pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

DPLK dibentuk secara terpisah dari bank atau perusahaan asuransi jiwa yang

bersangkutan dan terpisah pula dari dana pensiun pemberi kerja yang mungkin didirikan oleh

bank atau perusahaan asuransi jiwa tersebut. Sebagaimana diketahui, bank atau perusahaan

asuransi jiwa dalam kapasitasnya sebagai pemberi kerja karyawannya, juga dapat

memberikan dana pensiun pemberi kerja. Dana pensiun lembaga keuangan hanya dapat

menjalankan program pensiun iuran pasti. Program ini terutama diperuntukkan bagi para

pekerja mandiri atau perorangan mislanya dokter, pengacara, pengusaha yang bukan

merupakan karyawan dari lembaga atau orang lain.

proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan

perusahaan. Para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai alternatif jenis

pensiun yang ada sesuai dengan tujuan masing-masing. Jenis-jenis pensiun yang ditawarkan

dapat dilihat dari berbagai kondisi atau dapat pula disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Secara umum jenis dana pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan

menghadapi pensiun antara lain:

1. Pensiun normal (normal retirement)

yaitu usia paling rendah saat karyawan berhak untuk pensiun tanpa perlu persetujuan

dari pemberi kerja dengan memperoleh manfaat pensiun penuh. karyawan umumnya

berkisar 55 tahun.

2. Pensiun dipercepat (early retirement)

Page 13: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

ketentuan pensiun yang mengizinkan peserta pensiun untuk mempercepat pensiun

karena suatu hal. misalnya karena adanya pengurangan pegawai di perusahaan

tersebut.

3. Pensiun ditunda (deffered retirement)

ketentuan ini memperkenankan karyawannya yang secara mental dan fisik masih

sehat untuk tetap bekerja melampaui usia pensiun normal.

4. Pensiun cacat (disable retirement)

Merupakan pensiun yang diberikan disebabkan peserta mengalami kecelakaan

sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk melaksanakan pekerjaannya.

Keputusan menteri keuangan RI No. 230/KMK. 017/1993 mengatur batasan Iuran

Maksimal.

Iuran Peserta 7,5% x Gaji Dasar Pensiun

Iuran Pemberi Kerja 12,5% x Gaji Dasar Pensiun

Jumlah Iuran = 20% x Gaji Dasar Pensiun

Prosedur Peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan:

1. Peserta menyetorkan uang kepada DPLK yang besar sesuai dengen kehendak dan

kemampuan.

2. DPLK menginvestasikan ke institusi/lembaga investasi, sesuai dengan permintaan

peserta.

3. Iuran dan beserta hasil pengembangannya dibukukan dan diadministrasikan dimasing-

masing buku peserta dengan waktu yang telah ditetapkan.

4. Saat jatuh tempo pensiun, maka bagi peserta yang akumulasi dananya lebih besar dan

sam engan 36 juta rupiah, DPLK wajib membelikan anuitas seumur hidup peserta.

Pada saat janda 2 anak sampai 25 tahun kepada asuransi jiwa. Sedangkan kurang dari

36 juta rupiah bisa diberikan langsung tunai.

5. Perusahaan asuransi jiwa akan membayar anuitas berupa manfaat pensiun peserta

DPLK.

6. DPLK memantau pelaksanaan pembayaran pensiun yang dilakukan perusaaan

asuransi jiwa.

Page 14: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

2.6. Program Kerja Pensiun

Dalam program kerja dana pensiun terdapat 2 lembaga pengelolaan dana pensiun

yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Di

samping kedua jenis dana pensiun (lembaga pengelola pensiun) di atas, ada juga jenis dari

program pensiun itu sendiri. Program pensiun tersebut yang umumnya digunakan di

perusahaan swasta dan perusahaan milik negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri

atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah program pensiun yang

memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima peserta pada saat mencapai

usia pensiun. Program pensiun manfaat pasti memiliki perbedaan yang mendasar dengan

program iuran pasti. Program manfaat pasti merupakan program pensiun yang besar

manfaatnya yang akan diterima oleh peserta pada saat pensiun telah dapat ditetapkan terlebih

dahulu. Penetapan ini didasarkan pada formula tertentu yang ditetapkan pada peraturan dana

pensiun. Contoh: dalam peraturan dana pensiun ditetapkan bahwa seorang peserta program

pensiun manfaat pasti pada saat pensiun ia akan mendapatkan manfaat sebesar 2,5 % x masa

kerja x dasar pensiun. Ini berarti bahwa manfaat pensiun telah dapat ditetapkan pada saat

seseorang memasuki kepesertaan dana pensiun.

            Dari sisi karyawan atau peserta, program pensiun manfat pasti akan lebih menarik

sebab manfaat pensiun yang diterimanya akan mendekati jumlah penerimaan (gaji) terakhir

yang ia peroleh. Dengan demikian, manfaat yang diperoleh pada saat pensiun diharapkan

dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

            Dari sudut pandang pemberi kerja yang terjadi adalah sebaliknya. Pada program

pensiun iuran pasti biaya permulaan relatif akan lebih rendah (sebab tidak ada kewajiban

masa lalu yang diakuinya) daripada penyelenggaraan program pensiun manfaat pasti.

            Pada program pensiun manfaat pasti terdapat beberapa keuntungan, dan kerugian,

yaitu sebagai berikut:

a. Keuntungan

1. Dari sisi pemberi kerja, keuntungan program pensiun manfaat pasti adalah sebagai

berikut:

a). Kinerja investasi yang baik memungkinkan terjadinya surplus yang dapat

mengurangi iuran.

b). Jadwal iuran tambahan (bila ada) lebih fleksibel.

Page 15: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

2. Dari sisi peserta, keuntungan program pensiun manfaat pasti adalah sebagai

berikut:

a). Jumlah manfaat yang akan diterima sudah pasti

b). Memberikan keamanan bagi karyawan yang bekerja lama

b. Kekurangan

1. Dari sisi pemberi kerja, kekurangan program pensiun manfat pasti adalah sebagai

berikut:

a). Iuran berfluktuasi dan pendanaan tidak stabil

b). Pemberi kerja menanggung risiko investasi.

2. Dari sisi peserta, kekurangan program pensiun manfaat pasti adalah sebagai

berikut:

a). Manfaat yang berhenti di usia muda relatif lebih kecil

b). Manfaat kurang fleksibel.

2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)

            Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yaitu program pensiun yang menetapkan

besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Sementara itu, benefit yang akan

diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil

pengembangan atau investasinya.

            Dalam Undang-Undang, Program Pensiun Iuran Pasti didefinisikan sebagai program

pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil

pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat

pensiun.

            Dari definisi ini terlihat bahwa PPIP pada dasarnya dilakukan dengan cara seseorang

peserta menggiur sejumlah uang ke dalam dana pensiun dan iuran beserta hasil

pengembangannya (akumulasi dana), yang dibukukan dalam rekening peserta yang

bersangkutan, dan akan digunakan sebagai manfaat pensiun apabila peserta tersebut telah

mencapai usia tertentu. Dalam program ini besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih

dahulu, tetapi hasilnya atau manfaat pensiun yang akan diperolehnya belum dapat diketahui

sebab hal tersebut akan sangat bergantung kepada lamanya seseorang menggiur dari hasil

pengembangan iuran tersebut.

            Program pensiun iuran pasti juga memiliki kelebihan dan kekurangannya, diantaranya

sebagai berikut:

a. Keuntungan

Page 16: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

1. Dari sisi pemberi kerja, keuntungan PPIP adalah sebagi berikut:

a). Pembiayaan dapat dikendalikan dan memudahkan dalam penyusunan

anggaran

b). Tidak ada risiko investasi dan pendanaan stabil

2. Dari sisi peserta, keuntungan PPIP adalah sebagai berikut:

a). Manfaat bagi yang berhenti di usia muda relatif lebih besar

b). Terlibat dalam memutuskan strategi investasi

b. Kekurangan

1. Dari sisi pemberi kerja, kekurangan PPIP adalah sebagai berikut:

a). Berpotensi menimbulkan keresahan bila manfaat yang dihasilkan kecil

b). Iuran tidak fleksibel karena sudah ditetapkan

2. Dari sisi peserta, kekurangan PPIP adalah sebagai berikut:

a). Besar manfaat tidak dapat diketahui

b). Besar manfaat tergantung kinerja investasi.

Dalam mekanisme alur Iuran Dana Pensiun

Melalui lembaga dana pensiun

2.7. Mekanisme (DPLK) Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah

Sejauh ini, program pensiun syariah di Indonesia masih dilaksanakan secara terbatas

oleh DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) di beberapa bank dan asuransi syariah.

Umumya, produk DPLK syariah merupakan salah satu poduk penghimpunan dana yang

Dana Pensiun DPPKPPMPDPLKPPIP

Page 17: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

ditawarkan oleh bank atau asuransi syariah untuk memberikan jaminan kesejahteraan di hari

tua atau di akhir masa jabatan karyawan ataupun nasabahnya.

Prosedur yang harus dilalui oleh peserta program DPLK syariah, umumnya adalah:

1. Peserta merupakan perorangan atau badan usaha

2. Usia minimal 18 tahun atau telah menikah

3. Mengisi formulir pendaftaran kepesertaan DPLK Syariah

4. Iuran bulanan dengan minimum jumlah tertentu, misalnya Rp 100.000

5. Menyerahkan copian kartu identitas diri dan kartu keluarga

6. Membayar biaya pendaftaran

7. Membayar iuran tambahan berupa premi bagi peserta program dana pensiun plus

asuransi jiwa

8. Memenuhi semua akad yang ditetapkan oleh DPLK Syariah.

Umumnya, produk dana pensiun yang ditawarkan oleh DPLK Syariah menawarkan

produk pensiun dengan konsep tabungan dan produk pensiun plus asuransi jiwa. Karakteristik

produk dana pensiun dengan konsep tabungan antara lain:

1. Berbentuk setoran tabungan dengan jadwal penarikan diatur dalam ketentuan

2. Selama masa kepesertaan tidak dilindungi oleh asuransi jiwa

3. Manfaat pensiun sebesar total iuran dan hasil investasinya.

Sedangkan karakteristik produk dana pensiun plus asuransi jiwa antara lain:

1. Berbentuk setoran tabungan dengan jadwal penarikan diatur dalam ketentuan

2. Selama masa kepesertaan tidak dilindungi oleh asuransi jiwa

3. Manfaat pensiun yang akan diterima adalah sebesar:

a. Manfaat asuransi apabila peserta meninggal dunia sebelum memasuki usia

pensiun.

b. Total iuran ditambah hasil investasinya apabila telah memasuki usia pensiun.

Para peserta DPLK Syariah memiliki beberapa hak, antara lain:

1. Menetapkan sendiri usia pensiun, umumnya antara usia 45 s/d 65 tahun

2. Batas menentukan pilihan atau perubahan jenis investasi

3. Melakukan penarikan sejumlah iuran tertentu selama masa kepesertaan sesuai

dengan   ketentuan yang berlaku

Page 18: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

4. Mendapatkan informasi saldo dana pensiun/statement setiap periode tertentu,

misalnya 6 bulan atau melalui telepon setiap saat diinginkan

5. Menunjuk dan mengganti pihak yang ditunjuk sebagai ahli warisnya

6. Memilih perusahaan asuransi jiwa guna memperoleh pembayaran dana

pensiun bulanan

7. Mengalihkan kepesertaan ke DPLK lain

8. Memperoleh manfaat pensiun.

Harus diakui bahwa perkembangan dana pensiun syariah relatif tertinggal bila

dibandingkan dengan industri keuangan syariah yang lain. Hal ini terjadi diantaranya

disebabkan minimnya dukungan strategi dan regulasi. Hal ini dapat terlihat dalam beberapa

hal:

a. Dalam konteks strategi pengembangan industri. Ketika perbankan, asuransi, dan

pasar modal syariah sudah memiliki dan masuk dalam road map strategi

pengembangan masing-masing industri, dana pensiun syariah belum disentuh

sedikit pun dalam kebijakan dan strategi pengembangan Industri Dana Pensiun

Tahun 2007-2011.

b. Dalam konteks regulasi. Jika perbankan, asuransi, obligasi, dan reksa dana syariah

sudah banyak memiliki peraturan dan juga dukungan fatwa DSN-MUI, maka dana

pensiun syariah belum ada satu pun peraturan dan fatwa yang mendukung.

Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana pensiun syariah hanya

mengacu pada peraturan dana pensiun yang umum dan fatwa MUI yang juga

umum, tidak bersifat khusus dan mendetail.

c. Ketentuan Investasi langsung dalam UU No. 11/1992 tentang Dana Pensiun.

Selama ini Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah mengeluhkan

tentang produk investasi terikat (Mudharabah muqayadah/restricted investment)

yang berpotensi besar, tidak dapat dimasuki oleh DPLK Syariah. Produk

mudharabah muqayadah merupakan produk bank syariah berupa investasi di

bidang properti atau infrastruktur dengan nilai proyek sangat besar, tidak dapat

dimasuki oleh DPLK Syariah. Selama ini bank syariah kesulitan membiayai proyek

tersebut karena terbentur dengan batas maksimum pemberian kredit.

Instrumen investasi dana pensiun syariah perlu dimasukkan ke dalam revisi UU Dana

Pensiun. DPLK Syariah memerlukan regulasi itu untuk memperluas instrumen investasi yang

Page 19: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

sesuai dengan karakternya. Keterbatasan instrumen investasi ini kemudian berakibat dana

kelolaan dana pensiun syariah justru kebanyakan ditanam dalam bentuk obligasi, saham, dan

reksa dana syariah saja. Padahal dengan potensi besar masyarakat muslim dan dengan pasar

yang sangat terbuka lebar tentunya dana pensiun syariah memiliki harapan masa depan yang

cerah.

2.8. Perkembangan Dana Pensiun Di Indonesia

Dalam perkembangan pensiun di indonesia masih mengalami pasang surut dan tidak

selalu mengalami penigkatan dari tahun ketahun, akan tetapi kebanyakan meningkat dan

tidak selalu mengalami peningkatan yang tinggi. Dilihat dari Perkembangan Sepanjang tahun

2010 tidak ada pengesahan pembentukan Dana Pensiun baru. Meski demikian, ada beberapa

permohonan pembentukan dana pensiun yang masuk di tahun 2010. Kondisi sebaliknya,

sepanjang tahun yang sama terdapat 4 pengesahan pembubaran dana pensiun, yang terdiri

dari 3 Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan 1 Dana Pensiun Lembaga Keuangan

(DPLK). Dari ke 3 DPPK tersebut 2 diantaranya menyelenggarakan Program Pensiun

Manfaat Pasti (PPMP) dan 1 menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Dengan

bubarnya ke-4 dana pensiun tersebut, maka jumlah dana pensiun yang masih beroperasi saat

ini menjadi 272 dana pensiun, terdiri dari 208 DPPK PPMP, 40 DPPK PPIP dan 24 DPLK

Berdasarkan laporan keuangan Dana Pensiun Semester I 2010 (posisi per tanggal 30

Juni 2010), jumlah kekayaan (aktiva bersih) dana pensiun adalah sebanyak Rp120,15 trilyun

atau meningkat 6,79% dibandingkan dengan kekayaan (aktiva bersih) dana pensiun per

tanggal 31 Desember 2009. Untuk DPPK, pada posisi tersebut jumlah kekayaannya adalah

sebesar Rp103,95 trilyun atau meningkat 6,59% dibandingkan dengan kekayaan DPPK per

tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan untuk DPLK jumlah kekayaan per tanggal 30 Juni

2010 adalah sebesar Rp16,19trilyun atau meningkat sebesar 8,01% dari jumlah kekayaan

DPLK per tanggal 31 Desember 2009

Dan apabila dikaitkan dengan Pasar Modal, nilai penempatan investasi dana pensiun

per tanggal 30 Juni 2010 di Pasar Modal (termasuk surat berharga negara) besarnya mencapai

Rp79,73 triliun (68,99% dari total investasi dana pensiun). Sedangkan di Pasar Uang, nilai

penempatan investasi dana pensiun adalah sebesar Rp28,44 trilyun (24,61% dari total

investasi dana pensiun).

Page 20: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

Sedangkan berdasarkan berjalanya waktu menurut OJK aset industri dan dana pesiun

tumbuh dari 7,06 % ditahun 2015 tumbuh menjadi 15,5% pada tahun 2016. Dengan

pertumbuhan tersebut masih belum terlalu berpengaruh sangat tinggi pada dana pensiun yang

berdiri selama 25 tahun. Salah satunya faktor terjadinya tumpang tindih mengenai

kesejahtraan. Dengan adanya ha tersebut perlu adanya upaya pembaruan terhadap pemangku

kepentingan terhadap perkembangan dana pensiun di indonesia.

Menurut data OJK, aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) sebesar Rp1.909,26

triliun per 31 Desember 2016 dan naik 13,64 persen dari tahun 2015. Industri dana pensiun

berkontribusi sebesar 12,5 persen atau sekitar Rp238,3 triliun. Dan di ikuti oleh Jumlah

peserta dana pensiun di Indonesia sebesar 4,47 juta orang atau 6,37 persen dari total tenaga

kerja di Indonesia. Sementara total aset hingga Februari 2017 mencapai Rp244,26 triliun.

Dan jumlah peserta jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan per 31 Desember 2016 sebesar

9,13 juta orag dengan total aset Rp13,8 triliun per 28 Februari 2017.

Dari perkembangan dana pensiun dan aset dana pensiun melalui OJK (Otoritas Jasa

Keuangan) indonesia pada tahun 2017. Yang terdapat Pada aset DPPK-PPMK, DPPK-DPLK,

DPLK yang tiap tahun mengalami kenaikan aset dana pensiun yang bisa dilihat pada agustus

2016 dengan agustus 2017 dan otoritas paling tinggi yang pada jenis dana pensiun DPPK-

PPMP yang banyak diminati oleh masyarakat di indonesia.

Return On Asset (ROA) Dana Pensiun

Sumber: OJK Otoritas Jasa Keuangan Indonesia

Perkembangan Jumlah Dana Pensiun

Page 21: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

Sumber: OJK Otoritas Jasa Keuangan Indonesia

Dari perkembangan dana pensiun dari data OJK (Otoritas Jasa Keungan) Indonesia.

Pada september 2016 sebesar 252 dan pada september 2017 mengalami penurunan menjadi

238 dilihat dari ketiga jenis dana pensiun PPMP, PPIP dan DPLK. Dengan adanya hal

tersebut minat masyarakat tentang dana pensiun mengalami penuruan. Dan masyarakat

indonesia masih berminat pada PPMP program pensiun manfaat pasti sebagai program

pensiun. Dan dapat dikatakan masyarat di indonesia masih belum bisa memanfaatkan dana

pensiun terhadap kegiatan jaminan masa tua. Dan perlunya adanya kebijakan bagaimana

peran pemangku dalam menjalankan dana pensiun beserta pemerintah dalam meningkat

kesadaran masyarakat bahwa pentingnya dana pensiun terhadap tabungan hari tua.

Page 22: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam program memperhatikan hari tua yaitu program yang paling bagus, sebab hari

tua dimana seseorang tidak bisa bekerja secara maksimal atau secara kerja yang efektif, oleh

karena itu pekerja harus mempersiapkan tabungan untuk dinikmati pada hari tua, salah

satunya dengan mendaftarkan dirinya sebagai program jaminan hari tua “Dana pensiun” yang

paling baik untuk menentukan jaminan merupakan hak seseorang untuk memperoleh

penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-

sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Dari definisi yang ada dapat ditarik

kesimpulan bahwa dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola

program pensiun, yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan

suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Hakikat dana pensiun yaitu mengajak

masyarakat dan karyawan untuk selalu siap menghadapi masa depan terutama di hari tua

(masa pensiun). Mengajak masyarakat dan karyawan untuk menyisihkan sebagian dari

pendapatan yang diperoleh selama masih aktif bekerja ke program pensiun. Membantu

mempersiapkan peserta untuk dapat tetap menikmati hidup layak (dimasa pensiun) dengan

memperoleh pembayaran manfaat pensiun

Penyelenggaraan suatu program pensiun, terutama dari sisi pemberi kerja, dapat

dilihat dari dua aspek yaitu aspek ekonomis dan aspek sosial yang didalamnya terdapat

penjaminan masa hari tua. Yang dimaksud dengan aspek ekonomis adalah usaha pemberi

kerja untuk menarik atau mempertahankan karyawan perusahaan yang memiliki potensi,

cerdas, terampil dan produktif, yang dapat diharapkan untuk mengembangkan perusahaan

yang memberikan penghasilan terhadap pekerja. Sedangkan, aspek sosial berkaitan dengan

tanggung jawab sosial pemberi kerja; bukan saja kepada karyawannya pada saat karyawan

Page 23: MAKALAH - ashofsulaiman77.files.wordpress.com€¦ · Web viewKami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami

yang bersangkutan tidak lagi mampu bekerja, tetapi juga kepada keluarganya pada saat

karyawan tersebut meninggal dunia. Adapun usia pensiun, meliputi: Pensiun normal, pensiun

di percepat , pensiun ditunda , dan pensiun cacat. Dan dalam sistem pensiun dikelola oleh

suatu lembaga dan memungut dana dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan,

kemudian membayarkan kembali dana tersebut dalam bentuk pensiun setelah jangka waktu

tertentu sesuai perjanjian antara kedua belah pihak. Pengertian sesuai perjanjian artinya

pensiun dapat diberikan pada saat karyawan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-

sebab lain sehingga memperoleh hak untuk mendapatkan dana pensiun.

DAFTAR PUSTAKA

Gus Bandi, maret 2011 “ perkembangan dana pensiun 2010”

http://onesnite.blogspot.com/2011/04/dana-pensiun.html

Julius R. Latumaerissa, 2011. “ Bank dan Lembaga Keuangan Lain” Salemba Empat ,

Jagakarsa Jakarta Selatan 12610

Kasmir, 2012,Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002

Otoritas Jasa Keungan (OJK) 2017 “Statistik Dana Pensiun Agustus 2017”

Otoritas Jasa Keungan (OJK) 2017 “Statistik Dana Pensiun September 2017”

Siaran Pers Akhir Tahun 2010 Bapepam-LK (Kementrian Keuangan RI)

Salmianna. S., Qadriawan Firdaus, Nurhasanah. 2015 “Dana Pensiun” Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar.

Soemitra, Andi, 2009, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta : Kencana

Y. Sri Susilo dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba empat